FINAL PROJECT
IMPLEMENTATION OF WIRELESS SENSOR NETWORK FOR MONITORING
PARAMETERS AS GOOD SERVICES ELECTRICAL DISTRIBUTOR
By : Moch Harun Arrosyid NRP. 7306030001
Supervisors : Ir. Anang Tjahjono , MT NIP. 196411191988031001
Epyk Sunarno, S.ST NIP. 196207231991031002
ELECTRIC INDUSTRY ENGINEERING ELECTRONICS ENGINEERING
POLYTECHNIC INSTITUTE OF SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER SURABAYA 2009i
PROYEK AKHIR
IMPLEMENTASI WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK MONITORING PARAMETER
ENERGI LISTRIK SEBAGAI PENINGKATAN LAYANAN BAGI PENYEDIA ENERGI
LISTRIK
Oleh: Moch Harun Arrosyid NRP. 7306030001
Dosen Pembimbing : Ir. Anang Tjahjono , MT NIP.
196411191988031001 Epyk Sunarno, S.ST NIP. 196207231991031002
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI
SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009i
FINAL PROJECT IMPLEMENTATION OF WIRELESS SENSOR NETWORK FOR
MONITORING PARAMETERS AS GOOD SERVICES ELECTRICAL DISTRIBUTOR
By : Moch Harun Arrosyid NRP. 7306030001
Supervisors : Ir. Anang Tjahjono , MT NIP. 196411191988031001
Epyk Sunarno, S.ST NIP. 196207231991031002
ELECTRIC INDUSTRY ENGINEERING ELECTRONICS ENGINEERING
POLYTECHNIC INSTITUTE OF SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER SURABAYA 2009ii
PROYEK AKHIR IMPLEMENTASI WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK
MONITORING PARAMETER ENERGI LISTRIK SEBAGAI PENINGKATAN LAYANAN
BAGI PENYEDIA ENERGI LISTRIK
Oleh: Moch Harun Arrosyid NRP. 7306030001
Dosen Pembimbing : Ir. Anang Tjahjono , MT NIP.
196411191988031001 Epyk Sunarno, S.ST NIP. 196207231991031002
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI
SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2009ii
IMPLEMENTASI WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK MONITORING PARAMETER
ENERGI LISTRIK SEBAGAI PENINGKATAN LAYANAN BAGI PENYEDIA ENERGI
LISTRIKOleh : Moch Harun Arrosyid NRP. 7306030001 Proyek Akhir ini
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli
Madya (A.Md.) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Disetujui Oleh Dosen Penguji
Proyek Akhir : Dosen Pembimbing:
1. Ir. Joke Pratilastiarso , MT NIP. 196209201988031002
1. Ir. Anang Tjahjono , MT NIP. 196411191988031001
2. Ir. Gigih Prabowo ,MT NIP. 196212051991031003
2. Epyk Sunarno, S.ST NIP. 196207231991031002
3. Rusiana, ST NIP. 195701261990032001 Mengetahui : Ketua
Jurusan Teknik Elektro Industri
Ainur Rofiq Mansur ST, MT NIP. 196407131989031005 iv
ABSTRAKPertumbuhan energi listrik terus meningkat dari waktu ke
waktu sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Energi listrik merupakan salah satu
kebutuhan utama masyarakat. Oleh karena itu, untuk meyakinkan
konsumen kualitas energi listrik yang dikonsumsi, perlu dilakukan
monitoring energi listrik. Wireless Sensor Network (WSN) merupakan
suatu jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor (sensor
node) yang diletakkan ditempat - tempat yang berbeda untuk
memonitoring kondisi suatu plan. Untuk proyek akhir kali ini,
parameter energi listrik yang dimonitoring adalah tegangan, arus,
frekuensi dan beda phase. Untuk memperoleh data tersebut kami
menggunakan beberapa sensor yaitu, trafo tegangan (stepdown), trafo
arus, zero crossing detector dan gerbang exor sebagai pendeteksi
beda phasa. Data parameter energi listrik pada setiap sensor node
dikirimkan secara nirkabel menggunakan RF modules ke gateway. Pada
sisi gateway akan terkoneksi gprs menggunakan modem gprs (sim300c)
dan mengirim paket paket data ke web database. Konsumen dapat
mengakses data data tersebut melalui telepon genggam ke web yang
terkoneksi database. Pada web tersebut akan ditampilkan data data
nilai energi listrik sesuai waktu dan wilayah yang ingin
ditampilkan. Sehingga dapat meyakinkan konsumen akan energi listrik
yang dikonsumsi selama ini. Pengiriman data secara nirkabel
menggunakan RF modules dapat diandalkan, karena pada pengiriman
1000 data, hanya terjadi kehilangan data kurang dari 0.7 % dari
data yang dikirim. RF modules mempunyai kehandalan pada jarak
pengiriman data yaitu pada jarak 300 meter masih dapat mengirim
data tanpa losses. Output dari sensor arus, tegangan, frekuensi dan
beda phasa cukup bagus karena perubahannya cukup linier dan
sebanding dengan perubahan pada sisi input.
Kata Kunci : Monitoring listrik, komunikasi nirkabel, koneksi
GPRS, database
v
ABSTRACTThe growth of electricity keep increasing from time to
time in line with increased economic activities and welfare of the
society. Electricity is one of our primary need. Thats why to
convince consumer about quality of electricity, we need to monitor
it. Wireless Sensor Network (WSN) is a wireless network consisting
of spatially distributed autonomous devices using sensors to
cooperatively monitor physical phenomenon. For this final project,
sensor node will sense voltage, current, frequency and power
factor. To get the data, we use several sensors, these are voltage
transformer, current transformer, zero crossing and exor gate to
detect the difference of phase. All datas of electrical parameter
of each node will be sent to the gateway by using RF modules. The
gateway will connect to GPRS by using GPRS modem (sim300c) and then
send packet data to the web database. Consumer can access the data
by using their mobile phone to the available web that connected to
the database. In that web, it will show the quality of electricity
in accordance with the expected. So, it can convince consumer about
quality of electricity that consumed during this time. Transmitting
data using RF module can be reliable, because for sending 1000
datas, it only loses data less than 0.7 % from sent data. RF module
is reliable to send data in distance, it can send data in distance
300 meters without losing data. The Output of sensors are good
enough, because it change proportionally to the input of sensors.
Keywords : Monitoring electricity, wireless communication, GPRS
connection, database
vi
KATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
proyek akhir yang berjudul :IMPLEMENTASI WIRELESS SENSOR NETWORK
UNTUK MONITORING PARAMETER ENERGI LISTRIK SEBAGAI PENINGKATAN
LAYANAN BAGI PENYEDIA ENERGI LISTRIK
Pembuatan dan penyusunan proyek akhir ini diajukan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi Diploma-3 (D3) dan memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md.) di jurusan Teknik Elektro Industri,
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. Penulis berusaha secara optimal dengan segala
pengetahuan dan informasi yang didapatkan dalam menyusun laporan
proyek akhir ini. Namun, penulis menyadari berbagai
keterbatasannya, karena itu penulis memohon maaf atas keterbatasan
materi laporan proyek akhir ini. Penulis sangat mengharapkan
masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
laporan proyek akhir ini. Demikian besar harapan penulis agar
laporan proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 10 Juli 2009
Penulis
vii
UCAPAN TERIMA KASIHDengan penuh rasa syukur kehadirat Allah
S.W.T dan tanpa menghilangkan rasa hormat yang mendalam, saya
selaku penyusun dan penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihakpihak yang telah membantu penulis
untuk menyelesaikan proyek akhir ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada : 1. Kedua orang tuaku tercinta dan kakakku tersayang
yang selalu memberi dukungan dan mendoakan dalam proses belajar dan
penyelesaian proyek akhir ini. 2. Bapak Ir. Dadet Pramadihanto,
M.Eng, Ph.D. selaku direktur PENS-ITS. 3. Bapak Ainur Rofiq Mansur
ST, MT selaku ketua jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS. 4.
Bapak Ir. Anang Tjahjono , MT dan Bapak Epyk Sunarno, S.ST selaku
dosen pembimbing proyek akhir saya yang dengan sabar membimbing
saya dalam perencanaan dan pengerjaan proyek akhir ini. 5. Bapak
Ir. Joke Pratilastiarso, MT, Bapak Ir. Gigih Prabow , MT dan Ibu
Rusiana, ST selaku dosen penguji proyek akhir yang telah menguji
dan memberikan pengarahan terhadap proyek akhir yang saya kerjakan.
6. Bapak Agus Indra Gunawan, Bapak Taufik, Bapak Safroodin, Bapak
Darwis dan Mas Ismail yang telah membantu dalam pengerjaan proyek
akhir ini. 7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing dan
membekali ilmu kepada saya ketika belajar di PENS ITS. 8. Mas Eka
yang sering mengajari logika pemrograman dan membuat rangkaian. 9.
Hendi, Ridwan, Syaiful, Sholeh, Nurul Imania, Mas Toufan, Handoko,
Roni, Lutfi, Harto dan teman teman lab TA Elin A D3 untuk dukungan
dan bantuannya. 10. Semua pihak yang telah membantu penulis hingga
terselesainya proyek akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Semoga Allah S.W.T selalu memberikan perlindungan,
rahmat dan nikmat-Nya bagi kita semua. Amin
viii
DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL
.......................................................................
HALAMAN PENGESAHAN
......................................................... ABSTRAK
.......................................................................................
ABSTRACT
.....................................................................................
KATA PENGANTAR
.....................................................................
UCAPAN TERIMA
KASIH...........................................................
DAFTAR
ISI....................................................................................
DAFTAR GAMBAR
.......................................................................
DAFTAR
TABEL............................................................................
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
........................................................... 1.2
Tujuan Proyek Akhir
.................................................. 1.3 Perumusan
Masalah .................................................... 1.4
Batasan Masalah
........................................................ 1.5
Metodologi..................................................................
1.6 Sistematika
Pembahasan............................................. BAB II.
TEORI PENUNJANG 2.1 Wireless Sensor Network
........................................... 3.1 Sensor
.........................................................................
2.2
Mikrokontroller...........................................................
2.3 Komunikasi serial
....................................................... 2.4 X-Bee
PRO RF Module .............................................. 2.5
Real Time Clock
......................................................... 2.6
Memory Card (SD Card).............................................
2.7 CodeVisionAVR
......................................................... 2.8
Bahasa
C......................................................................
2.9 Protokol
.......................................................................
2.10
GPRS...........................................................................
2.11
WAP............................................................................
2.12 Database
......................................................................
i ii iii iv v vi vii ix xi
1 1 1 2 2 3
5 7 10 11 12 14 15 17 19 21 22 23 23
BAB III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HARDWARE DAN SOFTWARE 3.1
Konfigurasi Sistem
..................................................... 25 ix
3.2 Perancangan dan Pembuatan
Alat................................ 3.3 Perancangan dan Pembuatan
Perangkat Lunak ........... BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1
Pengujian Perangkat Keras
.......................................... 4.1.1 Data Sensor Arus
................................................ 4.1.2 Data Sensor
Tegangan ........................................ 4.1.3 Zerro
Crossing .................................................... 4.1.3
Pengujian Pengiriman Data XBee PRO.............. 4.1.4 Pengiriman
data melalui koneksi GPRS ............. 4.1.5 Web pada
ponsel................................................. 4.2
Analisa.........................................................................
27 32
37 37 38 40 41 47 49 50
BAB V.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
.................................................................
4.2 Saran
............................................................................
51 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar
2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar
2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16
Komponen WSN ......................................................
Topologi untuk WSN ...............................................
Komponen Pada setiap node pada WSN.................. Rangkaiang
dasar trafo............................................. Rangkaian
ekivalen trafo arus .................................. Rangkaian
zerro crossing ..................................... 5 6 6 7 8 9 10
10 12 15 16 16 17 17 18 18 19 19 2526
Rangkaian zero crossing dan EXOR untuk mendapatkan nilai beda
phase .................. Blok diagram sistem
mikrokontroller...............
Pin konfigurasi XBee PRO ......................................
Pin konfigurasi DS1307 ..........................................
Timing diagram perintah reset..................................
Timing diagram perintah init....................................
Timing diagram perintah read ..................................
Timing diagram perintah write .................................
Memulai project baru pada CodeVision AVR.......... Memilih IC,
clock dan kebutuhan program yang akan dibuat pada wizard
........................................... Gambar 2.17 Generate ,
save c file, project file dan wizard........... Gambar 2.18
Mendownload program ke mikrokontroller.............. Gambar 3.1
Konfigurasi sistem WSN..........................................
Gambar 3.2 Blok diagram WSN untuk monitoring parameter listrik ...
Gambar 3.3 Gambar 3.4 Rangkaian minimum sistem ATMega
128............... Gambar 3.5 Rangkaian konverter TTl to RS-232
........................ Gambar 3.6 Rangkaian modul radio frekuensi
(XBee PRO) ....... Gambar 3.7 Rangkaian real time clock (DS1307)
....................... Gambar 3.8 Rangkaian penyimpan data (SD
Card) ..................... Gambar 3.9 Rangkaian sensor
node............................................. Gambar 3.10 Modem
GPRS ..........................................................
Gambar 3.11 Rangkaiang dasar
trafo............................................. Gambar 3.12
Rangkaian zero crossing...........................................
Gambar 3.13 Rangkaian zero crossing dan EXOR untuk mendapatkan
nilai beda phase ..................... Gambar 3.14 Flowchart sistem
sensor node .................................. Gambar 3.15
Flowchart komunikasi data sisi Gateway..........................
xi
27 28 28 29 29 30 30 31 32
323336
Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar
4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar
4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15
Grafik tegangan output AC sisi sekunder terhadap arus input AC
sisi primer transformator arus ............. Gelombang tegangan
(arus di parallel resistor) pada sisi
sekunder...............................................................
Grafik tegangan output AC terhadap tegangan input AC pada
transformator tegangan ...................... Contoh gambar
tegangan AC, f = 50Hz pada sisi sekunder trafo tegangan
.............................. Tegangan pada sisi sekunder trafo
tegangan dengan bentuk gelombang sinus
................................ Hasil zero crossing dari gelombang
sinus menjadi gelombang kotak
.......................................... Grafik kualitas
penerimaan data baud rate 9600........ Grafik kualitas penerimaan
data baud rate 4800........ Grafik kualitas penerimaan data baud
rate 19200...... Grafik kualitas penerimaan data baud rate
38400...... Grafik kualitas penerimaan data baud rate 57600......
Grafik kualitas penerimaan data baud rate 115200.... Tampilan web
pada telepon gengam ......................... Tampilan input web
pada telepon genggam............... Tampilan output web pada
telepon genggam.............
38 38 39 40 40 41 44 45 45 46 46 47 49 49 50
xii
DAFTAR TABELTabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 4.1
Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel
4.8 Keterangan pin konfigurasi XBee PRO .................... Data
pada bahasa C...................................................
Operator arimatika yang digunakan di bahasa C ...... Operator
logika yang biasa digunakan di bahasa C .. Pengukuran sensivitas
sensor arus ............................ Pengukuran sensivitas
sensor tegangan .................... Pengukuran kualitas pengiriman
data dari XBee Pro dengan baud rate 4800bps ....................
Pengukuran kualitas pengiriman data dari XBee Pro dengan baud rate
9600 bps ................... Pengukuran kualitas pengiriman data
dari XBee Pro dengan baud rate 19200bps ..................
Pengukuran kualitas pengiriman data dari XBee Pro dengan baud rate
38400bps .................. Pengukuran kualitas pengiriman data
dari XBee Pro dengan baud rate 157600bps ................
Pengukuran kualitas pengiriman data dari XBee Pro dengan baud rate
115200bps ................ 13 20 21 21 37 39 41 42 42 43 43 44
xiii
BAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG Dengan meningkatnya kegiatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat maka akan menuntut kebutuhan
energi listrik yang terus meningkat. Energi listrik merupakan salah
satu kebutuhan utama masyarakat. Oleh karena itu, untuk meyakinkan
konsumen kualitas energi listrik yang dikonsumsi, perlu dilakukan
monitoring energi listrik. Wireless Sensor Network (WSN) merupakan
suatu jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor (sensor
node) yang diletakkan ditempat - tempat yang berbeda untuk
memonitoring kondisi suatu plan. Kita biasa menyebutnya sensor
node, dimana sensor sensor tersebut akan mendeteksi obyek dan
mengirim data dengan nirkabel (xbee - pro) ke gateway. Untuk proyek
akhir kali ini obyek yang dideteksi adalah tegangan, arus,
frekuensi dan beda phase. Pada sisi gateway akan terkoneksi GPRS
menggunakan modem GPRS (sim300c) dan mengirim paket paket data ke
web database. Konsumen dapat mengakses data data tersebut melalui
telepon gengam ke web yang terkoneksi database. Pada web tersebut
akan ditampilkan data data nilai energi listrik sesuai waktu dan
titik yang ingin ditampilkan. Sehingga dapat meyakinkan konsumen
akan energi listrik yang dikonsumsi selama ini. 1.2 TUJUAN PROYEK
AKHIR Proyek Akhir ini bertujuan untuk memonitoring beberapa
parameter energi listrik sebagai informasi ke konsumen atas energi
listrik yang digunakan. Penggunaan komunikasi nirkabel dan koneksi
GPRS membuat pengiriman data lebih fleksibel dan tidak terbatas
oleh jarak (selama masih ada koneksi internet). 1.3 PERUMUSAN
MASALAH Permasalahan dalam proyek akhir ini adalah: Bagaimana
memonitoring parameter energi listrik
1.
1
2.
3.
Bagaimana mengirim data data parameter energi listrik tersebut
secara nirkabel ke gateway, dan gateway mengirimnya ke server
menggunakan koneksi GPRS. Bagaimana mengakses database melalui WAP
(dari telepon genggam).
1.4 BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam pengerjaan proyek
akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Monitoring yang dilakukan
terdapat pada 3 titik (node) dan satu gateway. 2. Parameter energi
listrik yang dimonitoring adalah tegangan, arus, frekuensi dan beda
phase. 3. Sistem Komunikasi dilakukan pada satu area terbuka
(outdoor) tanpa halangan. 1.5 METODOLOGI Metodologi dalam pembuatan
proyek akhir ini meliputi : 1.5.1 Pemahaman Materi Pada tahap ini
dilakukan upaya memahami materi dari beberapa literatur yang
digunakan baik berupa buku, website atau jurnal ilmiah tentang
wireless sensor network, topologi, komunikasi serial, bahasa
pemrograman C++ (codevision AVR), koneksi GPRS, WAP dan lainlain
yang dapat membantu penyelesaian proyek akhir ini. 1.5.2
Perancangan dan Pembuatan Sistem Pada tahap ini yang dilakukan
adalah perencanan dan pembuatan hardware dari sensor node, gateway,
sensor interface, beserta sistem komunikasi antara node dengan
gateway dan web dari WAP dan database.
2
1.5.3 Uji Coba Sistem Pada tahap ini dilakukan uji coba hardware
dan program untuk mengetahui hasil dari integrasi hardware dan
program yang telah dibuat, serta melakukan perbaikan apabila
terjadi kesalahan pada hardware atau program. 1.5.4 Analisa Hasil
Program Pada tahap terakhir ini dilakukan analisa terhadap hasil
sistem yang telah diuji coba Serta mengambil suatu kesimpulan dari
hasil uji coba. 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan
dalam penyusunan buku proyek akhir ini adalah sebagai berikut : BAB
I PENDAHULUAN Menguraikan secara singkat latar belakang, tujuan
proyek akhir, perumusan masalah, batasan masalah, metodologi dan
sistematika pembahasan. BAB II TEORI PENUNJANG Menjelaskan landasan
teori tentang Wireless Sensor Network, sensor, mikrokontroller,
komunikasi serial, XBee PRO RF Module, protokol, Real Time Clock,
SD Card, CodeVisionAVR, Bahasa C, Modem GPRS, WAP, Database. BAB
III PERANCANGAN DAN DAN SOFTWARE PEMBUATAN HARDWARE
Dalam bab ini akan diuraikan tentang tahap perencanaan serta
proses pembuatan perangkat keras (hardware) dan pembuatan perangkat
lunak (software).
3
BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN Bab ini membahas tentang
pengujian rangkaian pada masing masing blok dan secara menyeluruh
sehingga kekurangan dari alat tersebut dapat diketahui, serta
berisi data dan analisa dari hasil pengujian yang telah dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup dimana
pengambilan kesimpulan dari analisa dan hasil pengujian yang telah
diperoleh. DAFTAR PUSTAKA Pada bagian ini berisi tentang
referensi-referensi yang telah dipakai oleh penulis sebagai acuan
dan penunjang serta parameter yang mendukung penyelesaian proyek
akhir ini baik secara praktis maupun teoritis.
4
BAB II TEORI PENUNJANG2.1 Wireless Sensor Network (WSN) Wireless
Sensor Network (WSN) atau sensor jaringan nirkabel merupakan suatu
jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor (sensor node)
yang diletakkan ditempat - tempat yang berbeda untuk memonitoring
kondisi suatu plan. Pada gambar 2.1 ditunjukkan komponen dari
WSN.
Gambar 2.1. Komponen WSN1 Sebuah WSN dapat menghemat waktu dan
biaya untuk penyebaran sensor, menambah efisiensi dan mudah
perawatannya. Beberapa keuntungan WSN adalah sebagai berikut : 1.
Penyebaran yang flexibel, tidak seperti tradisional wired sensor
network, sebuah sensor node dapat terdistribusi secara acak tanpa
memperhatikan batasan tempat, seperti flexibelitas yang
memungkinkan pada tempat yang sulit dicakup. 2. Jaringan yang
dimanis, hubungan jaringan dapat juga disesuaikan secara dinamis
dan otomatis untuk menyesuaikan perubahan yang dinamis seperti
penambahan node atau ada kerusakan pada sebuah atau beberapa node.
3. Tahan terhadap gangguan (rusak), karena jumlah sensor yang
banyak dan hubungan topologi yang kompleks, lebih dari satu
hubungan
1
__, What Is a Wireless Sensor Network?. diakses tanggal 1
pebuari 2009 , NI Developer Zone, National Instruments
http://zone.ni.com/devzone/cda/tut/p/id/8707, hal 3
5
komunikasi biasanya ada. jika satu hubungan komunikasi rusak,
pengiriman data tidak akan berhenti . WSN secara umum mempunyai 3
buah topologi (star, tree dan mesh) seperti ditunjukkan pada gambar
2.2. 1. Topologi Bintang (Star Topology), pada topologi ini setiap
node dapat terhubung langsung ke gateway. 2. Topologi Pohon (Tree
Topology), pada topologi ini setiap node terhubung ke node yang
lebih tinggi pada tree (yang terdekat dengan gateway) baru kemudian
ke gateway. 3. Topologi Bertautan (Mesh Topology), dimana setiap
node dapat terhubung lebih dari satu node pada sistem dan mengirim
data melalui jalur yang paling memungkinkan.
Gambar 2.2. Topologi untuk WSN2 Setiap node pada WSN terdiri
dari beberapa komponen, yaitu modul radio frekuensi (komunikasi
nirkabel), baterai, mikrokontroller, rangkaian analog dan sensor.
Pada gambar 2.3 ditunjukkan komponen dari sensor node.
Gambar 2.3. Komponen pada setiap node pada WSN32 3
Ibid, hal 5 Ibid, hal 6
6
Beberapa penggunaan WSN adalah otomasi industri, kontrol dan
managemen energi, monitoring mesin - mesin kesehatan, monitoring
lingkungan untuk keperluan kesehatan, monitoring arus lalu-lintas,
monitoring bencana alam (pencatatan gempa), monitoring polusi,
monitoring hewan liar, monitoring parameter energi listrik dan
lain-lain. Sensor sensor tersebut akan mendeteksi obyek dan
mengirim data dengan nirkabel ke gateway. Sensor sensor yang
digunakan dapat bermacam macam, tergantung dari plan yang
dikerjakan. 2.2 SENSOR 2.2.1 Sensor Tegangan
Gambar 2.4. Rangkaian dasar trafo4 Untuk membaca nilai tegangan
dari PLN, digunakan Transformator tegangan yang difungsikan step
down. Transformator penurun tegangan (step down) seperti pada
gambar 2.4 merupakan transformator yang mengubah tegangan
bolakbalik yang tinggi pada sisi primer menjadi tegangan yang
rendah pada sisi sekunder, transformator penurun tegangan mempunyai
jumlah lilitan (kumparan) pada sisi primer yang lebih banyak dari
pada jumlah lilitan (kumparan) pada sisi sekunder dan dilambangkan
sebagai berikut : (Np > Ns) = Jumlah kumparan primer lebih
banyak dari jumlah kumparan sekunder. Vp/Vs = Np/Ns4
Setiawan,Rumusan Dasar Trafo, diakses pada tanggal 1 Agustus
2009, geocities
http://www.geocities.com/sap_tech_talk/Formula_Trafo.htm, hal 1
7
Dimana :
Vp= tegangan sisi primer Vs= tegangan sisi sekunder Np= Belitan
sisi primer Ns= Belitan sisi sekunder
2.2.2 Sensor Arus Transformator arus digunakan untuk pengukuran
arus yang besarnya ratusan amper dari arus yang mengalir dalam
jaringan tegangan tinggi. Kumparan primer transformator arus
dihubungkan seri dengan jaringan atau peralatan yang akan diukur
arusnya, sedangkan kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau
relay proteksi. Jika pada kumparan primer mengalir arus I1, maka
pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet sebesar N1I1. Gaya
gerak magnet ini menghasilkan fluks pada inti, kemudian
membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jika
terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder
mengalir arus I2 , arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada
kumparan sekunder. Bila trafo tidak mempunyai rugi-rugi (trafo
ideal) berlaku persamaan :
I1 I2
N2 N1
atau
N1 I 1
N2I2
Gambar 2.5. Rangkaian ekivalen transformator arus55
Peralatan input relay diakses pada tanggal 1 Agustus 2009,
elista elista.akprind.ac.id/upload/files/8357_Pertemuan_ke_4.ppt,
hal 17
8
Keterangan : Tegangan terminal sekunder (V2 ) tergantung pada
impedansi peralatan (Z2 ) yang bisa berupa alat ukur / relay,
sehingga dapat ditulis persamaan :
V2
I2Z2
Gambar 2.5 merupakan rangkaian ekivalen transformator arus. Jika
tahanan dan reaktansi bocor kumparan trafo dinyatakan (Z i ), maka
ggl pada kumparan sekunder harus lebih besar dari pada tegangan
sekunder agar rugi-rugi tegangan pada (Z i ) dapat dikompensasi,
maka persamaan yang harus dipenuhi adalah :
E 2 V22.2.3 Zero Crossing
E2
I2Z2
I2Zi
Untuk mengukur frekuensi dan beda phase, kita perlu merubah
sinyal sinus keluaran dari sensor arus dan tegangan menjadi sinyal
persegi. Pembentukan sinyal persegi dilakukan dengan metode zero
crossing detector, yaitu dengan membandingkan sinyal sinus keluaran
dari sensor arus dan tegangan dengan ground (0 v) seperti
ditunjukkan pada gambar 2.6.
Gambar 2.6. Rangkaian zero crossing6 sehingga bila sinyal sinus
berada di phase positif, maka output dari zero crossing detector
adalah high. Dan bila sinyal sinus berada di phase negatif, maka
outputnya adalah low. Untuk mendapatkan nilai beda phase, digunakan
gerbang EXOR yang mana keluarannya akan
6
B.Yoyok W.P, Perancangan Watt Meter Digital 1 Fasa Dengan
Mikrokontroller AT89S51, diakses pada tanggal 1 Agustus 2009, Unika
Sogijapranata
http://joaldera.blogspot.com/2008/05/perancangan-watt-meter-digital-1-fasa.html,
hal 1
9
high bila input sinyal kotak tegangan dan arus dimulai pada
waktu yang berbeda seperti ditunjukkan pada gambar 2.7.
Gambar 2.7. Rangkaian zero crossing detector dan EXOR untuk
mendapatkan nilai beda phase7 2.3 MIKROKONTROLLER 2.3.1 Pengertian
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam
sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori
(sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan
perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah
suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran
serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan
cara khusus, seperti ditunjukkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.8. Blok diagram sistem mikrokontroller87 8
Ibid, hal 1 Hermawan Sutanto ,Konsep Mikrokontroler, diakses
pada tanggal 1 Agustus 2009, tripod
http://mikrokontroler.tripod.com/6805/bab1.htm, hal 1
10
2.3.2 ATmega128 ATmega128 merupakan salah satu jenis
mikrokontroller buatan ATMEL yang mana mempunyai beberapa kelebihan
sebagai berikut : Nonvolatile Program and Data Memories 128K Bytes
of In-System Reprogrammable Flash Daya Tahan: 10,000 Write/Erase
Cycles. 4K Bytes EEPROM Daya Tahan: 100,000 Write/Erase Cycles 4K
Bytes Internal SRAM Peripheral Features 8-channel, 10-bit ADC 8
Single-ended Channels 7 Differential Channels 2 Differential
Channels with Programmable Gain at 1x, 10x, or 200x Byte-oriented
Two-wire Serial Interface (I2C) Dual Programmable Serial USARTs
Master/Slave SPI Serial Interface Operating Voltages 4.5 - 5.5V
Speed Grades 0 - 16 MHz 2.4 Komunikasi Serial Komunikasi serial
RS232 adalah suatu protokol komunikasi serial yang mode
pengoperasiannya single ended artinya Signal RS232 di
representasikan dengan level tegangan +3V sampai +12V kondisi 0
atau disebut sebagai kondisi SPACE, sedangkan tegangan -3V sampai
-12V direprensentasikan sebagai kondisi 1 atau disebut sebagai
kondisi MARK. Komunikasi data pada RS232 dilakukan dengan satu
transmitter dan satu reciever, Jadi sistem komunikasinya yaitu
antara 2 device saja. RS232 dirancang untuk data rate maksimum 20
kb/s dan dengan jarak maksimum sekitar 20 kaki. Dipasaran sudah
tersedia IC yang dapat digunakan untuk merubah level tegangan TTL
menjadi level tegangan RS232 dan sudah kompatibel dengan
mikrokontroller yaitu IC 232 seperti MAX232, dll. IC ini banyak
digunakan dalam aplikasi-aplikasi komunikasi data dengan RS232.
11
2.5 XBee PRO RF Module XBee PRO merupakan modul radio frekuensi
yang beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz. Sesuai datasheet, Modul ini
memerlukan tegangan suplai 2.8 V sampai dengan 3.3 V saat mengirim
data, modul ini akan membebani dengan arus 270 mA, dan arus 55mA
untuk penerimaan data Pada XBee PRO terdapat 20 pin, namun yang
sementara ini digunakan adalah 6 pin, yaitu VCC dan GND untuk
tegangan suplai, DOUT merupakan pin Transmit (TX), DIN merupakan
pin Receive (RX), RESET merupakan pin reset XBee PRO dan yang
terakhir adalah PWMO/RSSI merupakan indikator bahwa ada penerimaan
data yang biasanya dihubungkan ke led yang didrive oleh transistor.
Pada gambar 2.9 ditunjukkan bentuk fisik dari XBee PRO dan untuk
keterangan dari setiap kaki XBee PRO dijelaskan pada table 2.1.
Gambar 2.9. Pin konfigurasi XBee PRO99 Tabel 2.1. Keterangan pin
konfigurasi XBee PROPin 1 2 3 4 5 6 7 Name VCC DOUT DIN / CONFIG
CD* / DOUT_EN* / DO8* RESET PWM0 / RSSI [reserved] Direction Output
Input Output Input Output Description Power supply UART Data Out
UART Data In Carrier Detect, TX_enable or Digital Output 8 Module
Reset PWM Output 0 or RX Signal Strength Indicator Do not
connect
9
Datasheet Xbee PRO.diakses 1 pebuari 2009, dari Stanford
http://ssdl.stanford.edu/ssdl/images/stories/AA236/0708A/Lab/Rover/Parts/xbeepr
oproductmanual.pdf, hal 5
12
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
[reserved] DTR / SLEEP_RQ / DI8 GND RF_TX* / AD4* / DIO4* CTS* /
DIO7* ON / SLEEP VREF* Associate / AD5* / DIO5* RTS* / AD6* / DIO6*
COORD_SEL* / AD3* / DIO3* AD2* / DIO2* AD1* / DIO1* AD0* /
DIO0*
Input Either Either Output Input Either Either Either Either
Either Either
Do not connect Pin Sleep Control Line or Digital Input 8 Ground
Transmission Indicator, Analog Input 4 or Digital I/O 4
Clear-to-Send Flow Control or Digital I/O 7 Module Status Indicator
Voltage Reference for A/D Inputs Associated Indicator, Analog Input
5 or Digital I/O 5 Request-to-Send Flow Control, Analog Input 6 or
Digital I/O 6 Analog Input 3, Digital I/O 3 or Coordinator Select
Analog Input 2 or Digital I/O 2 Analog Input 1 or Digital I/O 1
Analog Input 0 or Digital I/O 0
*Untuk sementara ini, pin tersebut masih belum bisa digunakan.
Ada beberapa parameter XBee PRO yang perlu diatur agar modul ini
dapat berkomunikasi dengan modul yang lain, Sebenarnya ada 24 AT
Command yang bisa digunakan, namun yang sering di gunakan hanya 5
buah. Cara mengatur parameter XBee PRO adalah sebagai berikut :
request=+++ response=OK request=atmy1 response=OK request=atdl2
response=OK request=atchc response=OK request=atid3328 response=OK
request=atbd3 //membuka AT Command //alamat diri =1
//alamat yang dikirim
// chanel RF connection
//Personal Area Network
//Baud rate 3 = 9600bps 13
response=OK request=atwr response=OK request=atcn response=OK
2.6 Real Time Clock Real-time clock disingkat RTC adalah jam di
komputer yang umumnya berupa rangkaian terpadu yang berfungsi
sebagai pemelihara waktu. RTC umumnya memiliki catu daya terpisah
dari catu daya komputer (umumnya berupa baterai litium) sehingga
dapat tetap berfungsi ketika catu daya komputer terputus.
Kebanyakan RTC menggunakan osilator kristal. Jenis RTC yang
digunakan adalah DS1307 yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut
: Real-time clock (RTC) meyimpan data-data detik, menit, jam,
tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100
56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan
Antarmuka serial Two-wire (I2C) Sinyal keluaran gelombang-kotak
terprogram (Programmable squarewave) Konsumsi daya kurang dari
500nA menggunakan mode baterai cadangan dengan operasional osilator
Pada gambar 2.10 ditunjukkan pin konfigurasi dari RTC DS1307
//menyimpan dimemori XBee PRO
//menutup AT Command
Gambar 2.10. Pin konfigurasi DS130710
10
Datasheet DS1307.diakses 1 pebuari 2009, dari Datasheet catalog
http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/D/S/1/3/DS1307.shtml,
hal 1
14
2.7 Memory Card (SD Card) Secure Digital (SD) card atau
MultiMedia Card (MMC) sering digunakan sebagai sarana penyimpan
data pada Personal Digital Assistant (PDA), kamera digital, dan
telepon seluler (ponsel). Beberapa perintah dasar untuk SD Card
juga dapat digunakan untuk MMC sehingga kita dapat menggunakan SD
atau MMC. Format data pada SD maupun MMC umumnya menggunakan format
FAT. FAT12 digunakan untuk kapasitas 16 MB ke bawah. FAT16
digunakan untuk kapasitas 32 MB hingga 2 GB. FAT32 digunakan untuk
kapasitas di atas 2 GB (SDHC). Berikut ini adalah penjelasan
mengenai cara menggunakan SD Card dengan FAT16. SD card terbagi
atas sektor-sektor dan setiap satu sektornya berisi 512 byte.
Secara default, proses baca atau tulis selalu melibatkan satu
sektor (512 byte). Hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca
parameter SD Card yang urutan langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Mengirimkan perintah reset dan init ke SD card. 2. Karena SD
card yang digunakan memiliki format FAT16, maka parameter yang
harus dibaca disesuaikan dengan format FAT16. Yang pertama harus
dilakukan adalah membaca Master Boot Record (berada di sektor 0)
untuk mengetahui lokasi Boot Sector. Lalu Boot Sector dibaca secara
keseluruhan. 3. Nilai pada alamat-alamat tertentu diambil dan
dihitung sehingga didapat parameter antara lain : alamat FAT
Region, alamat Root Directory, alamat Data Region, jumlah sector
per cluster, tipe FAT, dan kapasitas SD card. Langkah selajutnya
adalah menulis data pada SD Card Mengirimkan perintah reset dan
init ke SD card. Karena SD card yang digunakan memiliki format
FAT16, maka proses menulis file harus disesuaikan dengan format
FAT16. Program akan menulis tabel FAT pada FAT Region, kemudian
menulis Nama Kartu dan Nama File pada Root Directory. Nilai Root
Directory akan dibaca untuk mengetahui posisi sector awal untuk
file. Data sebanyak 512 karakter dituliskan ke posisi sector awal
mulai alamat 0. Program akan membaca Root Directory, kemudian
parameter ukuran file diubah lalu dituliskan kembali ke Root
Directory.
1. 2.
3.
15
Perintah reset diwakili oleh timing diagram pada gambar
2.11.
Gambar 2.11. Timing diagram perintah reset11
Perintah init diwakili oleh timing diagram pada gambar 2.12.
Gambar 2.12. Timing diagram perintah init12
11
Tim IE , Application Note Mengenal SD Card & FAT16,
Inovative Electronic, Surabaya, 2009, hal 1 12 Ibid, hal 2
16
Perintah read diwakili oleh timing diagram pada gambar 2.13.
Gambar 2.13. Timing diagram perintah read13 Perintah write
diwakili oleh timing diagram pada gambar 2.14.
Gambar 2.14. Timing diagram perintah write14 2.8 CodeVision AVR
CodeVision AVR merupakan salah satu C Compiler untuk mikrokontroler
keluarga AVR buatan ATMEL yang didisain untuk dioperasikan di
operating system Windows 98, Me, NT 4, 2000, XP dan Vista 32 bit.
Pada Code Vision AVR, kita bisa membuat file baru atau project,
tergantung kebutuhan, namun biasanya untuk pembuatan program baru,
kita membuat project baru dengan memilih menu new >>project
seperti pada gambar 2.15.13 14
Ibid, hal 3 Ibid, hal 4
17
Gambar 2.15. Memulai project baru pada CodeVision AVR Setelah
itu pilih IC mikrokontroler dan clock yang digunakan. Juga
sesuaikan kebutuhan program yang akan dibuat (seperti Usart untuk
serial, LCD dan lain - lain) seperti pada gambar 2.16.
Gambar 2.16. Memilih IC, clock dan kebutuhan program yang akan
dibuat pada wizard Setelah semua disetting, maka generate dan save
c file, project file, dan project wizard seperti pada gambar
2.17.
18
Gambar 2.17. Generate, save c file, project file dan project
wizard Bila program telah selesai dibuat, maka compile, make
project dan download ke mikrokontroller seperti pada gambar
2.18.
Gambar 2.18. Mendownload program ke mikrokontroller 2.9 Bahasa C
Sebuah mikrokontroler tidak akan bekerja bila tidak diberikan
program. Program adalah instruksi yang memerintahkan
mikrokontroller apa yang harus dilakukan. Instruksi-instruksi
ditulis dengan aturan tertentu 19
yang disebut bahasa pemrograman. Instruksi-instruksi ini,
kemudian disebut sebagai perangkat lunak. Instruksi-instruksi yang
dibuat untuk mikrokontroller dapat ditulis dalam bahasa assembler,
C, basic, dan pascal. Mikrokontroler AVR dirancang dengan
mempertimbangkan sifatsifat pengkodean bahasa C, sehingga bahasa
inilah yang kemudian cenderung digunakan daripada bahasa lainnya
seperti bahasa basic atau pascal. Bahasa C yang digunakan pada AVR
ini adalah ANSI (American National Standard Institute) C. Alasan
utama pemilihan bahasa C ini karena bahasa C merupakan gabungan
dari bahasa tingkat tinggi dan juga bahasa tingkat rendah yang
menyediakan kemampuan operasi-operasi bit, byte, alamat-alamat
memori, dan register. Bahasa C yang digunakan untuk memprogram
mikrokontroler ini disebut sebagai embedded C, yang selanjutnya
oleh compiler listing program C ini diubah menjadi bahasa tingkat
rendah mikrokontroller yang bersangkutan yang kemudian
diterjemahkan menjadi kode-kode bahasa mesin yang selanjutnya
didownload ke dalam chip mikrokontroler. 2.9.1 Tipe data : Pada
table 2.2 ditunjukkan tipe data pada bahasa C. Tabel 2.2. Tipe data
pada bahasa C Tipe Data char (Character) int (Integer) Short (Short
Integer) Jumlah Bit 8 16 16 Jangkauan -128 s/d 127 -32768 s/d 32767
-32768 s/d 32767 -2.147.438.648 s/d 2.147.438.647 s/d 32767 3.4E-38
s/d 3.4E+38
Long (Long Integer) float (Floating Point) void
32 32 0
20
2.9.2 Operator Arimatika Pada table 2.3 ditunjukkan operator
logika yang biasa digunakan pada bahasa C. Tabel 2.3. Operator
arimatika yang biasa digunakan di bahasa C Simbol * / % + ++ -Arti
Perkalian Pembagian Sisa pembagian (MOD) Penjumlahan Pengurangan
Penjumlahan dengan 1 Pengurangan dengan 1
2.9.3 Operasi Logika (operasi bit) Pada table 2.4 ditunjukkan
Operator arimatika yang biasa digunakan di bahasa C Tabel 2.4.
Operator logika yang biasa digunakan di bahasa C Simbol
>>
Wireless Sensor Network
Monitoring Electrical Parameters
1.3//EN"
Let's Monitor Electricity input.wml Please select :
date, place and electrical parameter you want to monitor
Date :
Place :
Mulyosari Keputih Semolowaru
Gebang
Parameters :
Voltage Current Frequency Power Factor All show.php