53 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, karena hasil pengumpulan data berbentuk angka atau diangkakan, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:14), yaitu : “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”. Dengan bertitik tolak pada tujuan penelitian, penelitian ini dirancang untuk menguji hipotesis dan mendeskripsikan kata dan data atau kecenderungan yang saling mempengaruhi atas sejumlah variabel, serta melakukan analisis dan prediksi tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai keadaan yang akan datang. Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis. Metode survei adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket (questioner) sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan angket (questioner). ‘Setelah data dikumpulkan kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini,’ demikian menurut Effendi (2003) yang dikutip oleh Riduwan (2009:275). Metode penelitian survey adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan suatu keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil
41
Embed
53 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
53
BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, karena hasil
pengumpulan data berbentuk angka atau diangkakan, sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2003:14), yaitu : “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan”.
Dengan bertitik tolak pada tujuan penelitian, penelitian ini dirancang
untuk menguji hipotesis dan mendeskripsikan kata dan data atau kecenderungan
yang saling mempengaruhi atas sejumlah variabel, serta melakukan analisis dan
prediksi tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai keadaan yang akan
datang.
Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya adalah deskriptif
analitis. Metode survei adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan angket (questioner) sebagai alat pengumpul
data. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan angket (questioner). ‘Setelah data dikumpulkan kemudian hasilnya
akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk
menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini,’ demikian menurut
Effendi (2003) yang dikutip oleh Riduwan (2009:275).
Metode penelitian survey adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan
suatu keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam
suatu penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil
54
yang segera dapat dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif
yaitu melukiskan hal-hal yang mengandung fakta-fakta, klasifikasi dan
pengukuran yang akan diukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan
melukiskan apa yang terjadi .
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa metode survey deskriptif cocok untuk digunakan dalam
penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari penelitian ini, yaitu untuk
memperoleh gambaran pengaruh disiplin kerja kepala sekolah dan kinerja guru
terhadap mutu layanan pembelajaran di SMAN berstandar nasional (SSN) di
lingkungan Dinas pendidikan kabupaten Indramayu.
B. Teknik Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:90).
Nasir (1988:327) dalam Akdon (2008:96) mengatakan ‘populasi adalah
berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya’. Kemudian “populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran
kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap” (Nawawi, 1985:141). Sedangkan Akdon
(2008:96) sendiri mengemukakan “ populasi merupakan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai
kaitan dengan masalah penelitian”. Hal senada disampaikan oleh Riduwan
(2009:55) yaitu “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
55
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Ada dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas atau tak
terhingga”.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple
Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
tanpa memperhatikan strata atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Hal
ini dilakukan mengingat anggota populasinya homogen.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh guru PNS SMA
Negeri berstandar nasional (SSN) sekabupaten Indramayu yang tersebar dalam
dua wilayah yaitu Indramayu bagian timur yang terdiri dari dua SMA Negeri dan
Indramayu bagian barat yang terdiri dari dua SMA Negeri tahun pelajaran 2009-
2010. Adapun jumlah populasi masing-masing sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1
di bawah ini:
Tabel. 3.1 Jumlah Populasi Guru PNS dan Siswa SMA Negeri berstandar SSN
Wilayah dan Sekolah Populasi Guru Populasi Siswa
Wilayah Indramayu Timur 1. SMAN 2 Indramayu 41 820
2. SMAN 1 Krangkeng 39 812
Wilayah Indramayu Barat 1. SMAN 1 Kandanghaur 40 987
2. SMAN 1 Haurgeulis 36 609
Jumlah
Sumber : Data sekolah per April tahun 2010
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut :
1. Menetapkan jumlah sampel guru PNS dan siswa dari empat SMA Negeri
56
berstandar SSN.
2. Menetapkan jumlah sampel guru PNS dan siswa masing-masing sekolah baik
wilayah Indramayu timur maupun wilayah Indramayu barat, Mengingat
populasi sudah diketahui jumlahnya maka penentuan sampel berdasarkan
teknik random sampling dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane yang
dikutip oleh Rahmat (1998:82) dalam Riduwan (2009:65) ; Akdon (2008:107)
yaitu sebagai berikut:
n = �
�.�� ��
Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = Presisi (ditetapkan 10% )
Berdasarkan rumus Taro Yamane tersebut diperoleh jumlah sampel (n)
sebagai berikut :
a. Sampel Guru :
n = �
�.�� �� = ��
��.�,� ��� = ���,��� =
���,� = 60,93 (61)
Sehingga diperoleh jumlah sampel guru (n) sejumlah 82 responden.
b. Sampel Siswa :
n = �
�.�� �� = ����
����.�,� ��� = ������,���� =
������,�� = 96,995 (97)
Sehingga diperoleh jumlah sampel siswa (n) sejumlah 97 responden.
Adapun jumlah sampel dari masing-masing sekolah selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini :
57
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Guru PNS dan Siswa Jenjang SMA Negeri (SSN)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2010
C. Definisi Opersional Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul proposal penelitian “ Pengaruh Kinerja manajemen
Kepala Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Mutu Layanan Pembelajaran (di SMA
Berstandar SSN di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu) ”, maka
operasional variabelnya adalah sebagai berikut :
a) Variabel indefenden (variabel bebas) :
X1 : Kinerja manajemen kepala sekolah
X2 : Kinerja guru
b) Variabel defenden (variabel terikat)
Y : Mutu layanan pembelajaran
Hubungan antar variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat
dijelaskan Gambar 1.1.berikut:
Wilayah dan Sekolah Guru Siswa
Populasi Sampel Populasi Sampel
Wilayah Indramayu Timur
3. SMAN 2 Indramayu 41 41
156 x 61 � 16,0316 820 820
3228 x 97 � 24,6425
4. SMAN 1 Krangkeng 39 39
156 x 61 � 15,25 15 812 812
3228 x 97 � 24,4024
Wilayah Indramayu Barat
3. SMAN 1 Kandanghaur 40 40
156 x 61 � 15,6416 987 987
3228 x 97 � 29,6630
4. SMAN 1 Haurgeulis 36 36
156 x 61 � 14,08 14 609 609
3322 x 97 � 18,3018
Jumlah 156 61 3378 97
58
Gambar 3.1.Hubungan antar variabel penelitian
2. Definisi Operasional
Berdasarkan variabel penelitian di atas, maka definisi operasionalnya
adalah sebagai berikut :
a. Kinerja Manajemen Kepala sekolah (X1)
Pengukuran variabel kinerja manajemen kepala sekolah berkenaan
dengan bidang garapan manajemen kepala sekolah, yaitu : (1) Manajemen
Dimana : ��� !"# = koefisien korelasi ∑+, = jumlah skor item ∑-, = junlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden
68
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus ./,0123 � √25�6√�57� .
Dimana: t = nilai ./,0123, r = koefisien korelasi hasil 8/,0123 , dan n = jumlah responden
(Akdon, 2008:144) Tabel t (distribusi t) untuk taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk = n-2), Kaidah keputusan menurut Akdon (2005:144) adalah :
(1) Jika ./,0123 > .09:;< berarti valid dan sebaliknya (2) Jika ./,0123 < .09:;< berarti invalid
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya (8/,0123 ) sebagai berikut :
(1) Jika 0,800 ≤ 8/,0123 ≤ 1,000 maka sangat tinggi (2) Jika 0,600 ≤ 8/,0123 ≤ 0,799 maka tinggi (3) Jika 0,400 ≤ 8/,0123 ≤ 0,599 maka cukup tinggi (4) Jika 0,200 ≤ 8/,0123 ≤ 0,399 maka rendah (5) Jika 0,000 ≤ 8/,0123 ≤ 0,199 maka sangat rendah
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan
(keterandalan atau konsistensi) alat pengumpul data atau instrumen yang
digunakan dan pengujian ini hanya dilakukan terhadap butir-butir pernyataan yang
valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat
reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitasi untuik mengukur reliabilitas
dimaksud.
Dalam menguji reliabilitas instrumen, penulis menggunakan metode
Cronbach Alpha. Hal ini dilakukan karena metode ini lebih reliabel dibandingkan
69
dengan metode belah dua (Split Half Method), sebagaimana dikemukakan oleh
Akdon (2008:164) :
“.... karena kesalahan fatal yang sering kita jumpai adalah penggunan teknik belah dua untuk menghitung reliabilitas angket. Dalam menggunakan teknik belah dua, peneliti harus selalu ingat persyaratannya antara lain bahwa belahan pertama dengan belahan kedua yang dicari kesejajarannya harus seimbang”.
Disamping itu dalam menganalisis reliabilitas instrumen dengan metode
Cronbach Alpha hanya satu kali pengukuran saja.
Untuk mengetahui suatu instrumen itu reliabel atau tidak, yaitu dengan
membandingkan 8�� dengan 809:;< , jika :
1) 8�� > 809:;< maka reliabel dan sebaliknya 2) 8�� < 809:;< maka tidak reliabel.
G. Transformasi Data Ordinal (Data Mentah) ke Data Interval (Data Baku)
Dalam penggunaan analisis statistik parametrik berlaku bahwa skala
pengukuran sekurang-kurangnya data dalam bentuk interval atau data baku,
sedangkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket penelitian dalam
bentuk data mentah atau data ordinal. Agar hasil analisis ini sesuai dengan
prosedur pengujian statistik parametrik, maka skala ordinal tersebut harus
ditransformasikan ke bentuk skala interval dengan menggunakan rumus berikut.
T, = 50 + 10>?5> @@@
A (Akdon, 2008:178)
Dimana :
Ti = skor baku atau data interval X i = skor mentah atau data ordinal s = standar deviasi +@ = rata-rata atau mean
70
Adapun langkah-langkah mengubah skor mentah menjadi skor baku
adalah :
1. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil dari skor mentah. 2. Menentukan rentangan (R) dengan rumus R = Xterbesar - Xterkecil 3. Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan rumus Sturgess, yaitu :
BK = 1 + 3,3 log n, dengan n banyak data
4. Menentukan panjang kelas (i), yaitu I = B
CD
5. Membuat tabel distribusi frekuensi 6. Menentukan rata-rata atau mean (+@) dengan rumus : +E =
∑FGH2
7. Menentukan stadar deviasi (s) 8. Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus :
T, = 50 + 10>?5> @@@
A , (Akdon, 2008:176-178)
H. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Dalam pengolahan data ini menggunakan program Statistical Pacakage for
Social Science (SPSS) versi 15. Adapun prosedur pengolahan datanya adalah
sebagai berikut :
1. Menyeleksi data, yaitu dengan cara memeriksa jawaban setiap responden
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item
variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah
ditentukan, selanjutnya menentukan skornya.
3. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data
dengan cara menentukan rata-rata atau mean, median, standar deviasi dan
varians dari masing-masing variabel.
71
4. Menentukan hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel
terikat (dependen) dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment
(PPM), yaitu : 8IJ = 2∑G,K, 5∑G, .∑K,
(L2∑GH�5∑GM �N2∑KH�5∑KH �
Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan berpedoman pada Tabel 3.7 :
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Akdon (2008:188)
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap
Y dapat ditentukan koefisien determinan dengan rumus : KP = r2 x 100%,
dimana KP adalah nilai koefisien determinan dan r2 adalah nilai koefisien
korelasi.
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin
mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi
Pearson Product Moment (PPM) tersebut diuji dengan Uji Signifikansi
dengan rumus :
./,0123 = 7√25�√�57� , dimana r = nilai koefisien korelasi, dan n = jumlah
responden.
72
Kaidah Pengujian :
a) Jika ./,0123 ≥ .09:;<, maka tolak Ho artinya hubungan X terhadap Y
signifikan
b) Jika ./,0123 ≤ .09:;<, maka terima Ho artinya hubungan X terhadap Y
tidak signifikan
(Akdon, 2008:190)
5. Untuk mengetahui hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap
variabel Y digunakan rumus korelasi ganda, yaitu :
6. Uji Regresi, digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini
digunakan regresi sederhana dan regresi ganda dengan rumus :
a. Persamaan regresi sederhana : Ŷ = a + bX, (Akdon,
2008:197)
Dengan b = 2∑GK5∑G.∑K2∑G�5∑K � , dan a =
∑K5:.∑G2
Dimana : Ŷ = subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi a = nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = nilai arah sebagai penentu remalan(prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau penurunan (-) variabel Y.
b. Regresi ganda (dengan dua variabel bebas) dirumuskan :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 atau MLP = a + b1(KMKS) + b2(KG)
(Akdon, 2008:205)
Keterangan :
MLP : Mutu Layanan Pembelajaran a : konstanta b1b2 : koefisien variabel
73
KMKS : Kinerja Manajemen Kepala Sekolah KG : Kinerja Guru
I. Pengujian Persyaratan Analisis
Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan
analisis parametrik. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah dalam
bentuk uji normalitas dan uji linieritas, namun sebelumnya peneliti harus
mengubah atau menaikkan dari data ordinal/data mentah menjadi data
interval/data baku, (Akdon, 2008:165).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas akan diketahui sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila
pengujian normal, maka hasil perhitungan statistiknya dapat digeneralisasikan
pada populasinya.
Adapun langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut :
a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Mencari nilai Rentangan (R) c. Mencari Banyaknya Kelas (BK), BK = 1 + Log n
d. Mencari nilai panjang kelas (i), dengan rumus : I = B
CD
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
f. Mencari rata-rata (Mean), dengan rumus : +@ = ∑FGH
2
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi), dengan rumus :
s = (2.∑FGM�5∑FGM �2.25�
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara : (1) Menentukan batas kelas (2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus : (3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurve normal dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas.
74
(4) Mencari luas tiap kelas interval (5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden (n)
i. Mencari chi-kuadrat hitung (+/,0123� ), dengan rumus : +� = ∑ FR5F; �F;
S,T�
j. Membandingkan +/,0123� dengan +09:;<�
Pedoman yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal atau
tidak normal adalah dengan membandingkan +/,0123� dengan +09:;<� pada taraf
signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut :
(1) Jika +/,0123� ≥ +09:;<� , maka artinya distribusi data tidak normal (2) Jika +/,0123� ≤ +09:;<� , maka artinya distribusi data normal
(Akdon:2008:167-171)
2. Uji Linieritas Regresi
Variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel X1, X2, atas Y.
Penghitungan uji linieritas regresi dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS versi 15. Pedoman yang digunakan untuk menentukan data
berdistribusi linier atau tidak linier adalah dengan membandingkan
U/,0123 dengan U09:;< pada taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang
berlaku adalah sebagai berikut :
c) Jika U/,0123 ≤ U09:;<, maka artinya distribusi data berpola linier d) Jika U/,0123 ≥ U09:;<, maka artinya distribusi data tidak linier
(Akdon,2008:176)
J. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian digunakan dengan dua macam kesiapan yaitu
persiapan administratif dan persiapan teknis.
75
1. Persiapan administratif
Persiapan administratif diperlukan yaitu persiapan surat izin penelitian dari
Direktur Program Pascasarjana UPI dan surat izin penelitian dari Dinas
Pendidikan kabupaten Indramayu kepada sekolah-sekolah yang menjadi populasi
dan sampel penelitian ini untuk memudahkan pengumpulan data dan juga aspek
legalitas penelitian.
2. Persiapan teknis
Persiapan teknis yang dilakukan peneliti ialah mencakup menyusun desain
penelitian, menyusun instrumen penelitian, melakukan uji coba instrumen,
melakukan revisi instrumen, pengumpulan data penelitian, dan pengolahan data
penelitian.
K. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Instrumen
a. Variabel Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
Uji coba dari 46 butir instrumen kinerja manajemen kepala sekolah pada
guru SMA Negeri 1 Haurgeulis terhadap 10 orang responden dimaksudkan untuk
menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam
Pedoman yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal
atau tidak normal adalah dengan membandingkan +/,0123� dengan +09:;<� pada
taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah :
(3) Jika +/,0123� ≥ +09:;<� , maka artinya distribusi data tidak normal (4) Jika +/,0123� ≤ +09:;<� , maka artinya distribusi data normal (Akdon:2009:167-171)
90
Nilai +09:;<� dimana dk = k – 1 = 8 – 1 = 7 dan signifikansi α = 0,05
didapat +09:;<� = 14,067. Ternyata +/,0123� ≤ +09:;<� , atau 9,949 < 14,607, maka
artinya distribusi data normal.
Hasil penghitungan normalitas data mutu layanan pembelajaran (Y)
selengkapnya penulis sajikan pada Lampiran 3.7.
2. Pengujian Linieritas Data
Variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel X1, X2 atas Y.
Perhitungan uji linieritas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS
versi 15. Pedoman yang digunakan untuk menentukan kelinieran antar variabel
adalah dengan membandingkan nilai probabilitas hitung dengan nilai probabilitas
tabel dengan nilai probabilitas tabel pada taraf signifikansi α = 0,05. Kaidah
keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut :
a) Jika nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 , maka
artinya distribusi data berpola linier
b) Jika nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05 , maka
artinya distribusi data berpola tidak linier.
(Riduwan dan Akdon, 2006:222 ; Santoso,S, 2010:203)
a) Uji Linieritas Kinerja Manajemen Kepala sekolah (X1) terhadap Mutu
Layanan Pembelajaran (Y)
Hasil pengolahan data menggunakan komputer program SPSS versi 15
diperoleh data yang penulis sajikan pada tabel berikut ini.
91
Tabel 3.21 Model Summary
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,471(a) ,222 ,209 9,939
a Predictors: (Constant), Kinerja Manajemen Kepala Sekolah b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.22 ANOVA
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1664,097 1 1664,097 16,848 ,000(a)
Residual 5827,673 59 98,774
Total 7491,770 60
a Predictors: (Constant), Kinerja Manajemen Kepala Sekolah b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.23 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 39,771 6,598 6,028 ,000
Kinerja Manajemen Kepala Sekolah
,238 ,058 ,471 4,105 ,000
a Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Ternyata nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 atau
0,000 ≤ 0,05, artinya distribusi data kinerja manajemen kepala sekolah (X1)
terhadap mutu layanan pembelajaran (Y) berpola linier.
92
b). Uji Linieritas Kinerja Guru (X2) terhadap Mutu Layanan Pembelajaran (Y)
Tabel 3.24 Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 ,465(a) ,217 ,203 9,973
a Predictors: (Constant), Kinerja Guru b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.25 ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1623,311 1 1623,311 16,320 ,000(a)
Residual 5868,459 59 99,465
Total 7491,770 60
a Predictors: (Constant), Kinerja Guru b Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Tabel 3.26 Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 35,728 7,685 4,649 ,000
Kinerja Guru ,363 ,090 ,465 4,040 ,000
a Dependent Variable: Mutu Layanan Pembelajaran
Ternyata nilai signif F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 atau
0,000 ≤ 0,05, artinya distribusi data kinerja guru (X2) terhadap mutu layanan
pembelajaran (Y) berpola linier.
Dengan terpenuhinya uji persyaratan analisis, maka proses menganalisis
93
data dapat dilajutkan berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan penulis. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini penulis sajikan pada Bab IV.