7 Tokoh terkenal yang ternyata menderita DISLEKSIAMERDEKA.COM -
Disleksia adalah sebuah kondisi yang membuat seseorang kesulitan
membaca dan menulis. Halinibiasanya terdeteksi ketika seseorang
masih kanak-kanak, dan seringkali membuat mereka memiliki kemampuan
belajar yang berada di bawah rata-rata. Meski begitu, disleksia tak
mempengaruhi besarnya kecerdasan seseorang, hanya membuat mereka
kesulitan untuk membaca dan menulis.
Penderita disleksia terlihat seperti kebanyakan orang. Keadaan
ini memang tak terlihat secara fisik. Namun orang yang memiliki
disleksia akan mengalami kesulitan ketika mereka harus membaca,
menulis, mengurutkan angka, atau menerima perintah.
Meski begitu, tak berarti penderita disleksia akan mengalami
kesulitan selamanya dalam hidup mereka. beberapa tokoh terkenal di
dunia diketahui adalah seorang penderita disleksia. Namun mereka
berhasil menunjukkan bahwa disleksia bukan halangan untuk menjadi
sukses. Berikut adalah beberapa tokoh terkenal yang diketahui
memiliki disleksia.
1. Leonardo da Vinci
Siapa yang tak kenal denganLeonardo da Vinci, sang pencipta Mona
Lisa dan pelukis The Last Supper. Hingga saat ini nama da Vinci
masih sangat melegenda dan diperbincangkan oleh banyak orang.
Pelukis terkenal ini ditengarai adalah seorang yang menderita
disleksia. Hal ini diindikasikan oleh tulisan tangan Da Vinci.
Da Vinci seringkali menuliskan ide-ide penemuannya dengan
tulisan tangan. Seringkali Da Vinci menulis kalimat secara terbalik
sehingga hanya bisa dibaca lewat cermin. Ini adalah hal biasa bagi
penderita disleksia yang kidal. Penulis disleksia seringkali tak
sadar bahwa cara mereka menulis tak sama dengan orang kebanyakan.
Meski begitu, desain yang dibuat Leonardo Da Vinci sangat mendetail
dan rinci, sekaligus brilian.
2. Agatha Christie
Anda penggemar cerita-cerita detektifHercule Poirotdan Miss
Marple? Tentunya Anda sudah tak asing dengan sang pencerita ulung
Agatha Christie. Hingga kini cerita-cerita misteri Agatha Christie
telah terjual miliaran kopi. Agatha Christie juga diketahui
menderita disleksia.
Namun hal ini tak menghentikannya untuk menjadi orang yang
kreatif. Agatha pun tak lelah belajar untuk menulis dan membuat
novel-novel misterinya yang hebat dan selalu bisa menyergap
pembacanya. Hingga saat ini novel-novelnya telah menginspirasi
banyak novelis serta pembuatfilm.
3. Muhammad Ali
Muhammad Ali, seorang petinju yang telah melegenda ternyata
adalah penderita disleksia. Muhammad Ali sendiri mengaku bahwa
ketika masih sekolah, guru-guru selalu mengatainya bodoh. Hal ini
karena Muhammad Ali kecil tak bisa membaca buku pelajarannya.
Selain itu, Muhammad Ali juga tak diterima untuk bergabung
dengan militer karena kemampuan bahasanya yang buruk. Meski begitu,
ini tak membuat Muhammad Ali menyerah dengan dirinya. Terbukti
kemudian dia menjadi salah satu petinju terhebat dan terpopuler di
dunia. Muhammad Ali juga terkenal dengan frase legendarisnya:
"Float like a butterfly and sting like a bee."
4. John Lennon
"You may say I'm a dreamer... but I'm not the only one." Anda
tentu hafal dengan pelantun syair tersebut. Ya,diaadalah John
Lennon, salah satu personil band The Beatles yang melegenda. Dengan
bakatnya yang hebat dalam menulis lirik dan lagu, tak banyak yang
mengira bahwa Lennon adalah penderita disleksia.
Justru karena disleksia yang dideritanya, Lennon berhasil
menggubah lirik dan lagu miliknya sendiri. Disleksia membuatnya
sulit mengingat lirik lagu favoritnya, sehingga Lennon kemudian
membuat lirik dan menggubah lagunya sendiri. Dari sana lah Lennon
kemudian menekuni bidang musik hingga dia menjadi legenda.
5. Steven Spielberg
Steven Spielberg, seorang sutradara dan pembuat film yang paling
fenomenal di masanya melalui Jurassic Park. Di balik kehebatannya
membuat film, Spielberg ternyata juga seorang penderita disleksia.
Spielberg kemudian 'melarikan' diri dari penyakitnya dan berfokus
pada pembuatan film.
Spielberg menjelaskan mengenai perjuangannya melawan disleksia
dan bagaimana masalah tersebut telah membuatnya semakin kuat dan
bertekad untuk menjadi besar melalui karir perfilman. Spielberg
juga tak membiarkan kekurangan tersebut mengganggu kehidupan
profesionalnya.
6. Albert EInstein
Nama Albert Einstein saat ini seolah telah identik dengan kata
'jenius'. Namun siapa sangka, penemu teori relativitas ini ternyata
juga seorang penderita disleksia. Meski begitu, faktanya menderita
disleksia tak membuat Einstein menyerah.
Einstein diketahui menderita disleksia ketika dia sering gagal
mengingat hal-hal sederhana. Einstein tak bisa mengingat jumlah
bulan dalam setahun, namun dia bisa berhasil menyelesaikan formula
matematika tersulit. Einstein juga diketahui tak bisa menalikan
tali sepatunya dengan benar, namun kejeniusannya terbukti
membuatnya bisa sukses dan melegenda hingga saat ini.
7. Henry Ford
Henry Ford adalah seorang enterpreneur yang menjadi penemu Ford
Motor Company. Kebanyakan dari Anda mungkin hanya familiar dengan
nama belakangnya yang kini digunakan sebagai merek mobil. Semasa
kecilnya, Ford harus berjuang keras untuk bisa membaca dan menulis.
Meski begitu, dia juga dikenal memiliki kemampuan untuk memperbaiki
barang.
Meski Ford kecil susah membaca, namun dia menjadi yang tercepat
ketika harus memperbaiki jam. Meski memiliki disleksia, Ford tak
berhenti belajar dan berusaha. Salah satu rahasia suksesnya adalah
tak pernah berhenti belajar dan tak pernah menyerah. Filosofi Ford
bahwa kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai lagi, kali
ini lebih rajin dan lebih baik. Tak heran, dengan semangatnya itu,
Ford menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Itulah beberapa tokoh terkenal yang diketahui menderita
disleksia. Selain tujuh tokoh di atas, masih banyak lagi tokoh yang
diketahui memiliki disleksia seperti Alexander Graham Bell, Pablo
Picasso, Robin William, aktor Orlando Bloom dan aktris Kiera
Knightley, seniman Andy Warhol, Presiden Amerika Winston Churchill,
dan lainnya.
Orang-orang yang berhasil dan sukses bukan berarti orang yang
sempurna dan memiliki segala kemampuan yang diinginkannya. Mereka
adalah orang-orang yang berhasil mengalahkan kekurangan mereka dan
berjuang dengan kekuatan yang mereka miliki. Mereka semua adalah
orang yang mengetahui kelebihannya dan berjuang untuk sukses dengan
kekuatan mereka.
http://forums.merdeka.com/threads/3028-7-Tokoh-terkenal-yang-ternyata-menderita-DISLEKSIA
TEMPO.CO,Jakarta- Jika ditanya rute jalan dari rumahnya di
Bintaro menujustudioTrans TV, Deodatus Andreas Deddy Cahyadi
Sundjojo atau Deddy Corbuzier, 35 tahun, tak bisa menjelaskannya.
Bahkan, ia tak ingat rute jalan dari rumahnya ke rumah
mertuanya.
"Apalagi nama Anda, 100 persen saya tidak tahu," ujarnya kepada
Heru Triyono dan fotografer Yoseph Arkian dariTempo, yang
mengikutinya nyaris separuh hari, Selasa lalu.
Nama bintang tamu di acaraHitam Putihpun selalu dituliskan di
papan putih di bibir panggung agar ia bisa melihatnya. Kelupaan itu
pernah terjadi saat bintang tamunya komposer ternama Addie M.S.
Untung Addie tak tersinggung.
Itu terjadi karena Deddy mengidap disleksia, semacam gangguan
otak, di mana pengidapnya kerap tak bisa menghafal, membaca, juga
menulis. Dalam kasus Deddy, otak kirinya yang tak berfungsi baik.
Namun demikian, Deddy mengaku memilikiintelligence quotient(IQ)
160. Jika benar, itu artinya kecerdasan Deddy setara denganAlbert
Einstein. Benar atau tidak, kita tak tahu. Jangan-jangan dia juga
lupa berapa sebenarnya tingkat IQ-nya.
Disleksia ini membuat Deddy sempat tak naik kelas saat SD. "Saya
tidak naik kelas, tapi ayah tidak marah, katanya. Padahal, saat itu
ayahnya tidak tahu dia mengidap disleksia. Itulah yang membuat
Deddy semakin kagum pada ayahnya.
Ia baru menyadari dirinya mengidap disleksia saat SMA. Ia sering
bingung karena seringlupa. Yang pasti ia tidak bisa ingat nama
orang, apalagi nama jalan. Untungnya, ia selalu diantar sopir sejak
kecil. Karena disleksia ini pula, Deddy memilih kuliah di Jurusan
Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta selulus dari SMA Santa
Theresia. "Saya ingin menerapi diri sendiri, tuturnya.
Kemungkinan, kata Deddy, karena disleksia ini ia menjadi pribadi
yang blakblakan dalam berbicara sehingga dia terkesan tidak
menyenangkan. Ia pun mengakui tidak memiliki teman dekat dari dulu,
kecuali sang istri. Ia juga tidak pernah bergaul dengan
teman-temannya. "Saya ini kuper (kurang pergaulan) dan seperti
anti-sosial," katanya.
Deddy pun mengaku banyak yang tidak suka dengan perangainya saat
syuting. Bahkan, ada bintang tamu yang pulang karena dimaki-maki
olehnya. "Serius. Bintang tamu itu pulang. Dia artis laki-laki,"
ujar Deddy yang mengambilmasterpsikologi di Universitas London,
Inggris.
Di sela-sela kesibukannya, pria berusia 35 tahun ini
menghabiskan waktu bersama putranya, Askanio Nikola Corbuzier, 6
tahun. Ia kadang-kadang menyalurkan hobi menulisnya
diblog.http://www.tempo.co/read/news/2012/11/18/219442414/Deddy-Corbuzier-Pengidap-Disleksia-yang-Sukses
kisah penderita dyslexia/disleksia yang sukses, hebat dan
mendunia: Orlando BloomDyslexia/disleksia adalah sebuah kondisi
ketidakmampuanbelajarpada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan
pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan
menulis.Gambaran mudahnya adalah ketika saya mencoba membaca
beberapa kalimat dengan huruf sansekerta ataukatakana(jepang),
semua terlihat asing dan tentu saja saya kesulitan menyusun kalimat
dari huruf tersebut. hal semacam ini dialami penderita dyslexia
sejak usia dini.Penderita dyslexia secara fisik tidak akan terlihat
sebagai penderita. Dyslexia tidak hanya terbatas pada
ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam
urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk
dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah
yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Haliniyang sering
menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi dalam
beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita
tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar,
atau tidak dapat menerima perintah yang berurutan, misalnya: baca
kalimat pertama pada paragraf ketiga bab 4 di halaman 71 ! Butuh
ratusan detik hingga si penderita dapat menerima dan melakukan
perintah tersebut.
Dibalik kekurangan para penderita dyslexia tersebut, terdapat
faktaluarbiasa mengenai kelebihan penderita dyslexia pada umumnya,
yakni : Problem-solving, daya imajinasi dan kreativitas di atas
rata-rata orang normal kebanyakan, yang tersimpan dalam otak kanan!
Artinya apabila kekurangan tersebut disembuhkan, peluang untuk
menjadi orang hebat yang mendunia terbuka lebar!
Secara teori dan fakta, dyslexia bukanlah penyakit yang tidak
bisa disembuhkan. Namun dibutuhkan usaha dan keinginan ekstra keras
untuk dapat sembuh.Orlando Bloom, Aktor Hollywood papan atas adalah
satu diantara orang-orang luar biasa penderita dyslexia yang dapat
sembuh dan mencapai kesuksesan yang mendunia.
Orlando JonathanBlanchardBloom, atau yang lebih dikenal dengan
Orlando Bloom merupakan aktor papan atas yang meraih kesuksesan di
perfilman dunia pada awal tahun 2000-an, setelah memerankan Legolas
di trilogi film The Lord of the Rings yang kemudian menjelma
menjadi aktor sukses setelah memastikan diri sebagai salah satu
aktor utama dalam film-film blockbuster Hollywood, seperti Troy,
Elizabethtown danKingdom of Heaven, independen Haven. Bloom juga
telah sukses memerankan Will Turner di tiga film Pirates of The
Caribbean: Pirates of the Caribbean: Pirates of the Caribbean: The
Curse of the Black Pearl, Pirates of the Caribbean: Dead Man's
Chest dan Pirates of the Caribbean: At World's End.
Namun siapa sangka Bloom adalah salah satu penderita dyslexia.
Berikut kisah dan pernyataan Bloom tentang dyslexia yangdiaalami
saat usia dini:
"Masa kecil saya penuh perjuangan dan kerja keras,
sayaharusbekerja tigakali lebihkeras daripada orang kebanyakan
untuk mempelajari suatu hal"Lanjutnya, "Saya sangat frustasi dengan
ketidakmampuan belajar, dan itu membuat saya merasa bodoh"
Jalan menjadi terang ketika Bloom berusia tujuh tahun, saat di
tes dan di diagnosa mengalami dyslexia namun disaat bersamaan
diketahui bahwa ia mempunyai IQ tinggi. Diagnosa ini membuatnya
sadar bahwa ia tidaklah bodoh. Dan dengan dukungan lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah, secara luar biasa Bloom dapat
bangkit.
Bloom beruntung, karena generasi sebelum Bloom tidak berjalan
begitu baik. Selama sedekade lebih, ketidakmampuan belajar telah
disalahpahami -atau tidak dipahami sama sekali- dan penderita
dyslexia hanya tahu bahwa mereka tidak "normal". Mereka tidak dapat
mengikuti kelas, tidak dapat mengeja dan membaca. Mereka bahkan di
panggil "si bodoh" atau "pemalas" oleh teman-temannya.
"Kreativitas adalah kunci bagi anak-anak penderita dyslexia.
Kamu dapat berpikir di luar kotak", ungkap Bloom. "Ajarkan mereka
tentang apa yang ingin mereka capai. Biarkan mereka berjalan dengan
apa yang mereka pikirkan"
Saat tumbuh dewasa, Bloom mampu memanfaatkan talenta actingnya,
kepemimpinan alaminya (kapten sepakbola dan tim hoki sekolah) dan
daya tariknya (diamalu-malumengakudia seringbisa bertahan dari
wanita dengan"menutup mata sebentar"dantersenyum")
"Saya beruntung", aku Bloom. "Saya selalu beruntung".
"Tapi banyak anak-anak lain tidak seberuntung Bloom,
ketidakpercayaan diri mereka membawa mereka jauh dari lingkungan
dan pada kasus ekstrim, mereka mengalami depresi yang sangat
hebat".
Bloom memberikan beberapa nasihat kepada anak penderita
dyslexia: Pertama, jangan malu. Mintalah bantuan, katakan, "Saya
menderita dyslexia, saya butuh waktu lebih untuk mengerjakan tes
atau pekerjaan rumah". Kemudian, jangan lihat hal tersebut sebagai
masalah, namun sebuah anugrah. "Itu bukanlah ketidakmampuan, namun
sebuah tantangan", tambah Bloom.
"Terima hambatan ini, atasi dan jadikan itu sebagai alasan untuk
menjalani hidup yang indah", Bloom mengakhiri pernyataan
kisahnya.Catatan: Beberapa penderita dyslexia yang mendunia
mewakili masing-masing bidang: Ilmuwan : Albert Einstein - Thomas
Edison Musisi : John Lennon (Vokalis The Beatles) Politik : John F
Kennedy Hiburan : Tom Cruise Atlit : Muhammad Ali Pengusaha: Henry
Ford (Pendiri Ford Motor Company) Seniman: Leonado Da
Vincihttp://rizqi-maulana.blogspot.com/2011/11/kisah-penderita-dyslexiadisleksia-yang.html
Artikel LainnyaAnak Jatuh Cinta, Perlukah Cemas?Mungkinkah Anak
Terkena DBD Berulang?Anak Menangis di SekolahNilai Anak di Sekolah
TurunFilm Anak Paling Ditunggu di 2014 (Part I)Film Anak Paling
Ditunggu di 2014 (Part II)Sariawan Pada AnakManfaat Aktivitas Masak
pada AnakAnak Kepergok Masturbasi?Tempat Curhat Tepercaya Anak
more artikel4 Selebriti Sukses Meski Disleksia
Vonis disleksia bukan berarti si kecil kehilangan kesempatan
untuk sukses. Di bawah ini adalah sejumlah tokoh dengan prestasi
mendunia, meski menyandang disleksia.
- Tom CruiseAktor paling populer di era 90-an (bahkan sampai
sekarang) ini dulu mesti berjuang habis-habisan untuk bisa naik
kelas. Terlebih, orangtua Tom yang sering berpindah-pindah kian
menyulitkan Tom kecil beradaptasi dengan pelajaran
disekolahbarunya. Untungnya, Tom kemudian menemukan dunia akting
yang justru melejitkan namanya dan menjadikan dirinya salah satu
aktor terkaya di dunia.
- Keira KnightleySi cantik asal Inggris ini sudah memiliki
passion di dunia pertunjukan sejak kecil. Orangtua Keira yang
cerdik menjadikan kecintaan putrinya pada panggung sebagai motivasi
gadis ini belajar membacaKeira harus membaca naskah sebelum pentas.
Sekarang saya tidak menemui kesulitan mempelajari naskah film,
meski untuk membacanya pertama kali saya masih memerlukan waktu
agak lama, ujarnya.
- Agatha ChristiePemegang rekor Guiness Book untuk penulis buku
terlaris ini dikenal sebagai si lambat di dalam keluarganya. Sampai
menjadi penulis pun saya masih sering kesulitan mengeja kata-kata
dengan benar. Tapi untuk itulah gunanya ada editor, bukan?
candanya. Dalam menghadapi disleksia, wanita ini memberi tips
sederhana, yaitu menerima kondisinya apa adanya dan fokus pada apa
yang ia bisa lakukan.
- Leonardo DaVinciLeonardo adalah seseorang yang terlahir dengan
multitalenta. Dia adalah pelukis, desainer, ilmuwan, serta pemikir
ternama dunia. Tak banyak yang tahu bahwa ia juga seorang penderita
disleksia. Kondisi ini diketahui para peneliti masa kini ketika
mengamati tulisan tangan Leonardo yang bentuknya terbalikseperti
melihat dari cermin, berbeda jauh dengan lukisannya yang begitu
proporsional dan
presisi.http://www.parenting.co.id/article/artikel/4.selebriti.sukses.meski.disleksia/001/004/359
Perjalanan Bisnis Richard Branson, Seorang Pengusaha Sukses
Penderita DisleksiaPublished : 5 September 2013|84
0
0|
Apakah kamu pernah mendengar nama RichardBranson? Pria dengan
tampang jenaka dan hampir selalu tersenyum di setiap posenya adalah
seorang pengusaha luar biasa yang ada di balik kesuksesan Virgin
Group. Virgin Group adalah perusahaan yang memiliki beberapa sektor
bisnis, mulai dari telepon selular, travel, jasa keuangan,
rekreasi, musik, liburan, kesehatan & kebugaran, dan masih
banyak lagi.
Image Credit BySir RichardBranson Photo Album
Tentang Richard Branson
Lahir pada tahun 1950 di Inggris, Richard Branson memiliki
seorang ayah yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu yang
berprofesi sebagai pramugari. Karenadisleksia, ia memiliki
kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Akhirnya, pada usia
16 tahun ia memutuskan untuk keluar dari sekolah dan perjalanan
bisnisnya pun dimulai.
Tentang perjalanan bisnisnya Titik awal dari bisnis yang ia
bangun dimulai pada saat ia berusia 16 tahun. Di usia tersebut, ia
menerbitkan sebuah majalah yang bernama Student. Pada usia 20 tahun
ia memulai bisnis yang menjual rekaman audio lewat pengiriman pos
untuk mendanai bisnis majalahnya. 2 tahun kemudian, ia membuka toko
yang menjual rekaman musik di Jalan Oxford, London. Selang beberapa
tahun kemudian, ia membangun studio rekaman di Inggris dan merambah
ke mancanegara. Pada usia 35 tahun, kesuksesan bisnisnya menanjak
dengan penambahan bisnis penerbangan yang bernama VirginAtlantic
Airways. Pada tahun-tahun berikutnya, ia merambah ke sektor bisnis
yang lebih luas lagi dan sampai sekarang Virgin telah menjadi merek
yang diakui di dunia.
"Business opportunitiesare like buses, there's always another
one coming."- Richard Branson -
Dari kisah seorang Richard Branson, saya belajar bahwa
kesuksesan itu bisa diraih oleh siapa saja. Semua orang pasti punya
kelemahan. Namun, asal kita tidak berkecil hati dan terus berusaha,
maka pintu kesempatan pasti akan terbuka untuk kita. Dan tidak
mustahil, kalau kita pun bisa meraih kesuksesan seperti seorang
Richard Branson.
http://www.arthinkle.com/articles/detail/perjalanan-bisnis-richard-branson-seorang-pengusaha-sukses-penderita-disleksia
ada artikelsebelumnya, ruangpsikologi telah menjelaskan sedikit
tentang disleksia. Disleksiaadalah gangguan membaca yang spesifik
pada seseorang dengan pengelihatan dan kemampuan akademis yang
memadai (Kalat, 2009). Gangguan ini terjadi karena kondisi otak
yang tidak bisa mengenali dan memproseskan simbol-simbol tertentu.
Orang-orang yang menderita disleksia mempunyai kesulitan dalam
membaca suatu kata dan menganggap kata-kata tersebut berbentuk lain
dari bentuk normal. Gejala dari penyakitdisleksiaadalah mengalami
kesulitan dalam mengartikan suatu kalimat sederhana, kesulitan
dalam membaca kata-kata tertulis, dan kesulitan dalam
menyajakkannya. Aspek abnormal dari penderitadisleksiaini adalah
otaknya, bukan gangguan pengelihatan ataupun rendahnya intelijensi.
Bahkan, banyak orang dengan penderitadisleksiamempunyai kecerdasan
di atas rata-rata intelijensi normal. Berikut ini merupakan cerita
dan penjelasan dari beberapa figur tentang bagaimana mereka
menikmati hidup mereka dengan penyakitdisleksia.Christian BoerIa
adalah seorang desainer grafis yang menderitadisleksiasejak ia
lahir. Karena penyakitnya yang tidak mampu membaca kata-kata, ia
padukan penyakitnya dengan seni bersama-sama membuat suatu proyek
yang kemudian bernamaDyslexiepada tahun 2008 saat ia masih
berokupasi sebagai pelajar. Dengan adanya proyek ini, dilakukanlah
penelitian diUniversity of Twentedi Belanda pada
pasien-pasiendisleksia(disebutnyadyslexics). Riset ini menjelaskan
bahwa dyslexics menunjukkan adanya perkembangan yang progresif
dengan membaca bacaan yang dituliskan dalam Dyslexie. Dyslexie
merupakan bentuk tulisan khusus didesain untuk
penderitadisleksiaagar dapat membaca lebih baik dan mengurangi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam membaca. Karena Boer
merupakan seorangdisleksia, ia menyadari sendiri apa
yangdisleksiabutuhkan untuk melakukan perkembangan dalam membaca
kalimat-kalimat sederhana ataupun kompleks. Boer memang berniat
untuk membantu pasiendisleksialainnya untuk membantu mereka dalam
membaca dan melancarkannya dengan font khusus.Dyslexie is not a
cure, but Iseethe font as something like awheelchair. Video bisa
dilihat disiniPeter Lovatt, Ph.D
Lovatt adalah seorang psikolog juga sekaligus pedansa handal. Ia
menyukai dansa sejak kecil, di mana ketika ia kecil, ia mengikuti
les balet dan ia satu-satunya anak laki-laki pada kelas tersebut.
Sembari hobi yang dilakukannya, Lovatt juga menderitadisleksiadan
semakin buruk ketika menginjak umur 20. Ketika ia menyerah untuk
berdansa, ia memutuskan untuk berkuliah jurusan psikologi dan
bahasa inggris, mengingat ketika kecil juga mengalami remedial di
kelas bahasa inggris karena menderitadisleksiaitu sendiri.Lovatt
kemudian mendapatkan beasiswa S2 jurusanNeural
ComputationdiUniversity of Stirlingdan menyelesaikan disertasinya
diEssex University. Tahun 1998, ia menyelesaikan penelitian untuk
mendapatkan gelar Ph.D-nya tentangShort-term Memory andDyslexia.
Kemudian ia dikukuhkan menjadi profesor diHertfordshire
Universitypada September 2004, dan mendirikanPsychological
DanceLab.pada tahun 2008. Lovatt merupakan salah satu bukti bahwa
penderita dyslexia belum tentu mempunyaimentaldan kecerdasan yang
normal atau di bawahnya.People with dyslexia have differentmemory
systems, so its very important for them to find ways to channel
their creative expression. Video bisa dilihat
disiniOrlandoBloom
Aktor terkenal ini merupakan salah satu dari penderita disleksia
yang sukses dengan karirnya. Awalnya, Bloom merasa mempunyai
self-esteem yang rendah karena adanya penyakit ini, ia merasa bahwa
dirinya tidak pintar. Dengan tidak bisa membaca kalimat dan
memahaminya dengan benar, Bloom merasa lelah dengan dirinya sendiri
dan merasa tidak layak. Akan tetapi, pada umur 7 tahun saat ia
didiagnosis menderitadisleksia, ia juga menghasilkan skor IQ yang
tidak rendah. Dengan begitu, ia merasakan kelegaan yang membuat
self-esteem-nya kembali naik dan membuat kesimpulan
bahwadisleksiaitu sendiri tidak berhubungan dengan kecerdasan, IQ,
atau kognisi seseorang. Bloom termasuk penderita dyslexia yang
beruntung dan menghasilkan kehidupan yang baik, dibandingkan
penderita dyslexia lainnya, yang berakhir di penjara karena
narkotika, atau menjadi anak-anak yang dikeluarkan dari sekolah.
Bloom menyemangati anak-anak penderitadisleksiauntuk tidak boleh
malu dengan kekurangannya, anggaplah itu sebagai tantangan serta
bakat. Dengan menyadaridisleksiabukan berarti tidak pintar,
kreativitas sangat diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan-kemampuan non-akademis penderitadisleksiaagar tetap
menjadi orang yang berguna di kemudian hari.Michael FaradayAhli
fisika dan kimia ini merupakan salah satu orang penting pada abad
ke-19. Faraday adalah seorang ilmuan yang sempat berkontribusi
dalam bidang elektromagnetisme danelectrolysis. Suatu hari,
seseorang bernama Thomas West mengatakan bahwa Faraday menderita
disleksia. Faraday menjadi kurang peka dalam pengejaan kata dan
ketepatan waktu. Memori Faraday sedang tidak bekerja, melainkan
mempermainkan Faraday, dan gejala lain, ia tidak bisa menyelesaikan
soal matematika sederhana. Akan tetapi, Faraday memiliki kemampuan
visual yang kuat, bahwa ia pertama memahami terlebih dahulu apa
yang dilihatnya, kemudian memecahkan apa yang dipikirkannya menjadi
bagian-bagian agar mudah dipahami oleh orang lain. Tidak semua
penderitadisleksiamempunyai kemampuan ini.Robert W. Woodruff
Woodruff pernah menjabat sebagai presiden perusahaan Coca Cola
tahun 1923-1954. Merujuk kepada pengalaman Woodruff waktu kecil, ia
juga menjadi salah satu penderita disleksia. Ayahanda Robert,
Ernest Woodruff, adalah seorang figur yang sangat sukses pada saat
itu, dengan menjabat menjadi presiden dari satu-satunya bank
terpercaya di daerah Atlanta bagian selatan, yaitu The Trust
Company of Georgia. Ernest termasuk seorang ayah yang bersifat
otoriter dan keras kepala, sehingga Robert dikuliahkan di Emory
College setelah menyelesaikan studinya di Georgia Military Academy
tanpa mempertimbangkan bidang-bidang yang diminati Robert. Karena
didiagnosa sebagai penderitadisleksia, performa Robert ketika di
Emory College sangat buruk sehingga pihak universitas mengirimkan
surat yang berisikan tentang ketidakpuasan mereka terhadap performa
Robert pada saat itu. Setelah melewati masa sekolah, Robert
menemukan minatnya pada bisnis. Ia juga menemukan kesenangan dalam
bidang pemasaran ataumarketingdan mempromosikan bisnis Coca-Cola
untuk yang pertama kalinya. Dengan bekal kemampuan Robert yang
canggih dalam bisnis membuat ia mampu menghasilkan umpan balik yang
tidak kalah canggihnya hingga perusahaan Coca-Cola bisa dikenal
sampai penghujung dunia.Dari 5 cerita penderita disleksia di atas,
dapat disimpulkan bahwa penyakitdisleksiasama sekali tidak
berhubungan dengan kecerdasan, sehingga dyslexics jangan sampai
self-esteem rendah karena menganggap dirinya tidak pintar dan tidak
kreatif. Kreativitas ada pada setiap diri seseorang, dan tingkatan
kreativitas berbeda-beda setiap orangnya. Teruslah berkreasi karena
inovasi datang dari ide kecil yang bisa dikembangkan!
Sumber:http://ruangpsikologi.com/kesehatan/disleksia-bukan-penghalang-kesuksesan/#ixzz2usk2OCbhCopyright
RuangPsikologi.com 2014Under Creative Commons License:Attribution
Non-CommercialFollow us:@ruangpsikologi on Twitter|ruangpsikologi
on Facebook
http://ruangpsikologi.com/kesehatan/disleksia-bukan-penghalang-kesuksesan/