Page 1
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Manna, Jalan
Pangeran Duayu Kabupaten Bengkulu Selatan. Waktu pelaksanaan
penelitian di semester genap tahun pelajaran 2010/2011 selama + 3 bulan,
yaitu pada bulan Maret s.d. Mei 2011. Pada bulan Maret dilakukan penelitian
pendahuluan, yang fungsinya untuk mencari informasi dan fakta mengenai
pembelajaran di lokasi penelitian, kemudian menentukan subyek penelitian
dengan cara memilih sampel secara sederhana, yaitu dengan berdialog
dengan guru yang mengajar mata pelajaran TIK di kelas X. Dari hasil dialog
ini maka disepakati bahwa kelas X.5 merupakan kelas yang dipilih menjadi
sasaran penelitian. Lalu pada bulan berikutnya dilakukan perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Kegiatannya meliputi, menyiapkan instrumen,
menentukan waktu, dan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
B. Subyek Penelitian
Penelitian ini melibatkan siswa kelas X.5 MAN Manna yang berjumlah 20
orang, terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan
sebagai subyek penelitian. Siswa dalam kelas ini mempunyai kreativitas dan
48
Page 2
49
motivasi serta prestasi belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi tergolong rendah dilihat dari nilai harian, baik dari aspek
pengetahuan maupun keterampilannya. Selain siswa subyek penelitian juga
guru yang mengajar mata pelajaran TIK di kelas X.5 MAN Manna. Guru
diikutsertakan dalam penelitian sebagai subjek yang melakukan tindakan ,
yang diamati, sekaligus yang diminta untuk merefleksikan hasil pengalaman
selama melakukan tindakan (Arikunto, 2010 : 132). Penentuan kelas X.5
sebagai kelas yang menjadi sampel penelitian berdasarkan hasil observasi
pendahuluan bersama guru Mata Pelajaran TIK Kelas X.5.
C. Peran Peneliti
Dalam Penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru yang mengajar
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas X.5. Menurut
Arikunto (2010: 138) Secara ideal penelitian tindakan sebetulnya dilakukan
secara berpasangan, karena adanya upaya untuk mengurangi unsur
subyektifitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan.
Dengan dasar pemikiran ini maka penelitian ini akan menempatkan peneliti
sebagai kolaborator.
D. Sumber Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dengan menggunakan
lembar observasi dan test. Lembar observasi digunakan untuk mengambil
data pelaksanaan pembelajaran. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan
Page 3
50
kolaborator/peneliti selama pelaksanaan tindakan di tiap siklus. Data prestasi
belajar siswa diperoleh dari siswa dengan memberikan tes kepada siswa di
akhir siklus setelah dilakukannya tindakan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi untuk mengambil
data aktivitas guru dan siswa dikelas. Tes untuk memperoleh data tentang
prestasi belajar siswa. Sebagai instrumen utama dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri, karena menurut Nasution dalam Sugiyono (2009:307) peneliti
sebagai alat yang peka dan mampu menyesuaikan diri, juga dapat segera
menganalisis data yang diperoleh dan menyimpulkannya.
F. Rancangan Siklus Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Model Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek
pembelajaran di kelas secara professional, Arikunto (2009: 67).
Melihat Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam Arikunto
(2010:131) bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok
yaitu : (a) perencanaan atau planning, (b) tindakan atau acting, (c)
pengamatan atau observing, dan (d) refleksi atau reflecting. Dari Model dan
pengertian yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini menggunakan
Page 4
51
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Arikunto yang dilaksanakan
dalam beberapa siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan seperti
berikut ini :
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Tahap Observasi
4. Refleksi.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut membentuk
sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali kelangkah
semula. Jadi satu siklus dimulai dari tahap perencanaan tindakan hingga
tahap refleksi.
Gambar 3.1Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,2008:16)
Page 5
52
Secara detail akan dijabarkan tahapan penelitian pada siklus satu,
sementara tahapan pada siklus kedua dan seterusnya akan menyesuaikan
dengan perkembangan yang dialami siswa setelah mendapatkan perlakuan
di siklus pertama. Detail tahapa di siklus pertama adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Sebelum tindakan dilakukan, dibuat perencanaan awal untuk siklus
pertama antara lain sebagai berikut :
a. Identifikasi masalah
Hal yang dilakukan pertama kali untuk memulai proses siklus PTK
secara keseluruhan adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada
seputar proses belajar mengajar Mata Pelajaran TIK di Kelas X.5 MAN
Manna. Dari hasil observasi awal didapatkan beberapa permasalahan
yang dikaitkan dengan tujuan belajar yaitu untuk memenuhi standar
kompetensi proses belajar mengajar M.P TIK untuk semester ganjil
dalam hal ini adalah penguasaan perangkat lunak pengolah kata
Microsoft Word. Beberapa permasalahan yang berhasil ditemukan
antara lain :
1) Sebagian besar siswa masih belum mengerti dan memahami
perangkat lunak pengolah kata yang bisaa dipergunakan sehari-
hari dalam hal ini adalah program Microsoft Word.
2) Pemanfaatan laboratorium komputer yang terdapat di kampus
MAN Manna masih belum maksimal terbukti dari kekurang tahuan
Page 6
53
siswa mengenai bagian-bagian dari keseluruhan perangkat keras
komputer yang bisaa digunakan untuk mengoperasikannya.
Dari permasalahan yang berhasil diungkap tersebut maka peneliti
kemudian merumuskan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) untuk
siklus pertama yang tujuannya adalah untuk mengenalkan siswa
tentang perangkat keras komputer dasar yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer serta pengenalan terhadap perangkat lunak
pengolah kata Microsoft Word.
b. Merancang lembar tes kemampuan siswa
Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang terdiri dari tes awal dan tes
akhir. Tes awal atau biasa disebut pre-test diberikan kepada siswa
diawal pertemuan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh
siswa tentang materi yang nantinya akan disampaikan oleh peneliti.
Sementara tes akhir diberikan di akhir siklus untuk mengetahui
perkembangan yang telah didapatkan oleh siswa.
c. Mempersiapkan materi pelajaran
Materi pelajaran yang diberikan adalah pengenalan dan penguasaan
perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word, didalamnya
direncanakan materi yang disampaikan secara verbal, maupun secara
praktek untuk nantinya dipahami dan dipraktekkan oleh siswa dalam
kegiatan praktek di ruang komputer.
Page 7
54
d. Memberikan penjelasan
Penjelasan kepada siswa mengenai metode pembelajaran penugasan
terstruktur yang nantinya akan diberikan oleh guru sebagai perlakuan
kepada siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
Rencana kegiatan awal siklus pertama antara lain :
1) Guru memberikan salam
2) Guru mengenalkan materi pelajaran perangkat lunak pengolah kata
Microsoft Word
3) Guru memberikan tes awal kepada siswa
b. Kegiatan Inti
Rencana kegiatan inti siklus pertama antara lain :
1) Guru memberikan materi tentang perangkat lunak pengolah kata
Microsoft Word
2) Guru memberikan penugasan terstruktur tentang materi yang telah
disampaikan
3) Guru berkeliling untuk melihat keaktifan dan kemampuan siswa
4) Guru berdiskusi dengan siswa tentang kesulitan yang dialami oleh
siswa
Page 8
55
5) Guru memberikan tes akhir pada siklus pertama untuk mengetahui
dampak dari pemberian perlakuan penugasan terstruktur terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan seorang rekan pengamat selama
jalannya penelitian di kelas dengan objek penelitian adalah keaktifan
siswa dan efektivitas metode pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan di akhir siklus pertama, dilakukan oleh peneliti bersama
guru dan rekan pengamat untuk melihat apakah metode pembelajaran
yang diberikan kepada siswa sudah mencapai tujuan atau belum, serta
berbagai kendala / hambatan yang dialami selama siklus pertama
berlangsung.
Hasil refleksi dari siklus pertama ini kemudian menjadi bahan referensi
bagi peneliti untuk menyusun rencana proses pembelajaran siklus kedua
dengan tujuan untuk menyempurnakan berbagai hal yang masih mengalami
hambatan di siklus pertama.
Page 9
56
G. Teknik Analisis Data
Data yang dibutuhkan untuk dapat melakukan penilaian efektivitas
penerapan metode penugasan terstruktur antara lain :
1) Data keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang antara
lain meliputi :
a. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
b. Keaktifan dalam mencatat materi pelajaran
c. Reaksis siswa dalam menerima tugas
d. Kemampuan siswa dalam berdiskusi
e. Kemampuan siswa dalam melaksanakan praktik materi
2) Data Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Penguasaan materi
b. Cara penyampaian materi
c. Waktu dalam penyampaian materi
d. Kemampuan guru dalam berdiskusi dengan siswa
e. Kemampuan guru dalam mempraktekkan materi yang diberikan
3) Data prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa yang didapat dari hasil tes per-siklus : tes pada
siklus 1, tes siklus 2, tes siklus 3 dan tes akhir pada siklus 4
Untuk dapat memperoleh data seperti yang sudah diuraikan sebelumnya,
maka dibutuhkan instrumen pengambilan data yang antara lain terdiri dari :
Page 10
57
1. Lembar tes siswa
Lembar tes siswa digunakan dalam rangka untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan.
Lembar tes ini diberikan kepada siswa diawal siklus dan diakhir siklus
guna mengetahui perkembangan siswa dalam penguasaan materi.
Terdapat dalam Lampiran 1.
2. Lembar observasi guru
Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kinerja guru dalam
proses pembelajaran sehingga diketahui kemampuan guru dalam
menguasai materi dan mengaplikasikannya di kelas.
Pengisian lembar observasi dilakukan oleh pengamat dengan
memmberi tanda centang () pada pilihan yang sesuai. Skala penilaian
1-5. Indikator penilaian dan deskriptor dapat dilihat pada Lampiran 2.
3. Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran TIK yang disampaikan selama proses
penelitian berlangsung.
Pengisian lembar observasi siswa dilakukan oleh guru/kolaborator
sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung dengan
mencentang deskriptor yang sesuai. Skala penilaian 1-5. Indikator
penilaian dan deskriptor dapat dilihat pada Lampiran 3.
Page 11
58
Analisis yang digunakan dalam melakukan penilaian efektivitas
pembelajaran Microsoft Word dengan metode penugasan terstruktur ini terdiri
dari analisis data hasil observasi yang dilakukan secara deskriptif untuk data
kualitatif, dan analisis data kuantitatif untuk melakukan penilaian terhadap
prestasi belajar siswa dan peningkatannya.
1. Analisis Data Hasil Observasi
Analisis yang digunakan untuk menilai hasil observasi adalah analisis
deskripsi kuantitatif, yaitu metode analisis penggambaran kondisi obyek
penelitian dengan mengkualifikasikan masing-masing kondisi kedalam kelas
skor yang telah ditentukan sesuai dengan justifikasi kondisi seperti yang
sebelumnya sudah disampaikan.
a. Analisis Data Observasi Siswa
Data yang dianalisis adalah data observasi siswa dengan rumus
perhitungan sebagai berikut :
1. Setiap indikator penilaian diberikan range nilai 1- 5
2. Rumus analisis data hasil observasi: K= jumlahskor setiap siswajumlahindikator
Keterangan :
K = Keaktifan siswa dari hasil observasi
(Sudjana,2005:13)
Untuk melihat keaktifan siswa dalam proses belajar dilakukan analisis
skoring dengan asumsi sebagai berikut :
Page 12
59
3. Jumlah skor terendah = 5
4. Jumlah skor tertinggi = 25
5. Jumlah kelas klasifikasi = 5
6. Interval masing-masing kelas : x=a−bn
Keterangan :
x = interval kelas
a = jumlah skor tertinggi
b = jumlah skor terendah
n = banyaknya kelas
dari rumus perhitungan tersebut, didapatkan interval kelas sebagai
berikut : i¿ a−bn
i¿ (5x 5 )−(5 x1)5
i¿ 205
i=4
Dengan demikian klasifikasi kelas untuk masing-masing kriteria
adalah :
Nilai 1 = Sangat rendah = 5 - 9
Nilai 2 = Rendah = 9,1 - 13
Nilai 3 = Cukup = 13,1 - 17
Nilai 4 = Tinggi = 17,1 - 21
Page 13
60
Nilai 5 = Sangat tinggi = 21,1 – 25
7. Untuk mengetahui rata-rata data hasil observasi siswa :
RN= jumlah skor seluruhsiswajumlah siswa
Keterangan :
RN = Rata-rata nilai hasil observasi siswa (Sudjana,2005:13)
b. Analisis Data Observasi Guru
Data yang dianalisis adalah data observasi guru dengan rumus
perhitungan sebagai berikut :
1. Setiap indikator penilaian diberikan range nilai 1- 5
2. Rumus analisis data hasil observasi :
KG= jumlah skor observasi gurujumlahindikator
Keterangan :
KG = Kinerja Guru dari hasil observasi (Sudjana, 2005:13)
Analisis data hasil observasi guru ini digunakan untuk mengetahui
keefektifan metode pembelajaran guru. Analisis skoring yang
digunakan untuk menilai keefektifan metode pembelajaran, akan
menghasilkan nilai skor yang selanjutnya akan dimasukkan kedalam
klasifikasi skor yang dibuat oleh peneliti.
Klasifikasi skor hasil observasi guru dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
Sangat rendah = 1
Rendah = 2
Page 14
61
Cukup = 3
Tinggi = 4
Sangat tinggi = 5
Selanjutnya dilakukan adalah memasukkan skor total hasil observasi
guru kedalam kelas interval. Rumus untuk mencari kelas interval
adalah : x=a−bn
Keterangan :
x = interval kelas
a = jumlah skor tertinggi
b = jumlah skor terendah
n = banyaknya kelas
dari rumus perhitungan tersebut, maka interval kelasnya : x=a−bn
x=(5 x5 )−(5 x1)
5
x=25−55
x=205
x=4
Dengan demikian klasifikasi untuk masing-masing kelas adalah :
Sangat rendah = 5 - 9
Rendah = 9,1 - 13
Cukup = 13,1 - 17
Page 15
62
Tinggi = 17,1 - 21
Sangat tinggi = 21,1 – 25
c. Analisis Prestasi Belajar
Analisis Prestasi Belajar digunakan untuk melihat prestasi siswa serta
peningkatan prestasi belajar yang dialami dengan membandingkan
hasil tes awal dengan tes akhir. Data ini dianalisis dengan
menggunakan nilai-nilai rata-rata siswa, dan ketuntasan belajar.
1. Nilai rata-rata siswa : X=∑xN
Keterangan :
X = Nilai rata-rata siswa pada akhir pembelajaran
Σ x = Jumlah nilai siswa pada hasil pre-test dan post-test
N = Banyaknya siswa (Sudjana, 2005:10)
Asumsi yang digunakan untuk menentukan skor nilai rata-rata siswa
adalah :
nilai rata-rata terendah = 0
nilai rata-rata tertinggi = 100
kelas skor = 5
Interval kelas diambil dari rumus perhitungan :
Page 16
63
i=a−bn
i=100−05
i=1005
i=20
Keterangan :
i = interval kelas
a = nilai rata-rata tertinggi
b = nilai rata – rata terendah
n = jumlah kelas
Klasifikasi kelas :
1 = sangat rendah = 0 - 20
2 = rendah = 21 – 40
3 = cukup = 41 - 60
4 = tinggi = 61 – 80
5 = sangat tinggi = 81 – 100
2. Persentase ketuntasan belajar : KB = Nsnx100%
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
Page 17
64
Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ nilai KKM
n = Jumlah siswa (Sudjana, 2005:10)
Asumsi yang digunakan untuk menentukan skor presentase
kelulusan siswa adalah :
Presentase terendah = 0%
Presentase tertinggi = 100%
kelas skor = 5
Interval kelas diambil dari rumus perhitungan :
x=a−bn
x=100−05
x=1005
x=20
Klasifikasi kelas :
1 = sangat rendah = 0% - 20%
2 = rendah = 21% - 40%
3 = cukup = 41% - 60%
4 = tinggi = 61% - 80%
5 = sangat tinggi = 81% - 100%
Page 18
65
3. Menggunakan rumus T (test)
t0=
M 1−M2
SE M1−M 2
Keterangan :
t 0 = T test
M 1 = Rata-rata nilai siklus 1
M 2 = Rata-rata nilai siklus 2
SEM1 = Standar error siklus 1
SEM2 = Standar error siklus 2
( Sudijono dalam Februani, 2010 : 20)
d. Analisis Tingkat Efektifitas Metode Penugasan Terstruktur
Analisis tingkat efektivitas metode penugasan terstruktur ini digunakan
untuk melihat apakah metode pembelajaran yang dilakukan sudah
efektif atau belum.
Untuk dapat melihat tingkat efektivitas metode pembelajaran maka
setiap variabel yang digunakan sebelumnya dijadikan sebagai variabel
Page 19
66
penentu, lalu mengklasifikasikan hasil perhitungan kedalam kelas yang
sebelumnya telah ditentukan intervalnya.
Dari hasil analisis perhitungan sebelumnya didapatkan beberapa
ketentuan sebagai berikut :
1. Variabel Analisis Hasil Observasi
a. Indikator Hasil Observasi Siswa
Perhitungan untuk mengetahui hasil observasi siswa secara
keseluruhan dari 4 siklus yang dilakukan, menggunakan rumus
perhitungan : K= k 1+k 2+k3+k 44
Keterangan :
K = Keaktifan Siswa
k1 = keaktifan siswa pada siklus 1
k2 = keaktifan siswa pada siklus 2
k3 = keaktifan siswa pada siklus 3
k4 = keaktifan siswa pada siklus 4
Kriteria penilaian sebagai berikut :
1) Ketentuan skor,
Skor terendah = 1
Skor tertinggi = 4
Page 20
67
2) Kelas skor = 5
3) Interval kelas
Rumus perhitungan interval, i=a−bn
i=4−15
i=35
i=0,6
Sehingga kelas interval masing-masing kelas :
Sangat rendah = 1 – 1,6 = skor 1
Rendah = 1,7 – 2,2 = skor 2
Cukup = 2,3 – 2,8 = skor 3
Tinggi = 2,9 – 3,4 = skor 4
Sangat tinggi = 3,5 – 4 = skor 5
b. Indikator Hasil Observasi Guru
Perhitungan untuk mengetahui hasil observasi siswa secara
keseluruhan dari 4 siklus yang dilakukan, menggunakan rumus
perhitungan : KG= kg1+kg2+kg3+kg 44
Keterangan :
Page 21
68
MK = Kinerja Guru
ep1 = kinerja guru pada siklus 1
ep 2 = kinerja guru pada siklus 2
ep 3 = kinerja guru pada siklus 3
ep 4 = kinerja guru pada siklus 4
Kriteria penilaian sebagai berikut :
1) Ketentuan skor,
Skor terendah = 1
Skor tertinggi = 4
Kelas skor = 5
Interval kelas
Rumus perhitungan interval, i=a−bn
i=4−15
i=35
i=0,6
Sehingga kelas interval masing-masing kelas :
Sangat rendah = 1 – 1,6 = skor 1
Rendah = 1,7 – 2,2 = skor 2
Page 22
69
Cukup = 2,3 – 2,8 = skor 3
Tinggi = 2,9 – 3,4 = skor 4
Sangat tinggi = 3,5 – 4 = skor 5
2. Variabel Analisis Prestasi Belajar
a. Indikator nilai rata-rata siswa
Skor terendah = 1
Skor tertinggi = 5
b. Indikator Presentase Kelulusan Belajar
Skor terendah = 1
Skor tertinggi = 5
Kelas klasifikasi dari analisis tingkat keefektifan ini terdiri dari 5 kelas
yaitu :
1 = sangat tidak efektif
2 = tidak efektif
3 = cukup efektif
4 = efektif
5 = sangat efektif
Interval dari kelas klasifikasi ditentukan dengan rumus berikut :
x=a−bn
Page 23
70
Keterangan :
x = interval kelas
a = jumlah skor tertinggi
b = jumlah skor terendah
n = banyaknya kelas
Dari rumus perhitungan tersebut, didapatkan interval kelas sebagai
berikut :
x=a−bn
x=(4 x 5 )−(4 x1)
5
x=20−45
x=165
x=3,2
Dengan demikian klasifikasi untuk masing-masing kriteria adalah :
Skor 1 = Sangat tidak efektif = 4 – 7,2
Skor 2 = Tidak efektif = 7,3 – 10,4
Skor 3 = Cukup efektif = 10,5 – 13,6
Skor 4 = Efektif = 13,7 – 16,8
Skor 5 = Sangat efektif = 16,9 - 20