-
- ·,' .~·
' t
,~ .
... ·:.· 1 .~- \
. ~· '-.-'
f ; " .. '
? ·~· ~-" u . ·• .. . , . ~~~ . -,·,,. ---~ ... f"
' I ... ·.: .. •, I ... l
: • !
'· ... . .. .
. .-'\..,A .. · ...• RAN tJ •. ~~
PENGARUB PEMBERIAN VINASSE PADA TANAB LITROSOL BERKAPUR TERBADAP
PERTUMBUBAN TARAMAN
Leucaena leucocephala ( c:l I 'L .S
Nomer 10/90
PROYEK PPPT- UGM TAHUN 1984/1985 NOMER KONTRAK 10/PLT. IV/TH.
1/UGM/84
TANGGAL 15 MEl 1984
.\1/.1':~ ~.,.._--.-·
,.... r~ t • ... C· _.,....;, ~· . ~
. •• ! - ... .:
• ·.~·~~~~"""'-"~·'<
(~ .i· '\ .. ~~- "·-·-----·-·--...... ~.,~ ...............
·-.--·.....;_j. DIAJUKAN OLEH
·SOEWARNO HASANBAHRI DJAFAR SHIDDIEQ
YATEMAN ARRYANTO V ·
FAKULTAS KEHUTANAN UGM
KEPADA
LEMBAGA PENELITIAN UNIYERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKA\RTA 1985
MENGETAltUl ftiversitu Cadj~h 'M~(h ~tma:Uka dan tJmu
Pengetahuao A ...
Dctan.
/,J/ Yl Frrt
.~· .. , .... ,_~ ,.,..: . ··~,_
~-~C-., ....... , ;"''\.,:~
. , .
·~·
-
.C . .
' f I
I I
QJJ.Q ¥4' i J-4U- q J2 , &.$ .¢ P ;q iU i.
.sa
PHAICATA
Naksuc_ dilal:r::::
-
PRI\.I\P..TA ~ -. . . . . . . . . ' . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .....................................
Il·ITISA11I • •• • •••• • ••••• • •••••• • ••• • • ••••••• • • •
•
PEI~GArr•r An •••••••• , •••••••••••.••••.••••••..••• Latar
belakang ••
Tinjauan pustaka. ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. ..................... . .
F.J..potesis •••••••••••••••••••••••••••••••• Rencana penelitian
••••••••••••••• _, • C' •••••
' CAHA PENJI!LITIAN ...............................
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Bahan dan
a1at Jalan pene 11 tian
Cara analisis
......................... e e t t • a • • e t t I a t t e a a •
a C• • a t a a a a,
HASIL PI~NI:LITIA.N DAN PE\'IBAHASAN . . . . . . ........ Hasi1
pene1i tian • • • • • • • . • • • • • • • • • • • • •••
Pembahasan • • • • • • • • • • • • • • • • •• • • •
KESHIPULJ\.H .................................... DAF'"i'AR
PUST.AI\:A • ••••• ~ •••••••••••••••••• • • • • • • •
Halaman
i
ii
iii
1
1
2
6 6
8
8 9
10
11
ll.
22
26
27
L.A.IviPIRA.If .-••••••• ~ •••••••••••••••••••••• • • • • • • •
28
ii
-
-I '
I I f ; I . ,
INTI SARI
PencBmaran .:J.j.r su!lgo.i aldbat pembuangan limbah pa-brik
alkohol yang b~~~'UlJ£1 Vinassc 1 yai tu cairan. berwarna coklat
tua yang memiliki nilai BOD yang tinggi, ap4bila dibiarkan begitu
saja tidak da.pat ditolelir. ald.batnya. Berhubung cairan vinasse
mempunyai potensi yang besar dari segi penyediaan unsur hara bagi
taname~, dan juga pH cairan yang rehdah sehingga bersifat asam~
maka ki-ranya perlu dipikirkan usalia-uaaha untuk memanfaatkail dan
mengembangkannya sebagai sumber hara di lahan-lahan kritis
berkapur.
Pen eli tian ini ber·usaha mengungka :rkan peranan vina-sse
terhadap perubahan kandungan unsur-unsur hara dalam medium tanah
litosql berkapur, yang contohnya diambil dari daerah Gunung Se~pu,
.t3antul, Yogyakarta; dan juga pengarulmya terhadap pertumbulia.n
tanaman ~caena leuco-ce~a~ sebagai tanaman penghijiman dan
reboasasi.
Dengan mengguna&~n rancangan percobaan faktori~l (de-ngan 3
tingkat asal tanah yaitu atas, tengah dan bawah da-ri sebuah buld.t
kap1r; 4 tingkat jumlah hari penyiraman · vinasse dan 3 tingkat
waktu inkubasi) yang diatur dalam pola acak lengkap berblok densan
3 kali ulangan; mengha. silkan tanggapan sebagai berikut:
1. Ada penambahan unsur hara N, P dan K dari penyiram-an Yinasse
dalaml medium tanah, namun pH tanah peru:. hannya belum nyata.
2. Jumlah hari peny:!,raman vinasse berpen~~aruh sangat nyata
terhadap pertumbuhan anakan Leuca~..e_ leuco-ce~)ha~, dan
pengaruhnya mengikuti garis linear, pa-da taraf uji o,o+.
3. Waktu inkubasi h.nya berpengaruh terhadap pertumbuh~ an
tinggi anakan Leucaena leucocepha]& saja.
4. .. Pertumbuhan anak.in LeucaeL.:, leucoce.32hal;?.
dipengaruhi pula oleh asal tanah secara nynta •
iii
-
.I t I
' 1.
I
I I I t I t
Lat$.r bGlah:anr~ ........... ·------·· -- ...... -~--·"'~·
Seba,g;;,i hasil· samping dc-~ri pe.brik gula Hadukismo Yog-
yakarta adal.:lh produ}Wi alkohol yang bahan brllrunya dari
tetes. Adepun lirubah ',l)rodli!~si ellmhol ini aaalnh
berupa
cairan y:..mg beruarno IQOkl~t tua, yai tu Vinasse a tau
slop
yang dibue.ng ke kali aebagai bahan· buaneen.
Pembuangan caire.ni Virlosse ke lwli tersebut pada kea-.
daan tertentu telah mer.:.i.L..~ulkan pencema.ran' sehingga
mere-
sah.kan masyarakat. Penceme.jran Vinasse ini secara ekologis
berpengaruh terhadap k~seitnbane;an lin5kungan. Namun di ; I
lain pihak ada lre.la.ng~ penduduk yang memanfaatlmn air
yang tercemar Vinasse.! untttk keperluan penyuburan tanah
pertaniannya.
Timbulnya masalah 1 pencemaran yane cukup Liengkhawatir-
kan apabila dibiarkan teru$ men~rus, akan darJat diatasi
apabila bahan buanr;an Vina$se tersebut dapat ditingkatkan
daya gunanya bagi keperltingan rnasyaraka.t.
Di Indonesia, LlenurutiKurniawan (1981) disebutkan ada
13 buah pabrik alkohol ~danispiritus, yang produksinya pada
tahun 1977 mencapc:.:i vollume 121.511.063 liter. Apa.bila
volu-
me Vinasse di taksir 10 1::a1i vo1u:11e alkoho1 yane diproduksi
\ . i
berarti volume vinasse yane terbuans pada tahun 1977 seba-
nyak 215.110.630 1iter.1 Dallam tahun 1980 diperl:irakan
pro-
duksi alkohol sebanyak 41.27'7.333 liter (atas dasar bahan
baku tetes yane diguna.kan pada tahun 1980 sebHnyak 134.600
ton), je.di vinasse yang terbuane pada tahun 1980 sebanyak
412.773.330 liter. Seda:hg berdasarl~an has11 per hi tungan
Nurai (1981) vinasse y8t1g diproduksi oleh P.G. Hadukismo
setia n tahunnva adala~1 berldsar .anta.;a 25.500 .ooo saapai -
~ . 34.000.000 lite;r. 'Pabrik Gula Hadukisuo berproduksi
setiap
tahunnyD. denGan juolElh hari: kerj::-. 150 - 200 hari.
Produksi
vinasse yane !:1Climpnh ini mengandune unsur N, P dan K ra-
ta-rata .Seltitar.6 ton N; 5 ton P205, dan 133,5 ton K1 yang
akhirnyn terbuane percucla. Peneli tian ini dilvo•rapkan dapat
r.1enyu:nbangkan infor;.. ·
I
masi yang bereuna dan dap2t r;1emborika.n j:_lD,n kc1uc-,r
untuk
-
3
merupake.n litJbah pabrik al~::ohol, 1nenurut Kurniawan (
1981)
adalah lmrena cairan vinasse mempunyai nilai BOD (Bioche-
mical Oxygen Deme.nd) ya.nt: tincci, vo1umenya besar dan
war-
nanya suli t dij ernihkan. Bahan b'uane;an ini meLlilild
nto-
tal solid11 seki tar 11 persen dan kira-kira dua. pertiganya
merupakan bahan organik. N,enurut Barnes ( 1980, dikutip
o1eh Kurniawan 1981), nilei BOD vinasse sekitar 50.000
ppn. dan volumenya bervariasi antara 10 sacpai 20 kali vo-lume
alkohol yang dihasilkan.
Pencemaran air oleh bahan organik me~punyai pengaruh
yang besar terhadap kehidupan ikan dan binatang dal.am air,
juga menimbulkan bau busuk dan warna gel.ap da1am air (Kur-
niawan 1981). Bau busuk akibat pencemaran air oleh cairan ·
vinasso o1eh N\lra.i ( 1981) di terangkan seba.eai akibat
ada~:·.·
nya pembusukan least dan 1?.r.ot~J:.!! dari bahan oreanis
terse-but, y-.ng da:r;:at menyerap oksi,gen dalan air. Usaha
yang
. . . di1akukan pihe.k pa.brik gu1e~. Madukismo dalam upayanya
me-
nguranei pengaruh negatif dari pembuancan vinasse ke kali,
ada1ah denean me1akukan pengenceran cairan vinasse sebelum
dibuang.
Kurniawan (1981) menje~askan bahwa sesungguhnya vina-
sse tersebut ada kemungldn~n untuk dimanfaatkan sebagai ba-.
'
han baku produk lain antare lain: digunakan sebagai makan-an
ternak sapi dalam bentuk vinasse pekat, sebagai bahan
dasar dalam industri fermentasi ragi makanan ternak. dan ba-han
· makanan, sebagai bahan · dasar produksi bioeas, sebagai
ptq:uk dan sebagai bahan peneencer tetes.
Vinasse sebagai · bahan pupuk karena ternyata di dalam
cairan vinasse terdapat un~ur-unsur kalium, nitrogen dan
fosfat (Kurniawen 1981, Nutrai 1981, Rode1la dld~. 1983). Dari
hasil analisa laboretorium, cairan vinasse mengendung
rata-rata unsur Nitrogen seba.nyak 0,196 gra.m/li ter, Fosfat
sebanyak 0,175 gram/liter dan Kalium sebanyalt 4,486 gram/
liter (Nurai 1981). Oleh lqarena s~r'atnya asam, m.aka jenis
tanaman ya.ne; akan dipupuk harus disesuaika.n atau vinasse
tersebut dinetre.1isasi 1ebO..h dahu1u sebelulll digunakan. _
r1enurut Radella dkk. (1983) nilai vinasse sebac;ai pupuk
sudah dikenal di Brazil se:jak te::hun 1950, dan ur.1umnya
di-
-
·,
4
manfaatlmn untuk pcuupukan di perkobunan tebu. Sifat asam dari
cairan vinasse yane disirruakan pada .
lahan berltapur, 1.w~~::1 aJ:;:~m uam::?U motnecahkan batuan
kaPlr menjadi butir-butir keci1 yanc akibatnya tanah cenjadi 1ebih
sarane (Nurai 1981)• sehingga vinasse al~ merupa-kan bahan yant_;
potensial untUk t1eninekatkan' kualitas dan potensi lahan yang
kritis yane terdiri atas tanah-tanah Lithosol berkapur.
Tanah Lithosol adalalt tanah yane berada pada batuan kukuh
sampai keda la man 20 • em dari permukaan te.nah ( Soe-praptohardjo
dan Suhardjo.1981). Menurut Dames (1949, di-kutip oleh
Darmawijaya.l9~0) tanah Lithosol adalah jenis tanah yane paling
muda, s~hingga bahan induknya seringka- · 11 dangkal atau tampak di
!atas permukaan tanah sebagai ba- ·
I .
tuan yang padat dan padu. :Teksturnya kasar, berpasir atau
berkerikil dan tidak mecp~nyai struktur (Subaeya 1970).
. . ' . Dikatakan pula hahwa. warn4 dan .konsistensi tanah
beraneka, kandungan bahan organik tidak ada atau rendah. Sedang
me-.
i
nurut Hardjowieeno (1982) lwarna tanahnya bervariasi dari I .
.
kelabu kebiru-biruan samP4i hitam, kelabu, kunine coklat I
atau merah. Begitu pula r$aksi tanahnya beraneka seperti . . .
I
halnya kandunean ha.ra dan i pero.iabili tas tanah., dan
kepe-kaan terhadap _erosi besar I serta prod~ktifi tas tanah
ren-dah (Subagyo 1970). /
Bila ditinjau dari k adaan profil tanah, jenis tanah Li tho.so1
belum memperliha kan horison-horison dengan sifat-sifat dan
ciri-ciri yane asih menyerupai bahan induknya; tanah ini belum lana
naeng lami perkembanean tanah, akibat pengaruh iklic yang lamah
atau karena topografi yane ter-lalu miring atau berg~lom ang
(DaLles 1949, dikutip oleh Darraawijaya 1980).
Tanah Lithosol y~ne erkap.lr dijumpai sangat 1uas pa-da
peeununean kapur d4n d erah karst di dawa Tengah, Jawa Timur dan
Nadura. Jen~s t .nah ini .:..1empunyai jeluk 111empan ·(effective
depth) lrur$ne ari ~-5 co., sebac;e.i akibat topo-grafi yanc
terle.lu r:d.tint; atau bereeloobang tersebut di atas. Dengan
demikinn tan.h Lithosol porlu diusaheken se-demikian rupa ac;ar
pmhben ukan tanahnya clipercepat.
-
5
Oleh karena tanah Lithosol ini b.:mtua.n indulmya berasal
da-
ri batuan kapur atau d~lo ·t, biasanya tanah tersebut bere-aksi
agak all;:a lis sam~i a jadi unsur P tertarnbatiole dak ·tersedia
bagi tana~en. sur Fe , i'-1n , Zn , CU , dal!l Co
kalis, keadaan ini sangat boleh Ca dalam bentuk.CaP04 yang
ti-
Demikian juga halnya dengan una sangat oiskin pada
tanah-tanah
agak alkalis sa8pai al!ali , padahal unsur mikro tersebut di
atas sangat penting
1
! bag pertumbuhan te.na:nan. I
Pemberian vinasse!yan. bereakEfi asam diharapkan akan
mempercepat proses pel~IU n pada batuan ye.ng mene;andung k.apur,
dengan demikianikem ngkinan dalam waktu yane rela-, tip pendek akan
terben uk eluk mempan yang lebih dalam. Disamping vinasse ~~n
ercepat pembentukan tanah, juga' berfungsi menetralkan alkalis
menjadi tanah bereak-si netral, sehingga vi akan berfungsi
meningkatkan ketersediaan unsur P, ,e, , ~' Cu dan Co. Dengan
meningkatnya ku1lit s tanah akibat pemberian vina-sse berarti
meningkat~n j ga daya dukung lahan, baik un-tuk tujuan rebgasasi
d~n p nghijauan atau·juga tanaman pa-
i ngan. ! Telah disadari ba~wa
mendapatkan tanah pert~nia ... eks ploi tasi, dan 10 pe~sen
sudah merupakan daerah 'per an yang dapa t di tanami pa dan
ditaksir pada tahu
ada saat ini·auda~ sangat sulit yanc potensial yang belum
di-
dari lahan di b.umi ini sekarang anaman. Peoilikan lahan
pertani-ne banyak 2 hektar per keluarga, 00 nan ti , aki bat pert
am baruin
penduduk, pemilikan· la ersebut paling banyak hanya satu hektar
(Hewitt dan Smi h 1 75).
Di Indonesia pe!!liJ.lika tanah khususnya tanah-tanah pertanian
untuk sumber lpan an, sudah kurang dari sa.tu hek-tar per keluarga,
ba~ d ngan adanya sistim waris tidak mustahil pemilikan tan~ c
nderunc makin sempit. Dengan di-manfaatkannya vinasse Yfng
mempunyai potensi untuk mening-katkan day a dukung lahap · daerah
pegunungan kapur, maka diharapkan tanah-tanah ~er pur tersebut
dap3..t digunakan sebagai sumber. kesejahtl.eera n masyara.kat di
sekitarnya.
Bila suatu lahan t~da dijumpai atau tidak men5andung
mineral-mineral yane dilper ukan baei hidupnya tanaoan,
-
·{
I 6
!ilaka tanar,tan tersebut tiJk almn tumbuh dencan baik.
Bebe-
raPl eleruen seperti N ,P dln K adalah unsur-unsur ye.ng di-
butuhkan tanaman dalaii ju4leh yanc besar (Bannistex- 19?6).
I
.~potesis_
Berdasarkan urai$1 t rsebut di atas, malm dapat diaju-, kan
beberapa hipotesi~ ya
1. Ditinjau dari sifa:~-si at vinasse, maka akan dapat
mem-berikan pensaruh t~rha ap medium tanah Li thosol berka-· pur
secara positif Ida m hal perubahan sifat tanah.
I
2. Dengan adanya peru~aha medium tempat tumbuh, maka.
ke-mune;kinan akan Dem~eri n pengaruh yang positif terha-.
I
dap pertumbuhan je~is am=Jman Leuca.ena leucocephal.a se-.
basai tannnan pene~ija n/reboaa:9.si-. . !
Untuk membuktikan
lam penelitian ini te~h !
dan pe laksanaan •
.8lltl!Il tersebut di atas, maka da-laneltah-langkah
persiapan
Dalam persiapan, pene~mpu an keterangan dan orientasi baM han
·dilakukan untuk ra~fige ahui ltetersediaan ·-bahan peneli~
tian yang ::teliputi jenjis anah Lithosol yang berkapur, ca-
iran vinasse. Hedium tlana diambil dari daerah kapur Gunung I -
.
. . I
Sempu, Bantul, Yogyakajrta, sedang cairan vinassenye.
diambil
dari pabrik ~la Madukjism , Yogyakarta.
Sebelum medium talnah digunekari dalam penelitian ini,
telah dilalruka.n proses! pe
tempat pengambilan (b~gia
Pot dari ember plasti~ de baeai sarana te~pat t~bu
la yang telah disemaiklan
berumur kira-kira tig~ bu
ghomoginan medium dari tiap-tiap
a.tas, tengah da.n kaki bukit). ean isi 4 kg. tanah dieunaltan
se-dari anakan ~~~~ leucocepha-
ebelumnya. Bibit yang die;unakan
Dalam pene li tian pie nalr..an koabinasi faktoria l denean
rancanean pokok acak ~eng p berblok.
Untuk mengetahui penc~uh vinasse terhadap perubahan sifat
medium tanahnya, ::.1alm tan h sebelum dic;una.kan dilakukan
analisis tanah di labo~at riu~ ilou tanah Fakultas Perta-
nian UGM, dan setelah 'Scl sai masa inkubasi dari penyiram-
-
an vinasse keLudian dilakukan analisis r,1ediu~1 tanah kern-
bali untult r1encetallui ai-JakD.h a.da perubC)_hc.tn atau
tidak.
7
Parameter a.tau ulruran pcnc;arnatan y~ne aF-.an diu.kur ~ae
liputi tingci ta~ana dianeter tana~an, ~erat kerine oven dari
biomass tariane.n, serta sistim peralmran yang ditekan-kan pada
nodul akar yang terbentuk •
. I
-
DuhG.n de.n alat ~ ........ _______ ....____ ____ .,.,._. ___ .
Sumber ~ediu~ tanah
Tanah yang . ~igUnake.n dalatr pen eli tia.n ini diatilbil
dari lokasi bukit kapur · di Gunune sempu, Kabupaten Ban-
8
~· tul, YocyeJr.arta, Jenis tanah ini adalah tithosol
berkapur
dan poncambilan contoh ta.nah dilah""Ukan denean tleneambil
baeian tcmah p.3.da pcrmultaan profil sal!lpai kedalai:lall 30
em. Contoh tanah ke:Judian dikering anginkan dan setelah
itu dihalusl~n. Tanah yane sudah dihal~skan dimasukan · ke
dalat1 pot ember plastik berukuran 1,5 galon, dan tiap-tiap pot
berisi 4 kg · tanah.
Sumber bibit anakan Leucaena leucoceffiala-... ~· . Bibit anakan
~euc~eh~:le~c6e~~le diperolen'dari
perseoaian di -G~een house (~uo~h kaca) Fakultas.Kehntan-
an UGH. Anakail tanAIJan terse but: diacbil dald. biji
Leuca-
!!!.! leucoce,Ehala. yang disemaikan 3 bulan sebelum: penanam-an
dalam pot dilaksana&"'ln.
Sumber cairan vinasse
Cairan vinasst- yanJ dipercunaka~ dalarf penelitian ini
diper_oleh- dari Pabrik Gula Hadukismo, Yogyakarta.
Seb_elum-cairan ini digunakan dalar.1 percobaan, disitlpan
atau ditampung dalatJ jerigen plastik yans uasinc-masing
berisi kira-kira 25 liter.
Tempat percobaan
Percobaan dilaksanakan di ruoah kaca Fakultas Kehu-tanan Uni
versi t.as Gadjah Had a, di sam:!_)inc analisis tanah
~anc; dileksanakan di la.boratorium Iluu Tanah Fakultas
Per-.
tanian Universitas Gadjah Hada dan analisis vinasse di la-
boratoriurJ Ililu-Kiuia Falrultas Mateuatik dan Ilmu
Pengeta-
huan Alam Universitas Gadjah Hada.
Alat-alat
AlDt-alat yang dicunakan dalam }?elalmanaan peneliti-
an ini antare. lain:
-
- Pot er.lber plGstil: berukuran 1,5 calon; Jeri:::;en plastik
untuk ter.1pat pemuJpunr.;an cairan vina-sse; Karunc coni untuk
rJen,t;anelrut contoh tanah;
- Tiobancan; - Cancku1; - Oven pen&erine•
Jala]l_E.~~_l_i tian
9
Analisis tanah pendahu1ue.n dilalrukan terhadap con-toh tanah,
sehubun~an denean kandunean unsur-unsur N, P, dan K, Ca dan ~1~.
Tanah yang sudah berada di da1atJ. pot disiram dengan cair-an
vinasse sampai pada kadar 1engas lapang. Penyiraman di~ 1akukan
dengan tinekat periode 10 hari, 20 hari, dan 30 hari. Sebagai
kontro1 tanah tidak disiram Vinasse.
Setelah selesai penyirarlan kemudian didiamkan (in-. kubasi)
denean tingkat periode 10 hari, 20 hari, dan 30 hari. Pengaturan
waktu inkubasi sedemikian rupa s~hingga hari penanaman bibit
Leucaena leucocepbala dapat bersama-- - ........ --...... -an. Dari
mediur.1 tanah yang te1ah disiram vinasse terSQ.Put kemudian
diasbi1 contoh-contoh tanah untuk diaua1isis.:
Anakan J.euc~E!...~ ].eucoceJ2l~ala yanc ditanaia ~emudian pada
baeian pane;kal diberi tanda sebacai t_~tik awal pe-ngukuran.
Penyiraman dengan· air~aquades untuk menj2.ga kebutuhan · air bagi
hidupnya anakan Leucaena 1eucoce~~ yang di-teli ti, seka1i sehari.
Adapm pencukuran di1akukan seti-ap 10 hari seka1i. Peneukuran
diakhiri pada hari ke- 60. Parameter yang diukur se1a.ma
pertuDbuhan tananan nelip1ti tinggi·tanaman, yang diukur dari
panckal batane (yang di-beri tanda) saopai pucuk tanaman. Dianeter
batang tanaman yang diukur pada bagian batang setingei 5 em dari
pa.ngka1 ( periaukaan tanah) • Dera t kering tanc:man, yanc di1a
lrukan
-
10
Cara analisis -__....~--·-
Pad a pen eli tian ini dieunak..s:n kotabina.si faktorial
de-nean 4 tingkat waktu pcnyiraman vinc:.sse (10 hari, 20 hari, dan
30 ha.ri yenyiranan. set-ta tallJa disiram ·vinasse), 3 tinekat
w.:·tktu inkubasi ( 10 ha.ri, 20 hari dan 30 hari), 3 - . . tinckat
neal tontoh tanah (bQeian·atas/punc~k, b~ian le-reng/tengah dan
baeian bawah a. tau lmki buid. t) • Jadi korn ...
binasi fe..ktorinlnya 4 x 3 x 3 yane distisun menurut rancang- ·
an acak len,·>l~p berblo-1\: seb~a.i l'atlcaneah. pokok,
dengan
"-" - ... ' juolah·ulanean 3 b~ah (Little dan Hills 1978) •.
Berdasarkan rancanGan percobaan seperti di atas, ke-mudian
dilakukcm analisis varian dan uji .. .,. , · yaitu untuk
menentukan adanya pengaruh yanc nyata dari tiap-tiap per- ·
lakuan terhadap tinegi tanaman, diameter tanaman, berat ke-r.ing
tanaman (biomas) dan be_!'at nodul. Dalam penelitian ini ini tidak
dilalrukan analisis varian.
. . Apabila ada beda nyata di ·an tara koobinasi perlakuan,
ollka dilakukan uji kontras orthogonal.
-
11
HASIL PENELITIAN D.Pi.N P~11IBAILa .. SJI.N'
Easil P!=:nelitian
Tinggi tanaman
Hasil analisis varian (lihat Tabel 1) menunjukan bah-wa ada beda
yang sangat nyata pada taraf uji. 0,01, dari porlakuan asal contoh
tanah, waktu penyiratlan (jumlah ha-ri penyiraman dengan vinasse) ;
dan waktu inkubasi terha-dap pertumbuhan tinggi tanaman, Dari Tabe1
1 tersebut, diketahui tidak ada penearuh yang nyata dari interaksi
perlakuan, terhadap pertumbuhan ting-gi tanaman.
Tabe1 1, Analisis varian untuk tingBi tanaman/anakan Leu- -caena
1euco .. ce~la pada perbedaan asa1 contoll'£a-nali, wilttu
peny1.raman dan waktu inkubasi
=============================~============================ . ..
Sumber df s .. s F hitung
Asa1 tanah(A) 2 1,327,1169 10,255'** Waktu penyiraman (B) 3
5.300,8414 27,309 ** Waktu inkubasi 2 900,8113 6,961 ** ----A X
B
, 434,9017 1,120
-0
A XC 4- - . .323, 7026 .. 1,251 BxC 6 101,3184. ~-- 0;261 AxBx c
l2 475,6677 . 0,613
** = ada beda saneat nyata pada .. taraf uji o,o1, Untuk dapat
menc.etahui sifat dari pene;aruh perlakuan
tersebut di atas t~rhadap pertumbuhan tinge;i anakan ~caena
leucoce~hala, juga keteranean tentanG perbedaan, la-
' 1u dilakukan 11ji kontras orthoeonal. Hasil peneujiannya
disajikan dalam Tabe1 2a ~FUk asa1 tanah, Tabe1 2b untuk
waktu/jumlah hari penyiraman, dan Tabe1 2c untuk waktu
in-kubasi.
..
-
Bila di tinjau pada Tabel lib nam:rak bahwa hasil uji kontras
ortoconol d.:J.!'i r.r.~ktu/.jumlah hari penyira.Llan de-ncran
vinasse terhadap pertu~buhan tineci tanaman/anakan Leucaena
Jeucoce~hala, ~engikuti persama~n garis iirleari Dari hasil uji ini
juc;a 1:1enunjukan ada beda saneat nyata pada taraf uji o,ol,
denean tinckat jumlah 'ha~i penyiram-an yane berbeda telah
cemberikan ~enearuh yane nyata. Pada Lacpiran 2 dapat dilihat aneka
rata-rata pertumbuh-an tineei analre.n Leuca,Ep~ leucoce_phala yane
dihubungkan dengan perbedaan jum1ah hari penyiraman dencan
vinasse.
Tabel IIc. Uji kontras orthogonal waktu inkubasi terha-dap
pertumbuhan tinggi anakan Leucaena leuco-ceph;ala
========================================================= ClO
C20 C30 s.s F bitung .
1212 1464,5 1367
Linear - 1 0 + 1 333,681 5,157* Kuadra~i~ + 1 - 2 + 1 567,129
8,765**
ClO vs C20,30 - 2 + 1 + 1 768,779 11,882** C20 vs C30 0 - 1 + 1
132,031 2,041
..__
Pada Tabel IIc di ~tas na~pak adanya hubunean penga-ruh yane
sifatnya linear dari waktu inkubasi terhadap pertumbuhan tingei
anakan Leucaena leucoce~ala, namun hubUngan yang sangat nyata
adalah pada hubungan yang si-fatnya kuadratik. Di samping itu juea
terlihat perbedaan waktu inkubasi 10.hari dengan 20, nampak sangat
nyata pa-da taraf uji 0,01, pengaruhnya terhadap pertumbuhan
tine-gi anakan Leucaena 1eucocepha1a. Angka rata-rata pertum-buban
tinggi ana,kan Leucaena .1ettcoc.e.pha1li .pa..i.la:.-
.p&.:rbedaan-.. :-:-·· waktu inkub~s-i;,· diso.j.i&m
dcilatl Lnmpiro.n 3 .:~ Ad:npun·o;tmgk~C.t.-
····-· ' ... __ .. --........ -·-····- ._.. ... ··"' .
;ro.ta:--r:J-:!f.n- untuk seuua perla.kuo.n terdn·pa.t dalaw
·Lampiriih 3a.
Diameter batanc tanaman
Dari ·hasi1 ana1isis varian yane disajikan da1am Ta-bel III,
dapat dikei;ahui adanya penenruh yanc; saneat nya-ta pada taraf uji
0,01 dari perbetlaan jumlah hari penyi-
-
14.
raman vinasse terhadap pertunbuhan diaweter batane anaka.tl
Leucaen~ ).eu_coce..J!~~ soteiah 60 hari sejak ditanarJ• Dari Tabel
III tersebut natapak pula adanya pencaruh yang nyata pada tare.f
uji 0,05 dari perbedaan asal tanah ter-hadap pcrtumb~hnn diameter
batan~.
Tabel III. Analisis varian untuk diamet~r batanc anakan Leucaena
~ucocc~~la pada perbedaan asal con-~oh ~anaman, wak u/fumlah hari
penyiraman dan waktu inkubasi
======================================================== Sumber
df s.s F hitung
Asa1 tanah (A) 2 4,0146 4,6950* Waktu penyiraman (B) 3 21,5212
16,?788** Waktu inkubasi (C) 2 0,6429 0,?519
A X B 6 0,3572 O,l392 A X c 4 2,9004 1,6959 B. X c 6 o, 7167
0,2793 A X B X c 12· 3,0222 0,5891
* = ada beda nyata pad a taraf uji 0,05 -
**= ada beda san[:;·7t nyata pad
-
Tabel IV, U 3 i kon tras orthogona 1 waktu penyiraman terhadap
pertumbuhon diameter batang anak-an ~~caena leucoce~hala
15
========================================================
an diameter batang anakan Leucaena leuco~eEha~ sampai ha-ri ke
60, pada setiap tingkat perlakuan disajikan pada
· Lampiran 4.
Berat kering tanaman
Dalam Tabel V yang menyajikan hasil analisis varian untuk. berat
kering tan:ctman at.s.u biomas anakan Leucaena .!!-ucocephala,
dapat diketahui bahwa asal tanah yang diguna-kan sebagai medium
tempat tumbuh, dan waktu atau jumlah1
-··hari penyiraman vinasse menunjukan adanya beda yang sangat
nyata pada taraf uji 0,01. Sedang perlakuan waktu inkubasi tidak
menunjukan adanya beda nyata.
Sedang untuk mengetahui sifat dari pengaruh tiap-ti-ap perlakuan
yang rnenunjukan adanya beda yang sangat nya-ta, telah dilakukan
uji kontras orthogonal bagi asal ta-nah atau contoh tanah dan waktu
atau jumlah hari penyiram-an viriasse, yang disajikan dalam Tabel
VIa dan Tabel·VIb.
Pada Tabel VIa, menunjukan bahwa pengaruh asal tanah terhadap
berat kering tanaman atau anaka.n Leuc:_~~ leuco-dalam percobaan
ini mengikuti persamaan garis linear. Dari perbedaan asal tanah
tersebut, nampak adanya beda yang sangat nyata pada taraf uji 0,01
untuk asal tanah
-
16
Tabe1 v • .Ana1isis varian untuk berat kering tanaman/anak-an
A~ucaen_~ ~ooc.e.J2ha1a pada perbedaan asal ta-nah1 waktu
penyiramar;. Tan waktu inkUbasi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sumber
df s.s F hitung --... --------
Asa1 tanah (A) 2 183,8517 8,377** Waktu penyiraman (B) 3
174,9435 5,314** Waktu inkubasi (C) 2 8,3541 0,381 .
.AxB 6 146,8794 2,231*)
.A X C 4 83,4496 1,901 BxC 6 52,1574 0,792 .AxBx c 12 182,2481
1,384
~ ~·
** = ada beda yang sangat nyata pa.da taraf uji 0,01. *) =
hampir ada beda nyata pad~ taraf uji 0,05. . ~ . Tabel VIa. Uji
kontras orthogonal asa1 tanah terhadap
berat kering tanaman/anakan Leucaena leuco-cephala ~- - ·
. .
~ .
====:==================================================== Atas
Tensah Bawah s.s F r;.-.6 85 700,C1 664,27 hi tung t . r
. . '
Linear 1 0 + 1 176 , 0313 16, o41*.* Kuadratik + 1 - 2 + 1
7,8204 0,713
Aa vs At,b - 2 + 1 + 1 166;1108 15,137** At vs Ab 0 - 1 + 1
17,7409 1,617
..._ ........ ---· Tabel VIb. Uji kontras orthogonal waktu
penyiraman ter-
hadap berat kering tanaman/anakan Leucaena l_euco ce _phala
========================================================= BO.
B10 B20 --· B.3_0 s.s Fhitung
512,99 519,46 ......._ ____
~_-..G5.;::;.14.1.01,1...;:;.0.3..:;....._ 59!±_,_6.2 ------~
Linear Kuadratik
- 3 - 1 + 1 + 3 116,1114 10,581** + 1 - 1 - 1 + 1 50,8957
4,638
disambung. ,e .......
-
17 sambunge.n
--·----------~Q .. ___ ~~Q--~-J?~~L--.J~2Q .. ~_ ... §.!,§ __ .
____ 4
-
18
Tabel VII. Analisis varian berat kering nodul/bintil akar
L.leucocephala pada perbedaan waktu pe-nyiraman dan waktu inkubasi
·
====•==============================================c=== Sumber
d1' s.s F hitung
Waktu penyiraman (A) 3 0,04226 8,59 .. Waktu inkubasi (B) 2
o,oooeo 0,24
Ax:B 6 0,00409 0,42 •• • ada beda sangat nyata pada.taraf uji
0,01. Tabel VIIa. Uji kontras ortogona1 waktu penyiraman ter-
badap pembentu¥n nodul/binti1 akar anakan L. leucoceohala
eea====================================================
·· .... : .. ·:··- ··- · ···---o~f~t(o!i59·o!fs9·ti!~~i{~s~s·-··
··F- ~ituns··-~ Linear .;..3 -1 +1 ~3 0,0377 2:;,~· Kuadratik +1
..;.1 -1 +1 0,0004 . 0,24 Kubik : • . -1 +3 . -3 +1 0,0041 2,51 AO
vs A10,20,30 +3 .;..1 ~1 -1 0,0242 14,80** AlO VS A20,30 0 +2 ·-1
~1 0,0046 2,79 A2o·vs-A30 ____ ... -·· .. o -·· o +1 -1 0,0135
8,22**
... •• • ada beda sangat nyata pads tarat uji 0,01.
Perubahan sifat tanah Berdssarkan basil analisis varian
terhad.e.p perub8bft· -
an ka:ndungan unsur N, P dan K da1am medium tana.h yang m~
rupakan unsur pokok, nampak bahwa penyiraman vinasse ber-pengaruh
sangat nyata (periksa Tabe1 VIII, X dan XII). Tabel VIII. Analisis
varian untuk N tersedia dalam tanah
pi d.a perbedaan waktu penyiraman dan waktu in-kubasi
========================================================= Sumber
df
Waktu penyiraman (A) 3 Waktu itikubasi (B) 2
A.x B 6
s.s 15854,1322
285,3401 2156,560?
F hituns 9,078•• 0,245 0,617
•• = ada beds sangat nyata pada tara~ uji 0,01. Nilai rata-rata
perubahan unsur N disajikan dalam Lampir-an 7. Untuk menGetahui
si~at pengaruh penyiraman dengan vi-
-
20
persamaan gnris linear maupun kuadratik. Adapun perbeda-an
pengaruh dar:J. tiap-tiap tingkat pcrlal:uan jumlah hari penyiraman
menunjukan ada beda sangnt nyata ;;>ada taraf uji o,o1.
Tabel XI. Uji kontras orthogonal \;·a.ktu penyiraman terha-dapP
tersedia dalam medium tanah
========================================================= A.O
AlO A20 }.3._0 s.s 0~028~ 3 10180 2 1 2~0 2 2 621 .
Fbi tune;
Linear -3 -1 +1 +3 0,2445 29t4996** Kuadratik +1 -1 -1 +1 Ot2222
26.8013** Kubik -1 +3 -3 +1 Ot0328 3t9509, AO vs A10,Z0,30 +3 -1 -1
-1 0,4927 59,4329*'1! A10 VS A20,30 0 +2 -1 -1 o,oo29 0,3484 A20 vs
A30 0 0 +1 -1 o,oo39 0,4706
-----------------:---·----··--·--------** = ada beda sangat
nyata p&da taraf uji 0,01.
Tabe1 XII menyajikan hasil analisis varian untuk ·K tersedia
da1am medium tanah percobaan. Dari sini dapat di-ketahui bahwa
ketersediaan unsur K tersedi~ dalam medium
- tanah. hanya dipengaruhi secara sangat nyata· ( pada taraf uji
0,01) o1eh wa.J:tt·~/jumlah -hari pentiraman vinasse. Se-
-- dang waktu inkubasi tidak menunjukan pengaruhnya.
Tabe~ XII. Analisis varian untuk K tersedia da1am medium tanah
percobaan pada perbedaan waktu penjiram-an dan waktu inkubasi ·
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sumber
df s.s F hitung
Wt.Uttu penyiraaan (A) 3 333,9826 70,2730** Waktu ink.ubasi (B)
.2 0,4047 0,1277
AxB 6 4,1512 0,4367
------~--------------·------------~~--~ ~---------------** = ada
beda sangat nyata pada taraf uji 0,01. Ni1ai rata-rata dari
besarnya K tersedia disajikan da1am
Lampiran 9. Kemudian berdasarkan hasil .:mali sis varian di
atas, dila- ·· kukan uji kontras orthogonal terhadap waktu
penyiraman
-
21
yang hasilnya disajikan dalam Tabel XIII di bawah ini.
Tabel XIII. Uji kontrae orthogonnl waktu penyiraman ter-bndap K
tersedia d.alom medium tanah
=======================================================-= AO AlO
A20 A_20 . s .. s Fbi tung
----"· -- 10-J.!? 62a2 z:z.o:z 26 .. 0_3_ Linear -3 -1 +1 +3
lt~~8~09 1s ~a·· Kuadratik +1 -1 .. 1 +1 ;3 40 4 : 92*.* Kubik -1
+3 -3 +1 4.2720 2,697 AO vs Al0,20,30 +3 -l -1 -1 -244,1406
154,109** AlO vs A20,30 0 +2 -1 -1 6,3083 3 9?8 ' . A20 vs A30 0 0
+1 -1 0,0451 0,028 '
** = ada beda sang at nyatei pad a taraf uji o,ol. Bila ditinjau
dari baSil uji di atas malm K tersedia
dalam medium tanah dipengaruh;i oleh waktu/jumlab hari
pe-nyiraman vinasse secara linear, dan ternyata perbedaan tingkat
perlakuan menunjukan ~ftanye. beda yang sangat nya-ta pada taraf
uji o,ol.
Pengujian terhadap perubahan pH. tanah akibat pemberi-an
vinasse, basil analisis variannya disajikan dalam Tabel - nv.
Tabel.XIV. Analisis varian untuk perubahan pH tanah medi-um
percobaan ped.:l perbedaan asal truwh, waktu penyiraman dan waktu
inkubasi
======================================================== Sumber
df s.s . F hi tung . ..--.--..-
Asal tanah (A) 2 0,004567 0,00013 Wakt u penyiraman (B) 3
0,130850 0,00245 Waktu inkubasi (C) 2 0,026760 0,00075
A X B 6. 0,00743 0,00007 A X C 4 0,00417 0,00006 B X C 6 0,00258
OJ00015
A X B X C 12 0,00728 0,00003 __ .. _ ..... _,_ _______ .... _ ..
-----·--·--Dari Tabel XIV tersebut di atas nampak tidak ada be-
da nyata pada taraf uji 0,05, dari setiap perl~an ter-hadap
perubahan pH dari medium tanal1. lhr!JUn deuildan da-
-
22
ri Lampiran 10 dapat dilihat adanya perubahan nilai rata-rata
pada setiap perlakuan; walaupun secara statistik ba-sil
pengujia~nya tidak menunjukan beda nyata.
Kandung an unsur N, P dan K di da lam laru tan. vinasse
berdasarkan hasil analisis laboratorium, hasilnya disaji-kan dalam
Tabel XV di bawah ini. ·
Tabel XV. Hasil analisis kandungan unsur N, p dan K dan pH dalam
cairan vinasse
======================================================= . Unsur
Besarnya :t-1etode analisis --·
Nitrogen {N) o,O?l4. gram/liter Kjehdahl Phosphor (P205) 0,0250
gram/liter Olsen Kalium (K) 3,0958 gram/liter Flamefotometer pH 5,1
pH meter ( H20) ..
. .
;e.embahasan
Pengaruh asal tanah
Perlakuan asal tanah yang digunakan dalam peneliti~ · an ini,
~eru~akan perbedaan tempat pengambilan contoh ta-nah dari bukit
kapur dengan jenis tanah litosol berkapur. Perbedaan tersebut
melipu~i bagian puncak, bagian tengah dan bagian bawah dari bukit
kapur yang dipilih.
~la ditinjau mengenai hasil pertumbuhan anakan ta~ naman.
Leucaena leucoc!Phala, nampak bahwa tanah yang di .. ambil dari
bagian atas memberikan basil pertumblih&Jl yang relatif lebih
baik dibanding dengan bagian bawah maupm yang dari bagian tengah.
~1 ini ditunjukan oleh adanya pengaruh yang sangat nyata (pada
taraf uji o,Ol) dalam analisis varian untuk asal tanah terhadap
pertumbuhan ting-gi anaka.n dan berat kering biot1as ( p.1riltaa
i':a.bel_ I dan V} 1 Sod:mg• berdoeii.rk.·m To.bel .III, pemgar~h.
perbedaan asal ta-n~h tersebut nyata pada taraf uji_o-,05 terhadap
·pertutl-buhan diame~er Qatang anaY~ Leucaena leucocephala.
-
23 Perbedaan pengaruh asal tanah tersebut di atas yang
sifat pengaruhny~ mengikuti persamaan garis linear (Ta-bel IIa
dan VIa), nampak bahvra perbedaan pengaruh yang sangat nyata
terjadi pada tiap-tiap tingkat perlakuan. Berdasarkan Lampiran 1
pertumbuhan tinggi anakan tanam-an Leueaena 1eueoe~a1a pada medium
tanah yang berasa1 dari bagian atas, tengah dan bawah,
berturut-turut nilai rata-ratanya adalah 41,4 em, 38,1 em dan 33,9
e~. Keada-an yang demikian nampak pula pada keadaah berat kering
biomasnya (Lampiran 5) yang menunjukan ni1ai rata-rata 21,6 _gram
(untuk medium as•l bagian atas), 19,4 gram ( asal bagian tengah)
dan 18,5 gram (asal bagian bawah).
Bila dikaji lebih lanjut adanya perbedaan pengaruh asal tanah
terhadap pertumbuhan anakan tanaman ~ueaen! leucoeephala (umur 3
bulan) se1ama 2 bulan pertumbuhan, kemungkinan disebabkan oleh
a~anya perbedaan sifat tanah-nya. Dari keadaan bukit yang dipilih
sebagai sumber pe-ngambilan eontoh tanah da1am pene1itian ini,
diketahui bahwa pada kondisi di la pmgan keadaan tanah di bagian
atas/puneak relatif 1eb1h baik dibanding pada bagian te-ngah yang
topografinya miring dan 1ebih banyak dijumpai batu-batu kap.trnya,
serta bag~_an bawah yang merupakan en-dapan erosi dari bagian di
atasnya.
~
Pengaruh pemberian vinasse
Berdasarkan data · pengukuran terhadap ukuran-ukuran pertumbuhan
anakan tanaman Leueaena 1eueoeepha1a pada ber-bagai tingkat
per1akuan waktu/jum1ah hari penjiraman de• ngan vinasse {Lampiran
2, 4,.5 dan 6), juga bd1a.ditinjau basil ana1isis kandungan unsur
nitr Qgen, posfor, dan ka~ liua (Lampir~ 7, 8 dan9), nampak sekali
adanya kecende-rungan makin banyak jum1ah hari penyiraplannya makin
baik pertumbuhan anakan tanaman dan ketersediaan unsur-unsur hara
tananhnya. Hal ini seperti nampak pada Tabel-hnsil ana1isis varian
yang menunjukan adanya beda yang sangat nyata (taraf uji 0,01)
untuk perbedaan waktu/jumlah hari
-
24
penyiraman vinr,scc terhadap pertumbuhan tinggi, diameter
.batang, berat kering biomas dan berat kering nodul/bint:i.l akar
(Ta·..;el I, iii:· V dan Vl.t) c Berdasarh:an hasil uji kontras
ortogona.l untult setiap pr.rameter pertumbuhan anak-an tanaman,
nienunjukan adanya pengaruh penyiraman vinasse yang sifatnya linear
i dan kenampakan yang umum dari penga-ruh penyiraman vinasse mulai
nampak berbeda setelah medium tanah disiram selama 10 hari dan
seterusnyae Nilai rata-rata untuk pertumQuhan tinggi pada jumlah
hari penyir~ 30 hari adalah 45,69 em, untuk 20 hari = 41,91 em,
untuk lO.hari = 34,79 em dan yang tidak disiram vinasse hanya 27,37
em. Demikian pula pada pertumbuhan diameter batang yaitu pada
penyiraman 30 hari 3,7 mm, yang 20 hari:.3,1 mm~ untuk yang 10 hari
2,8 mm: sedang kontrolnya 2,5 mm. Peru-bahan yang proporsional ini
terjadi juga pada perbodaan be-
. rat kering biomas dan berat kering nodul/bintil akar. . .
Perbedaan pertumbuhan yang berdasarkan pada ukuran-ukuran di
atas, dapat dimengerti karr.:"'la dengan adanya pe-nyiraman vinasse
yang pada dasarnya mengondung unsur-unsur ld.mia yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman ( lihat Ta-bel XV),keadaan mediul!;l tanah
menunjukan adanya perubahan kandungan unsur nitrogen, posfor dan
kalium yang propor-. sional~juga dengan jumlah hari penyiramannya.
Tabel VIII, X dan XII menunjukan adany~ pengaruh yang sangat nyata
dengan adanya penyiraman vinasse terhadap perubahan unsur-unsur N,
P dan K tersebut. Bcrdasarkan hasil uji kontras ortogonalnya, sifat
pengaruh terhadap perubahan kandungan nitrogen adalah mengikuti
persamaan garis linear; sedang _ terhadap perubahan kandungan
posfor dan kalium disamping mengikuti persamaan garis linear juga
kuadratik. Bila dilihat pada Lacpiran 7, 8 dan. 9, nilai rata-rata
kan-dungan untuk unsur N adalah 12 t 4 ppm ( sebelum disirara) ,
55,05 ppm (10 hari penyiramaL~ 50,4 ppc (20 hari penyi-raman) dan
69,10.ppm (30 hari penyiraman). Sedang untuk unsur P adalah.0~06%
(sebelum disiram), 0:34% (10 hari penyiraman): 0,33% (20 hari
penyiraman) dan 0,29% (un-
-
25
tuk 30 hari lXmyiraQan). Kemudian untuk perubahan kandung-an
unsur K adal~h 1,17 ne% (s~belum :iisiram), 7,32 me% (10 hari
penyiramun), 8,56 me% (20 hari penyiraman) dan 8,45 me% ( 30 hari
penyiraman) •
Bila ditinjau atas dasar perubahan pH tanahnya, pe-ngaruh
penyiraman vinasse ini belum menujultan pengaruhnya yang nyata; hal
ini nampak pada basil pengujian atau ana-lisis var iannya.
Kemungkinan yang terjadi adalah waktu in-kubasi yang diterapkan
dalam penelitian ini belum cukup •.
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa perbedaan pertumbuhan
anakan Leucaen~ leucoceEhala pad~ medium tanah litosol berkapur
yang disiram dengan vinasse, pada dasar-nya basil pertumbuhan
tersebut dipengaruhi oleh banyaknya' daun dan kecepatan
fotosintesis per unit permukaan daun, dan proses penuaan daun serta
lamanya aktivitas fotosinte-sis tersebut dipengaruhi
oleh~ketersediaan unsur nitrogen (Kramer dan Kozlowski, 1979).
J'adi peranan unsur nitrogen yang nam~ pengaruhnya dalam·
penelitian ini bersifat li-near, dapat dipakai sebagai petunjuk
bahwa cairan vinasse yang merupakan limbab pencemar air dapat
dipertimbangkan kemungkinan pemanfaatannya sebagai sumber
pupuk/hara bagi pertumbuhan tanaman di lahan kering teru~ama pada
laban-· laban kritis berkapur. Bj_asanya pada laban kritis seperti
ini kandungan unsur hara khususnya N, P dan K adalah ku-· rang,
padahal bila suatu l~han tidak dijumpai atau tidak mengandung bara
mineral yang diperlukan bagi bidupnya ta-naman menurut Bannister
(1976) maka tanaman ~ersebut tidak akan. j;umbub baik. Sedang
kemungkinan memberi pupuk buatan dalam jumiah yang oencukupi dengan
luasnya lahan kritis, jelas tidak ekonomis dan mahal. Oleh karena
itu pemanfaat-an vinasse yang potensial ini akan diperoleh
keuntungan ganda, baik sebagai sumber hara maupun sebagai upaya
menga-tasi m~so.l.:-th pencer.w.rnn.
Pengnruh waktu inkub~si Da~ proses perubnhan sif~t tanab akib~t
pemberinn
cairan vino.sse, t:l.:tk:~ fn.ktor waktu inkubasi per lu
diperha-
-
26 KESIHPULAN
Atas daso.r h::sil ]_JC;ngamat:ln de.n analisis terhadap '
data serta pembahasc:tn di muka~ !J8ka dap:;
-
DAF"rAR PUSTAKA
Bannister, P, 1976. Introduct~on to Physiologicai Plant Ecology.
Blackwell Scientific Publication, Oxford,,
Darmawijaya, ·r.M. 1980, Klasifikasi Tanah. B~P, Teh dsn Kina,
Gambung, Bandung6 .
Hewitt, E,J. and T,A, Smith. 1975. Plant Mineral Nutriti-on. The
English University Press, Ltd, London,
Kurniawan, Y, 1981, Pendayagunaan Limbah Pabrik Alkohol (Slop).
Majalah Perusahaan Gula, Maret: halaman 6 - 12.
Kramer, P ,J·. and T. T. Kozlowski. 1979, Physiology of Woody
Plant, Academic Pre ss, New York,
Little, T,M, and F,J, Hills, 1978. Agricultural Experimen-·
tation ~ Design and Analysis. John Wiley and Sons, New York,
Nur ai, N,K. 1981. Basil Buangan (Vinasse) Pabrik Alkohol/
spiritus, Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakar-. •ta, .
Pr~wirowardoyo, s. dkk, 1982. Irosedur analisa ld.mia tanah.- ··
Depa.rtemen Ilmu Tanah, Fak. Pertanian UGH, Yogya-ka.rta,
Rodella, A,A, et !!• 1983. Effect of Vinasse.Added to So-il on
PR and Exchangeable Alumminum Content, Gong-res Cuba,. ~aper
Internasional Society of Sugar Cane Teclmologist, XVIII, page: 189
- 214, -
Subagyo. 1970. Ilmu Tanah, Jilid I dan II, PI' Soeroengan,
Jakarta,
Soemarwoto, 0. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dlitl Pemba..
ngunan. Penerbit Jambatan, Jakarta,
27
-
LJ\.MPIRfiN
Lampiran 1. Rata-rata pertumbuhan tinggi anakan Leueaena
leueocenhala pada perbedaan medium/asal ta-nan Tdii!:Jm em)
•========================================================
Pertum.buhan tinggi anakan 41,375 38,08 32,86
------~~--~---............. --------
Lampiran 2. Rata-rata pertumbuhan tinggi analtan Leueaena
leueoeepha1a pada perbedaan waktu/jum!an hi-ri peny1raman dengan
vinasse (dalam em)
=======.=====================;:==========-==================
Pertumbuhan
Waktu/jumlah hari penyiraman
. 0 (-"anpa vi-nasse)
~0 20 30
tinggi anaka.n- 27,370 34,796 41,907 45,685
Lampiran 3. Rata-rata pertumbuhan tinggi anakan Leueaena
1eueoeeEhala pada perbedaan waktu,inKU50~ (dallirn emr- _ · - ·
------------------------------~-----------------------------------------------------------------~~----------------
Pertumbuhan tinggi anakan
Waktu inkubasi (hari}
10 20
33,667 40,68
30
112,319
28
-
Lampiran3n.
29
Rata-rata portucbuhan tinggi L~~akan Leuca-ena leucoce~a1a
sete1ah 60 hari pada per-maan asal anah, waktu/jum1ah hari
penyi-raman vinasse dan waktu inkubasi (dalam em)
=======================~==========:=====================
Asa1 tanah Waktu inku• ~~ktu/jumlah h~ri ~enxiraman basi (hari)
10 20 30 O(kontrol) .
Atas
Tengah
Bawah
Lampiran 4·
10 35,0 34,8 42,8 28,0 20 49,5 52,0 49,2 32,7 30 41,8 49 50,3
31,3
10 3?,3 42,0 50,3 19,7 20 36,5 .50,3 53,8 28,3 30 31,5_ 40,3
43,3 -28,7
10 _26,? 32,7 38,2 21,? 20 25.,2 3?,0 43,? 30,0 30 29,? 39,0
44,? 26,0
Rata-rata pertumbuhan diameter batang anakan Leucaena
1eucocepbala sete1ah 60 hari pada per'5eaaan asai tanah, waktu/
jum1ah hari pe-nyiraman vinasse dan waktu inkubasi (da1am ~) .
========================================================= Asa1
tanah Waktu inku-
basi (hari) Atas-~- 10 3,00 2,93 4,25 2,5?
20 2,9~ 3,35 3,12 2,5? 30 2,?5 3,27 4,0? 2,?0
Tengah 10 2,72 2,80 3,57 2,60 20 3,23 3,48 4,23 2,8? 30 2,?0
3,22 4,02 2,?8
Bawah 10 2,60 2,?3 3,52 2,10 20 2,22 2,40 3,35 2,05 30 3,0? 3,32
3,32 2,32
-------·-
-
Lampl.ran 5.
30
I1ata-reto berat kerint; bioiilas anakan Leucaena 1eucQce~1a
sote1ah 60 hari pada peroedaan asa.I ~o.nah, jum1ah/wc9Jdu
penyiranan dan waktu inkubasi (da1am eram)
========================================================== Asa1
tanah Naktu inku- Waktu/jum1ah har_i_ ..E_enyiraman
basi ( h.:iri) 10 .... ---·- 20 . .J..O. O(kontro~ Atas 10 22,19
25,07 27,84 20,72
20 19,15 19,40 23,16 18,17 30 20,01 26,35 19,09 17,79
Tengah 10 18,01 26,35 19,09 17,79 20 18,50 19,04 23,13 20,90 }0
19,68 15,93 20,97 20,96
Bawah 10 18,81 14,36 20,90 18,10 20 18,68 16,64 21,49 19,14 30
16,32 17,53 20,95 18,51
-Lampiran 6. Rata-rata berat kering nodu1/binti1 akar Leuca-
ena 1eucoce_Eha1a pada perbedaan waktu/jumtah ' liari penyiraman
dan waktu inkubasi (da1am gram)
===========================================·===============·
Wakti inkubasi pJ angan W~ktu.Q.U]Zl~. hari ~ny__iraman (.hari ~ .
· . I · 20 o O\kOntro )
- ---~-.--..-- 10 .. 1 o,l788 0,2ll1 0,2332 0,1143'
2 0,1500 0,0761 0,1848 0,0800 3 0,2204 0,1468 0,2307 0,1658-
20 1 0,1485 0,1278 0,2614 0,1183 2 0,0968 0,1529 0,2218 0,1184 3
0,1628 . 0,1663 0,1068 0,1925
30 1 0,1473 0,1582 0,1685 0,1168 2 0,1613 0,1921 0,2903 0,0343 3
0,1690 0,2058 0,2321 0,1211
--.--
-
31
Lampiran 7. -Rata-rata kandungan hara Nitrogen (N) terse-dia
dalam medium tanah percobaan sebelum dan dan setelah disiram
vinasse·dengan jumlah ha-ri penyiraman 10 20 dan 30 dan setelah
di-inkubasi selama io, 20 dan 3o hari (da1am ppn)
======================================================== Waktu
inkubasi Ulangan Waktu/1umlah har~ peBYiraman
0 10 20 )0
10 1 9,4 76,38 94,14 78,85 2 9,4 75,75 61,92 76,20 3 18,4 15,46
48,74 15,58
20 1 9,4 71,02 77,95 78,85 2 9,4 75,30 15,00 78,20 3 18,4 30,92
46,68 77,85
1 9,4 12,71 63,52 93,30 2 9,4 75,85 30,12 76,35 3 18,4 62,04
15,53 46,71
~ Catatan: Penetapan kadar N tersedia ··dalam medium tanah
dila-kukan dengan metode Kjehdah1 (Prawirowardoyo akk. 1982t.
-
32
Lampiran 8~ Rata-rata kandungan hara Posfor (P) tersedia dalam
medium tanah sebelum dan setelah disi-ram vinasse dengan jumlah
hari penyiraman 10, 20 dan 30 hari, dan sete1ah diinkubasi selama
10, 20 dan 30 hari ( da1am %) . ·
========================================================= Waktu
inkubasi U1angan Waktu/jum1ah hari ~enyiraman
0 10 20 30
10 1 0,140 0,19? 0,188 0,251 2 0,152 0,380 0,3?.3 0,465 3 0,058
0,422 0,319 01296
20 1 0,002 0,195 0,298 0,238 2 Oi090 0,376 0,-380 o.351 3 0,038
0,371 0,376 0,268
30 1 0,004, 0,184 0,197 0,195 2 0,013 ,0,450 0,416 0,291
3 0,086 Ot443 0,396 0,2?6
Catatan: Penetapan kadar P tersedia dalam medium tanah digu.;.
nakan metode Olsen (Prawirowardoyo dkk., 1982).
-
33
Lampiran 9. Rata-rata knndungan hara Kalium (K) tersedia dalam
rJedium tanBh sebelum dan setelah disi-ratl vinasse dengan jumlah
hari penyiraman 10, 20 dan 30 hari, dan setelah diinkubasi sela-ma
10, 20 dan 30 hari (dalam me%)
======================================================== Waktu
inkubasi Ulangan Waktu/jumlah hari ~niiraman
0 10 20: 30 .
10. 1 1,50 5,89 8,03 7,29 2 1,50 6,89 9,93 10,18
3 1,00 7-,04 7,75 9,19
20 1 1,00"' 5,59 7,3_2 7,26.
2 1,00 8,57 8,53 . 10.45
3 1,00 8,91 1ltl2 7,08 ~
30 1 1,50. 5,65 6,99 7,29 2 1,00 8,85 8,57 9,33. 3 1,00 8_,15
8,83 796 '
Catatan~.
Pep.etaPa.n kada Kalium (K) ters~dia di1akukan dengan __
menggunakan metode Flamefotometer-acety1ene (Prawirowardoyo dkk.,
1982).
-
~~· # •' . ' Lampiran 10. , .. ,, I . t
J ,'~ 34 ., . Rata-rata pH me!iutl ianah sebelum dan se-telrlh
disiram vinasse dengan jum1eh hari pe~y:i:·ar;;an 10, 20 dan 30
hari, dan mte1ah diinlrubasi sela.ma. 10, 20 dan 30 hari
,......
======================================================~~= ~
Waktu inkubasi u langan _\{aktuf_ju.m1ah .~ri _p_enyiraman .::..::·
-t
10
20
30
0 10 20 30
1 ?,60 ?,24 2 ?,64 7,30 3 ?,58 ?,25
1 7,38 ?,22 2 7,54 ?.1? 3 ?,52. ?,20
~?l1 kAv' ;:'"'\ · . :.:S...~~t-1>.\J'li~%\ 7,26
!·"' '? ~"'~ 7 ,:7~~;, 7' 18 :!: \.J ·?L,. """" p • : ;;.~~ 3 ~~
.... ~0~ ~-, 7,15 i :