7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
1/24
1
Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel
UB Malang
Quida Xavier Pereira
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang,
Jl. MT. Haryono 165 Malang
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompensasi
finansial terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Hotel UB Malang
yang berlokasi di ruang lingkup lingkungan Universitas Brawijaya, yang beralamtkan
di Jl. MT. Haryono No 165 kota Malang. Hotel UB ini memiliki karyawan sekitar 62
orang, yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan kontrak dan outsourcing.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji
Instrumen, Uji Asumsi Klasik, Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linear
Berganda. Pada hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa kompensasi finansial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di hotel UB Malang.
Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung lebih besar dari t tabel, dan nilai f hitung lebihbesar dari f tabel. Dan pada hasil analisis korelasi ganda menunjukan angka r lebih
besar dari r square dan r square dan kedua angka itu sama-sama mendekati angka nol
ini berarti bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kompensasi finansial terhadap
kinerja karyawan.
Dengan adanya penelitian ini, perusahaan diharapkan untuk lebih
mempetahankan dan meningkatkan kompensasi finansial yang diberikan kepada
karyawan baik itu yang berupa gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas karena dengan
adanya kompensasi finansial ini dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu,
diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Hotel UB Malang
dengan harapan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Kata Kunci:Kompensasi Finansial, Kinerja Karyawan.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
2/24
2
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of financial compensation
on employee performance. The research was conducted at UB Malang Hotel is
located in the scope of UB, which is located on Jl. MT. No. 165 Haryono Malang
city. UB hotel has about 62 employees, consisting of permanent employees,
contract workers and outsourcing.
The method used in this study is the use of Test Instruments, Classical
Assumption Test, Descriptive Analysis and Multiple Linear Regression Analysis.
On the results of this study, suggests that financial compensation and a significant
positive effect on employee performance, and simultaneously positive and
significant impact on the performance of employees at UB Malang. It can be seenfrom the value of t is greater than t table, and calculate the value of f is greater
than f table. And the multiple correlation analysis shows the number of r greater
than r and r square and square the two numbers that are both close to zero it
means that there is a strong association between financial compensation on
employee performance. Given this research, the company is expected to further
increase the preserve and financial compensation provided to employees either in
the form of salaries, incentives, benefits and facilities due to the financial
compensation can improve employee performance. In addition, the results of this
study are expected to provide input to the UB Malang Hotels with hopes of
improving employee performance.
Keywords: Financial Compensation, Employee Performance.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
3/24
3
PENDAHULUAN
Dalam sebuah preusahaan, baik itu
perusahaan kecil maupun perusahaan besar,
untuk meningkatkan kinerja karyawandalam manajemen yang efektif, memerlu-
kan dukungan karyawan yang cakap dan
kompoten dibidangnya.
Menurut Sulistiyani (2003:223) dst.
Kinerja seseorang merupakan kombinasi
dari kemampuan, usaha, dan kesempatan
yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Disisi
lain, pembinaan terhadap karyawan juga
harus diutamakan sebagai asset utama
dalam sebuah perusahaan. proses pembelaj-
ran yang diberikan harus menjadi budaya
perusahaan sehingga ketrampilan para
karyawan dapat dipelihara bahkan dapat
ditingkatkan.
Pengelolaan SDM secara profesional
sangat penting, agar didalam perusahaan
terwujud keseimbangan antara kebutuhan
karyawan dengan tuntutan dan kemampuan
organisasi, wujud keseimbangan merupa-kan kunci utama perusahaan untuk dapat
berkembang secara produktif. Melalui
pengelolaan manajemen SDM secara
profesional tersebut, tentunya di harapkan
karyawan yang ada dalam perusahaan dapat
bekerja secara produktif.
Mengingat besarnya peranan SDM
sebagai pengerak perusahaan dalam
mencapai tujuannya, maka upaya-upayaperusahaan dalam mendorong karyawannya
untuk bekerja lebih baik harus terus
dilakukan, dengan adanya karyawan-
karyawan yang bekerja secara baik ini,
maka di harapkan hasil kerja (kinerja
karyawan) yang di capai oleh karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung-jawab yang diberikan
kepadanya.
Sangat jelas bahwa fungsi personalia
merupakan salah satu fungsi yang penting
karena manusia merupakan faktor pengge-
rak, yaitu faktor produksi yang dilakukan
dan teknologi yang diperguna-kan, unsursumber daya manusia sangat dibutuhkan.
Jadi masalah sumber daya manusia
merupakan masalah yang penting yang
harus selalu diperhatikan dalam menjaga
kelancaran jalannya proses produksi suatu
perusahaan.
Ada beberapa cara dan pendekatan
untuk mewujudkan hubungan kerja yang
baik. Salah satunya adalah dengan memberi
motivasi pada karyawan, pemberian
motivasi menyangkut berbagai bentuk,
diantaranya dengan cara memberi motivasi
langsung tertuju pada masing-masing
individu. Cara lain yang sering dilakukan
yaitu memberikan kebijaksanaan kompen-
sasi finansial yang wajar, yang bisa
mencukupi semua kebutuhan hidupnya.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001),
Kompensasi diartikan sebagai semua pen-dapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan
Kompensasi finansial pada dasarnya
merupakan sumber utama penghasilan
seseorang, sebab itu kompensasi finansial
harus cukup untuk memenuhi kebutuhan
karyawan dan keluarganya dengan wajar.Kewajaran dapat dinilai dan diukur dengan
kebutuhan hidup minimum atau sering
disebut dengan kebutuhan fisik minimum.
Adapun tanggung jawab semua masyarakat,
pemerintah, pengusaha, dan karyawan itu
sendiri untuk menjamin bahwa kebutuhan
hidup minimum setiap karyawan dapat
dipenuhi melalui pekerjaan dimana dia
memperoleh penghasilan.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
4/24
4
Kebijaksanaan yang adil dan layak dapat
dilakukan misalnya dengan memberikan
jumlah kompensasi finansial yang cukup
sehingga karyawan dapat bekerja lebih
baik. Kebijaksanaan pengkompensasi finan-sial dalam upaya meningkatkan kinerja
karyawan berpengaruh terhadap kedua
belah pihak, baik karyawan maupun
perusahaan. Oleh karena itu kebijaksanaan
tersebut diharapkan dapat memuaskan
kedua belah pihak, yaitu peningkatan
kompensasi finansial diharapkan akan
meningkatkan kinerja karyawan.
Pemberian kompensasi sangat pentingbagi karyawan, karena besar kecilnya
kompensasi merupakan ukuran terhadap
prestasi kerja karyawan. Samsuddin
(2006:187-188) mengemukakan bahwa :
Pemberian kompensasi dapat meningkatkan
prestasi kerja dan motivasi karyawan. Oleh
karena itu, perhatian organisasi atau
perusahaan terhadap pengaturan secara
rasional dan adil sangat diperlukan. Bila
karyawan memandang pemberiankompensasi tidak memadai, presatsi
kerja/kinerja, motivasi maupun kepuasan
kerja mereka cenderung akan menurun.
Penelitian tentang hubungan variabel-
variabel kompensasi finansial yang terdiri
atas gaji, insentif, fasilitas, tunjangan
dengan kinerja karyawan telah banyak
dilakukan sebelumnya. Menurut Puspita
Purwaningsih,pemberiankompensasiyang
tepat merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja bagi
karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Penelitian Puspita Purwaningsih menge-
nai pengaruh antara kompensasi finansial
dan nonfinansial terhadap kinerja karyawan
pada PT. Karya niaga bersama kota
Malang, menyatakan bahwa ada pengaruh
yang positif dan signifikan antar
kompensasi finansial dan nonfinansial
terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang
dilakukan oleh Puspita Purwaningsi ini,
dengan menggunakan populasi pada PT.
Karya Niaga dengan sampel karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
penulis tertarik mengambil judul tentang
pengaruh kompensasi finansial terhadap
kinerja karyawan di Hotel UB Malang.
Dalam sebuah penelitian, hal yang
paling penting untuk diperhatikan adalah
obyek dari penelitian itu sendiri. Obyek
penelitian merupakan salah satu tempat
yang dipilih penulis untuk melakukan
penelitian skripsi. Tempat yang dipilih
penulis dalam penelitian skripsi tersebut
adalah Hotel UB Malang, Yang berlokasi di
dalam lingkup lingkungan Universitas
Brawijaya, yang beralamatkan di Jl. MT.
Haryono No. 169 kota Malang.
Penulis memilih lokasi di hotel UB
Malang karena, lokasinya masih dalamruang lingkup Universitas Brawijaya. Di
samping itu hotel UB juga menerapkan
kompensasi finansial yang berupa gaji,
insentif, tunjangan, fasilitas dan memiliki
karyawan sebanyak 62 orang sehingga
memudahkan penulis untuk dapat
melakukan penelitian di tempat tersebut.
Hotel Universitas Brawijaya Malang
(UB Hotel) merupakan salah satu Hotel
Baru yang akan berdiri megah di Kota
Malang, Jawa Timur. Dulunya Hotel ini
memiliki julukan Ub Guest House namun
dengan berdirinya Hotel baru ini menandai
secara resmi penggantian nama dari UB
Guest Housemenjadi Hotel UB.
Dengan fasilitas yang lebih baik serta
pelayanan yang lebih profesional akan
menjadikanHotel UBsalah satu ikonHotel
Universitas terbaik di Kota Malang.
http://www.malang-guidance.com/universitas-brawijaya/http://www.malang-guidance.com/universitas-brawijaya/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/hotel-universitas-brawijaya-malang-ub-hotel/malang%20raya%20%20http:/www.malang-guidance.com/http://www.malang-guidance.com/universitas-brawijaya/7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
5/24
5
Dikarenakan Hotel Universitas Brawijaya
Malang (UB Hotel) ini terletak di pusat
Kota Malang, Hotel UB akan menjadi
kombinas sempurna untuk tamu yang
mencari tempat untuk beristirahat, berkunj-ung atau melakukan bisnis. Tidak jarang
jika UB Hotel ini tidak sepi sepinya
dikunjungi oleh tamu tamu khusus
Universitas Brawijaya Malang.
Hotel ini memiliki karyawan sebanyak
62 orang, yang terdiri dari karyawan tetap,
karyawan kontrak dan outsourcing. Yang
mana Sistem kerja yang digunakan oleh
Hotel UB berupa sift-siftan. Waktu yangdigunakan oleh karyawan Hotel UB adalah
8 jam yaitu 7 jam bekerja dan 1 jam
istirahat.
Mengenai sistem kompensasi yang ada
di hotel UB itu sendiri adalah pemberian
kompensasi secara langsung dan tidak
langsung. Sistem pemberian kompensasi
secara langsung yaitu yang berupa gaji dan
insentif, dan fasilitas. Sedangkan yang tidak
langsung berupa tunjangan (THR, ASKES,
JAMSOSTEK). Pembayaran kompensasi
secara langsung (gaji) dilakukan melalui
transfer rekening bank ke masing-masing
rekening karyawan sedangkan pembayaran
insentif dilakukan secara tunai.
Pada penelitian ini, penulis ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh dari
adanya kompensasi yang diberikan oleh
Hotel UB kepada para karyawan yang
bekerja di tempat tersebut terhadap kinerja
para karyawan.
Berikut ini merupakan tabel standar
upah minimum regional tahunan kabupaten
Malang tahun 2011-2013. Tabel 1 ini bisa
memberikan gambaran salah satu
kompensasi finansial yang telah diberikan
oleh Hotel UB yaitu berupa gaji.
Tabel 1
UMR tahunan Kabupaten Malang
Upah Minimum Regional
Kabupaten Malang
Thn 2011 2012 2013
UMR Rp. 1.077.600 Rp.1.130.500 Rp. 1.343.700
Sumber:hrcentro.com(2013)
Rumusan Masalah.
Dari uraian latar belakang tersebut
diatas, dapat diruuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah kompensasi financial yaitu
gaji, insentif, fasilitas dan tunjangan
secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja
karyawan di Hotel UB Malang ?
2. Apakah kompensasi finansial yaitu gaji,
insentif, fasilitas dan tunjangan secara
simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dihotel UB Malang ?
3. Apakah variabel gaji merupakan
variabel yang paling dominan terhadap
kinerja karyawan di hotel UB Malang?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
kompensasi finansial yaitu gaji, insentif,
tunjangan dan fasilitas secara parsialterhadap peningkatan kinerja karyawan
di Hotel UB Malang.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara
simultan dari variabel kompensasi
finansial (gaji, insentif, tunjagan, dan
fasilitas) terhadap kinerja karyawan di
Hotel UB Malang
http://www.hrcentro.com/http://www.hrcentro.com/http://www.hrcentro.com/http://www.hrcentro.com/7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
6/24
6
3. Untuk mengetahui apakah variabel gaji
yang lebih dominana terhadap kinerja
karyawan di hotel UB Malang.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah
diungkapakan sebelumnya yaitu untuk
mengetahui besarnya pengaruh faktor
kompensasi financial terhadap kinerja
karyawan.
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode ini merupakan penelitianyang bertujuan menelaah secara mendetail
tentang latar belakang, sifat dan karakter
ataupun ciri-ciri yang khas dari kasus yang
bersangkutan.
Populasi
Menurut Sekaran (2006:121) populasi
(population) mengacu pada keseluruhan
kelompok orang, kejadian atau hal minat
yang ingin peneliti investigasi. MenurutSugiyono dalam Natasari (2012:42)
populasi adalah (2006:121) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan di UB Hotel Malang,sebanyak 62 orang. Populasi ini dipilih
karena memperoleh kompensasi dari
perusahaan dan juga merupakan asset dari
perusahaan, dimana dengan adanya popul-
asi tersebut dapat membantu perusahaan
dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Mengingat jumlah populasinya
kecil, sehingga penelitian ini merupakan
penelitian sensus, yaitu penelitian yang
menggunakan semua populasinya sebagai
responden penelitian.
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan
prosedur sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan.
Jenis Data
Ridwan (2009:85) menyatakan bahwa
data menurut jenisnya dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang bukanmerupakan angka atau data yang hanya
merupakan keterangan yang tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk angka.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk angka,
biasanya untuk data yang dapat diukur
dengan ukuran yang telah dinyatakan
dalam bentuk standar.
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif.
Sumber Data.
Data merupakan bagian yang sangat
penting, karena apa yang akan
dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa
yang akan diolah, disimpulkan, kemudian
diuji dan di intrepertasikan dalam kumpulandata. Dalam penelitian ini menggunakan
dua sumber data yaitu:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang
diperoleh dari tangan pertama oleh
peneliti obyek penelitian itu sendiri
yaitu responden melalui penyebaran
questioner itu sendiri. Responden yang
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
7/24
7
dimaksud adalah karyawan dari UB
Hotel Malang.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yangdiambil pleh peneliti secara tidak
langsung dari sumbernya, dapat diper-
oleh dari data yang sudah ada maupun
maupun mengutip dari literatur.
