i ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA PASIEN TERINFEKSI VIRUS DENGUE PRIMER DAN SEKUNDER DI RSUP SANGLAH DENPASAR Penegakan diagnosis infeksi virus Dengue primer atau sekunder cukup sulit dilakukan karena luasnya spektrum gejala dan tanda yang ditimbulkan. Konfirmasi diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium salah satunya dengan pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum hasil pemeriksaan darah lengkap meliputi jumlah trombosit, leukosit, hematokrit, dan hemoglobin pada pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif cross-sectional dengan mengambil data dari catatan rekam medis secara retrospektif dan total sampling. Sampel merupakan pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder yang tercatat di RSUP Sanglah Denpasar selama bulan Juli 2013 – Juni 2014. Variabel kemudian dianalisis secara univariat menggunakan SPSS for Windows. Dari 202 sampel (46 orang terinfeksi primer dan 156 orang terinfeksi sekunder) didapatkan hasil proporsi pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder yang memiliki jumlah trombosit ≤47,750 x 10 3 /μL masing- masing adalah sebesar 17,4% dan 59,6%, proporsi pasien yang memiliki jumlah leukosit >3,965 x 10 3 /μL adalah 30,4% dan 55,8%, proporsi pasien yang memiliki kadar hematokrit >45,04% adalah 41,3% dan 55,1%, dan proporsi pasien dengan kadar hemoglobin >15,3 g/dL adalah 39,1% dan 51,9%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pasien yang terinfeksi virus Dengue sekunder mempunyai jumlah trombosit yang lebih rendah, namun mempunyai jumlah leukosit, hematokrit, dan hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien terinfeksi primer. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut secara analitik untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Kata kunci : trombosit, leukosit, hematokrit, hemoglobin, infeksi virus Dengue primer dan sekunder.
28
Embed
ABSTRAK GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH … · pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ABSTRAK
GAMBARAN UMUM HASIL PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA
PASIEN TERINFEKSI VIRUS DENGUE PRIMER DAN SEKUNDER DI
RSUP SANGLAH DENPASAR
Penegakan diagnosis infeksi virus Dengue primer atau sekunder cukup sulit
dilakukan karena luasnya spektrum gejala dan tanda yang ditimbulkan.
Konfirmasi diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium salah satunya dengan
pemeriksaan darah lengkap dapat menjadi skrining awal dalam menentukan
diagnosis dan pemberian terapi yang cepat dan tepat. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum hasil pemeriksaan darah
lengkap meliputi jumlah trombosit, leukosit, hematokrit, dan hemoglobin pada
pasien terinfeksi virus Dengue primer dan sekunder. Penelitian ini bersifat
deskriptif cross-sectional dengan mengambil data dari catatan rekam medis secara
retrospektif dan total sampling. Sampel merupakan pasien terinfeksi virus Dengue
primer dan sekunder yang tercatat di RSUP Sanglah Denpasar selama bulan Juli
2013 – Juni 2014. Variabel kemudian dianalisis secara univariat menggunakan
SPSS for Windows. Dari 202 sampel (46 orang terinfeksi primer dan 156 orang
terinfeksi sekunder) didapatkan hasil proporsi pasien terinfeksi virus Dengue
primer dan sekunder yang memiliki jumlah trombosit ≤47,750 x 103/µL masing-
masing adalah sebesar 17,4% dan 59,6%, proporsi pasien yang memiliki jumlah
leukosit >3,965 x 103/µL adalah 30,4% dan 55,8%, proporsi pasien yang memiliki
kadar hematokrit >45,04% adalah 41,3% dan 55,1%, dan proporsi pasien dengan
kadar hemoglobin >15,3 g/dL adalah 39,1% dan 51,9%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas pasien yang terinfeksi virus Dengue sekunder
mempunyai jumlah trombosit yang lebih rendah, namun mempunyai jumlah
leukosit, hematokrit, dan hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pasien terinfeksi primer. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut secara analitik
untuk mengetahui hubungan antarvariabel.
Kata kunci : trombosit, leukosit, hematokrit, hemoglobin, infeksi virus
Dengue primer dan sekunder.
ii
ABSTRACT
GENERAL DESCRIPTION OF COMPLETE BLOOD COUNT TEST ON
PATIENTS WITH PRIMARY AND SECONDARY DENGUE VIRUS
INFECTION IN SANGLAH DENPASAR HOSPITAL
The diagnosis of primary or secondary Dengue virus infection is quite
difficult because of the wide spectrum of symptoms and signs. Complete blood
count testing may be the initial screening to determine diagnosis and therapy
accurately. This study aimed to determine the general description of the results of
a complete blood count includes the number of platelets, leukocytes, hematocrit,
and hemoglobin in patients with primary and secondary Dengue virus infection.
This was a descriptive cross-sectional study by taking data from medical record
retrospectively with total sampling methode. Samples were patients with primary
and secondary Dengue virus infection listed on Sanglah Denpasar Hospital during
July 2013 - June 2014. The variables were analyzed by SPSS for Windows. The
total sample were 202 peoples (46 primary-infected patients and 156 secondary-
infected patients). The proportion of primary-infected patients and secondary-
infected patients who has platelet count ≤47.750 x 103/mL was 17.4% and 59.6%,
the proportion of patients with leukocyte counts >3.965 x 103/mL was 30.4% and
55.8%, the proportion of patients with hematocrit >45.04% was 41.3% and
55.1%, and the proportion of patients with a hemoglobin level of >15.3 g/dL was
39.1% and 51.9%. It can be concluded that the majority of secondary-infected
patients had lower platelet counts, but has the leukocyte count, hematocrit, and
hemoglobin higher than the primary-infected patients. However, further research
is needed to determine the relationship between the variables.
Keywords: platelet, leukocyte, hematocrit, hemoglobin, primary and
secondary Dengue virus infection.
iii
RINGKASAN
Beberapa dekade terakhir ini, infeksi virus dengue merupakan salah satu
penyakit yang menjadi pusat perhatian dunia kesehatan yang disebabkan oleh
gigitan vektor nyamuk (mosquito-borne viral disease).Prevalensi kasus infeksi
virus dengue di dunia mengalami peningkatan secara dramatis hingga 30 kali lipat
termasuk di Indonesia. Di Provinsi Bali sendiri, menurut data yang diambil dari
Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2012, pada tahun 2011 angka penderita
tercatat sebesar 2.993 kasus DBD, sedangkan pada tahun 2012 terjadi penurunan
jumlah kasus tetapi tidak begitu singnifikan yaitu menjadi 2.649 kasus. Dari
sekian kabupaten di Provinsi Bali, Kota Denpasar adalah salah satu daerah yang
endemis DBD. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2012, diperoleh
data bahwa pada tahun 2012 di Kota Denpasar telah terjadi 1.009 kasus. Karena
infeksi virus dengue menghasilkan gejala dan tanda dengan spektrum yang luas
dan beberapa diantaranya kurang spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit
infeksi lainnya, penegakkan diagnosis seorang pasien apakan terinfeksi virus
denguebaik secara primer maupun sekunder pada beberapa hari pertama sakit
menjadi sangat sulit dilakukan. Penegakkan diagnosis yang hanya berdasarkan
gejala klinis tidak dapat diandalkan guna menentukan pemberian terapi yang tepat
Kemungkinan untuk terjadinya menifestasi yang lebih parah pada infeksi
sekunder dibandingkan dengan infeksi primer virus dengue dalam waktu yang
singkat tentu menjadi tantangan bagi para dokter dalam menangani kasus seperti
ini.Konfirmasi diagnosis klinis dengan hasil pemeriksaan laboratorium dapat
membantu dalam menentukan diagnosis yang tepat, salah satunya adalah dengan
melakukan pemeriksaan darah lengkap. Pada penderita infeksi virus dengue akan
didapatkan gambaran trombositopenia dan leukopenia, dan apabila terjadi syok
akibat kebocoran plasma yang berat maka dapat ditemukan peningkatan kadar
hematokrit maupun hemoglobin. Pemeriksaan darah lengkap yang meliputi hitung
jumlah trombosit, jumlah leukosit, kadar hematokrit, dan kadar hemoglobin
diharapkan dapat menjadi skrining awal dalam menentukan diagnosis secara cepat
dan tepat guna pemberian terapi yang maksimal dan efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum hasil
pemeriksaan darah lengkap meliputi jumlah trombosit, jumlah leukosit, kadar
hematokrit, dan kadar hemoglobin pada pasien terinfeksi virus dengue primer dan
sekunder.
Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara
retrospektif dengan metode total sampling. Sampel penelitian merupakan pasien
terinfeksi virus dengue primer dan sekunder yang tercatat di SMF/Bagian Ilmu
Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar dalam kurun waktu Juli 2013 – Juni
2014. Sampel penelitian diambil dari catatan rekam medis yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Variabel kemudian dianalisis
secara univariat menggunakan SPSS for Windows dan disajikan dalam bentuk
tabel disertai narasi.
Dari analisis yang dilakukan terhadap 202 sampel penelitian dengan rincian
46 orang terinfeksi virus dengue primer dan 156 orang terinfeksi virus dengue
sekunder, didapatkan hasil bahwa : proporsi pasien terinfeksi virus dengue primer
iv
dan sekunder yang memiliki jumlah trombosit dengan nilai acuan ≤47,750 x
103/µL masing-masing adalah 17,4% dan 59,6%, proporsi pasien terinfeksi virus
dengue primer dan sekunder yang memiliki jumlah leukosit dengan nilai acuan
>3,965 x 103/µL masing-masing adalah 30,4% dan 55,8%, proporsi pasien
terinfeksi virus dengue primer dan sekunder yang memiliki kadar hematokrit
dengan nilai acuan >45,04% masing-masing adalah 41,3% dan 55,1%, dan
proporsi pasien terinfeksi virus dengue primer dan sekunder yang memiliki kadar
hemoglobin dengan nilai acuan >15,3 g/dL masing-masing adalah 39,1% dan
51,9%.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien
yang terinfeksi virus dengue sekunder mempunyai jumlah trombosit yang jauh
lebih rendah, namun mempunyai jumlah leukosit, kadar hematokrit, dan kadar
hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi virus
dengue primer. Hal ini berkaitan dengan terjadinya manifestasi klinis yang lebih
berat pada kasus infeksi virus dengue sekunder dibandingkan dengan infeksi virus
dengue primer Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut secara analitik dengan
objek kajian yang lebih besar dan luas untuk mengetahui hubungan yang lebih
representatif antara jumlah trombosit, jumlah leukosit, kadar hematokrit, dan
kadar hemoglobin terhadap kasus pasien terinfeksi virus dengue primer dan
sekunder.
v
SUMMARY
Recent decades, dengue virus infection is one of the diseases that become
the center of world attention to health caused by the bite of a mosquito vector
(mosquito-borne viral disease). The prevalence of cases of dengue virus infection
in the world has increased dramatically to 30 times, including in Indonesia. In the
province of Bali alone, according to data taken from the Bali Provincial Health
Profile In 2012, in 2011 the number of patients with DHF were 2,993 cases,
whereas in 2012 decreased the number of cases but not so singnifikan which
becomes 2,649 cases. Of all the districts in the province of Bali, Denpasar City is
one of the endemic area. Based on the Bali Provincial Health Profile In 2012, data
showed that in 2012 in the city of Denpasar has occurred 1,009 cases. Because
dengue virus infection produces symptoms and signs with a broad spectrum and
some of which are less specific and difficult to distinguish from other infectious
diseases, the diagnosis of a patient infected with dengue virus whether both
primary and secondary in the first few days of illness becomes very difficult. The
diagnosis is based on clinical symptoms are just not reliable to determine
appropriate therapy. The possibility for the occurrence of a more severe
manifestation of secondary infection compared with primary dengue virus
infection in a short time would be a challenge for physicians in dealing with cases
like this. Confirmation of the clinical diagnosis with the results of laboratory tests
can help in determining the correct diagnosis, one is to do a complete blood count.
