Penggunaan Strategi Bermain Berbasis RME (Realistic Mathematics Education) untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun (Penelitian Quasi Eksperiment Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Ar- Rahman Tahun Ajaran 2015/2016) Penelitian Lapangan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Psikologi Kognitif yang diampu oleh Prof Dr. Moh. Surya, M.Pd & Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. Oleh Nia Indah Pujiati (1402346)
24
Embed
8. Hasil Penelitian Kognitif_nia Indah p 1402346 Fix
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Penggunaan Strategi Bermain Berbasis RME (Realistic Mathematics Education) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun
(Penelitian Quasi Eksperiment Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Ar-Rahman Tahun Ajaran 2015/2016)
Penelitian Lapangan
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Psikologi Kognitifyang diampu oleh Prof Dr. Moh. Surya, M.Pd & Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd.
OlehNia Indah Pujiati (1402346)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKANSEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2015
JUDUL : Penggunaan Strategi Bermain Berbasis RME (Realistic Mathematics Education)
untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia 4-5 Tahun
(Penelitian Quasi Eksperiment Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Ar-
Rahman Tahun Ajaran 2015/2016)
A. Latar Belakang
Dalam Permendiknas 58 tahun 2009 tingkat pencapaian dalam berhitung anak mampu
membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-20. Pada anak usia dini yang baru pertama kali
dikenalkan simbol angka, seringkali mengalami kesulitan mengingat simbol angka 1-20, hal
itu dikarenakan pengenalan angka dilakukan tidak secara aktif melibatkan anak. Adapun
kegiatan aktif yang melibatkan pengalaman anak dapat dilakukan melalui permainan dalam
aktivitas sehari-hari anak (Permendiknas: 2009; Ningsih: 2014; dan Einon: 2005).
Berbagai jenis strategi pembelajaran anak usia dini dilakukan melaui aktivitas bermain.
Karenanya pemilihan jenis permainan hendaknya mampu memfasilitasi aspek perkembangan
pada anak. Melalui aktivitas bermain inilah anak akan belajar dan terjadi proses peningkatan
kemampuan dasar anak, terutama aspek perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif
anak meliputi kemampuan otak anak dalam memperoleh, mengelola, dan mengunakan
informasi tersebut menjadi sebuah pengetahuan bagi dirinya. Kemampuan kognitif berkaitan
dengan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengelola perolehan belajar, menemukan
bermacammacam alternative masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika,
mengelompokkan, serta kemampuan berpikir teliti (Departemen Pendidikan Nasional, 2004:
6).
Keberhasilan proses belajar anak, diantaranya diperoleh pula dari aktivitas keterlibatan
dirinya dengan lingkungan sosial ketika melakukan kegiatan bermain tersebut. Sehingga
perlu bagi pendidik memilih jenis permainan yang banyak melibatkan pengalaman langsung
bagi anak. Demikian halnya ketika anak belajar berhitung permulaan, hendaknya anak
terlibat aktif dan mengalami langsung kegiatan permainan tersebut sehingga aktivitas
berhitung yang identik dengan matematika, dapat dipelajari dengan kondisi menyenangkan.
Bermain sendiri merupakan aktivitas sendiri yang dipilih oleh anak karena menyenangkan
bukan karena hadiah atau pujian Dalam pendidikan anak usia dini, tentu terdapat berbagai
strategi bermain yang digunakan dalam pembelajaran anak. Salah satu strategi bermain yang
melibatkan anak dalam belajar berhitung diantaranya adalah strategi bermain berbasis RME
Hasil perhitungan t-test (4,143) diketahui lebih besar daripada ttabel (1,70), sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berhitung anak antara kelompok
kontrol sesudah diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode biasa dengan kelompok
ekperimen sesudah diberikan perlakuan pembelajaran metode permainan RME. Ini berarti
antara kedua kelompok mempunyai kemampuan dalam berhitung yang berbeda.
Hal ini dikarenakan pembelajaran berhitung lebih menyenangkan dan lebih mudah
dipahami oleh anak jika guru menggunakan strategi yang bervariasi dan menarik salah
satunya menggunakan strategi bermain. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
menggunakan strategi permainan RME mampu memberikan kesempatan anak untuk
menggunakan material bermain guna melatih kemampuan berhitung anak. Melalui permainan
RME yang dilakukan oleh guru kepada anak-anak membuat anak-anak menjadi senang dan
menambah semangat untuk melakukan kegiatan permainan lainnya.
F. Kesimpulan dan Rekomendasi
Berikut ini disajikan kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian.
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif
penggunaan strategi bermain berbasis RME terhadap peningkatan kemampuan berhitung
permulaan anak usia dini di Kelompok A (usia 4-5 tahun) TK Ar-Rahman Kec. Sukahening
Kab. Tasikmalaya.
2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan rekomendasi bagi pihak terkait, sebagai
berikut.
a. Bagi Guru TK
Berdasarkan hasil penelitian, guru TK dapat menggunakan metode ini sebagai alternatif
metode pembelajaran melalui strategi permainan RME untuk membantu anak dalam
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan dan membangkitkan minat belajar
matematika sejak dini.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk melakukan penelitian eksperimen
dengan desain penelitian berbeda terhadap subjek dengan kriteria tertentu yang lebih spesifik.
Misalnya, penelitian eksperimen dengan control group yang diberikan jenis permainan lain
terhadap subjek penelitian kelompok usia 5-6 tahun (kelompok B) sehingga mampu lebih
meningkatkan kemampuan serta minat berhitung permulaan anak sejak usia dini. Peneliti
selanjutnya juga dapat melakukan penelitian berbasis gender, dimana kemampuan berhitung
anak dibedakan berdasarkan jenis kelamin.
G. Kepustakaan
Busthomi. (2012). Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Publishing.
Cook, T. D. & Campbell, D. T. (1979). Quasi-Experimentation Design and Analysis Issues for Field Setting. USA: Houghton Mifflin Company.
Depdiknas. (2007). Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Depdiknas.
Einon, Dorothy.(2005). Permainan Cerdas untuk Anak. Jakarta. Erlangga.
Gravemeijer, K. (1999). Educational Development and Development Research ing. Mathematics Education. In Journal For Research in Mathematics Education, 25 [5], p.443-471.
Kuntjojo. (2010). Konsep-konsep Dasar pendidikan Anak Usia Dini . Diambil dari http://ebekunt.wordpress.com/karakteristik_anak_usia_dini diakses tanggal 17 Desember 2015.
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009. Diakses dari http://www.paudni.kemdikbud.go.id/wpcontent/uploads/2012/08/permen_58_2009-ttg-standar-PAUD.pdf pada tanggal 12 Januari 2014 jam 10.15 WIB.
Mudjito AK. (2007a). Pedoman Pembelajaran Berhitung di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanakkanak dan Sekolah Dasar.
Mudjito AK. (2007b). Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Maerin, Mona. (2014). Studi Kemampuan Berhitung Anak TK Kelompok B Se-Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta. SKRIPSI Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Ningsih , Yuniati.(2014). Permainan Dhakon Berpengaruh terhadap Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Di TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Naskah Publikasi Ilmiah Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Permendiknas No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Rahayu, Tika. (2010). Pengaruh Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas II SD Negeri Penaruban 1 Purbalingga. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Romberg, T. (2001). Monitoring Student Progress in Mathematics. Madison, WI: NCISLA.
Sudono, Anggani. (2006). Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gramedia.
Sugiyem, Sugiyem. (2012). Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di Tk Pertiwi I Gagaksipat Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/19990/
Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada.