Top Banner

of 50

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ANGGREKorchide

Anggrek bukan tanaman hias bunga potong yang baru. Confucius (551-479BC) mentioned orchids in his writing. He speaks of the fragrance of lan (orchids) in the homes indicating that the chinese were using orchid flower to decorate their home (Withner 1959). Perkembangannya dari para hobbyst ke komersil sangat lambat sekali. Orang-orang Greek dan Roma menggunakan anggrek lebih untuk kepentingan medis dibanding sebagai bunga potong.

Mulai tahun 1700 s anggrek mulai berkembang kapten laut, misionaris, botanis memperkenalkan anggrek ke Inggris. Yang pertama kali mengembangkan anggrek secara komersil di Inggris adalah Conrad Loggings dan anaknya tahun 1821 di nurserynya di Hackney di dekat London. Tahun 1913 Sun Kee Nursery di Singapura mulai memproduksi bunga potong anggrek secara komersil Arachnis, Aranda, dan Aranthera yang di ekspor ke Eropa.

Di USA yang memulai bisnis anggrek adalah Picher dan Manda di South Orange, New Jersey, Lager dan Harrel di Summit, New Jersey, Boldwin di Mamaronech New York, dan Lindan di New York City. Cybidium California > 20 acre Dendrobium hybrids Hawai, Thailand, Singapura sekitar $10 million/tahun penjualan. Singapura, Malaysia, dan Thailand mengekspor bunga ini ke Jerman Barat. Data tahun 1988 USA menjual anggrek sekitar $14.041.000, anggrek di Hawai $ 4.168.000

SIFAT BOTANIFamili Orchidaceae mempunyai lebih dari 800 genera terdiri lebih 25.000 spesies sebagai tanaman monokotil, herbaceous, dan perennial. Sifat tumbuhnya ada yang monopodial, ada yang sympodial dan sedikit yang memanjat (Vanila). Kebanyakan anggrek disebut green plants, sebagian saprophytes dan daunnya yang jarang.

Daunnya ada yang tebal, ada yang tipis banyak yang sukulen. Bunganya bervariasi warnanya. Ukurannya -18 inches, warnanya ada yang 2-3 warna satu kuntum bunga. Cattleya, Oncydium Vanda tricolor bicolor

Aromanya bervariasi dari yang tidak beraroma yang kuat aromanya seperti Maxillaria tennufolia dan Aerides odorata

Terdapat 5 karakter yang membedakan anggrek dari tanaman yang lain :Zygomorphic flower bilateral symerty. irregular flower,

Pollen pollen anggrek mengumpul pada paket kecil yang disebut pollinia dipindahkan oleh insek pada saat penyerbukan. Jumlah pollen bervariasi dari 2-8 tergantung spesiesnya. Brassavulacucullata 12, Cattleya 4, Laelia 8.

Column bagian reproduktif tanaman anggrek (anther dan pistil) berada dalam satu waxy unit yang disebut column (gynandrium). Di dalam column terdapat saluran dari permukaan stigma ke ovary. Column mungkin menunjukan satu stamen yang fertile yang ditunjukan oleh anther terminal pada column (Cattleya) atau oleh dua lateral anther. Stigma ada dibawah column.

Rostellum : berada diantara anther cap dan stigma. bentuk kelenjar pada apex biasanya tampak sebagai garis paruh sebagai proyeksi dari stigma dan cap mempunyai dua fungsi : tampil sebagai bunga jantan dan betina dari bunga menghindarkan terjadinya self polinisasi sebagai kelenjar yang berhubungan dengan insek yang akan hinggap

Seed bunga anggrek menghasilkan biji buah mengandung 500.000-1.000.000 biji. tak memiliki endosperm naked seed perlu fungi untuk berkecambah

Famili dan taxa yang berhubunganFamili anggrek sangat besar sekitar 800 genera lebih dari 17.500 spesies (Huxley et al 1992). Kebanyakan anggrek berasal dari daerah tropik sebagai tanaman ephiphytes, ada juga yang terestrial Origin : Cattleya spesies 60 dari daerah tropik Amerika Cymbidium spesies 40 dari daerah tropik Australia

Dendrobium spesies 900 dari daerah tropik, subtropik (Asia, Australia, dan berbagai pulau di Pasifik) Paphiopedilium spesies 60 Tropical Asia Phalaenopsis spesies 55 Asia, Malaysia, Oceania Phragmipedium spesies 12 Tropical Central dan South America

Status tanaman dan penggunaanyaAnggrek umumnya digunakan sebagai bunga potong, tanaman berbunga pada pot, ada juga yang menggunakan sebagai bedding plant terutama didaerah tropik. Cattleya Sangat populer digunakan sebagai penghias. Hibrid-hibrid yang baru mempunyai aneka ragam bentuk dan warna bunga sebagai tanaman pot.

Warna putih yang menarik dan warna ungu yang attractive, Cattleya tidak baik terus-menerus di dalam ruang, lebih baik di rumah kaca. Cymbidium Biasanya digunakan sebagai bunga potong, tetapi kultivar yang pendek digunakan sebagai tanaman pot. Cymbidium dapat tumbuh pada musim dingin hanya harus di ruang tertutup, kemudian dikeluarkan waktu musim panas.

Dendrobium Biasanya digunakan sebagai bunga potong, juga sebagai tanaman berbunga di pot. Dendrobium tidak baik ditanam di dalam ruang. Paphiopedilium Biasanya digunakan sebagai tanaman berbunga di pot, dapat tumbuh dalam ruang asalkan dingin dan lembab. Phalaenopsis Digunakan sebagai tanaman berbunga di pot dan bunga potong dapat tumbuh dalam ruang.

Phragmipedium Digunakan sebagai tanaman berbunga di pot, kurang baik di dalam ruang. Waktu berbunga Cattleya 5 + tahun Cymbidium 5 tahun Dendrobium 5 + tahun Paphiopedilium 6 tahun Phalaenopsis 5-6 tahun Phragmipedium 6 tahun

Anggrek mempunyai 3 sepal dan 3 petal. 2 petalnya sama, satunya lagi lebih besar bervariasi bentuknya (Baeley dan Bailey, 1976). Kebanyakan epiphytic mempunyai pseudobulb tempat persediaan makanan, akar-akar akan keluar dari internode, dibawah daun, bunga akan keluar dari ujung titik tumbuh atau dari ketiak daun, atau dari pseudobulbnya. Tanaman yang monopodial memiliki dominan apical meristem.

Akarnya mempunyai lapisan velamen yang dapat mengabsorbsi air dan nutrisi. Cattleya, Dendrobium, dan Phalaenopsis adalah epiphytic, sedangkan Cymbidium, Paphiopedilium, dan Phragmipedium adalah terestrial.

KULTIVAR Perkembangan pemuliaan tanaman anggrek cukup pesat menghasilkan kultivar-kultivar baru baik dari para hobbyst maupun para pengusaha komersial. Dendrobium banyak dikembangkan di Singapura dan Thailand. Akhir-akhir ini Taiwan sangat intensif melakukan pemuliaan tanaman sehinggaa menghasilkan anggrek pemasok terbesar di Asia.

Faktor yang mempengaruhi pembungaan (Goh dan Ardtti, 1985, Rotor 1952, Wang dan Lee, 1984)Spesies Cattleya Faktor Suhu 17C, lama penyinaran 8 jam untuk induksi dini, 16 + jam tertunda 4 bulan berbunga, intensitas cahaya cukup Cymbidium Musim panas suhu 21/14C (siang/malam), musim dingin 17C, untuk pembungaan yang baik 5-8C Dendrobium Suhu malam 13-18C Paphiopedilium Suhu malam selama 2-3 minggu 13C Phalaenopsis Suhu siang/malam 25/20C. Malam rata-rata 15-20C, hari pendek dapat stimulasi pembungaan Phragmipedium Suhu malam 13C

Cattleya, Dendrobium, Paphiopedilium, dan Phalaenopsis di daerah tropik tidak bermasalah dengan panjang hari dan suhu siang dan malam dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi. CAHAYA Cahaya yang dibutuhkan tanaman anggrek, di daerah musiman Cattleya dapat diinduksi pembungaannya oleh hari pendek, sedang di daerah tropik lamanya penyinaran tidak menjadi masalah.

Intensitas cahaya cukup berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan tanaman anggrek Cattleya dan Phalaenopsis butuh cahaya yang rendah 1.500-3.000fc (300-600 mols-1m-2) sedangkan Cymbidium butuh cahaya tinggi pada musim dingin, dan cahaya rendah pada musim panas (Poole dan Seeley, 1978). Phalaenopsis dan Dendrobium butuh naungan sekitar 40% 12 jam penyinaran bila ditanam didaerah tropik (Keithley et al 1991).

Paphiopedilium dan Phragmipedium butuh cahaya 700fc. Menurut Post (1949) Cymbidium butuh 1.800-2.400fc, sedangkan Dendrobium 2.400-3.600fc (480-720 mols-1m-2). AIR Terjadinya water stress karena kurang CO2 (Goh dan Arditti, 1985) Phalaenopsis dan Paphiopedilium dapat disiram setiap 2 hari sekali, Cymbidium setiap 3 hari sekali, sedang Cattleya 5 hari sekali, Dendrobium 7 hari sekali. Tergantung temperatur dan musim.

KARBONDIOKSIDA

Jarang sekali penelitian mengenai kebutuhan CO2 untuk anggrek. Dari suatu ungkapan pada Bulan November 1941 diperoleh keterangan bahwa anggrek bibit umur 3 bulan yang dapat 0,1-1% CO2 daunnya menebal dan berwarna gelap hijau.NUTRISI

Dendrobium dan Phalaenopsis yang masih bibit biasanya diberi pupuk setiap 10 hari sekali, 50ppm N; 4,5 P; 8,2 K; dan Fe kelat serta mikronutrien lainnya (Keithly et al 1991). Untuk pembungaan Cymbidium perlu 17-170ppm N (Powell et al 1988).

Poole dan Seeley (1978) melaporkan bahwa untuk Cymbidium dan Phalaenopsis diperlukan 100ppm N, 50-100ppm K dan 25ppm mg. Wang dan Lee (1994) menyatakan Phalaenopsis muda diberi pupuk 20-20-20, 200ppm, dan dengan pengairan yang cukup; tanaman dewasa diberi pupuk 10-30-20. penambahan N dari 50-200ppm meningkatkan jumlah bunga, panjang tangkai bunga, dan pertumbuhan daun setelah pembungaan. Cattleya 50ppm N, K, dan Mg sudah optimum dengan rasio NH4 : NO3 1:3. untuk P, Ca, Fe, Mn, B, Cu, dan Mo adalah 20, 200, 3, 0,25, 0,20, 0,025, dan 0,0001ppm (Poole dan Seeley,1978).

Pada penanaman anggrek jarang menggunakan bahan organik. Sebenarnya tetap diperlukan. Dengan adanya bahan organik sintesis seperti casting dapat dicobakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Karena anggrek merupakan tanaman tahunan alangkah baiknya diberi pupuk slow release sehingga setiap saat tersedia nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

MEDIA TUMBUHBanyak media yang digunakan untuk perkecambahan biji secara konvensional yang penting memiliki drainase yang baik dengan pH 5-6 (Griesbach 1985). Osmunda fern root banyak digunakan untuk tanaman epiphytes (Post 1949), pecahan kayu, kulit kayu dengan ukuran yang halus dapat digunakan untuk tanaman epiphytes dan terestrial (Wang dan Lee, 1994) Cymbidium biasanya ditanam pada media pasir (Boodley 1988).

Wang (1995) menyatakan Dendrobium pembungaan dan pembentukan pseudobulbnya dipengaruhi sekali oleh medium dan pemupukan peat moss (30% volume) dengan pupuk 20-10-20 200ppm N baik untuk pembungaan. Phalaenopsis pada media arang pakis. PERBANYAKAN Dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif, hasil perbanyakan secara generatif memungkinkan diperoleh tanaman baru yang tidak seperti induknya dianjurkan menggunakan perbanyakan vegetatif.

TEHNIK PERBANYAKAN GENERATIF Biji anggrek sangat kecil + 50 biji/1inches. Selain itu, tidak memiliki endosprema sulit berkecambah harus dibantu fungi yang dapat menyediakan gula untuk perkecambahan. Tahun 1903 Bernard di Paris Botanic Garden mencoba mengecambahkan biji anggrek. Both dan Burgeff (1909) menyimpulkan fungi sangat diperlukan untuk perkecambahan biji anggrek di laboratorium. Tahun 1920 Knudson menyatakan fungi dapat diganti dengan gula Knudson-C formula untuk media tumbuh anggrek.

Bahan Kimia Calcium nitrate Monobasic potassium phosphate Magnesium sulfate Forrous sulfate Ammonium sulfate Manganous sulfate Distilled water Agar

Formula

Jumlah

Ca(NO3)2 4 H2O 1,00 gr KH2PO4 0,25 gr MgSO4 7 H2O 0,25 gr FeSO4 7 H2O 0,025 gr (NH4)2SO4 0,50 gr MnSO4 4 H2O 0,0075 gr H2O 1.000 mL 18 gr

Buah yang akan dikeluarkan bijinya harus dicuci terlebih dahulu dengan deterjen kemudian celupkan ke dalam clorox 10% 5-10 menit biji yang baik berwarna kuning bila menjadi putih viabiliti menurun. Biji dikeluarkan didalam transfer box di petridis dengan menggunakan wire loop yang sudah dipanaskan terlebih dahulu, tebarkan diatas medium. Suhu ruang 70-72 F

PERBANYAKAN VEGETATIFAnggrek monopodial seperti Vanda, Arachnis dapat diperbanyak dengan menggunakan stek. Panjang stek untuk Vanda 12-15 inches memiliki + 12 daun. Arachnis 18-24 inches memiliki akar udara. Sebagian monopodial dan sympodial menghasilkan offset sulur keiki. Dendrobium dan Epidendrum memproduksi offset keluar dari bawah daun. Phalaenopsis dan Phaius dapat menggunakan tangkai bunganya untuk perbanyakan. Tangkai bunga Phalenopsis sebaiknya steril waktu ditanam, bila akan ditanam secara in vitro menggunakan media Knudson-C.

Cattleya dan beberapa anggrek sympodial diperbanyak dengan pemisahan anakannya, biasanya memiliki + 6 pseudobulb yang dapat digunakan. Cattleya baru dapat dipisahkan setiap 3 tahun sekali karena pertumbuhan daunnya yang lambat, sedangkan Paphiopedilium dan Cymbidium dapat lebih sering.

MERICLONINGTehnik kultur jaringan digunakan sebagai cara perbanyakan in vitro dengan kultur aseptik menghasilkan tanaman yang sesuai dengan induknya dalam waktu relatif singkat dan bebas penyakit dalam jumlah yang banyak (Arditti 1977)

Eksplan diambil pucuk, apex, tangkai bunga, tunas dorman, kecambah muda. Media yang digunakan : Knudson-C, While, Vicen and Went, Murashige and Skoog ditambah bahan organik alami seperti pisang, wortel, tauge, jeast. Sterilisasi eksplan harus sangat hati-hati : Cuci deterjen Rendam dengan Dithane M-45 2ppm Cuci dengan air destilata Rendam dengan Agrimisin 0,8ppm Cuci dengan air destilata Rendam alkohol 70% 10 menit Cuci dengan air destilata

HAMA DAN PENYAKITInsek Kutu yang halus, thrips, sulit sekali dikontrol seperti halnya kutu putih yang akhir-akhir ini banyak menyerang tanaman, dapat hinggap pada tanaman anggrek, pengendaliannya sulit sekali. Aphids juga dapat menyerang tanaman anggrek, siput dapat menyerang tanaman di luar ruangan (Griesbad 1985, Post 1949, Sheehan 1972).

Penyakit Botrytis petal blight dapat menyerang bunga, Pythium dan Phytophora dapat menyerang batang dan daun annggrek busuk Erwinia dan Pseudomonas dapat membuat busuk tanaman. Virus dapat menyerang tanaman waktu dilakukan pemotongan dengan pisau terutama waktu panen bunga (Daughtery dan Chaze, 1992, Post 1949, Wang dan Lee, 1994), dapat digunakan pisau yang steril untuk menghindarkan penyakit (Horst 1990).

Pada saat tanaman anggrek dalam pembibitan terutama pada kompot sangat sensitif terhadap hama dan penyakit. Karena baru berhadapan dengan lingkungan terbuka. Oleh karena itu perlu proteksi yang intensif agar bibit tersebut dapat berlanjut menjadi tanaman dewasa.

PHALAENOPSISPhalaenopsis pada tahun 1983 dinobatkan menjadi Bunga Pesona Nasional di Indonesia. Anggrek ini tumbuh dari ASEAN sampai Burma, Filipina, Malaysia, Indonesia. Di Indonesia Phalaenopsis ditemukan oleh Prof. C. L. Blume (1796-1862) di Pulau Jawa tepatnya di Nusa Kambangan (Latif 1960).

Menurut Roedjito (1975) bentuk permukaan batang dari anggrek Phalaenopsis monopodial yang berarti pertumbuhannya terus ke atas tidak bebas. Sebenarnya Phalaenopsis batangnya pendek kurang dapat dilihat secara sepintas, seolah-olah keberadaannya hanya daun dan akar saja. Tanaman anggrek ini tumbuh epifit (Gunadi 1979, Batchelor 1982, Soeryowinoto 1984). Daun Phalaenopsis cukup lebar 12-13cm, panjang 30-40cm, jumlah daun bervariasi 3-8. Dalam keadaan sehat daun berwarna hijau mengkilap (Gunadi 1979). Akarnya panjang berbentuk pipih jika melekat pada tempat yang ditumpanginya (Latif 1960).

Tangkai bunga muncul pada pangkal batang, panjangnya mencapai 80cm, bunga dapat bertahan 24-39 hari, intensitas bunga dalam setahun 2 kali (Roedjito 1975). Intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban, faktor yang penting diperhatikan untuk anggrek Phalaenopsis (Gunadi 1997). Kebutuhan cahaya hanya 10-30% (Soeryowinoh 1984, Watkins 1960) menyatakan suhu malam yang baik 16,5 C, sedangkan suhu siang menurut Batchelor (1982) adalah 24-27 C. Toleran terhadap ketinggian tempat 50-600dpl, kelembaban 70% (Roedjito 1975)

Pasca panen Phalaenopsis dipanen setelah 4 hari bunga mekar. Phalaenopsis sangat sensitif terhadap etilen sehingga begitu dipanen celupkan pada larutan penangkal etilen selama 10 menit. Bunga dapat tahan sampai 15 hari pada suhu ruang 7-10 C.

DENDROBIUMSubfamili Tribe Subtribe Genus : Epidendroideae : Epidendreae : Dendrobiinae : Dendrobium swartz

Pada tahun 1859 Profesor Lindley menuliskan bahwa genus Dendrobium cukup menyulitkan karena sering berubahubah nama. Dendrobium merupakan genus yang kedua terbanyak dari famili anggrek. Terdapat 2425 nama Dendrobium dimana yang valid hanya 1230. Anggrek ini termasuk epifit. Tinggi tanaman mencapai 120cm, daunnya panjang berwarna hijau. Dari ketiak daun terkadang keluar akar dan keiki (pucuk yang gagal berbunga).

Panjang daunnya antara 4-20cm. Bunganya memiliki 3 sepal dan 3 petal, bibir bunga jelas sekali tampak. Warnanya sanagt beraneka ragam : putih, merah muda, merah tua, hijau, kuning, ungu, dan campuran warna. Syarat tumbuh : temperatur 15-29 C, masih dapat tumbuh pada 7 C tanpa kerusakan. Kelembaban optimum 50-60%, masih dapat tumbuh pada kelembaban 25%, lebih baik agak sedikit ternaungi 203-%.

Perbanyakan konvensional dengan stek batang atau menggunakan keiki, pemisahan anakan. Ditanam pada media pakis + arang, peat moss + batuan. Perbanyakan kultur jaringan sudah berhasil baik sekali, sangat banyak meriklon yang dijual di pasaran sebagai hasilnya. Media yang digunakan : Knudson-C, While, Vicen and Went, Murashige and Skoog ditambah remasan pisang, tauge, jeast.

Pasca panen Dendrobium sangat peka terhadap water stress, hawa dingin. Dapat tahan di jambangan 19 hari pada suhu 10-13 C. tidak terlalu sensitif pada etilen sehingga tidak perlu AgNO3 pada jambangan. Hanya sensitif pada bakteri terutama Erwinia yang dapat menyumbat air pada xylem (Dai dan Paull, 1991). Sesaat setelah panen celupkan tangkai bunga pada air hangat.

PAPHIOPEDILIUM Jenis ini banyak yang berasal dari Indonesia diantaranya : Paphiopedilium paraestans, P. papuanum dari Irian, P. javanicum dari Pulau Jawa. Paphiopedilium merupakan anggrek terestrial, menurut Stoutamire (1974) banyak anggrek terestrial sulit berkecambah benihnya, diduga karena sifat dorman dari biji tersebut.

Thomson (1974) dan Withner (1959) menyatakan bahwa Paphiopedilium termasuk yang sulit berkecambah. Bijinya kecil sekali (halus). Salah satu penyebabnya adalah endospermanya yang tidak normal atau kekurangan hormon endogen yang menginduksi perkecambahan seperti GA. Oleh karena itu, dianjurkan menanam benih secara in vitro. Spesies Dimuka bumi ini terdapat + 80 spesies menyebar di India Timur, Filipina, Indonesia, Cina Selatan, Burma, Thailand, Indo-cina, Papua New Guinea, dan Pulau Salomon. Kurang lebih terdapat 50 spesies yang menyebar di Asia Tenggara.

Berikut ini yang ada di Indonesia P. primalinum P. victoria-marie P. lowii P. amabile P. cellebesence P. lieckianum P. wilhelminia P. volonteanum P. paraestans P. niveum P. curtisii P. glaucophylum P. mastersianum P. superbiens P. rothschildianum P. papuanum P. wolterianum P. tonsum P. javanicum P. chemberlairianum

Baru P. glaucophylum dan P. niveum yang sudah dikembangkan melalui penelitian. Tanaman ini termasuk monopodial, bila dilihat syarat tumbuhnya sepertinya termasuk terestrial. Daunnya panjang dapat mencapai 30-40 cm, sukulensinya tampak sekali pada daun. Keistimewaan bunganya memiliki kantung semar. Tanaman ini tumbuh subur pada daerah lembab dengan naungan dan suhu 1625 C.

Pasca panen Bunga sangat sensitif pada etilen, sehingga pada jambangan perlu diberi AgNO3 penangkal kerjanya etilen. Bunga dapat disimpan 3 minggu pada suhu 1-4 C. Bunga pada pot dapat bertahan 3 bulan.

CATTLEYATermasuk anggrek epifit. Berasal dari Amerika Latin (Columbia). Dari 40 spesies berkembang menjadi ratusan ribu hibridnya. Spesies yang populer C. bowringiana, C. lodigosii, C. skinneri. Warna bunganya putih, putih ungu pucat, kuning, kuning dengan ungu pucat, dan ungu.

Syarat tumbuhnya : pada suhu 15-29 C, masih toleran pada suhu 7 C. kelembaban 50-60%, masih toleran pada 25%. Perbanyakan dengan biji, pemisahan anakan, perbanyakan kultur jaringan masih agak sulit, tetapi meriklonnya sudah ada. Pasca panen Bunga dapat bertahan pada tanaman sekitar 3-4 minggu. Dapat disimpan pada suhu 10 C (Nowak dan Rudnicki, 1990) bila menjadi bunga potong di jambangan