-
1BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data
kependudukan Kota
Bogor dan data sarana pelayanan kesehatan Kota Bogor. Oleh
karena itu,
penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Bogor yang memiliki
data mengenai kependudukan Kota Bogor, dan Dinas Kesehatan Kota
Bogor yang
memiliki data mengenai sarana pelayanan kesehatan Kota
Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel
3.1.
Tabel 3.1 Bahan Penelitian
No Bahan Isi SumberData Primer Koordinat sarana pelayanan
kesehatan (tahun 2014)Survei
Data Sekunder - Data Kependudukan (tahun 2013)- Data Sarana
Pelayanan Kesehatan
(tahun 2012)- Peta Indonesia skala 1:25000
(*.shp) & citra satelit Kota Bogor
- BPS Kota Bogor- Diskes Kota
Bogor- Peneliti
3.2.2 Alat yang digunakan
3.2.2.1 Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian
ini seperti pada Tabel 3.2.
-
2Tabel 3.2 Perangkat Keras
No Perangkat Keras KegunaanLaptop Compaq CQ 42 - Pengolahan data
spasial dan non spasial
- Pemrograman- Penulisan laporan
Garmin GPSMap 78s Pengambilan data koordinat sarana
pelayanankesehatan
Canon EOS 600D Untuk pengambilan foto PuskesmasHP Deskjet 1515
Mencetak laporan
3.2.2.2 Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini
diantaranya seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Perangkat Lunak
No Perangkat lunak KegunaanArcGIS 9.3.1 Mengolah data vektor dan
data rasterExpertGPS 5.00 Mentransfer data koordinat dari GPS
ke
dalam format ".shp"Global mapper 9 Untuk konversi format data
spasialXampp Untuk menjalankan DBMS MySqlMapServer Menampilkan data
spasial dalam webAdobe Photoshop CS 6 Membuat desain tampilan
webMozilla Firefox Menampilkan halaman webMicrosoft Visio 2007
Menggambar diagramMicrosoft Word 2010 Menulis laporanPresentation
3D Membuat presentasi
3.3 Tahapan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, digambarkan
dalam
flowchart Gambar 3.1.
-
3Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
-
43.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Wawancara
Sebelum penulis mendapatkan dokumen yang dibutuhkan dalam
penelitian
ini, penulis melakukan wawancara dengan calon pengguna sistem
yaitu Dinas
Kesehatan Kota Bogor Bagian Perencanaan dan Pelaporan yang
menangani SIK
(Sistem Informasi Kesehatan). Adapun hasil wawancara dapat
dilihat pada
Lampiran 1.
3.4.2 Dokumen
Pada tahap pengumpulan data ini, untuk memperoleh data sekunder
penulis
menyampaikan pengajuan penelitian kepada BPS Kota Bogor untuk
memperoleh
data kependudukan yang dimiliki oleh BPS Kota Bogor, serta
menyampaikan
pengajuan penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk
memperoleh data
mengenai sarana pelayanan kesehatan di Kota Bogor. Pengajuan
penelitian ini
dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Selain itu,
penulis juga mencari
data spasial yang dibutuhkan dalam penelitian ini kepada pihak
yang pernah
melakukan penelitian di Kota Bogor.
3.4.3 Observasi
Untuk data primer, penulis melakukan survei ke masing-masing
sarana
pelayanan kesehatan di Kota Bogor berdasarkan data sekunder yang
telah dimiliki
oleh penulis yang berasal dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan
menggunakan
GPS, kemudian data dari GPS tersebut di ekspor ke dalam format
.shp
menggunakan aplikasi ExpertGPS 5.00.
3.5 Definisi dan Analisis Kebutuhan Sistem
Beberapa kebutuhan sistem diantaranya :
1. Elemen sistem pengolahan data
Diantaranya adalah :
a) Hardware : Komputer, printer, dan teknologi
jaringan/internet;
b) Software :
-
5- Sistem Operasi : Windows, Linux (semua sistem operasi)
- Aplikasi : Browser dan Pdf reader
- Utility : Anti Virus
- Bahasa : PHP, HTML, CSS, Javascript, PHP/Mapscript,
MapFile,
SQL;
c) Brainware : Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sebagai
admin
dan semua Kepala Puskesmas sebagai user;
d) Data : Data kependudukan dari BPS Kota Bogor dan data sarana
dan
prasarana pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota
Bogor;
e) Prosedur :
- Penghitungan nilai rasio Puskesmas per 100.000 penduduk
- Penghitungan nilai rasio tenaga kesehatan per 100.000
penduduk
- Penghitungan jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan
pertumbuhan penduduk
- Penghitungan kelebihan/kekurangan nilai rasio Puskesmas
dibatasi
oleh nilai rasio Puskesmas secara nasional berdasarkan SKN
2009
yaitu 3,74.
- Analisa pelayanan kesehatan beberapa tahun berikutnya.
2. Interaksi antar manusia
Beberapa hal kemungkinan yang dilakukan oleh pengguna
sebelum
menggunakan sistem diantaranya :
a) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor meminta data terbaru
mengenai
rasio pelayanan kesehatan di Kota Bogor kepada Sub Bagian
Perencanaan dan Pelaporan;
b) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor meminta data terbaru sarana
dan
prasarana pelayanan Puskesmas kepada seluruh Kepala
Puskesmas;
c) Pihak umum meminta data pelayanan kesehatan di Kota Bogor
kepada
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
d) Pihak umum meminta data pelayanan kesehatan di Kota Bogor
kepada
Kepala Puskesmas.
-
63. Aliran dokumen
Aliran data/dokumen sebagai bahan masukan dan keluaran adalah
:
a) Data kependudukan terbaru dari BPS Kota Bogor atau
internal
dimasukkan ke dalam sistem oleh Sub Bagian Perencanaan dan
Pelaporan sehingga mengubah data lama yang ada dalam sistem;
b) Data sarana dan prasarana Puskesmas terbaru dimasukkan ke
dalam
sistem oleh masing-masing Kepala Puskesmas sehingga mengubah
data lama yang ada dalam sistem;
c) Semua informasi dalam sistem dapat dicetak oleh Sub
Bagian
Perencanaan dan Pelaporan untuk digunakan atau diserahkan
kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor atau pihak umum;
d) Semua informasi dalam sistem dapat dicetak oleh
masing-masing
Kepala puskesmas untuk digunakan atau diserahkan kepada
pihak
umum.
4. Interaksi manusia dengan sistem
Beberapa hal yang bisa dilakukan pengguna terhadap sistem
diantaranya:
a) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sebagai admin sistem
dapat
memasukkan pengguna baru ke dalam sistem;
b) Admin dapat mengubah password admin sistem;
c) Admin dapat mengubah data kependudukan dengan data terbaru
ke
dalam sistem;
d) Admin dapat mengubah data rasio;
e) Semua Kepala Puskesmas sebagai user dapat mengubah
password
masing-masing;
f) User dapat mengubah data sarana dan prasarana Puskesmas
masing-
masing ke dalam system;
g) Admin dan semua user dapat mencetak semua informasi dalam
sistem.
-
73.6 Pengolahan Data
3.6.1 Pengembangan Sistem
Pada pengembangan sistem, penulis membuat diagram sistem
menggunakan
DFD (Data Flow Diagram) untuk mendeskripsikan ruang lingkup
sistem atau
aplikasi yang akan dibuat. Kemudian mendefinisikan
entitas-entitas yang akan
dibutuhkan didalam sistem menggunakan ERD (Entity Relationship
Diagram)
untuk dimasukkan kedalam database.
Sedangkan aplikasi yang akan dibuat dirangkum dalam flowchart
program
sesuai kebutuhan sistem.
3.6.1.1 Data flow diagram (DFD)
3.6.1.1.a Context Diagram
Pengguna sistem terdiri dari dua level, yaitu level admin dan
level user.
Untuk level admin digunakan oleh Sub Bagian Perencanaan dan
Pelaporan,
sedangkan untuk level user digunakan oleh masing-masing Kepala
Puskesmas.
Gambar 3.2 Context Diagram
Keterangan :
a. User memberikan perintah kepada sistem;
b. User mendapatkan jawaban dari sistem;
c. Admin memberikan perintah kepada sistem;
d. Admin mendapatkan jawaban dari system.
-
83.6.1.1.b DFD Level 0
Gambar 3.3 Diagram Level 0
Keterangan :
a. User memberikan perintah kepada sistem melalui GUI;
b. User mendapatkan jawaban dari sistem melalui GUI;
c. Admin memberikan perintah kepada sistem melalui GUI;
d. Admin mendapatkan jawaban dari sistem melalui GUI;
e. Halaman web memberikan perintah sesuai permintaan pengguna
sistem
untuk disampaikan ke web server;
f. Web server menyampaikan hasil perintah pengguna melalui
GUI;
g. Web server memberikan perintah kepada MapServer untuk
mengolah
data spasial;
h. MapServer memberikan hasil olah data spasial sesuai
perintah
sebelumnya kepada web server;
i. Web Server mengubah data yang ada di database sesuai perintah
user;
j. Web Server mengambil data dari database sesuai perintah
user;
k. MapServer mengambil data spasial dan atribut dalam
database.
-
93.6.1.2 Entity relationship diagram (ERD)
3.6.1.2.a Enterprise dan enterprise rules
Enterprise dalam penelitian ini adalah Dinas Kesehatan Kota
Bogor.
Adapun enterprise rules yang berlaku dalam penelitian ini adalah
:
1. Sarana pelayanan kesehatan dalam batasan masalah dalam
penelitian ini
yaitu: Puskesmas;
2. Terdapat jumlah tenaga kesehatan di masing-masing sarana
pelayanan
kesehatan. Adapun batasan masalah dalam tenaga kesehatan ini
diantaranya adalah : dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,
perawat,
bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, sarjana
kesehatan
masyarakat, sanitarian, ahli gizi, keterapian fisik dan
keteknisian medis;
3. Sarana kesehatan terletak di kelurahan dan/atau di kecamatan
di kota
Bogor;
4. Terdapat jumlah penduduk di masing-masing kecamatan dan
jumlah
keseluruhan penduduk di kota Bogor;
5. Terdapat tabel analisa rasio Puskesmas dan rasio tenaga
kesehatan di
Kota Bogor.
3.6.1.2.b Skeleton table
Berdasarkan pada enterprise dan enterprise rules, maka berikut
adalah tabel
yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Tabel Kecamatan, dengan atribut : id_kec, nama_kec,
luas_kec,
populasi, kepadatan, dan pertumbuhan;
2. Tabel Kelurahan, dengan atribut : ogr_fid, shape, id_kel,
id_kec,
nama_kel, dan luas_kel;
3. Tabel Sarana Pelayanan Kesehatan, dengan atribut : ogr_fid,
shape,
id_sapkes, id_kec, id_kel, nama_spk, alamat, lat, lng,
jlh_layanan,
jlh_ambulans, jlh_ruanginap, jlh_lab, foto, ukuran, dan
type;
4. Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan, dengan atribut : no,
id_nakes,
id_sapkes, id_kec, dan jumlah;
-
10
5. Tabel "Rasio Tenaga Kesehatan", dengan atribut : id_nakes,
nakes, dan
rasio;
6. Tabel "User", dengan atribut : username dan password;
7. Tabel Rasio Sapkes, dengan atribut : ogr_fid, shape, id_kec,
dan
rsapkes;
8. Tabel Rasio Dokter Spesialis, dengan atribut : ogr_fid,
shape, id_kec,
dan rspesialis;
9. Tabel Rasio Dokter Umum, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec,
dan rdokumum;
10. Tabel Rasio Dokter Gigi, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec, dan
rdokgigi;
11. Tabel Rasio Perawat, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec, dan
rperawat;
12. Tabel Rasio Bidan, dengan atribut : ogr_fid, shape, id_kec,
dan rbidan;
13. Tabel Rasio Perawat Gigi, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec, dan
rrawatg;
14. Tabel Rasio Apoteker, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec, dan rapt;
15. Tabel Rasio Asisten Apoteker, dengan atribut : ogr_fid,
shape, id_kec,
dan rasapt;
16. Tabel Rasio Sarjana Kesmas, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec,
dan rskm;
17. Tabel Rasio Sanitarian, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec, dan
rsanitaria;
18. Tabel Rasio Ahli Gizi, dengan atribut : ogr_fid, shape,
id_kec, dan
rahligizi;
19. Tabel Rasio Keterapian Fisik, dengan atribut : ogr_fid,
shape, id_kec,
dan rterapis;
20. Tabel Rasio Keteknisian Medis, dengan atribut : ogr_fid,
shape,
id_kec, dan rteknisi.
3.6.1.2.c Kamus data
-
11
Berdasarkan skeleton tabel yang telah dibuat, maka kamus data
dalam basis
data yang akan dibuat oleh penulis adalah seperti pada Tabel
3.4.
Tabel 3.4 Kamus Data
No Singkatan Deskripsi Domain1 Kecamatan
Id_Kec Nomor Kecamatan Varchar (1)Nama_Kec Nama kecamatan
Varchar (20)Luas_Kec Luas kecamatan Double (6,3)Populasi Jumlah
penduduk kecamatan Decimal
(9,0)Kepadatan Nilai kepadatan penduduk di
kecamatan per kilometer persegi
Double(6,1)
Pertumbuhan Nilai pertumbuhan penduduk di kecamatan per
tahun
Double (5,2)
2 KelurahanOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kel Nomor kelurahan
Varchar (3)Id_Kec Nomor kecamatan Varchar (1)Nama_Kel Nama
kelurahan Varchar (20)Luas_Kel Luas kelurahan Double (6,3)
3 SapkesOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Sapkes Nomor sarana
pelayanan
kesehatanVachar (6)
Id_Kec Nomor kecamatan Varchar (1)Id_Kel Nomor kelurahan Varchar
(3)Nama_Spk Nama sarana pelayanan
kesehatanVarchar (20)
Alamat Alamat sarana pelayanan kesehatan
Varchar (80)
Lat Nilai latitude Puskesmas Double (10,5)
No Singkatan Deskripsi Domain
-
12
Lng Nilai longitude sarana pelayanan kesehatan
Double (10,5)
Jlh_Layanan Jumlah lokasi pelayanan puskesmas temasuk pustu
Integer (2)
Jlh_Ambulans Jumlah unit ambulans Integer (2)Jlh_Ruanginap
Jumlah kamar inap Integer (2)Jlh_Lab Jumlah Laboratorium Integer
(2)Foto Nama foto Varchar
(100)U Ukuran Ukuran file foto Integer (12)
Type Tipe file foto Varchar (100)
4 NakesNo Nomor sebagai nomor urut
jumlah tenaga kesehatanInteger (6)
Id_Nakes ID tenaga kesehatan Varchar (2)Id_Sapkes Nomor sarana
pelayanan
kesehatanVarchar (6)
I Id_Kec Nomor kecamatan Varchar (1)Jumlah Jumlah tenaga
kesehatan Integer (4)
RasioId_Nakes Nomor tenaga kesehatan Varchar (2)Nakes Jenis
tenaga kesehatan Varchar (25)Rasio Nilai rasio tenaga kesehatan
Integer (3)
UserUsername Nama pengguna Varchar (20)Password Password
pengguna Varchar (6)Level Level pengguna Varchar (6)Id_Sapkes Nomor
sarana pelayanan
kesehatanVarchar (6)
Dokter_SpesialisOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rspesialis Hasil analisa rasio dokter
spesialisInteger (4)
No Singkatan Deskripsi Domain
-
13
Dokter_UmumOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rdokumum Hasil analisa rasio dokter
umumInteger (4)
Dokter_GigiOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rdokgigi Hasil analisa rasio dokter gigi Integer (4)
PerawatOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rperawat Hasil analisa rasio perawat Integer (4)
BidanOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rbidan Hasil analisa rasio bidan Integer (4)
Perawat_GigiOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rrawatg Hasil analisa rasio perawat
gigiInteger (4)
ApotekerOgr_Fid idem Integer (11)
No Singkatan Deskripsi Domain
-
14
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rapt Hasil analisa rasio apoteker Integer (4)
Asisten_ApotekerOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rasapt Hasil analisa rasio asisten
apotekerInteger (4)
SKMOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rskm Hasil analisa rasio skm Integer (4)
SanitarianOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rsanitaria Hasil analisa rasio sanitarian Integer
(4)
Ahli_GiziOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rahligizi Hasil analisa rasio ahli gizi Integer (4)
Keterapian_FisikOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryNo Singkatan Deskripsi
Domain
-
15
Id_Kec Nomor kecamatan Varchar (1)rterapis Hasil analisa rasio
keterapian
fisikInteger (4)
Keteknisian_MedisOgr_Fid Kode OGR sebagai nomor
urut bentuk data spasial (shape)
Integer (11)
Shape Bentuk tipe data spasial GeometryId_Kec Nomor kecamatan
Varchar (1)rteknisi Hasil analisa rasio keteknisian
medisInteger (4)
Dari uraian tabel diatas, dapat dibuat diagram relasi tabelnya,
seperti pada
Gambar 3.4.
-
16
Gambar 3.4 ERD Sarana Kesehatan Kota Bogor
-
17
3.6.1.3 Flowchart Program
3.6.1.3.a Flowchart login
Halaman login digunakan oleh user yang akan merubah data
kedalam
sistem.
Gambar 3.5 Flowchart Login
3.6.1.3.b Flowchart home
Setelah proses login berhasil, maka halaman akan dialihkan ke
halaman
home. Pada halaman home, menu akan disesuaikan sesuai hak akses
user atau
sesuai dengan level user yaitu admin dan user. Pada level admin,
maka terdapat
menu input user, dan jika pada level user tidak terdapat menu
input user.
Flowchart home pada level admin adalah seperti pada Gambar
3.6.
-
18
Gambar 3.6 Flowchart Home Admin
-
19
Adapun flowchart home pada level user adalah seperti pada Gambar
3.7.
Gambar 3.7 Flowchart Home User
-
20
3.6.1.3.c Flowchart peta
Informasi flowchart ini tampil di halaman home, flowchart ini
menjelaskan
secara diagram mengenai perintah yang bisa dilakukan terhadap
peta.
Gambar 3.8 Flowchart Peta
3.6.1.3.d Flowchart kecamatan
Informasi flowchart ini tampil di halaman home, flowchart ini
menjelaskan
secara diagram berbagai macam perintah yang bisa diakses oleh
user serta
kaitannya dengan flowchart peta.
-
21
Gambar 3.9 Flowchart Kecamatan
3.6.1.3.e Flowchart kelurahan
Informasi flowchart kelurahan tampil di halaman home, flowchart
ini
menjelaskan secara diagram berbagai macam perintah yang bisa
diakses oleh user
serta kaitannya dengan flowchart peta.
-
22
Gambar 3.10 Flowchart Kelurahan
3.6.1.3.f Flowchart puskesmas
Informasi flowchart puskesmas tampil di halaman home, flowchart
ini
menjelaskan secara diagram berbagai macam perintah yang bisa
diakses oleh user
serta kaitannya dengan flowchart peta.
Gambar 3.11 Flowchart Puskesmas
-
23
3.6.1.3.g Flowchart nakes
Informasi flowchart ini tampil di halaman home, flowchart ini
menjelaskan
secara diagram berbagai macam perintah yang bisa diakses oleh
user.
Gambar 3.12 Flowchart Nakes
3.6.1.3.h Flowchart analisa
Informasi flowchart ini tampil di halaman home, flowchart ini
menjelaskan
secara diagram berbagai macam perintah yang bisa diakses oleh
user.
Gambar 3.13 Flowchart Analisa
-
24
3.6.1.3.i Flowchart input user
Pada menu ini hanya bisa diakses oleh admin untuk memasukkan
user baru
yang berhak mengubah data puskesmas di masing-masing puskesmas
user
tersebut.
Gambar 3.14 Flowchart input user
3.6.1.3.j Flowchart ganti password
Menu ini bisa diakses oleh admin ataupun user untuk mengubah
password.
Gambar 3.15 Flowchart Ganti Password
3.6.2 Pengolahan data spasial
Untuk pengolahan data spasial, diantaranya adalah proses ekspor
data dalam
format .gpx ke dalam format .shp menggunakan aplikasi ExpertGPS
5.0.
-
25
Kemudian data dalam format .shp tersebut dibuka menggunakan
aplikasi
ArcGis 9.3.1 untuk dilakukan proses editing data atribut pada
tabel sesuai
kebutuhan sistem yang telah dibuat sebelumnya menggunakan
ERD.
Setelah dilakukan proses editing data pada data berformat .shp
tersebut,
maka selanjutnya data tersebut dibuka menggunakan aplikasi
Command Prompt
dan Ogr2ogr untuk dilakukan proses ekspor ke dalam MySQL.
3.6.2.1 Ekspor data GPS kedalam vektor
Setelah melakukan pengumpulan data dengan melakukan survei
lokasi
puskesmas menggunakan GPS, maka data yang ada didalam GPS dengan
fomat
.gpx harus diekspor kedalam .shp menggunakan aplikasi ExpertGPS
5.00.
Langkah-langkahnya terdapat pada Lampiran 4.
3.6.2.2 Editing data spasial
Proses editing untuk data spasial ini hanya dilakukan pada data
kelurahan,
karena data kelurahan ini diambil dari data Kelurahan
se-Indonesia, sehingga
harus dilakukan proses seleksi menggunakan aplikasi ArcGIS
9.3.1. Langkah-
langkahnya terdapat pada Lampiran 5.
3.6.2.3 Konversi data
Pada tahapan ini, data ".shp" akan dikonversi kedalam format
database
MySQL, sehingga informasi mengenai peta tersebut bisa diolah
lebih lanjut
menggunakan database MySQL. Langkah-langkahnya terdapat pada
Lampiran 6.
3.6.2.4 Editing database
Setelah melakukan proses konversi, maka data sapkes.shp sudah
masuk
kedalam database diskes, dengan nama tabel sapkes dan data
kelurahan.shp
menjadi tabel kelurahan. Adapun isi tabel sapkes dan tabel
kelurahan masih
harus diubah agar sesuai dengan yang dibutuhkan.
Langkah-langkahnya terdapat
pada Lampiran 7.
-
26
3.6.2.5 Informasi geospasial dasar (IGD) lainnya
Peta informasi geospasial dasar lainnya yang digunakan dalam
penelitian ini
diantaranya adalah :
1. Peta jalan Kota Bogor
Data ini tidak perlu dimasukkan atau dikonversikan kedalam
database
diskes, karena data ini tidak dibutuhkan dalam analisa, sehingga
cukup
dalam format .shp;
2. Foto satelit
Data ini sudah dilakukan proses cropping dengan polygon batas
wilayah
Kota Bogor untuk dijadikan layer foto Kota Bogor yang bisa
diperbesar
atau diperkecil. Data ini telah tersedia dalam format .ecw,
sehingga
harus diubah dalam format tiff/geotiff. Data ini akan
dikonversi
menggunakan GlobalMapper, langkah-langkahnya terdapat pada
Lampiran 8.
3.6.3 Pengolahan data non spasial
Pada tahapan ini adalah untuk mengubah resolusi foto Puskesmas
menjadi
lebih kecil dan sesuai dengan ukuran lebar dan tinggi tampilan
foto pada script
html. Langkah-langkahnya terdapat pada Lampiran 9.