-
Kementerian PPN/Bappenas
EVALUASI AKHIR TAHUNRENCANA KERJA PEMERINTAH
TAHUN 2013
PENCAPAIAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL DI 20 KEMENTERIAN
KEDEPUTIAN EVALUASI KINERJA PEMBANGUNANKEMENTERIAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)2 0 1 4
-
Kementerian PPN/ Bappenas
EVALUASI AKHIR TAHUN
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2013
PENCAPAIAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL DI 20 KEMENTERIAN
KEDEPUTIAN EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) 2014
-
Pengarah: Edi Effendi Tedjakusuma
Penanggung Jawab: Yohandarwati Arifiyatno
Tim Penyusun: Bambang Triyono Faiq Haryo Raharjo Meitha Ika
Pratiwi Novi Mulia Ayu Tini Partini Nuryawani Informasi
selanjutnya, hubungi : Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sektoral, Bappenas Fax : 62-21-31903107 Telp : 62-21-31903107
Email: [email protected]
-
iii
KATA PENGANTAR
Kebijakan pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2013 disusun
mengikuti arah dan kebijakan yang digariskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dengan Visi Indonesia tahun
2014 yaitu Indonesia
yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan. Berbagai tantangan
pembangunan untuk
mengembangkan dan mendayagunakan seluruh potensi dalam negeri,
mengoptimalkan
investment grade sebagai pendorong pertumbuhan, serta menurunkan
angka pengangguran
dan kemiskinan secara berkelanjutan; menjadi landasan penetapan
tema RKP 2013. Adapun
tema RKP 2013 adalah Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi
Peningkatan dan
Perluasan Kesejahteraan Rakyat.
Pelaksanaan RKP 2013 diwujudkan melalui program-program
pembangunan yang
dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga (K/L) dengan pelaksanaan
yang mengacu pada
Rencana Strategis (Renstra) masing-masing. Seyogianya, program
tersebut dilaksanakan
dengan efisien dan efektif, pada tahap perencanaan target dan
anggaran hingga tahap
pengelolaan dan pelaksanaannya. Diharapkan, setiap K/L dapat
terus meningkatkan
kinerjanya, baik dalam peningkatan realisasi fisik dan realisasi
anggaran program, serta
pencapaian indikator program.
Seperti telah dilaporkan dalam Evaluasi Akhir Tahun (EAT) RKP
2010, 2011, dan 2012 yang
lalu, EAT RKP 2013 perlu dilakukan oleh Bappenas. EAT RKP
merupakan upaya penyusunan
umpan balik bagi proses perencanaan pembangunan, sesuai dengan
amanat Peraturan
Pemerintah No.39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan. Evaluasi dilakukan untuk menilai pencapaian
pelaksanaan pembangunan oleh
K/L. Evaluasi kali ini masih dibatasi hanya mencakup 20
kementerian (APBN 20 terbesar),
berdasarkan program pembangunan RKP 2013. Penitikberatan
evaluasi pada 3 (tiga) fokus
reviu, yaitu reviu terhadap: (1) capaian indikator program RKP
2013, (2) capaian pelaksanaan
pembangunan tahun 2013 berdasarkan Laporan Triwulan IV PP
39/2006, dan (3) efisiensi dan efektivitas program RKP 2013. Untuk
keperluan EAT RKP 2013 digunakan Kertas Kerja EAT
RKP 2013 dengan isian data capaian indikator program RKP,
realisasi fisik dan realisasi
anggaran, serta hasil komunikasi dan konsultasi dengan
kementerian terkait. Hal ini
dilakukan dengan memperhatikan belum semua kementerian
menyampaikan Laporan
Triwulan IV PP 39/2006 secara lengkap melalui aplikasi e-Monev
kepada Bappenas.
Dalam EAT RKP 2013, telah dilakukan penyempurnaan cakupan
analisis. Sebelumnya, dalam
EAT RKP 2012, cakupan analisis meliputi reviu capaian
pelaksanaan pembangunan
berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006 (offline maupun
online melalui e-Monev
Bappenas), dan capaian indikator program RKP 2012. Selain kedua
reviu tersebut, dalam EAT
RKP 2013 ditambahkan reviu efisiensi dan efektivitas program RKP
2013, yang mengaitkan
capaian indikator program dengan capaian pelaksanaan
pembangunan, terutama realisasi
anggaran.
-
iv
Hasil analisis terhadap capaian indikator program RKP 2013 dan
capaian pelaksanaan
pembangunan tahun 2013 oleh 20 kementerian (berdasarkan data
triwulan IV PP No. 39/2006
TA 2012) menunjukkan pencapaian yang cukup baik. Selain itu,
hasil analisis dari kinerja 20
kementerian beserta kinerja pelaksanaan program dapat
teridentifikasi seberapa efisien dan
efektif pencapaiannya.
Sebagai penutup, laporan Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 ini
diharapkan dapat bermanfaat
dan menjadi masukan dalam penyusunan RPJMN 2015-2019 ataupun
pegangan bagi Kabinet
Pembangunan 2015-2019. Khusus bagi 20 kementerian yang
dianalisis, EAT RKP 2013 kiranya
mampu menjadi ukuran instrospeksi kinerja guna mendorong dan
menstimulasi etos kerja
yang lebih baik. Akhirnya, kami ucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak
yang telah mendukung dan membantu penyusunan buku laporan
ini.
Jakarta, Juni 2014 Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan
Kementerian PPN/Bappenas Edi Effendi Tedjakusuma
-
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
..........................................................................................................
iii
Daftar Isi
....................................................................................................................
v
Daftar Tabel
................................................................................................................
vi
Daftar Gambar
...........................................................................................................
vii
Daftar Lampiran
.........................................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
......................................................................................................
1
1.2 Hubungan antara RKP 2013 dengan RPJMN 2010-2014
........................................ 2
1.3 Kerangka Pikir Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
...................................................... 4
1.4 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
............................................. 7
1.5 Permasalahan dan Keterbatasan Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
.......................... 7
BAB II CARA
ANALISIS................................................................................................
9
2.1 Perkembangan Evaluasi RKP .....................
.......................................................... 9
2.2 Mekanisme Evaluasi Akhir Tahun RKP 2012
.......................................................... 9
2.3 Cara Analisis
.........................................................................................................
10
BAB III REVIU UMUM ATAS PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013
(REKAPITULASI 20 KEMENTERIAN)
............................................................ 17
3.1 Pengantar
............................................................................................................
17
3.2 Reviu Terhadap Capaian Indikator Program RKP 2013
........................................... 17
3.3 Reviu Terhadap Capaian Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2013
Berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006
...........................................................................
20
3.3.1 Realisasi Fisik
.................................................................................................
20
3.3.2 Realisasi Anggaran
.....................................................................................
22
3.3.3 Kinerja Kementerian
......................................................................................
24
3.3.4 Kinerja Program
............................................................................................
25
3.4 Reviu terhadap Efisiensi dan Efektivitas Program RKP 2013
................................. 27
BAB IV KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI............................................................
31
4.1 Kesimpulan
...........................................................................................................
31
4.2 Rekomendasi
........................................................................................................
32
LAMPIRAN
................................................................................................................
33
-
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kombinasi Penentuan Efisiensi dan Efektivitas Program
.......................... 13
Tabel 2.2 Kertas Kerja Pengumpulan Data Evaluasi Akhir Tahun RKP
2013 (1) ......... 14
Tabel 2.3 Kertas Kerja Pengumpulan Data Evaluasi Akhir Tahun RKP
2013 (2) ......... 15
Tabel 2.4 Kertas Kerja Pengumpulan Data Evaluasi Akhir Tahun RKP
2013 (3) ......... 16
Tabel 3.1 Kategori 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Fisik
Tahun 2011-2013 .... 21
Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Fisik 20 Kementerian Tahun
2011-2013 .............. 21
Tabel 3.3 Kategori 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Anggaran
Tahun 2011-2013
..........................................................................................................
23
Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Anggaran 20 Kementerian Tahun
2011-2013 ...... 24
Tabel 3.5 Kondisi Kinerja Program dari 20 Kementerian Tahun 2013
....................... 26
Tabel 3.6 Kombinasi Penentuan Efisiensi dan Efektivitas Program
20 Kementerian . 28
Tabel 3.7 Perbandingan antara Capaian Indikator dengan Realisasi
Anggaran 20 Kementerian Tahun 2011-2013
..................................................................
29
-
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
.................................... 1
Gambar 1.2 Kronologis Tema RKP
............................................................................
3
Gambar 1.3 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
........................................ 4
Gambar 1.4 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional
...................................... 5
Gambar 1.5 Kerangka Pikir Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
...................................... 7
Gambar 2.1 Cara Analisis Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
........................................... 10
Gambar 3.1 Pencapaian dan Perkembangan Indikator Program RKP
2013 dari 20 Kementerian
.........................................................................................
17
Gambar 3.2 Jumlah Kementerian Berdasarkan Persentase Indikator
Tercapai Tahun 2013
......................................................................................................
18
Gambar 3.3 Jumlah Kementerian Berdasarkan Persentase Indikator
Meningkat Tahun 2013
............................................................................................
19
Gambar 3.4 Daftar Permasalahan Pencapaian Indikator Program RKP
2013 dari 20 Kementerian
.........................................................................................
19
Gambar 3.5 Rata-rata Realisasi Fisik 20 Kementerian Tahun
2011-2013 .................... 20
Gambar 3.6 Daftar 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Fisik
Tahun 2013 ............. 21
Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi Fisik 20 Kementerian Tahun
2011-2013 ........... 22
Gambar 3.8 Rata-rata Realisasi Anggaran 20 Kementerian Tahun
2011-2013 ........... 22
Gambar 3.9 Daftar 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Fisik
Tahun 2013 ............ 23
Gambar 3.10 Perkembangan Realisasi Anggaran 20 Kementerian Tahun
2011-2013 .. 24
Gambar 3.11 Sebaran 20 Kementerian Berdasarkan Kondisi Kinerja
Tahun 2013 ....... 25
Gambar 3.12 Kondisi Kinerja Program dari 20 Kementerian Tahun
2013 .................... 26
Gambar 3.13 Persentase Kementerian Berdasarkan Kombinasi
Efisiensi dan Efektivitas Program Tahun 2011-2013
................................................... 27
-
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Profil Kinerja Kementerian
.....................................................................
33
A. Kementerian Dalam Negeri ..
.......................................................................
35
B. Kementerian Luar Negeri
..............................................................................
45
C. Kementerian Pertahanan
.............................................................................
53
D. Kementerian Hukum dan HAM
....................................................................
63
E. Kementerian Keuangan
...............................................................................
71
F. Kementerian Pertanian
................................................................................
79
G. Kementerian Perindustrian
..........................................................................
89
H. Kementerian ESDM
.....................................................................................
99
I. Kementerian Perhubungan
..........................................................................
107
J. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
................................................... 115
K. Kementerian Kesehatan
...............................................................................
123
L. Kementerian Agama
....................................................................................
131
M. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
............................................... 141
N. Kementerian Sosial
......................................................................................
147
O. Kementerian Kehutanan
..............................................................................
153
P. Kementerian Kelautan dan Perikanan
.......................................................... 161
Q. Kementerian Pekerjaan Umum
....................................................................
169
R. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
.............................................. 177
S. Kementerian Komunikasi dan Informatika
................................................... 185
T. Kementerian Perdagangan
...........................................................................
191
Lampiran 2. Matriks Capaian Indikator RKP 2013
....................................................... 199
-
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan maka
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) penting dilaksanakan
untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; serta menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan (Gambar 1.1). SPPN lebih jauh
mengemukakan bahwa kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian dari fungsi
manajemen. Keempatnya saling melengkapi dan masing-masing memberi
umpan balik serta masukan kepada yang lainnya. Sejalan dengan itu,
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi
sumberdaya, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan program pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian
dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan.
Gambar 1.1.
Siklus Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
Sumber: Buku Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional, 2014
Landasan hukum perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional,
terutama yang berkaitan dengan penyusunan Evaluasi Akhir Tahun
(EAT) RKP 2013, antara lain:
1. Undang-undang No.25/2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), yang menetapkan 4 tahapan perencanaan
pembangunan nasional, yaitu penyusunan rencana, penetapan rencana,
pengendalian pelaksanaan rencana, dan evaluasi pelaksanaan
rencana.
1
-
2. Undang-undang No.17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, yang disusun dengan
pertimbangan Indonesia memerlukan perencanaan pembangunan jangka
panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh
yang akan dilakukan secara bertahap.
3. Peraturan Pemerintah No.20/2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah, yang merupakan penjabaran dari RPJM Nasional dan memuat
rancangan kerangka ekonomi makro, prioritas pembangunan, rencana
kerja dan pendanaannya. Hasil program-program pembangunan harus
secara sinergis mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional
yang ditetapkan dalam RPJM Nasional.
4. Peraturan Pemerintah No.39/2006 tentang Tatacara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, yang menjelaskan
bahwa evaluasi pelaksanaan Renja-KL dan RKP dilakukan untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/kegiatan berdasar
indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra-KL dan
RPJM Nasional.
5. Peraturan Pemerintah No.40/2006 tentang Tatacara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional, meliputi penyusunan RPJP, RPJM, dan
RKP. Rancangan RKP memuat rancangan kebijakan umum, prioritas
pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro, rencana
kerja dan pendanaannya yang penyusunannya memperhatikan kinerja
pembangunan nasional tahun-tahun sebelumnya, serta prakiraan
permasalahan, tantangan, dan peluang yang dihadapi pada tahun
rencana.
Untuk melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan
sebagaimana diuraikan di atas, dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan RKP 2013. Sesuai dengan pasal 12 PP No. 39/2006,
evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan RKP untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan dari suatu program/kegiatan berdasar
indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam RPJM Nasional.
Data dan informasi yang digunakan sebagai dasar evaluasi adalah
Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga (K/L)
Triwulan IV Tahun 2013 sesuai dengan pasal 14 PP 39 yang
disampaikan oleh setiap K/L kepada Bappenas. Seyogianya laporan
tersebut diterima Bappenas selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak
triwulan bersangkutan berakhir. Saat ini, pelaporan dapat dilakukan
secara online melalui sistem e-Monev Bappenas. Namun demikian,
sumber data ini tetap dilengkapi dengan isian Kertas Kerja EAT RKP
2013, mengingat belum lengkapnya data dan informasi yang
disampaikan oleh K/L.
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 dilaksanakan pada 20 kementerian,
dengan penitikberatan pada 3 (tiga) fokus reviu, yaitu reviu
terhadap: (1) capaian indikator program RKP 2013, (2) capaian
pelaksanaan pembangunan tahun 2012 berdasarkan Laporan Triwulan IV
PP 39/2006, dan (3) efisiensi dan efektivitas program RKP 2013.
Akhirnya, kinerja 20 kementerian beserta kinerja pelaksanaan
program dapat teridentifikasi seberapa efisien dan efektif
pencapaiannya.
1.2 Hubungan antara RKP 2013 dengan RPJMN 2010-2014
Rencana Kerja Pemerintah sebagai penjabaran RPJM Nasional,
memuat: (1) Prioritas pembangunan nasional, (2) Rancangan kerangka
ekonomi makro termasuk arah kebijakan fiskal, dan (3) Program K/L,
lintas K/L, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif (UU No.25/2004). Selain itu, RKP
juga memuat direktif Presiden yang berupa arah kebijakan dan
prioritas pembangunan nasional untuk RKP tahun direncanakan, atas
dasar hasil evaluasi kebijakan berjalan.
2
-
Secara berturut-turut tema RKP 2010, 2011, 2012, dan 2013
ditunjukkan dalam Gambar 1.2 berikut ini.
Gambar 1.2. Kronologis Tema RKP
Sumber: Buku I RKP 2013
Pada pelaksanaan RKP tahun 2013, terdapat 4 kelompok isu
strategis nasional yang dihadapi, yaitu:
1. Peningkatan daya saing: (a) peningkatan iklim investasi dan
usaha, (b) percepatan pembangunan infrastruktur, (c) peningkatan
pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi, dan (d)
penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda;
2. Peningkatan daya tahan ekonomi: (a) peningkatan ketahanan
pangan, dan (b) peningkatan rasio elektrifikasi dan konversi
energi;
3. Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat: (a)
peningkatan pembangunan sumber daya manusia, dan (b) percepatan
pengurangan kemiskinan; serta
4. Pemantapan stabilitas sosial politik: (a) persiapan Pemilu
2014, (b) perbaikan kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi,
dan (c) percepatan pembangunan minimum essential force.
Seperti halnya dokumen RPJMN 2010-2014, format RKP 2013 disusun
dalam 3 (tiga) buku. Buku I memuat prioritas nasional, Buku II
memuat prioritas bidang, dan Buku III memuat pembangunan berdimensi
kewilayahan. Pemisahan ke dalam tiga buku semacam ini adalah sebuah
langkah positif, karena penitikberatan arah kebijakan pembangunan
menjadi lebih jelas. Terkait dengan struktur, RPJMN dan RKP tidak
persis serupa. Secara singkat esensinya adalah terdapat perbedaan
antar RKP dan RPJMN dalam hal: (1) Penamaan fokus prioritas,
program, dan kegiatan; (2) Perubahan, penambahan, ataupun
penghapusan indikator fokus prioritas, program, dan kegiatan; dan
(3) Penentuan besaran target yang ditetapkan.
2010 Pemulihan Perekonomian Nasional dan Pemeliharaan
Kesejahteraan Rakyat
2011 Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan
Didukung
oleh Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat dan Daerah
2012 Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang
Inklusif
dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
2013 Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan dan
Perluasan Kesejahteraan Rakyat
3
-
1.3 Kerangka Pikir Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Pembahasan tentang kerangka pikir EAT RKP 2013, terlebih dahulu
perlu diawali dengan pemahaman mengenai kerangka SPPN, kemudian
dilanjutkan dengan pemahaman posisi EAT RKP 2013 dalam skema
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional.
1. Kerangka Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Kerangka SPPN (Gambar 1.3) mencakup penyelenggaraan perencanaan
makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang
kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh K/L dan perencanaan
pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Perencanaan Pembangunan Nasional akan menghasilkan: (1) Rencana
pembangunan jangka panjang (RPJPN), (2) Rencana pembangunan jangka
menengah (RPJMN dan Renstra K/L); dan (3) Rencana pembangunan
tahunan (RKP dan Renja K/L).
Gambar 1.3. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sumber: Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional merupakan penjabaran
dari tujuan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional. RPJPN
2005-2025 menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMN yang memuat visi,
misi, dan program presiden; yang saat ini berada pada periode RPJMN
II Tahun 2010-2014, dan dalam proses penyusunan RPJMN ke III tahun
2015-2019. Sementara itu, pimpinan K/L menyusun
Renstra KL
Pedoman
Bahan
Renja KLAcuan
Pedom
an
RKA-KL
DIPA
Pedoman
Dijabarkan
RPJMN 2004-2009
RPJMN 2010-2014
Dengan VisiINDONESIA YANG
SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN
RPJPN 2005-2025 / UU NO. 17 TAHUN 2007INDONESIA YANG MANDIRI,
MAJU, ADIL DAN MAKMUR
2005 2025
RKP 2010
RKP 2011
RKP 2012
Dengan Tema
Arahan PresidenPerlu TEROBOSAN
Bukan BUSSINESS AS USUAL
PRAKARSA BARU
1. MP3EI
2. PERCEPATAN PEMBANGUNAN
PAPUA DAN PAPUA BARAT
3. MP3KI
4. PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN: RAN-GRK dan REDD+
KESEMPATAN DAN TANTANGAN DARI INTERNAL MAUPUN GLOBAL YANG
DIPERKIRAKAN TAHUN 2013
RKP 2012
RKP 2013
dengan Tema:Memperkuat
Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan dan
Perluasan Kesejahteraan Rakyat
4
-
pula Renstra-K/L sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan
berpedoman kepada RPJMN, dan sebaliknya Renstra K/L juga dijadikan
bahan masukan dalam penyusunan RPJMN.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 memuat
visi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan; dengan
3 misi pembangunan, yaitu: (1) Melanjutkan pembangunan mencapai
Indonesia yang sejahtera, (2) Memperkuat pilar-pilar demokrasi, dan
(3) Memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang. Pelaksanaan
pembangunan tiap tahunnya dijabarkan ke dalam dokumen RKP
2010-2014. RKP 2013 dilaksanakan dengan tema Memperkuat
perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan kesejahteraan
rakyat. Selain itu, disusun pula Renja-K/L oleh pimpinan K/L sesuai
tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada RKP dan berpedoman
kepada Renstra-K/L
Berbagai kesempatan dan tantangan internal dan eksternal yang
perlu direspon pada tahun 2013, ditunjang dengan arahan presiden
untuk mengutamakan terobosan baru tidak hanya business as usual,
muncul sejumlah prakarsa baru seperti: Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Masterplan
Percepatan Dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI),
percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, serta pengarusutamaan
pembangunan berkelanjutan (RAN-GRK dan REDD+).
2. Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 dalam Skema Evaluasi
Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Kerangka Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional Tahun
2010-2014 pada Gambar 1.4, terbagi ke dalam 5 tahap evaluasi.
Kelima tahapan ini menunjukkan rangkaian evaluasi yang sistematis,
terkait dan berkesinambungan, tidak hanya di level nasional tetapi
juga menggambarkan implementasi di daerah.
Gambar 1.4. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Sumber: Buku Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional, 2014
Evaluasi 4 TahunRPJMN 2010-2014
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
(20 Kementerian)
Reviu Program Pembangunan Nasional
(RP2N)
Capaian outcomePrioritas Nasional Pembangunan
Perkembangan capaian outcome Prioritas Nasional Pembangunan
(2010-2012)
Kinerja K/L
Rata-rata realisasi fisik
Rata-rata realisasi anggaran
Kinerja Program
Perbandingan capaian indikator dengan target program
Perkembangan capaian indikator program (2011-2013)
Kualitas Rancangan Program
Kelengkapan atribut program
Ketepatan atribut program
Keterkaitan program dengan Prioritas Nasional
Keberlanjutan Program
Kualitas Pelaksanaan/ Pengelolaan Program
Pengumpulan data kinerja
Penanggung jawab capaian program
Sistem evaluasi
Kualitas Kinerja Program
Self assessment capaian indikator impact, outcomes, dan output
program
1 3
Outcome Pembangunan
Kinerja K/L dan Program
Kualitas Program
Perkembangan Kinerja K/L
Perkembangan realisasi fisik dan anggaran seluruh K/L tahun
2010-2013
Kinerja K/L
2 4Reviu Kinerja
Daerah
Isu strategis daerah
Perkembangan realisasi anggaran dana dekon/TP berdasarkan
provinsi, K/L dan PN
5
Kinerja Daerah
5
-
Pertama, evaluasi pada tataran outcome terhadap pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
secara periodik telah dilaksanakan sejak tahun 2011. Berangkat dari
hasil tersebut, langkah kedua sampai keempat adalah evaluasi
pelaksanaan pembangunan yang lebih spesifik untuk melihat kinerja
K/L, kinerja program, hingga kualitas program pembangunan nasional
yang memberikan dukungan terhadap pencapaian prioritas pembangunan
nasional.
Kedua, perkembangan realisasi fisik dan anggaran K/L pada tahun
2010-2013 secara umum dapat memberikan gambaran sejauh mana kinerja
K/L pelaksana pembangunan dalam melaksanakan perannya untuk
mencapai target pembangunan nasional.
Kemudian, ketiga, secara khusus potret kinerja K/L yang diwakili
oleh 20 kementerian diharapkan dapat menjelaskan aspek ketercapaian
indikator program yang dilaksanakan, dikaitkan dengan kondisi
realisasi fisik dan anggaran. Potret ini merupakan hasil EAT RKP
2013.
Keempat, potret kualitas rancangan dan pelaksanaan program
digali dari hasil Reviu Program Pembangunan Nasional (RP2N) atas 14
program pembangunan. Hal ini penting dilakukan mengingat program
pembangunan diformulasikan sebagai terjemahan arah pembangunan
nasional dan merupakan turunan dari 14 PN.
Rangkaian evaluasi kemudian dilanjutkan dengan evaluasi kinerja
daerah yang dilakukan secara sistematis dan komprehensif di 33
provinsi, sehingga dapat mengidentifikasi sampai sejauh mana
tingkat pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja suatu daerah
terhadap target-target yang telah ditetapkan. Dua hal utama hasil
dari pelaksanaan evaluasi kinerja daerah adalah tersusunnya isu
strategis daerah sebagai hasil identifikasi atas sejumlah
permasalahan daerah, dan tergambarkannya kebijakan alokasi dana
dekonsentrasi atau tugas pembantuan, terutama dalam hal kesesuaian
dengan isu strategis daerah yang ditemukan. Lebih lanjut adalah
terkait dengan kinerja penyerapan dana dekonsentrasi/tugas
pembantuan pada tiap provinsi dan tiap sektor atau K/L terkait.
3. Kerangka Pikir Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 merupakan evaluasi yang dilakukan
terhadap pelaksanaan RKP untuk menilai keberhasilan pelaksanaan
dari suatu program/kegiatan berdasarkan indikator dan sasaran
kinerja yang tercantum dalam RPJM Nasional. Gambar 1.5
menggambarkan kerangka pikir EAT RKP 2013 yang melibatkan 2 (dua)
alur, yaitu alur perencanaan dan alur evaluasi, dimana keduanya
saling terkait dan berhubungan. Hasil EAT RKP 2013 akan menjadi
input yang bermanfaat bagi penyusunan Evaluasi RPJMN 2010-2014,
terutama di akhir pelaksanaan RPJMN 2010-2014. Di samping itu, EAT
RKP 2013 diharapkan menjadi pencetus sekaligus pendorong dalam
penyusunan Evaluasi Renstra K/L di masa mendatang yang juga menjadi
tugas Bappenas. Khususnya, dalam mengevaluasi kinerja pencapaian
K/L dalam melaksanakan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsinya
melalui sejumlah program dan kegiatan, baik pada paruh maupun akhir
periode Renstra K/L tersebut.
6
-
Gambar 1.5. Kerangka Pikir Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Sumber: Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan
1.4 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 dilakukan untuk: (1) Mengevaluasi
capaian indikator program (outcome) RKP 2013, (2) Memantau
perkembangan pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh K/L
dalam hal realisasi fisik dan realisasi anggaran sampai dengan
triwulan IV tahun 2013, dan (3) Menganalisis efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan program pembangunan. Dengan demikian, akan
dapat diambil langkah perbaikan secara berkelanjutan (continous
improvement) sehingga pemenuhan target-target pembangunan dapat
ditingkatkan.
Manfaat dari penyusunan EAT RKP 2013 ini antara lain dapat: (1)
Memberikan gambaran capaian program pembangunan dibandingkan
sasaran/target yang ditetapkan dan juga gambaran tren perkembangan
capaian program dibandingkan tahun sebelumnya; (2) Memberikan
gambaran kondisi capaian fisik dan realisasi anggaran
program-program pembangunan; (3) Mengindikasikan kemampuan kinerja
program dari sisi efisiensi dan efektivitas program; (4) Memberikan
catatan untuk perbaikan dalam penyusunan RPJMN dan RKP periode
mendatang; dan (5) Memberikan pembelajaran pentingnya monitoring
dan evaluasi pada siklus perencanaan pembangunan.
1.5 Permasalahan dan Keterbatasan Evaluasi Akhir Tahun RKP
2013
Dalam pelaksanaan EAT RKP 2013 terutama terkait fokus reviu
capaian indikator program RKP 2013, dijumpai beberapa permasalahan,
antara lain: (1) Tidak seluruh program dalam RKP 2013 (Matriks 2.3
Rencana Tindak K/L) memiliki sasaran program dan indikator.
Kementerian diharapkan dapat menyepakati sasaran program dan
indikatornya, bisa berdasarkan Renstra K/L atau dokumen perencanaan
lainnya; (2) Data capaian indikator
Alur Perencanaan
Alur Evaluasi
EAT RKP 2013(Berdasarkan PP 39/2006 pasal 12, 13 dan 14)
Renstra KL2010-2014
Renja KL2013
RPJMN2010-2014
RKP 2013
Pedoman
Acuan
Pedom
an
Dija
bark
an
Evalu
asiE
valu
asi
Indikator ProgramAnggaran
7
-
program tidak seluruhnya dapat tersedia karena permasalahan
teknis pengumpulan data internal kementerian; dan (3) Terdapat
perubahan indikator program, terutama munculnya indikator baru di
tahun 2013 sebagai hasil penyesuaian indikator kinerja internal
kementerian, sehingga implikasinya data capaian tahun 2011 dan 2012
tidak tersedia. Selain itu, terdapat juga indikator yang tidak
berlanjut di tahun 2013.
Dari sisi penyediaan data laporan PP No. 39/2006 oleh
kementerian (dari laporan e-Monev), dijumpai tiga permasalahan
utama sebagai berikut: (1) Data capaian indikator program
kebanyakan tidak dilaporkan oleh kementerian; (2) Data dari
sejumlah program/kegiatan perlu di konfirmasi ulang terkait
validitasnya (misalnya angka capaian fisik atau penyerapan anggaran
yang sangat rendah ataupun sangat tinggi); dan (3) Masih terdapat
kementerian yang belum melaporkan capaian perkembangan triwulan IV
PP No. 39/2006 kepada Bappenas, melalui e-Monev sesuai aturan waktu
yang seharusnya.
Berbagai masalah di atas merupakan kendala dalam EAT RKP 2013
sehingga cakupan laporan hanya sebatas 20 kementerian saja,
sementara keseluruhan perangkat pemerintah/pembangunan nasional
adalah 88 K/L. Di samping itu, evaluasi program yang lebih tajam
tidak dapat dilaksanakan karena indikator yang digunakan belum
tentu tepat dan bahkan tidak tersedia.
8
-
BAB II
CARA ANALISIS
2.1 Perkembangan Evaluasi RKP
Evaluasi atas pelaksanaan pembangunan tahunan sesuai dokumen RKP
telah dilaksanakan berdasarkan RKP 2010 hingga RKP 2013. Awalnya,
pada Monitoring Tengah Tahun RKP 2010 analisis dilakukan berjenjang
sesuai hirarki Buku I RKP 2010 dengan fokus analisis pada tingkat
pencapaian fisik kegiatan prioritas, realisasi penyerapan anggaran
kegiatan prioritas, dan kinerja di tiap tingkatan pembangunan
(kegiatan prioritas, fokus prioritas, program, dan K/L). Lingkup
monitoringnya adalah seluruh K/L dalam Buku I RKP 2010 dengan
sumber data dari direktorat sektor Bappenas.
Dalam perkembangannya, pada EAT RKP 2010 dan EAT RKP 2011,
sumber data difokuskan diperoleh dari Laporan Triwulan IV PP
39/2006 sehingga cakupan analisisnya lebih kepada reviu atas
realisasi fisik dan realisasi anggaran, kinerja K/L, serta kinerja
program per K/L. Lingkup evaluasinya adalah K/L yang menyampaikan
Laporan Triwulan IV PP 39/2006 kepada Bappenas, yaitu 40 dari 77
K/L untuk EAT RKP 2010 dan 49 dari 80 K/L untuk EAT RKP 2011.
Lebih jauh, pada EAT RKP 2012, cakupan analisis tidak hanya pada
reviu capaian pelaksanaan pembangunan berdasarkan Laporan Triwulan
IV PP 39/2006 (offline maupun online melalui e-Monev Bappenas),
tetapi juga pada capaian indikator program RKP 2012. Evaluasi hanya
dilakukan pada 20 kementerian yang mempunyai anggaran besar dan
berpengaruh penting dalam pencapaian pembangunan nasional. Cakupan
analisis ini disempurnakan lagi pada EAT RKP 2013 dengan
menambahkan reviu efisiensi dan efektivitas program RKP 2013, yang
tidak lain merupakan reviu yang mengaitkan antara capaian indikator
program dengan capaian pelaksanaan pembangunan, terutama realisasi
anggaran.
2.2 Mekanisme Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 dilaksanakan untuk mengevaluasi
pencapaian pembangunan tahunan (2011-2013) berdasarkan program
pembangunan RKP 2013 dengan memanfaatkan data Laporan PP 39/2006
berupa data realisasi fisik dan realisasi anggaran dan data capaian
indikator program RKP 2013 yang disampaikan oleh 20 kementerian.
Memperhatikan belum semua kementerian menyampaikan Laporan Triwulan
IV PP No. 39/2006 untuk TA 2013 secara lengkap dan perlunya
informasi mengenai capaian indikator program RKP, disiapkan Kertas
Kerja Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 untuk dapat dikonfirmasi dan
dilengkapi datanya oleh kementerian. Mekanisme pelaksanaan evaluasi
dibagi menjadi 4 (tahapan) seperti pada Gambar 2.1, yaitu:
1. Tahap Persiapan, yang meliputi persiapan format kertas kerja
pengumpulan data EAT RKP 2013 untuk 20 kementerian yang terlebih
dahulu akan diisi oleh staf Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan
Sektoral (EKPS) berdasarkan data Matriks 2.3 Rencana Tindak K/L RKP
2013, serta data Laporan Triwulan IV PP 39/2006 (bagi kementerian
yang telah melapor), untuk kemudian dikonfirmasi dan dilengkapi
oleh kementerian. Format kertas kerja pengumpulan data EAT RKP 2013
seperti Tabel 2.2, 2.3 dan 2.4.
2. Tahap Pengumpulan Data dengan menyampaikan Kertas Kerja
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013 kepada 20 kementerian untuk segera
dilengkapi dan diserahkan kembali kepada Kedeputian Evaluasi
Kinerja Pembangunan cq. Direktur EKPS;
9
-
3. Tahap Validasi, Pengolahan dan Analisis Data. Validasi data
dilakukan untuk memastikan data yang dikumpulkan oleh 20
kementerian telah lengkap dan tepat. Kemudian data diolah
menggunakan sejumlah kertas kerja pengolahan dan dianalisis untuk
menjawab bagaimana kondisi pencapaian pembangunan tahunan terkait
program RKP 2013 di 20 kementerian. Cara analisis lebih lanjut
dijelaskan pada subbab 2.3;
4. Tahap Finalisasi draft Laporan Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
sekaligus pencetakan untuk dibagikan sebagai feedback kepada
kementerian.
2.3 Cara Analisis
Secara singkat, cara analisis yang akan dilakukan meliputi 3 hal
seperti Gambar 2.1, yaitu: (1) Analisis terhadap capaian indikator
Program RKP (2011, 2012, dan 2013) menggunakan gap analysis; (2)
Analisis terhadap capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2013
(berdasarkan e-Monev Triwulan IV PP 39/2006), yang mencakup: (a)
realisasi fisik, (b) realisasi anggaran, (c) kinerja kementerian,
dan (d) kinerja program per kementerian; dan (3) Analisis terhadap
efisiensi dan efektivitas program tahun 2013, dengan cara
mengidentifikasi kombinasi yang terbentuk antara realisasi anggaran
dengan capaian indikator program.
Gambar 2.1. Cara Analisis Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Sumber: Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas
Berikut ini adalah penjelasan lebih detil dari setiap cara
analisis EAT RKP 2013.
1. Analisis Capaian Indikator Program RKP 2013
Analisis capaian indikator program RKP 2013 dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan gap analysis yaitu membandingkan antara realisasi
capaian dengan target yang ditetapkan untuk setiap indikator
program yang tercantum dalam Matriks 2.3 Buku
Evaluasi Akhir Tahun RKP 2013
Capaian Pelaksanaan Pembangunan
(e-MonevTW IV PP 39/2006)
Realisasi Fisik 2013Realisasi Anggaran 2013
Perkembangan Realisasi Fisik dan
Anggaran 2011-2013
Kondisi Kinerja Kementerian dan
Program
Efisiensi dan Efektivitas
Program
Realisasi Anggaran vs
Capaian Indikator
Indikator Program
Gap: Target vs Capaian 2013
Perkembangan Capaian 2011-2013
2 3 1
10
-
II RKP 2013. Gap akan bernilai (+) positif bila nilai realisasi
lebih besar dari nilai target, sebaliknya bernilai (-) negatif
apabila nilai target lebih besar dari nilai realisasi. Apabila
nilai target semakin besar dan nilai realisasi semakin kecil maka
akan diperoleh gap yang semakin melebar.
b. Menganalisis perkembangan realisasi capaian indikator program
RKP 2013 untuk tahun 2011 hingga 2013. Tipe perkembangannya
meliputi peningkatan, penurunan, atau tidak terdapat perubahan
realisasi capaian.
2. Analisis Capaian Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2012
Berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006
Analisis capaian pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Realisasi Fisik
1. Menghitung rata-rata realisasi fisik yang sekaligus
menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan atau kemampuan
untuk melaksanakan dan atau menyelesaikan pembangunan.
Angka realisasi fisik diperoleh dari data persentase realisasi
fisik yang sudah ada dalam e-Monev triwulan IV PP 39/2006.
Rata-rata realisasi fisik dihitung menggunakan metode rata-rata
tertimbang (dengan pagu anggaran sebagai bobotnya). Formula yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Rata-rata Realisasi Fisik
= (Persentase Realisasi Fisik K/Li x Total Pagu Anggaran
K/Li)
X 100 Total Pagu Anggaran K/Li
i = 1,2..,40
2. Mengkategorikan kementerian berdasarkan realisasi fisik
menjadi dua kelompok, yaitu: (1) Kelompok kementerian dengan
realisasi fisik di atas rata-rata, dan (2) Kelompok kementerian
dengan realisasi fisik di bawah rata-rata.
3. Menganalisis pertumbuhan realisasi fisik untuk tahun 2011
hingga 2013. Tipe perkembangannya meliputi peningkatan, penurunan,
atau tidak terdapat perubahan realisasi fisik/kapasitas.
b. Realisasi Anggaran
1. Menghitung rata-rata realisasi anggaran yang dihitung
menggunakan metode rata-rata tertimbang (dengan pagu anggaran
sebagai bobotnya). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rata-rata Realisasi Anggaran
= (Persentase Realisasi Anggaran K/Li x Total Pagu Anggaran
K/Li)
X 100 Total Pagu Anggaran K/Li
i = 1,2..,40
2. Mengkategorikan kementerian berdasarkan realisasi anggaran
menjadi dua kelompok, yaitu: (1) Kelompok kementerian dengan
realisasi anggaran di atas rata-rata, dan (2) Kelompok kementerian
dengan realisasi anggaran di bawah rata-rata.
3. Menganalisis pertumbuhan realisasi anggaran untuk tahun 2011
hingga 2013. Tipe perkembangannya meliputi peningkatan, penurunan,
atau tidak terdapat perubahan realisasi anggaran.
11
-
c. Kinerja Kementerian
Kinerja Kementerian dilihat dari kombinasi antara realisasi
fisik dengan realisasi anggaran, yang menghasilkan 4 (empat)
kondisi sebagai berikut:
Kondisi 1: Kementerian dengan realisasi fisik dan realisasi
anggaran di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 2: Kementerian dengan realisasi fisik di bawah rata-rata
dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 3: Kementerian dengan realisasi fisik dan realisasi
anggaran di bawah rata-rata
Kondisi 4: Kementerian dengan realisasi fisik di atas/sama
dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
d. Kinerja Program per Kementerian
Kinerja program per Kementerian dilihat dari kombinasi antara
realisasi fisik dengan realisasi anggaran, yang menghasilkan 4
(empat) kondisi sebagai berikut:
Kondisi 1: Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran
di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 2: Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan
realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata
Kondisi 3: Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran
di bawah rata-rata
Kondisi 4: Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan
rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata
3. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Program
Analisis efisiensi dan efektivitas program dilakukan dalam
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan kombinasi efisiensi dan efektivitas program tahun
2013 berdasarkan Tabel 2.1, dengan memperhatikan kombinasi
realisasi anggaran dengan capaian indikator.
b. Menghitung rasio pertumbuhan rata-rata capaian indikator
program/pertumbuhan realisasi anggaran riil, untuk menentukan
seberapa besar pengaruh peningkatan atau penurunan realisasi
anggaran secara riil terhadap pertumbuhan capaian indikator
program.
