MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013 ISSN 2337-3776 Perbandingan Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dengan Ekstrak Daun Ceplukan (Physalis angulata L) Terhadap Gambaran Histopatologi HeparPada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan GalurSprague dawley yang Diinduksi Rifampisin ArifYudhoPrabowo 1) , dr. Muhartono, M.Kes, Sp.PA 2) Email: [email protected]1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 2) Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Abstrak Tuberkulosis (TB) merupakan masalah penting bagi kesehatan dan Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia. Menurut WHO dalam Global TB Report 2012,prevalensi TB di Indonesia tahun 2011 adalah 318.949 kasus.Rifampisin adalah salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis. Namun, efek samping yang ditimbulkan cukup banyak, diantaranya hepatotoksisitas. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan ceplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman obat yang memiliki kandungan flavonoid dimana zat ini dipercaya sebagaiantioksidan. Untuk membuktikan hal ini, maka akan dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus putih yang diinduksi rifampisin.Penelitian ini bersifat eksperimental dengan post only control group designdengan sampel 50 tikus.Hasil penelitian diperoleh pada ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan hasil perbedaan bermakna (p<0,05) pada kelompok KI-KII, KI-KIII, KI-KIV, KI-KV, KII-KIV, KIII-KIV, KIV-KV sedangkan pada ekstrak daun ceplukan menunjukkan hasil perbedaan bermakna pada kelompok KI-KII, KI- KIII, KI-KIV, KI-KV, KII-KIII, KIII-KIV, KIII-KV. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan terhadap gambaran histopatologi hepar tikus. Peningkatan dosis pada kelompok ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan adanya pengaruh terhadap histopatologi hepar sedangkan peningkatan dosis pada kelompok daun ceplukan tidak ada pengaruhnya. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
ISSN 2337-3776
Perbandingan Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria
macrocarpa) dengan Ekstrak Daun Ceplukan (Physalis angulata L) Terhadap
Gambaran Histopatologi HeparPada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan
1)Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, 2)Staf Pengajar
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Abstrak
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah penting bagi kesehatan dan Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia. Menurut WHO dalam Global TB Report 2012,prevalensi TB di Indonesia tahun 2011 adalah 318.949 kasus.Rifampisin adalah salah satu obat yang digunakan dalam pengobatan tuberkulosis. Namun, efek samping yang ditimbulkan cukup banyak, diantaranya hepatotoksisitas. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan ceplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman obat yang memiliki kandungan flavonoid dimana zat ini dipercaya sebagaiantioksidan. Untuk membuktikan hal ini, maka akan dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan terhadap gambaran histopatologi hepar pada tikus putih yang diinduksi rifampisin.Penelitian ini bersifat eksperimental dengan post only control group designdengan sampel 50 tikus.Hasil penelitian diperoleh pada ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan hasil perbedaan bermakna (p<0,05) pada kelompok KI-KII, KI-KIII, KI-KIV, KI-KV, KII-KIV, KIII-KIV, KIV-KV sedangkan pada ekstrak daun ceplukan menunjukkan hasil perbedaan bermakna pada kelompok KI-KII, KI-KIII, KI-KIV, KI-KV, KII-KIII, KIII-KIV, KIII-KV. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan terhadap gambaran histopatologi hepar tikus. Peningkatan dosis pada kelompok ekstrak buah mahkota dewa menunjukkan adanya pengaruh terhadap histopatologi hepar sedangkan peningkatan dosis pada kelompok daun ceplukan tidak ada pengaruhnya.
Kata kunci : ceplukan, hepar, mahkota dewa, rifampisin.
1
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
1)Medical Faculty Student of Lampung University, 2)Medical Faculty
Lecturer of Lampung University
Abstract
Tuberculosis(TB) is an important issuefor the health andIndonesiawas ranked4th in the world. According to theWHOGlobalTBReport2012,prevalence ofTBinIndonesiain 2011was318,949cases.Rifampicinis one of thedrugs usedin tuberculosis treatment. However, the side effectsof this drugis quitea lot, one of them ishepatotoxicity.PhaleriamacrocarpaandPhysalisangulataL.are medicinal plantthat containsflavonoidswhich thesubstanceis believed to bean antioxidant.To prove this, it will be conducted tocompare theeffect between thefruit extractof Phaleriamacrocarpawithleaf extract ofPhysalisangulataL. on hepatichistopathologicalimageonwhite male ratsstrainSprague dawley inducedrifampicin.This research is anexperimentalby post only control group designwith sample of50 rats.The resultsobtained inPhaleriaextractshowedsignificantyielddifferences(p <0.05) in KI-KII, KI-KIII, KIV-KI, KI-KV, KIV-KII, KIII-KIV, KIV-KV, whereas the extract leaf of Physalisshowedsignificant differences intheresults ofKI-KII, KI-KIII, KIV-KI, KI-KV, KIII-KII, KIII-KIV, KIII-KV. This suggeststhatthere is an influenceof extractPhaleriawithPhysalis extract[7.56 mg/100gBBdose] onratliverhistopathologicalpicture. Increasingdoses on thegroupof Phaleriaextractshowedan influence onhepatichistopathology,whereasthe increasing doses on thegroupofPhysalisextract showedno effect.
Pada kelompok I dan II ekstrak buah mahkota dewa serta ekstrak daun
ceplukan keduanya terlihat sama. terlihat hepatosit mulai tersusun beraturan
membentuk pola radier, batas antar hepatosit dan bentuk sinusoid mulai jelas.
Terlihat hepatosit yang sebelumnya mengalami degenerasi bengkak keruh disertai
vakuolisasi pada sitoplasma sel mulai berkurang. Pada perlakuan dengan ekstrak
daun ceplukanterlihat hepatosit tersusun tidak beraturan membentuk pola radier
dan hepatosit mengalami degenerasi bengkak keruh disertai vakuolisasi pada
sitoplasma sel yang bertambah banyak, batas antar hepatosit dan bentuk sinusoid
tidak jelas.
6
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
ISSN 2337-3776
Tabel 1. Analisi uji Mann Whitney gambaran degenerasi bengkak keruh antar kelompok uji dengan pemberian ekstrak buah mahkota dewa
Kelompok Uji PKII
KIII
KIV
KIIIKIVKVKIVKVKV
0.3170.0050.0540.0070.2380.009
Tabel 2. Analisi uji Mann Whitney gambaran degenerasi bengkak keruh antar kelompok uji dengan pemberian ekstrak daun ceplukan
Kelompok Uji PKII
KIII
KIV
KIIIKIVKVKIVKVKV
0.0050.0500.1340.0070.0070.549
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney di atas dapat diketahui bahwa
kelompok II dan IV, kelompok III dan IV, serta kelompok IV dan V dengan
pemberian ekstrak buah mahkota dewa dan kelompok II dan III, kelompok III dan
IV, serta kelompok III dan Vdengan pemberian ekstrak daunceplukanmemiliki
nilai sig. yang besarnya kurang dari α sehingga disimpulkan bahwa kelompok-
kelompok tersebut berbeda secara signifikan. Pada kelompok IV dengan
pemberian ekstrak buah mahkota dewa dan kelompok III dengan pemberian
ekstrak daun ceplukan menunjukkan perbaikan gambaran histopatologis hepatosit
normal tertinggi dari kelompok lainnya.
Perbandingan gambaran histopatologi hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak keruh antara pemberian ekstrak buah mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukan
Tabel 3. Analisi uji Mann Whitney perbandingan gambaran degenerasi bengkak keruh masing-masing kelompok uji antara pemberian ekstrak buah
mahkota dewa dengan ekstrak daun ceplukanEkstrak
Buah Mahkota Dewa Ekstrak Daun Ceplukan p
KIIIKIVKV
KIIIKIVKV
0.0060.0080.309
7
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
ISSN 2337-3776
Berdasarkanuji Mann Whitney pada masing-masingkelompok,
menunjukkan asymp.sig.untukkelompokIIIdanIVnilainyakurangdari α (0,05)
sehingga kesimpulannyaadalahterdapatperbedaan yang
intrasel, mencegah pembentukan hepatosit yang mengalami degenerasi bengkak
keruh.
Simpulan
Pemberian ekstrak buah mahkota dewa dan ekstrak daun ceplukan pada
tikus putih jantan galur Sprague dawley yang diinduksi rifampisin pada dosis 7,56
mg/100gBB, 15,12 mg/100gBB, 30,24 mg/100gBB memberikan pengaruh
terhadap perbaikan gambaran histopatologi hepar. Pada ekstrak buah mahkota
dewa dosis 15,12 mg/100gBB dan ekstrak daun ceplukan dosis 7,56 mg/100gBB
menunjukkan perbaikan yang signifikan diantara kelompok lainnya. Pengaruh
antara ekstrak buah mahkota dewa dan ekstrak daun ceplukanmenunjukkan hasil
yang sama, namun pada dosis 7,56 mg/100gBB ekstrak daun ceplukan sudah
9
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
MAJORITY (Medical Journal of Lampung University) Volume 2 No 1 Februari 2013
ISSN 2337-3776
menunjukkan perbaikan gambaran histopatologi hepar sedangkan ekstrak buah
mahkota dewa baru menunjukkan perbaikan gambaran histopatologi pada dosis
15,12 mg/100gBB.
Daftar Pustaka
Aprilia, L. 2010. Efek Protektif Ekstrak Etanol Mahkota Dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl] Terhadap Gambaran Histopatologi Hati Mencit (Mus musculus L.) Jantan Galur BALB/C yang Diinduksi oleh Etanol. (Skripsi). Universitas Lampung.
Harmanto, N. 2003. Sehat dengan Ramuan Tradisional Mahkota Dewa. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Jovanovic, S.V., Simic, M.G. 2000. Reactive Oxygen Species: From Radiation To Molecular Biology. Annals of The New York Academy of Sciences. 326-334.
Katzung. 2008. Basic Clinical Pharmacology Edisi 9. Mc. Garw Hill. 635-640.Kawasaki, T., Igarashi, K., Koeda, T., Sugimoto, K., Nakagawa, K., Hayashi, S.,
Yamaji, R., Inui, H., Fukusato T., Yamanouchi, T. 2009. Rats Fed Fructose-enriched Diets Have Characteristics of Nonalcoholic Hepatic Steatosis. J. Nutr. 139: 2067-2071.
Larasati, N.D. 2011. Efek Protektif Madu Terhadap Kerusakan Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Dewasa Galur Sprague Dawley yang Diinduksi oleh Etanol. (Skripsi). Unversitas Lampung.
Reddy, V.D., Padmavathi, P., Gopi, S., Paramahamsa, M., Varadacharyulu, N.Ch. 2010. Prospective Effect of Emblica Officinalis Againts Alcohol-induced Hepatic Injury by Ameliorating Oxidative Stress in Rats. Ind J Clin Biochem. 25 (4): 419-424.
Repetto, M.G., Llesuy, S.F. 2002. Antioxidant Properties of Natural Compounds Used In Popular Medicine for Gastric Ulcer. Braz J Med Biol Res. 35 (5): 523-534.
Robbins, S.L., Kumar, V. 2007. Buku Ajar Patologi II 7th ed. EGC. Jakarta. 318 hlm.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung.Williams, R.J., Spencer, J.P., Rice-Evans, C. 2004. Flavonoids: Antioxidants or
Signalling Molecules? Free Radic Biol Med. 36 (7): 838-849.Wold Health Organization. 2012. Global Tuberculosis Report 2012.
Www.who.int/tb. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012.