Top Banner
SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS Paper Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang NIM : 55516120030 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Program Studi Magister Akuntansi FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2017
21

7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

Jan 28, 2018

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS

Paper

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL

Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang

NIM : 55516120030

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Program Studi Magister Akuntansi

FAKULTAS PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA

2017

Page 2: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

ABSTRAK

Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar

kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem

penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan

pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang

meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat

penyimpanan untuk melayani permintaan maupun peminjaman dari pasien atau

untuk keperluan lainnya. Rekam medis mempunyai dua bagian yang perlu

diperhatikan yaitu bagian pertama adalah tentang individu yaitu suatu informasi

tentang kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan dan sering

disebut pateint record, bagian kedua adalah tentang manajemen merupakan suatu

informasi tentang pertanggungjawaban apakah dari segi manajemen maupun

keuangan dari kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan. Rekam

medis di Puskesmas merupakan salah satu sumber data penting yang nantinya akan

diolah menjadi informasi. Pengisian rekam medis di Puskesmas dimulai di Unit

Pendaftaran dengan menggunakan komputerisasi, selanjutnya pasien langsung

menuju ke tempat dia mau diperiksa, sementara identitas pasien sudah langsung

terkirim ke semua ruangan di Puskesmas. Oleh tenaga kesehatan, pasien tersebut

dianamnesia dan diperiksa serta kalau dibutuhkan dilakukan pemeriksaan

penunjang. Akhirnya dilakukan penegakkan diagnosa dan sesuai kebutuhan, pasien

tersebut diberi obat atau tindakan medis lainnya. Sehingga untuk rekam medik para

perawat tinggal melihat dari komputer berapa jumlah pasien, apa yang diberikan,

apakah pasien lama atau baru dan lain sebagainya.

Page 3: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

ABSTRACT

Medical records have a very broad sense, not just registration activities, but have

an understanding as a delivery system of medical records that began recording for

patients to get medical services, followed by handling medical record file that

includes the implementation of storage as well as spending a file from a storage

area to airport demand and borrowing from a patient or for other purposes.

Medical record has two parts that need to be considered that the first part is about

the individual that is an information about health conditions and diseases the

patient concerned and often called pateint record, the second part is about the

management of an information on liability whether in terms of management and

finance of health conditions and diseases of the patient concerned. Medical records

in primary health care is one of the important sources of data which will be

processed into information. Charging medical records in the health center began

in the Registration Unit by using computerized, then the patient directly to the place

she wanted to be checked, while the identity of the patient is directly sent to all the

rooms in the health center. By skilled health personnel, these patients dianamnesia

and examined and if need be investigated. Finally do enforcement diagnosis and as

needed, the patient is given a drug or other medical action. So for the nurses

medical record live view of the computer how many patients, what is given, whether

old or new patients and others.

Page 4: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan anugrah, kemudahan, serta rahmat dan karunia-Nya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan paper yang berjudul : “Sistem Informasi

Kesehatan Di Puskesmas” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Sistem

Informasi Dan Pengendalian Internal.

Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penulisan ini tidak lepas

dari kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Semoga paper ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya

bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan

kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam

paper ini.

Jakarta, 14 April 2017

Jemmy Esrom Serang

Page 5: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mencapai Indonesia Sehat Tahun 2016 adalah upaya

untuk meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau. Untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut,

perlu dukungan tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional, seperti

tercantum dalam Undang-Undang RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal

32 ayat 4 dinyatakan bahwa pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan

berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan

oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan. Salah satu tenaga

kesehatan yang menunjang terhadap keberhasilan pencapain Indonesia Sehat

tersebut adalah Perawat. Untuk itu perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan

secara menyeluruh berkontribusi pada pelayanan kesehatan melalui praktik

keperawatan. Praktik keperawatan merupakan suatu tindakan keperawatan

profesional yang dilandasi oleh kaidah ilmu pengetahuan, kode etik dan etika

keperawatan, yang merupakan pedoman bagi perawat dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat menjamin masyarakat mendapatkan

pelayanan yang bertanggung jawab dan etis. Bentuk pelayanan yang bertanggung

jawab dan etis tidak hanya memberikan langsung pelayanan keperawatan ke pasien

dalam bentuk memberikan preventif, tindakan keperawatan maupun kuratif.

Page 6: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

Namun selain hal tersebut ada hal yang termasuk salah satu indikator pelayanan

yang bertanggung jawab dan etis adalah dalam hal dokumentasi atau catatan pasien.

Dalam melaksanakan dokumentasi kepada pasien selain harus bertanggung jawab

juga sebagai bentuk untuk mengantisipasi tanggung gugat dari pasien. Dewasa ini

pencatatan dokumentasi atau rekam medik pasien banyak yang sudah menggunakan

alat bantu modern yaitu dengan menggunakan komputer. Namun hal tersebut belum

semua melaksanakannya, tentunya dengan berbagai

alasan. Baik karena dana yang belum mencukupi, sumber daya manusia

yang belum memadai dan lain sebagainya.

Penggunaan catatan pasien yang terkomputerisasi (computerized patient

records) yang berkembang pesat, membutuhkan bahasa yang baku dalam

menggambarkan masalah-masalah pasien. Diagnosis keperawatan melengkapi

kebutuhan tersebut dan membantu menetapkan lingkup praktik keperawatan,

dengan menggambarkan kondisi perawat yang dapat merawat secara mandiri.

Diagnosis keperawatan menyertakan pemikiran kritis dan pembuatan keputusan,

serta menyediakan istilah yang dipahami secara universal dan konsisten diantara

para perawat yang bekerja pada beragam tempat, termasuk rumah sakit, klinik rawat

jalan, fasilitas perawatan lain, fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik pribadi

maupn swasta. (Doenges et al. 1999)

Penggunaan catatan komputerisasi ini sudah banyak di lakukan di Rumah

sakit-sakit besar baik swasta maupun pemerintah, namun ada juga sebagian kecil

beberapa puskesmas yang sudah menggunakan dokumentasi secara komputerisasi.

Page 7: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk paper ini adalah sebagai berikut:

1) Apa saja jenis alternatif pengembangan sistem pada puskesmas?

2) Apa contoh implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di

puskesmas khususnya yang berbasis komputer?

1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Adapun tujuan dari paper ini untuk

1. Meningkatkan pemahaman tentang teknologi informatika di Puskesmas

2. Dapat memberikan masukan tentang penggunaan teknologi informatika di

puskesmas, terutama bagi perawat.

Page 8: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi

1. Pengertian

Menurut Jogianto, sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung informasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.

2. Fungsi utama sistem informasi adalah untuk :

a. Mengambil sebagai input atau merupakan data capturing, artinya perekaman data

dari suatu peristiwa atau kejadian di dalam beberapa formulir seperti bukti tindakan

medis dan bukti pelayanan penunjang (radiologi dan laboratorium).

b. Mengolah, mentransformasi, dan mengkonversi data menjadi informasi.

c. Mendistribusikan informasi (reporting / disseminating) kepada para pemakai.

3. Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu perangkat keras

komputer, perangkat lunak komputer, spesialis informasi, pemakai, fasilitas,

database, dan informasi. Ketika para manajer suatu organisasi memutuskan untuk

Page 9: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus

menyadari tiap elemen tersebut sebagai sumber daya informasi.

4. Kualitas Informasi.

Kebutuhan informasi merupakan hal yang penting untuk mendukung

kegiatan manajemen dan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak manajer,

sehingga diperlukan suatu informasi yang mempunyai kualitas.

B. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan cara-cara mengelola pekerjaan

informasi dengan menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan prinsip-

prinsip manajemen. Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi

pengumpulan data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain. Pada unit

kerja yang baru informasi tersebut dapat langsung digunakan, atau dapat juga

dianggap data baru untuk diolah lagi menjadi informasi sesuai keperluan unit

bersangkutan. Dengan beredarnya informasi dari unit satu ke unit lain maka

terjadilah arus informasi atau hubungan informasi antar unit.

Di bawah ini merupakan alur yang biasa dipakai pada manajemen

puskesmas ketika pasien datang melakukan kunjungan. Yaitu pasien masuk ke

ruangan pendaftaran kemudian ditanya identitas dan keluhannya, kemudian ditulis

dibuku pasien, selanjutnya pasien diberi selembar kertas atau kartu yang kemudian

dibawa ke ruangan pemeriksaan. Di ruangan pemeriksaan terapi dituliskan

kemudian ditandatangani oleh yang memberi tindakan dan pasien di suruh ke

ruaang obat untyuk mengambil obatnya sambil menyerahkan kartunya. Setelah

Page 10: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

pasien pulang maka para perawat mengumpulkan dan menghitung jumlah kartu dari

pasien kemudian diklasifikasikan mana yang penyakit menular, kesehatan ibu an

anak dan lain sebagainya untuk selanjutnya ditulis di buku buku laporan

Puskesman.

Namun diagram yang dilakukan oleh puskesmas Cigeureung Kota

Tasikmalaya adalah mereka tidak lagi menggunakan kertas untuk dibawa pasien ke

tiap bagian karena data data semua pasien sudah masuk ke tiap ruangan yang akan

dituju oleh pasien seperti pada bagan berikut : identitas pasien sudah langsung

ditulis di komputer yang kemudian langsung dpat terkirimke semua ruangan yang

Page 11: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

akan dilalui oleh pasien, sehingga ketiks pasien berada di ruang pemeriksaan ,

petugas tidak menannyakan kembali hal yang sudah ada namun langsung

melakukan tindakan.

C. Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang

identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan

tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat

inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Rekam

medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan atau

pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem

penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan

pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang

Page 12: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat

penyimpanan untuk melayani permintaan maupun peminjaman dari pasien atau

untuk keperluan lainnya Rekam medis mempunyai dua bagian yang perlu

diperhatikan yaitu bagian pertama adalah tentang individu yaitu suatu informasi

tentang kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan dan sering

disebut patient record, bagian kedua adalah tentang manajemen yaitu suatu

informasi tentang pertanggungjawaban apakah dari segi manajemen maupun

keuangan dari kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang bersangkutan. Rekam

medis juga merupakan kompilasi fakta tentang kondisi kesehatan dan penyakit

seorang pasien yang meliputi : data terdokumentasi tentang keadaan sakit sekarang

dan waktu lampau, pengobatan yang telah dan akan dilakukan oleh tenaga

kesehatan profesional secara tertulis. Secara umum, informasi yang tercantum

dalam rekam medis seorang pasien harus meliputi yaitu Siapa pasien tersebut dan

Siapa yang memberikan pelayanan kesehatan atau medis, Apa, Kapan, Kenapa dan

Bagaimana pelayanan kesehatan atau medis diberikan, hasil akhir atau dampak dari

pelayanan kesehatan dan pengobatan.

D. Dimana memulai pengisian rekam medis

Rekam medis mulai diisi saat seorang pasien atau klien datang ke fasilitas

kesehatan meminta bantuan untuk memecahkan masalah kesehatannya. Pengisian

rekam medis dimulai dengan pengisian format informasi identitas pasien atau klien,

dan format ini biasanya diletakkan pada halaman terdepan dari dokumen rekam

medis dan merupakan bagian dari patient record. Format informasi tentang

Page 13: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

identitas pasien atau klien, biasanya berisi nama, umur, jenis kelamin, status

pernikahan, alamat dan lain-lain. Seluruh format dalam rekam medis harus diisi

sesuai kebutuhannya dan setiap tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan,

pelayanan medis, konsultasi dan sebagainya harus mencantumkan nama jelas dan

tanda tangannya. Dari Patient record tersebut, setiap sarana kesehatan harus

melakukan rekapitulasi dari semua variable yang dibutuhkan. Kegiatan ini

merupakan bagian dari kegiatan rekam medis di bidang manajemen. Variabel-

variabel yang direkapitulasi antara lain: - Berapa banyak pasien yang datang ke

sarana kesehatan tersebut setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun? - Jenis-jenis

penyakit apa sajakah yang ditangani di sarana kesehatan tersebut ( Penyakit infeksi

dan tidak infeksi ) - Berapa dan Mengapa terjadi kasus kematian di sarana kesehatan

tersebut ? - Bila terjadi kasus gawat darurat, berapakah response time nya ? - Siapa

membayar pelayanan kesehatan yang diberikan? Berapa proporsinya ? - Berapa

banyak dan jenis obat yang habis setiap hari, bulan dan tahun? Informasi-informasi

tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk merencanakan kebutuhan

sumber daya seperti tenaga kesehatan, fasilitas, bahan habis pakai, peralatan medis

dan nonmedis, kebutuhan air, listrik, cleaning service dll agar pelayanan yang

diberikan dapat optimal dan memuaskan pelanggan.

Rekam medis digunakan sebagai acuan pasien selanjutnya, terutama pada

saat pasien itu berobat kembali (Petunjuk Teknis Penyelenggaraan rekam medis,

1991). Rekam medis pasien harus siap apabila pasien berobat kembali. Tenaga

kesehatan akan sulit dalam melakukan tindakan atau terapi sebelum mengetahui

sejarah penyakit, tindakan atau terapi yang pernah diberikan kepada pasien yang

Page 14: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

terdapat di dalam berkas rekam medis. Hal penting dalam berkas rekam medis

adalah ketersediaannya saat dibutuhkan dan kelengkapan pengisiannya.

Kelengkapan pengisian berkas rekam medis oleh tenaga kesehatan akan

memudahkan tenaga kesehatan lain dalam memberikan tindakan atau terapi kepada

pasien. Selain itu juga sebagai sumber data pada bagian rekam medis dalam

pengolahan data yang kemudian akan menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk pengembangan

pelayanan kesehatan. Penyajian informasi harus disesuaikan dengan nilai

kegunaan, kedudukan dan fungsi masing-masing bagian. Dokter misalnya, tidak

membutuhkan laporan keuangan pelayanan kesehatan. Begitu pula dengan manajer

yang perlu mengetahui informasi dalam bentuk laporan dan statistik dari masing

masing bagian untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Informasi adalah

data yang telah diolah dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan

secara efektif, sehingga hasilnya dapat bermanfaat dalam operasional dan

manajemen (Sabarguna, 2005). Setelah berjalan cukup lama akhirnya semua

karyawan merasakan manfaatnya dari sistem manajemen dengan menggunakan

komputer. Namun hal tersebut perlu terus diciptakan iklim motivasi yang baik.

Menurut Keliat ( 2010 ) dalam manajemen keperawatan di komunitas khususnya

puskesmas, bahwa motivasi individu akan menunjukkan suatu perilaku jika

perilaku tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan memuaskan dirinya. Artinya

setelah individu merasakan manfaatnya maka akan bekerja maksimal dalam

melaksanakannya.

Page 15: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi

diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.

Page 16: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

BAB IV

STUDI KASUS

PEMBAHASAN

Secara umum rekam medik yang dilakukan di puskesmas dilakukan ketika

pasien datang ke pendaftaran, setelah itu pasien langsung diberi selembar kertas

kemudian menuju ruangan yang akan dilakukan pengobatan misalnya pasien umum

ke ruang Balai Pengobatan, sementara pasien khusus misalnya pasien TBC ke ruang

TBC, pasien KIA ke ruangan KIA dan lain sebagainya. Setelah dari ruangan

masing-masing maka mereka menuju ruangan obat untuk selanjutnya mendapat

obat.

Di pendaptaran mereka ditanta identittas berupa nama alat, umur dan lain

sebagainya. Selain itu mereka dtanya keluhan yang dirasakan. Setelah selesai

mendaftar, pasien-pasien itu ke ruangan yang mereka akan diperiksa, dan biasanya

di ruangan tersebut mereka ditanya lagi kadang hampir sama seperti di ruang

pendaftaran. Baru setelah itu dilakukan pengobatan.

Namun yang dilakukan di puskesmas Cigeureung sudah mulai selangkah

lebih maju. Puskesmas ini atas inisiatif kepala puskesmas mulai menggunakan

komputerisasi. Di setiap ruangan sudah ada komputeri yang semua saling

berhubungan. Ketika pasien datang maka bagian pendaftaran menulis di komputer

identitas dan keluhan pasien. Misalnya pasien TBC maka setelah ditulis oleh bagian

pendaftaran maka otomatis identitas pasien tersebut langsung masuk ke komputer

di ruang TBC. Sehingga ketika pasien datang ke ruangan tidak usah menanyakan

Page 17: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

kembali identitas dan lain sebabagainya tapi langsung memberikan peawatan dan

pengobatan TBC. Perawat bagian TBC menulis di komputer apa yang akan

diberikan tindakan dan obatnya, maka laporan tersebut sudah masuk ke komputer

bagian obat sehingga bagian obat langsung mempersiapkan obat yang diperlukan

pasien. Sehingga ketika beres obat, maka bagian obat tinggal memanggil pasien

untuk diberikan obat.

Keuntungan dari sistem ini adalah dari satu sumber pendaftaran maka

identitas pasien langsung masuk ke ruangan yang dituju. Di bagian bagian ruangan

tersebut

sudah ada data pasien yang muncul, sehingga apabila pasien lama maka data-data

sebelumnya sudah ada di komputer tinggal mengevaluasi tindakan , obat yang telah

diberikan sebelumnya.

Keuntungan dari sistem ini adalah yang pertama waktu pengumpulan data

terkait identitas dan keluhan yang dirasakan pasien lebih singkat sehingga akan

lebih berfokus kepada tindakan keperawatan/medis pada pasien. Kemudian yang

kedua data-data yang ada pada hari itu sudah langsung terekam di komputer

sehingga ketika akhir dinas pagi tersebut sudah dapat diketahui berapa pasien

seluruhnya, berapa yang ke TBC, berapa yang ke Gizi dan lain sebagainya.

Keuntungan lainnya adalah data data yang telah lalu semuanya ada di dalam

komputer, sehingga apabila memerlukan data bulan sebelumnya tinggal mengklik

bulan lalu maka sudah ada semuanya baik jumlah, pasin lama mapun pasien lama.

Sehingga puskesmas tersebut merupakan salah satu puskesmas yang selalu dipakai

Page 18: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

para mahasiswa D3 keperawatan sebagai lahan praktek maupun sebagai salah satu

tempat yang dipakai untuk mencari pasien untuk penelitian karya tulis ilmiah.

Namun salah satu asfek kekurangannya adalah karena menggunakan mesin,

tentunya kadang suka terjadi eror atau kerusakan pada alatnya, sehingga tidak

menutup kemungkinan semua data akan hilang. Makanya tetap meskipn data

tersimpan dalam komputer, harus mempunyai cadangan dalam bentuk lain baik CD

mupun yang lainnya.

Untuk mencapai ke arah keberhasilan tersebut, memerlukan dana dan waktu

yang cukup lama. Diantaranya memberikan keyakinan kepada semua karyawan

tentang keuntungan memakai komputerisasi, kemudian menyediakan berbagai alat

yang diperlukan. Setelah itu melatih para karyawan untuk terampil

menggunakannya. Sehingga berjalan dengan waktu semja karyawan mulai merasa

menikmati merubahan yang tadinya manual ke arah komputerisasi.

KELEBIHAN

a. Mudah untuk mencari data yang berkaitan dengan pasien, laporan bulanan, data

penyakit

b. Data bisa diprint out sesuai kebutuhan

c. Mudah dipelajari

KEKURANGAN

a. Single user

b. PC digunakan seminimal mungkin untuk program lain

c. Rawan terhadap virus

d. Mati lampu program jadi crush

Page 19: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

e. Pengisian form dan buku register terlalu banyak

f. Sulit mencari data sebelumnya

REKOMENDASI UNTUK SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

1. Aplikasi ini dapat diimplementasi secara total untuk sistem informasi

puskesmas supaya dapat dianalisa lebih lanjut tentang kendala-kendala yang

terjadi dalam penerapan sistem.

2. Aplikasi ini hendaknya bukan hanya fokus pada kegiatan puskesmas saja

tetapi dapat diintegrasikan dengan sistem lainnya misalkan sistem apotek,

sistem logistic puskesmas dan sebagainya.

Page 20: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Sistem informasi manajemen yang dilakukan di puskesmas Cigeureung

Kota Tasikmalaya merupakan langkah yang sangat penting untuk melancarkan

pekerjaan yang dilakukan oleh puskesmas. Dengan mencoba terobosan baru yang

awalnya memang sulit dilakukan karena memerlukan dana dan pengembangan

kemampuan para karyawannya untuk meningkatkan kemapuan dibidang teknologi

dalam melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan perawat.

Hasilnya adalah puskesmas ini dari segi pelaporan, data yang terkumpul

setiap bulannya lebih lengkap dibanding dengan puskesmas lainnya di Kota

Tasikmalaya. Tindakan dan hal yang dilakukan oleh para karyawannya terpantau

oleh komputer yang ada di setiap ruangan, sehingga akan meminimalkan terjadinya

kesalahan dalam memberikan layanan perawatan dan pengobatan pada pasien.

Selain hal tersebut adanya efesien waktu sehingga dapat mengerjakan program atau

kegiatan yang lainnya.

Page 21: 7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesmas, universitas mercu buana, 2017

DAFTAR PUSTAKA

1. http://ulfahnurhanifah.blogspot.co.id/2016/12/sistem-informasi-

manajemen-puskesmas_15.html

2. http://ddewpesek.blogspot.co.id/2012/12/sistem-informasi-manajemen-

puskesmas_1257.html

3. http://baiqaulia125.blogspot.co.id/2014/10/simpus-sistim-informasi-

puskesmas.html

4. https://simpusku.wordpress.com/

5. https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2015/11/22/sistem-informasi-

manajemen-rumah-sakit-dalam-sistem-informasi-kesehatan-nasional-dan-

tantangan-masa-depan-by-aep-nurul-hidayah_rekam-medis-infokes/

6. http://litesite.blogspot.co.id/2014/09/sistem-informasi-kesehatan-sik.html