Akuntansi Sumber Dana Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan Dosen : Dr. Nugraha, SE, Akt, M.Si Disusun oleh : Aditya Nugraha (0703792) Elva Alviya F (0806418) Lina Winarsih (0803021) Mahesha Desta P (0800999) Rosdianica Dewi L (0806304) Vienanty Rahmawati M (0800241) JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
46
Embed
Web viewAkuntansi Sumber Dana. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Akuntansi Sumber Dana
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan
Dosen : Dr. Nugraha, SE, Akt, M.Si
Disusun oleh :
Aditya Nugraha (0703792)
Elva Alviya F (0806418)
Lina Winarsih (0803021)
Mahesha Desta P (0800999)
Rosdianica Dewi L (0806304)
Vienanty Rahmawati M (0800241)
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur syukur kehadirat Ilahi Rabbi, karena atas berkat dan
karunia Nya lah akhirnya salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan,
bertajuk Akuntansi Sumber Dana.
Adapun Makalah ini berisi tentang materi Akuntansi Sumber Dana yang
terdiri atas Surat Berharga yang Diterbitkan, Pinjaman yang Diterima, Kewajiban
Lain-lain, Pinjaman Subordinasi, Modal Pinjaman, dan Modal Bank, selain itu
tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu dalam rangka memperdalam
pemahaman terhadap sumber sumber dana yang diterima oleh bank.
Layaknya segala sesuatu yang ada di bumi ini, maka tidak ada yang
sempurna. Begitu juga dengan makalah ini, yang masih banyak memiliki
kekurangan. Untuk itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan. Agar dimasa yang akan datang kami bisa mempersembahkan makalah
yang lebih baik. Akan tetapi mudah-mudahan makalah ini sedikitnya dapat
memberikan manfaat untuk kita semua. Amiin
Bandung, Maret 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
Amortisasi biaya ini terus dilakukan hingga jangka waktu pinjaman habis
selama 4 tahun.
C. Perhitungan bunga.
Beban bunga tahunan sebesar 12 persen dari pokok pinjaman sebesar Rp. 400
juta akan di bukukan kedalam perhitungan laba rugi. Beban bunga ini harus
19
dibayar oleh bank oma sepanjang bank oma memperoleh laba. Dalam hal bank
oma tidak memperoleh laba atau labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga
tersebut, maka pembayaran bunga dapat ditangguhkan.
Biaya bunga dibayar tunai, ayat jurnal yang harus dibuat oleh bank oma bila
bank oma mendapatkan laba adalah sebagai berikut.
D: Biaya bunga modal pinjaman Rp. 48.000.000
K: Kas Rp. 48.000.000
Bila bank oma tidak mampu untuk membayar bunga modal pinjaman ini yang
disebabkan karena laba tidak mencukupi atau terdapat saldo rugi, maka ayat jurnal
penangguhan bunga ini dapat dilakukan sebagai berikut.
D: biaya bunga modal pinjaman Rp. 48.000.000
K: bunga modal pinjaman yang ditangguhkan Rp. 48.000.000
Pada saat bank oma mampu untuk melunasi kewajiban ini, maka rekening
bunga modal pinjaman yang di tangguhkan akan didebetkan atau dinihilkan
sebesar jumlah yang dibayar.
D. Pelunasan.
Dalam hal bank oma hendak melunasi seluruh modal pinjaman, maka terlebih
dahulu seluruh penangguhan biaya bunga harus dilunasi baru kemudian pokok
pinjaman.
Contoh, apabila bank oma hendak melunasi seluruh hutang modal pinjamannya
sebesar Rp. 400 juta atas beban rekening giro pada bank indonesia, akan di
bukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.
D: Modal pinjaman Rp. 400.000.000
K: Bank indonesia-giro Rp. 400.000.000
2.5.2 Pengungkapan Dalam Neraca
20
Dalam menyajikan data modal pinjaman dalam laporan keuangan, data yang
perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan berkenan dengan modal
pinjaman adalah sebagai berikut.
1. Persyaratan modal pinjaman.
2. Jumlah lembar.
3. Nama pemegang atau pemilik warkat modal pinjaman.
4. Hak dan kewajiban bank dan pemegang warkat modal pinjaman.
Penyajian dalam neraca harus dilakukan sebesar nilai nominal dari warkat
yang telah diterbitkan.
2.6 Modal Bank
Modal bank merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan.
Modal bank ini juga merupakan hutang bank kepada para pemiliknya, oleh karena
itu disajikan sebagai salah satu komponen passive disebelah kanan neraca. Modal
bank merupakan modal awal pada saat pendirian yang jumlahnya telah ditetapkan
dalam suatu ketentuan atau pendirian bank.
2.6.1 Komponen modal bankAda beberapa komponen modal bank dalam neraca antara lain : modal
saham yang ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba ditahan dengan
tujuan, laba ditahan tanpa tujuan, penilaian kembali aktiva tetap, dan modal
sumbangan (modal donasi)
Penyetoran modal dari para pemilik perusahaan tidak harus melalui tunai.
Setoran modal dapat juga berupa penyerahan barang-barang modal, dan jenis
penyetoran lainnya.
2.6.2 Akuntansi untuk modalAkuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal, penyisihan laba
usaha setelah pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan, penambahan modal dari
pihak lainnya.
A. Saat penyetoran dana modal
21
Sebagai contoh apabila pada saat mendirikan bank omega, dilakukan setoran
sebagai modal saham dari pemiliknya dalam bentuk :
Uang tunai langsung pada rekening giro Bank Indonesia sebesar Rp.
40.000.000.000
Gedung kantor di Jakarta senilai Rp. 18.000.000.000.
Inventaris kantor senilai Rp. 300.000.000.
Kendaraan Rp. 100.000.000.
Oleh Bank Omega – Jakarta akan dibukukan seluruhnya sebagai penyetoran
modal bank sebesar Rp. 58,4 milyar dengan ayat jurnal sebagai berikut :
D : Bank Indonesia – Giro Rp 40.000.000.000.
D : Aktiva Tetap – Gedung Rp. 18.000.000.000
D : Aktiva Tetap – Inventaris Kantor Rp. 300.000.000
D : Aktiva Tetap – Kendaraan Rp. 100.000.000
K : Modal Saham Rp. 58.400.000.000
B. Penyisihan Laba Usaha Bank
Setiap akhir periode, setelah mengetahui hasil bersih hasil usaha laba atau laba
bersih bank, Bank Omega akan menyisihkan sejumlah labanya untuk keperluan
tujuan khusus. Penyisihan ini bukan berarti menyisihkan sebagian uang tunai
untuk membayar atau memenuhi kewajiaban tertentu dikemudian hari. Penyisihan
ini hanyalah cara untuk mengalokasikan laba untuk tidak dibagikan kepada para
pemegang saham atau karyawan saham atau karyawan dalam bentuk dividen
maupun bonus.
Sebagai contoh, apabila pada akhir tahun bank omega mendapatkan laba
sebesar Rp24.000.000.000 dan diputuskan oleh direksi untuk mencadangkan
sebagai berikut.
Pembagian Laba = Rp. 5.000.000.000
Pembayaran hutang jangka panjang = Rp. 2000.0000.000
22
Oleh Bank Omega dibukukan :
D : Ikhtisar Laba Rugi – Laba Tahun Berjalan Rp. 24.000.000.000
K : Laba Ditahan PenyisihanPembagian Laba Rp. 5.000.000.000
K : Laba Ditahan – pembayaran Hutang Jangka Panjang Rp.
2.000.000.000
K : Laba Ditahan – Tanpa Tujuan Rp. 17.000.000.000
Rekening Laba Ditahan untuk tujuan, pembagian laba dan pembayaran
hutang jangka panjang, dalam istilah akuntansinya dikenal dengan appropriated
retained earnings, sedangkan laba ditahan tanpa tujuan dikenal dengan
unappropriated retained earnings.
C. Penambahan dan Pengurangan Lainnya
Komponen modal juga dapat bertambah karena penjualan saham yang dapat
dijual diatas harga nominalnya, sehingga tercipta adanya agio saham(premium).
Bila harga jual dibawah nilai nominalnya akan terdapat disagio saham (discount).
Premium diatas saham akan menambah komponen modal, sedangkan discount
atas saham akan mengurangi modal.
Sebagai contoh, apabila nilai nominal saham bank omega sebesar Rp.
1.000.000. dan dijual sebanyak 200 lembar dengan kurs sebesar 102 persen tunai
maka oleh Bank Omega akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.
D : Kas Rp 204.000.000
K : Modal Saham Rp 200.000.000
K : Agio Saham Rp. 4.000.000
Selain agio dan disagio saham, komponen lain yang akan menambah
komponen modal adalah komponen yang diterima dari sumbangan, atau dikenal
modal sumbangan (donated capital).Biasanya modal sumbangan diterima dalam
bentuk natura atau barang yang dinilai menurut harga atau nilai pasar dari aktiva
23
tersebut pada saat diterima. Sebesar nilai pasar yang ditaksir ini akan dicatat
sebagai aktiva pada neraca dan sebagai modal sumbangan pada kelompok modal.
Sebagai contoh, apabila Bank Omega menerima hibah dalam bentuk
seperangkat computer IBM sistim 4341 dari sebuah perusahaan besar di Jakarta,
nilai pasarnya ditaksir sebesar Rp. 400.000.000. Oleh Bank Omega akan
dibukukan sebagai berikut.
D : Aktiva Tetap – Komputer Rp. 400.000.000
K : Modal Sumbangan Rp 400.000.000
Dengan diterimanya modal sumbangan, komponen modal akan semakin
bertambah dan dengan demikian akan memperbesar rrasio kecukupan modal atau
CAR
24
BAB III
KESIMPULAN3.1 Kesimpulan
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank
sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli
uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank
memperoleh keuntungan. Dana bisa berasal dari bank itu sendiri (modal sendiri,
yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual
saham baru kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba yang belum
digunakan), dari masyarakat luas (simpanan tabungan, rekening giro, deposito)
dan dana yang bersumber dari lembaga lain (Kredit likuiditas dari Bank
Indonesia, Pinjaman antar bank, Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat
Berharga Pasar Uang) .
Diantara sumber dana yang lainnya, diantaranya:
1. Surat berharga yang diterima
2. Pinjaman yang diterima
3. Kewajiban lain-lain
4. Pinjaman subordinasi
5. Modal Pinjaman
6. Modal Bank
Tetapi dari beberapa sumber dana yang disebutkan di atas, ada beberapa
kelompok yang tidak dimasukkan ke dalam kelompok sumber dana dalam neraca.
25
DAFTAR PUSTAKA
Lapoliwa, N & Kuswandi, S.2000.Akuntansi Perbankan:Akuntansi transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Jakarta: Institut Bankir Indonesia
Nur Heriyanto, Dodik Setiawan. (2009). SURAT BERHARGA (Sebuah Pengantar). [Online]. Tersedia: http://dodiksetiawan.wordpress.com/2009/04/07/surat-berharga/ [17 Maret 2011]
Purnomo , Herdaru. (2011). BI: Modal Minimum Bank Dinaikkan di Atas Rp 125 Miliar. [Online].= Tersedia: http://www.detikfinance.com/read/2011/02/18/172547/1573916/5/bi-modal-minimum-bank-dinaikkan-di-atas-rp-125-miliar .[ 19 Maret 2011]
Z, Dunil. (2004). Kamus Istilah Perbankan Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
______. (2010). PSAK 31 Akuntansi Perbankan (Accounting for Bank). [Online]. Tersedia: http://slidepajak.wordpress.com/2010/04/07/psak-31-akuntansi-perbankan-accounting-for-bank/ [17 Maret 2011]