12
-
Tabel 2.1. Kombinasi Penentuan Efisiensi dan Efektivitas
Program
Sumber: Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas
90 90-110 110
Kombinasi 1 Kombinasi 2 Kombinasi 3
1. Cenderung tidak efektif dalam
perencanaan target indikator (ambisius)
1. Cenderung tidak efektif dalam
perencanaan target indikator
(ambisius)
1. Cenderung tidak efektif
dalam perencanaan target
indikator (ambisius)
2. Cenderung tidak efisien dalam
perencanaan anggaran (kurang realistis)
2. Cenderung tidak efisien dalam
perencanaan anggaran (kurang
realistis)
2. Cenderung sangat tidak
efisien dalam perencanaan
anggaran (kurang realistis)
3. Kemungkinan terdapat
kekurangan/kelebihan anggaran
3. Kemungkinan terdapat kekurangan
anggaran
3. Kemungkinan terdapat
kekurangan anggaran
Kombinasi 4 Kombinasi 5 Kombinasi 6
1. Cenderung efektif dalam perencanaan
target indikator
1. Cenderung efektif dalam
perencanaan target indikator
1. Cenderung efektif dalam
perencanaan target indikator
2. Cenderung tidak efisien dalam
perencanaan anggaran (kurang realistis).
2. Cenderung efisien dalam
perencanaan anggaran
2. Cenderung tidak efisien
dalam perencanaan (kurang
realistis).
3. Kemungkinan terdapat kelebihan
anggaran
3. Kemungkinan terdapat
kekurangan anggaran
Kombinasi 7 Kombinasi 8 Kombinasi 9
1. Cenderung tidak efektif dalam
perencanaan target indikator (pesimis)
1. Cenderung tidak efektif dalam
perencanaan target indikator
(pesimis)
1. Cenderung tidak efektif
dalam menentukan target
indikator (pesimis)
2. Cenderung sangat tidak efisien dalam
perencanaan anggaran (kurang realistis).
2. Cenderung tidak efisien dalam
perencanaan anggaran (kurang
realistis)
2. Cenderung tidak efisien
dalam perencanaan
3. Kemungkinan terdapat kelebihan
anggaran
3. Kemungkinan terdapat kelebihan
anggaran
3. Kemungkinan terdapat
kekurangan/kelebihan anggaran
Efektifitas,
Capaian
Indikator
(%)
90
90-110
110
Efisiensi, Realisasi Anggaran (%)
13
-
Ta
be
l 2.2
.
Ke
rta
s K
erj
a P
en
gu
mp
ula
n D
ata
Eva
lua
si A
kh
ir T
ah
un
RK
P 2
013
(1)
Su
mb
er: D
epu
ti E
valu
asi K
iner
ja P
emb
ang
un
an B
app
enas
2011
2012
2013
2011
2012
2013
12
34
56
78
910
11
1P
rog
ram
Du
kun
gan
Man
ajem
en d
an P
elak
san
aan
Tu
gas
Tek
nis
Lai
nn
ya K
emen
teri
an K
eseh
atan
1. J
um
lah
kab
/ko
ta y
ang
mem
pu
nya
i kem
amp
uan
tan
gg
ap
dar
ura
t d
alam
pen
ang
anan
ben
can
a
kab
/ko
ta15
02
00
250
150
20
0
2. P
erse
nta
se r
um
ah t
ang
ga
yan
g m
elak
san
akan
Per
ilaku
Hid
up
Ber
sih
dan
Seh
at (
PH
BS
)
%55
60
65
50,1
56
3. (
Ind
ika
tor
Ba
ru)
4.
(In
dik
ato
r B
aru
)
No
.P
rog
ram
Sa
sara
n P
rog
ram
Ind
ika
tor
Pro
gra
mS
atu
an
Ca
pa
ian
In
dik
ato
r P
rog
ram
Men
ing
katn
ya k
oo
rdin
asi
pel
aksa
naa
n t
ug
as, p
emb
inaa
n
dan
pem
ber
ian
du
kun
gan
man
ajem
en K
emen
teri
an
Kes
ehat
an
Na
ma
K/L
: K
em
en
teri
an
Ke
seh
ata
n
Ta
rge
tR
ea
lisa
si
PE
NJE
LA
SA
N P
EN
GIS
IAN
Na
ma
K/L
(d
iisi d
en
gan
nam
a K
/L y
ang
be
rsan
gku
tan
)K
olo
m 2
: Pro
gra
m
(diis
i d
en
gan
nam
a P
rog
ram
yan
g t
erc
antu
m d
alam
Mat
riks
2.3
un
tuk
K/L
yan
g b
ers
ang
kuta
n)
Ko
lom
3:
Sas
aran
Pro
gra
m (
diis
i d
en
gan
Sas
aran
Pro
gra
m y
ang
te
rcan
tum
dal
am M
atri
ks 2
.3 u
ntu
k K
/L y
ang
be
rsan
gku
tan
)K
olo
m 4
: In
dik
ato
r P
rog
ram
(d
iisi
de
ng
an In
dik
ato
r P
rog
ram
yan
g t
erc
antu
m d
alam
Mat
riks
2.3
un
tuk
K/L
yan
g b
ers
ang
kuta
n)
Ko
lom
5:
Sat
uan
In
dia
kto
r (
diis
i d
en
gan
sat
uan
dar
i se
tiap
ind
ikat
or
pro
gra
m u
ntu
k K
/L y
ang
be
rsan
gku
tan
) K
olo
m 6
: T
arg
et
Cap
aian
In
dik
ato
r 2
011
(diis
i d
en
gan
tar
ge
t d
ari
seti
ap in
dik
ato
r p
rog
ram
un
tuk
K/L
yan
g b
ers
ang
kuta
n p
ada
tah
un
201
1)K
olo
m 7
: T
arg
et
Cap
aian
In
dik
ato
r 2
012
(diis
i d
en
gan
tar
ge
t d
ari
seti
ap in
dik
ato
r p
rog
ram
un
tuk
K/L
yan
g b
ers
ang
kuta
n p
ada
tah
un
201
2)
Ko
lom
8:
Tar
ge
t C
apai
an I
nd
ikat
or
20
13 (d
iisi
de
ng
an t
arg
et
dar
i se
tiap
ind
ikat
or
pro
gra
m u
ntu
k K
/L y
ang
be
rsan
gku
tan
pad
a ta
hu
n 2
013)
Ko
lom
9:
Re
alis
asi
Cap
aian
In
dik
ato
r 2
011
(diis
i d
en
gan
re
alis
asi
cap
aian
dar
i se
tiap
ind
ikat
or
pro
gra
m u
ntu
k K
/L y
ang
be
rsan
gku
tan
pad
a ta
hu
n 2
011
)K
olo
m 1
0:
Re
alis
asi
Cap
aian
In
dik
ato
r 2
012
(diis
i d
en
gan
re
alis
asi
cap
aian
dar
i se
tiap
ind
ikat
or
pro
gra
m u
ntu
k K
/L y
ang
be
rsan
gku
tan
pad
a ta
hu
n 2
012
)K
olo
m 1
1: R
eal
isas
i C
apai
an I
nd
ikat
or
20
13 (d
iisi
de
ng
an r
eal
isas
i ca
pai
an d
ari
seti
ap in
dik
ato
r p
rog
ram
un
tuk
K/L
yan
g b
ers
ang
kuta
np
ada
tah
un
20
12)
14
-
Ta
be
l 2.3
. K
ert
as
Ke
rja
Pe
ng
um
pu
lan
Da
ta E
valu
asi
Ak
hir
Ta
hu
n R
KP
20
13 (
2)
S
um
ber
: Dep
uti
Eva
luas
i Kin
erja
Pem
ban
gu
nan
Bap
pen
as
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
12
34
1213
1415
1617
1819
2021
2223
24
12.
709,
032.
423,
203.
348,
2084
,62
93,1
093
,29
93,2
10,
0010
0,00
84,5
550
,00
95,8
7
1. J
umla
h ka
b/ko
ta y
ang
mem
puny
ai k
emam
puan
tang
gap
daru
rat d
alam
pen
anga
nan
benc
ana
2. P
erse
ntas
e ru
mah
tang
ga
yang
mel
aksa
naka
n P
erila
ku
Hid
up B
ersi
h da
n Se
hat (
PH
BS)
3. (I
ndik
ator
Bar
u)
4. (I
ndik
ator
Bar
u)
Men
ingk
atny
a ko
ordi
nasi
pela
ksan
aan
tuga
s,
pem
bina
an
dan
pem
beri
an d
ukun
gan
man
ajem
en K
emen
teri
an
Kes
ehat
an
Pro
gram
Duk
unga
n M
anaj
emen
dan
Pel
aksa
naan
Tug
as T
ekni
s La
inny
a
Kem
ente
rian
Kes
ehat
an
Nam
a K
/L: K
emen
teri
an K
eseh
atan
No.
Pro
gram
Sas
aran
Pro
gram
Indi
kato
r Pro
gram
Ket
eran
gan
Rea
lisas
i (%
)C
apai
an F
isik
Pro
gram
(PP
39)
Ang
gara
n P
rogr
am (D
IPA
-PP
39)
Alo
kasi
(mily
ar R
p)R
ealis
asi (
%)
Tar
get
(%)
PE
NJE
LA
SA
N P
EN
GIS
IAN
Ko
lom
12
: A
loka
si A
ng
gar
an 2
011
(DIP
A/P
P 3
9)
(diis
i de
ng
an a
loka
si a
ng
gar
an d
efi
nit
if p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
11 (d
alam
mili
ar r
p)
Ko
lom
13:
Alo
kasi
An
gg
aran
20
12 (
DIP
A/P
P 3
9) (
diis
i d
en
gan
alo
kasi
an
gg
aran
de
fin
itif
pro
gra
m u
ntu
k ta
hu
n 2
012
(d
alam
mili
ar r
p)
Ko
lom
14
: A
loka
si A
ng
gar
an 2
013
(DIP
A/P
P 3
9)
(diis
i d
en
gan
alo
kasi
an
gg
aran
de
fin
itif
pro
gra
m u
ntu
k ta
hu
n 2
013
(dal
am m
iliar
rp
)K
olo
m 1
5: R
eal
isas
i A
ng
gar
an 2
011
(DIP
A/P
P 3
9) (
diis
i d
en
gan
re
alis
asi
ang
gar
an p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
11 (
dal
am p
ers
en
tase
)K
olo
m 1
6:
Re
alis
asi
An
gg
aran
20
12 (D
IPA
/PP
39
) (d
iisi d
en
gan
re
alis
asi
ang
gar
an p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
12 (d
alam
pe
rse
nta
se)
Ko
lom
17:
Re
alis
asi
An
gg
aran
20
13 (D
IPA
/PP
39
) (d
iisi
de
ng
an r
eal
isas
i an
gg
aran
pro
gra
m u
ntu
k ta
hu
n 2
013
(dal
am p
ers
en
tase
)K
olo
m 1
8:
Tar
ge
t C
apai
an F
isik
20
11 (P
P 3
9)
(diis
i de
ng
an t
arg
et
cap
aian
fis
ik p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
11 (d
alam
pe
rse
nta
se)
Ko
lom
19
: T
arg
et
Cap
aian
Fis
ik 2
012
(PP
39
) (d
iisi
de
ng
an t
arg
et
cap
aian
fis
ik p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
12 (d
alam
pe
rse
nta
se)
Ko
lom
20
: Tar
ge
t C
apai
an F
isik
20
13 (P
P 3
9)
(diis
i d
en
gan
tar
ge
t ca
pai
an f
isik
pro
gra
m u
ntu
k ta
hu
n 2
013
(d
alam
pe
rse
nta
se)
Ko
lom
21:
Re
alis
asi
Cap
aian
Fis
ik 2
011
(PP
39
) (d
iisi
de
ng
an r
eal
isas
i ca
pai
an f
isik
pro
gra
m u
ntu
k ta
hu
n 2
011
(d
alam
pe
rse
nta
se)
Ko
lom
22
: Re
alis
asi
Cap
aian
Fis
ik 2
012
(PP
39
) (d
iisi d
en
gan
re
alis
asi
cap
aian
fis
ik p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
12 (d
alam
pe
rse
nta
se)
Ko
lom
23:
Re
alis
asi
Cap
aian
Fis
ik 2
013
(PP
39
) (d
iisi d
en
gan
re
alis
asi
cap
aian
fis
ik p
rog
ram
un
tuk
tah
un
20
13 (
dal
am p
ers
en
tase
)K
olo
m 2
4: K
ete
ran
gan
(d
iisi
de
ng
an k
ete
ran
gan
un
tuk
dat
a is
ian
yan
g k
oso
ng
(b
lan
k) m
isal
nya
kar
en
a in
dik
ato
r ti
dak
dap
at d
iuku
r at
au d
ata
tid
ak t
ers
ed
ia, t
erd
apat
p
eru
bah
an in
dik
ato
r, d
ll)
15
-
Tabel 2.4. Kertas Kerja Pengumpulan Data Evaluasi Akhir Tahun
RKP 2013 (3)
Sumber: Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas
Nama K/L :Kementerian Kesehatan
Permasalahan Tindak Lanjut(1) (2)
1. Lahan
2. Sosial
3. Infrastruktur
4. Anggaran
5. SDM dan organisasi
6. Regulasi
7. Lainnya, sebutkan
Harap isi kolom (3) sd.(4) jika jawaban pada kolom (3)
"Ada"Jenis Permasalahan
Jika Ada, beri
tanda
PETUNJUK PENGISIAN
Permasalahan dan tindak lanjut diisi untuk indikator yang tidak
mencapai target yang telah ditetapkan atau untuk permasalahan yang
paling sering muncul dalam pelaksanaan program
16
-
BAB III
REVIU UMUM ATAS PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013
(REKAPITULASI 20 KEMENTERIAN)
3.1 Pengantar
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No.39/2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, pada Bab III, khususnya yang dinyatakan dalam Pasal 13
dan Pasal 14 mengenai evaluasi terhadap pelaksanaan RKP, maka
dilaksanakan Evaluasi Akhir Tahun (EAT) RKP 2013 untuk mengevaluasi
pencapaian pembangunan berdasarkan program pembangunan RKP 2013
dengan memanfaatkan data capaian indikator program RKP dan data
Laporan PP No. 39/2006 berupa data realisasi fisik dan realisasi
anggaran.
Pada bagian ini disampaikan mengenai hasil reviu umum atas
pelaksanaan pembangunan tahun 2012 yang merupakan rekapitulasi dari
20 kementerian. Reviu umum terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu: (1)
reviu terhadap capaian indikator program RKP 2013, (2) reviu
terhadap capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2013 berdasarkan
Laporan Triwulan IV PP 39/2006, dan (3) reviu terhadap efisiensi
dan efektivitas program RKP 2013.
3.2 Reviu terhadap Capaian Indikator Program RKP 2013
Berdasarkan isian kertas kerja EAT RKP 2013 yang dikonfirmasi
dan dilengkapi oleh 20 kementerian, terdapat total 209 program dan
1431 indikator program yang direviu capaiannya. Pencapaian program
dari 20 kementerian secara umum telah menunjukkan hasil yang cukup
baik.
Gambar 3.1. Pencapaian dan Perkembangan Indikator Program RKP
2013
dari 20 Kementerian
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
17
-
Gambar 3.1. menunjukkan dari 209 program RKP 2013 dengan total
1431 indikator, rata-rata 67,43 persen indikator berhasil mencapai
target yang ditetapkan, sementara 26,28 persen indikator tidak
mencapai target yang ditetapkan. Sisanya 6,29 persen indikator
tidak dapat diukur pencapaiannya, karena capaian berbentuk
kualitatif, tidak dapat diperbandingkan (target dan capaian berbeda
ukuran atau satuan), ataupun tidak tersedia datanya. Dilihat dari
perkembangan capaian dari tahun 2012 dan 2013, rata-rata sebanyak
58,00 persen indikator meningkat dan 21,59 persen indikator menurun
dari tahun sebelumnya. Selebihnya, rata-rata 8,94 persen indikator
tidak mengalami perubahan dari tahun 2012 dan 2013 dan 11,46 persen
indikator tidak tersedia data sehingga tidak dapat ditentukan
perkembangannya.
Berdasarkan persentase indikator tercapai pada Gambar 3.2., 12
kementerian memiliki sekitar 50-80 persen indikator yang tercapai
dan 4 kementerian memiliki 80 persen indikator yang tercapai. Hanya
4 kementerian yang persentase indikator tercapainya
-
Gambar 3.3. Jumlah Kementerian Berdasarkan Persentase Indikator
Meningkat Tahun 2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Dalam pelaksanaan pembangunan tahun 2013, terutama terkait upaya
pencapaian indikator program RKP 2013 terdapat sejumlah
permasalahan yang dihadapi oleh 20 kementerian (Gambar 3.4).
Permasalahan yang paling banyak terjadi adalah permasalahan
anggaran (18 kementerian), diikuti SDM dan organisasi (17
kementerian) serta regulasi (16 kementerian). Selain itu juga
terdapat permasalahan lainnya, diluar 6 (enam) kategori
permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut antara lain mencakup
permasalahan: (1) Pengadaan barang dan jasa; (2) Koordinasi
antarK/L; (3) Monitoring dan evaluasi; dan (4) Sejumlah
permasalahan teknis kementerian.
Gambar 3.4.
Daftar Permasalahan Pencapaian Indikator Program RKP 2013 dari
20 Kementerian
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
0
1
2
3
4
5
6
7
8
-
3.3 Reviu terhadap Capaian Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2013
Berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006
Capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2013 dianalisis melalui
realisasi fisik dan realisasi anggaran. Kinerja kementerian dan
kinerja program dalam pelaksanaan pembangunan juga dianalisis untuk
memberikan gambaran bagaimana posisi kementerian dan program per
kementerian ke dalam empat kondisi capaian pelaksanaan pembangunan,
yang tidak lain dilihat dari kombinasi kondisi realisasi fisik
dengan realisasi anggaran.
3.3.1 Realisasi Fisik
Berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006, selama periode
2011-2013, rata-rata realisasi fisik pelaksanaan pembangunan dari
20 kementerian menunjukkan perkembangan yang positif. Pada tahun
2013, rata-rata realisasi fisik mencapai 101,06 persen, lebih
tinggi dibandingkan tahun 2011 dan tahun 2012, yaitu masing-masing
95,20 persen dan 96,82 persen (Gambar 3.5). Rata-rata pertumbuhan
realisasi fisik per tahun adalah 3,03 persen. Angka realisasi fisik
menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan, karena pengukuran
dilakukan dengan melihat seberapa besar kemampuan kementerian dalam
menyelesaikan atau melaksanakan kegiatan pembangunan. Semakin besar
nilai realisasi fisik menunjukkan semakin baik kapasitas
kementerian yang bersangkutan.
Gambar 3.5. Rata-rata Realisasi Fisik 20 Kementerian
Tahun 2011-2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Kategori 20 kementerian berdasarkan realisasi fisik terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kementerian dengan realisasi
fisik di atas rata-rata dan kelompok kementerian dengan realisasi
fisik di bawah rata-rata. Pada tahun 2013, terdapat 7 kementerian
(35,00 persen) yang memiliki realisasi fisik di atas rata-rata dan
13 kementerian (65,00 persen) di bawah rata-rata (Tabel 3.1).
Secara lebih rinci, daftar K/L berdasarkan realisasi fisik tahun
2013 dapat dilihat pada Gambar 3.6.
92,00
93,00
94,00
95,00
96,00
97,00
98,00
99,00
100,00
101,00
102,00
2011 2012 2013
95,20
96,82
101,06
20
-
Tabel 3.1. Kategori 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Fisik
Tahun 2011-2013
Kategori 2011 2012 2013
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kementerian dengan realisasi fisik di atas rata-rata 4 20,00 6
30,00 7 35,00
Kementerian dengan realisasi fisik di bawah rata-rata 16 80,00
14 70,00 13 65,00
Jumlah 20 100 20 100,00 20 100,00
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Gambar 3.6. Daftar 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Fisik
Tahun 2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Perkembangan realisasi fisik 20 kementerian pada tahun 2011-2013
menunjukkan terdapat 15 kementerian mengalami peningkatan dan 5
kementerian lainnya menunjukkan penurunan (Tabel 3.2 dan Gambar
3.7). Kementerian dengan rata-rata pertumbuhan realisasi fisik
tertinggi adalah Kementerian Luar Negeri (31,17 persen) sementara
yang mengalami pertumbuhan realisasi fisik terendah adalah
Kementerian Pekerjaan Umum (-8,89 persen).
Tabel 3.2. Perkembangan Realisasi Fisik 20 Kementerian
Tahun 2011-2013
Perkembangan Realisasi Fisik Jumlah K/L
Sama 0
Meningkat 15
Menurun 5
Jumlah 20
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
90,41
90,46
91,28
94,35
95,34
95,83
97,34
97,58
97,87
99,18
99,21
99,45
99,99
Rata-Rata 101,06
103,57
103,76
104,82
105,70
113,33
114,83
130,85
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00
Kemhukham
Kemhub
Kemperin
Kemenag
Kemkominfo
Kemdagri
Kemtan
Kemparekraf
Kemkeu
Kemdag
Kemhan
Kemdikbud
Kemsos
Rata-Rata
Kemhut
KESDM
Kemnakertrans
Kemkes
KKP
KemPU
Kemlu
21
-
Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi Fisik 20 Kementerian
Tahun 2011-2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
3.3.2 Realisasi Anggaran
Berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006, selama periode
2011-2013, rata-rata realisasi anggaran pelaksanaan pembangunan
dari 20 kementerian menunjukkan perkembangan yang positif. Pada
tahun 2013, rata-rata realisasi anggaran mencapai 92,51 persen,
lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 dan tahun 2012, yaitu
masing-masing 88,19 persen dan 90,65 persen (Gambar 3.8). Rata-rata
pertumbuhan realisasi anggaran per tahun adalah 2,42 persen.
Gambar 3.8 Rata-rata Realisasi Anggaran 20 Kementerian
Tahun 2011-2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
(10,00)
(5,00)
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
Ke
md
agri
Ke
mlu
Ke
mh
an
Ke
mh
ukh
am
Ke
mke
u
Ke
mta
n
Ke
mp
erin
KE
SD
M
Ke
mh
ub
Ke
md
ikb
ud
Ke
mke
s
Ke
men
ag
Ke
mn
aker
tran
s
Ke
mso
s
Ke
mh
ut
KK
P
Ke
mP
U
Ke
mp
arek
raf
Ke
mko
min
fo
Ke
md
ag
11,97
31,17
1,32 (0,64)
4,32
12,20
(0,09)
16,51
(4,89)
3,59
17,15
(1,14)
12,49
3,89 6,69
12,69
(8,89)
6,13
0,08
5,45
86,00
87,00
88,00
89,00
90,00
91,00
92,00
93,00
2011 2012 2013
88,19
90,65
92,51
22
-
Kategori 20 kementerian berdasarkan realisasi anggaran terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kementerian dengan realisasi
anggaran di atas rata-rata dan kelompok kementerian dengan
realisasi anggaran di bawah rata-rata. Pada tahun 2013, 4
kementerian (20,00 persen) memiliki realisasi anggaran pelaksanaan
pembangunan di atas rata-rata dan 16 kementerian (80,00 persen) di
bawah rata-rata (Tabel 3.3). Secara lebih rinci, daftar kementerian
berdasarkan realisasi anggaran tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar
3.9.
Tabel 3.3. Kategori 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi
Anggaran
Tahun 2011-2013
Kategori 2011 2012 2013
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Kementerian dengan realisasi anggaran di atas rata-rata 9 45,00
10 50,00 4 20,00
Kementerian dengan realisasi anggaran di bawah rata-rata 11
55,00 10 50,00 16 80,00
Jumlah 20 100,00 20 100,00 20 100,00
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Gambar 3.9. Daftar 20 Kementerian Berdasarkan Realisasi Anggaran
Tahun 2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Perkembangan realisasi anggaran dari 20 kementerian tahun
2011-2013, menunjukkan 15 kementerian mengalami peningkatan,
sedangkan 5 kementerian lainnya menunjukkan penurunan. Kementerian
dengan rata-rata pertumbuhan realisasi anggaran tertinggi adalah
Kementerian Luar Negeri (11,46 persen) sementara yang mengalami
pertumbuhan realisasi
60,24
80,16
81,31
83,20
87,82
87,96
88,12
89,03
89,73
89,88
89,97
90,11
90,68
91,24
91,37
91,49
Rata-Rata 92,51
93,60
98,11
99,21
106,95
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
KESDM
Kemkominfo
Kemparekraf
Kemperin
Kemdikbud
Kemlu
Kemhub
Kemdagri
Kemhukham
Kemnakertrans
Kemkeu
Kemtan
Kemdag
Kemhut
Kemkes
Kemenag
Rata-Rata
KKP
Kemsos
Kemhan
KemPU
23
-
anggaran terendah adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (-3,38 persen). (Tabel 3.4 dan Gambar 3.10).
Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Anggaran 20 Kementerian
Tahun 2011-2013
Perkembangan Realisasi Anggaran Jumlah K/L
Sama 0
Meningkat 15
Menurun 5
Jumlah 20
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Gambar 3.10 Perkembangan Realisasi Anggaran 20 Kementerian
Tahun 2011-2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
3.3.3 Kinerja Kementerian
Kinerja kementerian dilihat dari sejauhmana kondisi realisasi
fisik dan realisasi anggaran pada akhir tahun 2013. Gambar 3.11
menunjukkan sebaran 20 kementerian berdasarkan 4 (empat) kondisi
kombinasi antara realisasi fisik dan realisasi anggaran.
Kementerian dengan kinerja sesuai harapan, berada pada Kondisi 1
(realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan
rata-rata), sejumlah 2 kementerian (10,00 persen). Sedangkan
kementerian dengan kinerja yang masih membutuhkan perhatian adalah
kementerian pada Kondisi 3 (realisasi fisik dan realisasi anggaran
di bawah rata-rata), sejumlah 11 kementerian (55,00 persen).
(4,00)
(2,00)
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
7,92
11,46
0,94 (0,56)
2,35
0,40 0,50 (3,38)
4,22
(0,97)
8,26
(1,09)
8,01
1,76
5,50
2,41
8,13
(3,13)
1,13 0,77
24
-
Gambar 3.11. Sebaran 20 Kementerian Berdasarkan Kondisi Kinerja
Tahun 2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian Keterangan:
Daftar Kementerian Berdasarkan Kondisi (Realisasi Fisik;
Realisasi Anggaran A. Kementerian dengan realisasi fisik dan
realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (Kondisi 1) 16
Kementerian Kelautan dan Perikanan (113,33; 93,60) 17 Kementerian
Pekerjaan Umum (114,83; 106,95) B. Kementerian dengan realisasi
fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan
rata-rata (Kondisi 2) 14 Kementerian Sosial (99,99; 98,11) 3
Kementerian Pertahanan (99,21; 99,21) C. Kementerian dengan
realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah/sama dengan
rata-rata (Kondisi 3) 1 Kementerian Dalam Negeri (95,83; 89,03) 4
Kementerian Hukum dan HAM (90,41; 89,73) 5 Kementerian Keuangan
(97,87; 89,97) 6 Kementerian Pertanian (97,34; 90,11) 7 Kementerian
Perindustrian (91,28; 83,20) 9 Kementerian Perhubungan (90,46;
88,12) 10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (99,45; 87,82) 12
Kementerian Agama (94,35; 91,49) 18 Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (97,58; 81,31) 19 Kementerian Komunikasi dan
Informatika (95,34; 80,16) 20 Kementerian Perdagangan (99,09;
90,85) D. Kementerian dengan realisasi fisik di atas/sama dengan
rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 4) 2
Kementerian Luar Negeri (130,85; 87,96) 8 Kementerian ESDM (103,76;
60,24) 11 Kementerian Kesehatan (105,70; 91,37) 13 Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (104,82; 89,88) 15 Kementerian
Kehutanan (103,57; 91,24)
3.3.4 Kinerja Program
Kinerja program dari 20 kementerian menunjukkan capaian yang
cukup baik, yang dilihat dari kondisi realisasi fisik dan realisasi
anggaran setiap program pada akhir tahun 2013 (Tabel 3.5). Lima
kementerian memiliki lebih dari 50 persen program dengan kinerja
sesuai harapan, yaitu berada pada Kondisi 1 (realisasi fisik dan
realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata). Hanya, 1
kementerian yang memiliki lebih dari 50 persen program dengan
kinerja masih memerlukan perhatian, yaitu berada pada Kondisi 3
(realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata).
1 2
3
4 5
6
7
8
9 10
11 12
13
14
15 16
17
19
20
60
70
80
90
100
110
120
60 70 80 90 100 110 120 130
2 Program 10,00%
11 Program 55,00%
2 Program 10,00%
5 Program 25,00%
I II
III IV
Realisasi Fisik Di Atas/Sama dengan Rata-Rata Realisasi Anggaran
Di Atas/Sama dengan Rata-Rata
Realisasi Fisik Di Bawah Rata-Rata Realisasi Anggaran Di Bawah
Rata-Rata
Realisasi Fisik Di Bawah Rata-Rata Realisasi Anggaran Di
atas/Sama dengan Rata-Rata
Realisasi Fisik Di Atas/Sama dengan Rata-Rata Realisasi Anggaran
Di Bawah Rata-Rata
25
-
Apabila memperhatikan keseluruhan program (209 program) dari 20
kementerian (Gambar 3.12), terdapat 83 program (39,71 persen) yang
kinerjanya sesuai dengan harapan, berada pada Kondisi 1 (realisasi
fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata).
Sementara itu, 48 program (22,97 persen) kinerjanya masih
memerlukan perhatian, karena berada pada Kondisi 3 (realisasi fisik
dan realisasi anggaran di bawah rata-rata).
Tabel 3.5. Kondisi Kinerja Program dari 20 Kementerian Tahun
2013
No Kode Kementerian/Lembaga Persentase Program Pada Kondisi
Total
Program 1 2 3 4
1 10 Kementerian Dalam Negeri 38,46 23,08 23,08 15,38 13
2 11 Kementerian Luar Negeri 27,27 27,27 36,36 9,09 11
3 12 Kementerian Pertahanan 92,31 0,00 7,69 0,00 26
4 13 Kementerian Hukum dan HAM 25,00 8,33 25,00 41,67 12
5 15 Kementerian Keuangan 63,64 18,18 0,00 18,18 11
6 18 Kementerian Pertanian 41,67 16,67 25,00 16,67 12
7 19 Kementerian Perindustrian 70,00 10,00 20,00 0,00 10
8 20 Kementerian ESDM 8,33 58,33 0,00 33,33 12
9 22 Kementerian Perhubungan 50,00 0,00 25,00 25,00 8
10 23 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 40,00 10,00 40,00
10,00 10
11 24 Kementerian Kesehatan 25,00 37,50 0,00 37,50 8
12 25 Kementerian Agama 27,27 9,09 45,45 18,18 11
13 26 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 0,00 66,67 0,00
33,33 6
14 27 Kementerian Sosial 16,67 0,00 33,33 50,00 6
15 29 Kementerian Kehutanan 12,50 50,00 25,00 12,50 8
16 32 Kementerian Kelautan dan Perikanan 30,00 40,00 30,00 0,00
10
17 33 Kementerian Pekerjaan Umum 22,22 0,00 66,67 11,11 9
18 40 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 12,50 37,50
37,50 12,50 8
19 59 Kementerian Komunikasi dan Informatika 62,50 12,50 25,00
0,00 8
20 90 Kementerian Perdagangan 20,00 20,00 20,00 40,00 10
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
Gambar 3.12. Kondisi Kinerja Program dari 20 Kementerian Tahun
2013
39,71% 83 Program
20,10% 42 Program
22,97% 48 Program
17,22% 36 Program
Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4
Keterangan: Program Kementerian yang kinerjanya sesuai
harapan
Program Kementerian yang kinerjanya memerlukan perhatian
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian Keterangan: Kondisi 1 Program dengan realisasi fisik
dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata Kondisi 2
Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi
anggaran di atas/sama dengan rata-rata Kondisi 3 Program dengan
realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata Kondisi 4
Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan
realisasi anggaran di bawah rata-rata
26
-
3.4 Reviu terhadap Efisiensi dan Efektivitas Program RKP
2013
Perbandingan antara capaian indikator dengan realisasi anggaran
tiap kementerian dikelompokkan ke dalam sembilan kategori efisiensi
dan efektivitas. Efektivitas dalam laporan mengandung pengertian
seberapa tepat suatu target indikator ditetapkan. Target indikator
seyogianya ditetapkan secara optimis bukan pesimis/ambisius, yaitu
sesuai sasaran yang ditetapkan beserta sumber daya yang tersedia.
Sementara efisiensi mengandung pengertian seberapa realistis suatu
perencanaan anggaran. Penganggaran yang realistis mampu menghindari
terjadinya kekurangan/kelebihan anggaran. Kekurangan anggaran
berpotensi menghambat capaian target indikator yang ditetapkan.
Sementara jika terjadi kelebihan anggaran, maka kelebihan tersebut
seharusnya dapat dialokasikan untuk program lainnya.
Pertumbuhan capaian indikator program, realisasi anggaran baik
secara persentase maupun riil diukur guna mengidentifikasi
keterkaitan antara ketiga variabel tersebut. Sementara perbandingan
antara capaian indikator program dan realisasi program secara riil
menghasilkan suatu rasio yang menunjukkan pengaruh setiap tambahan
realisasi 1 persen anggaran terhadap capaian indikator.
Berdasarkan kombinasi efisiensi dan efektivitas pada Tabel 3.6,
terlihat bahwa sebagian besar kementerian berada pada kombinasi 7
dan 8, yang berarti cenderung tidak efektif dalam perencanaan
target indikator (pesimis), cenderung tidak efisien dalam
perencanaan anggaran (kurang realistis), dan kemungkinan terdapat
kelebihan anggaran. Sementara jumlah kementerian yang termasuk pada
kombinasi 5, yaitu cenderung efektif dalam perencanaan target
indikator dan efisien dalam perencanaan anggaran hanya 3
kementerian (15 persen) sebagaimana pada Gambar 3.13. Adapun,
rincian perbandingan antara capaian indikator dengan realisasi
anggaran dari 20 kementerian sepanjang tahun 2011-2013 terdapat
pada Tabel 3.9.
Gambar 3.13. Persentase Kementerian Berdasarkan Kombinasi
Efisiensi dan Efektivitas Program
Tahun 2011-2013
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9
- - -
20,00
15,00
-
35,00
30,00
-
Kombinasi
27
-
Tabel 3.6.
Kombinasi Penentuan Efisiensi dan Efektivitas Program 20
Kementerian
Efisiensi, Realisasi Anggaran (%)
90 90-110 110
Efektifitas, Capaian
Indikator (%)
90
Kombinasi 1 Kombinasi 2 Kombinasi 3
1. Cenderung tidak efektif dalam perencanaan target indikator
(ambisius)
1. Cenderung tidak efektif dalam perencanaan target indikator
(ambisius)
1. Cenderung tidak efektif dalam perencanaan target indikator
(ambisius)
2. 2Cenderung tidak efisien dalam perencanaan anggaran (kurang
realistis)
2. Cenderung tidak efisien dalam perencanaan anggaran (kurang
realistis)
2. Cenderung sangat tidak efisien dalam perencanaan anggaran
(kurang realistis)
3. Kemungkinan terdapat kekurangan/kelebihan anggaran
3. Kemungkinan terdapat kekurangan anggaran
3. Kemungkinan terdapat kekurangan anggaran
90-110
Kombinasi 4 Kombinasi 5 Kombinasi 6
1. Cenderung efektif dalam perencanaan target indikator
1. Cenderung efektif dalam perencanaan target indikator
1. Cenderung efektif dalam perencanaan target indikator
2. Cenderung tidak efisien dalam perencanaan anggaran (kurang
realistis).
2. Cenderung efisien dalam perencanaan anggaran
2. Cenderung tidak efisien dalam perencanaan (kurang
realistis).
3. Kemungkinan terdapat kelebihan anggaran
3. Kemungkinan terdapat kekurangan anggaran
Kementerian Keuangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kementerian Pertahanan
Kementerian Pertanian
Kementerian Sosial A
110
Kombinasi 7 Kombinasi 8 Kombinasi 9
1. Cenderung tidak efektif dalam perencanaan target indikator
(pesimis)
1. Cenderung tidak efektif dalam perencanaan target indikator
(pesimis)
1. Cenderung tidak efektif dalam menentukan target indikator
(pesimis)
2. Cenderung sangat tidak efisien dalam perencanaan anggaran
(kurang realistis).
2. Cenderung tidak efisien dalam perencanaan anggaran (kurang
realistis)
2. Cenderung tidak efisien dalam perencanaan
3. Kemungkinan terdapat kelebihan anggaran
3. Kemungkinan terdapat kelebihan anggaran
3. Kemungkinan terdapat kekurangan/kelebihan anggaran
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Hukum dan HAM
Kementerian Perindustrian
Kementerian ESDM
Kementerian Perhubungan
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Kesehatan
Kementerian Agama
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kementerian Kehutanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Perdagangan
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
28
-
Tabel 3.7.
Perbandingan antara Capaian Indikator dengan Realisasi Anggaran
20 Kementerian Tahun 2011-2013
No Kementerian Rata-Rata
Capaian Indikator 2013
Realisasi Anggaran
2013 (%)
Kombinasi
Pertumbuhan 2011-2013 Rasio
Rata-Rata Capaian
Indikator
Realisasi Anggaran
(%l)
Realisasi Anggaran
(Riil)
1 Kementerian Dalam Negeri
114,32 89,03 7 3,43 7,92 5,47 0,63
2 Kementerian Luar Negeri 205,51 87,96 7 25,63 11,46 12,78
2,01
3 Kementerian Pertahanan 100,05 99,21 5 0,02 0,94 62,33 0,00
4 Kementerian Hukum dan HAM
111,52 89,73 7 -1,55 -0,56 0,06 -25,85
5 Kementerian Keuangan 101,52 89,97 4 -9,55 2,35 6,06 -1,58
6 Kementerian Pertanian 101,34 90,11 5 -58,42 0,40 -22,54
2,59
7 Kementerian Perindustrian
255,06 83,20 7 59,68 0,50 20,14 2,96
8 Kementerian ESDM 129,11 60,24 7 6,71 -3,38 70,43 0,10
9 Kementerian Perhubungan
110,29 88,12 7 4,47 4,22 29,36 0,15
10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
106,26 87,82 4 -0,25 -0,97 7,35 -0,03
11 Kementerian Kesehatan 113,06 91,37 8 3,79 8,26 110,19
0,03
12 Kementerian Agama 113,26 91,49 8 1,81 -1,09 12,44 0,15
13 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
118,24 89,88 7 -12,31 8,01 44,61 -0,28
14 Kementerian Sosial 99,97 98,11 5 -14,73 1,76 102,19 -0,14
15 Kementerian Kehutanan 171,77 91,24 8 20,61 5,50 27,57
0,75
16 Kementerian Kelautan dan Perikanan
122,60 93,60 8 -0,10 2,41 14,52 -0,01
17 Kementerian Pekerjaan Umum
125,74 106,95 7 -4,95 7,05 27,51 -0,18
18 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
107,24 81,31 4 -4,04 -3,13 13,50 -0,30
19 Kementerian Komunikasi dan Informatika
105,68 80,16 4 3,20 1,13 8,29 0,39
20 Kementerian Perdagangan
219,67 90,68 8 23,94 0,77 6,41 3,73
Sumber: Diolah dari Kertas Kerja EAT RKP 2013 oleh 20
Kementerian
29
-
30
-
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimp