8/16/2019 88464904-EMPIEMA
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di rongga tubuh, dimana rongga
tersebut secara anatomis sudah ada. Empyema dapat terjadi di rongga pleura yang dikenal
dengan nama empyema thoraks, dan dapat juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.
Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang
pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema, kemudian
oleh Graham dan kawankawannya dari suatu komisi empyema waktu !erang "unia #
diberikan caracara perawatan dan pengobatan $pengelolaan% empyema yang dianut
sampai sekarang, walaupun cara pengelolaan empyema di berbagai rumah sakit beraneka
ragam, namun tindakan standar masih tetap dipertahankan
!enyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh
&rauma pada dada $sekitar '() kasus mendorong ke arah empyema%
!ecahnya abses dari paruparu ke dalam rongga plaura
!erluasan suatu in*eksi yang bukan dari paruparu $misalnya+ madiastinitis, peritonitis%
&rauma pada eso*agus
#atrogenie in*eksi saat merawat luka di sekitar daerah dada.
Empyema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari
kegagalan berna*as dan sepsis . "engan ditemukannya antibiotika yang ampuh, maka
angka prevalensi dan mortalitas empyema mulamula menurun, akan tetapi pada tahun
tahun terakhir oleh karena perubahan jenis kuman penyebab dan resistensi terhadap
antibiotik, morbiditas dan mortalitas empyema tampak naik lagi.
Empyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik
pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang lebih e*ekti*.
Empyema dapat terjadi sekunder akibat in*eksi ditempat lain, untuk itu perlu
dilakukan pengobatan yang adekuat terhadap semua penyakit yang dapat menimbulkan
penyulit pada empyema.
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
2/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Empyema adalah suatu keadaan dimana nanah dan cairan dari jaringan yang terin*eksi
terkumpul di suatu rongga tubuh. ata ini berasal dari bahasa -unani empyein yang
artinya menghasilkan nanah $supurasi%. Empyema paling sering digunakan sebagai
pengumpulan nanah di dalam rongga di sekitar paruparu $rongga pleura%. &api, kadang juga
digunakan sebagai pengumpulan nanah di kandung empedu atau rongga pelvic. Empyema di
rongga pleural biasanya dikenal dengan empyema thoraks, untuk membedakan dengan
empyema di rongga tubuh lain.
gambar '.a rongga pleura normal gambar '.b empyema di rongga pleura
gambar '.c empyema thoracis gambar '.d empyema duktus billiaris
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
3/14
II. Etiologi
Empyema thoraks dapat disebabkan oleh in*eksi yang berasal dari paru atau luar paru.
• in*eksi berasal dari paru
• pneumonia
• abses paru
bila timbul di peri*er paru dan berdekatan dengan plura visceralis, kadang
kadang dinding abses bias pecah serta ikut pula merobek pleura visceralis yang
pada akhirnya menjadi empyema
• *istel bronkopleura
• bronkiektasis
• tuberculosis paru
• aktinomikosis pau
•
in*eksi berasal dari luar paru• trauma thoraks
• pembedahan thoraks
• torakosentesis
masuknya jarum ke dinding dada untuk mengalirkan cairan di rongga pleura,
biasanya jarang terjadi
• abses sub*renik,missal abses hati karena amuba
empyema thoraks kuman penyebab tersering ialah kuman staphylococcus, kadang
kadang pneumococcus dan streptococcus jarang sekali kumankuman gram negative sepertihemophilus influenza. Empyema pelvic pada wanita biasanya disebabkan strain Bacteroides
atau pseudomonas aeruginosa. !ada empyema kandung empedu biasanya disebabkan oleh
E.coli, Klebsiella pneumonia, Streptococus.
III. Epideiologi
Hampir /0 ) kasus empyema thoraks disebabkan oleh Stapylococus aureus, dan
kurang sering akibat Pneumokokus $terutama tipe ' dan % dan Haemophilus influenza.
#nsidens relative H. influenza telah menurun sejak pengenalan vaksinasi Hi1.
"i negara yang sudah maju incidence empyema thoraks pada saat ini sudah sangat
menurun, berkat pengobatan penyakit pneumonia bronchopneumonia dengan antibiotik
secara adekuat. 3amun di negara yang sedang berkembang seperti #ndonesia, insidens masih
tinggi. #nsidens tertinggi terdapat pada masa bayi $in*ancy%.
"i merika terjadi, lebih dari satu juta kasus terjadi, dari laporan rutin yang
dipublikasikan oleh 5targe and 5ahr $'///% tentang penyebab in*eksi pluera, 60) kasus
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
4/14
terjadi sebagai parapneumonic e**usion murni, ('0) sebagai parapneumoic e**usion
sederhana dengan komplikasi, sekitar () terjadi akibat trauma dada
"i #ndonesia, diantara 2.'/2 penderita yang dirawat oleh karena berbagai macam
penyakit paru di bagian penyakit paru 75. "r. 5oetomo8 9niversitas irlangga 5urabaya
sejak tanggal ' :anuari '/6 ' "esember '/6( terdapat 64 penderita empyema thorasis
$,4)%. "ari kasus tersebut terdapat (6 penderia pria $66)% dan '6 penderita wanita $2)%
yang berarti ratio pria dan wanita adalah ,4 + ' $,;%
5ecara internasional< timbulnya in*eksi rongga pleura atau empyema tidak diketahui,
bagaimanapun 4.000 kasus in*eksi rongga pleura terjadi dalam setahun di #nggris
I!. Klasifikasi
1erdasarkan perjalanan penyakitnya empyema thoraks dapat dibagi dua +
• Empyema akut
&erjadi sekunder akibat in*eksi ditempat lain. &erjadinya peradangan akut yang diikuti
pembentukan eksudat
• Empyema kronis
1atas tegas antara empyema akut dan kronis sukar ditentukan. Empyema disebut
kronis, bila prosesnya berlangsung lebih dari bulan
5edangkan, the merican thoracis society membagi empyema thoraks menjadi tiga +
• Eksudat
"imana cairan pleura yang steril di dalm rongga pleura merespons proses in*lamasi di
pleura
• 8ibropurulen
=airan pleura menjadi lebih kental dan *ibrin tumbuh di perrmukaan pleura yang bisa
melokulasi pus dan secara perlahanlahan membatasi gerak dari paru.• >rganisasi
antongkantong nanah yang terlokulasi akhirnya dapat mengembang menjadi rongga
abses berdinding tebal, atau sebagai eksudat yang berorganisasi, paru dapat kolaps.
"an dikelilingi oleh bungkusan tebal, tidak elastic.
!. Patogenesis
&erjadinya empyema thoraks dapat melalui tiga jalan +
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
5/14
'. 5ebagai komplikasi penyakit pneumonia atau bronchopneumonia dan abscessus
pulmonum, oleh karena kuman menjalar per continuitatum dan menembus pleura
visceralis
2. 5ecara hematogen , kuman dari *ocus lain sampai di pleura visceralis
. #n*eksi dari luar dinding thora? yang menjalar ke dalam rongga pleura, misalnya pada
trauma thoracis, abses dinding thora?.
&erjadinya empyema akibat invasi basil piogenik ke pleura, timbul peradangan akut
yang diikuti dengan pembentukan eksudat serous dengan banyak selsel !@3 baik yang
hidup ataupun mati dan meningkatnya kadar protein, maka cairan menjadi keruh dan kental.
danya endapanendapan *ibrin akan membentuk kantongkantong yang melokalisasi nanah
tersebut. pabila nanah menembus bronkus timbul *istel bronko pleura, atau menembus
dinding thoraks dan keluar melalui kulit disebut empyema nasessitatis. 5tadium ini masih
disebut empyema akut yang lamalama akan menjadi kronis $batas tak jelas%
1iasanya empyema merupakan suatu proses luas, yang terdiri atas serangkaian daerah
berkotakkotak yang melibatkan sebagian besar dari satu atau kedua rongga pleura. "apat
pula terjadi perubahan pleura parietal. :ika nanah yang tertimbun tersebut tidak disalurkan
keluar, maka akan menembus dinding dada ke dalam parenkim paruparu dan menimbulkan
*istula.
!iopneumothoraks dapat pula menembus ke dalam rongga perut. antungkantung
nanah yang terkotakkotak akhirnya berkembang menjadi ronggarongga abses berdinding
tebal, atau dengan terjadinya pengorganisasian eksudat maka paruparu dapat menjadi kolaps
serta dikelilingi oleh sampul tebal yang tidak elastis .
1agan '.a Empyema!athophysiologi
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
6/14
1agan '.b Empyema!athophysiologi
!I. "anifestasi klinis
&andatanda gejala awal terutama pada empyema thoraks adalah tanda dan gejala
pneumonia bacteria. !enderita yang diobati dengan tidak memadai atau dengan antibiotik
yang tidak tepat dapat mempunyai interval beberapa hari antara *ase pneumonia klinik dan
bukti adanya empyema.
ebanyakan penderita menderita demam. demamnya remitten. takikardi, dyspneu,
sianosis, batukbatuk.
!ada pemeriksaan *isik ditemukan tandatanda seperti pleural effusion umumnya.
1entuk thoraks asimetrik, bagian yang sakit tampak lebih menonjol, pergerakan na*as pada
sisi yang sakit tertinggal, perkusi pekak, jantung dan mediastinum terdorong kearah yang
sehat, bila nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi yang sakit melebar, bising na*as pada
bagian yang sakit melemah sampai hilang. !emeriksaan darah tepi menunjukkan leukositosis
dan pergeseran ke kiri seperti pada in*eksi akut umumnya.
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
7/14
!II. Diagnosis
5elain berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan *isik pada pemeriksaan laboratorium
didapat kadar A"H, total protein dan B1= yang meningkat dari normal.
1iopsy pleura dapat dilakukan bersamaan dengan pungsi. :aringan yang didapat
dikirimkan untuk pemeriksaan patologi anatomi dan mikroskopis.
!ada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan gambaran endapan sentri*ugasi padat
dengan selsel radang yang terdiri dari leukosit, !@3 dan histiosit, kesan pleuritis supurati*.
Gambar 2. !atologi anatomi pada empyema
diperlukan *oto rontgen thora? $! dan lateral% yang dibuat baik dalam posisi tiduran
atau tegak, yang menunjukkan cairan dalam rongga pleura misalnya perselubungan yang
homogeny, penebalan pleura, sinus phrenicocostalis menghilang, sela iga melebar.
gambar . poto rontgen pada pasien empyema
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
8/14
!unksi pleura juga merupakan diagnostic penting dalam menunjukkan keluarnya pus.
"engan cara menusuk dari luar dengan suatu semprit steril '020 ml serta menghisap sedikit
cairan pleura untuk dilihat secara *isik dan pemeriksaan biokimia + tes rivalta. olesterol dan
A"H $lactate dehydroginase%. khirakhir ini diketahui pemeriksaan kolesterol dan A"H
cairan pleura akan sangat mempermudah untuk membedakan antara eksudat dan transudat.
olesterol C 4( mgdl dan A"H 200 #9 disebut eksudat
9ntuk mengetahui kuman penyebabnya diperlukan pemeriksaan sediaan laangsung
dari pus secara mikroskospik. tau dengan pembiakan kuman $secara tak langsung% dan uji
resistensi.
!III. Diagnosa banding
empyema thoraks harus dapat dibedakan dengan +
'. pleural effusion
adalah adanya cairan patalogis dalam rongga pleura. biasanya disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis. biasanya pasien dating dengan nyeri dada pada sisi yang sakit,
bila sudah berlanjut, karena nyeri ini pasien tak dapat miring lagi ke sisi yang sakit. pada
pemeriksaan radiologis tampak suatu kesuraman yang menutupi gambaran paru normal yang
dimulai dari diaphragma. hasil pemeriksaan pleura akan dapat memberikan diagnosis pasti.
2. schwarte
adalah gumpalan *ibrin yang melekatkan pleura visceralis dan pleura parietalis
setempat. schwarte ini tentunya akan menurunkan kemampuan na*as penderita karena
gangguan retraksi, maka akan timbul de*ormitas dan kemunduran *aal paru akan lebih parah
lagi.
I#. Koplikasi
5ebagai komplikasi dapat terjadi perluasan secara per kontinuitatum, pada in*eksi
Stapiloccocus, sering timbul *istula broncopleura dan piopneumothoraks. omplikasi lokal
lainnya, meliputi perikarditis purulen, abses paru, peritoinitis akibat robekan melalui
dia*ragma, dan osteomielitis iga. omplikasi sepsis seperti meningitis , arthritis, dan
osteomielitis dapat juga terjadi secara hematogen. !ada empyema Stapiloccocus, septikimia
jarang terjadi< komplikasi ini sering ditemukan pada in*eksi H. influenza dan Pneumococus.
#. Penatalaksanaan
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
9/14
!rinsip penanggulangan empyema thoraks adalah +
a. !engosongan rongga pleura
!rinsip ini seperti yang dilakukan pada abses dengan tujuan mencegah e*ek
toksik dengan cara membersihkan rongga pleura dari nanah dan jaringanjaringan
yang mati.!engosongan pleura dilakukan dengan cara + $,;%
• losed drainage ! tube thoracostomy ! water sealed drainage "#S$% dengan
indikasi+
3anah sangat kental dan sukar diaspirasi
3anah terus terbentuk setelah 2 minggu
&erjadinya piopneumothoraks
!engeluaran nanah dengan cara B5" dapat dibantu dengan melakukan penghisapan
bertekanan negative sebesar '020 cm H2> jika penghisapan telah berjalan 4
minggu, tetaapi tidak menunjukkan kemajuan, maka harus ditempuh dengan cara lain,
seperti pada empyema thoraks kronis.
• &pen drainage
arena drainase ini menggunakan kateter thoraks yang besar, maka diperlukan
pemotongan tulang iga. "rainase terbuka ini dikerjakan pada empyema menahun
karena pengobatan yang diberikan terlambat, pengobatan tidak adekuat atau mungkin
sebab lain, yaitu drainase kurang bersih.
gambar .a open window thoracostomy' claggette procedure
Gamabr .b open window thoracostomy ' eloesser flap
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
10/14
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
11/14
!ada empyema menahun, seringkali rongga empyema tidak menutup karena
penebalan dan kekakuan pleura. 1ila hal ini terjadi, maka dilakukan pembedahan,
yaitu +
"ekortikasi
&indakan ini termasuk operasi besar yaitu + mengelupas jaringan pleura pleura
yang menebal. #ndikasi dekortikasi ialah +
− "rainase tidak berjalan baik, karena kantungkantung yang berisi nanah.
− Aetak empyema sukar dicapai oleh drain
− Empyema totalis yang mengalami organisasi pada pleura visceralis $peel
sangat tebal%
gambar 4. dekortikasi
&orakoplasti
&indakan ini dilakukan apabila empyema tidak dapat sembuh karena adanya
*istel bronkopleura atau tidak mungkin dilakukan dekortikasi. !ada kasus ini
pembedahan dilakukan dengan memotong iga subperiosteal dengan tujuan supaya
dining thoraks dapat jatuh ke dalam rongga pleura akibat tekanan udara luar.$,;%
gambar.( torakoplasti
d. !engobatan kausal
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
12/14
!engobatan kausal ditujukan pada penyakitpenyakit yang menyebabkan
terjadinya empyema , misalnya abses sub*renik. pabila dijumpai abses sub*renik,
maka harus dilakukan drainase subdia*ragmatika. 5elain itu masih perlu diberikan
pengobatan spesi*ik, untuk amebiasis, tuberculosis, aktinomikosis dan sebagainya.$,;%
e. !engobatan tambahan
!engobatan ini meliputi perbaikan keadaan umum serta *isioterapi untuk
membebaskan jalan na*as dari sekret $nanah%, latihan gerakan untuk mengalami cacat
tubuh $de*ormitas%.
!enanggulangan empyema tergantung dari *ase empyema +
*ase # $*ase eksudat%
"ilakukan drainase tertutup $B5"% dan dengan B5" dapat dicapai tujuan diagnostic
terapi dan prevensi, diharapkan dengan pengeluaran cairan tersebut dapat dicapai
pengembangan paru yang sempurna.*ase ## $*ase *ibropurulen%
!ada *ase ini penanggulangan harus lebih agresi* lagi yaitu dilakukan drainase
terbuka $reseksi iga open windowF%. "engan cara ini nanah yanga ada dapat
dikeluarkan dan perawatan luka dapat dipertahankan. "rainase terbuka juga bertujuan
untuk menunggu keadaan pasien lebih baik dan proses in*eksi lebih tenang sehingga
intervensi bedah yang lebih besar dapat dilakukan.
!ada *ase ## ini &5 surgery sangat bermam*aat, dengan cara ini dapat dilakukan
empiemektomi dan atau dekortikasi.
8ase ### $*ase organisasi%
"ilakukan intervensi bedah berupa dekortikasi agar paru bebas mengembang atau
dilakukan obliterasi rongga empyema dengan cara dinding dada dikolapskan $torakoplasti%
dengan mengangkat igaiga sesuai dengan besarnya rongga empyema, dapat juga rongga
empyema ditutup dengan periosteum tulang iga bagian dalam dan otot interkostans $air
plombage%, dan ditutup dengan otot atau omentum $muscle plombage atau omental
plombage%.$4,'%
gambar ;. air plombage!ada empyema tuberkulosa, toraktomi dilakukan bila keadaan sudah tidak didapat
kuman baik pada sputum maupun cairan pleura dimana bakteri tahan asam $1&% pada
sputum dan cairan pleura sudah negative. 9ntuk mencapai sputum dan cairan pleura negative
diberikan obat anti &1 yang masih sensitive secara teratur dan untuk mencapai cairan pleura
1& negative dapat dilakukan reseksi iga $window and auDing% bila keadaan paru sangat
rusak $menjadi sarang kuman &1% dilakukan reseksi paru $pneumonektomi atau lobektomi%.
#II. Prognosis
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
13/14
@ortalitas bergantung pada umur , penyakit penyerta, penyakit dasarnya dan
pengobatan yang adekuat. ngka kematin meningkat pada usia tua atau penyakit dasar yang
berat dank arena terlambat dalam pemberian obat.
ematian pada empyema oleh Staphylococcus pada bayi dan anak kcil masih tinggi.
Hal ini disebabkan terutama oleh ganasnya Staphylococcus yang dapat mengubah
bronchopneumonia ringan menjadi empyema dalam beberapa jam saja. Hal ini mungkin
karena natural resistance bayi dan anak kecil umumnya masih rendah. !ada penyembuhan
biasanya tidak terdapat terdapat keluhan lagi walaupun kadangkadang masih terdapat
perlengketan ringan yang dapat menghilang di kemudian hari.
8/16/2019 88464904-EMPIEMA
14/14
DA$TA% PUSTAKA
1artlett :G+ naerobic bacterial in*ections o* the lung. =hest '/6 :un< /'$;%+ /0'/
Biedemann H!, 7ice &B+ Aung abscess and empyema
1uku ajar ilmu penyakit dalam 89# , jakarta juli 200;
www.nlm.nih.govempyema000'2.html
http://www.nlm.nih.gov/empyema/000123.htmlhttp://www.nlm.nih.gov/empyema/000123.html