Daftar isi:
Kursus Tafhim Al-Qur’an Metode Manhaji – 1
Modul Pembelajaran Islam – 8
Pelatihan Shalat Sesuai Tuntunan Nabi – 10
Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah
di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (Unmuh Makassar) – 14
Gerakan The 9 Golden Habits – 21
Gerakan Dakwah Rumah Sakit – 34
Pelatihan Kader Muballigh – 37
Pelatihan Kristologi dan Penanggulangan Pendangkalan Aqidah Ummat – 41
Rihlah Dakwah Majelis Tabligh PP Muhammadiyah – 45
Keterangan gambar sampul: Siswa-siswi SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta berlatih shalat berjamaah dibimbing oleh guru.
Sumber foto: www. sdmwibragayk.sch.id
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
1
KURSUS TAFHIM AL-QUR’AN METODE MANHAJI
A. PENDAHULUAN
Visi ideal Muhammadiyah adalah “Terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Aktualisasinya bagi Anggota Muhammadiyah adalah mewujudkan dirinya menjadi “Pribadi Muslim Yang Sebenar-benarnya”. Proses perwujudan visi ditempuh dengan melaksanakan misi Muhammadiyah sbb: (1) Menegakkan tauhid yang murni, (2) menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah; (3) mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
Proses mewujudkan visi dan melaksanakan misi, memerlukan pemahaman yang memadai terhadap ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Sebagaimana dimaklumi bahwa Al-Qur'an adalah berbahasa Arab, seperti yang dise-butkan dalam dua bentuk pernyataan, yaitu : (1) Dengan menyebut kata-kata " ا ن رآ ا ق ی عرب ",
seperti yang tercantum di Surah-surah : Yusuf : 2, Thaha : 113, al-Zumar : 28, Fushilat : 3, al-Syura : 7, dan al-Zukhruf : 3; (2) Dengan menggunakan istilah " سان ل ", yang tersebut di Surah-surah : al-Nahl : 103, al-Syuara' : 195, al-Ahqaf : 12, Ibrahim : 4, Maryam : 97, dan al-Dukhan : 58.
Untuk bisa memahami Al-Qur’an harus mengerti Bahasa Arab. Metode manhaji merupakan metode belajar bahasa Arab langsung dari al-Qur’an. Metode ini mengajak kembali kepada Al-Qur’an dengan memahami arti dan maksud kata perkata dalam ayat serta memahami bahasa Arabnya Bahasa Al-Qur'an adalah bahasa ilmiah, alamiah dan amaliah; sekaligus mudah, sebagaimana yang dinyatakan di dalam Surah : Maryam : 97, al-Dukhan : 58, al-Qomar : 17, 22, 32, 40 dan ditegaskan lagi di dalam Surat Thaha 1-2, baik Maktub, Mantuq maupun Mafhum-nya.
Untuk bisa memahami Al-Qur’an cukup dari Juz I s/d Juz IV saja, karena Juz V dan seterusnya sampai akhir Qur’an kata-kata dan susunan kalimatnya banyak terulang; dengan pengertian bahwa sistem muatan kajiannya diatur semakin ke tengah semakin dalam, model pergi ke tengah laut.
B. VISI: Terselenggaranya Kursus Tafhimul Qur’an di setiap Daerah dan Cabang Muhammadiyah sehingga setiap Anggota dan Simpatisan Muhammadiyah berkesempatan belajar bahasa al-Qur’an
C. MISI: Membimbing Anggota/Simpatisan Muhammadiyah Memahami al-Qur’an langsung dari bahasa aslinya
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
2
D. METODE BELAJAR
Metode Manhaji adalah metode yang mencakup sistem belajar, jenjang dan buku ajarnya. Uraiannya sebagai berikut:
a. Menyiapkan kelas: Idealnya satu kelas 40 santri untuk ukuran pendidikan formal. Atau maksimal 15 orang, untuk pendidikan non formal, dikelompokkan berdasarkan usianya, dan sebaiknya sudah berusia 15 tahun atau sudah baligh, karena Al-Qur'an menggunakan bahasa orang yang sudah dewasa. Atau mereka dikelompokkan berdasarkan latar belakang pendidikannya. Alokasi waktunya 90 menit setiap satu kali tatap muka, seminggu dua kali, kalau seminggu hanya sekali maka alokasi waktunya diperpanjang. Santri membawa Al-Qur'an dan alat tulis, dan kelasnya dilengkapi dengan alat tulis sebagaimana lazimnya.
b. Landasan teori: Pembelajaran dilakukan berorientasi kepada santri, dengan pendekatan Cara Belajar Santri Aktif (CBSA), yaitu mula-mula santri diajak membaca satu ayat, kemudian Ustadz pemandunya mengajak mengartikan kata demi kata dalam ayat tersebut, sesudah itu santri diajak mencoba menyimpulkan maksud ayat. Praktek ini dilakukan secara klasikal dan individual. Selanjutnya Ustadz mengajak membaca ayat berikutnya, dengan cara yang sama, kemudian mengajak memahami dan membicarakan rangkaian ayat tersebut dengan ayat sebelumnya, metodenya bisa dengan monologis atau dialogis.
c. Landasan praktek: Prakteknya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Analitik, terdiri dari: i. Tahap membaca:
Ustadz memulai dengan membacakan satu ayat, bagian demi bagian, santri secara klasikal menirukannya. Sesudah itu santri membaca ulang ayat tersebut secara bergantian, sampai semua santri selesai membacanya. Apabila santri sudah pandai membaca, maka tidak perlu dibimbing lagi. Apabila dalam satu kelas ada santri yang kurang lancar membaca, maka selalu diberi kesempatan yang akhir, dengan maksud agar dia sudah berkali-kali mende-ngarkan cara membacanya.
ii. Tahap mengartikan kata demi kata: Ustadz mengartikan satu ayat tersebut, kata demi kata dan santri menirukannya secara klasikal, sampai satu ayat selesai; kemudian santri diberi kesempatan mengulanginya secara bergantian. Kalau kualitas santri sudah diketahui, maka yang paling pintar diberi kesempatan terlebih dahulu, dan yang paling rendah daya serapnya diberi kesempatan akhir.
iii. Tahap memahami maksud ayat:
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
3
Sesudah itu santri diajak belajar memahami maksud ayat tersebut. Sebab boleh jadi mereka bisa mengartikan kata demi kata, akan tetapi setelah merangkaikan dalam satu ayat mereka tidak mengerti atau salah paham. Maka bila perlu Ustadz menjelaskan Asbab al-Nuzul nya. Cara ini berlangsung sampai satu materi kajian dalam tatap muka itu selesai.
2. Tahap Sintetik: Sesudah memahami satu ayat, dilanjutkan dengan cara yang sama ditambah dengan merangkaikan antara ayat yang dibaca sekarang dengan ayat sebelumnya. Apabila ada hubungannya, maka santri akan memperoleh pengertian pertalian ayat-ayat tersebut, sebaliknya, apabila tidak, maka santri akan mengerti eksistensi masing-masing ayat.
3. Tahap Evaluasi: i. Ustadz mengevaluasi secara klasikal dan individual, secara
sporadis dan spontanitas, dari awal hingga akhir materi dalam tatap muka tersebut, dengan menanyakan kata Arabnya atau arti Indonesianya.
ii. Demikian seterusnya, metode ini diterapkan sesuai dengan jenjangnya, yang setiap tingkat perlu menyelesaikan satu Juz. Akan tetapi cara pemanduan membaca ini logikanya hanya berlaku di Juz I saja, karena mulai Juz II santri sudah lancar membaca.
E. JENJANG PENDIDIKAN: Karena materi kajiannya langsung ayat-ayat Al-Qur'an, maka pembelajaran dimulai dari Surah Al-Fatihah, dan secara edukatif pendidikan diatur berjenjang, mengikuti urut-urutan Surah dan Ayat Al-Qur'an itu sendiri, dengan asumsi bahwa santri akan mudah memahami maksud Al-Qur'an secara utuh.
a. Tingkat Dasar
Memahami arti kata-kata dan jenisnya, dengan rincian:
1. Paruh pertama Juz I (semester 1), yaitu mulai dari Surah Al-Fatihah, dilanjutkan kepada Surah Al-Baqarah ayat 1 s/d ayat 66, Mengartikan kata demi kata. Targetnya santri dapat menguasai arti kata perkata dalam ayat, metodenya Monologis dan Dialogis. Dalam tahap mengartikan ini Ustadz pemandunya menjelaskan ciri masing-masing kata, tata tulis dan artinya, mana arti yang sesungguhnya, kiasan, atau perumpamaan dan lain sebagainya, kalau ada. Dalam tahap ini santri sudah dapat menguasai sedikitnya 1700 an kata dengan ciri dan artinya.
2. Paruh kedua Juz I (semester 2), yaitu mulai ayat 67 s/d ayat 141, mengartikan kata demi kata, ditambah dengan mengenalkan jenis dan ciri kata-katanya, yang berupa kata benda ( الإسم), kata kerja ( عل meliputi (الف
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
4
bentuk yang telah lalu, sedang dan bentuk perintah serta Huruf ( الحرف), metodenya Monologis dan Dialogis. Setelah mencapai paroh perjalanan, ditambah lagi dengan mengenalkan perubahan kata kerja dari bentuk yang telah lalu (الماضي ), sedang ( المضارع ) dan bentuk perintah ( مر demikian ;(الأsebaliknya, metodenya Monologis dan Dialogis.
Dalam tingkatan ini santri sudah menguasai satu Juz, yang terdiri dari sebanyak kurang lebih 3680 kata, dan sudah dapat membedakan jenis dan ciri kata yang ada, cara mengartikan, berikut menentukan bentuk-bentuk kata kerja ( عل nya. Untuk ini dalam buku panduannya dijabarkan dengan (الفmenggunakan kolom-kolom untuk masing-masing jenis kata yang dimaksud.
b. Tingkat Menengah
Mengajarkan teknik memahami arti kata perkata, sesuai dengan perubahan kata-katanya, ditambah dengan memahamkan cara mengubahnya, dengan rincian :
1. Paruh pertama Juz II (semester 1), yaitu mulai ayat 143 s.d. 202.
Cara mengartikan dengan memilah-milah kata demi kata seperti Juz I yang lalu sudah tidak perlu lagi, hanya teks ayatnya masih tetap dipotong kata demi kata, untuk menjelaskan eksistensi masing-masing kata, kemudian dikembangkan dengan mengenalkan bentuk-bentuk Fi'il ( عل yang tidak (الفberubah ( الجامد) dan yang berubah ( ف المتصر ) berikut cara mengubahnya, dan nengenalkan Isim yang tetap ( الجامد) dan yang jadian ( المشتق), metodenya Monologis dan Dialogis.
2. Paruh Juz II yang kedua (semester 2), yaitu mulai ayat 203 s.d. 252.
Cara mengartikan dengan memilah-milah kata demi kata seperti yang lalu sudah tidak perlu lagi, dan sekarang ayat ditulis utuh sebagaimana mestinya, ditambah dengan mengenalkan mana yang kata jadian ( المشتق) dan mana yang tidak ( الجامد), ditambah dengan Fi'il-fi'il yang berubah ف ) المتصر ), berikut cara mengurainya perayat, metodenya Monologis dan Dialogis.
Pada tingkat ini santri diajari mengurai kata-kata yang Mutasharrif ف ) المتصر ) dan Musytaq ( المشتق), meliputi bentuk ( ة یغ nya, wazan(الص nya dan(البناء) ’nya, bina(المجرد) nya, mujarrad(الأصل) nya, asal kata(الوزن)kata ganti ( میر كتاب ) nya, dan untuk ini disediakan Buku Tashrif(الضالتصریف ) sebagai pedoman, yang kata-katanya diambil langsung dari Juz II. Dengan demikian, Fi'il-fi'il dan Isim-isim yang di Juz I, secara otomatis dapat mereka kenal dan kuasai. Cara pembelajarannya dengan menggunakan kolom-kolom sesuai dengan perubahan yang ada dan kebutuhan pembelajarannya.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
5
Selanjutnya di akhir buku Juz II, pada halaman 253 s/d 267 dijelaskan rincian uraian kata-katanya mulai dari awal Juz II s/d pertengahan Juz (ayat 142 s/d ayat 202), karena mulai ayat 203 sampai akhir Juz sudah ada uraiannya pada setiap ayat. Demikian juga Wazan-wazan yang ada di Juz II, dirincikan mulai halaman 268 s/d 300
c. Tingkat Atas
Mengenal susunan kalimat, rinciannya:
1. Paruh pertama Juz III (semester 1), yaitu mulai ayat 253 s/d ayat 286 atau akhir Surah Al-Baqarah,
Masih tetap membelajarkan cara mengartikan kata demi kata, dan ayatnya ditulis utuh sebagaimana mestinya, dengan mengenalkan mana kata (kalimah) yang tetap tidak berubah harakat terakhirnya yang disebut Mabni ( المبني) dan mana yang berubah yang disebut Mu’rab ( المعرب ), baik Isim maupun Fi'ilnya, berikut menjelaskan intinya, yaitu mana yang menjadi pokok kalimat ( مدة عل و ) yang terdiri dari Fi’il dan Fa’il ,(الع الفاعل ر ) atau Mubtada’ dan Khabar ,(الف و الخب dan jabatan kalimat ,(المبتدأtambahannya dijelaskan seperlunya saja sesuai dengan kata-kata yang ada di dalam ayat; metodenya Monologis dan Dialogis.
2. Paruh kedua Juz III (semester 2), yaitu mulai dari awal Surah Ali Imran s/d ayat 91,
Melanjutkan menjelaskan mana yang menjadi pokok kalimat Al-Umdah ( مدة ditambah dengan pelengkap atau penyempurnanya yang disebut ,(العAl-Takmilah ( ة yang berupa semua jabatan kalimat yang biasanya ,(التكملdiberikan dalam pelajaran Bahasa Arab.
Pada langkah ini santri sudah pandai mengartikan kata demi kata, termasuk mengenali macam-macam susunan kalimat yang Bahasa Arabnya disebut Jumlah ( ة ) yang terdiri dari Al-'Umdah ,(الجمل مدة dan (العAl-Takmilah ( ة Dalam mengembangkan ketrampilan, mereka diajak .(التكملberlatih untuk mengkaji ayat-ayat di Juz I dan Juz II yang lalu, sebagai ganti tamrinat yang biasanya diajarkan.
Jabatan kalimat dalam bahasa Al-Qur'an ini sangat sederhana dan mudah diingat, karena jabatannya itu sendiri sejalan dengan maknanya, tambahan lagi Jabatan Kalimatnya selalu berpasang-pasangan, dan tata-tulis serta tata bacanya pun mudah diamati, tidak perlu setiap Jabatannya dirinci mendetil, karena tujuan pokoknya adalah ingin memahami Ayat, bukan mendalami Pelajaran Bahasa Arab.
d. Tingkat Tinggi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
6
Mengkaji gaya bahasa atau jiwa bahasanya yang disebut Ilmu Balaghah ( علملاغة :dengan rincian ,(الب
1. Pemahaman Ilmu Al-Ma'ani ( اني علم المع ), 2. Pemahaman Ilmu Al-Bayan ( ان ی علم الب ), dan 3. Pemahaman Ilmu Al-Badi' ( دیع علم الب ). 4. Metodenya dialogis & aktiverly.
Pada tingkat IV ini, tidak perlu lagi dibagi menjadi 2 semester, demi untuk efektifnya cakupan bahasannya. Pada tingkat ini kajian Balaghah ( لاغة علم الب ) nya sudah selesai, santri sudah dapat memahami gaya bahasa Bahasa Arab, yang sudah dituangkan sebagai pengantar buku ajar Juz IV, dengan teknik penyajian sesuai dengan selera keindonesaan, bukan kearab-araban. Pene-rapannya sangat bergantung pada daya serap santri dan kelincahan ustadz-nya.
Dengan demikian, untuk memahami al-Qur'an tidak harus dibimbing ustadz sampai 30 Juz, akan tetapi cukup sampai Juz IV saja. Bahkan, secara otodidak pun bisa, belajar memahami Al-Qur'an yang penting minat dan niat, karena cinta dapat mengalahkan segala-galanya, bukan kepandaian. Bahkan, andai-kata belajar dengan Metode Manhaji hanya sampai Juz II saja pun sudah dapat memahami bahasa Al-Qur’an, ala kadarnya, dan sudah bisa membaca Kitab Kuning (Kitab Gundul).
Dengan rincian ini, diharapkan santri dapat mempelajari ayat-ayat al-Qur'an secara Manhaji atau langkah demi langkah sekaligus memahami bahasanya. Setelah mereka melampaui empat Juz mereka sudah tidak perlu dibimbing lagi, mereka dapat melanjutkan sendiri. Jadi, belajar memahami Al-Qur’an tidak harus belajar Bhs. Arab dulu, dan belajar cukup 4 Juz saja.
Dalam mengikuti metode ini, santri akan menjumpai beberapa kemudahan, antara lain, di Juz I saja kira-kira 70 % nya merupakan pengulangan, yang akar katanya sama, perubahan kata-katanya 99,9 % beraturan, itu pun masih diper-mudah lagi dengan ciri setiap kata yang Musytaq yang sama. Juga, kalau di dalam Juz I terdiri dari 3680 kata, sedang waktu belajarnya satu tahun, berarti setiap hari mereka perlu menghafalkan hanya 10 kata saja, itu pun bisa dihafalkan setiap selesai shalat hanya 2 kata. Dan lagi pada umumnya kata-katanya memiliki ciri yang sama, dan hanya membutuhkan pengertian, dan kata-katanya itu pun mengikuti alur cerita dalam ayat yang tidak akan pernah berubah (Al-Hijr: 9). Disamping itu, santri bisa melatih diri sendiri dengan bantuan Buku Ajar yang disediakan, yang dirancang sedemikian mudahnya.
F. PENDIRIAN a. Pendirian Kursus dapat dilakukan oleh:
1. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) 2. Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) 3. Majlis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
7
4. Majlis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) 5. Majlis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM)
b. Setiap Pendirian Kursus dibuatkan Surat Keputusan Pendiri
G. PENGORGANISASIAN a. Penanggung Jawab:
1. Pimpinan Ranting untuk Kursus yang diselenggarakan di tingkat ranting 2. Majlis Tabligh PCM untuk Kursus yang diselenggarakan di tingkat cabang 3. Majlis Tabligh PDM untuk Kursus yang diselenggarakan di tingkat daerah 4. Majlis Tabligh PWM untuk Kursus yang diselenggarakan di tingkat
wilayah b. Pelaksana Kursus
Dalam setiap Kursus Tafhimul Qur’an dibentuk tim pelaksana yang terdiri dari: 1. Direktur 2. Manajer Administrasi 3. Manajer Keuangan 4. Tim Pengajar
H. PESERTA KURSUS
a. Anggota Muhammadiyah b. Simpatisan Muhammadiyah
I. TEMPAT KURSUS
a. Masjid/Mushalla b. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) c. Tempat lain yang memungkinkan d. Mendirikan Gedung Kursus
J. PEMBIAYAAN
Pembiayaan Kursus diperoleh dari: a. Peserta Kursus b. Sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengikat
Majlis Tabligh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
8
MODUL PEMBELAJARAN ISLAM
A. DASAR PEMIKIRAN a. Visi Ideal Muhammadiyah: “Terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” b. Misi Muhammadiyah:
1. Menegakkan tauhid yang murni; 2. Menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an
dan as-Sunnah al-Maqbulah; 3. Mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
c. Visi dan misi Muhammadiyah tersebut hanya mungkin diwujudkan oleh para pimpinan dan anggota Muhammadiyah yang memiliki visi dan misi pribadi yang selaras dengan Muhammadiyah sehingga mindset, keyakinan, karakter, dan perilaku mereka meru-pakan aktualisasi dari ajaran Islam. Oleh karena itu seharusnyalah dilakukan upaya terus menerus untuk menyelaraskan visi dan misi pribadi para anggota dan pimpinan Muhammadiyah dengan visi dan misi Muhammadiyah
d. Penyelarasan visi pribadi anggota dan pimpinan Muhammadiyah dengan visi ideal Muhammadiyah dilakukan dengan menetapkan “Menjadi Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya” sebagai visi pribadi. Masing-masing berjuang dengan sepenuh hati mewujudkan visi tersebut dalam dirinya
e. Penyelarasan misi pribadi anggota dan pimpinan Muhammadiyah dilakukan dengan menetapkan misi pribadi masing-masing sbb: 1. Saya menegakkan tauhid yang murni dalam kehidupan pribadi saya 2. Saya senantiasa belajar ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-
Sunnah al-Maqbulah, memajukan dan mendakwahkannya 3. Saya mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi saya, keluarga saya, dan
masyarakat di sekitar saya f. Agar proses belajar ajaran Islam dapat terarah dan terlaksana secara sistemik, maka
persyarikatan perlu memberikan bahan-bahan atau modul-modul pembelajaran yang dapat diperoleh dengan mudah oleh anggota dan simpatisan Muhammadiyah di manapun berada.
B. TUJUAN
Terbimbingnya anggota dan simpatisan Muhammadiyah dalam mempelajari ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-Sunnah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
9
C. JENIS-JENIS MODUL a. Modul-modul bidang akidah b. Modul-modul bidang akhlak c. Modul-modul bidang ibadah d. Modul-modul bidang muamalat
D. PENYEBAR LUASAN MODUL
Modul-modul pembelajaran diterbitkan secara berkala dan disebarluaskan melalui media-media sebagai berikut:
a. Berkala Tuntunan Islam b. Buku c. Website d. CD
Setiap pimpinan persyarikatan, majlis, lembaga, biro, ortom, Amal Usaha berkewajiban menfasilitasi agar orang-orang yang berada dalam area tanggungjawabnya memperoleh modul-modul tersebut.
Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
10
PELATIHAN SHALAT SESUAI TUNTUNAN NABI
A. DASAR PEMIKIRAN
Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah SWT yang
perintahnya langsung diterima Rasulullah saw pada malam Isra`-Mi`raj (QS. Al-Isra’/17:
1; HR. Al-Tirmidzi 1/417: 213). Ia merupakan tiang agama (HHSR. Al-Tirmidzi, al-
Nasâ’i, Ibn Mâjah, dll., dari Mu‘âdz). Sebagai tiang agama, maka shalat harus selalu
ditegakkan dan tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan bagaimanapun juga, baik itu
dalam keadaan sakit, musafir, atau bahkan saat perang (QS. Al-Baqarah/2: 238-239).
Tegak atau tidaknya agama dan baik-buruknya akhlak seorang Muslim dapat dilihat
bagaimana ia memaknai dan melaksanakan shalat. Nabi saw menegaskan:
ه ل ر عم ن فسدت فسد سائ إ ه و ل ر عم ح سائ حت صل فإن صل“maka jika shalat seseorang baik maka baiklah semua amalnya, namun jika shalatnya
rusak maka rusaklah semua amalnya.” (HR. al-Thabrani)
Itulah sebabnya KHA. Dahlan menjadikan basis awal gerakan Muhammadiyah yang didirikannya dari kajian shalat, baik kajian pada aspek spiritualnya dengan mengkaji antara lain QS. Al-Mâûn/107, al-‘Ankabût/29: 45, Thâha/20: 14, Al-Baqarah/2: 45, maupun pada aspek fiqhiyahnya yang harus sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw.
Sayangnya, sebagian besar umat Islam belum memahami dan melaksanakan shalat sesuai
tuntunan Nabi saw sehingga tidak ada pengaruh sujud dalam kehidupannya sehari-hari.
Yang lebih “aneh” lagi, masih ada warga bahkan Pimpinan Muhammadiyah dan
Pimpinan/Pegawai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang shalat namun belum sesuai
dengan tuntunan Nabi saw. Jika masih didasarkan pada dalil Qur’an dan al-Sunnah al-
maqbûlah, maka tentu tidak ada masalah. Beda pemahaman terhadap dalil yang sama-
sama maqbûl adalah wajar dan masih bisa ditolerir. Tetapi jika tidak ada dasar hadisnya
atau didasarkan pada hadis yang lemah bahkan palsu, maka harus dihindari karena bisa
ditolak ibadahnya bahkan terjebak dalam berbuatan bid’ah.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
11
Inilah sebabnya Pelatihan Shalat Sesuai Tuntunan Nabi saw yang menjadi spirit awal
gerakan Muhammadiyah perlu diadakan untuk kemudian disebarluaskan dalam bentuk
pelatihan, kajian, ceramah, pengajian kepada Pimpinan Muhammadiyah di semua
tingkatan, Pimpinan/Pegawai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), warga persyarikatan
beserta umat Islam pada umumnya.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama: “Pelatihan Shalat Sesuai Tuntunan Nabi”
C. TUJUAN
a. Mengajarkan dan membimbing pelaksanaan shalat bagi anggota Muhammadiyah
dan ummat Islam pada umumnya sehingga dalam melaksanakan shalat sesuai
dengan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw dan memahami arti setiap
bacaannya.
b. Menggerakan shalat jamaah sehingga menjadi kebiasaan anggota Muhammadiyah
dan ummat Islam pada umumnya.
D. MATERI
1. Kedudukan Shalat Bagi Seorang Muslim
2. Tata cara dan praktek thaharah
3. Tatacara dan praktek Shalat Fardiyah
4. Tatacara dan praktek shalat jama’ah
5. Memahami Makna Bacaan Shalat
6. Spirit Bacaan Shalat
7. Mukjizat Gerakan Shalat
8. Agar Shalat menjadi Khusyu’
E. WAKTU DAN TEMPAT
Pelatihan shalat dilaksanakan selama 1 x 24 jam (dimulai dengan shalat ‘ashar berjama’ah
dan diakhiri dengan shalat ‘ashar berjama’ah pada hari berikutnya.
F. PENGORGANISASIAN:
1. Penanggung Jawab adalah Ketua/Direktur Lembaga Penyelenggara
a. Ketua Majlis Tabligh setempat bila penyelenggaranya Majlis Tabligh
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
12
b. Direktur/Ketua AUM apabila penyelenggaranya AUM
c. Kepala Institusi lainnya bila penyelanggaranya adalah institusi lainnya
2. Pelaksana Pelatihan; adalah Tim Instruktur yang ditugasi Majlis Tabligh Pimpinan
Muhammadiyah setempat untuk melaksanakan pelatihan, terdiri atas:
a. Master Of Training; bertugas memimpin pelaksanaan pelatihan shalat dan
mengkoordinasikan tugas instruktur
b. Anggota instruktur/Pelatih; bertugas menjadi Nara Sumber dan
membimbing peserta hingga dapat melaksanakan taharah dan shalat
dengan benar.
3. Panitia Pelaksana: adalah panitia yang ditugasi mempersiapkan dan melayani
peserta dan Tim Instruktur sehingga pelatihan berjalan dengan baik,
G. PEMBIAYAAN:
Biaya penyelenggaraan shalat dapat diperoleh dari peserta atau sumber-sumber lain yang
halal dan tidak mengikat
H. MANUAL ACARA:
WAKTU SESI NARASUMBER KETERANGAN HARI KE 1
15.00 – 16.00 Shalat Ashar jama’ah dilanjutkan Pembukaan dengan acara: 05 menit Tilawah 05 menit Sambutan Pimpinan
Lembaga Penyelenggara dan Penyerahan Peserta kepada Master of Training
07 menit Sambutan Ketua Majlis Tabligh setempat
07 menit Sambutan Pimpinan Persyarikatan
Waktu menyesuaikan Jadwal Shalat
16.00 – 17.30 Orientasi dan Kontrak Belajar (20’)
Kedudukan Shalat Bagi Seorang Muslim (50’)
Persiapan Shalat: Tatacara berwudhu (50’)
Master of Training
Semua Tim Pelatih mengikuti acara ini dan mengenali peserta yang dibimbingnya
17.30 – 19.30 Praktek berwudhu (20’) Shalat Maghrib, do’a dan
rawatib (20’) Tatacara Shalat Fardiyah
(60’) Shalat ‘Isya
Pelatih Pelatih mengamati tatacara wudhu dan shalat setiap peserta pelatihan dan membetulkan kekeliruannya
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
13
19.30 – 20.30 Makan malam + istirahat Pelatih mengamati adab makan masing-masing peserta dan membetulkan kekeliruannya
20.30 – 23.00 Praktek Shalat Fardiyah Pelatih Tim pelatih mengamati tatacara setiap peserta dalam melaksanaan shalat dan membetulkan kekeliruannya
23.00 – 03.00 Istirahat HARI KE 2
03.00 – 05.00 Shalat Tahajud Shalat Subuh berjama’ah
Dipimpin oleh Master Of Training atau Pelatih yang ditunjuk
05.00 – 07.00 Memahami arti bacaan shalat Pelatih 07.00 – 08.00 Mandi dan makan pagi 08.00 – 08.15 Shalat dhuha Dilaksanakan sendiri-
sendiri; pelatih mengamati dan membetulkan kekeliruannya
08.15 – 10.00 Tatacara Shalat Jama’ah (30’) Praktek Shalat Jama’ah (45’)
Pelatih Pelatih mengamati setiap peserta dan membetulkan kekeliruannya dalam melaksanakan shalat jama’ah
10.00 – 10.15 Istirahat/Tea Break 10.15 – 11.15 Spirit Bacaan Shalat Pelatih 11.15 – 12.30 Evaluasi Tatacara Wudhu
Shalat Dhuhur Berjama’ah Pelatih Dilaksanakan di
Mushalla atau Masjid tempat shalat berjama’ah
12.30 – 13.00 Makan Siang 13.00 – 14.00 Mukjizat Gerakan Shalat Pelatih 14.00 – 14.30 Agar Shalat Khusyu’ Pelatih 14.00 – 15.00 Evaluasi Tatacara Shalat 15.00 – 15.30 Wudhu
Shalat Ashar Berjama’ah
15.30 – 16.00 Penutupan: Laporan Master Of Training
dan penyerahan kembali peserta
Sambutan Pimpinan Penyelenggara dan penerimaan kembali peserta
Dilaksanakan langsung di masjid atau mushalla tempat shalat berjama’ah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
14
DRAFT SURAT KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR
NO: _______________________2013
TENTANG
PERATURAN GERAKAN JAMA’AH DAN DAKWAH JAMA’AH (GJDJ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Pengertian
Yang dimaksud dalam peraturan ini: 1) Jama’ah; adalah sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makasar yang berjumlah
20 – 30 orang yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor 2) GJDJ; adalah singkatan dari Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah; merupakan gerakan dakwah
menggunakan sistem pembinaan berkelanjutan dalam jama’ah dengan menggiatkan anggota Muhammadiyah dalam tugasnya sebagai kader dan muballigh
3) Inti Jama’ah; adalah anggota jama’ah yang bertugas mengkoordinasikan sejumlah anggota jama’ah dalam jama’ahnya
4) Pemimpin Jama’ah; Adalah Anggota Jama’ah yang dipilih oleh Anggota Jama’ah lainnya menjadi Pemimpin dalam jama’ahnya
5) Mentor; adalah pembimbing Jama’ah dari kalangan Mahasiswa yang lebih senior dengan kualifikasi sebagai kader IMM
6) Pembina Utama; adalah Pembina Utama Jama’ah dari kalangan dosen yang berkualifikasi sebagai Kader Persyarikatan
7) Direktur; adalah direktur Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah Unmuh Makasar 8) Kampus; adalah Kampus Universitas Muhammadiyah Makasar 9) Dosen; adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Makasar 10) Dekan; adalah dekan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Makasar 11) Rektor; adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Makasar 12) Universitas; Adalah Universitas Muhammadiyah Makasar
BAB II TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 2
Tujuan Umum Tujuan Umum dari Gerakan ini adalah “Terbentuknya Anggota Jama’ah menjadi Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya”
Pasal 3 Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari Gerakan ini:
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
15
1) Anggota Jama’ah memiliki keyakinan tauhid yang murni 2) Anggota Jama’ah memiliki kebiasaan mempelajari ajaran Islam yang meliputi bidang akidah,
akhlak, ibadah, dan muamalat berdasarkan al-Qur’an dan As-Sunnah al-Maqbulah 3) Anggota Jama’ah mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat
dan menjadi akademisi muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri, dan berguna bagi masyarakat, agama & bangsa.
4) Terbentuknya Karaktek/Kultur Mahasiswa Universitas yang memiliki Keteladanan, Kedisiplinan, Kejujuran, Kesederhanaan, Kebersihan, Suka Beramal Saleh, Percaya Diri, Cakap, Sabar dan Berpikiran Maju
Pasal 4 Fungsi
Fungsi dari GJDJ ini adalah: 1) Sebagai media pembinaan civitas akademika menuju pribadi muslim yang sebenar-benarnya, 2) Sebagai media bagi Anggota Muhammadiyah di lingkungan universitas dalam mengamalkan dan
mendakwahkan ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah. 3) Sebagai media latihan berjama’ah dan berorganisasi 4) Memperkuat fungsi pendidikan, perkaderan, dakwah, dan pelayanan akademik universitas.
BAB III STRUKTUR GJDJ
Pasal 5 Jama’ah
Jama’ah terdiri atas: 1) Anggota Jama’ah; adalah mahasiswa Universitas yang menjalani kehidupan berjama’ah bersama
20-30 mahasiswa dalam usaha membina diri menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya. 2) Inti Jama’ah; adalah anggota jama’ah yang telah menjadi Anggota Muhammadiyah atau
bersedia menjadi anggota Muhammadiyah, berfungsi sebagai motor penggerak, pembimbing, dan pembina bagi setiap anggota jama’ah. Seorang inti jama’ah mengkoordinasikan 5–7 anggota jama’ah dan bertugas: a) Memimpin tadarrus al-Qur’an para anggota jama’ah yang dikoordinasikan b) Membimbing anggota jama’ah yang belum lancar membaca al-Qur’an hingga lancar
membaca sesuai kaidah tajwid c) Mengkoordinasikan anggotanya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan jama’ah
3) Pemimpin Jama’ah; adalah Anggota Jama’ah yang terpilih menjadi Pemimpin Jama’ah dengan tugas sebagai berikut: a) Memimpin dan mengkoordinasikan anggota jama’ahnya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
jama’ah b) Mengumpulkan laporan self assesment Anggota Jama’ah setiap bulan c) Membangun sillaturrahim sesama anggota jama’ah sehingga terjalin keakraban d) Menfasilitasi anggota jama’ah untuk memperoleh modul-modul pembelajaran
Pasal 6 Mentor Jam’ah
1) Mentor Jama’ah; adalah mahasiswa angkatan di atas anggota jama’ah yang berkualifikasi sebagai kader IMM, telah mengikuti pelatihan mentor, mendampingi 2-3 jama’ah.
2) Tugas Mentor Jama’ah: a) Mengatur jadwal dan mendampingi kegiatan jama’ah dengan berkoordinasi bersama inti,
pemimpin dan pembina utama jama’ah; b) Membuat catatan atas kehadiran anggota jama’ah dalam setiap kegiatan c) Menjadi instruktur dalam:
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
16
i) Pesantren Mahasiswa Baru (Pesanmaba) ii) Pelatihan Shalat dan The 9 Golden Habits
d) Menjadi asisten narasumber dalam: i) Kajian Jama’ah ii) Kursus Tafhimul Qur’an
e) Melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian setiap anggota jama’ah dalam bidang i) Kemampuan Baca Al-Qur’an ii) Kemampuan melaksanakan thaharah dan shalat iii) Kemampuan Tafhimul Qur’an iv) Pelaksanaan The 9 Golden Habits
f) Mempromosikan Anggota Jama’ah yang berprestasi untuk mengikuti perkaderan IMM/ persyarikatan, atau pelatihan lain
Pasal 7 Pembimbing Utama Jama’ah
1) Pembimbing Utama Jama’ah adalah dosen yang berkualifikasi sebagai Kader Persyarikatan. 2) Tugas Pembina Utama Jama’ah:
a) Menkoordinasikan pelaksanaan tugas 5 – 10 mentor b) Menjadi narasumber dalam:
i) Kajian Jama’ah ii) Pelatihan Shalat, iii) Kursus Tafhimul Qur’an iv) Pelatihan The 9 Golden Habits
c) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap aktifitas jama’ah dan perkembangan anggota jama’ah binaannya
Pasal 8 Pimpinan GJDJ
1) Pimpinan GJDJ terdiri atas Direktur dan Wakil Direktur 2) Direktur GJDJ secara ex officio dijabat oleh Pembantu Rektor IV universitas 3) Wakil Direktur GJDJ secara ex officio dijabat oleh para dekan di lingkunan universitas 4) Tugas Pimpinan GJDJ secara kolektif adalah sbb:
a) Mempersiapkan dan mengadakan perangkat-perangkat dan bahan-bahan yang diperlukan dalam GJDJ
b) Mengusulkan formasi jama’ah, Mentor Jama’ah, dan Pembimbing Jama’ah kepada Rektor c) Melaksanakan kegiatan pembekalan bagi para Mentor dan Pembimbing Utama Jama’ah d) Melaksanakan kebiatan pembekalan bagi para inti dan pemimpin jama’ah e) Memimpin dan mengkoordinasikan para Pembina Utama Jama’ah dan Mentor Jaama’ah
dalam melaksanakan GJDJ f) Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan GJDJ dan capaian atas tujuan GJDJ dan
melaporkan kepada Rektor 5) Tugas khusus Wakil Direktur GJDJ adalah memimpinkan pelaksanaan GJDJ di fakultasnya masing-
masing
BAB IV PEMBENTUKAN JAMA’AH
Pasal 9 Waktu Pembentukan
Waktu Pembentukan Jama’ah adalah sebelum pelaksanaan kegiatan/perkuliahan mahasiswa baru
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
17
Pasal 10 Penggolongan Mahasiswa Baru
1) Mahasiswa baru digolongkan berdasarkan kemampuannya membaca al-Qur’an dan ke-Muhammadiyahannya
2) Kemampuan membaca al-Qur’an digolongkan menjadi a) Lancar (telah sesuai kaidah tajwid) b) Belum Lancar c) Belum Bisa
3) Ke-Muhammadiyah-an digolongkan menjadi: a) Telah menjadi Anggota Muhammadiyah atau telah mengikuti perkaderan Muhammadiyah
(termasuk di ortom) b) Mempunyai latar belakang Muhammadiyah tetapi belum memenuhi golongan a c) Tidak memiliki latar belakang Muhammadiyah
Pasal 11 Pembentukan Jama’ah
1) Setiap Jama’ah dibentuk dengan anggota 20 – 30 orang 2) Anggota Jama’ah berasal dari Program Studi yang sama 3) Dalam setiap jama’ah terdapat semua kategori kemampuan baca al-Qur’an dan ke-
Muhammadiyah-an Pasal 12
Penetapan Inti Jama’ah
1) Inti Jama’ah dipilih dari Anggota Jama’ah yang termasuk kategori a dalam kemampuan baca al-Qur’an dan Ke-Muhammadiyah-an
2) Dalam satu jama’ah dipilih beberapa Inti Jama’ah, masing-masing mengkoordinasikan antara 5 – 7 Anggota Jama’ah
3) Pemilihan Inti Jama’ah dilakukan oleh Mentor dengan persetujuan Pembing Utama Jama’ah 4) Inti Jama’ah terpilih diikut sertakan dalam Pembekalan Inti Jama’ah
Pasal 13 Penetapan Pemimpin Jama’ah
1) Pemimpin Jama’ah dipilih dari kalangan inti jama’ah oleh Anggota Jama’ah 2) Pemilihan Pemimpin Jama’ah dilakukan secara langsung oleh Anggota Jama’ah setelah sesama
Anggota Jama’ah telah saling mengenal 3) Pemimpin Jama’ah terpilih diikut sertakan dalam Pembekalan Pemimpin Jama’ah
BAB V PENETAPAN PEMBIMBING JAMA’AH
Pasal 14 Penetapan Mentor Jama’ah
1) Mentor Jama’ah dipilih di antara mahasiswa universitas angkatan di atas jama’ah yang memenuhi kualifikasi sebagai kader IMM oleh Pimpinan GJDJ
2) Mahasiswa yang terpilih menjadi Mentor Jama’ah wajib mengikuti Pelatihan Mentor Jama’ah 3) Mentor Jama’ah ditetapkan dengan Surat Ketetapan Rektor atas usul Pimpinan GJDJ
Pasal 15 Penetapan Pembina Utama Jama’ah
1) Pembina Utama Jama’ah dipilih diantara para dosen universitas yang memenuhi kualifikasi sebagai Kader Persyarikatan oleh Pimpinan GJDJ
2) Pembina Utama Jama’ah wajib mengikuti Pembekalan Pembina Utama Jama’ah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
18
3) Pembina Utama Jama’ah ditetapkan dengan Surat Ketetapan Rektor atas usul Pimpinan Jama’ah
BAB VI KEGIATAN JAMA’AH
Pasal 16 Jenis-jenis Kegiatan Jama’ah
Kegiataan Jama’ah terdiri atas: 1) Pelatihan; terdiri atas:
a) Pesantren Mahasiswa Baru b) Pelatihan Shalat c) Pelatihan The 9 Golden Habits
2) Tadarrus Bersama 3) Kajian Jama’ah 4) Kursus Tafhimul Qur’an 5) Gerakan The 9 Golden Habits
Pasal 17 Pesantren Mahasiswa Baru
1) Pesantren Mahasiswa Baru (Pesanmaba) Universitas adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan sebelum masa perkuliahan dimulai.
2) Target Pesanmaba adalah: a) Mahasiswa Baru mengenal dengan baik program studi, universitas, persyarikatan, dan
lingkungannya b) Mahasiswa Baru memahami dengan baik Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah dan
berkomitmen selalu berada dalam jama’ahnya selama masa studi c) Mahasiswa Baru mampu melaksanakan thaharah dan shalat sesuai tuntunan Nabi
Muhammad SAW d) Mahasiswa memahami Gerakan The 9 Golden Habits dan berkomitmen mengamalkan
3) Pesanmaba diselenggarakan dengan metode pelatihan
Pasal 18 Tadarrus Bersama
1) Tadarrus Bersama; adalah kegiatan kelompok inti jama’ah untuk tahsin (perbaikan) bacaan, pembiasaan membaca, dan memahami al-Qur’an bagi setiap anggota jama’ah
2) Target kegiatan Tadarrus Bersama: a) Dalam 6 bulan pertama tadarrus dilakukan untuk tahsin (perbaikan) bacaan al-Qur’an
sehingga setiap anggota jama’ah telah lancar membaca al-Qur’an sesuai kaidah tajwid pada bulan ke 6
b) Bulan-bulan selanjutnya tadarrus dilakukan untuk tafhimul Qur’an (memahami al-Qur’an) dengan metode manhaji sehingga setiap anggota jama’ah telah mampu menerjemahkan al-Qur’an pada akhir tahun ke 3.
3) Kegiatan Tadarrus Bersama dilaksanakan sbb: a) Tadarrus dilaksanakan setiap hari belajar selama 15 – 30 menit, dipilih waktu-waktu di luar
kegiatan perkuliahan/praktek seperti sebelum waktu kuliah, waktu istirahat, menjelang waktu shalat, waktu kosong, dll
b) dipimpin oleh inti jama’ah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
19
a) Setelah 6 bulan terhitung sejak ditetapkan jama’ah, dilakukan evaluasi kemampuan membaca al-Qur’an setiap anggota jama’ah oleh mentor jama’ah
b) Anggota jama’ah yang belum lancar membaca al-Qur’an sesuai kaidah tajwid diwajibkan mengikuti bimbingan baca al-Qur’an yang diselenggarakan universitas di bawah koordinasi Pembina Utama Jama’ah.
Pasal 19 Kajian Jama’ah
1) Kajian Jama’ah; adalah kegiatan jama’ah dalam bentuk diskusi untuk memahami ajaran Islam yang meliputi bidang akidah, akhlak, ibadah, dan muamalat;
2) Target Kajian Jama’ah adalah setiap anggota jama’ah memahami dasar-dasar ajaran Islam yang meliputi bidang akidah, akhlak, ibadah, dan muamalat
3) Kajian Jama’ah dilaksanakan sebagai berikut: a) Sekurang-kurangnya dilaksanakan seminggu sekali selama 30–60 menit setiap pertemuan b) Topik pembahasan meliputi bidang akidah, akhlak, ibadah, muamalat dengan bahan yang
diambil dari Berkala Tuntunan Islam, Himpunan Putusan Tarjih, dan sumber-sumber lain-lain yang sesuai al-Qur’an dan as-Sunnah al Maqbulah
c) Diskusi dipimpin oleh Pemimpin Jama’ah atau Inti Jama’ah c) Pembina Utama Jama’ah bertindak sebagai pensyarah utama modul pembelajaran, dan bila
dipandang perlu dapat menghadirkan orang lain yang berkompeten. d) Setiap kajian didampingi oleh Mentor Jama’ah yang bertugas menjadi asisten pensyarah dan
melakukan presensi kehadiran anggota jama’ah
Pasal 20 Kursus Tafhimul Qur’an
1) Kursus Tafhimul Qur’an; adalah kursus yang untuk memahami bahasa al-Qur’an 2) Target Kursus Tafhimul Qur’an adalah setiap anggota jama’ah mengerti bahasa al-Qur’an
sehingga mampu memahaminya dengan tahapan sbb: a) tahun pertama mempelajari juz 1, b) tahun kedua mempelajari juz 2, c) tahun ketiga mempelajari juz 3
2) Kursus Tafhimul Qur’an dilaksanakan sbb: a) Menggunakan metode “Manhaji” yang telah ditetapkan oleh Majlis Tabligh PP
Muhammadiyah b) Pembina Utama dan Mentor Jama’ah bertindak sebagai pengajar, dan bila dipandang perlu
dapat menghadirkan orang lain yang berkompeten c) Penyelenggaraan kursus difasilitasi oleh universitas dengan Metode Manhaji, d) Mentor Jama’ah mencatat presensi kehadiran Anggota Jama’ah pada setiap pertemuan
kursus, merekap setiap bulan dan melaporkan kepada Direktur melalui Pembina Utama Jama’ah.
Pasal 21 Gerakan The 9 Golden Habit
1) Gerakan “The 9 Golden Habits”; adalah gerakan untuk membiasakan 9 kebiasaan utama menjadi bagian kebiasaan pribadi.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
20
2) Target Gerakan The 9 Golden Habits adalah setiap anggota jama’ah membiasakan 9 kebiasaan emas, yang terdiri atas: a) Tertib shalat (shalat fardhu di awal waktu dan berjama’ah, shalat rawatib, shalat dhuha, dan
tahajud) b) Tertib berpuasa Sunnah (3 hari sebulan atau Senin – Kamis, atau seperti puasa Nabi Daud) c) Tertib Zakat Infak Sedekah minimal 2,5% dari total uang saku dan penghasilan lainnya d) Tertib mengamalkan adab Islam dalam setiap kegiatannya e) Tertib membaca al-Qur’an setiap hari dan khatam setiap bulan f) Tertib Membaca minimal 1 jam setiap hari g) Tertib mengikuti kajian/pengajian minimal seminggu sekali h) Tertib dalam berjama’ah dan berorganisasi i) Berpikir Positif
3) Gerakan The 9 Golden Habits dilaksanakan sebagai berikut: a) Setiap Anggota Jama’ah berusaha sungguh-sungguh dalam membiasakan amalan-amalan
“The 9 Golden Habits”, membuat evaluasi diri (self assesment) setiap hari dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan Jama’ah melalui Mentor setiap bulan
b) Mentor Jama’ah merekap hasil self assesment bulanan setiap Anggota Jama’ah dan melaporkan kepada Pimpinan Jama’ah melalui Pembina Utama Jama’ah
c) Pembina Utama Jama’ah mengkonsolidasikan laporan para Mentor Jama’ah yang berada dalam koordinasinya dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan Jama’ah
BAB VII ANGGARAN GJDJ
Pasal 22 Rencana Anggaran
Rencana Anggaran GJDJ disusun oleh Pimpinan GJDJ, diajukan kepada Rektor dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Anggaran Universitas.
BAB VIII LAIN-LAIN
Pasal 23 Hal-hal lain yang belum diatur dalam Surat Keputusan ini akan diatur kemudian oleh rektor
Ditetapkan di Makassar pada Hari_____tanggal_____bulan_____tahun______
Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar
DR.H.Irwan Akib, M.Pd NBM: 613 949
LAMPIRAN:
a) Buku Monev untuk Anggota Jama’ah b) Lembar Monev untuk Mentor Jama’ah c) Lembar Monev untuk Pembina Utama Jama’ah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
21
GERAKAN THE 9 GOLDEN HABITS A. DASAR PEMIKIRAN
a. Visi Ideal Muhammadiyah: “Terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” b. Misi Muhammadiyah:
1. Menegakkan tauhid yang murni; 2. Menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an
dan as-Sunnah al-Maqbulah; 3. Mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masarakat”
c. Visi dan misi Muhammadiyah tersebut hanya mungkin diwujudkan oleh para pimpinan dan anggota Muhammadiyah yang memiliki visi dan misi pribadi yang selaras dengan Muhammadiyah sehingga mindset, keyakinan, karakter, dan perilaku mereka merupakan aktualisasi dari ajaran Islam. Oleh karena itu seharusnyalah dilakukan upaya terus menerus untuk menyelaraskan visi dan misi pribadi para anggota dan pimpinan Muhammadiyah dengan visi dan misi Muhammadiyah.
d. Penyelarasan visi pribadi anggota dan pimpinan Muhammadiyah dengan visi ideal Muhammadiyah dilakukan dengan menetapkan “Menjadi Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya” sebagai visi pribadi. Masing-masing berjuang dengan sepenuh hati mewujudkan visi tersebut
e. Penyelarasan misi pribadi anggota dan pimpinan Muhammadiyah dilakukan dengan menetapkan misi pribadi masing-masing sbb:
1. Saya menegakkan tauhid yang murni dalam kehidupan pribadi saya 2. Saya senantiasa belajar ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-
Sunnah al-Maqbulah, memajukan dan mendakwahkannya 3. Saya mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi saya, keluarga saya, dan
masyarakat di sekitar saya f. Bahwa karakter dan kepribadian seseorang dibentuk oleh amalan-amalan yang
dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Seseorang yang melakukan amalan buruk berulang-ulang, amalan tersebut akan menjadi kebiasaan yang membentuk karakter dan kepribadiannya menjadi buruk. Seseorang yang melakukan amalan baik berulang-ulang, amalan baik tersebut akan menjadi kebiasaan yang membentuk karakter dan kepribadiannya menjadi baik. Kalau kita mampu membimbing anggota dan pimpinan Muhammadiyah senantiasa melakukan amalan baik berulang-ulang, amalan baik tersebut akan menjadi kebiasaan anggota dan pimpinan Muhammadiyah yang membentuk karakter dan kepribadian Muhammadiyah.
g. Dalam upaya mewujudkan visi dan menjalankan misi Muhammadiyah, persya-rikatan perlu memimpinkan pelaksanaan amalan-amalan baik sehingga menjadi bagian kultur atau budaya organisasi dan menjadi fondasi bagi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Amalan yang dipilih untuk dipimpinkan adalah amalan-amalan yang menjadi pilar-pilar utama pembentukan Pribadi Muslim
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
22
yang sebenar-benarnya. Majelis Tabligh PP Muhammadiyah memilih 9 amalan utama yang dinamakan :”The 9 Golden Habits”
B. TUJUAN
Tujuan Gerakan “The 9 Golden Habits” adalah terbentuk Karakter Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya pada diri pribadi anggota dan pimpinan Muhammadiyah serta Ummat Islam
C. SASARAN
a. Pimpinan Persyarikatan, Majlis, Lembaga, Biro
b. Pimpinan Ortom
c. Pimpinan AUM
d. Anggota Muhammadiyah
e. Simpatisan Muhammadiyah
f. Ummat Islam pada umumnya
D. AMALAN “THE 9 GOLDEN HABITS”
i. Habit 1 Tertib shalat (Shalat fardu di awal waktu berjemaah, didahului shalat Tahiyatul Masjid dan diiringi shalat Rawatib, ditambah shalat Tahajud setiap dini hari dan shalat Dhuha setiap pagi).
ii. Habit 2 Tertib puasa sunah (puasa tiga hari sebulan, atau pua sa Senin-Kamis, atau seperti puasa Nabi Daud a.s.).
iii. Habit 3 Tertib Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) ≥ 2,5% dari total penghasilan dan dibayar di muka.
iv. Habit 4 Tertib adab (beraktivitas sesuai adab Islam).
v. Habit 5 Tertib tadarus Al-Quran (membaca Al-Quran setiap hari dan khatam setiap bulan).
vi. Habit 6 Tertib membaca (membaca ≥ 1 jam per hari).
vii. Habit 7 Tertib menghadiri taklim atau pengajian (hadir ≥ satu kali seminggu).
viii. Habit 8 Tertib berjemaah dan berorganisasi.
ix. Habit 9 Berpikir positif
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
23
E. MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)
Dibuat perangkat untuk melakukan evaluasi diri (self assesment) terhadap monitoring dan evaluasi atas capaian masing-masing pribadi dalam mengamalkan the 9 Golden Habits. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif dengan membuat skoring pada setiap amalan.
LEMBAR MONEV PELAKSANAAN THE 9 GOLDEN HABITS NO KEBIASAAN
SKOR PADA TANGGAL TOTAL RERATA
1 2 3 4 5 6 7 dst
I Pelaksanaan Habit ke 1 (Tertib Shalat) 1. Pelaksanaan Shalat Subuh 2. Pelaksanaan Shalat Dhuhur 3. Pelaksanaan Shalat Ashar 4. Pelaksanaan Shalat Maghrib 5. Pelaksanaan Shalat Isya 6. Pelaksanaan Shalat Tahajjud 7. Pelaksanaan Shalat Dhuha
II Pelaksanaan Habit ke 2 (Tertib Puasa Sunnah) 1. Pelaksanaan Puasa Sunnah 3 hari 2. PelaksanaanPuasa Sunnah Senin - Kamis* 3. Pelaksanaan puasa Nabi Daud*
III Pelaksanaan Habit ke 3 (Tertib ZIS) Pelaksanaan Zakat Infak Sedekah IV Pelaksanaan Habit ke 4 (Tertib Adab)
1. Pelaksanaan Adab Bicara : 2. Pelaksanaan Adab Makan 3. Pelaksanaan Adab Tidur 4. Pelaksanaan Adab Berpakaian 5. Pelaksanaan Adab Bersin/Menguap 6. Pelaksanaan Adab Buang Hajat 7. Pelaksanaan Adab Terhadap Orang Tua 8. Pelaksanaan Adab Terhadap Rumah 9. Pelaksanaan Adab Bertetangga 10. Pelaksanaan Adab Terhadap Masjid 11. Pelaksanaan Adab Bepergian 12. Pelaksanaan Adab Bergaul 13. Pelaksanaan Adab Berjumpa 14. Pelaksanaan Adab Bertamu 15. Pelaksanaan Adab Menerima Tamu 16. Pelaksanaan Adab Dalam Majlis 17. Pelaksanaan Adab Menjenguk Orang Sakit
V Pelaksanaan Habit ke 5 Tertib Tadarrus al-Qur'an
VI Pelaksanaan Habit ke 6 Tertib Membaca
VII Pelaksanaan Habit ke 7 Tertib Menghadiri Pengajian**
VIII PelaksanaanHabit ke 8 a. Tertib Berjama'ah** b. Tertib Berorganisasi**
IX Pelaksanaan Habit ke 9 Berpikiran Positif
tanpa notasi: dilaksanakan setiap malam menjelang tidur * dilaksanakan pada malam hari h ** dilaksanakan setiap akhir pekan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
24
F. SKORING SETIAP AMALAN
HABIT KE 1 (Tertib Shalat) Skoring dilakukan setiap malam sebelum tidur
1. Pelaksanaan shalat subuh
SKOR KETERANGAN 2 Saya melaksanakannya sendirian di awal waktu 4 Saya melaksanakannya berjama’ah tetapi tidak di awal waktu 6 Saya melaksanakannya di awal waktu dan berjama’ah tanpa shalat sunnah 8 Saya melaksanakannya di awal waktu, berjama’ah , dan melaksanakan
shalat sunnah rawatib qabliyah 10 Saya mendahului dengan shalat tahiyatul masjid, shalat rawatib qabliyah,
dan melaksanakannya di awal waktu berjama’ah di masjid
2. Pelaksanaan Shalat Dhuhur
SKOR KETERANGAN 2 Saya melaksanakannya sendirian di awal waktu 4 Saya melaksanakannya berjama’ah tetapi tidak di awal waktu 6 Saya melaksanakannya di awal waktu dan berjama’ah tanpa shalat sunnah 8 Saya melaksanakannya di awal waktu, berjama’ah , dan melaksanakan
shalat sunnah rawatib 10 Saya mendahului dengan shalat tahiyatul masjid, shalat rawatib qabliyah,
melaksanakannya di awal waktu berjama’ah di masjid, dan shalat rawatib bakdiyah
3. Pelaksanaan Shalat ‘Ashar
SKOR KETERANGAN 2 Saya melaksanakannya sendirian di awal waktu 4 Saya melaksanakannya berjama’ah tetapi tidak di awal waktu 6 Saya melaksanakannya di awal waktu dan berjama’ah tanpa shalat sunnah 8 Saya melaksanakannya di awal waktu, berjama’ah , dan melaksanakan
shalat sunnah rawatib qabliyah 10 Saya mendahului dengan shalat tahiyatul masjid, shalat rawatib qabliyah,
dan melaksanakannya di awal waktu berjama’ah di masjid
4. Pelaksanaan Shalat Maghrib
SKOR KETERANGAN 2 Saya melaksanakannya sendirian di awal waktu 4 Saya melaksanakannya berjama’ah tetapi tidak di awal waktu 6 Saya melaksanakannya di awal waktu dan berjama’ah tanpa shalat sunnah 8 Saya melaksanakannya di awal waktu, berjama’ah , dan melaksanakan
shalat sunnah rawatib 10 Saya mendahului dengan shalat tahiyatul masjid, shalat rawatib qabliyah,
melaksanakannya di awal waktu berjama’ah di masjid, melaksanakan shalat rawatib bakdiyah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
25
5. Pelaksanaan Shalat ‘Isya
SKOR KETERANGAN 2 Saya melaksanakannya sendirian di awal waktu 4 Saya melaksanakannya berjama’ah tetapi tidak di awal waktu 6 Saya melaksanakannya di awal waktu dan berjama’ah tanpa shalat sunnah 8 Saya melaksanakannya di awal waktu, berjama’ah , dan melaksanakan
shalat sunnah rawatib 10 Saya mendahului dengan shalat tahiyatul masjid atau menunggu sejak
maghrib, melaksanakannya di awal waktu berjama’ah di masjid, dan melaksanakan shalat rawatib bakdiyah
6. Pelaksanaan Shalat Tahajjud
SKOR KETERANGAN 2 Saya melakukannya tidak pada waktu yang saya tetapkan 4 Saya melakukannya 5 raka’at atau kurang pada 1/3 malam terakhir sesuai
waktu yang saya tetapkan 6 Saya melakukannya 7 raka’at pada 1/3 malam terakhir sesuai waktu yang
saya tetapkan 8 Saya melakukannya 9 raka’at pada 1/3 malam terakhir sesuai waktu yang
saya tetapkan 10 Saya melakukannya 11 raka’at pada 1/3 malam terakhir sesuai waktu yang
saya tetapkan
7. Pelaksanaan Shalat Dhuha
SKOR KETERANGAN 2 Saya melakukannya tetapi tidak pada waktu yang telah saya tetapkan 4 Saya melakukannya 2 raka’at pada waktu yang telah saya tetapkan 6 Saya melakukannya 4 raka’at pada waktu yang telah saya tetapkan 8 Saya melakukannya 6 raka’at pada waktu yang telah saya tetapkan 10 Saya melakukannya 8 raka’at pada waktu yang telah saya tetapkan
HABIT KE 2 (BERPUASA SUNNAH) Lakukan skoring sesuai yang Anda lakukan pada hari di mana Anda berpuasa
SKOR KETERANGAN 2 4 6 8 10 Saya melakukan puasa sesuai jadwal yang saya pilih
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
26
HABIT KE 3 (MEMBAYAR ZIS ≥ 2,5%) Lakukan skoring pada hari Anda mendapat penghasilan
SKOR KETERANGAN 2 Saya menyisihkan 2,5 % atau lebih tetapi kurang dari 5% (2,5% < 5%)
untuk ZIS pada saat menerima penghasilan 4 Saya menyisihkan 5% atau lebih tetapi kurang dari 10% (≥5%<10%)
untuk ZIS saat menerima penghasilan 6 Saya menyisihkan 10% atau lebih tetapi kurang dari 15% (≥10%<15%)
untuk ZIS saat menerima penghasilan 8 Saya menyisihkan 15% atau lebih tetapi kurang dari 20% (≥15%<20%)
untuk ZIS pada saat menerima penghasilan 10 Saya menyisihkan 20% atau lebih untuk ZIS pada saat menerima
penghasilan
HABIT KE 4 BERADAB ISLAMI Lakukan skoring setiap hari menjelang tidur 1. Pelaksanaan Adab Bicara:
a. Sebagian besar materi pembicaraan saya hari ini adalah hal-hal positif b. Hari ini saya berhasil menghindari: bicara bohong, ghibah dan namimah,
mencaci, mengutuk, mengumpat, membuka aib saudara, membuka rahasia yang saya diminta merahasiakan, mengkafirkan sesama muslim.
c. Pembicaraan saya hari ini sebagian besarnya saya lakukan dengan muka manis, menyertainya dengan kalimah thayyibah
d. Hari ini saya terhindar dari pembicaraan yang tidak berguna e. Hari ini ketika berbicara saya mendahulukan orang tua, bicara perlahan-lahan
dan merendahkan suara
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
2. Pelaksanaan Adab Makan: a. Hari ini saya senantiasa mencuci tangan sebelum makan b. Hari ini saya makan dan minum senantiasa dengan membaca basmalah dan
berdoa c. Hari ini saya makan dan minum senantiasa mengambil dan menyuapkan
makanan ke mulut secukupnya dengan tangan kanan d. Hari ini saya makan dan minum senantiasa mengambil seperlunya dan
menghabiskan makanan yang saya ambil e. Hari ini saya makan dan minum senantiasa dengan perasaan senang, tidak
sekalipun mencacat makanan yang terhidang buat saya
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
27
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
3. Pelaksanaan Adab Tidur a. Sebelum tidur tadi malam saya berwudhu terlebih dahulu b. Sebelum tidur tadi malam saya mengunci pintu kamar, tidak membiarkan api
menyala, dan mengecilkan lampu c. Sebelum tidur tadi malam saya merebahkan badan miring ke kanan, membaca
beberapa ayat al-Qur’an dan berdzikir d. Sebelum tidur tadi malam saya berdoa sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW e. Ketika bangun tidur tadi pagi saya berdoa dengan doa yang diajarkan
Rasulullah
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
4. Pelaksanaan Adab Berpakaian: a. Hari ini saya selalu menutup aurat ketika keluar rumah atau bertemu dengan
bukan muhrim b. Hari ini saya mengenakan pakaian yang layak (tidak menyerupai pakaian lawan
jenis, bersih, tidak berlebihan) c. Hari ini saya selalu mengenakan pakaian mulai bagian kanan dan melepas dari
bagian kiri d. Hari ini saya selalu tampil rapi ketika ke luar rumah atau bertemu orang lain e. Hari ini pakaian yang saya kenakan tanpa aroma tak sedap
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
5. Pelaksanaan Adab Bersin/Menguap: a. Hari ini setiap saya bersin mengucap Alhamdulillah b. Hari ini setiap saya mendengar orang bersin dan mengucap alhamdulillah di
dekat saya, saya selalu mengucap “yarhamukallah” c. Hari ini setiap ada yang mendoakan saya ketika bersih, saya doakan ia juga
dengan mengucap “yahdikumullah”
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
28
d. Setiap ada dorongan menguap saya selalu berusaha menahannya e. Saat terpaksa menguap saya menutupi mulut saya dengan tangan
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
6. Pelaksanaan Adab Buang Hajat (buang air besar atau kecil) a. Hari ini saya bab (buang air besar) dan bak (buang air kecil/kencing) selalu di
tempat yang seharusnya, tidak menghadap kiblat b. Hari ini ketika masuk kamar kecil saya senantiasa melangkah dengan langkah
kaki kiri dan keluar dengan langkah kaki kanan c. Hari ini saya senantiasa berdoa saat masuk dan keluar kamar kecil dengan doa
yang diajarkan Rasulullah SAW d. Hari ini setiap buang hajat saya senantiasa beristinjak sampai bersih dengan
tangan kiri e. Hari ini ketika harus memegang kemaluan saya, saya melakukannya dengan
tangan kiri
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
7. Adab terhadap orang tua a. Hari ini saya selalu bicara baik dan lembut kepada kedua orang tua saya, tak
sekalipun membentak keduanya b. Hari ini saya tak sekalipun bicara kotor, mengumpat atau mencaci keduanya c. Hari ini saya selalu memenuhi permintaan atau perintah keduanya (tak pernah
menolak panggilan dan permintaan keduanya, kecuali ajakan syirik) d. Hari ini saya mengunjungi atau berkomunikasi dengah keduanya e. Hari ini saya setiap selesai shalat saya berdo’a untuk kebaikan keduanya
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
29
8. Adab terhadap rumah tempat tinggal a. Hari ini setiap saya masuk rumah senantiasa mengucap salam b. Hari ini setiap masuk rumah saya melangkah dengan kaki kanan dan keluar
dengan kaki kiri c. Hari ini setiap saya mau masuk kamar lain dalam rumah selalu mengetuk pintu
dahulu atau meminta ijin. d. Hari ini saya menjaga rumah saya tetap bersih dan rapi e. Hari ini jika saya mau pergi selalu berpamitan dengan penghuni rumah lainnya
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
9. Adab Bertetangga
a. Hari ini setiap bertemu tetangga saya memberikan senyum, salam dan sapa b. Hari ini saya senantiasa berkata-kata baik kepada tetangga dan tidak sekalipun
menyakitinya c. Hari ini saya berbuat baik kepada tetangga (menolong dan membantu bila
diperlukan, menjenguk bila sakit, mengucapkan selamat bila mendapat kesenangan, menghibur bila mendapat musibah, menunjukkan kemaslahatan, memaafkan kekhilafan, dll)
d. Hari ini saya terhindar dari perbuatan tidak baik kepada tetangga (memper-sempit akses jalan, buang sampah di halamannya, membuka aib, menyakiti, dll)
e. Hari ini saya memberikan hadiah, oleh-oleh, makanan, atau sedekah kepada tetangga
10. Adab Terhadap Masjid a. Hari ini saya selalu bersegera ke masjid ketika waktu shalat tiba, berdoa dalam
perjalanan menuju masjid. b. Hari ini saya selalu melangkahkan kaki kanan dahulu dan berdoa ketika masuk
masjid, dan setelah urusan selesai keluar dengan melangkahkan kaki kiri dahulu dan berdoa
c. Hari ini setiap saya memasuki masjid, saya laksanakan shalat tahiyatul masjid d. Hari ini saya ke masjid selalu berbaju bersih, rapi dan tanpa bau tak sedap e. Hari ini saya selalu menempati shaf sesuai aturan
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
30
11. Pelaksanaan Adab Bepergian: a. Hari ini setiap saya pergi selalu pamitan dengan anggota keluarga di rumah b. Hari ini saya selalu berdo’a ketika naik kendaraan dan duduk di tempat yang
sesuai dalam kendaraan c. Hari ini selama dalam perjalanan ketika tidak berbicara atau melakukan sesuatu
saya selalu berdzikir d. Hari ini selama di jalan saya melalui jalur yang seharusnya, mentaati rambu-
rambu lalu lintas, tidak mengambil atau mengganggu hak orang lain selama perjalanan
e. Semua kepergian saya hari ini adalah untuk kebaikan
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
12. Adab Bergaul
a. Hari ini saya saya bergaul hanya dengan orang-orang yang baik b. Saya mencintai sahabat-sahabat saya karena Allah c. Hari ini saya senantiasa bermuka manis, lemah lembut, menampakkan kasih
sayang, berbaik sangka, saling menasehati, tolong menolong, memanggil dengan panggilan yang disenangi kepada sahabat-sahabat saya
d. Hari ini saya terhindar dari membuka aib, sombong, dan berprasangka buruk kepada sahabat-sahabat saya
e. Saya berpikiran positif terhadap sahabat-sahabat saya 13. Pelaksanaan Adab Berjumpa
a. Hari ini saya selalu memberikan senyum, salam, dan sapa pada setiap perjumpaan dengan orang lain
b. Hari ini saya selalu menjawab atas salam yang diberikan kepada saya c. Hari ini saya selalu berjabat tangan dengan orang sejenis atau muhrim yang
saya jumpai d. Hari ini saya selalu menyapa dengan sapaan hangat kepada orang-orang yang
saya jumpai e. Hari ini saya selalu memberikan penghormatan selayaknya kepada orang-
orang yang saya jumpai
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
31
14. Pelaksanaan Adab Bertamu a. Saya senantiasa mengetuk pintu (atau memencet bel) dan mengucapkan salam b. Saya hanya masuk ke rumah setelah dipersilahkan c. Saya mengutarakan maksud kedatangan saya dengan bahasa yang sopan dan
ramah d. Ketika akan berpamitan saya berdoa untuk kebaikan tuan rumah e. Setelah urusan selesai saya berpamitan dan mengucapkan salam perpisahan
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
15. Pelaksanaan Adab Menerima Tamu
a. Saya selalu menjawab salamnya b. Saya selalu menghormatinya dan menyambut dengan ramah c. Saya selalu menanyakan keadaannya d. Saya selalu menjamunya meskipun hanya dengan air minum e. Saya selalu mengiringinya ketika pulang hingga ke teras atau halaman rumah
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
16. Pelaksanaan Adab Menghadiri Majlis (rapat, pertemuan, pengajian, dll.)
a. Hari ini saya selalu mengucapkan salam ketika datang ke majlis b. Saya menempati tempat duduk yang sesuai atau disediakan untuk saya c. Saya menyimak pembicaraan dalam majlis dengan seksama d. Saya berbicara dalam majlis dengan seijin pimpinan majlis dan tidak
melakukan sesuatu yang mengganggu kekhidmatan majlis e. Saya mengakhiri majlis dengan doa kaffaratul majelis
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
17. Pelaksanaan Adab Menjenguk Orang Sakit a. Saya mengucap salam saat berjumpa
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
32
b. Saya menggembirakan si sakit dan keluarganya c. Saya medoakan si sakit agar lekas sembuh dengan doa yang diajarkan
Rasulullah SAW d. Saya membantu si sakit e. Saya menjenguk dalam waktu secukupnya agar si sakit dapat beristirahat dan
mengucap salam ketika berpisah
SKOR KETERANGAN 2 Terpenuhi 1 pernyataan 4 Terpenuhi 2 pernyataan 6 Terpenuhi 3 pernyataan 8 Terpenuhi 4 pernyataan 10 Terpenuhi 5 pernyataan
HABIT KE 5: MEMBACA AL-QUR’AN Lakukan skoring setiap malam menjelang tidur
SKOR KETERANGAN 2 Saya membaca kurang dari ¼ juz hari ini 4 Saya membaca lebih dari ¼ juz tetapi kurang dari ½ juz hari ini 6 Saya membaca ½ juz atau lebih tetapi kurang dari ¾ juz hari ini 8 Saya membaca al-Qur’an ¾ juz atau lebih tapi kurang dari 1 juz hari ini 10 Saya membaca al-Qur’an 1 juz atau lebih hari ini
HABIT KE 6: MEMBACA Lakukan skoring setiap malam menjelang tidur
SKOR KETERANGAN 2 Saya membaca buku-buku positif kurang dari 15 menit hari ini 4 Saya membaca buku-buku positif 15 menit atau lebih tetapi kurang dari
30 menit hari ini 6 Saya membaca buku-buku positif 30 menit atau lebih tetapi kurang dari
45 menit hari ini 8 Saya membaca buku-buku positif 45 menit atau lebih tetapi kurang dari
60 menit hari ini 10 Saya membaca buku-buku positif 60 menit atau lebih hari ini
HABIT KE 7: MENGHADIRI PENGAJIAN Lakukan skoring setiap akhir pekan
SKOR KETERANGAN 2 Saya menghadiri pengajian rutin sekali dalam minggu ini, terlambat
datang dan pulang cepat 4 Saya menghadiri pengajian rutin sekali seminggu ini, terlambat datang
dan pulang setelah selesai, atau mengikuti sejak awal dan pulang duluan 6 Saya menghadiri pengajian rutin sekali dalam minggu ini dari awal
hingga selesai 8 Saya mengikuti pengajian rutin lebih sekali dalam minggu ini, salah
satunya dari awal hingga akhir
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
33
G. MEDIA SOSIALISASI a. Penerbitan:
i. Buku ii. Berkala Tuntunan Islam
iii. Majalah Tabligh iv. Suara Muhammadiyah v. Suara ‘Aisyiyah
vi. Poster/sticker/banner/spanduk b. Pelatihan/Training The 9 Golden Habits c. Pengajian d. Rihlah Dakwah e. Dan lain-lain.
Majelis Tabligh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
34
GERAKAN DAKWAH RUMAH SAKIT A. DASAR PEMIKIRAN
a. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah bagian dari usaha dan media dakwah persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu, semua bentuk kegiatan AUM haruslah mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan, dan seluruh pimpinan dan pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya sebagai misi dakwah.
b. Rumah Sakit merupakan Amal Usaha Muhammadiyah bidang kesehatan (AUM-Kes) yang memiliki tugas sebagaimana AUM lainnya, yakni sebagai media dakwah. Perannya sangat strategis karena kemampuan AUM-Kes dalam mengundang dan mengkonsolidasikan banyak orang.
B. SASARAN DAKWAH RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH/AISYIYAH a. Direksi, Manajer dan Pegawai RS, terdiri dari:
1. Direksi dan para middle manager ; 2. PKWTT (Pegawai Kontrak Waktu Tak Tertentu atau Pegawai Tetap); 3. PKWT (Pegawai Kotrak Waktu Tertentu); 4. Pegawai Magang.
b. Peserta Didik, terdiri atas: 1. Peserta didik profesi dokter (Co-Asisten); 2. Peserta didik profesi keperawatan (Co-Ners); 3. Peserta didik D3 Keperawatan; 4. Peserta didik D3 Kebidanan, 5. dan lain-lain.
c. Pelanggan Rumah Sakit, terdiri atas: 1. Pasien Rawat Jalan; 2. Pasien Rawat Inap; 3. Keluarga Pasien; dan 4. Pengunjung.
d. Mitra Rumah Sakit, terdiri atas: 1. Dokter Rumah Sakit yang bukan pegawai; 2. Tenaga Bantu ( Outsourching ); 3. Pemasok; 4. Organisasi Profesi (IDI, PPNI, IBI, ISFI, dan lain-lain); 5. Klinik Mitra; 6. Rumah Sakit Mitra, 7. dan lain-lain.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
35
C. KONSEP DAKWAH RUMAH SAKIT a. Dakwah Kepada Pegawai; merupakan inti dari Gerakan Dakwah Rumah Sakit, sebab
apabila pegawainya telah terbina dengan baik, dakwah kepada pelanggan, mitra, dan masyarakat dengan sendirinya dapat terlaksana. 1. Tujuan: terwujudnya setiap pegawai di Rumah Sakit Muhammadiyah/’Aisyiyah
menjadi Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya 2. Indikator:
(1) Setiap pegawai di Rumah Sakit memiliki visi dan misi pribadi yang sesuai dengan Muhammadiyah/’Aisyiyah;
(2) Setiap pegawai di Rumah Sakit terbiasa dengan Sembilan Kebiasaan Emas ( the Nine Golden Habits ).
3. Kompetensi Dasar: (1) mampu membaca al-Qur’an dengan lancar dan sesuai kaidah tajwid; (2) mampu melaksanakan shalat sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW; (3) memahami dasar-dasar ajaran agama Islam (4) mampu melaksanakan amaliah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW; dan (5) mampu berdakwah melalui pendekatan profesinya masing- masing.
4. Media Pembinaan: (1) Bimbingan Baca al-Qur’an (2) Pelatihan Shalat (3) Pelatihan Penyelarasan Visi dan Misi (4) Modul Pembelajaran Islam (5) Pengajian Berkala di Rumah Sakit (6) Pengajian Umum Berkala (7) Pengajian Anggota Berkala (8) Pengajian Akbar (9) Darul Arqam/Baitul Arqam (10) Kursus Tafhimul Qur’an (11) Kursus Spiritual Care (12) Pelatihan Khusus (13) Bahan Bacaan dan audiovisual
b. Dakwah kepada peserta didik diorientasikan untuk mengetahui, memahami, dan menyesuaikan diri dengan budaya Muhammadiyah/’Aisyiyah
c. Dakwah kepada pelanggan dilakukan dengan memuliakan, menolong, memudahkan, menggembirakan, mendampingi, membimbing, memberi solusi, dan mencerahkan.
d. Dakwah kepada mitra dilakukan dengan mencantumkan kewajiban berperilaku islami dalam ikatan kerjasama, memuliakan mitra, mengundang dalam kegiatan pengajian dan memberikan modul-modul pembelajaran.
e. Dakwah kepada masyarakat dilakukan dengan: 1. Memberikan akses pelayanan di rumah sakit dengan potongan khusu untuk
tetangga rumahsakit dan anggota Muhammadiyah 2. Mengundang masyarakat sekitar dalam pengajian-pegajian rumah sakit 3. Memberikan layanan jenazah 4. Bakti sosial, dll.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
36
D. PENGORGANISASIAN: a. Gerakan Dakwah Rumah Sakit Muhammadiyah/’Aisyiyah merupakan program
kerjasama antara Majlis Tabligh dan Majlis PKU PP Muhammadiyah dan Konsor-sium Rumah Sakit Muhammadiyah/’Aisyiyah (Korsma)
b. Telah tersusun buku: 1. Buku Induk Panduan Dakwah Rumah Sakit Muhammadiyah/’ Aisyiyah 2. Buku Pendamping Panduan Dakwah Rumah Sakit Muhammadiyah/’Aisyiyah
c. Majlis Tabligh dan Majlis PKU PP Muhammadiyah membentuk tim untuk melakukan sosialisasi Panduan Dakwah Rumah Sakit dengan sasaran semua Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.
MAJELIS TABLIGH
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
37
PELATIHAN KADER MUBALIGH (PKM) MUHAMMADIYAH
A. DASAR PEMIKIRAN Sebagai gerakan dakwah dan tajdid fil Islam, Muhammadiyah senantiasa memerlukan
sumberdaya insani muballigh yang memadai, sesuai dengan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks. Perkembangan dan perubahan sosial masyarakat yang begitu cepat, memang seringkali membuat Muhammadiyah ketinggalan dalam gerak-langkahnya. Hal ini dapat dirasakan ketika kebutuhan akan sumberdaya muballigh meningkat tinggi, sementara persediaan kader dan sumberdaya mubaligh sangat terbatas. Belum lagi persoalan kualitas dan kompetensi yang dimilikinya.
Kualitas dan kuantitas kader dan sumberdaya mubaligh merupakan salah satu jalan bagi keberhasilan dakwah dan tabligh. Untuk itu program intensifikasi dan ekstensifikasi kader dan SDI Mubaligh harus terus-menerus dilakukan secara simultan dan komprehensif.
Majelis Tabligh sebagai unsur pembantu pimpinan persyarikatan mengemban amanah untuk melaksanakan kegiatan dakwah dan tabligh, termasuk menyiapkan kader dan SDI, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Untuk itu, sebagaimana amanah Muktamar ke 45, 2005 dan Muktamar ke 46 Muhammadiyah, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah memprogramkan kegiatan peningkatan kualitas Mubaligh, dengan memberikan pengayaan bekal wawasan dan skill bagi para pimpinan dan muballigh, baik dalam tataran teoritis maupun praktis operasional.
Kegiatan peningkatan kualitas Muballigh Muhammadiyah dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti pelatihan kristologi dan penangkalan pemurtadan, pelatihan da’I khusus daerah terpencil/tertinggal, serta dalam bentuk sarasehan dan dialog dakwah dan sebagainya.
Dalam rangka pelaksanaan program peningkatan kualitas Muballigh Muhammadiyah, disusunlah rancangan kegiatan sebagai berikut:
B. NAMA KEGIATAN Kegiatan ini bernama “Pelatihan Kader Muballigh (PKM) Muhammadiyah”
C. TUJUAN KEGIATAN Kegiatan pelatihan peningkatan kualitas Muballigh ini bertujuan untuk: 1. Memberikan pengayaan bekal wawasan dan skill pelaksana kegiatan dakwah dan
tabligh di lingkungan Muhammadiyah. 2. Meningkatkan tali silaturrahim dan ukhuwwah antar Mubaligh Muhammadiyah,
sehingga da sumberdaya mubaligh pat membangun jaringan dakwah dan tabligh di kalangan Muhammadiyah.
3. Melakukan tukar pikiran dan berbagi informasi pengalaman dakwah dan tabligh, untuk mencari kemungkinan-kemungkinan pengembangan strategi dakwah ke depan.
4. Menguatkan operasional pengembangan masyarakat (community development) dalam rangka penguatan dakwah dan tabligh.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
38
D. SASARAN KEGIATAN Kegiatan ini ditujukan bagi para pimpinan persyarikatan, pimpinan Majelis Tabligh,
dan Mubaligh Muhamadiyah berserta ortomnya, sehingga terwujudnya peningkatan kualitas Mubaligh Muhammadiyah, dengan kompetensi substatif dan kompetensi metodologis. Dengan demikian diharapkan kegiatan dakwah dan tabligh menjadi lebih berbobot dan berhasil.
E. MATERI KEGIATAN
Materi Utama 1. Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah 2. Strategi Tabligh Muhammadiyah 3. Metode Pengambilan Sumber dan Standar Rujukan Materi Dakwah 4. Gerakan The 9 Golden Habits untuk Kepribadian Mubaligh 5. Kajian Tafsir Al-Quran dan Al-Sunnah 6. Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJ-DJ) Materi Pendamping 1. Pengembangan Kursus Tafhimul Quran 2. Fiqh Dakwah dan Pengembangan Konsep Dakwah-Tabligh Muhammadiyah 3. Komunikasi Efektif dan Strategi Penyampaian Materi (The NLP for Tabligh) 4. Problematika Dakwah Kontemporer
Materi pelatihan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Mubaligh Muhammadiyah sesuai dengan jenjang pelatihan, tingkat pusat, wilayah, daerah dan cabang. Materi Utama wajib disajikan di setiap jenjang PKM dengan melihat tingkat pengetahuan peserta, sedangkan materi pengembangan dapat dipilih sesuai kebutuhan, dan menyesuaikan ketersediaan waktu (waktu efektif mencukupi untuk 6 – 7 materi utama dan pendamping)
F. NARASUMBER Narasumber diambil dari unsur Pimpinan Persyarikatan, unsur Pimpinan Majelis Tabligh dan Majelis terkait, dan narasumber lain yang dipandang memadai dari sudut kepakaran dan bidang yang ditekuni dengan mengutamakan aktivis Muhammadiyah.
G. PESERTA
Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta, yang terdiri atas:
1. MT PWM se Zona...
2. MT PWM Se Wilayah
3. Perwakilan Korps Mubaligh
4. Departemen Dakwah/Majelis Tabligh Ortom Wilayah
5. Perwakilan Amal Usaha (PTM, dan AUM lainnya)
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
39
H. WAKTU
Kegiatan ini di selenggarakan selama 3(tiga) hari 2(dua) malam
I. PENGORGANISASIAN a. Penanggung Jawab:
i. Majelis Tabligh PDM untuk PKM yang diselenggarakan di tingkat daerah ii. Majelis Tabligh PWM untuk PKM yang diselenggarakan di tingkat wilayah
iii. Majelis Tabligh PPM untuk PKM yang diselenggarakan di tingkat Pusat b. Tim Pelatih
Terdiri dari: i. Direktur Pelatihan
ii. Imam Pelatihan iii. Anggota Tim Pelatih
c. Panitia pelaksana Dibentuk oleh Penanggungjawab sesuai kebutuhan
MANUAL ACARA PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS MUBALIGH MUHAMMADIYAH (PKM)
Jum’at, Hari ke I
10.00-15.30 Registrasi Panitia 15.30-16.00 Persiapan/ Panitia 16.00-17.00 Pembukaan
Ketua Majelis Tabligh Ketua PP Muhammadiyah ”Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah sbg Gerakan Dakwah”
Panitia
17.00-17.30 Orientasi Panitia 17.30-20.30 Istirahat, Sholat, Makan Panitia; 20.30-22.00 Strategi Tabligh Muhammadiyah
Narasumber: Moderator:
22.00-22.30 Refleksi 22.30-03.30 Rohah
Sabtu, Hari ke II
03.30-05.30 Qiyamul Lail, Kajian Tafsir dan Shalat Shubuh Imam Training. 05.30-06.30 Outbond Instruktur 06.30-08.00 Persiapan dan Makan Pagi Instruktur 08.00-09.45 Fiqh Dakwah dan Pengembangan Konsep Dakwah-
Tabligh Muhammadiyah Narasumber:
Moderator:
09.45-10.15 Break Panitia
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
40
10.15-12.00 Metode Pengambilan Sumber dan Standar Rujukan Materi Dakwah Narasumber:
Moderator:
12.00-14.00 Ishoma Panitia 14.00-15.30 Gerakan The 9 Golden Habits
Narasumber: Moderator
15.30-16.00 Coffe Breaks/Ashar Panitia 16.00-17.30 Workshop I:
”Strategi dan Langkah-langkah Peningkatan Kualitas Mubaligh Muhammadiyah”
Instruktur
17.30-20.30 Istirahat; Sholat; Makan Panitia 20.30-22.00 Komunikasi Efektif dan Strategi Penyampaian Materi
Narasumber: Moderador: 22.00-22.30 Refleksi Instruktur 22.30-03.30 Rohah Panitia
Ahad, Hari III 03.30-05.30 Qiyamul lail, Kajian Tafsir dan Shalat Shubuh Imam Training 05.30-06.30 Outbond Instruktur 06.30-08.00 Persiapan dan Makan Pagi Panitia
08.00-09.30 Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah Narasumber:
Moderator:
09.30-09.45 Break Panitia 09.45-10.45 Workshop II:
Aktifitas Tindak Lanjut (Action Plan) Instruktur
10.45-11.45 Penutupan Panitia 11.45-12.30 Makan Siang/Sholat Dhuhur Panitia 12.30- ------- Check out
(*) Waktu/jam menyesuaikan jam setempat
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
41
PELATIHAN KRISTOLOGI DAN PENANGGULANGAN PENDANGKALAN
AQIDAH UMMAT
A. LATAR BELAKANG
Tidak diragukan lagi, usaha-usaha dakwah Islamiyah yang dilakukan
Muhammadiyah dewasa ini menghadapi tantangan semakin berat dan beragam. baik
dari pihak internal maupun eksternal. Dari kelompok misionaris, Muhammadiyah
menghadapi usaha-usaha kristenisasi yang tidak pernah berhenti mereka lakukan;
sementara dari kelompok sekuler-liberal, Muhammadiyah menghadapi penyebaran
pemikiran dan paham-paham yang menyesatkan, misalnya paham sekularisme,
pluralisme dan liberalisme (SEPILIS) dan semacamnya.
Di Indonesia, usaha-usaha kristenisasi telah dilakukan bersamaan dengan
masuknya kaum penjajah ke Indonesia beberapa ratus tahun yang lalu. Sementara
pemikiran liberal mulai diwacanakan oleh para pengusungnya, seperti Ahmad
Wahib, Harun Nasution, Nurcholis Madjid dan lain-lain sejak tiga puluh tahun yang
lalu. Kedua kelompok ini sekali pun dalam barisan yang berbeda, namun mereka
bertemu dalam satu usaha, yakni memperlemah aqidah, ghirah, dan kecintaan umat
Islam terhadap agamanya.
Dalam lima tahun terakhir, pengusung paham liberal menuai hasilnya.
Pemikiran-pemikiran mereka tak lagi berupa wacana, namun sudah dicoba untuk
dipraktekkan sebagian kecil masyarakat Indonesia. Jika dulu kawin campur atau
kawin beda agama baru berupa wacana dan pemikiran, tapi saat ini sudah
dijalankan.
Menghadapi kenyataan di atas, Muhammadiyah harus segera bergerak dan
membentengi segenap warganya serta umat muslim secara keseluruhan dengan
aqidah Islam yang lurus dan pemahaman Islam yang benar menurut manhaj salafus
shaleh sesuai paham Muhammadiyah. Atas dasar pemikiran ini Majelis Tabligh PP
Muhammadiyah memandang perlu segera dilakukan kajian mendalam berkaitan
dengan berbagai arus pemikiran dan gerakan kontemporer yang dilakukan pihak-
pihak tertentu sebagai upaya pemurtadan dan pendangkalan aqidah umat.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
42
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini dinamai “Pelatihan Kristologi dan Penanggulangan
Pendangkalan Aqidah"
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan dan
memperkaya pengetahuan serta pemahaman para pimpinan Muhammadiyah dan
Aisyiyah, serta para mubaligh-mubalighah di lingkungan Muhammadiyah dan
Aisyiyah mengenai berbagai pemikiran dan gerakan yang berkecederungan kuat
sebagai upaya pemurtadan serta pendangkalan aqidah umat.
Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik atas fokus kajian di atas,
diharapkan para pimpinan Muhammadiyah/Aisyiyah serta mubaligh/mubalighah
Muhammadiyah/Aisyiyah dapat segera merumuskan dan menggerakkan agenda aksi
guna membentengi umat dari berbagai pemikiran dan gerakan di atas.
D. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini mengambil bentuk Pelatihan yang diselenggarakan dengan cara
tatapmuka langsung dalam satuan-rangkaian waktu tertentu disertai dengan dialog
intensif antara narasumber dan peserta.
Di dalam pelatihan diselenggarakan workshop dan tadabur al-Qur’an.
Workshop diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada segenap peserta
guna melakukan kajian atas kasus-kasus aktual serta merumuskan berbagai
alternatif pemecahan atas kasus yang dipilih yang memungkinkan para peserta
merumuskan program-program aksi lebih lanjut.
Adapun tadabur Al-Qur’an diselenggarakan untuk melakukan kajian-kajian
atas ayat-ayat dan hadits yang relevan dengan tema-tema sentral kegiatan ini.
E. PESERTA
Peserta kegiatan terdiri dari unsur-unsur pimpinan Muhammadiyah,
Aisyiyah, pengurus Ortom, mubaligh-mubalighat Muhammadiyah, bahkan dapat
diperluas sampai pada pengurus amal-usaha, dosen, guru, karyawan
Muhammadiyah, baik pada tingkatan Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.
Persyaratan peserta sebagai berikut:
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
43
1) Memiliki komitmen terhadap urgennya pengembangan dan tegaknya dakwah
Muhammadiyah guna membentengi umat dari berbagai upaya pemurtadan dan
pendangkalan aqidah Islamiyah;
2) Memiliki komitmen guna secara bersama-sama mencari dan merumuskan
langkah-langkah terprogram untuk memberikan advokasi bagi warga
Muhammadiyah dan umat secara luas;
3) Berkesanggupan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
F. MATERI DAN NARASUMBER
Berikut disampaikan beberapa contoh materi kajian yang dapat dikeM-
bangkan lebih lanjut, disesuaikan dengan situasi-kondisi dan kebutuhan masing-
masing daerah.
1. Agama-agama dalam Perspektif Al-Qur’an
2. Aqidah Islam: Peneguhan Ulang Keyakinan Umat
3. Kristologi-2: Nasrani dalam Perspektif Ajaran
4. Kristologi-3: Nasrani dalam Perspektif Sosiologis (Organisasi, Program, Strategi
Gerakan, dan Penanggulangannya)
5. Aliran-aliran Sesat: Kriteria dan Strategi Menghadapinya
6. Islam Liberal, Sejarah dan Konsep Pemikirannya
7. Hakikat Islam dan Manhaj Memahaminya (Tekstual, Kontekstual dan Liberal)
8. Penyimpangan Pemahaman, dan Penodaan terhadap Al-Qur’an
9. Pluralisme Agama
Adapun narasumber dari materi-materi di atas, hendaknya terdiri dari pakar
yang ahli di sesuai bidangnya serta memiliki kepedulian kuat terhadap usaha-usaha
perlindungan umat dari berbagai upaya pemurtadan dan pendangkalan aqidah.
Muatan dan penyampaian materi disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta
pelatihan.
G. WAKTU DAN TEMPAT
Pada dasarnya setiap penyelenggara dapat dengan bebas mementukan waktu
dan tempat. Namun demikian waktu dan tempat penyelenggaraan tersebut
hendaknya dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti dari sisi
keluangan, keterjangkauan, kenyamanan dan keamanan. Kegiatan ini dapat
diselenggarakan selama 3 hari, Jum’at s/d Ahad.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
44
H. PENYELENGGARAAN
Agar kegiatan ini dapat diselenggarakan dengan baik, maka langkah pertama
adalah hendaknya dibentuk kepanitiaan yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan aspek-aspek teknis-operasional kegiatan.
Selain itu juga perlu dibentuk panitia pengarah yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan aspek-aspek penting dari suatu pelatihan seperti pemilihan materi,
pemilihan narasumber, pemilihan moderator, pemilihan trainer, pengarahan
jalannya acara dari hari ke hari Dan sebagainya.
Selain itu kegiatan ini pun dapat diselenggarakan dalam bentuk kerjasama
dengan institusi lain baik dari dalam Persyarikatan maupun luar Persyarikatan
sepanjang tidak menyalahi aturan dan tidak bertentangan dengan maksud dan
tujuan kegiatan ini sendiri.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
45
RIHLAH DAKWAH MAJELIS TABLIGH PP MUHAMMADIYAH
A. LATAR BELAKANG Adalah sebuah realitas bahwa ‘akar rumput’ Persyarikatan di tingkat
Cabang/Ranting/ jama’ah di masjid-masjid selama ini banyak tidak tersentuh oleh pembinaan pimpinan di atasnya. Salah satu dampaknya adalah meski perkembangan organisasi Muhammadiyah di tingkat daerah ke atas menggembirakan, banyak Cabang/Ranting/masjid Muhammadiyah yang “hidup segan matipun tak mau.” Untuk itu Muktamar Muhamadiyah 2005 di Malang menjadikan pembinaan Ranting sebagai salah satu prioritas program dan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta 2010 ditindaklanjuti dengan pembentukan Lembaga Pembinaan Cabang dan Ranting (LPCR). Artinya, program-program ‘menyapa Ranting’ harus selalu digalakkan.
Program ’menyapa Ranting’ bisa dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan posisi masing-masing dari elemen Persyarikatan. Beberapa program Majelis Tabligh selama ini sudah berjalan dan bersentuhan langsung maupun tidak dengan pembinaan Ranting itu. Salah satu di antara program itu adalah Rihlah Dakwah. Sebagai program, Rihlah Dakwah sudah menyapa berbagai Daerah, Cabang, Ranting, bahkan jama’ah Muhammadiyah di hampir seluruh penjuru Muhammadiyah. Dalam pelaksanaannya, secara umum Rihlah Dakwah disambut antusias oleh jama’ah di berbagai daerah yang dikunjungi.
Di samping menyapa, Rihlah Dakwah sekaligus menjadi media untuk sosialisasi berbagai keputusan maupun perkembangan Persyarikatan di tingkat Pusat langsung kepada umat Muhammadiyah di ‘akar rumput’. Rihlah Dakwah juga diharapkan bisa menjadi salah satu sarana untuk membuat ‘peta dakwah’, mendata perkembangan Persyarikatan secara lebih akurat, baik pada aspek kuantitatif maupun kualitatif.
B. NAMA DAN BENTUK PROGRAM Program ini bernama Rihlah Dakwah yang menggabungkan aktivitas kajian, ta’aruf
dan shalat berjamaah. Salah satu ciri Rihlah Dakwah adalah tidak mengganggu ritme aktivitas sehari-hari jama’ah yang didatangi. Acara dimulai dari saat masuknya waktu shalat Asar, ketika jama’ah diasumsikan sudah selesai dari aktivitas harian mereka, dan diakhiri pada sebelum jam tujuh keesokan harinya, sebelum jama’ah memulai aktivitas-sehari-hari mereka kembali. Selesai Rihlah Dakwah di satu Daerah, maka anggota tim melanjutkan perjalanan ke Muhammadiyah Daerah terdekat berikutnya untuk mengulang kembali acara Rihlah Dakwah seperti sebelumnya.
Dengan durasi waktu seperti itu maka secara efektif dalam satu kesempatan Rihlah Dakwah tersedia waktu sejumlah: tiga sesi kajian, satu sesi ta’aruf, empat kali shalat wajib berjamaah, satu sesi shalat tahajud berjama’ah, dan tentu saja ada acara pembukaan, penutupan seperlunya, dan makan malam serta coffee break seperlunya.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
46
C. TUJUAN PROGRAM 1. Menyapa dan menggairahkan kehidupan bermuhammadiyah di Wilayah/Daerah/
Cabang/Ranting yang dikunjungi. 2. Mensosialisasikan Program-program Utama Majlis Tabligh 3. Menggairahkan kembali tradisi shalat berjama’ah dan kebersamaan antar berbagai
level pimpinan yang ikut serta dalam Rihlah Dakwah.
D. JADWAL ACARA DAN MATERI
Waktu Materi/acara Asar-Maghrib (2 jam)
+ Asar berjamaah, Pembukaan/orientasi (0,5 jam) + Materi 1:
”Meneladani Perjuangan/pribadi KHA. Dahlan”
Magrib-Isya (1 jam)
+ Magrib berjamaah, Kultum oleh PDM/PWM + Ta’aruf, makan malam, dan Isya berjama’ah
Bakda Isya (2 jam)
+ Materi-2: “Gerakan The 9 Golden Habits”
malam-03.00 + Istirahat/tidur
03.00-Shubuh + Tahajjud dilanjutkan shubuh berjamaah
Shubuh-terbit matahari (1,5 jam)
+ Materi-3: ”Gerakan Tafhimul Qur’an”
+ Penutup Terbit -Ashar Tim istirahat/perjalanan ke PDM berikutnya dan peserta
kembali melakukan aktifitas sehari-hari
E. TIM PEMATERI DAN PESERTA RIHLAH DAKWAH
Tim rihlah dari Majelis Tabligh pusat terdiri dari dua orang yang seyogyanya didampingi tim pendamping dari Majelis Tabligh-Wilayah setempat. Pada saatnya Tim Wilayah diharapkan meneruskan program ini pada tingkat Cabang di wilayah masing-masing.
Peserta Rihlah Dakwah terdiri dari keluarga besar Muhammadiyah setempat yang meliputi unsur-unsur: pimpinan persyarikatan (PWM, PDM, PCM. PRM), pembantu pimpinan (Majelis, Lembaga, Badan), Ortom, Mubaligh Muhammadiyah, serta anggota/jama’ah Muhammadiyah yang berada di dan berdekatan dengan lokasi Rihlah Dakwah.
Peserta Rihlah Dakwah diundang secara resmi oleh PWM setempat.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)