Tipe-Tipe Letusan Gunung Berapi Lengkap
Tipe-Tipe Letusan Gunung Berapi Lengkap
Dhika-Share | Tipe-Tipe Letusan Gunung Berapi ( gunung api )
yang ada di seluruh dunia. Gunung berapi atau gunung api secara
umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai
fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud
volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di
daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api
lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang
populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung
berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di
sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur
Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa
hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh
aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.
Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun
sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk
menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah
gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
-wikipedia-
Berikut macam-macam atau tipe-tipe letusan gunung berapi :1.
Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke
permukaan bumi bersifat cair sehingga mudah mengalir. Ciri-ciri
letusan tipe Hawai antara lain:(1) lava yang dikeluarkan dari
lubang kepundan bersifat cair.(2) lava mengalir ke segala arah.(3)
Bentuk gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai perisai atau
tameng.(4) skala letusannya relative lebih kecil namun
intensitasnya cukup tinggi. Contoh gunung berapi dengan tipe
letusan Hawaii antara lain: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan
Kilauea di Hawaii.
2. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu
tertentu. Misalnya gunung api stromboli di Kepulauan Lipari dimana
tenggang waktu letusannya 12 menit, jadi setiap 12 menit akan
terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik,
bom dan lapili. Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri:(1)
seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat,
namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh,
Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur
di Bali. (2) Letusannya memiliki interval waktu hampir sama. Gunung
api Stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12
menit, artinya setiap 12 menit kawah melontarkan material padat
berupa pasir, batu, dan abu.(3) material yang dimuntahkan berupa
material padat, gas, dan batu Contoh tipe letusan Stromboli yaitu
Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material
padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava.
Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan
kedalaman dapur magma. Letusan tipe vulkano mempunyai ciri-ciri:(1)
cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari
dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai
tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya.
Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur.(2) besar kecilnya letusan
didasarkan atas kekuatan tekanan dan kedalaman dapur magmanya.(3)
daya rusak cukup besar. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia,
serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat
mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat
dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong
ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng
gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan
panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe
merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya. Letusan tipe
merapi mempunyai ciri-ciri: ciri-cirinya :1.lava agak kental2.dapur
magma agak dangkal 3.tekanan gas rendah4.terdapat sumbat lava dan
kubah lava.
5. Letusan Tipe Perret atau Plinial
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan
material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan
lubang kepundan dan puncak gunung. Karena letusannya sangat hebat,
menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding
kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera. Letusan tipe Perret atau
Plinianmempunyai ciri-ciri:1.tekanan gas sangat kuat.2.lava
encer.3.penyebab kaldera.
6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah
di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga
menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila
penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus. Letusan tipe
pelee mempunyai ciri-ciri: 1.viskositas lava hampir sama dengan
tipe merapi.2.Tekanan gasnya cukup besar.3.peletusan
mendatar.Contoh gunung api yang mempunyai letusan tipe pelee yaitu
Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah.
7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama
lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut
akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Letusan tipe sint
vuncent mempunyai ciri-ciri:1.lava agak kental.2.tekanan gas
sedang.3.kawahnya terdapat danau. Contoh gunung yang mempunyai
letusan tipe sint vincent : Gunung Kelud yang meletus pada tahun
1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.