BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya petasan, adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu .Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Wujud Zat diantara nya adalah Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh reaksi dan Katalis. Laju mempunyai penerapan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai industri. Penerapan ini ditujukan untuk mempermudah dan menambah wawasan dalam mempelajar laju reaksi dan penerannya. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana penerapan laju reaksi dalam berbagai industri,baik dalam industri kimia yang menggunakan katalis homogen atau heterogen maupun biokimia yang menggunakan enzim (biokatalis). B. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan tentang pemahaman konsep laju reaksi 2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan laju reaksi dalam industri baik dalam bidang kimia maupun biokimia. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya petasan,
adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan besi,
pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa
kimia yang berlangsung sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari
suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah
(konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah
konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil
reaksi untuk setiap satuan waktu .Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik
atau mol / L.detik ). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Wujud Zat diantara nya
adalah Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh reaksi dan Katalis.
Laju mempunyai penerapan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai
industri. Penerapan ini ditujukan untuk mempermudah dan menambah wawasan dalam
mempelajar laju reaksi dan penerannya. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana
penerapan laju reaksi dalam berbagai industri,baik dalam industri kimia yang menggunakan
katalis homogen atau heterogen maupun biokimia yang menggunakan enzim (biokatalis).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan tentang pemahaman konsep laju reaksi
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan laju reaksi dalam industri baik dalam
bidang kimia maupun biokimia.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu
atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.Dinyatakan
dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ).
Misalnya pada reaksi :
A B
maka :
Laju reaksi ( v ) = t
A
∆∆− ][
atau v = t
B
∆∆+ ][
Keterangan :
Tanda ( − ) pada ][A∆ menunjukkan bahwa konsentrasi zat A berkurang, sedangkan
tanda ( + ) pada ][B∆ menunjukkan bahwa konsentrasi zat B bertambah.
Secara umum dapat digambarkan :
Gambar 3.1Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu
Stoikiometri Laju Reaksi
Pada persamaan reaksi :
mA + nB pC + qD
2
Secara umum dapat dituliskan :
Laju reaksi = t
A
m ∆
∆−
][1 =
t
B
n ∆
∆−
][1 =
t
C
p ∆
∆+
][1 =
t
D
q ∆
∆+
][1
Laju pengurangan B = Ayaberkurangnlajuxm
n
Laju pertambahan C = Ayaberkurangnlajuxm
p
Laju pertambahan D = Ayaberkurangnlajuxm
q
atau :
Laju reaksi = − laju berkurangnya A
= Byaberkurangnlajuxn
m−
= Cnpertambahalajuxp
m
= Dnpertambahalajuxq
m
Jika dituliskan dalam persamaan matematika :
Laju pengurangan A = t
A
∆
∆−
][
Sehingga :
t
A
∆
∆−
][ =
t
B
n
m
∆
∆−
][ =
t
C
p
m
∆
∆+
][ =
t
D
q
m
∆
∆+
][
Laju Reaksi Rerata dan Laju Reaksi Sesaat
Laju reaksi rerata adalah laju reaksi untuk selang waktu tertentu.
Dirumuskan :
[ ]t
pereaksiv
∆
∆−= =
t
reaksihasil
∆
∆+
][
Laju reaksi sesaat adalah laju reaksi pada saat waktu tertentu.
3
Biasanya ditentukan dengan menggunakan grafik yang menyatakan hubungan antara
waktu reaksi ( sumbu x ) dengan konsentrasi zat ( sumbu y ).
Besarnya laju reaksi sesaat = kemiringan ( gradien ) garis singgung pada saat t
tersebut.
Langkah-langkah menentukan laju reaksi sesaat :
Lukislah garis singgung pada saat t!
Lukislah segitiga untuk menentukan gradien ( kemiringan )!
Laju reaksi sesaat = gradien garis singgung
∆
∆=
t
C
x
y
Konsentrasi zat
Waktu ( t )
Produk
t
C1
C2
t1 t2
C = C2 - C1
t = t2 - t1
Garis singgung pada saat t
b. Persamaan Laju Reaksi
Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dengan rumus :
mA + nB pC + qD
[ ] [ ] yx BAkv .=
Keterangan :
v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi ( nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan katalis )
4
x = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan A
y = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan B
x + y = orde atau tingkat reaksi total / keseluruhan
Harga k akan berubah jika suhu berubah. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis
umumnya akan memperbesar harga k.
c. Orde Reaksi
“ Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. ”
1. Orde reaksi nol.
Reaksi dikatakan ber’orde nol terhadap salah satu reaktan, jika perubahan konsentrasi
reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan terdapat dalam
jumlah tertentu; perubahan konsentrasi reaktan itu tidak mempengaruhi laju reaksi.
Besarnya laju reaksi hanya dipengaruhi oleh besarnya konstanta laju reaksi ( k ).
[ ] kXkv == 0.
2. Orde reaksi satu.
Suatu reaksi dikatakan ber’orde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu.
Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan maka laju reaksinya akan menjadi 31 atau 3
kali lebih besar.
[ ] [ ]XkXkv .. 1 ==
5
3. Orde reaksi dua.
Suatu reaksi dikatakan ber’orde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu.
Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32 atau 9 kali
lebih besar.
[ ]2. Xkv =
d. Teori Tumbukan
Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan.
Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi.
Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan karena partikel-partikel zat selalu bergerak
dengan arah yang tidak teratur.
Tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. Hanya
tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat, yang
dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektif.
Jadi, laju reaksi tergantung pada 3 hal :
a) Frekuensi tumbukan6
b) Energi partikel reaktan
c) Arah tumbukan
Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan, sehingga menghasilkan
tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi ( Ea ).
Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat
berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi
yang dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi.
Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang ( barrier ) antara reaktan dengan produk.
Reaktan harus didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat
berubah menjadi produk.Energi
Jalan reaksi
R
P
Reaktan
Produk
Ea
H
Reaksi Eksoterm
Energi
Jalan reaksi
R
P
Reaktan
ProdukEa
H
Reaksi Endoterm
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
7
Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh :
1. Luas Permukaan Bidang Sentuh.
oPada reaksi heterogen ( reaksi yang fase reaktannya tidak sama ), misalnya logam Zn
dengan larutan HCl; laju reaksi selain dipengaruhi oleh konsentrasi larutan HCl, juga
dipengaruhi oleh kondisi logam Zn tersebut.
oDalam jumlah ( massa ) yang sama; butiran logam Zn akan bereaksi lebih lambat
daripada serbuk Zn.
oReaksi akan terjadi antara molekul-molekul HCl dengan atom-atom Zn yang
bersentuhan langsung dengan HCl.
oPada butiran Zn, atom-atom Zn yang bersentuhan langsung dengan HCl lebih sedikit
daripada serbuk Zn sebab atom-atom Zn yang bersentuhan hanya atom Zn yang ada di
permukaan butiran.
o Jika butiran Zn tersebut dihaluskan menjadi serbuk, maka atom-atom Zn yang semula
ada di bagian dalam akan berada di bagian permukaan dan terdapat lebih banyak atom
Zn yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan HCl.
oSemakin luas permukaan bidang sentuh zat padat, semakin banyak tempat terjadinya
tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksi akan semakin
meningkat juga.
2. Konsentrasi Reaktan.
Pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori tumbukan.
Semakin tinggi konsentrasinya berarti semakin banyak molekul dalam setiap satuan
luas ruangan; dengan demikian tumbukan antar molekul akan semakin sering terjadi.
Semakin banyak tumbukan yang terjadi, berarti kemungkinan untuk menghasilkan
tumbukan yang efektif akan semakin besar sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
3. Tekanan.
Pada reaksi yang reaktannya berwujud gas, peningkatan tekanan dapat
meningkatkan laju reaksi. Jika tekanan meningkat, maka volumenya akan
berkurang sehingga konsentrasi gas akan meningkat (konsentrasi berbanding
terbalik dengan volume; V
nM = ).
Jika volumenya berkurang, maka memungkinkan bertambahnya jumlah tumbukan
yang terjadi karena setiap molekul menjadi lebih berdekatan jaraknya.
8
4. Suhu
Pada umumnya, suhu yang semakin tinggi akan semakin mempercepat reaksi.
Meningkatnya suhu akan memperbesar energi kinetik molekul reaktan. Oleh karena itu,
gerakan antar molekul reaktan akan semakin acak sehingga kemungkinan terjadinya
tumbukan antar molekul akan semakin besar.Akibatnya tumbukan yang efektif akan
mudah tercapai dan energi aktivasi akan mudah terlampaui.
5. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami
perubahan yang kekal sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.Suatu
katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam
jumlah yang sama.Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi.
Jalur reaksi yang ditempuh tersebut mempunyai energi aktivasi ( Ea ) yang lebih rendah
daripada jalur reaksi yang ditempuh tanpa katalis.Artinya : katalis berperan untuk
menurunkan energi aktivasi ( Ea ).
Jenis-jenis katalis yaitu :
Katalis Homogen.
Adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud reaktannya.
Dalam reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara ( fasilitator ).
Contohnya :
oKatalis gas NO2 pada pembuatan gas SO3.
oKatalis gas Cl2 pada penguraian N2O
Katalis Heterogen.
Adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud reaktannya.
Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis jenis ini, berlangsung pada permukaan
katalis tersebut.
Contohnya :
9
o Katalis logam Ni pada reaksi hidrogenasi etena ( C2H4 ).
o Katalis logam Rodium atau Iridium pada proses pembuatan asam etanoat.
o Katalis logam Ni pada proses pembuatan mentega.
o Katalis logam V2O5 pada reaksi pembuatan asam sulfat ( proses Kontak ).
o Katalis logam Fe pada reaksi pembuatan amonia ( proses Haber-Bosch )
Biokatalis ( enzim ).
Adalah katalis yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh
makhluk hidup.
Mekanisme kerjanya dengan metode “ kunci dan gembok “ atau “ lock and key “
yang dipopulerkan oleh Emil Fischer.
Contohnya :
Enzim amilase = membantu menghidrolisis amilum menjadi maltosa.
Enzim katalase = menguraikan H2O2 menjadi O2 dan H2O
Enzim lipase = menguraikan lipid menjadi gliserol dan asam lemak.
Autokatalis.
Adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, produk reaksi
yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.
Contohnya :
Reaksi antara kalium permanganat ( KMnO4 ) dengan asam oksalat ( H2C2O4 )
salah satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat ( MnSO4 ).
Semakin lama, laju reaksinya akan semakin cepat karena MnSO4 yang terbentuk
berfungsi sebagai katalis
BAB III
10
PEMBAHASAN MASALAH
A. PENERAPAN LAJU REAKSI DALAM BIDANG INDUSTRI
Laju reaksi dapat dikontrol dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi tersebut. Penerapan laju reaksi dapat ditemukan pada berbagai
bidang industri, yang menjadi penerapan laju reaksi dalam bidang indusri adalah penggunaan
katalis yang merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
a. Dalam bidang Biokimia
Yang menjadi contoh penggunaan laju reaksi dalam bidang biokimia adalah Penggunaan
enzim dalam bidang industri. Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam.
Pertama, sangat penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka benda
mati, sama seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka dibuat oleh sel hidup.
Enzim adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup.Enzim sudah tidak diragukan
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan
manusia, tapi bagi hewan dan tumbuhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa enzim berperan
penting dalam kelangsungan alam ini.Jika anda mengintip ke dalam sel, anda akan melihat
begitu banyak aktifitas berbeda yang berjalan. Akan ditemukan beberapa molekul yang
bergabung bersama, dan ada juga yang memecah menjadi beberapa bagian terpisah.
Aktifitas-aktifitas inilah yang menjaga sel agar tetap hidup. Disinilah peran dari enzim.Dalam
pengertian yang luas, terdapat dua tipe enzim. Enzim yang membantu dalam menggabungkan
beberapa molekul menjadi satu molekul baru. Dan enzim yang membantu memecah molekul
menjadi beberapa bagian terpisah.
Gambar Penerapan Enzim dalam Industri Kertas (image from imimg.com)
11
Selain di dalam sel, enzim juga memiliki peran penting di luar sel. Salah satu contoh yang
jelas adalah sistem pencernaan. Enzim yang terdapat di dalam tubuh berfungsi untuk
mempercepat proses metabolisme. Enzim juga menyebabkan metabolisme berlangsung
dalam suhu rendah. Enzim bekerja sangat spesifik hanya pada reaksi-reaksi tertentu.
Zat dipercepat reaksinya dinamakan subtrat yang akan bereaksi dengan enzim menghasilkan
produk. Pada akhir reaksi, enzim akan kembali terbentuk seperti semula.
Penguraian nasi menjadi glukosa-glukosa merupakan salah satu reaksi yang melibatkan
enzim. Beberapa enzim di dalam tubuh dapat memecah pati, beberapa lagi dapat memecah
protein dan juga lemak Reaksi penguraian nasi berlangsung lambat dan membutuhkan suhu
tinggi jika dilakukan di luar tubuh atau di laboratorium. Namun, jika dilakukan di dalam
tubuh, maka prosesnya berlangsung cepat dan dengan suhu rendah karena enzim berfungsi
sebagai katalis dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.
Sifat dan Kelebihan Enzim
Berikut ini adalah 4 hal yang harus diingat tentang enzim:
1. Enzim itu spesifik
Sebuah enzim yang dapat memecah lemak tidak mampu
untuk memecah protein dan pati. Enzim hanya melakukan satu
tugas spesifik. Itu artinya sebuah enzim dapat melakukan
tugasnya begitu fokus dan dengan sangat sedikit efek
samping. Karena sifat yang spesifik inilah yang menjadi
alasan kenapa enzim banyak digunakan dan dimanfaatkan
dalam dunia industri.Sampai saat ini, telah ditemukan 3000
enzim yang sudah berhasil diidentifikasi dan masih banyak
lagi yang menunggu untuk ditemukan.
2. Enzim adalah katalis
Selain dapat melakukan tugas yang spesifik, penting untuk diketahui juga bahwa enzim
dapat melakukan tugas yang sama berulang-ulang, ratusan bahkan jutaan kali. Terus menerus
tanpa henti. Ini karena sifatnya sebagai katalis.
12
Anda ingat definisi dari katalis. Ya.. katalis adalah suatu zat yang membantu jalannya reaksi
namun akan terbentuk kembali setelah akhir reaksi, dan tidak hancur oleh reaksi tersebut.
Enzim adalah katalis.
3. Enzim sangat efisien
Tidak hanya pekerja yang keras, enzim juga mampu bekerja dengan kecepatan yang luar
biasa. Sebagai gambaran, sebuah enzim yang terdapat di hati mampu memcah Hidrogen
Peroksida menjadi air dan oksigen. Yang mengagumkan adalah satu enzim bisa memproses 5
juta molekul Hidrogen Peroksida dalam satu menit. Dan anda tahu.. Hidrogen peroksida
adalah suatu oksidator kuat yang dapat merusak sel.
4. Enzime itu alami
Enzim adalah protein. Seperti protein lainnya, enzim itu organik. Setelah melaksanakan
tugasnya dan tidak dibutuhkan lagi, enzim akan terurai cepat dan kembali diabsorb alam.
Gambar 1. Cara Kerja Enzim
Karena sifat-sifat yang luar biasa inilah maka Enzim banyak dimanfaatkan oleh manusia,
termasuk dalam dunia industri. Beberapa contoh industri yang menggunakan enzim adalah
industri pembuatan roti, keju, bir, deterjen, industri bioteknologi, dan lainnya.
Enzime dan Dunia Industri
Banyak orang berpendapat bahwa teknologi enzim adalah teknologi yang tergolong
baru. Perlu diketahui, enzim sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak masa awal peradaban.