In patients with dengue virus infection will get an overview of thrombocytopenia
and leukopenia, and in case of shock due to severe plasma leakage, it can be
found elevated levels of hematocrit and hemoglobin. Complete blood count test
that includes platelet count, leukocyte count, hematocrit, and hemoglobin levels
are expected to be the initial screening to determine a diagnosis quickly and
precisely, to giving the maximum and effective therapy.
The purpose of this study was to determine the general decription of
complete blood count test results including platelet count, leukocyte count,
hematocrit, and hemoglobin levels in patients with primary and secondary dengue
virus infection.
The design that been used in this study is descriptive with cross sectional
approach.Data collected retrospectively with total sampling method. The research
sample is patients with primary and secondary dengue virus infection who
recorded in SMF / Part Medicine Sanglah Hospital in the period July 2013 - June
2014. Samples were taken from the medical record that meets the criteria for
inclusion and exclusion that has been set. The variables were analyzed by
univariate using SPSS for Windows and presented in tabular form accompanied
by narration.
From the analysis of the 202 sample with details of 46 persons with primary
dengue virus infection and 156 persons with secondary dengue virus infection,
showed that : the proportion of patients with primary and secondary dengue virus
infection who has platelet count with reference value ≤47.750 x 103/mL
respectively were 17.4% and 59.6%, the proportion of patients with primary and
secondary dengue virus infection who has leukocytes count with reference values
vi
>3.965 x 103/mL respectively were 30.4% and 55.8%, the proportion of patients
with primary and secondary dengue virus infection who has hematocrit levels
with reference values >45,04% respectively were 41.3 % and 55.1%, and the
proportion of patients with primary and secondary dengue virus infection who has
hemoglobin levels with reference values >15,3 g/dL respectively were 39.1% and
51.9%.
From the results of this study concluded that the majority of patients with
secondary dengue virus infection has a platelet count is much lower, but have a
leukocyte count, hematocrit, and hemoglobin levels were higher compared with
patients with primary dengue virus infection. This is related to the occurrence of
more severe clinical manifestations in cases of secondary dengue virus infections
compared with primary dengue virus infection. However, further research is
needed in analytical studies with a larger object and wide to find a more
representative relationship between platelet count, leukocyte count, hematocrit,
and hemoglobin levels for cases of patients with primary and secondary dengue
virus infection.
vii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung
wara nugraha-Nya/karunia-Nya, skripsi dengan judul “Gambaran Umum Hasil
Pemeriksaan Darah Lengkap pada Pasien Terinfeksi Virus Dengue Primer
dan Sekunder di RSUP Sanglah Denpasar” dapat diselesaikan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. I Wayan Putu Sutirtayasa, M.Si,
pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan semangat,
bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam
penyelesaian skripsi ini.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.
Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Program S1 di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan
kepada Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana yang dijabat oleh Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, SpS(K) atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa ProgramS1
pada PSPD FK Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima
kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes., Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana atas izin yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan Program S1. Pada kesempatan ini, penulis juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada penguji Dr. dr. Anak Agung Wiradewi
Lestari, Sp.PK, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi
sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini. Ungkapan terima kasih penulis
sampaikan pula kepada bagian rekam medis RSUP Sanglah Denpasar yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Tidak lupa penulis
juga menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, teman-teman serta semua
pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, 8 Desember 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM .............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBIING ...................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
RINGKASAN ..................................................................................................... vii
SUMMARY ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 8
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 8