Cara Pengumpulan Data.
1. Dokumenter.
Yaitu suatu tehnik pengumpulan data
yang digunakan apabila data yang
bersifat dokumenter dengan cara menya-
lin catatan-catatan yang ada pada
perusahaan dan buku-buku literatur atau
bahan bacaan lainnya secara sistematis.
2. Wawancara
Menurut sekaran (2006:67) salah satu
metode pengumpulan data adalah
mewancarai responden untuk memper-
oleh informasi mengenai isu yang
diteliti. Wawancara bias terstruktur atau
tidak terstruktur, dan dilakukan secara
tatap muka, melalui telephone, atau
online.
3. Kuisioner.
Kuisioner adalah daftar pertanyaan
tertulis yang telah disiapkan sebelumnya
yang akan responden jawab, biasanya
dalam alternative yang didefenisikandengan jelas. Kuisioner merupakan
suatu mekanisme pengumplan data yang
efisien jika peneliti mengetahui dengan
tepat apa yang diperlukan dan
bagaimana mengukur variable
penelitian. Kuisioner dapat diberikan
secara pribadi, di suratkan kepada
responden, atau disebarkan secara
langsung kepada pegawai kantor
tersebut.
Variable penelitian
Menurut Sugiyono dalam Natasari
(2012:45) variable penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, variable-variabel yang
akan diteliti adalah :
1. Variable bebas (X)
Variabel bebas adalah variable yang
mempengaruhi variabel terikat. Entah
secara negatif ataupun positif. Yaitu jika
terdapat variabel bebas, variabel terikatjuga hadir, dan dengan setiap unit
kenaikan dalam variabel bebas, terdapat
pula kenaikan atau penurunan dalam
variabel terikat. Dengan kata lain
varians variable terikat ditentukan oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel bebas adalah kompensasi
financial (X)
2.
Variable terikat (Y)Variabel terikat adalah variable variabel
yang menjadi perhatian utama peneliti.
Tujuan peneliti adalah memahami dan
membuat variable terikat, menjelaskan
variabelitasnya, atau memprediksinya.
Dengan kata lain, variable terikat
merupakan variable utama yang menjadi
faktor yang berlaku dalam investigasi.
Dalam penelitian ini, variable terikat
yang digunakan yaitu : kinerjaKaryawan (Y).
Variabel independen (bebas) dalam
penelitian ini adalah kompensasi finansial,
yaitu segala sesuatu yang diterima
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
mereka. Variabel dari kompensasi yaitu :
Variabel (X1,X2,X3,X4) adalah kompensasi
finansial yaitu: gaji, insentif, tunjangan,
fasilitas.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
8/24
8
Pengukuran variabel kompensasi
finansial menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Rahayu (2007) dan
Polnaya (2007), tetapi dilakukan sedikit
perubahan untuk menyesuaikan dengankeadaan responden. Instrumen ini terdiri
atas 12 pertanyaan untuk variabel
kompensasi finansial. Instrumen pertanyaan
ini menggunakan skala likert 5 poin dengan
meminta responden menunjukkan pilihan
antara sangat tidak setuju sampai dengan
sangat setuju dari setiap pertanyaan yang
diajukan.
Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) dalam
penelitian ini adalah kinerja, dimana kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawabnya yang
diberikan kepadanya. Kinerja karyawan
terdiri atas dimensi :
1.
Kriteria berdasarkan sifat, denganindikator yaitu kemampuan, loyalitas,
transparansi, kreatifitas dan
kemampuan memimpin.
2. Kriteria berdasarkan perilaku, dengan
indikator yaitu melaksanakan tugas,
mengikuti instruksi, melaporkan
permasalahan, memelihara peralatan,
mengikuti aturan-aturan dan
mengajukan usul.
3.
Kriteria berdasarkan hasil, denganindikator yaitu hasil yang dicapai sesuai
dengan perencanaan, kualitas
pekerjaan, pekerjaan yang tersisa dan
kemampuan memperbaiki peralatan.
Pengukuran variabel kinerja karyawan
menggunakan instrumen yang diadopsi dari
kuesioner Rahayu (2007). Instrumen ini
terdiri atas 10 pernyataan, disusun
menggunakan skala likert 5 poin (sangat
tidak setuju sampai dengan sangat setuju).
Sugiyono (2012:93) mengemukakan
bahwa skala likert digunakan untukmengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam skala likert,
variabel yang akan diukur dan dijabarkan
menjadi indikator variabel, kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Dalam penulisan skripsi ini
untuk setiap item dari masing-masingindikator di atas baik variabel independen
maupun variabel dependen dijadikan dasar
untuk pembuatan kuesioner dimana
jawaban diberi skor sebagai berikut :
a. Sangat tidak Setuju = diberi skor 1
b. Tidak Setuju = diberi skor 2
c. Ragu-ragu = diberi skor 3
d. Setuju = diberi skor 4
e.
Sangat Setuju = diberi skor 5
Metode Analisis Data
Uji Instrumen Penelitian/Uji Kualitas
Data
Langkah pertama dalam analisis yang
akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
pengukuran dan pengujian suatu kuesioner.
Suatu kuesioner atau hipotesis sangat
bergantung pada kualitas data yang dipakai
dalam pengujian tersebut. Data penelitian
tidak akan berguna jika instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian tidak memiliki reliability (tingkat
keandalan) dan validity (tingkat kesahihan)
yang tinggi. Pengujian dan pengukuran
tersebut masing-masing menunjukkan
konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
9/24
9
Uji Validitas atau Kesahihan
Priyatno (2010:90) mengemukakan
bahwa :
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan
suatu instrumen dalam mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas sering digunakan
untuk mengukur ketepatan suatu item
dalam kuesioner atau skala, apakah item-
item pada kuesioner tersebut sudah tepat
dalam mengukur apa yang ingin diukur.
Pengujian validitas data dalam
penelitian ini menggunakan metode
korelasi Bivariate Pearson (Korelasi
Pearson Product Moment). Metode inisering digunakan dalam uji validitas.
Priyatno (2010:90) mengemukakan
bahwa : Analisis ini dilakukan dengan cara
mengkorelasikan masing-masing skor item
dengan skor total. Skor total adalah
penjumlahan dari keseluruhan item. Item-
item pertanyaan yang berkorelasi signifikan
dengan skor total menunjukkan item-item
tersebut mampu memberikan dukungandalam mengungkap apa yang ingin
diungkap.
Uji Reliabilitas atau Keandalan
Menurut Priyatno (2010:97) uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut
diulang. Uji reliabilitas digunakan untukmenilai apakah data hasil angket/kuesioner
dapat dipercaya/reliabel atau tidak. Dalam
penelitian ini uji reliabilitas dilakukan
dengan metode Cronbachs Alpha.
Uji Normalitas
Langkah kedua adalah pengujian
normalitas data. Uji normalitas data
digunakan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati
normal. Deteksi normal dilakukan dengan
penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik. Dasar pengambilankeputusan :
1. Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidakmemenuhi asumsi normalitas.
Uji Asumsi Klasik
Langkah ketiga adalah uji asumsi klasik,
dimana pengujian ini digunakan untuk
memperoleh hasil/nilai yang tidak bisa atau
estimator linear tidak bisa yang terbaik
(Best Linear Unbiased Estimator/BLUE).
