7 BAB II KONSEP TEORI A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (friedman, 1998). keluarga sebagai perkumpulan dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Effendy, 1998) “Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978) , dikutip dari Setyowati, 2008) Dari pengertian keluarga diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama keluarga
55
Embed
A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-handayanin... · KONSEP TEORI A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Keluarga ... lahir.Keluarga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KONSEP TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan social dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari
pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama
(friedman, 1998).
keluarga sebagai perkumpulan dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. (Effendy, 1998)
“Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan lainnya, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978) ,
dikutip dari Setyowati, 2008)
Dari pengertian keluarga diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta
memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama keluarga
8
adalah memelihara kebutuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan
hidupnya secara umum.
2. Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai
macam pola kehidupan. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga. Menurut Friedman (1998) Tipe keluarga ada 2 yaitu :
a. Tipe keluarga tradisional
1) Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari
suami, istri, dan anak (kandung atau angkat)
2) Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya :
kakek, nenek, keponakan, paman, bibi.
3) Keluarga “Dyad”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri
dari suami dan istri tanpa anak.
4) “Single Parent”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat).
Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5) “Single Adult”, yaitu suatu rumah tangga yang hanya
terdiri seorang dewasa (misalnya seorang yang telah
dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah).
9
b. Tipe keluarga non tradisional
1) The unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan
anak dari hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama :
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok atau
membesarkan anaak bersama.
4) The non marital heterosexual cohibitang family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan
tanpa melalui pernikahan.
5) Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana suami-istri (marital partners).
6) Cohibitng couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marrige family
10
Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah
tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi
sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi set aturan atau nilai-nilai,
hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan
saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan, dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat
orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
11
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan
dan kriminal dalam kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :
a. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi : (1) bersifat terbuka dan
jujur, (2) selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran
positif, dan (4) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.
Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
1). Karakteristik pengirim :
a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.
b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
c) Selalu meminta dan menerima umpan balik.
2). Karakteristik penerima :
a) Siap mendengarkan.
b) Memberi umpan balik.
c) Melakukan validasi.
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan sebagainya.
Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu
dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi
12
kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana
atau malah berdiam diri dirumah.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
kearah positif.
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga
juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi,
dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubugngan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Keluarga yang
13
berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat
mengembangkan konsep diri positif.
Menurut ( Murwani, 2007 ) komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
1) Saling mengasuh; cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan
dukungan dari anggota yang lain. Maka, kemampuannya untuk
memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya
tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan
intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberi
hubungan dengan orang lain diluar keluarga/masyarakat.
2) Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan
tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan
sepakat memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga
dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada
berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus
mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-
anak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang
tuanya.
14
Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul
karena fungsi afektif didalam keluarga tidak dapat terpenuhi.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia
lahir.Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.Keberhasilan perembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi.Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya, dan
perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga
adalah untuk meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggoat keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian,
dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan tidak
seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang berujung
pada perceraian.
15
e. Fungsi Perawatan atau Pemeliharan Kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit.Kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.Kesanggupan keluarga
melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga
yang dilaksanakan.Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
5. Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut : (Friedman, 1998)
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan ( menggunakan )
fasilitas kesehatan masyarakat
6. Tugas Perkembangan Keluarga
Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti
individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
berturut-turut, keluarga juga mengalami tahap perkembangan yang berturut-turut.
Adapun tahap-tahap perkembangan menurut Duvall dan Miller dalam (Friedman,
1998) adalah :
16
a. Tahap I : keluarga pemula perkawinan dari sepasang insan
menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari
keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
b. Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak dimulai dengan
kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan .
c. Tahap III : keluarga dengan anak usian pra sekolah dimulai ketika
anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak
berusia lima tahun.
d. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah dimulai ketika anak
pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk sekolah dasar
dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja dimulai ketika anak
pertama melewati umur 13 tahun, berlangsung selama enam hingga
tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih
tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.
f. Tahap VI : keluarga yang melepas anak usia dewasa muda,
ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan
berakhir dengan “rumah kosong” ketika anak terakhir meninggalkan
rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada
berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal dirumah.
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-
anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.
17
g. Tahap VII : orang tua usia pertengahan dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau
kematian salah satu pasangan.
h. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia dimulai
dengan salah stu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga
salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya
meninggal dan tugas tumbuh kembang lansia pada tahap ini adalah:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
B. Konsep Lansia
Tahap dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik perkembangan yang
maksimal. Setelah itu tubuh mulai menyusut karena berkurangnya jumlah sel-sel
yang ada didalam tubuh. Sebagai akibatnya tubuh juga akan mengalami
penurunan fungsi secara perlahan –lahan. Itulah yang dinamakan proses penuaan.
Orang yang lebih tua mengalami masalah dengan berbagai aktifitas hidup
sehari- hari yang termasuk mandi, berpakaian, makan, toilet, penahanan dan
mentransfer. Masalah-masalah ini kemampuan orang yang lebih tua sering
berdampak terhadap hidup mandiri, karena penurunan fungsional dimana semua
mempengaruhi kualitas hidup individu.
Penuaan adalah suatu proses menghilangnya perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
18
normalnya sehingga tidak dapat bertahap terhadap infeksi serta memperbaiki
kerusakan yang diderita (maryam, 2008)
Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang-kadang tidak tampak
mencolok penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh manusia dan tidak pada
semua tubuh mengalami kemunduran pada waktu yang sama. Meskipun proses
menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak seorang mengetahui
secara pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada usia yang
berbeda-beda (pujiastuti, 2003)
1. Pengertian Lansia
Menurut UU NO. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan usia lanjut
adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Menua adalah suatu proses menghilangnya perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahap terhadap infeksi serta memperbaiki
kerusakan yang diderita.
Teori Menua menurut (maryam, 2008)
a. Teori Biologis
1) Teori Genetik
a) Teori Genetik Clock
Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah
terprogram secara genetik untuk spesies tertentu.teori ini
didasarkan pada kenyataan kenyataan bahwa spesies-
sepesies tertentu memiliki harapan hidup yang berbeda-
19
beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu
sehingga bila jenis ini berhenti berputar ia akan mati.
b) Teori Interaksi Seluler
Teori ini menyatakan bahwa sel-sel satu sama lain
saling berinteraksi dan memengaruhi.keafdaan tubuh akan
baik-baik saja selama sel-sel masih berfungsi dalam suatu
hormon,tetapi bila tidak maka akan terjadi kegagalan
mekanisme dimana lama kelamaan sel-sel akan
mengalami degenerasi.
c) Teori Mutagenesis Somotik
Teori ini menyatakan bahwa penuaan terjadi karena
adanya mutasi somotik akibat pengaruh lingkungan yang
buruk.begitu terjadi pembelahan sel akan terjadi mutasi
spontan yang terus menerus berlangsung dan ahirnya
mengarah pada kematian sel.
2) Teori Non Genotik
Teori genetik menurut (pujiastuti, 2003)
a) Teori Autoimun
Teori ini menyatakan bahwa penuaan diakibatkan oleh
antibodi yang bereaksi terhadap sel normal dan merusaknya.reaksi
ini terjadi karena tubuh gagal mengenal sel yang normal ,dan
memproduksi sel yang salah.
20
Hal ini yang mendasari peningkatan penyakit auto imun pada usia
lanjut.ada jaringan tertentu yng tidak tahu terhadap sel tersebut
sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
b) Teori Radikal Bebas
Redikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang
tidak stabil karena mempunyaielektron yang tidak berpasangan
sehingga sangat reaktif mengikat atom atau molekul lain yang
menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan pada tubuh.
Teori radikal bebas pada penuaan ditunjukkan oleh
hormon.perubahan hormon pada penuaan disebabkan oleh radikal
bebas dan akan menimbulkan efek patologis seperti kanker.
c) Teori Pembatasan Energi
Program pembatasan energi ditujukan untuk mengurangi
berat badan secara bertahap dalam beberapa tahun sampai
efesiensi metabolisme tercapai untuk hidup sehat dan panjang
umur.tinggi rendahnya diet mempengaruhi perkembangan umur
dan adanya penyakit.termasuk dalam program diet adalah
pantangan merokok, minum alkohol, dan mengendalikan
penyebabstres seperti kecemasan, frustrasi,atau stres yang
diakibatkan oleh kerja keras.
b. Teori Sosial
Teori sosial menurut (maryam, 2008)
1) Teori Interaksi Sosial
21
Teori ini menjelaskan mengapa usia lanjut
bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar
hal-hal yang dihargai masyarakat.kemampuan lansia
untuk terus menjalani interaksi sosial merupakan kunci
untuk mempertahankan status sosialnya berdasarkan
kemampuan bersosialisasi.
2) Teori Penarikan Diri
Teori ini menjelaskan seorang lansia dinyatakan
mengalami proses penuaan yang berhasil apabila ia
menarik diri dari pekerjaan yang terdahulu dan dapat
memutuskan diri dari personal pribadi serta
mempersiapkan diri dalam menghadapi kematianya.
3) Teori Aktivitas
Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang
sukses bergantung dari bagaimana lansia merasakan
kepuasan dalam melakukan aktivitas serta melakukan
mempertahankan aktivitas tersebutlebih penting
dibandingkan dari kuantitas dan aktivitas yang
dilakukan.dari satu sisi aktivitas lansia dapat menurun
tetapi disisi lain dapat juga dikembangkan, misalnya
sebagai ketua RT.
22
4) Teori Kesinambungan
Teori ini mengemukakan adanya
kesinambungan dalam siklus kehidupan
lansia.pengalaman hidup seseorang pada suatu saat
merupakani gambaran kelak pada saat ia menjadi
lansia.hal ini dapat
5) Teori perkembangan
Teori ini menekankan pentingnya mempelajari
apa yang telah dialami lansia pada saat muda hingga
dewasa.
Teori perkembangan menjelaskan bagaimana
proses menjadi tua merupakan suatu tantangandan
bagainana jawaban lansia terhadap berbagai tantangan
tersebut yang dapat bernilai positif atau negatifakan
tetapi dalam teori ini tidak menggariskan bagaimana
cara menjadi tua yang diinginkan atau yang seharusnya
diterapkan oleh lansia tersebut.
6) Teori Stratifikasi Usia
Stratifikasi usia berdasarkan usia kronologi yang
menggambarkan serta membentuk adanya perbedaan
kapasitas, peran, kewajiban, dan hak mereka
berdasarkan usia.
23
7) Teori Spiritual
Komponen spritual dan tumbuh kembang
merujuk pada pengertian hubungan individu dengan
alam semesta dan persepsi individu tentang arti
kehidupan.perkembangan kepercayaan antara orang dan
lingkunganya terjadi karena adanya kombinasi antara
nilai-nilai dan pengetahuan.
2. Perubahan pada Lansia
a. Perubahan Fisik dan Fungsional
1) Sel
a) Jumlah sel menurun atau lebih sedikit
b) Ukuran sel lebih besar
c) Jumlah cairan tubuh menurun atau berkurang
d) Jumlah cairan intraseluler menurun
2) Kardiovaskuler
a) Katup jantung menebal dan kaku
b) Kemampuan jantung memompa darah menurun atau
lemah(menurunya kontraksi dan volume)
c) Elastisitas pembuluh darah menurun
d) Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
sehingga tekanan darah meningkat
3) Persarafan
a) Menurun hubungan persyarafan
24
b) Saraf panca indra mengecil
c) Berkurangnya respon motorik dan refleks
4) Vagina
a) Selaput lendir mengering
b) Jumlah sekresi menurun
5) Pendengaran
a) Terjadinya gangguan pendengaran
b) Tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan
6) Penglihatan
a) Respon terhadap sinar menurun
b) Adaptasi terhadap gelap menurun
c) Akomodasi menurun
d) Lapang pandang menurun dan katarak
7) Kulit
a) Kulit menjadi keriput serta kulit kepala dan rambut
menipis
b) Rambut dalam hidung dan telinga menebal
c) Elastisitas kulit menurun
d) Rambut memutih(uban)
e) Kelenjar keringat menurun
f) Kuku keras dan rapuh
25
8) Belajar dan Memori
a) Kemampuan belajar masih ada tetapi relatif
menurub
b) Memori daya ingat menurun karena proses encoding
menurun
9) Endokrin
a) Jumlah produk hormon menurun
10) Vesika urinaria
a) Otot-otot melemah
b) kapasitasnya menurun dan retensi urin
11) Genitourinaria
a) Ginjal :mengecil , aliran darah kehinjal menurun ,
fungsi tibulus menurun sehingga kemampuan
mengonsentrasi urine ikut menurun
12) Gastrointestinal
a) Asam lambung menurun
b) Peristaltik menurun sehingga daya absorpsi juga
ikut menurun
c) Ukuran lambung mengecil serta fungsi organ
aksesori menurun sehingga menyebabkan
berkurangnya produksi hormon dan enzim
pencernaan
26
13) Muskuloskeletal
a) Jumlah cairan tulang menurun sehingga mudah
Rapuh
b) Posisi badan menjadi bungkuk
c) Persendian membesar dan menjadi kaku , kram,
tremor, tendon mengerut dan mengalami sklerosi
b. Perubahan Mental
Faktor yang mempengaruhi perubahan mental
1) Perubahan fisik, khususnya organ perasaan
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan
5) Lingkungan
3. Peran Keluarga Terhadap Lansia
Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatanya.peran keluarga dalam perawatan lansia antara lain
menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental,
mengantisipasi perubahan sosial ekonomi serta memberikan motivasi dan
memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan melaksanakan perananya terhadap
lansia, yaitu :
a. Melakukan pembicaraan terarah
b. Mempertahankan kehangatan keluarga
27
c. Membantu dalam hal transportasi
d. Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia
e. Memenuhi sumber-sumber keuangan
f. Memberikan kasih sayang
g. Menghormati dan menghargai
h. Bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku lansia
i. Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, serta perhatian
kepada lansia
j. Jangan pernah menganggap lansia sebagai beban
4. Tugas Perkembangan Keluarga Berkaitan dengan Lansia menurut
(Friedman, 1998)
6) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
7) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
8) Mempertahankan hubungan perkawinan
9) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
10) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
28
C. Konsep Stroke Hemoragi
1. Pengertian
Stroke atau CVA adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah kebagian otak (suddharth, 2002)
Stroke hemoragi adalah stroke karena pecahnya pembuluh darah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
daerah otak dan merusaknya.(pudiastuti, 2011)
Stroke hemoragi merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan
subaraknoid.Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak
tertentu.(muttaqin, 2008)
Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi
cepat, berupa deficit neurologis fokal dan atau global, yang berlangsung 24 jam
atau lebih atau lamgsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak non traumatic. Bila gangguan peredaran
darah otak ini berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa jam
(kebanyakan 10-20 menit), tapi kurang dari 24 jam, disebut sebagai serangan