Top Banner
Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 1 PENGENALAN SOFTWARE ANALISA & DESIGN STRUKTUR STAADPRO STAAD adalah singkatan dari STructural Analysis And Design, yang dirilis oleh Research Engineering di Amerika. STAAD merupakan salah satu program analisa struktur yang cukup populer di dunia dan banyak dipakai oleh konsultan-konsultan struktur kelas dunia. STAAD menggunakan teknologi yang paling mutakhir dalam metode finite-element, dengan metode input yang sangat interaktif dan mudah. Oleh karena itu, program ini layak dipelajari dan dipahami oleh para praktisi perencana struktur. Kelebihan dari STAAD dibandingkan program yang sejenis adalah kemudahan dalam penggunaannya. GUI (Graphical User Interface) nya dibuat sedemikian rupa sehingga pengguna gampang menggunakannya. Interface/perangkat utama di dalam STAAD dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu : 1. Menu Pulldown (A) Letaknya adalah di atas layar, menu ini memberikan akses ke semua fasilitas yang ada di dalam STAAD. 2. Menu Toolbar (B) Toolbar ini terdapat dibaris kedua dari atas, yaitu berada di bawah Pulldown Menu. Yang berisi toolbar-toolbar yang paling sering digunakan. 3. Main Window Yaitu layar tempat bekerja, di sini model struktur dan hasil analisa akan ditampilkan. 4. Page Menu (C) Adalah sekumpulan tab yang letaknya disebelah kiri dari layar. 5. Area Data (D) Pada bagian sebelah kanan layar adalah Area Data.
46

72367797 Staad Pro Tutorial

Aug 08, 2015

Download

Documents

POD
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 1

PENGENALAN SOFTWARE

ANALISA & DESIGN STRUKTUR STAADPRO

STAAD adalah singkatan dari STructural Analysis And Design, yang dirilis oleh Research

Engineering di Amerika. STAAD merupakan salah satu program analisa struktur yang

cukup populer di dunia dan banyak dipakai oleh konsultan-konsultan struktur kelas

dunia.

STAAD menggunakan teknologi yang paling mutakhir dalam metode finite-element,

dengan metode input yang sangat interaktif dan mudah. Oleh karena itu, program ini

layak dipelajari dan dipahami oleh para praktisi perencana struktur.

Kelebihan dari STAAD dibandingkan program yang sejenis adalah kemudahan dalam

penggunaannya. GUI (Graphical User Interface) nya dibuat sedemikian rupa sehingga

pengguna gampang menggunakannya.

Interface/perangkat utama di dalam STAAD dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu :

1. Menu Pulldown (A)

Letaknya adalah di atas layar, menu ini memberikan akses ke semua fasilitas yang

ada di dalam STAAD.

2. Menu Toolbar (B)

Toolbar ini terdapat dibaris kedua dari atas, yaitu berada di bawah Pulldown Menu.

Yang berisi toolbar-toolbar yang paling sering digunakan.

3. Main Window

Yaitu layar tempat bekerja, di sini model struktur dan hasil analisa akan ditampilkan.

4. Page Menu (C)

Adalah sekumpulan tab yang letaknya disebelah kiri dari layar.

5. Area Data (D)

Pada bagian sebelah kanan layar adalah Area Data.

Page 2: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 2

(A) Menu Pulldown

Toolbar Menu (B)

Area Data (D)

Gbr.1. Graphic User Interface dari StaadPro

Page Menu

Main Window

Page 3: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 3

Adapun urutan input data dapat diringkas berikut ini :

a. Keterangan mengenai pekerjaan

b. Geometri Struktur

c. Bentuk dan Ukuran dari batang (property)

d. Spesifikasi batang (bila ada)

e. Kondisi tumpuan atau perletakan

f. Kondisi Pembebanan Primer

g. Kondisi Pembebanan Kombinasi

h. Analisa Mekanika Struktur

i. Desain Struktur ( Baja, Beton )

j. Tampilan hasil analisa.

JENIS ELEMEN

Jenis elemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Elemen Batang (Beam Element)

a. Truss 2D (Rangka batang 2D)

b. Plane Frame 2D (Portal 2D)

c. Grid/Floor

d. Truss 3D (Rangka batang 3D)

e. Space Frame (Portal 3D)

2. Elemen Segitiga

3. Elemen Segi Empat

4. Elemen Benda Pejal (Solid Element)

Page 4: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 4

SISTEM KOORDINAT

Ada 2 macam sistem koordinat yang dipergunakan di dalam Staad yaitu Sistem

Koordinat Global dan Sistem Koordinat Lokal.

SISTEM KOORDINAT GLOBAL

Sistem koordinat global adalah sistem koordinat di dalam ruang area pemodelan struktur

X, Y, Z, dan perjanjian tandanya mengikuti aturan tangan kanan. Gambar berikut adalah

gambar sistem koordinat global dengan arah displacement-nya. Selanjutnya boleh disebut

sebagai sistem sumbu global.

Gbr.2. Sistem Koordinat Global berikut arah displacement

SISTEM KOORDINAT LOKAL

Sistem Koordinat Lokal adalah sistem koordinat terhadap masing-masing elemen/batang

itu sendiri. Dan juga mengikuti aturan tangan kanan sebagai perjanjian tandanya.

Seterusnya boleh disebut sebagai sistem sumbu lokal.

Gbr.3. menunjukkan sistem koordinat lokal dari sebuah elemen yang membentang dari

titik “i” ke titik “j” . Sumbu memanjang x dari “i” ke “j” adalah merupakan arah positif.

Page 5: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 5

Sedangkan sumbu lokal y dan z adalah merupakan sumbu-sumbu prinsip dari arah

momen inersia elemen.

Gbr.3. Sistem Koordinat Lokal tergambar di dalam sistem global

TIPE STRUKTUR

Hampir semua struktur dapat dianalisa dengan menggunakan Staad. Struktur Ruang

(SPACE) dengan struktur portal tiga dimensi pembebanan dapat diaplikasikan dari segala

arah.

Struktur Bidang (PLANE) menggunakan sistem koordinat global X-Y dan

pembebanannya juga dalam arah yang sama pula.

Struktur TRUSS, hanya mempertimbangkan elemen/batang yang mengalami gaya-gaya

aksial saja, tidak ada momen sama sekali.

Page 6: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 6

Struktur FLOOR, adalah struktur dua dimensi atau tiga dimensi, yang tidak mengalami

pembebanan horisontal (global X atau Z). Apabila terdapat pembebanan dalam arah

horisontal maka struktur harus direncanakan sebagai struktur SPACE.

MEMBER PROPERTIES

Member properties atau sifat-sifat dari elemen/batang selama ini dikenal sebagai dimensi

dari elemen, yakni ukuran-ukuran elemen, luas, momen inersia, momen perlawanan dan

sebagainya. Member properties dapat berupa Prismatic Properties atau pun penampang-

penampang standard yang bisa diambil dari tabel yang sudah disediakan oleh program.

PRISMATIC PROPERTIES

Prismatic properties terdiri dari AX (luas penampang lintang), IZ (momen inersia

terhadap sumbu-z), IY (momen inersia terhadap sumbu-y) dan IX (konstanta torsi).

Apabila dikehendaki dapat pula ditambahkan AY (luas geser efektif pada sumbu-y), AZ

(luas geser efektif sumbu-z), YD (tinggi dalam sumbu lokal y) dan ZD (lebar dalam

sumbu lokal-z).

Tabel berikut memberikan kebutuhan properties (minimum) untuk beberapa tipe struktur.

TIPE STRUKTUR PROPERTIES YG DIPERLUKAN

TRUSS AX

PLANE AX, IZ, atau IY

FLOOR IX, IZ atau IY

SPACE AX, IX, IY, IZ

Page 7: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 7

Gbr.4. Sumbu Lokal pada beberapa macam penampang

NOTE : sumbu lokal x dari penampang-penampang di atas tidak digambar karena

menembus ke dalam bidang gambar.

TABEL BAJA BUATAN

User dapat menyiapkan tabel baja sendiri sesuai keinginannya, dengan nama yang sesuai

pula dengan keiinginan. Program selanjutnya dapat menemukan properties dari elemen

tersebut dari tabel.

MEMBER RELEASE

Salah satu ujung elemen atau kedua ujung elemen dapat di-release (dilepas

pengekangannya). Pelepasan pengekangan ini dilakukan apabila dalam “pemodelan

struktur” ternyata model menuntut kondisi yang tidak RIGID 100% seperti yang

diasumsikan oleh program sebagai PORTAL RIGID.

Komponen release ini dilakukan terhadap sistem koordinat lokal elemen yang

bersangkutan.

Page 8: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 8

TRUSS MEMBER

Adakala nya di dalam suatu struktur portal rigid terdapat sebagian elemen yang hanya

memikul gaya aksial saja (seperti Bracing misalnya), maka elemen-elemen ini dapat

dipisahkan secara otomatis oleh program dengan COMMAND : MEMBER TRUSS.

CONSTANTS

Constants atau sering dikenal sebagai konstanta adalah berisi : modulus elastisitas (E),

berat jenis (DEN), Poisson rasio (POISS), dan sebagainya. Di dalam StaadPro telah

dilakukan penyederhanaan yaitu sudah dikategorikan dalam 3 kelompok jenis material

struktur yaitu : STEEL, CONCRETE dan ALUMINUM.

Dengan memilih salah satu jenis material, maka secara otomatis telah didefinisikan

konstanta-konstanta tersebut di atas.

SUPPORTS

Support atau perletakan, didefinisikan sebagai PINNED, FIXED atau FIXED dengan

mengijinkan pelepasan pengekangan pada beberapa Degree Of Freedom-nya.

MASTER /SLAVE JOINTS

Master/slave joint diberikan untuk membantu pemakai dalam pemodelan Rigid-Link dari

sistem struktur, dan berlaku sebagai Rigid Diaphragm.

BEBAN

Beban pada struktur dapat diberikan sebagai :

• Joint load : beban titik kumpul

• Member load : beban pada elemen

• Temperature load : beban akibat temperatur

• Fixed-end member load : beban pada ujunt elemen

Staad dapat pula melakukan perhitungan berat sendiri dari strukturnya, yang arah

pembebanannya dapat diatur sesuai keinginan.

Page 9: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 9

1. JOINT LOAD

Beban titik ini bekerja pada titik kumpul struktur dan bekerja pada sistem koordinat

global. Beban positif bekerja pada arah positif koordinat.

Gbr.5. Arah dan penamaan dari beban titik terhadap sumbu global

2. MEMBER LOAD

Ada 3 (tiga) macam member load yang bekerja di dalam elemen struktur, yaitu :

a. Beban distribusi merata (uniformly distributed load)

b. Beban terpusat (concentrated load)

c. Beban bervariasi lininer (linearly varying load)

Beban distribusi merata bekerja secara penuh atau sebagian di dalam suatu elemen.

Beban terpusat bekerja di sembarang tempat sepanjang elemen. Beban bervariasi bekerja

penuh sepanjang elemen, sedangkan beban trapesium bervariasi, bekerja penuh atau

sebagian dari elemen. Beban bertanda positif adalah beban yang bekerja searah sumbu

positif dari sistem koordinat, baik sumbu global maupun sumbu lokal.

Berikut beberapa ilustrasi pembebanan dari member load.

Page 10: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 10

Gbr.6. Konfigurasi dari Member Load

.

Page 11: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 11

Penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam Gambar 7.A,B,C,D berikut ini :

UNIFORM LOAD

Format :

No.elemen UNI GY {f1, f2, f3, f4}

Gbr.7.A. Uniform Load

CONCENTRATED LOAD

Format :

No.elemen CON GY {f5, f6}

Gbr.7.B. Concentrated Load

Page 12: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 12

LINEAR LOAD

Format :

No.elemen LIN GY {f7, f8, F9}

Gbr.7.C. Linear Load

TRAPEZOIDAL LOAD

Format :

No.elemen TRAP GY {f10, f11, F12, f13}

f10 ≠ f11

dan dalam hal f12 = 0 dan f13 = L maka f12 = f13 = 0 (seperti gambar di atas)

Gbr.7. D. Trapezoidal Load

Page 13: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 13

3. AREA LOAD

Sering kali terdapat pembebanan merata pada bidang lantai (seperti misalnya beban

lantai), dan dibutuhkan banyak sekali pekerjaan menghitung beban tersebut terhadap

setiap elemen/batang pada lantai yang bersangkutan. Dengan menggunakan Area

Load, pembebanan dapat dilakukan dengan mudah (beban per luas area). Program

dengan sendirinya melakukan perhitungan tributary area terhadap setiap elemen

batang pada lantai tersebut.

Page 14: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 14

PRINT OUT DATA

StaadPro membutuhkan perintah yang jelas mengenai Ouput data apa saja yang akan

ditampilkan. Bila perintah ini tidak ada di dalam input data, maka output yang

diharapkan juga tidak ditampilkan.

Beberapa output data yang lazim dibutuhkan adalah :

• MEMBER END FORCES (gaya-gaya dalam pada ujung-ujung elemen)

• MEMBER SECTION FORCES (gaya-gaya dalam beberapa lokasi per elemen)

• JOINT DISPLACEMENTS (perpindahan titik)

• SUPPORT REACTIONS (reaksi perletakan)

Dalam membaca output untuk gaya-gaya dalam, gaya-gaya dalam yang ditampilkan

disesuaikan dengan Koordinat/sumbu lokal elemen.

Gbr 8. Aksi gaya dalam di ujung elemen

Page 15: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 15

DESIGN

Untuk Design, hanya akan dibahas Design untuk Baja dan Beton Bertulang saja. Untuk

Design Baja menggunakan Allowable Stress Design (ASD) dari AISC, sedangkan untuk

Design Beton Bertulang menggunakan ACI. Karena Peraturan Beton Indonesia SK SNI-

T-03-2002 sudah sangat mirip dengan ACI.

ASD-AISC

Untuk Design Baja menggunakan ASD-AISC, yang perlu diperhatikan adalah parameter-

parameter yang terdapat di dalam Staad. Secara ringkas parameter-parameter yang

dibutuhkan adalah :

• Code : CODE AISC

• Tegangan leleh baja : FYLD

• Ratio : ratio adalah 1 untuk beban tetap, 1,3 untuk

Beban sementara.

• Faktor panjang tekuk : (akan dibahas tersendiri)

• Check code : CHECK CODE

ACI

Untuk Design Beton bertulang, parameter-parameter yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

• Code : CODE ACI

• Kuat beton : FC

• Tegangan leleh tulangan utama : FYMAIN

• Tegangan leleh tulangan sengkang : FYSEC

• Parameter-parameter pendukung lainnya (akan dibahas tersendiri)

• Design Balok : DESIGN BEAM

• Design Kolom : DESIGN COLUMN

Page 16: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 16

CONTOH OPERASI STAADPRO

1. ANALISA STRUKTUR FRAME 2D

1.1. Pemodelan Struktur

Gbr 9. Struktur Frame/portal 2D untuk contoh

Dimana : R1 = balok beton ukuran 25x50 cm2

R2 = kolom beton ukuran 30x30 cm2

R3 = balok baja profil W.10x49

R4 = kolom baja profil W.10x60

Kasus pembebanan yang akan dipertimbangkan adalah :

1. Berat sendiri

Page 17: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 17

2. Beban Mati (Q1 = 10 kN/m; Q2 = 25 kN/m; V = 40 kN)

3. Beban Hidup (Q1 = 5 kN/m; Q2 = 5 kN/m; V = 5 kN)

4. Beban Angin (P1 = 10 kN; P2 = 5 kN)

5. Beban Kombinasi 1 (1,2DL + 1,6LL)

6. Beban Kombinasi 2 (1,05DL + 1,05LL + 1,05WL)

7. Beban Kombinasi 3 (1,05DL + 1,05LL - 1,05WL)

1.1.1. Memulai Main Window untuk StaadPro

Untuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Klik File > New. Maka kotak dialog New akan muncul gambar seperti dibawah ini.

2. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan meng-klik check-box Plane dan

menentukan unit yang dipakai yaitu klik KiloNewton dan Meter.

3. Berikan nama file dengan nama Structure1, tentukan pula lokasi dimana file

tersebut akan disimpan. Lalu klik OK.

4. Klik Next untuk melanjutkannya.

Gbr 10. Kotak dialog awal New

Page 18: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 18

Gbr 10A. Kotak dialog awal berikutnya

5. Kotak dialog akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang akan

dilakukan selanjutnya. Apakah membuat model struktur atau mengedit proyek dari

pekerjaan yang sudah ada. Disini dapat mempergunakan Structure Wizard, untuk

menggambar struktur

6. Untuk pembahasan kali ini akan dituntun untuk membuat struktur sendiri dari main

window. Maka pada kotak dialog akan kita klik check list Add Beam, kemudian

Finish.

7. Maka kita akan dihadapkan pada layar main window sebagai berikut

Page 19: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 19

Gbr 11. Page Menu Setup

8. Menyiapkan geometri struktur.

Umumnya tampilan pertama dari jendela window ini disertai dengan grid. Grid ini

dapat diubah-ubah baik jumlah kotak pada sumbu X maupun dalam sumbu Y yaitu

dengan mengubah Construction Lines yang terdapat pada Data Area. Display grid

juga dapat diputar sesuai dengan kehendak, yaitu dengan cara melalui menu toolbar

Rotate. Apabila grid ini ingin dihilangkan, maka dapat dilakukan dengan mengklik

Menu Page > General. Untuk menggambar koordinat titik-titik nodal, non-aktifkan

Snap Node Beam (klik x), sehingga yang tampil adalah Structure1.std-Nodes.

Terdapat kotak yang bertuliskan Node, X, Y, Z.

Klik kotak dibawah X pada Node 1, ketik angka 0 kemudian ENTER. Isilah

koordinat masing-masing titik pada kotak-kotak tersebut. Bersamaan dengan itu, di

dalam layar utama akan muncul titik-titik hitam yang telah di definisikan.

Untuk menampilkan nomor titik, klik ToolBar Menu > (symbols & labels) akan

muncul kotak dialog Diagram>Labels> Nodes, klik check-box Node Numbers

(N), kemudian klik Apply > OK. Maka dalam layar akan tampil nomor titik.

Symbols & Labels Rotate

Page 20: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 20

Gbr 12. Menentukan koordinat titik

joint coord

Page 21: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 21

Gbr 13. Menggambar elemen/member dengan menghubungkan 2 titik.

Sebagai persiapan membuat geometri struktur, Gbr.9 merupakan referensi dan dapat

dibuatkan manualnya sebagai berikut :

Titik nodal :

No.titik X Y Z

1 0.0 0.0 0.0

2 5.0 0.0 0.0

3 10.0 0.0 0.0

4 0.0 4.0 0.0

5 5.0 4.0 0.0

6 10.0 4.0 0.0

7 0.0 7.5 0.0

8 5.0 7.5 0.0

Sehingga didapatkan gambar titik-titik nodal (angka dalam lingkaran) seperti tergambar

dalam Gbr.14, sedangkan untuk membuat batang/member adalah dengan

menghubungkan satu titik dengan titik lainnya (contoh titik 1 ke 4), seperti terlihat dalam

Gbr.13. Secara keseluruhan gambar member tertuang dalam Gbr.14 (angka dalam kotak).

Page 22: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 22

Gbr 14. Nomor titik dan nomor batang

Page 23: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 23

Gbr 15. Command

Page 24: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 24

9. Data perletakan

Untuk mendifinisikan perletakan dapat meng klik Commands, kemudian Support

Specification, tampilan nya akan seperti gambar berikut ini :

Gbr 16. Menyiapkan Perletakan

Page 25: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 25

10. Material Constants

Klik Command, Materials Contants dan Material Table, maka akan tampil :

Gbr 17. Konstanta Material

Page 26: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 26

11. Member Property

Untuk mendefinisikan Property dari batang-batang struktur, klik Command,

Member Property, Prismatic, maka tampilannnya sebagai berikut :

Gbr 18. Property untuk menentukan bentuk penampang dan dimensi

Ada bermacam-macam tabel property yang tersedia di dalam Staad, tinggal memilih

mana yang dibutuhkan.

Page 27: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 27

12. Data Pembebanan

Klik Commands > Loading > Primary Load, selanjutnya akan tampil kotak dialog

Set Active Primary Load Case > Create New Primary Load Case .

Buat Load 1 : Dead Load + Live Load (misalnya)

Gbr 19.Pendefinisian Load Cases

Dalam contoh di atas, pembebanan yang ditinjau adalah Beban Mati, Beban Hidup dan Beban

Angin. Berikut 3 kasus pembebanan kombinasinya.

a. Beban Mati

Beban Mati adalah semua beban gravitasi termasuk berat sendiri struktur. Berikut adalah

contoh cara mendefinisikan berat sendiri (selfweight).

Klik Commands, Loading, Primary Load, maka akan tampil :

Page 28: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 28

Title boleh ditambahkan Nama Pembebanan, misalkan BEBAN MATI + BEBAN HIDUP. Klik

Add, kemudian Close. Di samping kiri akan muncul tampilan sebagai berikut :

Page 29: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 29

kemudian Klik LOAD CASE 1 dan Add. Akan terlihat sebagai berikut :

Berat sendiri bekerja pada sumbu Global Y dengan faktor -1. Klik Add kemudian Close.

Akan dicoba untuk melihat isi daripada perintah-perintah yang sudah dilakukan inputnya yaitu

dengan mengklik STAAD-Editor.

Page 30: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 30

STAAD Editor

Tampilan Input data dalam data base adalah sebagai berikut :

Data base ini bisa dirubah, ditulis kembali, akan tetapi apabila perintahnya salah tulis, maka

program tidak akan mengenal perintah tersebut, sehingga akan terjadi error.

Page 31: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 31

Dengan cara yang sama, dapat dilakukan input beban berikutnya.

LOAD CASE 1 setelah berat sendiri adalah Beban Mati. Langkah pertama akan mulai

meng-input beban pada balok Q1 dan Q2. Kemudian diikuti dengan beban pada balok V.

• Dari Page Menu klik Loads, dari Data Area, klik kotak dialog Load Cases Details,

klik 1: LOAD CASE 1, selanjutnya klik Add,

Satuan dalam kotak dialog di atas dapat dirubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

Isi Beban

Page 32: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 32

13. Perintah Analisa

Setelah semua pembebanan di input, selanjutnya adalah melakukan input perintah

analisa struktur. Klik Commands, Analysis.

Analysis untuk struktur seperti contoh di atas dapat dilakukan dengan Perform Analysis atau P-

Delta Analysis. Gunakan Perform Analysis. Untuk Print Option pilih No Print.

Dan untuk Post-Analysis Print, dapat diperintah Output apa saja yang diinginkan. Contohnya

dapat dilakukan perintah Support Reaction.

Page 33: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 33

Selanjutnya apabila data base di cek kembali akan terlihat sebagai berikut :

Page 34: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 34

14. Analyze

Analyze dilakukan untuk melakukan perintah analisa struktur. Klik Analyze, Run

Analysis.

Tampilan yang muncul adalah :

Page 35: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 35

Klik Done, hasil analisa dapat dilihat dengan mengklik STAAD Output :

STAAD Output

Tampilan STAAD Output :

Page 36: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 36

15. Design Parameter

Di dalam design, untuk pembahasan kali ini hanya akan mengupas Design Baja dan

Design Beton Bertulang. Design Baja mengacu kepada AISC sedangkan Design

Beton Bertulang mengacu kepada ACI.

Untuk contoh perhitungan di atas, material baja mempunyai data sebagai berikut :

• Tegangan leleh = 2400 kg/cm2

• Rasio untuk beban tetap adalah 1,00 sedangkan rasio untuk beban sementara

diambil 1,30

Untuk material beton bertulang mempunyai data sebagai berikut :

• fc’ = 200 kg/cm2

• Tegangan leleh tulangan pokok = 4000 kg/cm2

• Tegangan leleh tulangan sekunder = 2400 kg/cm2

Tegangan leleh

Member yang materialnya dari beton adalah member no. 1, 3, 4, 5, 7, 8 sedangkan

member yang materialnya dari baja profil adalah member 2 dan 6.

Page 37: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 37

Klik Commands, Design, dengan pilihan :

1. Concrete Design......

2. Steel Design........

CONCRETE DESIGN

Klik Commands, Design, Concrete Design, maka di sebelah kanan pada Area Data

akan muncul tampilan Concrete Design - Whole Structure kemudian klik Select

Parameter. Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :

Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik <<, selanjutnya cari dan

klik Fc dan klik >, maka Fc akan pindah ke Selected Parameters (kotak kanan). Dengan

cara yang sama pilih Fymain, Fysec.

Pada Area Data klik Define Parameters, selanjutnya definisikan besaran Fc, Fymain dan

Fysec.

Fc = 200 kg/cm2 adalah sama dengan 2 kN/cm2, setelah itu klik Add. Lakukan hal yang

sama untuk Fymain dan Fysec. Setelah selesai klik Close.

Page 38: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 38

Kembali ke Data Area, muncul parameter-parameter dengan tanda tanya (?), yang berarti

bahwa parameter yang bersangkutan belum di definisikan ke dalam struktur.

klik batang-batang yang bermaterial beton (warna-merah di Main Window), kemudian

klik FC2 di Data Area, klik juga Assign To Selected Beams/Plates dan klik Assign.

Page 39: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 39

Akan tampil kotak dialog : The Assignment method you have chosen is Assign to Selected

Geometry. Do you want to proceed ? Klik Yes.

Lakukan dengan cara yang sama untuk Fymain dan Fysec.

Berikutnya adalah klik Commands yang ada di Data Area, sehingga muncul kotak dialog

Design Commands seperti terlihat dalam gambar di bawah ini :

Klik DESIGN BEAM kemudian klik Add, klik DESIGN COLUMN kemudian klik

Add. Akhiri dengan Close.

Pada Data Area akan muncul pula DESIGN BEAM dan DESIGN COLUMN dengan

tanda tanya (?) yang berarti belum di definisikan ke dalam struktur. Dengan meng klik

balok-balok sehingga terdefinisi (berwarna merah), lalu klik DESIGN BEAM, periksa

check box Assign to Selected Beams, dan diakhir dengan klik Assign. Dengan cara yang

sama lakukan untuk DESIGN COLUMN.

Page 40: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 40

STEEL DESIGN

Klik Commands, Design, Steel Design, maka di sebelah kanan pada Area Data akan

muncul tampilan Steel Design - Whole Structure kemudian klik Select Parameter.

Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :

Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik <<, selanjutnya cari dan

klik Fyld dan klik >, maka Fyld akan pindah ke Selected Parameters (kotak kanan).

Dengan cara yang sama pilih parameter-parameter yang lain.

Pada Area Data klik Define Parameters, selanjutnya definisikan besaran Fyld.

Fyld = 2400 kg/cm2 adalah sama dengan 24 kN/cm2, setelah itu klik Add. Lakukan hal

yang sama untuk parameter lainnya. Setelah selesai klik Close.

Sama seperti pada design concrete, nyatakan parameter-parameter untuk baja ke dalam

struktur.

Berikutnya adalah klik Commands yang ada di Data Area, sehingga muncul kotak dialog

Design Commands seperti terlihat dalam gambar di bawah ini :

Page 41: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 41

Klik Check Code dan diakhiri dengan Add.

Selanjutnya di dalam Data Area, klik CHECK CODE kemudian definisikan ke dalam

batang yang bermaterial baja (batang 2 dan 6).

16. Perintah Analyze

Setelah semua input data diyakini sudah selesai lakukan analisa terhadap struktur.

Klik Analyze - Run Analysis. Tetapi sebelum melakukan analisa adalah umum

apabila dilakukan penggontrolan input data melalui STAAD Editor. Beberapa

modifikasi lebih mudah dilakukan melalui Editor ini. Lakukanlah beberapa

modifikasi yang diperlukan, sebelum melakukan Analyze.

17. Output Hasil Analisa dan Design

STAAD Output

Output dari hasil perhitungan dapat dilihat dalam Lampiran.

Page 42: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 42

Hasil Output dalam grafik.

Bidang Momen, Gaya Lintang, Gaya Aksial, Garis elastika/displacement dapat dilihat

melalui fasilitas ini. Skala grafik bidang momen misalnya dapat dirubah melalui icon

Scale.

Sedangkan untuk melihat tampilan hasil design dapat digunakan Post Processing,

kemudian dari Pulldown Menu klik Report, Section Forces dan pilih Batang yang akan

ditampilkan, klik Moment-Z, Absolute Value. Maka tampilan yang akan di dapat adalah

sebagai berikut :

Mz

Loadcases

skala gambar

Page 43: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 43

Klik 2 kali

Page 44: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 44

Klik batang yang bersangkutan 2 kali, maka akan muncul kotak dialog Beam dengan Tab

yang aktif adalah Geometry, yang menampilan informasi geometri dari batang. Klik Tab

Concrete Design, maka akan tampak hasil desain beton lengkap dengan penulangannya.

Dengan cara yang sama, dapat pula ditampilkan desain baja.

Page 45: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 45

Untuk melihat file output klik icon (STAAD Output) dan akan

tampil :

Page 46: 72367797 Staad Pro Tutorial

Pengenalan StaadPro – Ir. Willy C. Wungo 46

LAMPIRAN