Top Banner
MANAJEMEN INDUSTRIKECIL DAN MENENGAH Sistem Industri I Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur - Departemen Perindustrian @ 2010 INDUSTRIKECIL DAN MENENGAH
171

6. Manajemen IKM.pdf

Sep 11, 2015

Download

Documents

Max Teti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MANAJEMENINDUSTRIKECIL DAN MENENGAH

    Sistem Industri IDiklat Teknis Sistem Industri Aparatur - Departemen Perindustrian @ 2010

    INDUSTRIKECIL DAN MENENGAH

  • ProgramOutcomes danTujuan

    Program Outcomes: Wawasan dan pelaksanaan dalam bidang Sistem Industri

    Tujuan: Mampu memahami konsep manajemen industri kecil dan

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 2

    Mampu memahami konsep manajemen industri kecil danmenengah

  • PokokBahasan

    I. MANAJEMEN INDUSTRI KECIL1. Karakteristik Industri Kecil2. Definisi Industri Kecil3. Dimensi Industri Kecil4. Definisi Industri Kecil Modern

    II. KELOMPOK INDUSTRI KECIL1. Pengelompokkan Industri Kecil berdasarkan bidang usaha

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 3

    2. Perkembangan Industri Kecil ditinjau dari bidang usaha

    III. KETERBATASAN PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL1. Permasalahan Industri Kecil2. Potensi dan Limitasi Perkembangan Industri Kecil3. Perkembangan Industri Kecil4. Urutan Pertumbuhan Industri Kecil5. Kriteria Pemilihan Teknologi: Produk

  • PokokBahasan

    IV. KEBIJAKAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL1. Konsep Pembinaan Industri Kecil dan Menengah2. Strategi Industri Kecil3. Kriteria Keberhasilan Pengembangan Industri Kecil

    V. PERKEMBANGAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DI INDONESIA1. Kondisi Industri Kecil di Indonesia2. Program Pengembangan Industri Kecil di Indonesia

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 4

    2. Program Pengembangan Industri Kecil di Indonesia3. Perkembangan Pembinaan Industri Kecil di Indonesia

  • Referensi

    1. Brain (2008), Analisa Kelayakan Investasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah,Skripsi, www.indokripsi.com.

    2. Dangayach, G.S. & Desmukh, S.G. (2005), Advanced Manufacturing TechnologyImplementation: Evidence from Indian Small and Medium Entreprises (SMEs),Journal of Manfacturing Technology Management, vol. 16 no. 5, pp. 483-496.

    3. Ibrahim, A. (2001), Industri Kecil Menengah Berbasis Teknologi (IKMT) SebagaiBasis Struktur Industri, Pengkajian Industri no. 15 tahun VI, BPPT.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 5

    Basis Struktur Industri, Pengkajian Industri no. 15 tahun VI, BPPT.4. Irianto, D., Toha, I.S., Wiratmadja, I.I. dan Maruf, A. (2002), Inkubator

    Wirausaha Baru Permesinan di Laboratorium Sistem Produksi Departemen TeknikIndustri ITB, Jurnal P&PT, 2(5), pp. 326-335

  • Referensi

    5. Khalil, T. (2000), Management of Technology: The Key to Competitiveness andWealth Creation, McGraw-Hill International Edition.

    6. Kuncoro, M. (2007), Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru2030 ?, Penerbit Andi Jogyakarta.

    7. Lubis, S.B.H. (2007), Teori Manajemen Bisnis Perusahaan IKM, PelatihanKonsultan Diagnosis IKM, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah,Departemen Perindustrian.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 6

    8. Pardede, F.R. (2000), Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kecil diIndonesia, Tesis Magister Teknik dan Manajemen Industri ITB Bandung.

    9. Porter, M.E. (1980), Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industriesand Competitors, The Free Press, New York.

  • Referensi

    10. Ryan & Hiduke (2006), Small Business: An Entreperenurss Business Plan, ThomsonSouth-Western.

    11. Scarborough & Zimmerer (2006), Effective Small Business Management: AnEntrepreneurial Approach, Prentice Hall, 8 edition.

    12. Staley, E.& Morse, R. (1965),Modern Small Industry for Developing Countries,McGraw-Hill.

    13. Wiratmadja, I.I., Govindaraju, R. & Indriartiningtias, R. (2008), The Effectivenessof Knowledge Transfer from Higher Education to Small Industries, The 9th AsiaPacific Industrial Engineering & Management Systems Conference, Indonesia.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 7

    Pacific Industrial Engineering & Management Systems Conference, Indonesia.

  • KONSEPDASARMANAJEMENINDUSTRI KECIL

    Sistem Industri IDiklat Teknis Sistem Industri Aparatur - Departemen Perindustrian @ 2010

    MANAJEMENINDUSTRI KECIL

  • KonsepDasar Manajemen IndustriKecil

    Tujuan: Memahami konsep dasar manajemen industri kecil sebagai dasar untuk

    melakukan diagnosis pengelolaan industri kecil secara efisien danefektif.

    PokokBahasan:

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 9

    PokokBahasan:1. Konsep Dasar Manajemen2. Karakteristik Industri Kecil3. Definisi Industri Kecil4. Dimensi Industri Kecil5. Definisi Industri Kecil Modern

  • KonsepDasar Manajemen1.

    Controlling:merupakankelemahan utama

    padafungsi manajemen

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 10

    Ketidakdisiplinan

  • KonsepDasar ManajemenPersoalan Dasar Manajemen (Industri Kecil): Ketidakpastian: ketidaklengkapan informasi mengenai masa depan Keterbatasan: keterbatasan sumber daya

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 11

  • KonsepDasar Manajemen

    KinerjaKinerja ManajemenManajemen IndustriIndustri Kecil:Kecil: Eficiency:

    hubungan input-outputmenghasilkan dengan sumber-sumber yangekonomis (doing thing right) EfectivenessEfectiveness::

    kemampuan untuk menentukan tujuan serta kemampuan untuk mencapainya(doing the right thing)

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 12

    (doing the right thing)

  • KonsepDasar Manajemen

    PendekatanPendekatan ManajemenManajemen IndustriIndustri Kecil:Kecil: PendekatanPendekatan KewirausahaanKewirausahaan: intutif & agresif, dramatic leap forward in face

    of uncertainty PendekatanPendekatan PenyesuaianPenyesuaian: konservatif, pertumbuhan tanpa pola PendekatanPendekatan TerencanaTerencana: sistematis, terstruktur, rasional

    TingkatTingkat ManajemenManajemen::

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 13

    TingkatTingkat ManajemenManajemen:: First line managerFirst line manager: memerintahkan para pelaksana (foremen, supervisor) Middle managerMiddle manager: memerintah first line manager, menjabarkan strategi &

    kebijakan organisasi dalam kegiatan operasional Top managerTop manager: bertanggung jawab atas seluruh manajemen, merumuskan

    strategi & kebijakan organisasi

  • KonsepDasar Manajemen

    Atribut Manajemen:

    Kekuasaan: pelaksanaan tugas dan fungsi (memerlukan dukungankekuasaan)

    Tujuan: pencapaiannya menuntut komitmen dan motivasi Proses: pelaksanaan tugas dan fungsi

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 14

    Proses: pelaksanaan tugas dan fungsi Manusia: pendukung proses SumberSumber dayadaya: fisik dan non fisik

  • KonsepDasar Manajemen

    TugasTugas DanDan FungsiFungsi ManajerManajer ((padapada ManajemenManajemen IndustriIndustri Kecil):Kecil):

    Merumuskan dan memahami misi, visi organisasi (arah dan ruang gerakkegiatan organisasi)

    Mengantisipasi keadaan dan persoalan masa depan Siap menghadapi kontingensi Menentukan tujuan

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 15

    Menentukan tujuan Menentukan courses of action Menyiapkan sumber daya Mengendalikan penggunaan sumber daya

  • KonsepDasar Manajemen

    Penetapan Misi:

    Misi: Alasan dasar (raison detre) yang menyatakan mengapa suatu organisasiatau perusahaan didirikan

    Ungkapan mengenai peran perusahaan (institusi) di dalam masyarakatluas, yang dinyatakan secara khas

    Deskripsi kualitatif Pernyataan singkat yang merupakan salah satu pedoman dalam

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 16

    Pernyataan singkat yang merupakan salah satu pedoman dalampengambilan keputusan strategik

    Eksplisit menyebutkan bidang usaha organisasi philosofi usaha kepadapara karyawan dan menumbuhkan keadaan bahwa pekerjaan merekabermakna

  • KonsepDasar Manajemen

    Penetapan Visi: What do we want to become ? (berorientasi ke masa depan)

    menetapkan araharah

    Menyatakan kreativitas, tidak dipengaruhi kondisi saat ini Dilandasi oleh prinsip nilai, penghargaan pada manusia Sudah mempertimbangkan sejarah, budaya dan tata nilai Menetapkan standard ekselensi, idealisme dan harapan

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 17

    Menetapkan standard ekselensi, idealisme dan harapan Memberikan dorongan antusiasme dan membentuk komitmen Menunjukkan keunikan, kompetensi dan citra perusahaan Cukup ambisius dan menantang anggota organisasi

  • KonsepDasar Manajemen

    Penetapan Tujuan::

    RealistikRealistik ((realisticrealistic):): tujuan harus mempunyai kemungkinan untuk dicapai, janganterlalu sukar

    MenantangMenantang ((chalengingchalenging):): tujuan sebaiknya jangan terlalu mudah, sehinggamenimbulkan tantangan kepada anggota organisasi untuk mencapainya

    KhususKhusus ((spesificspesific):): tujuan harus didefinisikan secara jelas, tidak ngambang dankhusus

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 18

    khusus

    BerbatasBerbatas waktuwaktu (time horizon):(time horizon): tujuan harus dibatasi oleh jangka waktu yangjelas, berlaku untuk kapan

    TerukurTerukur:: diketahui secara pasti terhadap tingkat pencapaian tujuan yangdiraih

  • KonsepDasar Manajemen1.

