5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengkondisian Udara / AC Sistem Pengkondisian udara atau yang lebih dikenal dengan Sistem pendingin adalah suatu perangkat yang digunakan untuk proses pendingin, dengan cara menyerap dan memindahkan sejumlah panas. Prinsip dasar dari Sistem pendingin didasarkan atas kenyataan bahwa suatu zat cair dapat diuapkan pada suhu berapa saja yang diinginkan, dengan cara mengubah tekanan di permukaan zat cair tersebut. Sebagai contoh jika kita memanaskan air di pantai (tekanan tinggi) dan di puncak gunung (tekanan rendah), kita akan mendapatkan kenyataan bahwa air yang kita masak di pantai akan lebih lambat mendidih (100 ˚C) dibandingkan dengan yang di puncak gunung (85 ˚C). Berarti semakin rendah tekanan yang diberlakukan terhadap zat cair maka akan semakin cepat menguap. Berdasarkan sifat fisika, bahwa suatu fluida jika mengalami perubahan fasa, maka fluida itu akan menyerap atau melepaskan sejumlah kalor sebesar kalor latennya. Dalam proses penguapan suatu fluida, kalor laten penguapannya dapat diambil dari fluida itu sendiri atau dari sumber panas disekitarnya. Bila kalor laten penguapannya diambil dari fluida itu sendiri yaitu dengan cara menurunkan tekanannya, maka suhu fluida itu akan turun. Jika diambil dari medium sekitarnya, maka akan terjadi perpindahan panas dari medium sekitarnya ke fluida tersebut, sehingga suhu sekitarnya menjadi turun. Agar dalam proses pendingin suatu medium dapat berlangsung, maka diperlukan fluida yang dapat menguap pada suhu relatif rendah dan pada tekananyang relatif tinggi. Fluida yang digunakan disebut refrigerant. Berdasarkan sifat-sifat fisika zat cair di atas, uap refrigerant dapat diembunkan kembali pada temperatur berapa saja dengan menggunakan tekanan dari uap tersebut. Selain mengatur tekanan juga dibutuhkan medium lain untuk menerima kalor laten yang Universitas Sumatera Utara
25
Embed
repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 59602 › Chapter II.pdf... · BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengkondisian Udara / ACcara menyerap dan memindahkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pengkondisian Udara / AC
Sistem Pengkondisian udara atau yang lebih dikenal dengan Sistem
pendingin adalah suatu perangkat yang digunakan untuk proses pendingin, dengan
cara menyerap dan memindahkan sejumlah panas. Prinsip dasar dari Sistem
pendingin didasarkan atas kenyataan bahwa suatu zat cair dapat diuapkan pada
suhu berapa saja yang diinginkan, dengan cara mengubah tekanan di permukaan
zat cair tersebut. Sebagai contoh jika kita memanaskan air di pantai (tekanan
tinggi) dan di puncak gunung (tekanan rendah), kita akan mendapatkan kenyataan
bahwa air yang kita masak di pantai akan lebih lambat mendidih (100 ̊ C)
dibandingkan dengan yang di puncak gunung (85 ˚C). Berarti semakin rendah
tekanan yang diberlakukan terhadap zat cair maka akan semakin cepat menguap.
Berdasarkan sifat fisika, bahwa suatu fluida jika mengalami perubahan
fasa, maka fluida itu akan menyerap atau melepaskan sejumlah kalor sebesar kalor
latennya. Dalam proses penguapan suatu fluida, kalor laten penguapannya dapat
diambil dari fluida itu sendiri atau dari sumber panas disekitarnya. Bila kalor laten
penguapannya diambil dari fluida itu sendiri yaitu dengan cara menurunkan
tekanannya, maka suhu fluida itu akan turun. Jika diambil dari medium
sekitarnya, maka akan terjadi perpindahan panas dari medium sekitarnya ke fluida
tersebut, sehingga suhu sekitarnya menjadi turun.
Agar dalam proses pendingin suatu medium dapat berlangsung, maka
diperlukan fluida yang dapat menguap pada suhu relatif rendah dan pada
tekananyang relatif tinggi. Fluida yang digunakan disebut refrigerant. Berdasarkan
sifat-sifat fisika zat cair di atas, uap refrigerant dapat diembunkan kembali pada
temperatur berapa saja dengan menggunakan tekanan dari uap tersebut. Selain
mengatur tekanan juga dibutuhkan medium lain untuk menerima kalor laten yang
Universitas Sumatera Utara
6
dikeluarkan selama kondensasi. Medium yang biasa digunakan adalah air atau
udara.Untuk mengatasi hal ini, maka dibuat suatu sistem pendingin den gan
menggunakan beberapa komponen yang dapat mensirkulasi refrigerant.
2.2 Komponen Sistem Pendingin Ruangan
Sistem pendingin terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
dihubungkan dengan menggunakan pipa -pipa tembaga atau selang pada akhirnya
merupakan sebuah sistem yang bekerja secara serempak (simultan).
Komponen-komponen sistem pendingin yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Kompresor
b. Kondensor
c. Flow Control
d. Evaporator
e. Refrigerant
2.2.1 Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari sistem pendingin ruangan dan
refrigerasi. Sebagaimana jantung pada tubuh manusia yang memompa darah
keseluruh tubuh. Kompresor menekan bahan pendingin ke-semua bagian dari
sistem. Pada sistem pendingin kompresor bekerja membuat perbedaan tekanan,
sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari satu bagian ke-bagian lain dari
sistem. Karena adanya perbedaan tekanan antara sisi tekanan tinggi dan sisi
tekanan rendah, maka bahan pendingin cair dapat mengalir melalui alat pengatur
bahan pendingin (pipa kapiler) ke evaporator. Adapun fungsi dari kompresor
adalah:
1. Mensirkulasi bahan pendingin (refrigerant).
2. Mempertinggi tekanan agar bahan pendingin (refrigerant) dapat berkondensi
Universitas Sumatera Utara
7
pada kondisi ruangan.
3. Mempertahankan tekanan yang konstan pada evaporator.
4. Untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu rendah dari evaporator dan
kemudian menekan gas tesebut, sehingga menjadi gas dengan tekanan dan
suhu tinggi lalu dialirkan ke kondensor.
5. Menciptakan perbedaan antara daerah sisi tekanan tinggi dan daerah sisi
tekanan rendah.
Pada kompresor motor daya kemampuan tenaga yang dihasilkan
dinyatakan dalam daya kuda disebut dengan horse power (hp) dalam satuan watts.
Adapun efisiensi tenaga energi yang dihasilkan kompresor, sebanding dengan
kapasitas pendingin dan daya kompresor atau disebut Energy Efficienscy Ratio
(EER).
Gambar 2.1 Kompresor
2.2.2 Kondensor
Universitas Sumatera Utara
8
Kondensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuang udara
panasdari AC referigerator pada tempratur dan tekanan tinggi, sehingga
digunakanuntuk mencairkan uap / gas refrigrant dan membuang udara panas
keluar. Kondensor akan merubah uap refrigeran tekanan tinggi tersebut menjadi
cairan tekanan tinggi dan adanya medium pendingin pada kondensor (udara
maupun air). Jadi panas dari ruangan dan panas dari kompresor akan diserap
medium pendingin.
1. Kondensor dibagi tiga macam tergantung dari medium
yang mendinginkannya:
2. Kondensor dengan pendingin udara (air cooled)
3. Kondensor dengan pendingin air (water cooled)
4. Kondensor dengan pendingin campuran udara dan air (evaporative).
Kondensor dengan pendingin udara biasanya dibuat oleh pabrik agar suhu
kondensasinya berkisar antara 30 - 50 °C di atas suhu udara sekitar. melepaskan
panas yang diserap refrigeran di evaporator dan panas yang terjadi selama panas
kompresor, yang lazimnya dirumuskan sebagai berikut: