7/26/2019 Abortus Prin
1/23
ABORTUS
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas.Dimana masa getasibelum mencapai 22 minggu dan beratnya kurang dari !!gr (Derek liewollyn&Jones,
2002). Kelainan dalam kehamilan ada beberapa macam yaitu abortus spontan, abortus buatan,
dan terapeutik. iasanya abortus spontandikarenakan kurang baiknya kualitas sel telur
dan sel sperma. Abortus buatan merupakan pengakhiran kehamilan dengan disengaja
sebelum usia kandungan 2" minggu. !engguguran kandungan buatan karena indikasi
medik disebut abortus terapeutik(!rawirohard"o, #, 2002).
$al yang menyebabkan %enomena tersebut adalah %aktor ooetal dan ibu (Derek
liewollyn & Jones, 2002).
#aktor ovovetal yang menyebabkan abortus adalah kelainanpertumbuhan janin
dan kelainan pada plasenta.!enyebab kelainan pertumbuhan "anin ialah kelainan kromosom,
lingkungan kurang sempurna, dan pengaruh dari luar. Kelainan plasenta disebabkan
endarteritis pada illi koriales yang menghambat oksigenisasi plasenta sehingga ter"adi
gangguan pertumbuhan bahkan menyebabkan kematian (!rawirohard"o, #, 2002).
Keadaan ibu yang menyebabkan abortus antara lain' ) penyakit bu seperti
pneumonia, ti%us abdominalis, pielone%ritis, malaria, 2) toksin, bakteri, irus, plasmodium
masuk ke "anin menyebabkan kematian sehingga ter"adi abortus, *) penyakit menahun, dan +)
kelainan traktus genitalis, seperti inkompetensi seriks, retroersi uteri, mioma uteri, dan
kelainan bawaan uterus (!rawirohard"o, #, 2002).
!ada awal abortus ter"adi pendarahan yang menyebabkan "anin terlepas. !ada
kehamilan kurang dari minggu "anin biasanya dikeluarkan seluruhnya karena illi koriales
belum menembus desidua secara mendalam. !ada kehamilan -+ minggu illi koriales
menembus desidua secara mendalam, plasenta tidak dilepaskan sempurna sehingga banyak
perdarahan. !ada kehamilan diatas + minggu, setelah ketubah pecah "anin yang telah mati
akan dikeluarkan dalam bentuk kantong amnion kosong dan kemudian plasenta
(!rawirohard"o, #, 2002).
indakan klinik yang dapat kita lakukan untuk mengetahui ter"adinya abortus antara
lain' ) terlambat haid kurang dari 20 minggu, 2) pemeriksaan %isik yang terdiri dari keadaan
7/26/2019 Abortus Prin
2/23
umum tampak lemah, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan
kecil, dan suhu badan normal atau meningkat, *) perdarahan peragina yang disertai
keluarnya "aringan "anin, mual, dan nyeri pinggang akibat kontraksi uterus, +) pemeriksaan
ginekologi meliputi inspeksi ula dengan melihat perdarahan peraginam, ada/tidak "aringan
"anin, dan tercium/tidak bau busuk dari ula nspekulo, ) perdarahan dari kaum uteri,
ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada/tidak "aringan keluar dari ostium, dan ada/tidak
cairan atau "aringan berbau busuk dari ostium, dan 1) colok agina dengan melihat porsio
masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak "aringan dalam kaum uteri, besar uterus
sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada
saat perabaan adneksa, dan kaum douglasi tidak menon"ol dan tidak nyeri (ri% 3ans"oer
dkk, 200+).
!emeriksaan penun"ang yang umumnya dilakukan antara lain' ) tes kehamilan akan
menun"ukkan hasil positi% bila "anin masih hidup bahkan 24* hari setelah abortus, 2)
!emeriksaan Doppler atau 5#6 untuk menentukan apakah "anin masih hidup, dan *)
!emeriksaan kadar %ibrinogen darah pada missed abortion (ri% 3ans"oer dkk, 200+).
Komplikasi yang berbahaya pada abortus adalah perdarahan, per%orasi, in%eksi dan
syok (!rawirohard"o, #, 2002).
!erdarahan, cara mengatasinya dengan mengosongkan uterus dari sisa-sisa "anin dan
trans%use darah, bila tidak segera ditolong menyebabkan kematian. !er%orasi uterus pada
kerokan dapat ter"adi terutama pada uterus dalam posisi hiperretro%leksi. pabila ter"adi
per%orasi, laparotomi harus segera dilakukan untuk menentukan luas cedera sehingga dapat
dilakukan tindakan selan"utnya. #yok ter"adi karena perdarahan dan in%eksi berat (#arwono
!rawirohard"o, 2002).
bortus imminens adalah ter"adinya perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu, "anin masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi seriks. Diagnosisnya ter"adi
perdarahan melalui ostium uteri eksternum disertai mual, uterus membesar sebesar tuanya
kehamilan, seriks belum membuka, dan tes kehamilan positi%. !enanganannya ' )
erbaring, cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan sehingga rangsang
mekanik berkurang. 2) !emberian hormon progesterone. *) !emeriksaan 5#6 (#arwono
!rawirohard"o, 2002).
7/26/2019 Abortus Prin
3/23
bortus insipiens adalah peristiwa peradangan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi seriks. Diagnosisnya rasa mules men"adi lebih sering dan
kuat, perdarahan bertambah. !engeluaran "anin dengan kuret akum atau cunam oum,
disusul dengan kerokan. !ada kehamilan lebih dari 2 minggu bahaya pe%orasi pada kerokan
lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dipercepat dengan pemberian in%use oksitosin.
#ebaliknya secara digital dan kerokan bila sisa plasenta tertinggal bahaya per%orasinya kecil
(#arwono !rawirohard"o,2002).
bortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian "anin pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. !ada pemeriksaan aginal, serikalis
terbuka dan "aringan dapat diraba dalam kaum uteri atau kadang - kadang sudah menon"ol
dari ostium uteri eksternum. !erdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa "anin dikelurkan,
dapat menyebabkan syok. !enanganannya, diberikan in%use cairan 7a8l %isiologik dan
trans%usi, setelah syok diatasi dilakukan kerokan. #aat tindakan disuntikkan intramuskulus
ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus (#arwono !rawirohard"o,2002).
