a5 Prosessing Film 3 @

Pembuatan Radiograf terjadi peristiwa konversi perak bromida menjadi perak metalik yg dipengaruhi oleh :Efek penyinaranEfek Pembangkitan

Emulsi Film AgBr + gelatin AgBr Ion Ag⁺ + Ion Br ⁻ Ion Br ⁻+cahaya/sinar-Xelektron

bebas + Br Elektron bebas ditangkap oleh

sensitvity speck Sensitvity speck bermuatan negatif. Ion Ag⁺ bebas + elektron dlm sensitvity

speck netralisasi. Sensivity speck berisi atom Ag awal

pembentukan bayangan laten

Fungsi Developer adalah mereduksi butir-butir perak bromida menjadi perak metalik.

Dengan cara memberikan elektron terhadap ion-ion perak dalam kristal.

Fungsi atom perak dalam sensitivity speck sebagai pembuka elektron developer unt bergabung

Tidak tereksposi dikellilingi ion-ion bromida yg bermuatan negatif shg elektron dr developer ditolak

Tereksposi terdapat gap terdapat gap ion-ion negatif stl terbentu bayangan laten.ion-ion penghalang lemah.

Developer memberikan elektron kepada Ion perak

Elektron + ion perak perak metalik

SKALA PH DIGUNAKAN UNTUK MENYATAKAN DERAJAT KEASAMAN (ASIDITAS) ATAU KEBASAAN (ALKALINITAS) DARI LARUTAN.

DIDASARKAN KEPADA KONSENTRASI ION-ION HIDROGEN POSITIF DALAM LARUTAN.

NETRAL PH =7 ALKALI PH > 7 ASAM PH < 7

Fungsi : membangkitkan bayangan laten menjadi bayangan nyata dengan cara mereduksi Ag Br yg terkena sinar menjadi perak metalik

SIFAT BASA LEMAH SUPERADDITIVITY ADALAH KOMBINASI

PQ ATAUPUN MQ. YANG MEMPUNYAI ENERGI REDUKSI JAUH LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN APABILA DIGUNAKAN SENDIRI-SENDIRI.

Selama Pembangitan : AgBr direduksi menjadi perak metalik maka Ag⁺ menerima elektron dari bahan pembangkit. Hilangnya elektron dari bahan pembangkit ini disebut oksidasi.

Hasil oksidasi dev Agent

Asam bromida

Selanjutnya Br⁻ lepas dari emulsi dan lerut dalam developer dalam bentuk HBr ( asam )

HBr ini akan dinetralisir dengan accelerator yang ada dlm bentuk Sodium atau Potasium Bromida.

Semakin banyak film diolah maka HBr semakin banyak pula sehingga aktivitas developer berkurang

Menghasilkan kontras rendah

Fungsi : Sebagai bahan pengaktif terhadap bahan pembangkit untuk itu digunakan alakali kuat.

Bahan yg biasa digunakan : Na2CO3 Untuk Manual : Sifatnya dapat bereaksi dengan

airshg menghasilkan NaOH sbg cadanganNa2CO3 + H2O →NaHCO3 + NaOH

NaOH sebagai penetralisir asam sbg hasil reaksi oleh bahan developer yaitu HBr

NaOH + HBr → Na Br + H2ONaOH Untuk AutomatikNaOH merupakan larutan basa kuat yg sangat mudah menarik CO2 dari Udara shg menjadi Na2CO3

NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O

FUNGSI : Melengakapi selektivitas dari bahan pembangkit terhadap AgBr yang tidak terkena cahaya

Ini berarti bahwa restrainer membatasi daya kerja bahan pembangkit atau menahan terjadinya proses reduksi yang berlebihan terutama AgBr yg tidak terkena sinar -X

HBr banyak mengandung elektron yg memberikan muatan negatif pada AgBr yg tidak terkena cahaya/sinar-X

HBr + NaOH NaBr + H2O HBr bersifat menetralisir Menjaga keseimbangan antara

accelerator dan restrainer maka kontras gambar dapat dikendalikan.

Jk sejumlah film dibangkitkan mk Br dari film semakin banyak dlm larutan (dalam bentuk HBr )dimana HBr ini akan menahan keakifan larutan pembangkit.

Oleh karena itu bahan pembangkit yg sdh lemah akan diaktifkan kembali dengan replenisher tetapi tdk menggunakan HBr sebagai restrainer

Fungsi : Untuk menangkal pengaruh oksidasi karena sifat dari reducing agen mudah teroksidasi oleh O2 di udara. Semakin banyak pembangkit teroksidasi oleh udara maka akan kehilangan daya reduksi

Bahannnya: Na2SO3 Natrium Sulfit Na2SO3 + H2O2 Na2SO4+H2O

5. SALVENT PELARUT

KOMPOSISI DEVELOPER KOMPOSISI DEVELOPER DEVELOPER & REPLENISHERDEVELOPER & REPLENISHERBAHAN DEVELOPER REPLENISHER

1. Hydroquinon 8 gr 16 gr

2. Metol /Phenidone

2 gr 4 gr

3. Accelerator 120 gr 7.5 gr

4. Preservative5. Restrainer

180 gr5 gr

180 gr-

5. Solvent 1000 gr 1000 gr

Air ditambahkan dengan bahan tersebut sehingga menjadi 1000 gr

KOMPOSISI REPLENISHERKOMPOSISI REPLENISHERFUNGSI : MEMPERBAIKI KEAKTIFAN

LARUTAN PEMBANGKIT, KARENA :◦Bahan pembangkit terpakai,

replenisher harus berisi bahan pembangkit dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari aslinya.

◦Terjadi kenaikan Br yang berakibat terhambatnya aksi pembangkit, maka replenisher tidak ditambah Br

KOMPOSISI REPLENISHERKOMPOSISI REPLENISHERPH pembangkit menurun selama

pemakain, replenisher harus berisi alkali konsentrasi tinggi ( NaOH )

Preservatif terpakai, maka pada replenisher harus ditambahkan NaSO3 untuk mencegah terjadinya oksidasi dengan udara.

Perlu juga ditambahkan zat lain spt buffer

Pada Manual tugas Pada Manual tugas ReplenisherReplenisherMenjaga volume larutan

pembangkit sebagai akibat terbawa oleh film.

Meregenerasi larutan pembangkit secara kimiawi sehingga tetap aktif selama pemakaian dan waktu pembangkitan dapat dijaga selalu standard

Bahan-bahan tambahanBahan-bahan tambahanHardener berfungsi untuk

mengeraskan emulsi film yang diproses,unt itu digunakan aldehida.

Buffer mampu menerima sejumlah asam atau alkali tanpa terjadi banyak perubahan terhadap nilai PH.

Bahan pasangan : ◦Natriumkarbonat & Natrium bikarbonat◦Asam boric & Natrium hidrosida.

Waktu PembangkitanWaktu PembangkitanYaitu ; Waktu yg diperlukan bagi film

untuk mengalami proses pembangkitan hingga menghasilkan densitas & kontras maximum/optimal (tinggi tetapi baik)

Waktu pembangkitan ditentukan dari hasil penelitian dgn kurva-kurva dr suatu flm dgn suhu dan larutan yg sama tetap waktu pembangkitan yg berbeda

4 menit suhu 20⁰ C

Automatic Processor film Automatic Processor film Interval waktu pembangkit

bervariasi menurut siklus waktu penuh dari jenis processor.

Waktu Siklus Periode waktu dalam pembangkitan

7 menit 130 detik

110 detik 68 detik

Faktor-faktor yg Faktor-faktor yg mempengaruhi waktu mempengaruhi waktu pembangkitanpembangkitanKonsentrasi larutan pembangkit

◦Bahan pembangkit dan proporsinya◦Derajat alkalinitasnya.◦Proporsi dan jenis bahan kimia yang

ikut menjalankan fungsinya bersama bahan pembangkit yang berbeda dalam larutan secara keseluruhan.

Suhu larutan◦Semakin tinggi suhu larutan

menyebabkan pembangkit semakin aktif.

Suhu dan waktu Suhu dan waktu pembangkitanpembangkitanSistem pengolahan

Suhu pembangkitan

Waktu pembangkitan

Manual 20⁰C 4 MENIT

AUTOMATIC

Siklus 7 menitSiklus 110 detik

25 ⁰C31⁰C

130 detik30 detik

STANDARDISASI DIPERLUKANSTANDARDISASI DIPERLUKAN

Agar radiograf yang dihasilkan dapat diproduksi kembali dengan kwalitas yang sama.

Untuk mendapatkan kwalitas gambar dengan densitas dan kontras yg optimum dan fog serendah-rendahnya.

KOEFISIEN ARITHMATIC KOEFISIEN ARITHMATIC ( faktor wat kin )( faktor wat kin )

TUJUAN : MENENTUKAN WAKTU STANDARTA = WAKTU STANDART/ WAKTU FILM MULAI

HITAMCARA :

◦ SEDIAKAN SATU LEMBAR FILM◦ DISINARI SECUKUPNYA SEHINGGA MAMPU

PENGHITAMKAN FILM.◦ DIPOTONG-POTONG MENJADI BEBERAPA

BAGIAN± 10 BAGIAN.◦ PADA LARUTAN PEMBANGKIT YG BARU WAKTU

STANDAR ADALAH 4 MENIT SUHU 20⁰C (sesuai petunjuk pabrik )

CONTCONTDICEK WAKTU YANG DIBUTUHKAN

HINGGA FILM MULAI MENGHITAM MISALNYA 20 DET MAKA KOEFISIEN ARITMATIC (A) ADALAH◦= 4 MENIT/20 DETIK = 4 X 60DET/20

DET =12 ◦HARI BERIKUTNYA SETELAH

PEMBANGKIT DIGUNAKAN AMBIL SALAH SATU POTONGAN FILM MISALNYA FILM MULAI MENGHITAM 25 DETIK MAKA

KOEFISIEN ARITHMATICKOEFISIEN ARITHMATICA = WAKTU STANDART/ WAKTU FILM

MULAI HITAM12=WAKTU STANDAR/25 DETWAKTU STANDART =12 X 25 = 5

MENIT

TINGKAT KELELAHAN TINGKAT KELELAHAN LARUTANLARUTANKEAKTIFAN PEMBANGKIT AKAN

MENURUN AKIBAT PENGGUNAAN KARENA KOMPOSISI LARUTAN AKAN BERUBAH.

BERFUNGSINYA LARUTAN UNTUK MENIMBULKAN PERUBAHAN PADA FILM MENYEBABKAN PERUBAHAN KIMIAWI DALAM PROSES

REAKSI KIMIA REAKSI KIMIA PEMBANGKIT DLM KEADAAN

TERPAKAI◦Agent pembangkit + perak bromida

perak + Ion bromida + Ion hidrogen + agent pembangkit teroksidasi.

PEMBANGKIT DLM KEADAAN TIDAK TERPAKAI ◦Agen pembangkit + oksidasi agen

pembangkit teroksidasi + Ion hidroksil

AGITASIAGITASIADALAH SUATU CARA

MEMASUKKAN DAN MENGANGKAT FILM YANG TERPASANG PADA HANGER KEDALAM DAN KELUAR DARI TANK LARUTAN PEMBANGKIT 4 SAMPAI 5 KALI SELAMA 4 MENIT.

KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN MERATAKAN AKSI PEMBANGKITAN

PADA SELURUH PERMUKAAN FILM.

MEMPERCEPAT WAKTU PEMBANGKITAN DALAM BETAS TERTENTU