Asumsi klasik tersebut yaitu :
Multikolinearitas
Priyatno (2010:81) mengemukakan
bahwa : Multikolinearitas adalah keadaan
dimana terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi.
Uji multikolinearitas diperlukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan
linear antar variabel independen dalam
model regresi. Prasyarat yang harusdipenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya multikolinearitas.
Uji multikolinearitas dalam penelitian
ini adalah dengan melihat nilai Inflation
Factor (VIF) pada model regresi. Menurut
Santoso (1992) dalam Priyatno (2010:81)
pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5,
maka variabel tersebut mempunyai
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
10/24
10
persoalan multikolinearitas dengan variabel
bebas lainnya.
Heteroskedastisitas
Priyatno (2010:83) mengemukakan
bahwa : Heteroskedastisitas adalah keadaan
dimana terjadi ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya ketidaksamaan varian dari residual
pada model regresi. Prasyarat yang harus
dipenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi adanya heteroskedastisitasdilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot, dimana
sumbu X adalah Y yang telah diprediksi
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi
Y sesungguhnya yang telah di-studentized).
Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
(poin-poin) yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelom-bang, melebar kemudian menyempit),
maka telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Langkah terakhir adalah pengujianhipotesis dengan menggunakan analisis
linier regresi berganda dan analisa korelasi
berganda, analisa korelasi, dan ujiT.
Analisa Regresi Berganda
Untuk hipotesis pertama, kedua dan
ketiga ini, digunakan analisis regresi linier
berganda.
Analisis ini untuk memprediksikan nilai
dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan dan untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-
masing variabel independen berhubunganpositif atau negatif.
Dalam penelitian ini, variabel dependen
adalah kinerja karyawan, untuk variabel
independen, peneliti menggunakan variabel
kompensasi finansial. Jika dimasukkan
pada formulasi regresi linier berganda,
maka akan diperoleh persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut :
Y = a+b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+bnxn
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Gaji
X2= Insentif
X3= Tunjangan
X4= Fasilitas
b1, b2 = Koefisien Regresi
Hasil Analisis.
Untuk memudahkan penganalisaan
dan pembahasan dari hasil penelitian,
serta memecahkan masalah dan menguji
kebenaran hipotesa yang telah
dirumuskan pada bab sebelumnya,
maka berikut akan disajikan beberapadata yang diperoleh sebagai bahan
pembahasan dalam penelitian ini adalah
identitas responden.
Untuk memperoleh gambaran tent-
tang kondisi responden, maka berikut
ini dijelaskan tentang identitas
responden yang meliputi; umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, masa
kerja.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
11/24
11
Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Umur.
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan
Kelompok Umur
Sumber : Data Primer diolah 2013
Responden dalam penelitian ini
sebagian besar berumur kurang dari 30
tahun sebanyak 49 orang (71%). Bila
dilihat dari segi umur menggambarkan
bahwa karyawan tersebut rata-rata
memiliki semangat yang cukup besar
untuk bekerja karena memiliki usia
yang produktif. Sedangkan sebagian
kecil dari responden yang berumur lebih
50 tahun sebanyak 6 orang (13%),
adalah responden yang masih memiliki
keinginan yang cukup kuat untuk terus
bekerja meskipun usia mereka tidak
produktif lagi.
Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin.
Dari hasil jawaban 62 responden,diketahui bahwa reponden yang dipilih
laki-laki dan perempuan. Secara
lengkap distribusi responden menurut
kelompok jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer diolah 2013
Dari Table 3. diatas, dapat diketahui
bahwa responden berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 48 orang (77%) dan
responden berjenis kelamin wanita
sebanyak 14 orang (23%). Perbedaan
jumlah pegawai yang signifikan inidisebabkan perbedaan kepentingan
antara laki-laki dan perempuan dalam
mencari pekerjaan. Laki-laki adalah
penaggun jawab ekonomi rumah
tangga. Perbedaan jumlah antara
pegawai laki-laki dan peremuan tidak
menunjukan bahwa jumlah mayoritas
memiliki kompensasi yang lebih tinggi
dari pada jumlah minoritas.
Distribusi Responden Berdasarkan
Masa Kerja.
Dari hasil jawaban 62 responden,
diketahui bahwa kisaran masa kerja
responden adalah antara kurang dari 30
tahun sampai dengan 50 tahun. Secara
lengkap distribusi responden menurut
masa kerja dapat dilihat pada tabelberikut :
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan
No
Kelompok
Umur
(Tahun)
Frekwen
si
Orang
Presentase
%
1.2.
3.
3031 - 40
50
497
6
71 %16%
13%
J u m l a h 62 100
NoJenis
Kelamin
Frekwensi
Orang
Presentase
%
1.
2.
Laki-laki
Perempuan
48
14
77%
23%
J u m l a h 62 100
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
12/24
12
Masa Kerja
Sumber: Data Primer diolah 2013
Responden memiliki masa kerja
kurang dari 2 tahun sebanyak 33 orang
(53%), Masa kerja yang lama akan
meningkatkan kinerja karyawan melalui
pelatihan dan pengembangan.Sedangkan Responden dengan masa
kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 18
responden atau 29%. Dikarenakan masa
kerja yang lama akan menentukan
tingginya kompensasi yang diberikan
perusahaan maka salah satu cara
perusahaan untuk merangsang karyawa
dalam meningkatkan kinerjanya adalah
dengan meberikan informasi bahwa
masa kerja yang lama akan diberikan
kompensasi sesuai dengan tingkat
lamanya karyawan dalam bekaerja pada
perusahaan sehingga hal tersebut dapat
memacu semangat kerja karyawan.
Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan.
Dari hasil jawaban 62 responden,diketahui bahwa reponden memiliki
tingkat pendidikan SD, SMP,
SMU/SMK Diploma 1, Diploma 3, Dip-
loma Sarjana. Secara lengkap distribusi
responden menurut tingkat pendidikan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Sumber : Data Primer diolah 2013
Dari tabrl 5 Sebagian kecil respon-
den memiliki pendidikan terakhir SD
sebanyak 2 responden atau 3 %, dan
sebagian besar responden lain memiliki
pendidikan terakhir SMU sebanyak 38
responden atau 61%. Hal tersebut
dilakukan karena pertimbangan kelulu-
san dalam merekrut karyawan adalah
dari segi kompensasi yang akan
dibayarkan oleh perusahaan. Dengan
merekrut dari lulusan SMU maka
kompensasi yang akan dibayarkan tidak
terlalu tinggi seperti dari lulusan SI/D4.
Sehingga perusahaan dapat mengurangi
pengeluaran yang cukup besar dari
kompensasi yang dibayarkan kepada
karyawan sebagai bentuk balas jasa
yang telah diberikan karyawan kepada
perusahaan.
Tabel 6
Status Pernikahan
Sumber data Primer diolah, 2013
Dari Table 6 dapat diketahui bahwa
responden yang berstatus menikah
N
o
Masa Kerja
(Tahun)
Frekwensi
Orang
Presentase
%
1.
2.
3.
2 tahun
3 - 5 tahun
> 5 tahun
33
11
18
53%
18%
29%
J u m l a h 62 100
NoKelompok Umur
(tahun)
Jumlah
Orang
Presentase
%
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SD
SMP
SMU
Diploma 1
Diploma 3
Serjana/diploma4
2
6
38
4
5
7
3%
10%
61%
7%
8%
11%
J u m l a h 62 100
NoStatus
Pernikahan
Frekwensi
Orang
Presentase
%
1.
2.
Menikah
Lajang
33
29
53%
47%
J u m l a h 62 100
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
13/24
13
sebanyak 33 orang (53%). Dan yang
berstatus lajang sebanyak 29 (47%).
Pendapatan Perbulan
Dari data lapang menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
memiliki penghasilan antara Rp
1.350.000,00 sampai dengan Rp.
2.000.000,00 sebanyak 48 responden
atau 70%. Hal ini menunjukkan bahwa
gaji yang diterima oleh karyawan telah
melebihi standar UMR daerah setempat
dan akan memberikan dampak positif
kepada perusahaan.
Dari data yang sama sebagian besar
responden memiliki penghasilan antara
Rp 1.350.000,00 sampai dengan Rp.
2.000.000,00 sebanyak 48 responden
atau 70%. Hal ini disesuaikan dengan
tingkat pendidikan responden dan
kemampuan perusahaan dalam
memberikan kebijakan gaji kepadakaryawan yang relatif rendah. Dan
sebagian kecil responden memiliki
penghasilan Rp. 7.000.000,00 sebanyak
4 orang atau (10%). Ini disebabkan
karena memiliki jabatan yang lebih
tinggi dari responden yang lainnya.
Tabel 7
Pendapatan Per Bulan
Sumber Data Primer diloah 2013
Analisis Deskriptif Variabel
Penelitian
Hasil uji statistik deskriptif akan
diuraikan pada bagian ini. Variabel
independen yaitu kompensasi finansial
yang terdiri dari gaji, insentif,
tunjangan, fasilitas. sedangkan variabel
dependen yaitu kinerja karyawan (Y)
terbagi atas 3 dimensi dengan 10
pernyataan. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini akan diuraikan tentang
deskripsi variabel penelitian.
Kompensasi Finansial (X)
Variabel kompensasi finansial terdiri
dari empat dimensi, yaitu gaji, bonus
dan program-program proteksi dan
fasilitas. Dimensi gaji terdiri dari 3 item
pernyataan. Dimensi bonus terdiri dari 3
item pernyataan. Dimensi program-
program proteksi dengan indikator
asuransi kesehatan, asuransikeselamatan kerja dan tunjangan hari
raya terdiri dari 3 item pernyataan, dan
fasilitas terdiri dari 3 peryataan, dengan
demikian ada 12 item pernyataan untuk
variabel kompensasi finansial.
Hasil statistik deskriptif jawaban
responden atas variabel kompensasi
finansial pada tabel 8 memperlihatkan
rata-rata variabel kompensasi finansial
sebesar 47,7 dengan standar deviasi
4,66. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menjawab setuju
atas pernyataan yang diajukan. Pada
lampiran, pilihan jawaban setuju
memiliki frekuensi paling besar untuk
setiap dimensi dari variabel kompensasi
finansial. Hal ini menunjukkan bahwa
responden dalam hal ini karyawan
NoPendapatanperbulan
FrekwensiOrang
Presentase%
1.
2.
3.
Rp. 1.350.000,00-Rp.2.000.000,00Rp. 2.000.000,00-
Rp.4.000.000,00Rp. 7.000.000,00
48
10
4
70%
20%
10%
J u m l a h 62 100
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
14/24
14
setuju atas besarnya kompensasi yang
diberikan perusahaan, baik untuk gaji,
bonus, program proteksi, maupun
fasilitas.
Tabel 8
Statistik DescriptifVariabel Kompensasi Finansial
Sumber : Data primer diolah2013
Kinerja Karyawan (Y)
Variabel kinerja karyawan terdiri
dari tiga dimensi yaitu kriteria
berdasarkan pekerjaan, kriteria berdas-
arkan perilaku, dan kriteria berdasarkan
hasil. Dimensi kriteria berdasarkan sifat,
dengan indikator yaitu kemampuan,
loyalitas, transpara-nsi, kreatifitas dankemampuan memim-pin.
Dimensi kriteria berdasarkan peril-
laku, dengan indikator yaitu melaksan-
sanakan tugas, mengikuti instruksi,
melaporkan permasalahan, memelihara
peralatan, mengikuti aturan-aturan dan
mengajukan usul. Dimensi kriteria
berdasarkan hasil, dengan indikatoryaitu hasil yang dicapai sesuai dengan
perencanaan, kualitas pekerjaan, pekerj-
aan yang tersisa dan kemampuan
memperbaiki peralatan dengan demi-
kian ada 10 item pernyataan untuk
variabel kinerja karyawan (Y).
Pilihan jawaban responden terdiri
dari sangat tidak setuju, tidak setuju,
ragu-ragu, setuju dan sangat setuju yang
ditranformasikan dalam bentuk skala
likert 1 sampai 5 dengan angka 1
menunjukkan persepsi sangat tidak
setuju dan angka 5 menunjukkan sangat
setuju tehadap pernyataan yang
diajukan.
Hasil statistik deskriptif pada tabel 9.
memperlihatkan rata-rata variabel
kinerja karyawan sebesar 42,2 dengan
standar deviasi 3,550. Hal ini menunju-
kan bahwa mayoritas responden menj-
awab setuju atas pernyataan yangdiajukan. Pada lampiran, pilihan
jawaban setuju memiliki frekuensi
paling besar untuk setiap dimensi dari
variabel kinerja karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dalam
hal ini karyawan setuju atas besarnya
kompensasi finansial yang diberikan
perusahaan.
Tabel 9
Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
Skala Frekuensi Persentasi
1 = Sangat Tidak S2 = Tidak Setuju3 = Ragu-ragu
4 = Setuju5 = Sangat Setuju
531
400184
2,84%10,4%
65,72%21,40%
Total 620 100%
Rata-rata = 42,2Standar Deviasi =3,550
Sumber : Data primer diolah 2013
Uji Validitas Data
Priyatno (2010:90) mengemukakan
bahwa uji validitas sering digunakan
untuk mengukur ketepatan suatu item
dalam kuesioner atau skala, apakah
item-item pada kuesioner tersebut sudah
tepat dalam mengukur apa yang ingin
Skala Frekuensi Persentasi
1 = Sangat Tidak S
2 = Tidak Setuju3 = Ragu-ragu4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
3
1792496
130
1,9%
2,848,1465,72
21,40
Total 738 100%
Rata-rata = 47,7Standar Deviasi = 4,66
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
15/24
15
diukur. Pengujian validitas data dalam
penelitian ini menggunakan metode
korelasi Bivariate Pearson (Korelasi
Pearson Product Moment).
Priyatno (2010:90) mengemukakan
bahwa : Analisis ini dilakukan dengan
cara mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total. Skor total
adalah penjumlahan dari keseluruhan
item. Item-item pertanyaan yang
berkorelasi signifikan dengan skor total
menunjukkan item-item tersebut
mampu memberikan dukungan dalammengungkap apa yang ingin diungkap.
Pengujian menggunakan uji dua sisi
dengan taraf signifikansi 0,01. Kriteria
pengujian kriteria pengujiannya adalah
jika r hitung r tabel maka instrumen
atau item-item pernyataan berkorelasi
signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid). Jumlah data (n) =62, maka didapat r tabel sebesar 0,325.
Setelah dilakukan pengujian validitas
data pada variabel kompensasi finansial
semua diketahui ada satu item
pernyataan dinyatakan tidak valid yaitu
item pernyataan 5(Insentif). Sedangkan
pada variabel kinerja karyawan semua
pernyataan dinyatakan valid. Oleh
karena itu, 1 item dari pernyataan 5
tersebut tidak disertakan dalam
pengujian tahap selanjutnya.
Hasil uji validitas untuk masing-
masing variabel penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi
FinansialItem/
pernyataan
ke
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 0,549 0,325 Valid
2 0,528 0,325 Valid
3 0,725 0,325 Valid
4 0,401 0,325 Valid
5 0,039 0,325 Tidak valid
6 0,640 0,325 Valid
7 0,673 0,325 Valid
8 0,733 0,325 Valid
9 0,672 0,325 Valid
10 0,601 0,325 Valid
11 0,601 0,325 Valid
12 0,707 0,325 Valid
Sumber : Data primer diolah 2013
Tabel 11
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Item /
pernyataan
ke
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 0,707 0,325 Valid
2 0,656 0,325 Valid
3 0,594 0,325 Valid
4 0,673 0,325 Valid
5 0,692 0,325 Valid6 0,805 0,325 Valid
7 0,527 0,325 Valid
8 0,623 0,325 Valid
9 0,694 0,325 Valid
10 0,649 0,325 Valid
Sumber Data : primer diolah 2013
Uji Reliabilitas Data
Menurut Priyatno (2010:97) uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alatpengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Uji
reliabilitas hanya dilakukan untuk item
pernyataan yang valid. Uji reliabilitas
data dalam penelitian ini menggunakan
metode Cronbanchs Alpha.
Menurut Sekaran (1992) dalam
Priyatno (2010:98), reliabilitas kurang
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
16/24
16
dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan
0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
baik. Setelah uji validitas data untuk
masing-masing variabel penelitian, ada
satu item pernyataan yang tidak valid,
sehingga item pernyataan tersebut tidak
dimasukkan ke dalam uji reliabilitas,
sedangkan item yang valid dimasukkan
ke dalam uji reliabilitas. Hasil uji
reliabilitas untuk variabel kompensasi
finansial adalah sebesar 0,860 dan
variabel kinerja karyawan adalah
sebesar 0,756. Semua variabel tersebut
dinyatakan reliabel, karena lebih besardari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 4.11 berikut ini
Tabel 12
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbanchs
Alpha
Keteranagan
Kompensasifinansial
0,860 Reliabel
Kinerja
karyawan
0,756 Reliabel
Sumber : Data primer diolah 2013
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mendeteksi normalitas data dapat dilihat
melalui output grafik kurva normal p-
plot. Suatu variabel dikatakan normal
jika gambar distribusi dengan titik-titik
data yang menyebar di sekitar garis
diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal
Grafik p-plot pada gambar 1
memperlihatkan penyebaran data (titik)
di sekitar garis regresi (diagonal) dan
penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi layak
digunakan karena memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar 1 grafikp-plot
Gambar 2 grafik histogram
Sumber : Data primer diolah
Jika nilai galat dikelompokkan dalam
sebuah histogram, maka galat-galat
tersebut akan membentuk suatu pola
kurva distribusi normal, yakni galattersebut mengelompok padabagian
tengah dengan titik puncaknya berada
pada rata-rata sama dengan 0,000
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Priyatno (2010:81) mengemukakan
bahwa : Uji multikolinearitas digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
17/24
17
hubungan linear antar variabel
independen dalam model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas. Peneliti melakukan
uji multikolinearitas dengan melihat
nilaiInflation Factor (VIF) pada model
regresi. Menurut Santoso (2001) dalam
Priyatno (2010:81), pada umumnya
jika VIF lebih besar dari 5, maka
variabel tersebut mempunyai multiko-
lonearitas dengan variabel bebas
lainnya. Sebaliknya, jika nilai VIF
lebih kecil dari 5, maka variabeltersebut bebas dari persoalan
multikolinearitas.
Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada tabel 4.13 pada tabel
tersebut dapat dilihat nilai VIF untuk
kompensasi finansial dari variabel gaji
sebesar 1,322. Untuk variabel insentif
sebesar 1,061. Untuk variabel tunjangansebesar 1,472. Untuk variabel fasilitas
sebesar 1,534. Nilai VIF untuk variabel
kompensasi finansial lebih kecil dari 5,
maka data penelitian ini bebas dari
asumsi multikolinearitas.
Tabel 13
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Gaji 0,757 1,322Insentif 0,943 1,061
Tunjangan 0,680 1,472
Fasilitas 0,652 1,534
Sumber : Data primer 2013
Uji Heteroskedastisitas
Priyatno (2010:83) mengemukakan
bahwa:
Uji heteroskedastisitas digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
ketidaksamaan varian dari residual pada
model regresi. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah
tidak adanya masalah heterokedasitas
Diagnosis adanya heteroskedastisitas
dapat dideteksi dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Apabila grafik penyebaran
nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai
prediksi tidak membentuk suatu pola
tertentu, seperti meningkat atau
menurun, maka tidak terjadi heteroske-
dasitas .Gambar 3 memperlihatkan pola yang
jelas dimana titik-titik menyebar dan
titik-titik tersebut tidak membentuk
suatu pola tertentu. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
persoalan heteroskedastisitas.
Gambar 3 grafik Scatteplot
Sumber : Data primer diolah 2013
Analisis Regresi
Dalam menganalisis hubungan
kinerja karyawan (Y) dengan
kompensasi finansial (X1, X2, X3, X4),
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
18/24
18
digunakan analisis regresi linier
berganda.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hipotesis 1, 2 dan 3
Analisis regresi linier berganda yang
digunakan dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kompensasi finansial terhadap kinerja
karyawan, serta pengaruh kompensasi
finansial dan nonfinansial secara
simultan terhadap kinerja karyawan.
Hasil analisis regresi linier bergandaselengkapnya dapat dilihat pada tabel
14.
Tabel 14
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hipotesis 1,2 dan 3
No Variabel Unstanda
rdized
Coefficie
nts
Standardiz
ed
Coefficient
s
1. Konstanta 29,3542. Gaji 0,001 0,000
3 Insentif 0,062 0,025
4. Tunjangan 0,214 0,112
5. Fasilitas 0,938 0,395
Sumber : Data diolah
Y = 29,354 +0,001X1+ 0,062X2 + 0,214X3+ 0,938X4
Y = + 0,000X1+ 0,025X2 + 0,112X3 + 0,395X4
Persamaan regresi pertama di atas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 29,354 artinya jika
kompensasi finansial (X1,X2,X3,X4)
adalah 0.
b. Koefisien regresi variabel gaji (X1)
sebesar 0,001, artinya jika kompen-
sasi finansial mengalami kenaikan 1
unit, maka kinerja karyawan (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar
0,001 unit.
c. Koefisien regresi variabel insentif
(X2) sebesar 0,062.
d.
Koefisien regresi variabel tunjangan
(X3) sebesar 0,214.
e.
Koefisien regresi variabel fasilitas
(X4) sebesar 0,938.
Sedangkan persamaan regresi kedua,
Secara langsung kita dapat melihat
hubungan dan besarnya pengaruh
variabel kompensasi yaitu gaji, insentif,
tunjangan dan fasilitas terhadap kinerjakaryawan, dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Variabel gaji, mempunyai koefisien
regresi sebesar 0,000, jadi apabila
variabel gaji naik satu unit maka
kinerja karyawan akan naik sebesar
0,000. Dengan asumsi bahwa varia-
bel bebas yang lain dari model
regresi ini tidak berubah (tetap).b. Variabel insentif, mempunyai koefi-
sien regresi sebesar 0,025.
c. Variabel tunjangan mempunyai koe-
fisien regresi sebesar 0,112.
d. Variabel fasilitas mempunyai koe-
fisien regresi sebesar 0,395
Analisis korelasi ganda (R)
digunakan untuk mengetahui hubungan
antara dua atau lebih variabel
independen (X1, X2, X3, X4) terhadap
variabel dependen (Y) secara serentak.
Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai
semakin mendekati 1 berarti hubungan
yang terjadi semakin kuat, sebaliknya
nilai semakin mendekati 0, maka
hubungan yang terjadi semakin lemah.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
19/24
19
Hasil analisis korelasi ganda dalam
penelitian ini diperolah angka R sebesar
0,867 maka dapat disimpulkan bahwa
terjadi hubungan yang kuat antara
kompensasi finansial terhadap kinerja
karyawan di hotel UB malang. Hasil
analisis korelasi ganda (R) dapat dilihat
pada tabel 15
Analisis determinasi (R2) digunakan
untuk mengetahui persentase sumban-
gan pengaruh variabel independen (X1,
X2,X3,X4) secara serentak terhadap
variabel dependen (Y). R2sama dengan0, maka tidak ada sedikit pun persentase
sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel independen terhadap variabel
dependen, sebaliknya R2 sama dengan
1, maka persentase sumbangan penga-
ruh yang diberikan variabel independen
terhadap variabel dependen adalah
sempurna.
Hasil analisis determinasi diperolehangka R2(R Square) sebesar 0,767 atau
(76,7%). Hal ini menunjukkan bahwa
persentase sumbangan pengaruh varia-
bel independen (kompensasi finansial)
terhadap variabel dependen (kinerja
karyawan) sebesar 76,7% atau variasi
variabel independen yang digunakan
dalam model (kompensasi finansial)
mampu menjelaskan 76,7% variabel
dependen (kinerja karyawan), sedang-
kan sisanya sebesar 23,3% dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini. Hal ini dapat dikatakan
bahwa terjadi hubungan yang kuat
antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Hasil analisis
determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel
15
Tabel 15
Hasil Analisis Korelasi Ganda (R) dan Korelasi
Determinan (R2)
Model Summary
Model
R RSquar
e
Adjusted R
Square
Std.Errorof the
Estimat
e
1 0,867a
0,767 0,588 3,2596
1
Sumber : Data primer diolah 2013
Uji Hipotesis
Uji Hipotis Pertama (H1)
Hipotesis pertama dalam penelitian
ini (H1) menyatakan bahwa kompensasi
finansial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pengujian hipotesis pertama dianalisis
dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda. Hasil analisis regresi
linier berganda dapat dilihat pada tabel
16.
Tabel 16
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
t Sig.B
Std.
Error Beta
1 Consta
nt 29.354 4.686 6.264 .000
Gaji .001 .284 .000 .003 .997
Insentif .062 .298 .025 .208 .836
Tunjangan
.214 .272 .112 .787 .435
Fasilitas .938 .346 .395 2.713 .009
a. Dependent Variable:Kinerja Karyawan
Sumber : data primer diolah 2013
Pada Tabel 16 nilai t hitung untuk
variabel gaji adalah sebesar 0,003.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
20/24
20
Variabel insentif adalah sebesar 0,208.
Untuk variabel tunjangan adalah sebesar
0,787. Dan untuk variabel fasilitas
adalah sebesar 2,713 sedangkan nilai t
tabelnya adalah sebesar 2,660 (df = 60-
2-1= 57). Jadi untuk variabel gaji,
insentif, tunjangan nilai t hitungnya
lebih kecil dari t tabel dan variabel
fasilitas mempunyai nilai t hitungnya
sebesar 2,713 lebih besar dari nilai t
tabel. Selain itu nilai signifikansinya
adalah sebesar 0,009 lebih kecil
daripada taraf signifikansi () 0,01.
Karena nilai t hitung variabel fasilitas >t tabel (2,713 > 2,660) dan nilai
signifikansi lebih besar dari pada taraf
signifikansi () 0,01( 0,009 < 0,01),
maka hipotesa pertama diterima, artinya
kompensasi finansial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di hotel UB Malang.
Uji Hipotesis Kedua (H2)
Hipotesis kedua dalam penelitian ini
(H2) menyatakan bahwa kompensasi
finansial secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di hotel UB Malang.
Pengujian hipotesis ini dianalisis
dengan mengguakan analisis regresi
linier berganda. Hasil analisis regresi
linier berganda dapat dilihat pada tabel
17Tabel 17 Hasil Uji-F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n163.211 4 40.803 3.840
.008a
Residual 605.628 57 10.625
Total 768.839 61
a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Insentif,
Gaji, Tunjangan
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Pada tabel 17 nilai F hitung adalah
sebesar 3,840. sedangkan nilai F
tabelnya adalah sebesar 1,84 (df 1 = 5-
1= 4 dan df 2 = 60-2-1= 57). Selain itu,
nilai signifikansinya adalah sebesar
0,008 lebih kecil daripada taraf
signifikansi () 0,01. Karena nilai f
hitung > f tabel (3,840 > 1,84) dan nilai
signifikansi lebih kecil daripada taraf
signifikansi () 0,01 (0,008 < 0,01),
maka hipotesis kedua diterima, artinya
kompensasi finansial secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di hotel UBMalang.
Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang telah dilakukan Anik
Nurdiana (2009) dan Puspita
Purwaningsih (2011). Anik Nurdiyana
dan Puspita Purwaningsi Menyatakan
bahwa kompensasi finansial secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Uji Hipotesis Ketiga (H3)
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
(H3) menyatakan bahwa variabel gaji
mempunyai pengaruh yang lebih domi-
nan terhadap kinerja karyaw.
Pengujian hipotesis ini dianalisis
den-gan menggunakan analisis regresi
linier berganda. Hasil analisis regresilinier berganda dapat dilihat pada tabel
16
Berdasarkan analisis regresi menun-
jukan bahwa variabel yang paling
dominan adalah variabel fasilitas (X4)
dengan demikian hipotesa yang menye-
butkan bahwa gaji yang berpengaruh
terhadap kinerja karyawan di hotel UB
Malang ditolak.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
21/24
21
Pembahasan Hasil Penelitian.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear
berganda diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Variable kompensasi finansial secara
parsial mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variabel
kinerja karyawan di Hotel UB Malang.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16
tentang hasil analisis regresi linear
berganda dengan mengunakan uji t.
bahwa nilai t hitung variabel fasilitas
adalah sebesar 2,713. Sedangkan nilai t
tabelnya adalah sebesar 2,660 (df=60-2-1=57). Jadi variabel t hitungnya sebesar
2,713 2,660 nilai t tabel. Selain itu
signifikansinya adalah sebesar 0,009
dari pada taraf signifikansi () 0,01.
2. Variabel kompensasi finansial secara
simultan berpengaruh positif dan
Signifikan terhadap kinerja karyawan di
Hotel UB. Pada tabel 4.17 tentang uji-f.
bahwa nilai f hitungnya adalah sebesar3,840. dan f tabelnya adalah sebesar
1,84 (df=5-4 dan df 2= 60-2-1=57).
Selain itu nilai signifikansinya adalah
sebesar 0,008 lebih kecil daripada
signifikansi (0,01).