!enderita abortus kompletus ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah
menutup, uterus sudah mengecil dan tidak memerlukan pengobatan khusus, apabila
menderita anemia perlu diberi sul%as %errosus atau trans%use (#arwono !rawirohard"o,2002).
3issed abortion adalah kehamilan yang tidak normal, "anin mati pada usia kurang
dari 20 hari dan tidak dapat dihindari (James 9 9indsey,3D , 200:). 6e"alanya seperti
abortus immines yang kemudian menghilang secara spontan disertai kehamilan menghilang,
mamma agak mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan negatie. Dengan 5#6 dapat
diketahui apakah "anin sudah mati dan besarnya sesuai dengan usia kehamilan (#arwono
!rawirohard"o,2002). Dengan human chorionic gonadotropin (h86) tests bisa diketahui
kemungkinan keguguran (James 9 9indsey,3D , 200:).iasanya ter"adi pembekuan darah.
!enanganannya, !ada kehamilan kurang dari 2 minggu dilakukan pembukaan seriks uteri
dengan laminaria selama ; 2 "am kedalam serikalis, yang kemudian diperbesar dengan busi
hegar sampai cunam oum atau "ari dapat masuk ke dalam kaum uteri. !ada kehamilan lebih
dari 2 minggu, maka pengeluaran "anin dengan in%use intraena oktsitosin dosis tinggi.
pabila %undus uteri tingginya sampai 2 "ari dibawah pusat, maka pengeluaran "anin dapat
diker"akan dengan penyuntikan larutan garam 20< kedalam dinding uteri melalui dinding
perut. pabila terdapat hipo%ibrinogenemia, perlu persediaan %ibrinogen (#arwono
7/26/2019 Abortus Prin
4/23
!rawirohard"o,2002). !emberian misoprostol (8ytotec) +00400 mcg dengan dosis tunggal
atau ganda untuk mengurangi rasa sakit (James 9 9indsey,3D , 200:).
3edical aborsi adalah cara terakhir untuk melindungi seperti surgical aborsi dengan
mengetahui resiko kehamilan ectropic , aborsi spontan, kelahiran dengan berat yang minim,
dan kelahiran premature sebagai rangkaian kehamilan. =%ek medical aborsi berturut4turut
dalam kehamilan adalah sulit untuk hamil lagi, disebabkan kematian ditiga minggu pertama
kehamilan. >aktor resiko untuk kehamilan ectropic ditemukan dengan kenaikan resiko yang
signi%ikan untuk kehamilan ectopic berhubungan dengan aborsi medik tetapi tidak dengan
surgical abortion,sebagai bandingan dengan wanita yang tidak pernah melakukan aborsi.
(!ro%essor !aul D. lumenthal, 3D, 3!$ and eerly ?iniko%%, 3D, 3!$, 200:.)
#etelah abortus pertumbuhan irus 8hlamydia, gonorrhoea dan bacterial aginosis
meningkat. 5ntuk mengurangi in%eksi setelah abortus diberikan antibiotik g rectally,
a@ithromycin g pada saat abortus, dan doAycycline 00 mg secara oral 2 kali per hari
selama minggu. (Janesh K. 6upta and 8ara ?illiams, 200+)
>rekuensi
>rekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan, banyak tidak dilaporkan,
kecuali apabila ter"adi komplikasi, "uga karena sebagian abortus spontan hanya disertai ge"ala
dan tanda ringan, sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan ke"adian ini dianggap
sebagai haid terlambat. Diperkirakan %rekuensi abortus spontan berkisar 04
7/26/2019 Abortus Prin
5/23
"anin. 5ntuk alasan ini, pertimbangan etiologi abortus yang dini melibatkan kepastian kapan
sa"a kemungkinan menyebabkan kematian "anin. !ada bulan4bulan berikutnya, "anin sering
tidak mati di dalam uterus sebelum ekspulsi dan pen"elasan lain untuk ekspulsinya harus
dicari.
>aktor4%aktor "anin '
!erkembangan @ygote yang abnormal.
bortus aneuploid
bortus euploid.
>aktor4%aktor maternal '
n%eksi.
!enyakit kronis.
Kelainan endokrin.
7utrisi.
>aktor lingkungan dan penggunaan obat.
>aktor imunologi.
rmbo%ilia inheritid.
5sia gamet.
rauma %isik.
De%ek uterus.
nkompeten seriks
>aktro paternal '
ranslokasi kromosom.
n%eksi irus.
7/26/2019 Abortus Prin
6/23
$atologi
!ada awal abortus ter"adi perdarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh
nekrosis "aringan di sekitarnya. $al tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian
atau seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan
uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
!ada kehamilan kurang dari minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan
seluruhnya karena illi korialis belum menembus desidua secara mendalam.
!ada kehamilan antara sampai + minggu illi koriales menembus desidua lebih
dalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna, yang dapat menyebabkan
banyak perdarahan.
!ada kehamilan + minggu ke atas umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pecah
ialah "anin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. !erdarahan tidak banyak, "ika
plasenta segera terlepas dengan lengkap. !eristiwa abortus ini menyerupai persalinan dalam
bentuk miniatur.
$asil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. da kalanya
kantong amnion kosong atau tampak di dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang "elas
(blighted oum) mungkin pula "anin telah mati lama (missed abortion).
pabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu yang singkat, maka ia
dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah. si uterus dinamakan mola kruenta. entuk ini
men"adi mola karnosa apabila pigmen darah telah diserap dan dalam sisanya ter"adi
organisasi, sehingga semuanya tampak seperti daging. entuk lain adalah mola tuberosa
dalam hal ini amnion tampak berben"ol4ben"ol karena ter"adi hematoma antara amnion dan
korion.
!ada "anin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat ter"adi proses
mummi%ikasi ' "anin mengering dan karena cairan amnion men"adi kurang oleh sebab diserap,
ia men"adi agak gepeng (%etus kompressus). Dalam tingkat lebih lan"ut ia men"adi tipis seperti
kertas perkamen (%etus papiraseus).
7/26/2019 Abortus Prin
7/23
Kemungkinan lain pada "anin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah ter"adinya
maserasi kulit terkeluas, tengkorak men"adi lembek, perut membesar karena terisi cairan,
dan seluruh "anin berwarna kemerah4merahan.
%iagnosis dan penanganan
bortus harus diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluh tentang
perdarahan peraginam setelah mengalami haid terlambat sering terdapat pula rasa mules.
Kecurigaan tersebut diperkuat dengan ditentukannya kehamilan muda pada pemeriksaan
bimanual dan dengan tes kehamilan secara biologis atau imunologik, bila hal itu diker"akan.
$arus diperhatikan macam dan banyaknya perdarahan pembukaan seriks dan adanya
"aringan kaum uteri atau agina.
#ebagai kemungkinan diagnosis lain harus di%ikirkan '
Kehamilan ektopik yang terganggu
3ola hidatidosa
Kehamilan dengan kelainan pada seriks.
Kehamilan ektopik terganggu dengan hematokel retrouterina kadang4kadang agak
sukar dibedakan dari abortus dengan uterus dalam posisi retroersi. Dalam kedua keadaan
tersebut ditemukan amenorea disertai perdarahan peraginam, rasa nyeri di perut bagian
bawah, dan tumor di belakang uterus. api keluhan nyeri biasanya lebih hebat pada
kehamilan ektopik. pabila ge"ala4ge"ala menun"ukkan kehamilan ektopik terganggu, dapat
dilakukan kuldosintesis dan bila darah tua dapat dikeluarkan dengan tindakan ini, diagnosis
kelainan dapat dipastikan. !ada mola hidatidosa uterus biasanya lebih besar daripada lamanya
amenorea dan muntah lebih sering. pabila ada kecurigaan terhadap mola hidatidosa, perlu
dilakukan pemeriksaan ultrasonogra%i.
Karsinoma seisis uteri, polius seriks dan sebagainya dapat menyertai kehamilan.
!erdarahan dari kelainan tersebut dapat menyerupai abortus. !emeriksaan dengan spekulum,
pemeriksaan sitologik dan biopsi dapat menentukan diagnosis dengan pasti.
7/26/2019 Abortus Prin
8/23
#ecara klinik dapat dibedakan antara abortus imminens, abortus insipien, abortus
inkompletus dan abortus kompletus. #elan"utnya dikenal pula abortus serikalis, missed
abortion, abortus habitualis, abortus in%eksiosus dan abortus septik.
EC5# 337=7#
bortus imminens ialah peristiwa ter"adinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi
seriks.
Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil ter"adi perdarahanmelalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus
membesar sebesar tuanya kehamilan, seriks belum membuka dan tes kehamilan positi%.
!ada beberapa wanita hamil dapat ter"adi perdarahan sedikit pada saat haid yang
semestinya datang "ika tidak ter"adi pembuahan. $al ini dapat disebabkan oleh penembusan
illi koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi oum. !erdarahan implantasi biasanya
sedikit, warnanya merah dan cepat berhenti, tidak disertai mules4mules.
!enanganan abortus imminens terdiri atas '
. stirahat baring. idur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena
cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan ber4kurangnya
rangsang mekanik.
2. entang pemberian hormon progesteron pada abortus imminens belum adapersesuaian %aham. #ebagian besar ahli tidak menyetu"uinya dan mereka yang
menyetu"ui menyatakan bahwa harus ditentukan dahulu adanya kekurangan hormon
progesteron. pabila di%ikirkan bahwa sebagian besar abortus didahului oleh kematian
hasil konsepsi dan kematian ini dapat disebabkan oleh banyak%aktor, maka pemberian
hormon progesteron memang tidak banyak man%aatnya.
*. !emeriksaan ultrasonogra%i penting dilakukan untuk menentukan apakah "anin masih
hidup.
7/26/2019 Abortus Prin
9/23
3acam dan lamanya perdarahan menentukan prognosis kelangsungan kehamilan.
!rognosis men"adi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, mules4mules yang disertai
perdarahan serta pembukaan seriks.
EC5# 7#!=7
bortus insipien ialah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi seriks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus.
Dalam hal ini rasa mules men"adi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah.
!engeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret akum atau dengan cunam
oum, disusul dengan kerokan.
!rinsip penanganannya adalah '
3elakukan penilaian yang tepat untuk men"aga kondisi umum pasien.
3empercepat proses ekspulsi.
3emelihara tindakan asepsis selama persalinan.
!ada kehamilan kurang dari 2 minggu dapat dilakukan dilatasi dan kuretase kaum
uteri dengan menggunakan sendok kuret tumpul dalam anestesi umum, ini merupakan
prosedur yang aman dan e%ekti%. lternati% lainnya dapat dilakukan eakuasi dengan suction
yang diikuti dengan kuretase.
!ada kehamilan lebih dari 2 minggu biasanya perdarahan tidak banyak dan bahaya
per%orasi pada kerokan lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dipercepat dengan
pemberian in%us oksitosin.
pabila "anin sudah keluar tetapi plasenta masih tertinggal, sebaiknya pengeluaran
plasenta diker"akan secara digital yang dapat disusul dengan kerokan bila masih ada sisa
plasenta yang tertinggal. ahaya per%orasi pada hal yang terakhir tidak seberapa besar karenadinding uterus men"adi tebal disebabkan sebagian besar hasil konsepsi telah keluar.(
7/26/2019 Abortus Prin
10/23
ila perdarahan banyak dengan seriks yang tertutup (curiga plasenta yang
berimplantasi rendah), eakuasi uterus dapat dilakukan dengan histerotomi abdominal.
EC5# 7KE3!9=5#
bortus inkompletus ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
!ada pemeriksaan aginal, kanalis serikaslis terbuka dan "aringan dapat diraba
dalam kaum uteri atau kadang4kadang sudah menon"ol dari ostium uteri eksternum.
!erdarahan pada abortus inkompletus dapat banyak sekali, sehingga menyebabkan
syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Dalampenanganannya, apabila abortus inkompletus disertai syok karena perdarahan, segera harus
diberikan in%us cairan 7a8l %isiologik atau cairan Cinger yang disusul dengan trans%usi.
#etelah syok diatasi, dilakukan kerokan. !asca tindakan disuntikkan intramuskulus
ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus
EC5# KE3!9=5#
!ada abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan. !ada penderita
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil.
Diagnosis dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa dan dinyatakan
bahwa semuanya sudah keluar dengan lengkap. !enderita dengan abortus kompletus tidak
memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberi sul%as %errosus
atau trans%usi.
EC5# #=CFK9#
!ada abortus serikalis keluarnya hasil konsepsi dari uterus dihalangi oleh ostium
uteri eksternum yang tidak membuka, sehingga semuanya terkumpul dalam kanalis serikalis
dan seriks uteri men"adi besar, kurang lebih bundar, dengan dinding menipis. !ada
pemeriksaan ditemukan seriks membesar dan di atas ostium uteri eksternum teraba "aringan.
erapi terdiri atas dilatasi seriks dengan busi $egar dan kerokan untuk mengeluarkan hasil
konsepsi dari kanalis serikalis.
7/26/2019 Abortus Prin
11/23
3##=D ECE7
3issed abortion ialah kematian "anin berusia sebelum 20 minggu, tetapi "anin mati itu
tidak dikeluarkan selama minggu atau lebih. =tiologi missed abortion tidak diketahui, tetapi
diduga pengaruh hormon progesteron. !emakaian hormon progesteron pada abortus
imminens mungkin "uga dapat menyebabkan missed abortion.
Dahulu diagnosis missed abortion tidak dapat ditentukan dalam satu kali pemeriksaan,
melainkan memerlukan waktu pengamatan untuk menilai tanda4tanda tidak tumbuhnya
malahan mengecilnya uterus.
3issed abortion biasanya didahului oleh tanda4tanda abortus imminens yang
kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan.
6e"ala subyekti% kehamilan menghilang, mammae agak mengendor lagi, uterus tidak
membesar lagi malah mengecil, test kehamilan men"adi negati%. Dengan 5#6 dapat
ditentukan segera apakah "anin sudah mati dan besarnya sesuai dengan usia kehamilan. !erlu
diketahui pula bahwa missed abortion kadang4kadang disertai oleh gangguan pembekuan
darah karena hipo%ibrinogenemia, sehingga pemeriksaan ke arah ini perlu dilakukan.
#etelah diagnosis missed abortion dibuat, timbul pertanyaan apakah hasil konsepsi
perlu segera dikeluarkan. indakan pengeluaran itu tergantung dari berbagai %aktor, seperti
apakah kadar %ibrinogen dalam darah sudah mulai turun.(,2,*)
$ipo%ibrinogenemia dapat ter"adi apabila "anin yang mati lebih dari satu bulan tidak
dikeluarkan. #elain itu %aktor mental penderita perlu diperhatikan karena tidak "arang wanita
yang bersangkutan merasa gelisah, mengetahui ia mengandung "anin yang telah mati dan
ingin supaya "anin secepatnya dikeluarkan.
!engeluaran hasil konsepsi pada missed abortion merupakan satu tindakan yang tidak
lepas dari bahaya, karena plasenta dapat melekat erat pada dinding uterus dan kadang4kadang
terdapat hipo%ibrinogenemia. pabila diputuskan untuk mengeluarkan hasil konsepsi itu,
pada uterus yang besarnya tidak melebihi 2 minggu, sebaiknya dilakukan pembukaan
seriks uteri dengan memasukkan laminaria selama kira4kira 2 "am dalam kanalis serikalis,
yang kemudian dapat diperbesar dengan busi $egar sampai cunam oum atau "ari dapat
masuk ke dalam kaum uteri. Dengan demikian, hasil konsepsi dapat dikeluarkan lebih
mudah serta aman, dan sisa4sisanya kemudian dibersihkan dengan kuret ta"am.
7/26/2019 Abortus Prin
12/23
Jika besar uterus melebihi kehamilan 2 minggu, maka pengeluaran hasil konsepsi
diusahakan dengan in%us intraena oksitosin dosis cukup tinggi. Dosis oksitosin dapat
dimulai dengan 20 tetes permenit dari cairan Cinger 9aktat dengan 0 satuan oksitosin dosis
ini dapat dinaikkan sampai ada kontraksi. ilamana diperlukan, dapat diberikan sampai 0
satuan oksitosin, asal pemberian in%us untuk kali tidak lebih dari "am karena bahaya
keracunan air.
Jika tidak berhasil, in%us dapat diulangi setelah penderita istirahat hari. iasanya
pada percobaan ke 2 atau ke * akan dicapai hasil.
Dengan prostaglandin = baik intra aginal atau in%us kebehasilan cukup baik (B0
7/26/2019 Abortus Prin
13/23
inkompabilitas darah pemeriksaan FDC9, pemeriksaan tes toleransi glukosa, pemeriksaan
kromosom dan pemeriksaan mikoplasma.
bortus habitualis yang ter"adi dalam triwulan kedua dapat disebabkan oleh seriks
uteri yang tidak sanggup terus menutup, melainkan perlahan4lahan membuka (inkompeten).
Kelainan ini sering kali akibat trauma pada seriks, misalnya karena usaha pembukaan
seriks yang berlebihan, robekan seriks yang luas dan sebagainya.
Diagnosis abortus habitualis tidak sukar ditentukan dengan anamnesis. Khususnya
diagnosis abortus habitualis karena inkompetensia menun"ukkan gambaran klinik yang khas,
yaitu dalam kehamilan triwulan kedua ter"adi pembukaan seriks tanpa disertai mules yang
selan"utnya diikuti oleh pengeluaran "anin yang biasanya masih hidup dan normal.
pabila penderita datang dalam triwulan pertama, maka gambaran klinik tersebut
dapat diikuti dengan melakukan pemeriksaan aginal tiap minggu. !enderita tidak "arang
mengeluh bahwa ia mengeluarkan banyak lendir dari agina. Di luar kehamilan penentuan
seriks inkompeten dilakukan dengan histerosalpingogra%i yaitu ostium uteri internum
melebar lebih dari mm.
!enyebab abortus habitualis untuk sebagian besar tidak diketahui. Eleh karena itu
penanganannya terdiri atas ' memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang
sempurna, an"uran istirahat cukup banyak, larangan koitus dan olah raga.
erapi dengan hormon progesteron, itamin, hormon steroid dan lainnya mungkin
hanya mempunyai pengaruh psikologis karena penderita mendapat kesan bahwa ia diobati.
8alin melaporkan penyelidikannya tentang + wanita hamil yang sebelumnya
mengalami sampai + abortus berturut4turut ' hanya 22,:< mengalami abortus dan pada
:1,1< kehamilan berlangsung terus sampai cukup bulan tanpa pengobatan apapun.
pabila pada pemeriksaan histerosalpingogra%i yang dilakukan di luar kehamilan
menun"ukkan kelainan seperti mioma submukosum atau uterus bikornis, maka kelainan
tersebut dapat diperbaiki dengan pengeluaran mioma atau penyatuan kornu uterus dengan
operasi menurut #trassman.
!ada seriks inkompeten, apabila penderita telah hamil maka operasi untuk
mengecilkan ostium uteri internum sebaiknya dilakukan pada kehamilan 2 minggu ataulebih sedikit. Dasar operasi ialah memperkuat "aringan seriks yang lemah dengan melingkari
7/26/2019 Abortus Prin
14/23
daerah ostium uteri internum dengan benang sutera atau dakron yang tebal. ila ter"adi ge"ala
atau tanda abortus insipien, maka benang harus segera diputuskan, agar pengeluaran "anin
tidak terhalang.
Dalam hal operasi berhasil, maka kehamilan dapat dilan"utkan sampai hampir cukup
bulan, dan benang sutera dipotong pada kehamilan * minggu. Eperasi tersebut dapat
dilakukan menurut cara #hirodkar atau cara 3ac Donald. 8ara pertama "uga dapat dilakukan
di luar kehamilan.
EC5# 7>=K#E#5#, EC5# #=!K
bortus in%eksiosus ialah abortus yang disertai in%eksi pada genitalia, sedang abortus
septik ialah abortus in%eksiosus berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam
peredaran darah atau peritoneum.
n%eksi dalam uterus atau sekitarnya dapat ter"adi pada tiap abortus, tetapi biasanya
ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang diker"akan
tanpa memperhaikan asepsis dan antisepsis. 5mumnya abortus in%eksiosus terbatas pada
desidua. !ada abortus septik, irulensi bakteri tinggi, dan in%eksi menyebar ke miometrium,
tuba, parametrium dan peritoneum. pabila in%eksi menyebar lebih "auh, ter"adilah peritonitis
umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok.
Diagnosis abortus in%eksiosus ditentukan dengan adanya abortus yang disertai ge"ala
dan tanda in%eksi alat genital, seperti panas, takikardi, perdarahan peraginam yang berbau,
uterus yang membesar lembek, serta rasa nyeri tekan dan leukositosis.
pabila terdapat sepsis, penderita tampak sakit berat, kadang4kadang menggigil,
demam tinggi dan tekanan darah menurun. 5ntuk mengetahui kuman penyebab perlu
dilakukan pembiakan darah dan getah pada seriks uteri.
erhadap penderita dengan abortus in%eksiosus yang telah mengalami banyak
perdarahan hendaknya diberikan in%us dan trans%usi darah. !asien segera diberi antibiotika '
a. 6entamycin * A 0 mg dan !enicillin + A ,2 "uta unit.
b. 8hloromycetin + A 00 mg
c. 8ephalosporin * A gram
7/26/2019 Abortus Prin
15/23
d. #ulbenacillin * A 42 gram.
Kuretase dilakukan dalam 1 "am dan penanganan demikian dapat
dipertanggung"awabkan karena pengeluaran sisa4sisa abortus mencegah perdarahan dan
menghilangkan "aringan yang nekrotis, yang bertindak sebagai medium pembiakan bagi "asad
renik.
!emberian antibiotik diteruskan sampai %ebris tidak ada lagi selama 2 hari atau ditukar
bila tak ada perubahan dalam 2 hari.
!ada abortus septik diperlukan pemberian antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi.
#ambil menunggu hasil pembiakan supaya dapat diberikan antibiotika yang tepat, dapat
diberikan #ulbenicillin * A 2 gram. ntibiotika ini terbukti masih ampuh dan berspektrum
luas untuk aerob dan anaerob. !ada kasus dengan tetanus, maka selain pengobatan di atas
perlu diberikan #, irigasi dengan peroksida ($2E2) dan histerektomi total secepatnya
KE3!9K# EC5#
Komplikasi yang berbahaya pada abortus terdiri dari '
. !erdarahan
!erdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa4sisa hasil konsepsi dan
"ika perlu pemberian trans%usi darah. Kematian karena perdarahan dapat ter"adi apabila
pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
2. !er%orasi
!er%orasi uterus pada kerokan dapat ter"adi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretro%leksi. Jika ter"adi peristiwa ini, penderita perlu diamat4amati dengan teliti. Jika adatanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi, dan tergantung dari luas dan bentuk
per%orasi, pen"ahitan luka per%orasi atau perlu histerektomi. !er%orasi uterus pada abortus
yang diker"akan oleh orang awam menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan uterus
biasanya luas mungkin pula ter"adi perlukaan pada kandung kemih atau usus. Dengan
adanya dengan atau kepastian ter"adinya per%orasi, laparotomi harus segera dilakukan untuk
menentukan luasnya cedera, untuk selan"utnya mengambil tindakan4tindakan seperlunya
guna mengatasi komplikasi.
7/26/2019 Abortus Prin
16/23
*. n%eksi
+. #yok
#yok pada abortus bisa ter"adi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena in%eksi
berat (syok endoseptik).
$enanganan &anjutan
#etelah abortus pasien perlu diperiksa untuk mencari sebab abortus. #elain itu perlu
diperhatikan inolusi uterus dan kadar $86 42 bulan kemudian. a diharapkan tidak hamil
dalam waktu * bulan sehingga perlu memakai kontrasepsi seperti kondom atau pil.
'ehamilan (ktopik
Kehamilan ektopik ter"adi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar
endometrium kaum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinomin dengan kehamilan ektopik
karena kehamilan pada pars interstitialis tuba dan kanalis serikalis masih termasuk dalam
uterus, tetapi "elas bersi%at ektopik. #ebagian kehamilan ektopik berlokasi di tuba. #angat
"arang ter"adi implantasi pada oarium, rongga perut, kanalis serikalis uteri, tanduk uterus
yang rudimenter, dan diertikel pada uterus. erdasarkan implantasi hasil konsepsi pada tuba,
kehamilan pars ampullaris tuba, dan kehamilan in%undibulum tuba.
Kehamilan di luar tuba ialah kehamilann oarial, kehamilan intraligamenter, kehamilanserikal, dan kehamilan abdominal yang bias primer atau sekunder
9okasi kehamilan ektopik (Jarcho,B+B)
a. mpulla tuba uterine (:1)
b. ismus tuba uterine (21)
c. pars interstitialis (+)
d. in%undibulum (*)
e. seluruh tuba (termasuk hematosalping yang mengandung hasil konsepsi) (*)
%. abdomen (:)
g. setengah distal tuba (0)h. dua pertiga distal tuba (1)
i. ligamentum latum ()
". seluruh tuba dan oarium ()
k. kornu uteri
l. tubo oarial (2)
m. tanduk rudimenter ()
Kehamilan intrauterine dapat ditemukan bersamaan dengan kehamilan ekstrauterin. Dalam
hal ini dibedakan dua "enis, yaitu combined ectopic pregnancy dimana kehamilan intrauterine
terdapat pada waktu yang sama dengan kehamilan ekstra4uterin dan compound ectopic
pregnancy yang merupakan kehamilan intrauterine pada wanita dengan kehamilanekstrauterine lebih dahulu dengan "anin sudah mati dan men"adi litopedion.
7/26/2019 Abortus Prin
17/23
=E9E6
>aktor dalam lumen tuba '
a. endosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba
menyempit atau membentuk kantong buntub. pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk keluk dan hal ini sering disertai
gangguan %ungsi silia endosalping
c. operasi plastik tuba dan strelisasi yang tak sempurna dapat men"adi sebab lumen tuba
menyempit
>aktor pada dinding tuba
a. endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba
b. diertikel tuba congenital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur yang
dibuahi di tempat itu
>aktor di luar dinding tuba
a. perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat per"alanan
telur
b. tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba
>aktor lain
a. migrasi luar oum, yaitu per"alanan dari oarium kanan ke tuba kiri - atau sebaliknya
- dapat memperpan"ang dari per"alanan telur yang dibuahi ke uterus pertmbuhan
telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur
b. %ertilisasi initro
!E9E6
!roses implantasi oum yang dibuahi, yang ter"adi di tuba pada dasarnya sama dengan halnya
di kaum uteri. elur di tuba bernidasi secara kolumner atau interkolumner.
!ada yang pertama telur berimplantasi pada u"ung atau sisi "on"ot endosalping.
!erkembangan telur selan"utnya dibatasi oleh kurangnya askularisasi dan biasanya telur mati
secara dini dan kemudian di resorbsi.
!ada nidasi secara interkolumner telur bernidasi antara 2 "on"ot endosalping. #etelah tempat
nidasi secara interkolumner telur bernidasi antara 2 "on"ot endosalping.setelah tempat nidasi
tertutup, maka telur dipisahkan dari lumen tuba oleh lapisan "aringan yang menyerupai
desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba tidak
sempurna malahankadang kadang tidak tampak, dengan mudah illi korialis menembus
endosalping dan masuk ke dalam lapisan otot otot tuba dengan merusak "aringan dan
pembuluh darah. !erkembangan "anin selan"utnya bergantung pada beberapa %actor, seperti
tempat implantasi, tebalnya dinding tuba, dan banyaknya perdarahan yang ter"adi oleh inasi
tro%oblas.
Dibawah pengaruh hormone esterogen dan progesterone dari korpus luteum graiditatis dan
tro%oblas, uterus men"adi besar dan lembek endometrium dapat berubah pula men"adi
desidua. Dapat ditemukan pula perubahan perubahan pada endometrium yang disebut%enomena rias #tella. #el epitel membesar dengan intinya hipertro%ik, hiperkromatik,
7/26/2019 Abortus Prin
18/23
lobuler, dan kadang kadang ditemukan mitosis. !erubahan tersebut hanya ditemukan pada
sebagian kehamilan ektopik.
#etelah "anin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi dan kemudian dikeluarkan
secara berkeping keping, tetapi kadang kadang dilepaskan secara utuh. !erdarahan yang
di"umpai pada kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus dan disebabkan oleh
pelepasan desidua yang degenerati%.
3engenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan.karena tuba bukan
tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin "anin bertumbuh secara utuh seperti
dalam uterus. #ebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 1
sampai 0 minggu.
. hasil konsepsi mati dini dan di resorbsi pada implantasi secara kolumner, oum yang
telah di buahi cepat mati karena askularisasi kurang, dan dengan mudah ter"adi resorbsi
total. Dalam keadaan ini penderita tidak mengeluh apa apa, hanya haidnya terlambatbeberapa hari.
2. abortus ke dalam lumen tuba
perdarahan yang ter"adi karena pembukaan pembuluh pembuluh darah oleh illi koriales
pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut
bersama sama dengan robeknya pseudokapsularis. !elepasan ini dapat ter"adi sebagian
atau seluruhnya, tergantung pada dera"at perdarahan yang timbul. ila pelepasan
menyeluruh, mudigah dengan selaputnya dikeluarkan dalam lumen tuba dan kemudian di
dorong oleh darah ke arah ostium tuba abdominale. bortus ke lumen tuba lebih sering
ter"adid pada kehamilan pars ampullaris, sedangkan penembusan dinding tuba oleh ili
korialis kea rah peritoneum biasanya ter"adi pada kehamilan pars ismika. !erbedaan inidisebabkan oleh illi koriales ke arah peritoneum biasanya ter"adi pada kehamilan pars
ampullaris lebih luas, sehingga dapat mengikuti lebih mudah pertumbuhan hasil konsepsi
dibandingkan dengan ismus dengan lumen sempit.
!ada pelepasan hasil konsepsi yang tak sempurna pada abortus, perdarahan akan terus
berlangsung, dari sedikit sedikit oleh darah, sehingga berubah men"adi mola kruenta.
!erdarahan yang terus menerus akan menyebabkan tuba membesar dan kebiru biruan
(hematosalping), dan selan"utnya darah mengalir ke rongga perut melalui ostium tuba.
Darah ini akan berkumpul di kaum douglas dan akan membentuk hematokel
retrouterina.
*. ruptur dinding tuba
ruptur tuba sering t"d bila oum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan
muda. #ebaiknya ruptur pada pars interstitialis ter"adi pada kehamilan yang lebih lan"ut.
>aktor utama yang menyebabkan ruptur ialah penembusan illi koriales ke dalam lapisan
muskularis tuba terus ke peritoneum. Cuptur dapat ter"adi secara spontan, atau karena
trauma ringan seperti koitus dan pemeriksaan aginal. Dalam hal ini akan ter"adi
perdarahan dalam rongga perut, kadang sedikit, kadang banyak, sampai menimbulkan
syok dan kematian. ila pseudokapsularis ikut pecah, maka ter"adi pula perdarahan dalam
lumen tuba. Darah dapat mengalir ke dalam rongga perut melalui ostium tuba abdominal.
7/26/2019 Abortus Prin
19/23
ila pada abortus dalam tuba osteum tuba tersumbat, ruptur sekunder dapat ter"adi.
Dalam hal ini dinding tuba,yang telah menipis oleh inasi tro%oblas, pecah karena tekanan
darah dalam tuba. kadang kadang ruptur ter"adi di arah ligamentum latum dan terbentuk
hematoma intraligament antara 2 lapisan ligamentum itu. Jika "anin hidup terus, terdapat
kehamilan intraligamenter. !ada ruptur ke rongga perut seluruh "anin dapat keluar darituba, tetapi bila robekan tuba kecil, perdarahan ter"adi tanpa hasil konsepsi di keluarkan
dari tuba. ila penderita tidak dioperasi dan tidak dioperasi dan tidak meninggal karena
perdarahan, nasib "anin bergantung pada kerusakan yang di derita dan tuanya kehmilan.
ila "anin mati dan masih kecil, dapat di resorbsi seluruhnya, kelak dapat diubha men"adi
litopedion.
Janin yang dikeluarkan dari tuba dengan masih diselubungi oleh kantong amnion dan
dengan plasenta masih utuh, kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut sehingga
akan ter"adi kehamilan abdominal sekunder. 5ntuk mencukupi kebutuhan makanan bagi
"anin, plasenta dari tuba akan meluaskan implantasinya ke "aringan sekitarnya, misalnyake sebagian uterus, ligamnetum latum, dasar panggul, dan usus.
63C7 K97K
gambaran klinik kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas, dan penderita
maupun dokternya biasanya tidak mengetahui adanya kelainan dalam kehamilan,
sampai ter"adinya abortus tuba atau ruptur tuba.
!ada umumnya penderita menun"ukkan ge"ala ge"ala kehamilan muda, dan mungkin
merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa dihiraukan.
!ada pemeriksaan aginal uterus membesar dan lembek, walaupun muungkin tidak
sebesar tuanya kehamilan. uba yang mengandung hasil konsepsi karena lembeknyasukar diraba pada pemeriksaan bimanual
6e"ala dan tanda kehamilan tuba terganggu sangat berbeda beda dari perdarahan
banyak yang tiba tiba dalm rongga perut sampai terdapatnya ge"ala yang tidak "elas,
sehingga sukar membuat diagnosisnya. 6e"ala dan tanda bergantung pada lamanya
kehamilan ektopik terganggu, abortus dan ruptur tuba, tuanya kehamilan, dera"at
perdarahan yang ter"adi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.
7yeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. !ada ruptur tuba
nyeri perut bagian bawah ter"adi secara tiba tiba dan intensitasnya disertai dengan
perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk kedalam syok. iasanya
pada abortus tuba nyeri tidak seberapa hebat dan tidak terus menerus. Casa nyeri mulamula terdapat pada satu sisi tetapi setelah darah masuk ke dalam rongga perut, rasa
nyeri men"alar ke bagian tengah atau ke seluruh perut bawah. Darah dalam rongga
perut dapat merangsang dia%ragma, sehingga menyebabkan nyeri bahu dan bila
membentuk hematokel retroutrina.
er"adi perdarahan per aginam
menorhea
!ada pemeriksaan aginal bahwa usaha menggerakkan seriks uteri menimbulkan
rasa nyeri, demikian pula kaum douglas menon"ol dan nyeri pada perabaan
!ada abortus tuba biasanya teraba dengan "elas suatu tumor disamping uterus dalam
berbagai ukuran dengan konsistensi agak lunak
7/26/2019 Abortus Prin
20/23
$ematokel retrouterina dapat diraba sebagai tumor di kaum douglas.pada ruptur tuba
dengan perdarahan banyak tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat,
perdarahan lebih banyak lagi menimbulkan syok
Kehamilan ektopik terganggu sangat berariasi, dari yang klasik dengan ge"ala
perdarahan yang mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut
sampai ge"ala ge"ala yang samar samar, sehingga sukar membuat diagnosis63C7 676657 3=7DDK
peristiwa ini tidak sering ditemukan
penderita setelah mengalami amenore dengn tiba tiba, menderita nyeri yang hebat di
daerah perut bagian bawah dan sering muntah muntah.
7yeri dapat demikian hebatnya, sehingga penderita "atuh pingsan
Dengan tekanna darah turun, nadi kecil dan cepat, u"ung ekstremitas basah, pusat, dan
dingin. #eluruh perut agak membesar, nyeri tekan, dan tanda tanda cairan
intraperitoneal mudah ditemukan.
!ada pemeriksaan aginal %orniks posterior menon"ol dan nyeri raba, pergerakanseriks menyebabkan rasa nyeri. Kadang kadang uterus teraba sedikit membesar
dengan disebelahnya suatu adneA tumor, tetapi biasanya sulit karena dinding abdomen
tegang
63C7 676657 DK 3=7DDK
lebih sering berhubungan dengan abortus tuba atau yang ter"adi perlahan lahan
setelah haid terlambat beberapa minggu kadng kadang rasa nyeri ini dapat hebat pula
dengan adanya darah dalam rongga perut, rasa nyeri menetap
tanda tanda anemiamen"adi nyata karena perdarahan berulangg
mula mula perut masih lembek, ttp kmdn dapat menggembung karena t"d ileus
parsialis disebelah uterus tdpt hematosalping yang kadang men"adi satu dgn hematokel
retrouterina
dengan adanya hematokel retrouterina, kaum douglas sangat menon"ol dan nyeri
raba pergerakan seriks "uga menyebabkan rasa nyeri. #elain itu, penderita mengeluh
rasa penuh di daerah rektum dan merasa tenesmus. #elain seminggu mersa nyeri,
biasanya ter"adi perdarahan dari uterus dengan kadnag kadang disertai oleh
pengeluaran "anin desidua
63C7 676657 !K
Kadang kadang gambaran klinik begitu tidak "elas, sehingga di diagnosis tidak dibuat.
idak "arang pada keadaan yang sebenarnya diketahui. !ada beberapa keadaan diagnosis
kehamilan ektopik baru dibuat pada laparotomi.
D67E##
namnesis
haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang kadang terdapat ge"ala
sub"ekti% kehamilan muda. 7yeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus, dapat
dinyatakan.
!erdarahan peraginam ter"adi setelah nyeri perut bag.bawah
!emeriksaan 5mum
7/26/2019 Abortus Prin
21/23
penderita tampak kesakita dan pucat pada perdarahan dalam rongga perut tanda tanda
syok dapat ditemukan.
!ada "enis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit menggembung dan nyeri
tekan
!emeriksaan 6inekologik
tanda tanda kehamilan muda mungkn ditemukan
pergerakan seriks menyebbakan rasa nyeri
bila uterus dapat teraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang kadang
teraba tumor disamping uterus dengan batas yang sukar ditentukan
kaum Douglas yang menon"ol dan nyeri raba menun"ukkan adanya hematokel
retrouterina
suhu kadang kadang naik, sehingga menyukarkan perbedaan dengan in%eksi pelik
!emeriksaan 9aboratorium
pemeriksaan haemoglobin dan "umlah sel darah merah berguna dalam meneggakandiagnosis kehamilan ektopik terganggu, terutama bila ada tanda tanda perdarahan
dalam rongga perut
pada kasus ini biasanya ditemukan anemia tetapi harus diingat bahwa penurunan
hemoglobin baru terlihat setelah 2+ "am
penghitungan leukosit secara berturut menun"ukkan adanya perdarahan bila
leukositosis meningkat
tes kehamilan berguna apabila positi%, akan tetapi tes negatie tidak menyingkirkan
kemungkinan kehamilan ektopik terganggu karena kematian hasil konsepsi dan
degenerasi tro%oblas menyebabkan produksi $c6 menurun dan emnyebbakan tes
negatie
Dilatasi dan kerokan
tidak dian"urkan
Kuldosentesis
suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kaum Douglas ada darah
membantu membuat diagnosis kehamilan ektopik terganggu
5#6
berguna dalam diagnostic kehamilan ektopik
diagnosis pasti ialah apabila ditemukan kantong gestasi di luar uterus yang
didalamnya tampak denyut "antung "anin
9aparoskopi
digunakan hanya sebagai alat antu diagnostic terakhir untuk kehamilan
ektopik,apabila hasil penilaian prosedur diagnostic yang lain meragukan.adanya darah
dalam rongga pelis mungkin mempersulit isualisasi alat kandungan, tetapi hal ini
men"adi indikasi untuk dilakukan laparotomi
D67E## D>>=C=7#9
n%eksi pelic
bortus imminens atau insipiens Cupture korpus luteum
7/26/2019 Abortus Prin
22/23
orsi kista oarium dan appendicitis
!=77677
laparotomi
dalam tindakan demikian, beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan '
kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita akan %ungsi reproduksinya, lokasikehamilan ektopik, kondisi anatomik organ pelis, kemmapuan tehnik bedah mkro
dokter operator, dan kemampuan teknologi %ertilisasi initro setempat
pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan pembedahan konserati% dalam arti hanya
dilakukan salpingostomi atau reanastomosis tuba, apabila keadaan penderita buruk
misalnya dalam keadaan syok lebih baik dilakukan salpingektomia.
!ada kasus kehamilan ektopik di pars ampullaris tuba yang belum pecah pernah
dicoba ditangani dengan menggunakan kemoterapi untuk menghindari tindakan
pembedahan
!CE67E##
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini
dan persediaaan darah yang cukup.
)*$&A+TAS) , $(R'(*BA+-A+ $&AS(+TA
mplantasi adalah penempelan blastosiske dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
lastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding
belakang.
Dinding blastosis memiliki ketebalan lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari
*4+ sel.#el4sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang men"adi
embrio, sedangkan sel4sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk
plasenta(ari4ari).
!lasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin
perputaran oksigen, @at gi@i serta limbah antara ibu dan "anin.
mplantasi mulai ter"adi pada hari ke 4 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke B4
0.
Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio
(korion). 9apisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 042 dan membentuk
kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan "ernih (cairan amnion) dan akan mengembang untukmembungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.
on"olan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, meman"ang ke dalam dinding
rahim dan membentuk percabangan seperti susunan pohon.
#usunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta,
sehingga @at gi@i dari ibu lebih banyak yang sampai ke "anin dan limbah lebih banyak
dibuang dari "anin ke ibu.
!embentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 420, tetapi
plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya
mencapai 00 gram.
$(R'(*BA+-A+ (*BR)O
7/26/2019 Abortus Prin
23/23
=mbrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 0 hari setelah pembuahan.
Kemudian mulai ter"adi pembentukan daerah yang akan men"adi otak dan medulla
spinalis, sedangkan "antung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 14:.
Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari
berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. #elan"utnya, pembuluh darah terus
berkembang di seluruh embrio dan plasenta.Ergan4organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 2 minggu (0 minggu setelah
permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan
selama kehamilan.
Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak ter"adi pada trimester pertama
(2 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa4masa pembentukan organ dimana
embrio sangat rentan terhadap e%ek obat4obatan atau irus. Karena itu seorang wanita
hamil sebaiknya tidak men"alani immunisasiatau mengkonsumsi obat4obatan pada
trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya. !emberian
obat4obatan yang diketahui dapat menyebabkan mal%ormasi harus dihindari.
!ada awalnya, perkembangan embrio ter"adi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi
rongga rahim, tetapi pada minggu ke 2, "anin (istilah yang digunakan setelah usia
kehamilan mencapai minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga
lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena "anin telah memenuhi seluruh rahim)