    1.1. VisiVisi

    2.2. TujuanTujuan

    VOSTA:V ision, Objective, Strategy, Tactic, Action

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 19

  • KonsepDasar Manajemen1.

    3.3. StrategiStrategi

    4.4. TaktikTaktik

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 20

    5.5. PelaksanaanPelaksanaan

  • KonsepDasar Manajemen

    KeterampilanKeterampilan ManajerManajer: Three Skill: Three Skill TaxomomyTaxomomy (Katz, 1955 & Mann, 1965):: KeterampilanKeterampilan KonseptualKonseptual (Conceptual skill) : analitik, berpikir logis, membuat

    konsep, hubungan kompleks, ambiguous, pemecahan masalah,analisa/antisipasi perubahan

    KeterampilanKeterampilan mengmeng--HandleHandle ManusiaManusia (Human skill) : perilaku manusia, prosesinterpersonal, memahami perasaan, sikap, motif orang lain, berkomunikasi,

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 21

    interpersonal, memahami perasaan, sikap, motif orang lain, berkomunikasi,membuat hubungan kooperatif

    KeterampilanKeterampilan TeknisTeknis (Technical skill) : metoda, proses, prosedur, menggunakanalat, mengoperasikan peralatan

  • KonsepDasar Manajemen1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 22

  • KonsepDasar Manajemen

    Fungsi-fungsi Manajemen:

    PenetapanPenetapan TujuanTujuan:: Proses paling awal, tujuan: spesifik, menantang, realistik(bisa dicapai), terukur, berbatas waktu

    PerencanaanPerencanaan:: Pemilihan informasi dan asumsi tentang keadaan di masadatang untuk merumuskan kegiatan dalam mencapai tujuan

    PengorganisasianPengorganisasian:: Koordinasi sumber daya: rentang kendali, hierarkhi,

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 23

    PengorganisasianPengorganisasian:: Koordinasi sumber daya: rentang kendali, hierarkhi,kesatuan komando

    PengarahanPengarahan:: Mobilisasi sumber daya dalam satu kesatuan sesuai arah yangditetapkan dalam tujuan

    PengontrolanPengontrolan:: Memeriksa bahwa organisasi bergerak sesuai arah yang telahditetapkan: pengukuran kinerja, pembandingan dengan standar, tindakanperbaikan

  • KonsepDasar Manajemen1.

    Fungsi Topik MetodePenyusunan rencana

    (planning)

    Apa yang diperlukan. Jalur tindakan apa yangpatut dipilih. Kapan itu dilakukan. Bagaimanapenerapannya.

    Sasaran manajemen, acuanmanajemen, strategimanajemen, prosedur,metode

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 24

    Pembentukanorganisasi

    (organizing)

    Di mana tindakan patut dilakukan. Siapa yangpatut melaksanakan pekerjaan tersebut.

    Pembagian tugas,penempatan tugas,penerapan otoritas

    Pengendalian(directing, actuating)

    Mengapa, bagaimana anggota kelompokmasing-masing melaksanakan tugasnya

    Leadership, kreativitaspeningkatan kemampuandiri, motivasi, bonus, insentif

  • Siklus ManajemenPlan

    See Do

    Plan

    Do

    Check

    Action

    1. KonsepDasar Manajemen

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 25

    Planning

    OrganizingControlling

    Check

  • Siklus Manajemen dan Proses Manajemen

    See

    Planning

    Organizing

    Controlling

    Directing

    KonsepDasar Manajemen1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 26

    Plan

    Do

    See

    Manajer

    OrganizingDirecting

    Doing

    Bawahan

    Siklus Manajemen Proses Manajemen

  • Usulan Siklus Manajemen yang baru

    Planning

    Planning

    Organizing

    Controlling

    DirectingDirecting

    Organizing

    Appraising

    Reporting

    Feeding back

    KonsepDasar Manajemen1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 27

    OrganizingDirecting

    Doing

    DirectingDoing

    Controlling

    Appraising

    MotivatingEducating

    Proses Manajemen

    Manajer

    Bawahan

    Siklus Manajemen yang baru

  • Planning

    Identifikasi danmemilih tujuan yang

    sesuai

    Strukturisasi hubungan kerja denganmengatur para anggota bekerja sama untukmencapai tujuan organisasi

    KonsepDasar Manajemen1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 28

    Source : George (2006)

    Organizing

    Leading

    Controlling

    Artikulasi suatu visi dengan jelasdan energizing peluang paraanggota sehingga merekamemahami aturan main dalammencapai tujuan

    Mengevaluasi seberapa baik organisasimeraih sasaran dan pengambilantindakan untuk memelihara ataumemperbaiki kinerja dalam memahamiframe dalam pencapaian tujuanorganisasi

  • Karakteristik IndustriKecilStaley & Morse (1965):

    1. Tingkat spesialisasi manajemen relatif rendah: one man management (manajemen tunggal) pemilik merangkap manajer: bidang produksi, keuangan, pembelian,

    personal, penjualan, dll.2. Kontak pribadi antar karyawan lebih erat:

    hubungan kuat didasari atas hubungan kekeluargaan dengan kualitashubungan yang dekat

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 29

    hubungan yang dekat memperhatikan flesibilitas dalam pekerjaan sehari-hari

    3. Kesulitan dalam mendapatkan modal maupun kredit: Tidak dapat meningkatkan modal dalam pasar yang terstruktur

    diperlukan bantuan institusi keuangan4. Jumlah relatif lebih banyak (dibandingkan dengan Industri Menengah dan

    Besar)

  • Karakteristik IndustriKecil2.

    one man management

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 30

  • Karakteristik IndustriKecil

    Jumlah relatif lebih banyak (dibandingkan dengan Industri Menengah danBesar)

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 31

  • Kondisi Eksisting Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia (Kompas,20April2009):

    KarakteristikIndustri Kecil2.

    No. Jenis Usaha Omzet/tahun (IDR) Aset (IDR) Jumlah %

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 32

    1Usaha Besar(Kongklomerat)

    > 50 miliar > 10 miliar 4,52 ribu 0,01

    2 Usaha Menengah 1 miliar sd.50 miliar200 juta sd.

    10 miliar 120,25 ribu 0,24

    3 Usaha Kecil 200 juta sd. 1miliar sd. 200 juta 2,02 juta 4,05

    Sumber: Kementerian NegaraUrusan Koperasidan Usaha Kecil Menengah (2009)

  • Karakteristik IndustriKecil

    Yusof & Wall (2000):

    Fleksibiltas Kemampuan mengikuti perubahan pasar (mampu bertahan terhadap

    persaingan pasar)

    Smith & Smith (2007):

    1. Fokus pada niche market dengan profit sangat sedikit

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 33

    1. Fokus pada niche market dengan profit sangat sedikit

    2. Keterbatasan sumber daya dan dana

    3. Keterbatasan pengelolaan manajemen terutama keterbatasan padakapabilitas perencanaan dan strategi pengembangan usaha

  • Karakteristik IndustriKecil

    Kuncoro (2007):

    1. Tidak adanya pembagian yang jelas antara bidang administrasi dan operasi

    2. Dikelola secara perorangan, merangkap sebagai pemilik, sekaligus pengelolaperusahaan

    3. Memanfaatkan tenaga kerja keluarga dan/atau kerabat dekat

    4. Rendahnya akses industri terhadap lembaga kredit formal, sehinggabiasanya IKM sering menggunakan modal sendiri atau sumber lain seperti

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 34

    biasanya IKM sering menggunakan modal sendiri atau sumber lain sepertidari keluarga, kerabat, pedagang, rentenir

    5. Belum memiliki status bahan hukum

  • DefinisiIndustri Kecil

    Usaha Kecil:

    Bagian terbelakang dari struktur ekonomi Tidak diharapkan untuk memberikan sumbangan yang berarti bagi

    pertumbuhan ekonomi dan perlu memperoleh bantuan demi rasa keadilansosial

    Pandangan tidak disetujui oleh semua pihak karena usaha kecil: bagianmutlak dalam suatu struktur ekonomi sehat

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 35

    mutlak dalam suatu struktur ekonomi sehat

    Struktur ekonomi sehat: gabungan dari Industri Besar, Industri Menengahdan Industri Kecil

  • DefinisiIndustri Kecil

    Usaha Kecil: Semua bentuk usaha berukuran kecil:

    Usaha industri maupun usaha non-industri (industri kerajinan, industrirumah, industri jasa)

    Usaha yang modern maupun tradisional Usaha yang terdapat di kota dan pedesaan

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 36

  • DefinisiIndustri Kecil

    Peran Industri Kecil dan Menengah:

    Sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi negara (World Bank, 2004) memiliki kelebihan:

    Daya saing dan kemandirian usaha Lebih produktif dibandingkan dengan Industri Besar Ketersediaan tenaga kerja yang lebih baik dari Industri Besar Peran yang sangat strategis (aspek ekonomi):

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 37

    Peran yang sangat strategis (aspek ekonomi): Mempercepat pertumbuhan ekonomi Mendorong pemerataan pendapatan dan kesempatan kerja Menciptakan kesempatan berusaha Menghasilkan devisa melalui kegiatan ekspor

  • DefinisiIndustri Kecil

    Berbagai cara berbeda, tergantung negara dan aspek lain

    Small Business Administration: Usaha (industri) kecil: usaha (industri) yang tidak dominan di sektornya Jumlah karyawan kurang dari 500 orang

    Robinson & Pearce (1984):

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 38

    Robinson & Pearce (1984): Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari penjualan tahunan atau jumlah

    karyawan

  • DefinisiIndustri Kecil

    Baringer & Greening (1998): Perusahaan dengan dasar keuangan tradisional Fokus: domestik area dan memiliki jangkauan geografis yang terbatas

    Stephens, Evans & Matthews (2005)Jumlah karyawan (Membedakan antaraindustri kecil, menengah dan besar):1. Perusahaan sangat kecil, karyawan < 20 orang

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 39

    1. Perusahaan sangat kecil, karyawan < 20 orang2. Perusahaan kecil, karyawan antara 20 99 orang3. Perusahaan sedang, karyawan antara 100 499 orang4. Perusahaan besar, karyawan500 orang

