7 habits of highly effective people
Jan 28, 2016
7 habits of highlyeffective people
MANUSIA EFEKTIF
Ada 7 kebiasaanMenurut Stephen R.
Covey
Be Proactive !Jadilah Manusia Proaktif
1Kebiasaan
Manusia ProaktifMenjadi
berartiMengambil tanggung jawab
tentang kehidupan kita sendiri
Tidak menyalahkan situasi maupun keadaan
Lebih memusatkan perhatian pada hal-hal yang bisa kita
perbaiki
Memperluas Pengetahuan dan Wawasan
Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi
Manusia ProaktifBagaimana Menjadi
Pengalaman dalam Melakukan Kegiatan
Optimis
Begin With
Mulailah Segala SesuatuDengan Tujuan Akhirnya
2The End In Mind
Kebiasaan
MULAI DENGAN TUJUAN AKHIR, adalah bagaimana mengubah paradigma tidak efektif “saya hidup apa
adanya” menjadi “saya hidup dengan rencana” . Disini kita harus membuat visi dan misi hidup. Bukan
sekedar mau bekerja apa 10 tahun lagi, mau punya anak berapa. Tapi pencapaian hidup seutuhnya
Kebiasaan Kedua
Dua Fase penciptaan:
Prinsip Dasar, Pencapaian Tujuan Akhir
1. Ketika diciptakan di dalam mental
2. Ketika diciptakan secara nyata
Keluarga
Diri Sendiri
Keagamaan Kesenangan
Teman
Pekerjaan
Kepemilikan Uang
PRINSIP
…yaitu mendasarkan keputusannya pada prinsip-prinsip yang mengatur efektivitas manusia
Berpusat pada “PRINSIP’”
“ Prinsip adalah inti yang ideal “Manusia yang berpusat pada PRINSIP mencoba untuk :- Memisahkan diri dari emosi yang muncul- Mengambil pilihan-pilihan proaktif setelah mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan yang ada
Apa Tujuan Akhir dan Tugas Manusia di Bumi Menurut Allah
SWT Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas2 hidupnya, berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah meninggalkan dunia ini?
Kalau manusia tidak bisa menjawab dengan benar, maka hidupnya seperti manusia yang hidup di hutan-hutan yang menutup auratnya dengan daun daunan. Mereka tidak berilmu.
Mereka tidak tahu tujuan & TUGAS hidupnya. Mereka menjalankan hidup seperti binatang saja yaitu kawin, beranak, dan kalau sudah dewasa anak di kawinkan lagi demikian seturusnya dan terakhir meninggal dunia.
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian
bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan
(doa hamba-Nya) (QS. HUUD (11) : 61).
First Things FirstSelalu Dahulukan yang Lebih
Utama
3Kebiasaan
Fokus Pada PrioritasArtinya,
Kita tidak akan bisa menyelesaikan semua hal yang
hinggap di tangan kita
Mendesak Tidak mendesak
IAKTIVITASKrisisMasalah yang mendesakProyek yang digerakkan oleh batas waktu
IIAKTIVITASPencegahan, Aktivitas KPPengembangan HubunganPengenalan Peluang BaruPerencanaan, Rekreasi
IIIAKTIVITASInterupsi beberapa TeleponBeberapa Pos, beberapa LaporanBeberapa PertemuanUrusan yang mendesakAktivitas yang populer
IVAKTIVITASHal-hal sepele, kerja sibukBeberapa PosBeberapa TeleponPemboros WaktuAktivitas Menyenangkan
Penti
ngTi
dak
Pen
ting
Matriks manajemen waktu’”
Dari matriks diatas bisa dikelompokkan mana manusia yg Efektif
Kuadaran I :Penting dan Mendesak. Ini terjadi pada seseorang yang menunda-nunda pekerjaannya. Sehingga banyak hal penting yang menumpuk lalu mendesak.
Kuadran II :Penting dan Tidak Mendesak. Ini terjadi pada seseorang yang hidupnya penuh perencanaan. Sehingga hal-hal penting tidak menumpuk karena dilakukan secara teratur.
Kuadran III :Tidak Penting dan Mendesak. Ini terjadi pada seseorang yang sungkan. Orang ini tidak enak jika menolak permintaan orang lain sehingga mengerjakan pekerjaan penting dan tidak mendesak.
Kuadran IV :Tidak Penting dan Tidak Mendesak. Ini terjadi pada seseorang yang pemalas. Orang ini menghabiskan waktunya dengan hal-hal tidak penting. Ini merupakan kegiatan yang kurang baik tapi tetap dibutuhkan saat pikiran sedang kacau.
fokus pada prioritas
6 Langkah Mengatur Waktu Agar Bisa
1. Menghubungkan ke Misi2. Meninjau Peran3. Menentukan Sasaran4. Mengatur Waktu Mingguan5. Menerapkan Integritas6. Evaluasi
Dalam hadist juga diterangkan bagaimana tata cara menentukan skala prioritas seperti sabda Rosulullah :
EالEقEف JةEقEدNالصJ ب EمN ل EسEو JهW Eي عEل ZهN الل صEلNى Jي Nب الن EرEمE أ EالEق Eة EرW ي EرZه Jي ب
E أ WنEعWدJي ن Jع EالEق EكJسWفE ن عEلEى JهJ ب WقNدEصE ت EالEقEف pارE دJين WدJي ن Jع JهN الل EولZس Eر Eا ي pلZج EرعEلEى JهJ ب WقNدEصE ت EالEق ZرEآخ WدJي ن Jع EالEق EكJدE وEل عEلEى JهJ ب WقNدEصE ت EالEق ZرEآخ EالEق EكJمJادEخ عEلEى JهJ ب WقNدEصE ت EالEق ZرEآخ WدJي ن Jع EالEق EكJجWو Eز EالEق Wو
E أ EكJ ت EجWو Eز ZرEصW Eب أ EتW Eن أ EالEق ZرEآخ WدJي ن Jع
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan bersedekah. Lalu ada seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, aku punya dinar.” Beliau bersabda, “Sedekahkanlah untuk dirimu.” Ia berkata, “Aku masih punya yang lain.” Beliau bersabda, “Sedekahkanlah untuk istrimu.” Ia berkata, “Aku masih punya yang lain.” Beliau bersabda, “Sedekahkanlah untuk orang tuamu.” Ia berkata, “Aku masih punya yang lain.” Beliau bersabda, “Sedekahkanlah untuk pembantumu.” Ia berkata, “Aku masih punya yang lain.” Beliau bersabda, “Kamu lebih tahu”.” (HR. Abu Dawud dan Al-Nasai, ini lafadz Abu Dawud. Dihassankan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 895)
“Orang sukses mempunyai kebiasaan mengerjakan hal-hal yang tidak suka dikerjakan oleh orang-orang gagal.
Mereka belum tentu suka mengerjakannya.
Namun, KETIDAKSUKAAN mereka TUNDUK pada KEKUATAN TUJUAN mereka”
E.M. Gray
terimakasih