6/14/2016 1 Kudang B. Seminar e-mail: [email protected]Head of Informatics Engineering Lab. FATETA IPB Honorary Member of AFITA Honorary Member HIPI Member of ASICTA & PERTETA Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh Pandangan Holistik Rantai Pertanian Produk pertanian bergulir dari hulu ke hilir (land-to-table) secara berantai melibatkan simpul-simpul proses (actors) yang mengkonversi aliran input menjadi produk antara hingga menjadi produk akhir. Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh Land (hulu) Table (hilir) Pandangan Holistik Rantai Pertanian Terjadinya cacat atau gagal proses di salah satu simpul akan berpengaruh pada proses berikutnya secara berantai hingga simpul yang terakhir pada rantai proses. Berlaku prinsip GIGO=Garbage In Garbage Out Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh Land (hulu) Table (hilir) Rantai Agribisnis Dari Hulu ke Hilir Sumber: http://batikyogya.wordpress.com/2008/08/19/sistem-rantai-pasok-produk- hortikultura/ Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh 5 Pertanian Presisi Sistem industri pertanian yang memberikan perlakuan presisi pada semua mata rantai agribisnis dari hulu (on-farm) ke hilir (off farm) dengan memaksimumkan food productivity, food security, food quality, food safety, & sustainability dan meminimumkan food loss, food waste, & environmental damage. Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh Land (hulu) Table (hilir) ` Falsafah Pertanian Presisi Pertanian holistik dari hulu ke hilir. Adanya heterogenitas dan dinamika (lahan, obyek bio, iklim, geografi, kultur, pasar & konsumen) & tidak seharusnya diasumsikan homogen & statis. Mendayagunakan teknologi yang memungkinkan pengamatan dan perlakuan presisi & bukan pada pengamatan secara umum dan kasar. Berbasis fakta (data), ilmu dan pengetahuan; bukan berbasis pada kebiasaan, pengalaman, intuisi dan asumsi semata. Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
18
Embed
6/14/2016 - kseminar.staff.ipb.ac.idkseminar.staff.ipb.ac.id/files/2013/02/IT-for-PA.pdf · 1. Indeks vegetasi digunakan untuk mengidentifikasi waktu tanam padi. Hal ini menjadi acuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Percikan Semprot & Pola Cuaca
1. Karakteristik cuaca yang diperoleh dari analisis pola temporal jangka
panjang faktor cuaca (angin, suhu, kelembaban dan curah hujan).
2. Lintasan terjadi ketika kecepatan tinggi angin, suhu tinggi (> 25 ° C),
dan kelembaban rendah.
Spray drift (a); Environment pollution by unsuitable weather (b); Spray application using boom sprayer (c); Boom sprayer configuration (d)
Pattern of temperature and humidity during last 10 years
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Jadwal Penyemprotan Gulma
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Rizki, ., Seminar, K.B., Suharnoto. 2014
6/14/2016
6
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Indeks Vegetasi Tanaman Padi Menunjukkan Fase Tumbuh
1. Indeks vegetasi digunakan untuk mengidentifikasi waktu tanam padi. Hal ini
menjadi acuan untuk penyemprotan. gulma
2. Pengendalian gulma dilakukan dua kali, yaitu pra-tanam dan pasca-munculnya,
maka waktu penyemprotan adalah sekitar Desember-Februari dan Mei-Juli. Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Aplikasi untuk Meminimalkan Penyimpangan Semprot
1. Aplikasi ini dibangun untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan keamanan bagi herbisida semprot yang meminimalkan percikan (penyimpangan).
2. Aturan dasar untuk menentukan ukuran tetesan diperoleh dari penelitian sebelumnya yang ditafsirkan pertama ke pohon keputusan. Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Metoda Presisi Pembasmian Gulma
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Metoda Presisi Pembasmian Gulma: Debit Semprotan Berbasis Populasi Gulma
Solahudin,Seminar, K.B.,
Astika 2012
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Batas pemisah antara daun gulma
dengan latar belakang yang lain
Metoda Presisi Pembasmian Gulma: Debit Semprotan Berbasis Populasi Gulma
Keuntungan:
• Penghematan herbisida
• Minimisasi polusi
• Peningkatan efektivitas & efisiensi
penyemprotan Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Zulkifli Zaini
IRRI Representative for Indonesia
Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL)
Untuk Padi Sawah
6/14/2016
7
Mengapa PHSL diperlukan?
Problema Petani
Dalam Pemupukan
Salah waktu
Salah dosis
Salah jenis
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
+NPK +PK +NK +NP
Bagaimana PHSL bisa memberikan
keuntungan bagi petani padi?
1. Mengatur waktu pemberian
pupuk sesuai dengan stadia
pertumbuhan kritis dari
suatu varietas padi
Panen
Pertum-
buhan Awal Berbu-nga
Anakan
Aktif
Inisiasi
Malai
-20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 HST
-20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 HST
Varietas umur
sedang
Varietas umur
genjah
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Pertanyaan dan Penjelasan PHSL aplikasi
HAPE, Web, Smartphone Pilihan Bahasa Tersedia dalam 5 (lima) pilihan Bahasa :
Indonesia, Jawa, Sunda, Bugis, dan Bali
1. Tunjukkan
ukuran/luas lahan
sawah anda
Jumlah pupuk yang diperlukan didasarkan atas
luas sawah yang ditunjukkan oleh
pengguna/petani. Petani diberi pilihan untuk
menyatakan luas sawahnya dalam bata, tumbak,
ru, are, hektar, rante, atau bahu.
2. Pilih musim
tanam yang akan
memerlukan
rekomendasi
pupuk
Rekomendasi pupuk akan disesuaikan dengan
musim yang dipilih oleh petani. Hasil padi yang
dapat dicapai didasarkan atas musim tanam,
umur varietas padi, dan ketersediaan air.
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Diseminasi PHSL dilakukan melalui :
1. Aplikasi Web (Petani mendatangi penyuluh yang memiliki akses
internet atau PPL mendatangi petani menggunakan kuesioner)
Anjuran pemupukan dapat segera diterima dalam bentuk tercetak
http://webapps.irri.org/nm/id Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Cara ini cocok untuk penyuluh
yang mewawancarai petani
padi tanpa akses ke internet.
Setelah wawancara, informasi
dari petani tersimpan dalam
Smartphone.
2. Aplikasi Android (melalui Smartphone)
Setelah ada akses ke internet,
anjuran pemupukan dapat
langsung dikirim melalui SMS ke
HP petani.
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan
Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015
Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Isi SMS:
Untuk mendapatkan 3700-3900 kg
GKP pada luas lahan 350 bata di
musim kemarau, berikan 1½ karung
phonska pada umur 0-14 hari setelah
tanam (HST), 1 karung
urea pada umur 24-28 HST, dan
1 karung urea pada umur 35-39 HST.
Tidak perlu internet !! Kontak
nomor bebas pulsa … (perlu segera
tersedia) dan ikuti petunjuk yang
terdengar di HAPE.
3. Aplikasi HAPE (melalui SMS)
Anjuran pemupukan dapat segera diterima dalam bentuk
SMS Sepenuhnya otomatis: tidak memerlukan operator telpon
Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor 2015
Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, MSc Irman Hermadi, SKom MS PhD
Dr Nugraha Edhi Suyatma, STP DEA
Hari, xx September 2015
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
FUNGSI KEMASAN - Protection - Communication - Convenience - Containment - Attribut (Robertson 2010)
Pendahuluan
1. Daging segar
2. Daging olahan minimal
3. Daging olahan
Red-Oks, warna, kadar asam (pH), pemberlakuan garam/gula, aktivitas air (Aw), mikrobiologi, temperatur, pengawet, tekanan osmose, dan atmosfer. Walsh et al. (2002), Lawrie (2003) dan Herawati (2008)
Sulit & lambatnya menentukan pilihan
kemasan yang sesuai
Lawrie (2003) Yam et al. 2005
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
Identifikasi Masalah
1. Banyaknya parameter produk dan varian jenis-jenis kemasan yang menjadi faktor-faktor penentu kualitas.
2. Tidak banyak pengusaha yang memiliki pengetahuan mengenai jenis kemasan & pengemasan yang baik.
3. Butuh waktu lama dan biaya yang mahal untuk mengetahui pemilihan kemasan yang sesuai.
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Dan Pertanian Berkelanjutan, 07 Oktober 2015 Politeknik Pertanian Negeri, Payakumbuh
KESIMPULAN (1) Pertanian Presisi adalah pilar utama dalam perwujudan
ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan
Kompleksitas pertanian presisi dalam dari hulu ke hilir yang bersinergi dan terpadu mutlak memerlukan inovasi dan dukungan TI (Teknologi Informasi) & CBIS (Computer-Based Information System) dan Sistem Komputasi Cerdas (Intelligent Computing Systems)
Data, informasi, pengetahuan & pakar untuk mendukung pertanian presisi tersebar di berbagai lokasi geografis sehingga diperlukan inter-, extra-, intra-net technology, web, mobile & cloud computing technology.