9/4/2014 1 PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN Kode PTE-101002 Pendekatan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian Tatiek Koerniawati Andajani, SP.MP. TUJUAN PEMBELAJARAN Mendeskripsikan konsep kelembagaan 1 Memahami sistem agribisnis sebagai kelembagaan 2 Mengidentifikasi model-model kelembagaan dalam agribisnis 3 Memahami sistem agribisnis sebagai kelembagaan pertanian modern 4 Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m
32
Embed
› ...EKONOMI-PERTANIAN... · PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN Kode PTE-101002 …produksi sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh ... • sub sistem pemasaran hasil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9/4/2014
1
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN Kode PTE-101002Pendekatan Agribisnis dalam
DEFINISI KELEMBAGAAN:Norma dan konvensi (norms andconvention)Aturan main (rules of the game)
(Bustanul Arifin, 2002, Ekonomi Kelembagaan Pangan,LP3ES, Jakarta)
DEFINISI DAN RUANG LINGKUPKELEMBAGAAN
RUANG LINGKUP KELEMBAGAAN:Kelembagaan adalah ciptaan manusiaBerlaku pada sekelompok individu,dirumuskan dan diputuskan bersamaTime dimension repeated situation:kelembagaan dapat diaplikasikandalam situasi yang berulang dalamkurun waktu tertentu
(Bustanul Arifin, 2002, Ekonomi Kelembagaan Pangan,LP3ES, Jakarta)
RUANG LINGKUP KELEMBAGAAN:Dimensi tempat: lingkungan fisikadalah determinan penting dalamaransemen kelembagaan feed backrelationshipRules and norms: kelembagaanditentukan oleh konfigurasi aturanmain dan norma yang dirumuskanoleh kelompok masyarakat
(Bustanul Arifin, 2002, Ekonomi Kelembagaan Pangan,LP3ES, Jakarta)
DEFINISI DAN RUANG LINGKUPKELEMBAGAAN
RUANG LINGKUP KELEMBAGAAN:Pemantauan dan penegakan aturandilakukan oleh badan yang kompetenatau oleh masyarakat secara internalpada tingkat individuHirarki kelembagan bukan strukturyang terisolasi tapi merupakan bagiandari jejaring kelembagaan yang lebihkompleks
(Bustanul Arifin, 2002, Ekonomi Kelembagaan Pangan,LP3ES, Jakarta)
RUANG LINGKUP KELEMBAGAAN:Konsekuensi kelembagaan memiliki duatingkatan:
• Kelembagaan meningkatan rutinitas, keteraturanatau tindakan manusia yang tidak memerlukanpilihan namun dapat mempengaruhi tingkah lakuindividual melalui sistem insentif dan disinsentif
• Kelembagaan mempengaruhi terciptanya polainteraksi yang stabil, yang diinternalisasi olehsetiap individu sehingga mampu meminimalkanketidakpastian dan biaya transaksi
(Bustanul Arifin, 2002, Ekonomi Kelembagaan Pangan, LP3ES,Jakarta)
KELEMBAGAAN DAN KOORDINASIAKTIVITAS EKONOMI
Kelembagaan menjadi kunci penting untukmenelusuri aktivitas ekonomi yang dilakukanoleh masyarakat:
Ekonomi kelembagaan melihat pelaku ekonomisebagai anggota suatu unit usaha, keluarga, atauorganisasi tertentu.Kelembagaan menentukan bagaimana sekelompokorang tidak harus mengerjakan sesuatu, bolehmengerjakan tanpa intervensi pihak lain, dapatmengerjakan dengan bantuan kemampuan kolektifatau tidak ordered relationship
(Bustanul Arifin, 2002, Ekonomi Kelembagaan Pangan, LP3ES,Jakarta)
Agribisnis adalah sinergi antara pertanian,agroindustri (industri pertanian) dan jasa-jasa yang menunjang pertanianSetiap organisasi bisnis yangmenyediakan input atau jasa bagiusahatani, memproses, mendistribusikandan menjual produk pertanian baik secaraborongan maupun eceran kepadakonsumen
Secara konseptual sistem agribisnis dapatdiartikan sebagai semua aktivitas mulaidari pengadaan dan penyaluran saranaproduksi sampai dengan pemasaranproduk-produk yang dihasilkan olehusahatani dan nelayan serta agroindustriyang saling terkait satu sama lainnya.
what is agribusiness???Dengan demikian sistem agribisnismerupakan suatu sistem yang terdiri daribeberapa sub sistem yaitu:
• sub sistem pengadaan dan penyaluran saranaproduksi,teknologi dan pengembangansumberdaya manusia
• sub sistem budidaya atau usahatani• sub sistem pengolahan hasil pertanian atau
agroindustri• sub sistem pemasaran hasil pertanian
•Kontributor GDP,PAD•Penyerap tenaga kerja•Kontributor ekspor nasional dan daerah•Penyangga ketahanan pangan nasional•Berperan dalam pelestarian lingkungan
hidup
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Syarat Pokok Pembangunan Pertanian• adanya pasar untuk hasil-hasil usahatani,• teknologi yang senantiasa berkembang,• tersedianya bahan-bahan dan• alat-alat produksi secara lokal,• adanya perangsang produksi bagi petani, dan• tersedianya pengangkutan yang lancar dan
PEMBANGUNAN PERTANIANSyarat Pelancar Pembangunan Pertanian
• pendidikan pembangunan,• kredit produksi,• kegiatan gotong royong petani,• perbaikan dan perluasan tanah pertanian,• perencanaan nasional pembangunan pertanian
ROOT CAUSE ANALYSISPertumbuhan mengandalkan hutang
Isu daya saing dan globalisasi
Isu otonomi daerah
Pergeseran peran pemerintah
Globalisasi sektor moneter
KelemahanKelemahanPembangunanPembangunan
PertanianPertanianMasaMasa lalulalu
KelemahanKelemahanPembangunanPembangunan
PertanianPertanianMasaMasa lalulalu
POSISI STRATEGIS AGRIBISNISKelemahan pembangunan pertanian dimasa lalu:• lebih fokus pada on farm (usahatani)• tujuan peningkatan produksi• ups stream dan down stream
Dari sisi permintaan (konsumen), sistem evaluasiproduk agribisis didasarkan pada :1. atribut keamanan produk (safety attributes)2. atribut nutrisi (nutritional attributes)3. atribut nilai (value attributes)4. atribut pengepakan (package attributes)5. atribut lingkungan (ecolabel attributes)6. atribut kemanusiaan (humanistic attributes)Atribut-atribut tersebut telah mulai melembaga baiksecara internasional maupun individual
Kebijakan moneterinstrumen: suku bunga, uang beredar,nilai tukarsuku bunga rendah, kredit lunak untukinvestasi dan modal kerja unit usahaagribisnis menstimulansipertumbuhan sektor inidesain yang seimbang antara alokasikredit pada sub sistem agribisnishulu, onfarm dan hilir
orientasi kebijakan berpihak padapengembangan agroindustritransformasi keunggulan komparatifmenjadi keunggulan kompetitifpercepatan pendalaman(deepening) struktur industri baik kehilir maupun ke huluperlu diprioritaskan agroindustriyang memberikan solusi untukmengatasi kelemahan produkpertanian
Pendalaman struktur industri agribisniske hilir mengolah hasil pertanianprimer menjadi produk olahan baikintermediate product, semi finishedproduct dan final productPendalam struktur industri agribisnis kehulu percepatan pengembanganindustri pembibitan/pembenihan,agrokimia (bio fertilizer, bio pesticide)dan agro otomotif
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional komoditasagribisnis umumnya terintegrasi denganagroindustriMasih banyak kelemahan dan distorsi
perlu mekanisme transparansipembentuk harga (price discovery)misal bursa komoditi, pasar lelang, dsbPosisi Indonesia dalam perdaganganglobal masih diperlukan tarifperlindungan yang wajar bagi produkagribisnis lokal dalam konteksAFTA,CAFTA dan APEC
optimalisasi peran kedutaan danperwakilan Indonesia di luarnegeri sebagai entry point agarproduk Indonesia dapat masukke luar negeri dan melakukanmarket inteligence bagi pasarproduk agribisnis yangprospektif
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Kriteria pengembangan infrastruktur yangefektif:
sesuai dengan kebutuhan publikmampu menunjang pengembangan usaha yangdilakukan oleh masyarakat banyakmampu merangsang tumbuhnya usaha atauinvestasi yang dapat memacu perkembanganekonomi wilayah
Contoh:sarana pengairan dan drainasejalan raya, transportasilistrik, sarana telekomunikasifarm roadpelabuhan
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAANKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
(1) Lembaga Keuangan:kebutuhan permodalan sesuaiperkembangan usaha bantuan tidakboleh menimbulkan ketergantungan danketidakmandirianPerlu dikembangkan skim perkreditanyang sesuai dengan tahap-tahapperkembangan agribisniskebijakan harus mengarahkan sistemperbankan daerah denganmengembangkan unit banking systemsebagai pengganti branch banking systemsaat ini
(2.a) Pengembangan Fungsi Puslitbang:pendalaman struktus industriagribisnis perlu dukunganteknologi:
pengembangan onfarm membutuhkanindustri benih/bibit, industri agrokimia,agro otomotif penelitian danpengembangan oleh pakar teknologipertanian, keteknikan pertanian, teknikindustripengembangan onfarm dengan teknologieco farming dan zero tillage, eco labelling
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
(2.b) Pengembangan Kelembagaan Litbang:Teknologi prosesing dan pengembanganproduk pada sub sektor agribisnis hilir untuk
meningkatkan efisiensidiversifikasi,produkminimalisasi waste dan pollutanakomodasi value attributes dan package attribute
Elemen kelembagaan litbang:R&D technology managementPelaksana R&D puslit dan PTDiseminator R&D balai, UPT, divisi R&DagribisnisUnit TI untuk networking
Pengembangan kemampuanpenguasaan teknologi yangdiperlukan oleh sistem dan usahaagribisnisPengembangan kemampuanentrepreunershipPengembangan kemampuan teamwork sebab karakteristik khusussektor agribisnis adalah adanyainterdependency yang tinggi antar subsistem on the job training, intership,cross job, macro behavior, globalbehavior, cross training exercise
(4) KEBIJAKAN PENGEMBANGANORGANISASI EKONOMI PETANI
kearifan lokal, kelembagaantradisional perlu dibangkitkan kembaliContoh: kelembagaan lumbungpangan, pola pangan yang beragam,cara bercocok tanam yang ramahlingkungan, dsbperlu pemberdayaan untukmenguatkan dinamika kelompok tanidan asosiasi UMKM berbasisagribisnis
Sustainabilitas konservasikeragaman hayati bank genetikMasalah property right tragedy ofcommonSDA under valuedPenetapan pajak pada lahan tidurSanksi berat bagi perusak lingkunganPerlindungan daerah pertanian dancatchman area (daerah tangkapanair) untuk mencegah banjirdsb
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PUSATPERTUMBUHAN AGRIBISNIS DAERAH
KAPET (Kawasan PertumbuhanEkonomi Terpadu). Model ini gagalperlu diintegrasikan dengan ekonomirakyatPembentukan KAT (KawasanAgroindustri Terpadu)KADAL (kawasan andalah)Semua model pengembangan pusatpertumbuhan (growth pole) inimembutuhkan insentif ekonomiperan pemerintah
Pengembangan pangan dankesejahteraan petani adalahkewajiban bersama antarapemerintah dan masyarakat(UU No 7 tahun 1996)
.
KEBIJAKAN PEMBANGUNANKETAHANAN PANGAN
Ketahanan pangan adalahkondisi terpenuhinya panganbaik dalam jumlah, mutu,keamanan maupun kesesuaiandengan sosio kultur, dapatdijangkau secara fisik maupunekonomi dan dimanfaatkansesuai dengan ketubuhanindividu, setiap waktu untuksehat, tumbuh dan produktif.
Unsur ketahanan pangan:ketersediaan pangan yang cukupdistribusi yang menjamin setiapindividu dapat mengakses danmengonsumsi pangan dalam asupangizi dengan jumlah, ragam dankeseimbangan yang cukup
KEBIJAKAN PEMBANGUNANKETAHANAN PANGAN
Komponen sistem ketahanan pangan:ketersediaandistribusikonsumsi
Arah kebijakan ketahanan pangan:keragaman sumberdaya, kelembagaan danbudaya lokalefisiensi ekonomi dan keunggulan kompetitifwilayahpengaturan distribusi mengacu pada mekanismepasar yang kompetitifmeningkatkan pendapatan petani