  • DefinisiIndustri Kecil

    Glendoh (2008): Industri berskala kecil: ukuran modal, jumlah produksi, tenaga kerja Perolehan modal: berasal dari sumber tidak resmi (tabungan keluarga,

    pinjaman dari kerabat, rentenir) Pengelolaan: terpusat, pengambilan keputusan tanpa/sedikit delegasi dalam

    bidang pemasaran, keuangan, produksi Tenaga kerja: anggota keluarga, kerabat dekat

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 40

    Sifat hubungan kerja: informal dengan kualifikasi teknis apa adanya ataudikembangkan sambil bekerja Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian: pendidikan formal

    karyawan lemah Peralatan: sederhana dengan kapasitas output rendah

  • DefinisiIndustri Kecil

    Indonesia: BPS (1998):

    Perusahaan industri kecil dengan karyawan yang jumlahnya antara 5 ~orang Industri mikro mempunyai karyawan berkisar 1 ~ 4 orang Industri menengah terdiri dari 20 ~ 99 karyawan

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 41

    Bank Indonesia (1998): Modal perusahaan industri kecil < Rp 100 juta Modal maksimal satu siklus produksi adalah Rp 25 juta

  • DefinisiIndustri Kecil

    Undang Undang No. 9 tahun 1995: Usaha Kecil:

    kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteriakekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan Kriteria Usaha (Industri) Kecil:

    Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta, tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha baru

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 42

    Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 milyar Milik warga Negara Indonesia Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

    perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupuntidak langsung dengan usaha menengah dan besar

  • DefinisiIndustri Kecil

    Kriteria Usaha (Industri) Kecil: Berbentuk badan usaha orang perorangan, tidak berbadan hukum atau

    berbadan hukum, termasuk koperasi

    Kriteria Usaha (Industri) Menengah: Memiliki kekayaan bersih antara Rp. 200 juta Rp. 10 milyar, tidak

    termasuk tanah dan bangunan tempat usaha baru

    3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 43

    Milik warga Negara Indonesia Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

    perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupuntidak langsung dengan Usaha Besar Berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak

    berbadan hukum atau berbadan hukum

  • DefinisiIndustri Kecil3.

    Indikator Strata Mikro Strata Madya Statra Modern &Menengah

    Investasi (IDR) < 5 juta 5 juta~ 200 juta 200 juta ~ 2 milyar

    Jumlah Tenaga Kerja(0rang)

    1 ~ 4 5 ~ 19 20 ~ 30

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 44

    Entrepreneurship Terbatas, EmbrionalAlami, Moderat,

    Menghitung ResikoTerdidik, Maju

    (Visionary)

    Manajemen One man show, Belumberbadan hukum

    Manajemen sederhana,Berbadan Hukum

    Terstuktur, BerbadanHukum

    Pemasaran (lingkupwilayah)

    Kecamatan (lokal) Propinsi dan sekitarnyaDalam negeri, Ekspor

    (Internasional)

  • UU no. 8 Tahun 2008: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

    Usaha Mikro: usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usahaperorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro.

    Kriteria: memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk tanah

    dan bangunan tempat usaha dan

    Definisi Industri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 45

    dan bangunan tempat usaha dan

    memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta

  • UU no. 8 Tahun 2008: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

    Usaha Kecil: usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukanoleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anakperusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai ataumenjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengahatau Usaha Besar yang memenuhi krietria Usaha Kecil

    Kriteria:

    Definisi Industri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 46

    memiliki kekayaan bersih Rp. 50 juta sd. paling banyak Rp. 500 juta tidaktermasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan

    memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300 juta sd. Rp. 2,5milyar

  • UU no. 8 Tahun 2008: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

    Usaha Menengah: usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yangdilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakananak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasaiatau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan UsahaKecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualantahunan

    Kriteria:

    Definisi Industri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 47

    Kriteria: memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 500 juta sd. Rp. 10 milyar

    tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan

    memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 2,5 milyar sd. palingbanyak Rp. 50 milyar

  • DefinisiIndustri Kecil3.

    Kategori Negara KategoriIndustri Kriteria

    Australia ManufacturingService

    < 100 pekerja< 20 pekerja

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 48

    Negara Maju

    Jerman IKM < 500 pekerja

    Prancis IKM 10 499 pekerja

    Jepang Manufaktur < 200 pekerja

    Kanada Manufaktur < 200 pekerja

    Amerika SerikatIndustri MikroIndutri Kecil

    < 20 pekerja20 99 pekerja

    100 499 pekerja

    Dangayach & Deshmukh (2005)

  • DefinisiIndustri Kecil3.

    Kategori Negara Kategori Industri Kriteria

    China IKM100 pekerja

    Investasi US $ 8 jt

    < 100 pekerja

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 49

    NegaraBerkembang

    Indonesia IKM < 100 pekerja

    Malaysia IKM

    < 175 pekerja (fulltime)

    Investasi US $ 1 jt

    ThailandLabor Intensive

    Capital Intensive

    < 200 pekerja< 100 pekerja

    India IKM

    Maks. Rs 10 jt (pabrik &mesin/alat)

    Dangayach & Deshmukh (2005)

  • DimensiIndustri KecilStaley & Morse (1965):

    Berdasarkan Sifat: Tradisional, Semi-Tradisional dan Modern Industri Kecil Tradisional:

    Dikelola secara tradisional (one man management) Hasil usaha: memenuhi kebutuhan dasar (primer) manusia (kebutuhan akan

    makan, minum, sandang, pangan)

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 50

    makan, minum, sandang, pangan)

    Industri Kecil Modern: Memanfaatkan secara intensif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Industri Kecil Semi-Tradisional:

    Sudah melepaskan diri dari ciri tradisional tetapi penerapan tidak padakeseluruhan aspek

  • DimensiIndustri Kecil

    Industri Kecil Tradisional:

    Memenuhi kebutuhan dasar(basic need)

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 51

  • DimensiIndustri Kecil

    Industri Kecil Tradisional

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 52

  • DimensiIndustri KecilBerdasarkan Fungsi:

    Usaha untuk keperluan keluarga sehari-hari (basic need) Kegiatan manufaktur seperti: Industri Kecil Kerajinan termasuk industri rumah

    (household industry & artisan system) dan industri yang berada di luar rumah(work shop)

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 53

  • DimensiIndustri KecilBerdasarkan Sistem Organisasi: Industri Non Pabrik:

    Dikelola: sistem keluarga (family system): Own Use Manufacture(manufaktur untuk keperluan keluarga) dan Artisan System (ArtisanHomework & Artisan Workshop) (industri kerajinan) Industri Pabrik:

    Sebagai industri pendukung dari industri pemesan

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 54

    Sebagai pelaksana: pengerjaan produk, pengadaan bahan, pemasaran Sebagai Industri Rumah (Industrial homework) dimana karyawan digaji oleh

    industri pemesan (wage-paid) Sebagai dependent/quasi-independent small shops (peran Industri Kecil

    adalah sebagai sub-kontraktor)

  • DimensiIndustri Kecil

    Klasifikasi Industri Kecil berdasarkan Sistem Organisasi:

    4.

    Family UseSystem Artisan System

    Putting-out orDispersed Factory

    System FactorySystem

    2. Artisan Homework 4. Industrial Homework(Wage-paid) 6. Small Factory

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 55

    1. Own UseManufacture

    2. Artisan Homework (Wage-paid) 6. Small Factory

    3. Artisan Workshop 5. Dependentor QuasiIndependentSmall Shop

    7. Medium Factory

    8. LargeFactory

    Industri kecil: 1, 2, 3, 4, 5, 6Industri non pabrik: 1, 2, 3, 4, 5Pabrik kecil: 6Artisan industry: 2, 3 overlaping 4, 5Industi rumah tangga: 1, 2, 4, kadang 5

    Tipe industri manufaktur non pabrik: 1, 2,3Tipe pabrik: 6, 7, 8Tipe hibrid yang cenderung bersifat nonpabrik: 4, 5

  • DimensiIndustri Kecil

    Perbedaan sifat industri dan non-industri:

    Negara maju: sebagai industri pabrik Negara berkembang: sebagai industri non pabrik

    Industri Pabrik: pembagian kerja jelas, koordinasi, kegiatan berpusat padamanajer

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 56

    Industri Non Pabrik (Industri Kerajinan): koordinasi tidak rumit, kegiatanterpusat pada pengrajin sendiri

  • DimensiIndustri Kecil

    Dimensi Industri Kecil (Praktis): Tipe produk, Capital Investment, Besaran Input (energi) Output: Nilai atau Jumlah Unit Jumlah Karyawan, Besaran Investasi per Karyawan Lokasi: Kota atau Pedesaan Tingkat Teknologi Produksi

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 57

    Tingkat Teknologi Produksi Tingkat Social Technology Sistem Organisasi Metoda Bisnis Tipe Kepemilikan, Tingkat Ketergantungan Perusahaan Jenis Pasar: Lokal, Internasional Efisiensi: Level Cost

  • DefinisiIndustri Kecil Modern

    Karakteristik Industri Kecil Modern:

    Outlook (tampilan perilaku): selalu mencoba mencari cara atau hasilyang lebih baik, berusaha meningkatkan efisiensi

    Produk & desain produk: untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern(kebutuhan non-substansial)

    Teknologi Produksi modern: mesin-mesin secara efisien

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 58

    Teknologi Produksi modern: mesin-mesin secara efisien

    Organisasi dan manajemen: organisasi & manajemen (manajemenkeuangan, anggaran, rencana usaha, analisis pasar, manajemen sumberdaya manusia)

  • DefinisiIndustri Kecil ModernProduk & desain produk (untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern) Tekanan Ilmu Pengetahuan-Teknologi (Science-technology Push):

    Produk teknologi yang dihasilkan memperluas pasar yang sudah ada Hasil: perubahan radikal atau bahkan merubah corak pasar yang sudah

    ada

    Tarikan Pasar (Market Pull):

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 59

    Berasal dari perubahan/perbaikan teknologi secara bertahap darikondisi sekarang Permintaan kuat secara kolektif dari konsumen (pasar) untuk

    menyelesaikan persoalan tertentu

  • DefinisiIndustri Kecil Modern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 60

  • DefinisiIndustri Kecil Modern5.Industri Kecil Modern: Memanfaatkan secara intensif kemajuanilmu pengetahuan dan teknologi

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 61

  • DefinisiIndustri Kecil Modern5.

    Industri Kecil Modern

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 62

  • The Tomorrows Company View of Inclusively

    Law /Reg ulati on

    Indu stry andMark et Stan dard sPoli tical Opin ion

    DefinisiIndustri KecilModern5.AnalisaPerilaku Pembeli

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 63

    Indu stry Rep utati on

    Med ia

    Indiv idua l attit udes : Cus tome rs,Sup plier s, Con sum ers, Emp loye es,

    Inve stors and Com mun ity

    Pres sure Grou ps

    Pub lic Opin ion/ Con fiden ce

    Orga nisat ion

  • 7Ps < > 7Cs

    Organisation thinks Customer thinksProduct Choice

    Price Cost

    Place Convenience

    Promotion Communication

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 64

    Promotion Communication

    People Care

    Processes Competence

    Physical Evidence Consistency

    Source : www.isc.co.uk/uploads/documents/peters_ed_marketing_and_the_smt.ppt

  • Market-FocusedCompanies

    Understanding the Customer:Konsumen secara langsung berhubungan pada beberapa level

    pasarMelakukan riset untuk mengetahui segmentasi pasar

    Responsiveness of the organisation to customer needs:

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 65

    Responsiveness of the organisation to customer needs:Secara berkala melakukan riset untuk mengetahui kepuasan

    konsumenResponsif terhadap keluhan dan saran konsumen

    Source : www.routledge.com/textbooks/041528743X/resources/slides/Lecture1.ppt

  • Penelitian JICA (1996):

    Permasalahan:Kurang pengusaan teknologi dan manajemen (peningkatan kualitas dan

    perbaikan teknologi produksi)

    Kebutuhan pengembangan industri kecil: orientasi teknologi (tantanganinternal)

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 66

  • Tantangan Eksternal:Perdagangan internasional (WTO, APEC & AFTA) menghapuskan hambatan

    perdagangan antar negaraMeningkatkan persaingan antar negara berkembangPergerakan modal, teknologi, sumber daya manusia terampil dan terdidikDampak proses globalisasi:

    Perubahan pola produksi & perdagangan internasional suatu negara

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 67

    Persaingan antar perusahaan maupun individuDaya saing:

    indikator universal: kualitas produk, ongkos produksi, pengiriman (delivery),fleksibilitas, kemampuan sumber daya manusia (+ konektivitas ~ network)

  • Kompetensi sumber daya manusia:Bidang teknologi dan manajemenKemampuan inovatif: mengenali, menganalisis & mencari solusiKemitraan usaha:

    Meningkatkan pemanfaatan sumber luar, pemasok (beda lokasi, geografis)Mendukung pembuatan komponen, alat bantu produksi, dan

    pengembangan produk dan proses

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 68

    pengembangan produk dan prosesWirausahawan yang berorientasi teknologi:

    Menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggiMeningkatkan produktivitas melalui perbaikan produk dan prosesKebutuhan konsumen dari sisi perancangan dan kualitas

  • Ciri wirausaha kecil (Lubis, 2007):Kemampuan melihat lebih dalam dan keuletan/konsistenKemampuan melihat lebih dalam:

    Membaca peluang usaha kemampuan dalam mencium adanya peluangusaha (permintaan yang sudah muncul ataupun yang masih tersembunyi)Memahami pentingnya produk/jasa knowledge product (aspek teknis)Membaca potensi ataupun keterbatasan diri: potensi diri yang sebenarnya

    sudah bertahun-tahun dibangun tanpa disadari, jangan ditafsirkan sebagai

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 69

    sudah bertahun-tahun dibangun tanpa disadari, jangan ditafsirkan sebagaikeahlian teknis sajaMengusahakan kesesuaian antara pilihan jenis produk/jasa, pasar

    (permintaan) dan sesuai untuk dijalankan oleh IKM sesuai dengan potensimaupun keterbatasan IKM kunci keberhasilan

  • Kriteria sukses: keuletan dan konsistenKeuletan menjalankan usaha tetap bertahan, mendapatkan proses

    pembelajaran secara akumulasi berdasarkan pengalaman (learn to learn)sehingga kapabilitas individu dapat ditingkatkan secara bertahapmenjadikan wirausaha yang ulet.

    Konsisten selalu mencoba melihat lebih dalammampu menentukan formatusaha tepat

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 70

    usaha tepat

  • Wirausaha yang berorientasi teknologi (Adeboye,1996):1. Sistem pendidikan yang berorientasi teknologi (tenaga kerja terampil dan

    mandiri)2. Pendidikan kualifikasi prima: peneliti dapat menjabarkan hasil penelitian

    menjadi kegiatan usaha inovatif berbasis hak cipta3. Inisiatif penguasaan teknologi dilakukan oleh lembaga (perusahaan)

    pemerintah digunakan untuk meningkatkan kemampuan danketerampilan lewat berbagai strategi yang dilakukan

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 71

    keterampilan lewat berbagai strategi yang dilakukan

  • Faktor pendukung pengembangan Industri Kecil Modern berorientasiteknologi:

    1. Program pembentukan dan peningkatan kemampuan manajemen,kewirausahaan, perancangan dan teknologi proses

    2. Program pembentukan pusat informasi teknologi, manajemen, danpemasaran (diakses melalui komputer)

    3. Program pembentukan inkubator industri kecil manufaktur

    DefinisiIndustri KecilModern5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 72

    3. Program pembentukan inkubator industri kecil manufaktur

    4. Program pembentukan pusat bantuan manufaktur (bantuan teknologi,manajemen & fasilitas)

  • KELOMPOK INDUSTRIKECIL

    Sistem Industri I,Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur- Departemen Perindustrian @ 2010

    KELOMPOK

  • KelompokIndustri Kecil

    Tujuan: Memahami konsep pengelompokkan industri kecil sebagai dasar

    pengelolaan IKM Memahami konsep pengembangan Industri Kecil

    Pokok Bahasan:

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 74

    Pokok Bahasan:1. Pengelompokkan Industri Kecil berrdasarkan bidang usaha2. Perkembangan Industri Kecil ditinjau dari bidang usaha

  • KelompokIndustri Kecil

    Berdasarkan bidang usaha: 8 (delapan) kelompok Industri Kecil

    I. Keunggulan yang berkaitan dengan lokasi:

    I.A Industri yang memproses bahan baku tersebar I.B Industri yang menghasilkan produk yang mempunyai pasar lokal

    terbatas dan ongkos angkut produk yang relatif tinggi

    I.C Industri jasaII. Keunggulan yang berkaitan dengan proses:

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 75

    II. Keunggulan yang berkaitan dengan proses:

    II.A Industri yang menggunakan proses manufaktur yang dapat dipisah II.B Industri Craft II.C Industri yang melakukan perakitan, proses pencampuran dan proses

    finishing sederhana

  • KelompokIndustri Kecil

    III. Keunggulan yang berkaitan dengan diferensiasi pasar: III.A Industri yang menghasilkan produk beragam dan masing-masing

    mempunyai skala ekonomis rendah III.B Industri yang melayani pasar yang berukuran kecil

    I.A Industri yang memproses Bahan Baku tersebar:

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 76

    Contoh: Mentega, Keju, Susu bubuk, Penggergajian kayu

    Pembuatan keju & mentega terjadi pengurangan berat 21 kg susu diperlukan untuk menghasilkan 1 kg mentega 10 kg susu diperlukan untuk menghasilkan 1 kg keju

  • KelompokIndustri Kecil

    Karakteristik: Proses: mengurangi berat, dimensi jadi kecil Ongkos bahan baku merupakan bagian terbesar Produk dapat dikirim dari tempat jauh dengan ongkos yang lebih murah

    daripada ongkos mengangkut bahan baku

    Pengurangan ongkos transport: Pabrik didirikan dekat dengan lokasi bahan baku

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 77

    Pabrik didirikan dekat dengan lokasi bahan baku Bahan baku tersedia secara tersebar pengumpulan pada tempat

    tertentu dengan jumlah terbatas

    Keterbatasan persediaan di setiap lokasi ini disebabkan karena sifatbahan baku yang tersedia secara musiman

  • KelompokIndustri Kecil

    I.B Produk dengan Pasar Lokal Terbatas dan Ongkos Angkut Produk yangRelatif Tinggi:

    Contoh : Es krim, Kasur, Batu Bata, Tangki, Kotak Karton, Perahu Karakteristik:

    Ukuran produk besar, berat, sulit dipegang, mudah hancur/rusak Ongkos pemindahan produk jadi lebih tinggi dari ongkos pemindahan

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 78

    Ongkos pemindahan produk jadi lebih tinggi dari ongkos pemindahanbahan baku, sehingga lokasi perusahaan terbaik adalah dekat pasar

  • KelompokIndustri Kecil

    I.C Industri Jasa:

    Contoh : Percetakan, Pelapisan logam, Pengerjaan panas logam

    Karakteristik: Permintaan bervariasi, pesanan bersifat individual (produk tidak dalam

    jumlah besar) Pelaksanaan cepat, cocok untuk Industri Kecil karena mempunyai kontak

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 79

    Pelaksanaan cepat, cocok untuk Industri Kecil karena mempunyai kontaklangsung yang erat dengan klien Ongkos pegawai cukup besar, karena memerlukan keterampilan khusus Lokasi perusahaan dekat dengan klien, karena itu tersebar pada pusat-

    pusat kegiatan

  • KelompokIndustri Kecil

    II.A Proses Manufaktur yang bisa dipisah: Contoh: Mur, Baut, Piston, Perkakas Pembantu, Peralatan Khusus Karakteristik:

    Produk menuntut operasi pengerjaan yang dipisah Spesialisasi dan pembagian tugas tinggi: presisi tinggi (proses operasi

    repetitif) Produk dikerjakan secara individual khusus dan memerlukan ketelitian yang

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 80

    Produk dikerjakan secara individual khusus dan memerlukan ketelitian yangtinggipekerjaan presisi menjadi tinggi Lokasi perusahaan dekat dengan konsumen agar memudahkan komunikasi Kelompok dijumpai sering berkumpul untuk melayani suatu pusat industri,

    atau dikirim ke daerah dengan jarak jauh

  • KelompokIndustri Kecil

    II.B Industri Craft atau Industri Presisi: Contoh: Baju bulu, Perhiasan (intan/batu-batuan) Karakteristik:

    Perusahaan berukuran kecil karena produk dikerjakan dengan tangan Spesialisasi pekerjaan dari karyawan: pengrajin mempunyai keterampilan

    tinggi Inovasi teknologi tidak mempunyai pengaruh besar

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 81

    Inovasi teknologi tidak mempunyai pengaruh besar Bahan baku merupakan unsur penting dan bisa mencakup 65 % dari total

    ongkos yang harus dikeluarkan Ongkos transport produk rendah, sehingga perusahaan bisa memilih lokasi

    di pusat distribusi besar tanpa harus mendekati sumber bahan ataupunmendekati konsumen

  • KelompokIndustri Kecil

    II.C. Assembling, Proses Pencampuran dan Proses Finishing Sederhana: Contoh: Pabrik Lem, Penjilidan Buku, Pabrik Tinta Cetak Karakteristik:

    Proses operasi relatif sederhana sehingga pabrik bisa berukuran kecil Proses tidak rumit dan jumlahnya tidak banyak Mesin/peralatan sederhana: Mesin sederhana murah, sehingga tidak

    menuntut adanya skala ekonomis tinggi

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 82

    menuntut adanya skala ekonomis tinggi

  • KelompokIndustri Kecil

    III.A Produk Beragam dengan Skala Ekonomis Rendah: Contoh: Pakaian jadi, Tas Tangan Wanita, Dompet Karakteristik:

    Produk dibuat dalam jumlah besar, waktu produksi tidak lama, karenakeragaman produk yang selalu berubah Perubahan mode yang terus menerus dan tidak ada standar yang

    menyebabkan produk tidak dibuat dalam jumlah besar

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 83

    Keragaman produk mendorong produksi berorientasi pada prosesassembling yang tidak menuntut peralatan mahal Ongkos bahan merupakan unsur yang relatif tinggi dibandingkan dengan

    ongkos pembuatan

  • KelompokIndustri Kecil

    III.B. Industri yang Melayani Pasar Berukuran Kecil: Contoh: Tenda, Jok mobil Karakteristik:

    Permintaan untuk setiap jenis produk sangat kecil Setiap jenis produk memberikan pemasukan uang yang kecil, tidak

    menguntungkan bagi perusahaan dengan investasi besar 3 kelompok: lokasi, proses dan pasar Aspek lokasi yang paling

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 84

    3 kelompok: lokasi, proses dan pasar Aspek lokasi yang palingberpengaruh > 50 % dominasi Industri Kecil terjadi pada:

    perusahaan kecil yang melayani pasar lokal perusahaan kecil yang memenuhi permintaan jasa dari konsumen lokal perusahaan kecil yang memproses bahan baku yang mempunyai lokasi

    tersebar

  • KelompokIndustri Kecil

    Aspek lokasi yang paling berpengaruh: Industri Kecil mengisi celah-celah karena struktur ekonomi yang kompleks,

    cepatnya perkembangan sektor dan transaksi yang harus cepat

    Pembagian 8 kelompok industri belum sempurna: Masalah efisiensi, misal: agar pasar total cukup besar, seperti pasar

    nasional, bisa dengan multi-plant (Contoh: Prodia)

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 85

    Kesulitan muncul bila entry terlalu mudah seperti: batagor, roti bakar,sehingga: semua orang ingin masuk sulit memperoleh keuntungan dengan kuantitas yang cukup besar yang

    mampu membuat Industri Kecil bisa tumbuh Solusi: diferensiasi produk dengan kualitas yang lebih tinggi

  • KelompokIndustri Kecil

    4 tipe Industri Kecil yang paling sukses: I.C Industri Jasa:

    Industri jasa, seperti percetakan, treatment logam II.A Proses Manufaktur yang bisa dipisah: produk khusus yang dikerjakan

    dengan mesin, seperti: komponen, peralatan II.B Industri Craft atau Industri Presisi:

    Pekerjaan presisi, seperti perhiasan

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 86

    Pekerjaan presisi, seperti perhiasan III.A Produk Beragam dengan Skala Ekonomis Rendah:

    Diferensiasi produk, terutama pakaian wanita dan anak-anak

    Industri Kecil bisa berkembang menjadi besar: II.A Proses Manufaktur yang bisa dipisah III.A Produk Beragam dengan Skala Ekonomis Rendah

  • PerkembanganIndustri Kecil

    Ciri Industri Kecil:

    kualitas kewiraswastaan: diperlukan untuk membuat Industri Kecil mampubertahan dan berkembang

    karakteristik perusahaan baik faktor tekno-ekonomis: pengembangan Industri Kecil sebagai patner

    Industri Menengah dan Industri Besar

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 87

  • PerkembanganIndustri Kecil

    Industri Besar: tulang punggung dari suatu sistem ekonomi

    Karakteristik:a) penghasil output paling besar

    b) penampung tenaga kerja dalam jumlah besar

    c) permodalan kuat

    Negara maju:

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 88

    Industri Besar, Menengah dan Kecil harus ada secara lengkap dan salingbekerjasama agar sistem perekonomian sehat

    Kenyataan: Kekuatan yang berlawanan dalam suatu sistem perekonomian Kekuatan yang cenderung mendorong semua perusahaan untuk menjadi

    besar

  • PerkembanganIndustri Kecil

    Pengaruh kekuatan yang berlawanan berbeda pada setiap sektor industri: Ukuran industri Penggunaan teknologi Sistem pemilikan Tahapan perkembangan industri

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 89

  • Karakteristik Industri Kecil (untuk tetap hidup) (Lamprecht, 1996):Memiliki proses produksi khusus untuk menjawab kebutuhan pasar yang unikMenguasai teknologi produksi majuFleksible dalam jadwal produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang

    lebar dan perubahan pasar

    Memiliki kontak dengan konsumen secara personalPerkembangan Industri Kecil (Staley & Morse,1965):

    PerkembanganIndustri Kecil2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 90

    Perkembangan Industri Kecil (Staley & Morse,1965):Industri Kecil dikelola secara tradisional berkembang menjadi Industri Kecil

    Modern

    Pembentukan Industri Kecil Baru yang bersifat Modern

  • PerkembanganIndustri Kecil

    Kualitas Perusahaan Kecil agar bisa berkembang:

    1. Harus melampaui batas minimal kepemilikan resources

    2. Gabungan imitasi dan inovasi teknologi

    3. Semangat bersaing yang kuat: agresif, kompetitif, senses of growth(keinginan berkembang)

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 91

  • PerkembanganIndustri Kecil Perkembangan industri kecil:

    Industri Kecil berbeda pada setiap negara (kondisi perekonomian, tingkatindustrialisasi masing-masing negara)

    Kriteria sukses ditentukan: sektor yang sesuai (favorabel) bagi Industri Kecil:

    situasi favorabel: Industri Kecil dapat berinisiatif, tapi tidak akanmampu mengubah lingkungan

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 92

    mampu mengubah lingkungan

    tingkat profitabilitas yang dicapai oleh Industri Kecil skala ekonomi Industri Kecil yang berlaku untuk suatu tempat dan waktu

    tertentu

  • PerkembanganIndustri KecilFaktor utama pertumbuhan Industri Kecil (determinan struktur industri):

    ukuran negara dan bentuk geografis, pendapatan per kapita

    Penghambat pertumbuhan Industri Kecil: pendapatan rendah produsen bahan primer tidak produktif transportasi yang buruk, mahal

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 93

    sulit mendapatkan modal kekurangan: skilled labor, manajer, peralatan dan pengalaman para

    entrepreneur adanya penguasaan kelompok expatriate (outgroup) terhadap

    perdagangan, perbankan, dan industri besar (di Indonesia dimulai denganpenguasaan sektor distribusi/perantara)

  • PerkembanganIndustri KecilBerdasarkan jenis, Kesempatan tumbuh Industri Kecil:I.A Industri Pemroses Bahan Baku yang tersebar:

    Pengurangan berat Tergantung: sumber, geografi, transportasi, semakin besar negara semakin

    banyak kesempatanI.B Produk dengan Pasar Lokal Terbatas dan Ongkos Angkut Produk yang Relatif

    Tinggi:Kesempatan muncul bagi Industri Kecil, karena dilindungi oleh ongkos

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 94

    Kesempatan muncul bagi Industri Kecil, karena dilindungi oleh ongkosangkut produk yang tinggi

    I.C Industri Jasa: Bertumpu pada kualitasII.A. Proses Manufaktur yang bisa dipisah:

    tergantung ukuran negara, karena perlu spesialisasi dan pengelompokkandalam hubungannya

  • PerkembanganIndustri KecilII.C Assembling, Proses Pencampuran dan Proses Finishing Sederhana:

    mudah bagi investor skala ekonomis tidak terlalu berat (moderat) low transfer cost ancaman impor dengan merek terkenal & organisasi pemasaran yang kuat bisa untuk ekspor, tapi bukan bidang yang tertutup untuk dimasuki oleh

    Industri Besar

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 95

  • KETERBATASANPERKEMBANGANINDUSTRIKECIL

    Sistem Industri I,Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur - Departemen Perindustrian @ 2010

    INDUSTRIKECIL

  • Keterbatasan Perkembangan IndustriKecil

    Tujuan: Memahami permasalahan yang terjadi pada Industri Kecil dengan mengetahui

    potensi dan limitasinya sebagai dasar pengembangan Industri Kecil Memahami kriteria pemilihan teknologi (produk) Industri Kecil

    Pokok Bahasan:1. Permasalahan Industri Kecil

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 97

    1. Permasalahan Industri Kecil2. Potensi dan Limitasi Perkembangan Industri Kecil3. Perkembangan Industri Kecil4. Urutan Pertumbuhan Industri Kecil5. Kriteria Pemilihan Teknologi: Produk

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Peran Artisan System (Artisan Homework & Artisan Workshop):

    Kekuatan peran dalam kegiatan transformasi (bahan baku ke bahan jadi):a) berfungsi sebagai pabrik

    b) produk dan teknologi baru sebagai hasil proses transformasi

    c) perubahan struktur sosial dan penambahan tingkat pendapatandisebabkan proses transformasi

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 98

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Permasalahan HouseHold Industry:

    Jenis manufaktur yang diproduksi di rumah atau dekat rumah, terutamaberkaitan tenaga kerja asal keluarga

    3 kelompok:1. Industri rumah tangga yang digunakan untuk keperluan keluarga

    2. Perusahaan manufaktur rumah tangga yang memproduksi barang untukdijual, dibedakan menjadi independent enterprise dan dependent or

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 99

    dijual, dibedakan menjadi independent enterprise dan dependent orsubordinated enterprise

    3. Industri rumah tangga yang mengerjakan karyawan digaji oleh industripemesan (wage-paid)

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Aspek Social Psychological: Kurang inovatif:

    Tidak kondusif: inovasi proses manufaktur, supervisi, perbaikanproses, dan pemilihan mesin dan peralatan

    Kekuatan tenaga kerja: jenis kelamin (tenaga kerja wanita sering dipekerjakan pada industri

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 100

    yang tidak diperuntukkannya, tidak mungkin untuk meninggalkanrumah untuk bekerja pada pabrik)

    Tingkat kelahiran yang sering dikaitkan sebagai penyebab padaperkembangan keluarga Industri Kecil

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Kekurangan: Teknologi tradisional perkembangan teknologi tidak diikuti oleh pelaku

    Industri Kecil

    Kekurangan supervisi (manajer) yang berkualitas Posisi tawar yang lemah gaji yang diterima relatif rendah, status

    karyawan kontrak atau harian lepas

    Eksploitasi anak-anak (bekerja setelah sekolah)

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 101

    Eksploitasi anak-anak (bekerja setelah sekolah) Lingkungan kerja tidak sehat, kotor penyakit, kondisi kerja tidak nyaman Sering memegang prinsip yang turun temurun, tidak mudah berubah

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Kelebihan: kesempatan kerja meskipun tidak mempunyai keterampilan teretntu tambahan pendapatan meskipun resiko bisnis perlu dipertimbangkan tenaga kerja tidak terampil dengan memberikan kesempatan untuk mau

    bekerja menghemat modalbelajar dalam merencanakan anggaran pembelian

    peralatan, pembangunan fasilitas

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 102

    menghindari perubahan negatif dari faktor sosial yang terjadi dimasyarakat (penggunaan narkoba, dsb.)

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Internal (Schmitz, 2003): Keterbatasan wawasan bisnis: pengetahuan pengusaha tentang cara

    mengelola usaha

    Keterbatasan pengetahuan: manajemen pemasaran dan jaringan pemasaran, sehingga

    mengalami kesulitan memperoleh akses ke pasar

    manajemen produksi (desain, pengembangan produk, teknologi

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 103

    manajemen produksi (desain, pengembangan produk, teknologiproduk)

    Keterbatasan modal: investasi dan kerja

  • PermasalahanIndustri Kecil

    Eksternal (Schmitz, 2003): Permintaan dalam jumlah besar yang dihasilkan Industri Kecil Produk dan produksi dihargai bukan pada nilai yang sebenarnya Langkanya lembaga yang bersedia mengurangi atau menjamin resiko

    usaha kecil

    Kurang informasi mengenai pasar dan pemasok In-efesiensi dalam pasokan bahan baku

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 104

    In-efesiensi dalam pasokan bahan baku Kurang sarana pendidikan dan pelatihan

  • Potensidan Limitasi PengembanganIndustri Kecil

    1. Efisiensi Ekonomi: (-) Industri Kecil tidak efisien, mutu produk rendah (-) Tidak mampu bersaing: aspek mutu, harga, kemampuan manajemen maupun

    teknis umumnya rendah (+) Ukuran kecil membuat Industri Kecil fleksibel (+) Overhead rendah, organisasi sederhana dan tidak perlu manajer yang

    terlalu canggih

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 105

    (-) In-efisien pengelolaan Industri Kecil karena: salah memilih produk ataupun teknik produksi manajemen kurang pengalaman, walaupun tidak perlu sehebat manajer

    Industri Besar tidak ada (kurang) saluran untuk berhubungan dengan pihak luar

  • Potensidan Limitasi PengembanganIndustri Kecil

    2. Kerjasama Industri Kecil dan Industri Besar: (+) Meningkatkan efesiensi dalam sistem industri: Sistem ekonomi modern harus

    didukung Industri Besar, Industri Menengah dan Industri Kecil untuk bekerjasama dengan baik Industri Besar tidak harus menyediakan sendiri semua kebutuhan, bisa

    dibantu oleh Industri Kecil

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 106

    3. Industri Kecil sebagai Tempat Pengembangan Wiraswasta dan Manajer: (+) Inisiatif, kepemimpinan dan keterampilan dalam manajemen maupun

    organisasi kebutuhan dipenuhi oleh Industri Kecil: Jika iklim kompetisi sehat: pengusaha Industri Kecil bisa jadi pengusaha

    besar

  • Potensidan Limitasi PengembanganIndustri Kecil

    4. Industri Kecil sebagai Pengumpul Modal: (+) Industri Kecil menjadi pengumpul modal yang menganggur karena tidak

    bisa dimanfaatkan oleh Industri Besar seperti modal keluarga, modal teman (+) Sebagai motivator untuk bekerja keras dalam meningkatkan modal

    5. Industri Kecil dan Penghematan Kapital: (+) Industri Kecil menghemat kapital: menggunakan alat/mesin dan bahan

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 107

    (+) Industri Kecil menghemat kapital: menggunakan alat/mesin dan bahanyang tidak dapat digunakan oleh Industri Besar (-) Industri Kecil seringkali tidak efisien, maka kapital malah dikonsumsi

  • Potensidan Limitasi PengembanganIndustri Kecil6. Industri Kecil dan Kesempatan Kerja: (+) Industri Kecil dianggap sebagai sumber lowongan kerja utama:

    Industri Kecil bukan sumber lowongan kerja utama, karena Industri Kecilharus melayani Industri Besar Modern (sehingga Industri Kecil Modern bukan industri padat karya)

    7. Penyebaran Geografis Pembangunan:(+) Industri Kecil dianggap sebagai penyebar pembangunan ke daerah

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 108

    (+) Industri Kecil dianggap sebagai penyebar pembangunan ke daerahpedesaan, karena Industri Kecil harus melayani Industri Besar Modern yangada di perkotaan, maka Industri Kecil sebaiknya ada di antara perkotaan danpedesaan

  • Potensidan Limitasi PengembanganIndustri Kecil

    8. Industri Kecil dan Pengembangan Sosial Politik: (+) Industri Kecil dapat membantu tujuan sosial politik bila tujuan dikaitkan

    dengan distribusi kekuasaan politik sosial ekonomi: Industri Kecil merupakan fungsi utama untuk meningkatkan mobilitas sosial

    9. Tenaga kerja dan Hubungan Sosial di Industri: (+) Hubungan personal menjadi sangat penting dalam Industri Kecil

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 109

    (+) Hubungan personal menjadi sangat penting dalam Industri Kecil

    10. Industri Kecil dan Perusahaan Nasional: (+) Asosiasi dan kemitraan dengan Perusahaan Nasional

  • 3 pendekatan pengembangan Industri Kecil:

    Membentuk aktivitas untuk memperkuat industri kecil dan aktivitas industriyang ada

    Mengembangkan permintaan untuk menumbuhkan industri kecil baru danaktivitas industri baru

    Membentuk kemampuan usaha dan teknologi untuk menumbuhkan industrikecil baru dan aktivitas industri baru

    PerkembanganIndustri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 110

    kecil baru dan aktivitas industri baru

  • Hudson (2001): strategi perbaikan yang berkelanjutan

    Tahapan pengembangan Industri Kecil: Name, Act, Use, Learn (siklusberkelanjutan)

    Name: satuan tugas (tim) untuk merumuskan strategi saat ini, denganmenggunakan metoda dan teknik terstruktur untuk mengidentifikasikan prioritastujuan

    Act: keterampilan tim proyek (pengetahuan, tingkat bisnis)

    PerkembanganIndustri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 111

    Act: keterampilan tim proyek (pengetahuan, tingkat bisnis)Tugas tim:

    Identifikasi perbaikan untuk memberikan fasilitas pencapaian tujuanEvalusi dan seleksi perbaikan yang cocok, mengembangkan pengukuran

    kinerja untuk memonitor kemajuan dan menghasilkan rencana impelementasi

  • Use:pelaksanaan rencana implementasi yang telah dikembangkan Learn:

    hasil implementasi mempengaruhi tim maupun usaha kecilevaluasi pengukuran kinerja dan dampak terhadap perbaikan yang

    dilakukan

    PerkembanganIndustri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 112

  • PerkembanganIndustri Kecil3.

    ContinousStrategicImprovement

    (Hudson,2001)

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 113

  • 3 pendekatan pengembangan Industri Kecil (Staley & Morse, 1965):Prinsip Kombinasi dan Interaksi:

    Disusun secara terpadu (simultan) berdasarkan aspek yang mempengaruhiperkembangan industri kecil

    Prinsip Adaptasi:Adaptasi program pengembangan negara lain dengan kondisi setempat

    agar dapat memberikan manfaat yang diharapkan

    PerkembanganIndustri Kecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 114

    agar dapat memberikan manfaat yang diharapkan

    Prinsip Selektivitas:Faktor penghambat dinilai secara cermat, agar manfaat pengembangan

    Industri Kecil sebanding dengan biaya hambatan menjadi kesempatanagar perusahaan lain mulai muncul dan tumbuh

  • UrutanPerkembangan Industri Kecil

    A. Lingkungan Tradisional: industri rumah dan kerajinan

    Jenis Kegiatan: Proses sederhana untuk hasil pertanian dan kehutanan (penggilingan beras,

    tepung, penggergajian kayu)

    Barang konsumsi sederhana (roti, sabun, meubel)B. Awal Industrialisasi usaha kecil:

    Keterampilan teknis, kewirausahaan small factory

    4.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 115

    Keterampilan teknis, kewirausahaan small factoryC. Negara Industri (Besar):

    Industri Besar: teknologi baru, bahan industri baru, sehingga: menimbulkan subkontrak memberikan pengalaman, karyawan jadi entrepreneur

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk Usaha kecil:

    Pengumpulan modal dan keputusan bisa tidak terbatas (berbeda denganIndustri Besar dimana pengumpulan modal besar dan keputusan pada satuatau sedikit pihak tertentu/terbatas) Investasi: bagian dari proses informasi Memerlukan penyesuaian needs-resources-technology kesempatan pada

    pasar lokal sebagai basis Industri Kecil bergerak ke pasar baru (lebih luas)

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 116

    Kelemahan Pengusaha Kecil: tidak mampu membaca lingkungan memperkirakan perubahan harga, masa depan melakukan antisipasi

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk

    Pemilihan Teknologi Produk atau Teknik: Kriteria Ekonomi Teknik hambatan bagi Pengusaha Kecil untuk

    mempelajarinya dan tidak mempunyai pandangan luas

    Pilihan Produk: Tergantung pada permintaan, biaya, saingan Produk bisa sederhana atau rumit, tergantung pada kemudahan mendapatkan

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 117

    Produk bisa sederhana atau rumit, tergantung pada kemudahan mendapatkanmodal

    Pilihan Teknik: Teknik termurah dengan persyaratan teknis terpenuhi Sederhana atau rumit, tergantung pada pertimbangan yang sama seperti

    pilihan produk Peran serta Pemerintah

  • Kriteria PemilihanTeknologi: ProdukStaley & Morse (1965):

    10 faktor kekuatan yang memberikan peluang bagi IKM untuk mendominasi:

    6 faktor berkaitan dengan sifat produk:1. Hubungan aspek fisik dan engineering: Produk ringan, kecil, presisi, diroduksi

    oleh mesin ringan atau proses assembling sederhana, skala ekonomis kuantitasproduksi relatif rendah

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 118

    produksi relatif rendah

    2. Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian tinggi: dikerjakanoleh tenaga terampil, tidak banyak perusahaan yang dapat membuat produksejenis: persaingan sedikit

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk3. Produksi massal komponen (produk akhir) yang bersifat khusus (supporing

    industry):

    Industri Kecil membuat komponen khusus bagi Industri Besar, karena IndustriKecil bisa mencapai titik pulang pokok lebih cepat

    Industri Besar yang membuat komponen khusus akan merugikan karenajumlah yang diperlukan tidak cukup untuk melewati titik pulang pokok

    4. Produk yang dibuat dalam jumlah kecil: jenis produk bervariasi (tidak baku),

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 119

    4. Produk yang dibuat dalam jumlah kecil: jenis produk bervariasi (tidak baku),jumlah kecil, diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen

    5. Produk yang memerlukan biaya tinggi: Transfer cost tinggi dari lokasi produksike pasar lokal atau regional

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk

    6. Produk dengan desain khusus atau produk yang memerlukan inovasi tinggi:membuat produk khusus disesuaikan dengan keinginan khusus konsumen (baikdalam desain maupun aspek lain)

    4 faktor berkaitan dengan dinamika usaha:7. Hubungan dekat antar manusia pada Industri Kecil: turn over karyawan rendah

    dan produktivitas tinggi, hubungan pimpinan lebih erat dengan karyawansehingga kerjasama lebih efektif

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 120

    sehingga kerjasama lebih efektif8. Fleksibilitas operasi & ongkos tak langsung rendah: karena prosedur operasi

    sederhana, birokrasi relatif rendah

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk

    9. Pelayanan yang baik: Special attention, extra quality, speed, provision oftechnical knowledge, Extra executives attention

    10. Industri Kecil mempunyai respon permintaan lebih cepat: Pola permintaan produk dinamis menyebabkan sering mengalami

    perubahan Pada saat perubahan terjadi, terbuka kesempatan bagi Industri Kecil untuk

    mengambil keputusan secara cepat dan dapat mengalahkan Industri Besar

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 121

    Tingkat kedekatan terhadap konsumen menyebabkan Industri Kecil lebihpeka terhadap perubahan maupun kesempatan

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk

    5 jenis produk/jasa yang sesuai dengan karakteristik industri kecil, (Lubis, 2007):1. Produk/Jasa dengan permintaan terbatas atau bersifat khusus. Permintaan

    produk dengan skala ekonomis rendah, produk bervariasi (derajatcustomization tinggi) sesuai permintaan konsumen

    2. Produk/Jasa dengan sumber bahan baku mempunyai karakteristik khusus Bahan baku, bahan pembantu sulit diperoleh karena keterbatasan

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 122

    (persediaan, lokasi, ongkos) Memerlukan proses khusus yang mempengaruhi output

  • Kriteria PemilihanTeknologi: Produk

    3. Produk/Jasa dengan struktur ongkos tertentu Ongkos produksi terhadap volume produksi memiliki ongkos rendah Stuktur ongkos karena sifat proses produksi

    4. Produk/Jasa dengan teknologi yang cukup tinggi (distinctive technology) Tingkat teknologi tinggi sehingga tidak mudah dikuasai oleh pesaing

    dan/atau proses operasiya bersifat fleksibel ataupun dapat dipecah-pecah

    5.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 123

    5. Produk/Jasa yang memerlukan hubungan yang erat antara manusia danproduk Didominasi seperti keterampilan, ketelitian, kreativitas, motivasi dan

    deasin yang memberikan nilai tambah pada produk

  • KEBIJAKANPEMBINAAN INDUSTRIKECIL DAN MENENGAH

    Sistem Industri I,Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur - Departemen Perindustrian @ 2010

    KECIL DAN MENENGAH

  • PembinaanIndustri Kecil diIndonesia

    Tujuan:

    Memahami konsep pembinaan industri kecil sebagai dasarperkembangan industri kecil dan menengah

    Pokok Bahasan:

    1. Konsep kebijakan pembinaan industri kecil dan menengah

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 125

    1. Konsep kebijakan pembinaan industri kecil dan menengah2. Konsep strategi industri kecil

    3. Kriteria keberhasilan pengembangan industri kecil

  • KonsepKebijakan PembinaanIKM

    Lubis (2007): Kunci keberhasilan IKM konsep kesesuaian terhadap peluang yang

    dimiliki oleh corak pengusaha dengan corak produk dan corak pasar

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 126

  • KonsepKebijakan PembinaanIKMStaley & Morse (1965): 3 solusi pemecahan (Perencana IKM & Pemerintah):

    1. Perbaikan internal perusahaan (let nature take its course):

    Modernisasi produk dan metoda, sehingga pimpinan (manajer) harusmampu untuk melakukan penyesuian tanpa harus dipengaruhi olehpertumbuhan ekonomi

    2. Perbaikan eksternal perusahaan (to try to stop the new competition):

    Proteksi terhadap produk tradisional

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 127

    Proteksi terhadap produk tradisional Peningkatan infrastruktur, komunikasi, dll.

    3. Adaptasi dengan lingkungan eksternal:

    Mengembangkan produk, metoda baru, kegiatan baru (diversifikasiproduk dengan the new line activities)

  • KonsepKebijakan PembinaanIKM Tiap negara punya kondisi berbeda, sehingga kebijakan pengembangan

    Industri Kecil berbeda

    Kesalahan pembinaan: Underestimation:

    Kecil (individual) dianggap tidak kuat, sehingga ingin semua besar Contoh: Rusia, semua dalam ukuran besar

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 128

    Tidak ada pembela Industri Kecil (misal DPR) Overestimation:

    Kecil dianggap kuat, nostalgia terhadap ekonomi tradisional, sehinggaingin semua berukuran kecil lagi Industri Kecil harus saling melengkapi dengan Industri Besar, tidak bisa

    berdiri sendiri

  • KonsepKebijakan PembinaanIKM Misdirected:

    Salah arah dalam pembinaan: membina Industri Kecil yang tidak punyaharapan untuk berkembang, sementara yang potensi mempunyai besardibiarkan Contoh: Indonesia dalam pembinaan Industri Kecil Tekstil dan Industri Kecil

    Elektronika

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 129

  • KonsepKebijakan PembinaanIKM

    5 Prinsip Panduan Kebijakan Pembinaan Industri Kecil (Staley &Morse,1965):

    dorong dan kembangkan:

    1. modernisasi dalam produk, teknologi produksi dan metode manajemen

    2. pertumbuhan yang selektif (industri kecil dan pengusaha industri kecil yangmempunyai prospek)

    3. perbaikan manajemen

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 130

    3. perbaikan manajemen

    4. perbaikan dan adaptasi teknologi agar sesuai kondisi setempat

    5. hubungan saling melengkapi diantara industri yang berbeda jenis danukuran

  • Strategi Industri Kecil:Konsep Pembinaan Industri Kecil: Perubahan dari Kondisi Masa Kini menuju

    Kondisi Masa Depan melalui identifikasi sasaran pembinaan (kondisi masadepan yang diharapkan) melalui pengamatan terhadap Industri Kecil yangsanggup berhasil di suatu sektor maupun daerah tertentu

    Mekanisme adaptasi perusahaan terhadap lingkungan untukmengidentifikaskan bagian yang perlu dibina

    Strategi IndustriKecil2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 131

    mengidentifikaskan bagian yang perlu dibina

  • Strategi IndustriKecil2.

    StrategiStrategi KorporasiKorporasiMenentukan araharah bisnisbisnis..What set businessbusiness shouldshould wewe bebe inin ?

    StrategiStrategi BisnisBisnis

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 132

    StrategiStrategi BisnisBisnisMenentukan pasarpasar sasaransasaranHow should wewe competecompete in XYZ business ?

    StrategiStrategi FungsionalFungsionalHow can functionfunction contributecontribute to the competitiveadvantage of the business ?

  • Low-Cost Strategy: minimasi harga Tujuan: memenangkan persaingan dengan memanfaatkan harga yang paling

    rendah Tuntuan:

    Pangsa pasar besar, Peralatan canggihAkses ke sumber bahan bakuKeunggulan disain yang memudahkan proses manufaktur

    Strategi IndustriKecil2.StrategiStrategi BersaingBersaing (Porter):(Porter):

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 133

    Keunggulan disain yang memudahkan proses manufakturDifferentiation Strategy: maksimasi nilai Tujuan: memenangkan persaingan dengan memanfaatkan keunikan/nilai yang

    tinggiPendekatan:

    Citra merek, Citra disain, Teknologi, PelayananJaringan distribusi (Mobil Jepang)Kualitas (Mobil Mercedes Benz)

  • Focus strategy: pemusatan pelayanan pada pasar sempit Tujuan: memenangkan persaingan dengan memanfaatkan pelayanan

    terbaik Tuntutan: keunggulan nilai dan atau harga

    Strategi IndustriKecil2.StrategiStrategi BersaingBersaing (Porter):(Porter):

    KEUNGGULAN KOMPETITIF

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 134

    KEUNIKAN BIAYA

    LINGKUPKOMPETISI

    PASARLUAS DIFERENSIASI

    HARGARENDAH

    SEGMENPASAR

    DIFERENSIASITERFOKUS

    HARGARENDAH

    TERFOKUS

  • Tree analogy: to ilustrate the idea of core competencies in a diversifiedcorporation:

    The roots: the competencies of the corporationThe trunk: core productsThe small branches: business unitsThe leaves: the end products

    Strategi IndustriKecil2.Core Competence (Prahalad & Hamel, 1990):

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 135

  • Distinctive technologies:Uniques competitive advantage in the

    market placeMust protect, may not be permits

    commercialization Basic technologies:

    Technologies widely available to manyorganizations

    Strategi IndustriKecil2.KonsepKonsep CoreCore CompetenceCompetence ((PrahaladPrahalad & Hamel, 1990):& Hamel, 1990):

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 136

    organizationsSurvival technologies & necessary for a

    company to stay in business but do notdifferentiate or distinguish it fromcompetitors External technologies:

    Supply by other companies & availablein market

  • Strategi IndustriKecil2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 137

  • StrategiIndustri Kecil Kebijakan Operasional dalam menjalankan kebijakan umum dan

    pengembangan industri kecil:

    Bagi Industri Kecil yang sudah mampu hidup mandiri dan berkembang: Peran Pemerintah:

    Menjaga dan meningkatkan kemampuan melalui pembinaanlingkungan usaha: mem-fasilitasi peningkatan keunggulan bersaing

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 138

    lingkungan usaha: mem-fasilitasi peningkatan keunggulan bersaingindustri nasional

    Mengatasi hambatan eksternal Membantu dalam waktu yang terbatas (selektif) untuk mengatasi

    hambatan internal perusahaan

  • StrategiIndustri Kecil

    Bagi Industri Kecil yang belum ada (tetapi dibutuhkan dalam struktur industriyang efisien):

    Peran Pemerintah: Merangsang usaha baru oleh pengusaha potensial (berkembang) dan

    memberikan insentif tertentu

    Bagi Industri Kecil yang tidak punya potensi mandiri: Peran Pemerintah:

    2.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 139

    Peran Pemerintah: Melakukan pembinaan: pengalihan tenaga kerja ke bidang industri

    lain atau pembinaan yang sifatnya lebih mendasar (sosial,pendidikan)

  • 9 Kriteria Keberhasilan (Steinhoff & Burgess, 1993; Atomsa, 1997;Handoko, 1999; Famiola, 2003; Triandira, 2003; Chaneski, 2004; Sujana,2004; Walker & Brown, 2004; Kim et. al, 2006):1. Bahan Baku2. Proses Produksi3. Produk4. Sumber Daya Manusia

    Kriteria KeberhasilanPengembangan IndustriKecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 140

    5. Modal & Keuangan6. Kewirausahaan7. Pemasaran8. Teknologi9. Program Pembinaan

  • Kriteria KeberhasilanPengembangan IndustriKecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 141

    Sumber: Steinhoff & Burgess (1993); Atomsa (1997); Handoko (1999); Famiola(2003); Triandira (2003); Chaneski (2004); Sujana (2004); Walker & Brown (2004);Kim et. all (2006)

  • Bahan Baku:Ketersediaan bahan baku (kualitas, kelangsungan, asal)Proses Produksi:

    Standar, inspeksi pencegahan, bukan perbaikan, perawatan, kemudahanakses memperoleh enegi (listrik, air, dll.)Produk:

    Orientasi pelangganpenyesuaian produk, penentuan harga, kualitas

    Kriteria KeberhasilanPengembangan IndustriKecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 142

    Orientasi pelangganpenyesuaian produk, penentuan harga, kualitasprodukSumber Daya Manusia:

    Ketersediaan tenaga kerja,tingkat keterampilan (kualitas), tingkat upah, uraianpekerjaanModal dan Keuangan:

    Arus kas yang sehat, perencanaan keuangan, kelansungan mendapatkan dana(milik sendiri, kredit, dll.)

  • Kewirausahaan:Perilaku wirausaha (mengorganisasikan, mengatur, mengasumsikan resiko, dll.),

    keberhasilan menyesuaikan diri, mampu mengenali konsumen potensial,diversifikasi produk

    Pemasaran: Lokasi pabrik dekat dengan pasar (hemat biaya), analisaperilakupembeli, pemahaman daerah pemasaran, promosi Teknologi:

    Kriteria KeberhasilanPengembangan IndustriKecil3.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 143

    Inovasi teknologi (karena pola perubahan dratis), pengertian teknologi,kemajuan teknologiProgram Pembinaan:

    Perencanaan pelatihan tenaga kerja, pembinaansecara proaktif, pelayanankonsultasi (informasi pasar, dukungan keuangan, promosi, dll.)

  • PERKEMBANGANPEMBINAANINDUSTRIKECIL DI INDONESIA

    Sistem Industri I,Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur - Departemen Perindustrian @ 2010

    INDUSTRIKECIL DI INDONESIA

  • PerkembanganPembinaan IndustriKecil diIndonesia

    Tujuan: Memahami kebijakan pembinaan Industri Kecil di Indonesia.

    Pokok Bahasan:1. Kondisi industri kecil di Indonesia2. Program pengembangan industri kecil3. Perkembangan pembinaan industri kecil

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 145

    3. Perkembangan pembinaan industri kecil

  • KondisiIndustri Kecildi Indonesia

    Pardede (2000): Usaha kecil: tenaga kerja kurang 20 orang (BPS) 99 % Usaha Kecil Manufaktur menyerap 60 % tenaga kerja 90 % Usaha Kecil bidang kerajinan dan rumah tangga (tenaga kerja < 5

    orang)

    Output dan nilai tambah relatif rendah: kontribusi industri kecil dalamsektor manufaktur kurang 10 % dan memasarkan produk di dalam negeri

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 146

    sektor manufaktur kurang 10 % dan memasarkan produk di dalam negeri

    88, 2 % perusahaan melakukan ekspor melalui jasa pihak ketiga

  • KondisiIndustri Kecildi Indonesia

    Pardede (2000): Hubungan kerja sama antara Industri Kecil dan Industri Besar melalui Sistem

    Bapak Angkat (4, 9 %) dan sebagian tidak memerlukan Sistem BapakAngkat

    Produk Industri Kecil: Produk sederhana (pengolahan makanan, kerajinankayu & rotan, dan pembuatan alat rumah tangga dari tanah liat)

    Tingkat pendidikan tenaga kerja relatif rendah (tamatan SD)

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 147

    Tingkat pendidikan tenaga kerja relatif rendah (tamatan SD) Industri kerajinan adalah pekerja keluarga yang tidak dibayar Bentuk Badan Hukum: Perorangan Tidak Berakte Notaris (hanya 3 %

    berakte notaris)

  • KondisiIndustri Kecildi Indonesia

    Kuncoro (2007): Kesulitan meperoleh peluang besar dan memperbesar pangsa pasar Keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber

    permodalan Keterbatasan organisasi dan manajemen sumber daya manusia Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil Keterbatasan fasilitas produksi dan teknologi yang digunakan

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 148

    Keterbatasan fasilitas produksi dan teknologi yang digunakan Kurangnya pembinaan dan kepercayaan serta kepedulian masyarakat

    terhadap usaha kecil

  • KondisiIndustri Kecildi Indonesia Siregar (1998) & Prawironingrum (2003): kendala pengembangan usaha:

    Kemampuan pengelolaan usaha dan wawasan bisnis yang rendah Kesulitan untuk memperoleh sumber pembiayaan karena kurangnya

    pengetahuan dan keperayaan lembaga formal Keterbatasan pengetahuan dan jaringan pemasaran serta kesulitan

    memperoleh akses ke pasar Jaringan distribusi terbatas, seringkali beroperasi sendri dalam lingkungan

    yang kecil

    1.

    Manajemen Industri Kecil dan Menengah, Sistem Industri I, Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur IIW@2010 149

    yang kecil Fasilitas produksi dan teknologi yang dipergunakan sederhana Kurang menguasai pengetahuan global, lebih bersifat lokal dan setempat Ketergantungan pada industri besar baik dalam pasokan bahan baku

    maupun akses pasar

  • KondisiIndustri Kecildi Indonesia

    Ibrahim (2001): kelemahan IKM: Pengemasan belum banyak mendapat perhatian dan masih sederhana Pengembanganproduk kuranag diperhatikan Logistik, perencanaan, pengaturan dan strateginya lebih berorientasi pada

    jangka pende