1 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMENORE PADA MAHASISWI DI AKADEMI KEBIDANAN MEULIGO MEULABOH TAHUN 2013 Wahyu Fitriana 1 , Rahmayani 2 xi + 43 halaman, 8 tabel, 1 gambar, 12 lampiran Latar Belakang : Di Indonesia angka kejadian nyeri haid terdiri dari 54,89% nyeri haid primer dan 9,36% nyeri sekunder. Biasanya gejala tersebut pada wanita usia reproduktif 3-5 tahun setelah mengalami haid pertama, dan pada wanita yang belum pernah hamil. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun 2013 Metode Penelitian : Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dilakukan pada tanggal 2 – 7 September 2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 139 orang, dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel berjumlah 58 responden. Hasil Penelitian : Ada pengaruh antara status gizi dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value (0,042) < α-value (0,05). Ada pengaruh antara umur menarche dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value (0,047) < α-value (0,05). Ada pengaruh antara Psikologis dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value (0,010) < α-value (0,05) Kesimpulan : Ada pengaruh antara status gizi, umur menarche dan psikologis dengan kejadian dismenore pada mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013. Kata Kunci : Dismenore Primer, Status Gizi, Umur Merarche, Psikologis Daftar Pustaka : 20 buah buku, 3 internet, 4 Skripsi 1 Mahasiswa STIKES U’Budiyah Indonesia Program Studi D-IV Kebidanan. 2 Dosen Pembimbing STIKES U’Budiyah Indonesia Program Studi D-IV Kebidanan ABSTRACT FACTORS AFFECTING THE RATE OF COMPLAINTS DYSMENORRHEA
54
Embed
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …simtakp.uui.ac.id/dockti/WAHYU_FITRIANA-skripsi_ka_ayu_(pdf).pdf · 1 abstrak faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada mahasiswi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMENORE
PADA MAHASISWI DI AKADEMI KEBIDANAN MEULIGO
MEULABOH TAHUN 2013
Wahyu Fitriana1, Rahmayani
2
xi + 43 halaman, 8 tabel, 1 gambar, 12 lampiran
Latar Belakang : Di Indonesia angka kejadian nyeri haid terdiri dari 54,89% nyeri haid
primer dan 9,36% nyeri sekunder. Biasanya gejala tersebut pada wanita usia reproduktif
3-5 tahun setelah mengalami haid pertama, dan pada wanita yang belum pernah hamil.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun 2013
Metode Penelitian : Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dilakukan pada
tanggal 2 – 7 September 2013. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 139 orang, dengan
menggunakan rumus slovin didapatkan sampel berjumlah 58 responden.
Hasil Penelitian : Ada pengaruh antara status gizi dengan kejadian dismenore primer
terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai
dengan nilai p-value (0,042) < α-value (0,05). Ada pengaruh antara umur menarche
dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe
Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value (0,047) < α-value (0,05). Ada
pengaruh antara Psikologis dengan kejadian dismenore primer terhadap mahasiswi di
Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun 2013, ditandai dengan nilai p-value
(0,010) < α-value (0,05)
Kesimpulan : Ada pengaruh antara status gizi, umur menarche dan psikologis dengan
kejadian dismenore pada mahasiswi di Akademi kebidanan meuligoe Meulaboh tahun
2013.
Kata Kunci : Dismenore Primer, Status Gizi, Umur Merarche, Psikologis
Daftar Pustaka : 20 buah buku, 3 internet, 4 Skripsi
1Mahasiswa STIKES U’Budiyah Indonesia Program Studi D-IV Kebidanan.
2Dosen Pembimbing STIKES U’Budiyah Indonesia Program Studi D-IV Kebidanan
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING THE RATE OF COMPLAINTS DYSMENORRHEA
2
AT THE ACADEMY MEULABOH MEULIGO MIDWIFERY YEAR 2013
Wahyu Fitriana1, Rahmayani
2
xi + 43 pages, 8 tables, 1 images, 12 attachments
Background : In Indonesia, the incidence of menstrual pain consists of menstrual pain
54.89% 9.36% primary and secondary pain. Usually these symptoms in women of reproductive age 3-5 years after a first period, and in women who have never been
pregnant. Objective : To determine the factors that influence the occurrence of dysmenorrhoea on
Meuligo Midwifery student at the Academy of Meulaboh in 2013 Methods : An analytical cross-sectional approach was conducted on 2 to 7 September 2013. Population in this study were 139 people, using Slovin formula obtained sample was 58 respondents.
Results : The influence of nutritional status with incident primary dismenore against meuligoe midwifery student at the Academy of Meulaboh in 2013, marked by the p-
value (0.042) <α-value (0,05). The influence of age of menarche with incident primary
dismenore against meuligoe midwifery student at the Academy of Meulaboh in 2013,
marked by the p-value (0.047) <α-value (0,05). The influence of psychologist with
primary dismenore incident on meuligoe midwifery student at the Academy of Meulaboh in 2013, marked by the p-value (0.010) <α-value (0.05).
Conclusion : There is the effect of nutritional status, age of menarche and psychological with dysmenorrhea incidence of female college students in obstetrics meuligoe
Meulaboh Academy in 2013.
Keywords: Dismenore Primer Status Gizi, Umur Merarche, Psikologis
References: 20 books, 3 internet, 4 Thesis
1Student STIKES U'Budiyah Indonesian Studies Program Midwifery D-IV. 2Dosen Advisors STIKES U'Budiyah Indonesian Studies Program Midwifery D-IV
PERNYATAAN PERSETUJUAN
3
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, serta
selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW karena
5
dengan berkat dan karunia-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kejadian Dismenorea pada
Mahasiswi Di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun 2013”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini penulis telah banyak menerima bimbingan
dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kata
pengantar ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dedy Zefrizal, ST, selaku ketua Yayasan Pendidikan STIKes
U’Budiyah Indonesia.
2. Ibu Marniati, SE, M.Kes, selaku ketua STIKes U’Budiyah Indonesia.
3. Ibu Raudhatun Nuzul, SST, selaku ketua Prodi D-IV Kebidanan
U’Budiyah Indonesia.
4. Ibu Rahmayani, SKM, M.Kes, selaku pembimbing yang telah banyak
memberi masukan dan arahan dalam penyusunan Skripsi ini.
5. Ibu Eva Purwita,. SST, M.Keb dan Bapak Zahrul Fuadi,. SKM. M.Kes
selaku Penguji I dan Penguji II yang telah banyak memberikan masukan
dalam penyusunan Skripsi ini.
6. Seluruh Staf Dosen Prodi D-IV Kebidanan STIKes U’Budiyah Indonesia
7. Teristimewa untuk ayah dan ibunda tercinta yang telah dengan sabar
memberikan motivasi dan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Skripsi ini.
8. Serta sahabat-sahabat dan rekan seperjuangan Prodi D-IV Kebidanan
U’Budiyah Indonesia
Peneliti menyadari penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan di
karenakan keterbatasan pengetahuan yang peneliti miliki. Untuk itu peneliti
6
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga jasa dan amal baik yang telah disumbangkan peneliti
serahkan kepada Allah SWT untuk membalasnya. Harapan peneliti semoga
Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan pendidik ke arah yang lebih baik.
Banda Aceh, 02 Desember 2013
Wahyu Fitriana
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
7
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
1. Tujuan Umum 6
2. Tujuan Khusus 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Dismenorea 8
1. Pengertian 8
2. Klasifikasi Dismenorea 9
3. Gejala 11
4. Ciri-ciri Dismenorea Primer 11
5. Tingkat Keluhan Dysmenorea 11
6. Pengobatan 12
B. Faktor-faktor yang berkaitan dengan dysmenorea 12
1. Status Gizi 14
2. Umur Menarche 18
3. Psikologis 19
C. Kerangka Konsep 23
D. Hipotesa 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 24 B. Populasi dan Sampel 24 C. Tempat dan Waktu 25 D. Teknik Pengumpulan Data 25 E. Definisi Operasional 25 F. Instrumen Penelitian 26 G. Pengolahan Data 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 31 B. Hasil Penelitian 31
1. Analisa Univariat 31 2. Analisa Bivariat 33
C. Pembahasan 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 42
8
B. Saran 43
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional 27
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Dismenore Primer Terhadap
Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligoe Meulaboh Tahun
2013 31
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Status Gizi terhadap Mahasiswi di
Akademi Kebidanan Meuligoe Meulaboh Tahun 2013 32
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Umur Menarche Terhadap Mahasiswi di
Akademi Kebidanan Meuligoe Meulaboh Tahun 2013 32
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Psikologis Terhadap Mahasiswi di
Akademi Kebidanan Meuligoe Meulaboh Tahun 2013 33
9
Tabel 4.5 Pengaruh Status Gizi dengan Kejadian Dismenore Primer
terhadap Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meulaboh
Tahun 2013 33
Tabel 4.6 Pengaruh Umur Menarche dengan Kejadian Dismenore Primer
terhadap Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meulaboh
Tahun 2013 34
Tabel 4.7 Pengaruh Psikologis dengan Kejadian Dismenore Primer
terhadap Mahasiswi di Akademi Kebidanan Meligoe Meulaboh
Tahun 2013 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 23
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengambilan Data Awal
Lampiran 2 Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3 Surat Penelitian
Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 5 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 6 Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 7 Kuesioner
Lampiran 8 Tabel Skor
Lampiran 9 Master Tabel
Lampiran 10 Hsil Pengolahan SPSS
11
Lampiran 11 Jadwal Kegiatan
Lampiran 12 Lembar Konsul
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi remaja putri saat ini masih menjadi masalah
yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja putri tidak hanya
masalah seksual saja tetapi juga menyangkut segala aspek tentang
reproduksinya, terutama untuk remaja putri diantaranya adalah perkembangan
seks sekunder, yang meliputi suara lembut, payudara membesar, pembesaran
daerah pinggul, dan menarche. Menarche atau terjadinya menstruasi yang
pertama kali dialami oleh seorang wanita biasanya terdapat gangguan kram,
nyeri dan ketidaknyamanan yang dihubungkan dengan menstruasi disebut
dismenore. Kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi, pada
beberapa wanita hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman, sedangkan
beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas
sehari – hari (Ema, 2010).
Nyeri haid dalam istilah medis disebut dismenore, sebenarnya
merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh kaum hawa yang sudah
mendapatkan menstruasi. Saat menstruasi, di dalam tubuh setiap wanita terjadi
peningkatan kadar Prostaglandin (suatu zat yang berkaitan antara lain dengan
rangsangan nyeri pada tubuh manusia), kejang pada otot uterus menyebabkan
terasa sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawah dan kram
pada punggung (Kristina, 2010)
.
13
Dismenore adalah perasaan nyeri haid yang intens dan kram
tergantung pada tingkat keparahan, dismenore dinyatakan sebagai dismenore
primer atau dismenore sekunder. Gejala dismenore primer terasa dari awal
periode menstruasi dan dirasakan seumur hidup. Karena kontraksi rahim
abnormal akibat ketidakseimbangan kimia sehingga mengalami kram
menstruasi berat. Dismenore sekunder dimulai pada tahap selanjutnya.
Penyebabnya berbeda untuk dismenore primer dan sekunder. Dismenore
sekunder bisa diakibatkan oleh kondisi medis seperti; endometriosis, fibroid
rahim, penyakit radang panggul, tumor, infeksi, dan kehamilan yang abnormal
dengan gejala-gejala seperti kram dan sakit perut bagian bawah, sakit pada
punggung belakang bagian bawah, mual, diare, muntah, kelelahan, pingsan,
kelemahan dan sakit kepala. Wanita yang kelebihan berat badan, merokok, dan
sudah mengalami menstruasi sebelum berumur sebelas tahun berada pada
resiko yang lebih tinggi mengalami dismenore dan wanita yang minum alkohol
selama menstruasi mengalami nyeri haid yang berkepanjangan (Setiabudi,
2007).
Masa remaja atau masa puber adalah suatu tahapan antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa diamana terjadi kematangan, pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat baik fisik maupun psikologis. Perkembangan
yang pesat ini berlangsung pada usia 11-16 tahun, dan anak perempuan lebih
cepat dewasa dibandingkan anak laki- laki. Pada masa pubertas organ-organ
reproduksi mulai berfungsi, misalnya pada remaja putri adalah mulai
menstruasi. Datangnya menstruasi tidak sama pada setiap remaja putri, banyak
14
faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut, salah satunya adalah karena
masalah gizi (Proverawati, 2009).
Menarche pada remaja putri terjadi pada 10-16 tahun, menarche
merupakan pertanda adanya suatu perubahan status sosial dari anak- anak ke
dewasa, merupakan suatu tanda yang penting bagi seorang wanita yang
menunjukan adanya produksi hormon yang normal yang dibuat oleh
hypothalamus dan kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus (Proverawati,
2009).
Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan
alat-alat genital yang nyata. Nyeri ini timbul sejak menstruasi pertama biasanya
terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah menarche dan akan pulih sendiri
dengan berjalannya waktu, tepatnya saat hormon tubuh lebih stabil atau
perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan anak. Hampir 50%
dari wanita muda atau yang baru mendapatkan menstruasi mengalami keluhan
dismenore primer, gejalanya lebih parah setelah lima tahun setelah menstruasi
pertama (Kristina, 2010).
Hampir seluruh perempuan dan juga termasuk didalamnya remaja
putri pasti pernah merasakan gangguan pada saat haid yaitu berupa nyeri haid
(dysmenorrhea) dengan berbagai tingkat, mulai dari yang sekedar pegal- pegal
di panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya.
Umumnya nyeri yang biasa terjadi terasa dibawah perut itu terjadi pada hari
pertama dan kedua haid. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang
cukup banyak (Proverawati 2009).
15
Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek
kewanitaaan yang tidak dapat dihindari. Wanita yang menderita nyeri haid
hanya bisa menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus
dilakukannya dan kemana ia harus mengadu, keadaan itu diperburuk oleh
orang disekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit
yang wajar yang terlalu dibesar-besarkan dan dibuat-buat oleh wanita bahkan
beberapa orang menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid hanyalah
wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan. Saat ini, karena
keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengetahuan anggapan seperti itu
sudah mulai hilang (Isnaeni 2010).
Dalam Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008
disebutkan dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat
diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15%
diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak
mampu melakukan kegiatan apapun. Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140
juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena
dismenore primer (Proverawati 2009).
Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar, rata- rata lebih
dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika
angka prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72% sementara di
Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduktif yang
tersiksa oleh nyeri selama menstruasi (Proverawati 2008).
Menurut Nugraha (2008) di Indonesia angka kejadian nyeri haid
terdiri dari 54,89% nyeri haid primer dan 9,36% nyeri sekunder. Biasanya
16
gejala tersebut pada wanita usia reproduktif 3-5 tahun setelah mengalami haid
pertama, dan pada wanita yang belum pernah hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh Kristina (2010) bertempat di 4 SLTP
yang ada di Jakarta, didapatkan bahwa remaja putri yang mengalami
dismenorea primer sebanyak 76,6% siswi tidak masuk sekolah karena nyeri
yang dialaminya. Nyeri haid yang paling sering muncul pada usia 12 tahun
(46,7%). Keluhan nyeri haid yang menyertai pusing (37,4%), sakit kepala
(16,6%) dan mual (10,7%).
Berdasarkan hasil wawancara sementara pada 12 mahasiswi, terdapat
5 orang yang mengalami dismenorea ringan dan 3 orang yang mengalami
dismenorea sedang yang diakibatkan karena kurangnya asupan gizi dan faktor
psikologis yang lemah. Gejala yang dialami saat mentruasi sering sakit pada
perut bagian bawah namun hilang dengan sendirinya ketika diistirahatkan,
sebagian dari mereka menyatakan harus minum obat terlebih dahulu lalu
diistirahatkan agar nyeri perutnya bisa hilang. Dari 12 mahasiswi tersebut 8
diantaranya berusia 18 tahun dan 4 orang lainnya berusia 19 tahun.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenorea pada
mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya
dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun
2013?
17
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh
Tahun 2013
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian dismenorea
pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh Tahun 2013
b. Untuk mengetahui pengaruh umur menarche terhadap kejadian
dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh
Tahun 2013.
c. Untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis terhadap kejadian
dismenorea pada mahasiswi di Akademi Kebidanan Meuligo Meulaboh
Tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari
atau menerapkan proses berfikir ilmiah dalam metode penelitian
2. Bagi Institusi
Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi pustaka dan
sebagai salah satu literature mahasiswi dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
18
3. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat dijadikan acuan dalam mengadakan penelitian dimasa yang
akan datang.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dismenorea
1. Pengertian
Dismenorea adalah haid yang nyeri atau sulit. Yang ditandai oleh
nyeri mirip kram yang terasa pada abdomen bagian bawah dan kadang-
kadang diikuti oleh sakit kepala, keadaan mudah tersinggung, depresi
mental, keadaan tidak enak badan serta perasaan lelah (Tiran, 2009).
Menurut Ganong (2010) dismenorea adalah kram, nyeri dan
ketidaknyamanan wanita yang dihubungkan dengan menstruasi. Dismenorea
adalah menstruasi yang nyeri, kram, mentruasi yang berat sering terjadi
pada wanita muda dan sering menghilang setelah kehamilan pertama.
Dismenorea merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu
kehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan
pemeriksaan atau konsultasi dokter, puskesmas atau datang ke bidan.
Hartono (2007) menyatakan dismenore atau dasar dari nyeri haid
pada wanita merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit yang
diakibatkan oleh hiperkontraktilitas uterus yang disebabakan oleh
Prostaglandin. Prostaglandin hanya dapat menimbulkan rasa nyeri, itu
terjadi bilamana kadar progesterone dalam darah rendah. Nyeri haid ini
timbul akibat kontraksi distrimik miometrium yang menampilkan yang
menampilkan satu atau lebih dari gelaja mulai dari nyeri ringan sampai
berpat pada perut bagian bawah, bokong dan nyeri spasmodic pada sisi
medial paha. Mengingat sebagian besar wanita mengalami beberapa derajat
20
pelvik selama haid, maka istilah dismenore hanya dipakai untuk nyeri haid
yang cukup berat sampai menyebabkan penderita terpaksa mencari
pertolongan dokter atau pengobatan sendiri dengan analgesik. Yang
dimaksud dismenore berat adalah nyeri haid yang disertai mual, muntah,
diare, pusing, nyeri kepala dan bahkan kadang-kadang pingsan.
2. Klasifikasi Dismenorea
a. Berdasarkan Jenis Nyeri
1) Dismenore Spasmodik
Dismenore spasmodic adalah nyeri yang dirasakan di bagian
bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai.
Dismenore spasmodik dapat dialami oleh wanita berusia 40 tahun
keatas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore spasmodik, tidak
dapat melakukan aktivitas. Gejala dismenore spasmodik, antara lain :
pingsan, mual, muntah, dismenore spasmodik dapat diobati atau
dikurangi dengan melahirkan bayi pertama, walaupun tidak semua
wanita mengalami hal tersebut (Hartono, 2007)
2) Dismenore Kongestif
Dismenore kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum
haid datang. Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3 hari sampai
kurang dari 2 minggu. Pada saat haid datang, tidak terlalu
menimbulkan nyeri. Bahkan setelah hari pertama haid, penderita
diemenore kongestif akan merasa lebih baik. Gejala yang ditimbulkan
pada dismenore kongstif, antara lain : pegal (pegal pada paha), sakit
pada payudara, lelah, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan,
21
ceroboh, gangguan tidur, timbul memar di paha dan lengan atas
(Nugraha, 2008).
b. Berdasarkan Kelainan
1) Dismenorea Primer
Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa
kelainan pada alat-alat genetal yang nyata. Dismenorea primer terjadi
beberapa setelah menarche datang biasanya setelah 12 bulan atau
lebih, umumnya anovulatoar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
timbul tidak lama sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haid
berlangsung untuk beberapa jam, walaupun beberapa kasus dapat
berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit,
biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat menyebar kearah
pinggang dan paha, bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa
mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas dan sebagainya
(Prawirohardjo, 2007).
2) Dismenorea sekunder
Dismenorea sekunder adalah nyeri saat menstruasi yang
disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kandungan. Pada umumnya
terjadi pada wanita yang berusia diatas 25 tahun penyebab dari
dismenorea sekunder antara lain infeksi, adenomiosis, mioma uteri,