TEORI POST STRUKTURALIS DAN POSTMODERN Materi Kuliah Sosiologi Kritis dan Postmodern Jurusan Sosiologi Ganjil 2012
TEORI POST STRUKTURALIS DAN
POSTMODERN
Materi Kuliah
Sosiologi Kritis dan Postmodern
Jurusan Sosiologi
Ganjil 2012
DASAR PIJAK TEORI
• Teori: “matinya pengarang” pada akhir abad 20, memunculkan teori tentang respon pembaca atau teori resepsi (Wolfgang Iser dan Stanley Fish).
• Teori Resepsi mengemukan peran kritis pembaca dalam menciptakan makna teks (pembacalah yang sesungguhnya memproduksi makna teks).
• Pembaca membentuk yang disebut “komunitas interpretif” yang membentuk makna yang tidak terstruktur (menolak pemahaman kaum strukturalis).
• Dalam dunia post-strukturalis, dunia tidak selamanya dipahami berjalan teratur dalam sistem; tetapi dunia bergerak dalam perbedaan yang dapat terjadi di luar sistem.
Flower (Orang Ingris)
Kambang Mawar warna
Kuning (Orang Dayak
Intelek)
Kam
bang
(o
rang
D
ayak
)
Bunga
(Orang
Indonesia)
PAHAM KAUM POST-STRUKTURAL
• Sistem bangunan teori struktural menciptakan bentuk otoritarianisme dalam tindakan, yang membentuk rejim dan politik yang menindas (Inilah titik kelemahan).
• Jacques Derrida mengajukan teori tentang dekonstruksi, untuk membedah watak otoritarian dalam strukturalisme, dengan membongkar sistem (System-dismantling).
• Dekonstruksi (membongkar sistem) merupakan filsafat yang membongkar anggapan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengatur dunia.
• Pada kenyataannya dunia diatur dalam oposisi biner, dengan mengasingkan atau memenjarakan yang “abnormal” dari kemungkinan perlawanan terhadap “normal”.
Contoh Oposisi Biner:
PUTIHBENAR
BAIKTINGGI
NORMALLAK-LAKI
HITAMSALAHBURUK
RENDAHABNORMAL
PEREMPUAN
Dimana ‘kotak putih’ sebagai yang dominan dan berotoritas
mengalahkan ‘kotak hitam)
• Teori dekonstruksi berusaha untuk mendestabilisasi oposisi biner antara “normal” dengan “abnormal”
• Teori Queer (gay/homoseksual) misalnya, berusaha untuk mendestabilisasi oposisi biner “dalam seksual normal (beda jenis kelamin).
Teori Michel Foucault
• Dasar : melawan keketatan teori strukturalisme, bahwa segala sesuatu dapat diklasifikasikan secara teratur dan rapi.
• Kenyataaannya: penciptaan sistem dalam keteraturan berimplikasi pada peminggiran dan penyingkiran kelompok sosial yang tak beruntung atas nama “aturan” yang merupakan wajah otoritas (hegemoni).
• Karya Madness and Civilization (1961), Discipline and Punish (1975) dan The Birth of Clinic (1963) menjelaskan bentuk otoritas menguasai penyakit mental (kegilaan) dalam “pengurungan besar” atas nama kontrol sosial.
• Kontrol sosial membentuk sistem tindakan, bahwa semua perilaku “menyimpang” ditundukkan dalam pengawasan ketat otoritas yang berkuasa: RSJ, penjara dan dokter (atas nama peradaban)
• Bahwa kontrol sosial menciptakan ketertundukan individu pada rezim kekuasaan. Sehingga perilaku tidak memiliki kemungkinan “berbeda”,
• Perilaku normatif berpotensi untuk memarginalkan elemen yang berpotensi subversif dalam masyarakat .
• Ketika heteroseksual menjadi normal, maka homoseksual dianggap sebagai elemen suversif yang mengarah pada perilaku kriminal.
• Agenda tersembunyi dari teori Foucault adalah membawa kekuasaan ke permukaan untuk dihancurkan. dengan metode arkheologi dan genealogi (silsilah) pengetahuan.
• Hasilnya: tidak ada pola universal dalam kelakuan manusia, karena masyarakat berubah sepanjang waktu, sehingga perbedaan adalah norma dalam perilaku yang humanisme
Matinya Humanisme
• Ide kontrol sosial terhadap kaum abnormal menciptakan kelompok yang terpinggirkan dalam kelompok masyarakat (matinya humanisme atau dehumanisme).
• Tugas teori kritis: memperjuangkan kelompok sosial terpinggirkan, seperti homoseksual, narapidana dan etnis minoritas.
PINTU GERBANG POSTMODERNISME
• Postmodernisme adalah bentuk reaksi terhadap ideologi modernisme yang percaya bahwa akal manusia dapat digunakan untuk mendominasi lingkungan
• Terjadi dehumanisme terhadap manusia akibat modernisasi atas nama “proyek pencerahan” yang dimotori oleh teknologi modern.
• Sikap skeptis terhadap narasi besar dan otoritarian adalah cara pandang kritik postmo.
• Kritik postmo: Yang dicapai oleh modernisme adalah kemajuan material semata-mata, yang menyebabkan penghancuran besar-besaran terhadap lingkungan alam dan manusia.
• Modernisme merupakan sebuah ideologi “narasi besar” yang mengabaikan “narasi kecil” kaum terpinggirkan
Kemungkinannya bahwa bola ini dapat jatuh di mana saja.
Teori Jean-Francois Lyotard
Teori differends, yaitu perselisihan yang tak terdamaikan, dimana masing-masing pihak tak dapat menerima syarat-syarat yang
diajukan pihak lain.
• Misalnya: perebutan antara hak kepemilikan tanah antara penduduk lokal dan penjajah= penjajah tak mau menyerah pada tuntutan lokal
• Caranya mendamaikan adalah menghargai differends.
• Dalam masyarakat otoriter, olehkekuatan superior, banyak “bangsa asli” yang termarjinal dan terabaikan oleh penjajah mereka.
Narasi Saintifik:
• Sains postmo terlihat dalam 2 wajah fisika, yaitu mekanika quantum (tak dapat menentukan posisi partikel sub-atom dengan pasti) dan teori chaos (kekacauan deteministik).
• Sains semacam ini memproduksi “apa yang tidak diketahui”. Bahwa terdapat batas yang tak dapat ditembus oleh pengetahuan manusia (John Barrow)
• Namun, sains seperti ini memberi peluang besar pada relativitas nilai dan kebenaran.
• Paganisme merupakan saran terhadap relativisme atau problematika penghakiman nilai, dimana penghakiman didasarkan “kasus demi kasus”, bukan aturan normatif
Contoh dalam Pengadilan:
• Tugas hakim adalah menjatuhkan hukuman tanpa menggunakan kriteria apapun.
• Keadilan bukanlah mengikuti aturan, tetapi membuat keputusan setelah terjadinya peristiwa yang sudah terbukti benar.
• Keadilan bergantung pada kadar etis yang menyertainya, bukan pada aturan yang tetap dan tak dapat berubah.
ROTI DAN RASA ADIL:
Resiko Postmodernisme
• Hilangnya oposisi biner menyebabkan postmodernisme melayani kapitalisme (Frederic Jameson), sehingga manusia hidup tanpa pertahanan sedikitpun terhadap nilai, termasuk kapitalisme global.
• Relativitas nilai membentuk chaos deteminan “baru” yang membuat orang tetap lari pada aturan.
Teknosains dan Kebiadaban
• Teknosains bertujuan sebisa mungkin menjadikan komputer sebagai pengganti manusia. Perubahan ini disebut Lyotard sebagai perubahan menuju kebiadaban.
• Karena komputer diprogramkan oleh otoritas, yang tidak dapat membawa revolusi terhadap otoritas.
• Kaum feminisme melihat teknosains sebagai alat untuk mematahkan superioritas laki-laki, dengan menjadi cyborg.
• Cyborg memberikan peluang kepada humanisme baru dengan penekanan pada individualisme yang kompetitif.
S E L E S A I