3. Variable fasilitas merupakan variabel
yang paling dominan dan bukan
variabel gaji. Karena sebagian besar
karyawan dari hotel UB baik karyawan
tetap, karyawan kontrak dan karyawanoutsourcing pada dasarnya menerima
fasilitas yang sama, yang diberikan oleh
perusahaan hotel UB. variabel gaji
merupakan variabel yang paling rendah
dari semua variabel dalam penelitian
ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16
hasil analisis linear berganda dengan
menggunakan uji t bahwa nilai t hitung
pada variabel gaji adalah 0,003. Dan ini
merupakan nilai yang paling terendah
dari semua variabel, hal ini disebabkan
karena gaji yang diterima karyawan
sebagian besar merupakan karyawan
kontrak dan outsourcing.
Pada hasil analisis ganda dalam
penelitian ini diperoleh angka R sebesar
0,867 maka dapat dikatakn bahwa terjadi
hubungan yang kuat antara kompensasi
finansial dengan kinerja karyawan di hotel
UB Malang. Sedangkan Hasil analisis
determinasi diperoleh angka R2 (R Square)
sebeasr 0,767 atau (76,7 %). Hal ini
menunjukan bahwa persentasi sumbangan
pengaruh variabel kompensasi finansialterhadap kinerja karyawan sebesar 76,7 %.
Sedangkan sisanya sebesar 23,3%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukan dalam model penelitian ini. Hal
ini dapat dikatakan bahwa terjadi
hubungan yang kuat antara variabel
kompensasi finansial terhadap kinerja
karyawan di hotel UB Malang.
Hasil penelitian tersebut mendukungpenelitian yang telah dilakukan oleh Puspita
Purwaningsih (2011) yang menyatakan
bahwa kompensasi finansial secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa, hipotesis H1dan
H2diterima sedangkan hipotesis H3ditolak.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kompensasi finansial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini dapat
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
22/24
22
dilihat dari nilai t hitung variabel
fasilitas lebih besar dari t tabel dan
nilai signifikansi lebih kecil dari
pada taraf signifikansi, maka
hipotesa pertama diterima, artinya
kompensasi finansial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan di hotel UB
Malang.
2. Kompensasi finansial secara simult-
an berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini
dapat dilihat dari nilai f hitung lebihbesar dari f tabel dan nilai
signifikansi lebih kecil daripada taraf
signifikansi maka hipotesis kedua
diterima, artinya kompensasi
finansial secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di hotel
UB Malang.
3. Variabel fasilitas mempunyai penga-
garu yang lebih dominan terhadap
kinerja karyawan di hotel UB
Malang. Hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung variabel fasilitas lebih
besar dari t tabel. Oleh karena itu
hipotesa ketiga yang menyebutkan
bahwa gaji mempunyai pengaruh
dominan terhadap kinerja karyawan
di tolak.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka
penulis dapat menyarankan kepada
hotel UB Malang, sebaiknya memper-
hatikan dan mempertahankan kompen-
sasi finansial yang berupa Gaji, insentif,
tunjangan dan fasilitas karena kompens-
sasi finansial tersebut dapat meningkat-
kan kinerja karyawan.
Untuk memperhatikan dan memperta-
hankan kompensasi finansial:
1.
Perusahaan harus memberikan gaji
yang adil dan sesuai dengan kinerja
karyawan baik itu karyawan tetap,
karyawan kontrak maupun karyawan
outsourcing, sehingga dengan
demikian karyawan dapat
2.
Perusahaan harus mempertahankankompensasi finansial (fasilitas),
dengan mengganti barang-barang
yang sudah rusak dengan yang baru,
dan lain sebagainyakarena sebagian
besar karyawan menganggap bahwa
fasilitas yang dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya
dapat menganalisis faktor- faktor lain
yang berpengaruh terhadap peningk-
tan kinerja karyawan seperti motivasi
karyawan agar penelitian ini dapat
lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Anik Nurdiana 2009, Kompensasi
Finansial Dan Non Finansial
Terhadap Kinerja Karyawan (StudiKasus Pada Pt. Semen Gresik
(Persero) Tbk. Pabrik Tuban
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Brawijaya
Malang.
Atmojo, D.S. 2000. Pengaruh
Kepuasan Kerja Terhadap Kedisip-
linan Karyawan pada Peru-sada
Obyek Wisata Tawangmangu.
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
23/24
23
Anton Dajan, Pengantar Metode
Statistik, LP3ES, Jakarta, 1996,
Halaman 369
Anwar Prabu Mankunegara, Manaje-men Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Penerbit PT, Remaja
Rosdakarya, Bandung, Tahun 2000
Halaman 164
Duwi Priyanto. 2010. Paham Analisa
Statistik Data dengan SPSS. Cetakan
Pertama. Yogyakarta : Mediakom
Flippo, Edwin .B. 1984. Manajemen
Personalia Edisi ke 6 jilid 2. Jakarta: Erlangga
Gomes, Faustino Cardoso, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
Andi Offset, Jakarta, Tahun 2000,
Halaman 162
Hasibuan, H. Malayu S.P, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
Kedua, Penerbit Bpfe-Ugm,
Yogyakarta, Tahun 2002, Halaman
54.
Hasibuan, 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara Jakarta.
Hani Handoko, T. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia.Yogyakarta: BPFE
Heidjrachman dan Suad Husnan. 2002.
Manajemen Personalia. Yogyakarta:
BPFE
I Komang , Niwayan Dan Iwayan 2012.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta
Nata Wirawan, Statistik I untuk
Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua,
Penerbit Keraras Emas, Denpasar,
2001, halaman 232.
Nawawi, H. Hadari, Manajemen
Sumber Daya Manusia, PenerbitGajah Mada University Press,
Yogyakarta, Tahun 1997, Halaman
89.
Ninditya Ratnasari 2006, Kompensasi
Finansial Dan Non Finansial
Terhadap Kinerja Karyawan Cv.
Sultan Agung Putra Ponorogo
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Brawijaya
Malang.
Mathis And Jackson, 2004., Human
Resource Management, Penerjemah
Diana Angelica, 2006, Edisi
Kesepuluh Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Marwansyah. 2010.Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.
Moekijat, 1989. Manajemen Kepega-waian. Bandung : Mandar Maju.
Puspita Purwaningsih 2011, Kompen-
sasi Finansial Dan Non Finansial
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Kasus Pada Pt. Karya Niaga
Bersama Kota Malang)
SkripsiFakultas Ekonomi Dan
Bisnis.
Polnaya, Irene Patty. 2007. Pengaruh
Kompensasi Finansial danNonfinansial terhadap Kinerja
Dosen pada Universitas Kristen
Maluku Indonesia. Tesis. Makassar :
Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin.
Ryaas Rasyid,Kejadian Awal Birokrasi
Pemerintahan Orde Baru, Penerbit
Yasir Watampone, Jakarta, 1999,
Halaman 15
7/24/2019 695-1338-1-SM (1)AAA
24/24
24
Rahayu, Diyan Kurniawati. 2007.
Pengaruh Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja Pegawai pada
Perum Bulog Divisi Regional Palu.Skripsi S1. Palu : Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako.
Riduwan. 2008:85. Belajar Mudah
Penelitian untuk Guru-Karyawan
dan Peneliti Pemula. Bandung :
Alfabeta.
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2002.
Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administratif danOperasional. Cetakan Ketiga. Jakarta
: PT. Bumi Aksara.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Penelitian untuk Bisnis, Dalam
Sugiyono, dan Hair. 1998(Ed.),
Sumber data Edisi 4 Jakarta :
Salemba Empat
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen
Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta.