PENGARUH PEMANFAATAN SOFTWARE MACROMEDIA FLASH MX SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT (CET) PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA POKOK MATERI SISTEM KOLOID SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Indah Lestari 4301403058 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2007
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMANFAATAN SOFTWARE MACROMEDIA FLASH MX
SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT (CET) PADA
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN
CHEMO-ENTREPRENEURHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR
KIMIA SISWA SMA POKOK MATERI SISTEM KOLOID
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Indah Lestari
4301403058
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi.
Semarang, 27 Agustus 2007
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Winarni, M. Si Dra. Woro Sumarni, M. Si
NIP 130529508 NIP 132046852
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang
pada hari : Rabu
tanggal : 5 September 2007
Panitia Ujian Skripsi
Ketua, Sekretaris,
Drs. Kasmadi I S, MS Drs. Sigit Priatmoko, M.Si
NIP 130781011 NIP 131965839
Penguji I, Penguji II, Penguji III,
Drs. Kasmui, M.Si Dra. Woro Sumarni, M. Si Ir. Winarni, M. Si
NIP 131931625 NIP 132046852 NIP 130529508
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, September 2007
Indah Lestari
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sukses,...tampak berhubungan dengan tindakan. Orang sukses selalu
berusaha. Mereka membuat kesalahan, tapi tidak menyerah (Conrad
Hilton).
Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan dan dia tidak
menghendaki kamu menanggung kesusahan (Q.S Al-Baqarah ayat 185).
Persembahan:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memanjatkan doa
dan mencurahkan kasih sayang yang tulus;
2. Adik-adikku tersayang (Wiwin dan Tria);
3. Keluarga besarku di Semarang;
4. Nirmala, Danu dan Atri, terima kasih atas persahabatan
tulus dan indah yang selama ini kalian berikan;
5. Teman-teman kos Salsabila dan kos Latanza yang selalu
memberi keceriaan dan semangat;
6. Saudara-saudaraku di Triple C (Andicha, Joni, Yuka,
Bahtiar, Enokta, Huda, Traju, Amin dan Mas Ari),
thanks for everything.
7. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Kimia B ’03.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Sang Maha Pencipta yang telah melimpahkan
nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi yang
berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Software Macromedia Flash MX sebagai Media
Chemo-Edutainment (CET) Pada Pembelajaran dengan Pendekatan Chemo-
Entrepreneurship (CEP) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pokok Materi
Sistem Koloid.”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
Ir. Winarni, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Dra. Woro Sumarni, M. Si
sebagai dosen pembimbing II yang telah tulus dan sabar membimbing penulis dari
awal penyusunan skripsi sampai terselesaikannya skripsi ini. Selain itu, penulis
juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan kepada penulis,
1. Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES);
2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis;
3. Ketua Jurusan Kimia, Universitas Negeri Semarang atas kebijaksanaan dan
bantuannya selama penyusunan skripsi;
4. Dra. Hj. Srinatun selaku Kepala SMA Negeri 4 Semarang yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut;
5. Drs. Agus Pramono selaku Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 4
Semarang atas kepercayaan dan bimbingannya selama penelitian;
6. Staf Tata usaha dan siswa-siswa SMA Negeri 4 Semarang yang telah bekerja
sama dengan baik;
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Yang Mahakuasa memberikan yang terbaik kepada kita semua di
kehidupan sekarang dan yang akan datang.
vi
Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Yang Maha Sempurna,
tetapi usaha maksimal telah penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini. Penulis
berharap, skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi nyata demi
kemajuan pendidikan.
Semarang, September 2007
Penulis
vii
SARI
Lestari, Indah. 2007. Pengaruh Pemanfaatan Software Macromedia Flash MX Sebagai Media Chemo-edutainment (CET) Pada Pembelajaran dengan Pendekatan Chemo-entrepreneurship (CEP) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pokok Materi Sistem Koloid. Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Ir. Winarni, M. Si, Pembimbing II: Dra. Woro Sumarni, M. Si. Kata kunci: Macromedia Flash MX, Chemo-edutainment (CET),
Chemo-entrepreneurship (CEP). Pada proses pembelajaran diperlukan suatu pendekatan pembelajaran dan penggunaaan media yang tepat agar siswa merasa tertarik dan termotivasi untuk belajar. Peneliti memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya serta seberapa besar pengaruh pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP terhadap hasil belajar kimia siswa pokok materi sistem koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IA SMA Negeri 4 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 yang berjumlah 244 siswa dan terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Dari hasil random diperoleh kelas XI-IA4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-IA5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, angket dan tes. Metode analisis data terdiri atas analisis tahap awal dan analisis tahap akhir. Analisis tahap awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji Anava. Sedangkan analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan dua rata-rata, analisis pengaruh antar variabel, penentuan koefisien determinasi, dan analisis hasil angket dan observasi.
Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata diperoleh bahwa bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pokok materi sistem koloid diterima dengan kontribusi sebesar 30,69%. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, disarankan agar pada proses pembelajaran dengan memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media Chemo-edutainment (CET) pada pendekatan Chemo-entrepreneurship (CEP) dilakukan kombinasi pembelajaran dengan metode ceramah untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, pada proses pembelajaran hendaknya guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari agar siswa merasa tertarik dan hasil belajar menjadi lebih bermakna dan bagi peneliti selanjutnya, perlu memperhatikan beberapa hambatan yang mungkin terjadi pada saat penelitian antara lain kurangnya jam pelajaran dan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………...... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING......…………………………………… ii
PENGESAHAN KELULUSAN…………………..……………………... iii
PERNYATAAN......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. v
KATA PENGANTAR……………………………………........................ vi
SARI……………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN………...………………………………………... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....……………………….................. 1
B. Permasalahan..………………………………………............. 6
C. Penegasan Istilah..........................…………………................ 7
D. Tujuan Penelitian…………..................................................... 10
E. Manfaat Penelitian......………………………………………. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Belajar.....………………………………... 11
B. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran.......…………………… 14
C. Tinjauan Tentang Pemanfaatan Software Macromedia
Flash MX Sebagai Media Chemo-edutainment
(CET)………………………………………………………
18
D. Tinjauan Tentang Pendekatan Chemo-entrepreneurship
c. Video berisi video life skill pembuatan sabun tangan cair, jelly lidah buaya
dan alat penjernih air.
d. Evaluasi berisi soal-soal yang harus dikerjakan siswa setelah pembelajaran
berakhir.
2. Analisis Tahap Awal
Pada analisis tahap awal, data yang digunakan adalah data nilai kimia
mid semester II SMA Negeri 4 Semarang. Pengujian tahap awal meliputi uji
normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan keadaan awal populasi (uji
Anava).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya
apakah memakai statistik parametrik atau non parametrik. Suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika χ2 hitung < χ2
tabel. Hasil analisis data
awal uji normalitas dapat dilihat pada tabel 6.
57
Tabel 6. Hasil uji normalitas data awal
Kelas χ2 hitung χ2
tabel Kriteria XI-IA1 6,63 7,81 Normal XI-IA2 0,77 7,81 Normal XI-IA3 3,50 7,81 Normal XI-IA4 2,21 7,81 Normal XI-IA5 0,78 7,81 Normal XI-IA6 1,48 7,81 Normal
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ2 hitung untuk setiap
data kurang dari χ2 tabel dengan dk = 3 dan α = 5%, yang berarti data
tersebut berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal, maka uji
selanjutnya memakai statistik parametrik. Data hasil perhitungan
selengkapnya pada lampiran 2.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi
dalam penelitian ini homogen atau tidak. Pada uji ini digunakan rumus
Barlett dengan uji chi-kuadrat. Suatu populasi dikatakan homogen jika
χ2 hitung < χ2
tabel. Hasil analisis data uji homogenitas populasi dapat dilihat
pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil uji homogenitas populasi
Data χ2 hitung χ2
tabel Kriteria Nilai mid semester II 4,36 11,07 Homogen
Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh χ2 hitung kurang
dari χ2 tabel dengan dk = 5 dan α = 5% yang berarti populasi mempunyai
58
varians yang sama (homogen). Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat
pada lampiran 3.
c. Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi (Uji Anava)
Uji Anava merupakan uji untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang signifikan rata-rata antar kelompok anggota populasi.
Suatu populasi dikatakan tidak ada perbedaan rata-rata jika F hitung < F
tabel
Hasil analisis data uji kesamaan keadaan awal populasi (uji Anava) dapat
dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil uji kesamaan keadaan awal populasi (uji Anava)
Data F hitung F
tabel Kriteria Nilai mid semester II 1,05 2,26 Tidak ada perbedaan
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh F hitung < F
tabel yang
berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata dari ketujuh kelas anggota
populasi. Perhitungan uji kesamaan keadaan awal populasi terdapat pada
lampiran 4.
3. Analisis Tahap Akhir
Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis yang telah
dikemukakan. Data yang digunakan dalam analisis tahap akhir adalah data
hasil tes akhir (post test). Pada analisis tahap akhir dilakukan uji normalitas,
uji kesamaan dua varians, uji perbedaan rata-rata, analisis terhadap pengaruh
59
antar variael, penentuan koefisien determinasi, analisis nilai afektif dan
psikomotorik, analisis angket dan analisis nilai indikator CEP. Adapun hasil
analisis tahap akhir adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan uji selanjutnya
apakah memakai statistik parametrik atau non parametrik. Suatu data
dikatakan berdistribusi normal jika χ2 hitung < χ2
tabel Hasil analisis data
hasil post test dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Hasil uji normalitas data hasil post test
Kelas χ2 hitung χ2
tabel Kriteria Eksperimen 6,60 7,81 Normal Kontrol 6,74 7,81 Normal
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ2 hitung untuk setiap
data kurang dari χ2 tabel dengan dk = 3 dan α = 5%, yang berarti data
tersebut berdistribusi normal. Karena data berdistribusi normal, maka uji
selanjutnya memakai statistik parametrik. Uji normalitas data hasil post
test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada
lampiran 23 dan 24 .
b. Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan dua varians digunakan untuk mengetahui apakah
kedua kelompok yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling
60
ada perbedaan varians atau tidak. Suatu populasi dikatakan tidak ada
perbedaan jika F hitung < F
tabel. Hasil uji kesamaan dua varians data hasil
post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat
pada tabel 10.
Tabel 10. Hasil uji kesamaan dua varians data hasil post test
Data F hitung F
tabel Kriteria Post test 1,20 1,88 Tidak ada perbedaan
varians
Pada perhitungan uji kesamaan dua varians data hasil post test
diperoleh varians untuk kelompok eksperimen sebesar 89,45 sedangkan
varians kelompok kontrol sebesar 74,42, sehingga harga F hitung = 1,20.
Berdasarkan tabel, untuk taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 40
diketahui harga F (0.025)(40:40) = 1,88. Karena harga F
hitung < F tabel maka
dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
Uji kesamaan dua varians hasil post test antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 25.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Data yang digunakan dalam uji hipotesis adalah data hasil post
test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Karena varians
kedua kelompok sama, maka rumus yang digunakan adalah :
61
21
1121
nnsxxt+−
=
Hasil pembelajaran kelompok eksperimen lebih baik dari pada
kelompok kontrol jika thitung < ttabel . Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil
post test dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil post test
Data t hitung t tabel Kriteria
Post test 4,44 1,67 Ada perbedaan
Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata hasil post test di
atas diketahui besarnya thitung lebih besar dari ttabel, yang berarti hasil
pembelajaran kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok
kontrol. Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya thitung = 4,44, sedangkan
ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 41 + 41 -2 = 80 adalah 1,67.
Karena thitung memenuhi kriteria pengujian, maka dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai
media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP berpengaruh
terhadap hasil belajar. Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
62
d. Analisis terhadap Pengaruh Antar Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan
software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran
dengan pendekatan CEP, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
belajar siswa pokok materi sistem koloid. Untuk menentukan besarnya
pengaruh pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai media
CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP terhadap hasil belajar
siswa pokok materi sistem koloid digunakan koefisien korelasi biserial.
Berdasarkan data diperoleh besarnya Y1 = 76,95, Y2 = 68,07,
Sy = 10,04, p = 0,50, q = 0,50 dan z = 0,00 (diperoleh dari tabel daftar F).
Sehingga dari perhitungan pada lampiran 27 diperoleh besarnya koefisien
korelasi biserial hasil belajar siswa (rb) sebesar 0,55.
e. Penentuan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan besarnya
kontribusi suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini
kontribusi pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai media
CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP terhadap hasil belajar
siswa pokok materi sistem koloid.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien
korelasi biserial hasil belajar (rb) sebesar 0,55, sehingga besarnya
koefisien determinasi (KD) adalah 30,69%. Jadi besarnya kontribusi
pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada
pembelajaran dengan pendekatan CEP terhadap hasil belajar siswa pokok
63
materi sistem koloid sebesar 30,69%. Perhitungan koefisien determinasi
hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 27.
f. Analisis Nilai Afektif
1) Hasil penilaian afektif kelompok eksperimen
Ada 5 aspek yang diobservasi pada penilaian afektif ini.
Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui aspek mana yang sudah dimiliki siswa dan aspek mana
yang masih perlu dibina dan dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Rata-rata nilai
afektif pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Rata-rata nilai afektif pada kelompok eksperimen
No Aspek Nilai rata-rata Kriteria 1 Kehadiran di kelas 4,40 Sangat tinggi 2 Keseriusan dan ketepatan
waktu menyerahkan tugas 3,85 Tinggi
3 Keberanian siswa mengerjakan tugas
3,15 Tinggi
4 Perhatian dalam mengikuti pelajaran
3,76 Tinggi
5 Menghargai pendapat orang lain
3,55 Tinggi
Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa semua aspek
yang ada dalam ranah afektif sudah mencapai nilai kategori tinggi.
Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30.
64
2) Hasil penilaian afektif kelompok kontrol
Pada kelompok kontrol juga dinilai afektifnya. Rata-rata nilai
afektif pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Rata-rata nilai afektif pada kelompok kontrol
No Aspek Nilai rata-rata Kriteria 1 Kehadiran di kelas 3,98 Tinggi 2 Keseriusan dan ketepatan waktu
menyerahkan tugas 3,16 Tinggi
3 Keberanian siswa mengerjakan tugas
2,41 Sedang
4 Perhatian dalam mengikuti pelajaran
2,72 Sedang
5 Menghargai pendapat orang lain 3,17 Tinggi
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa kelima aspek
kemampuan yang dimiliki siswa kelompok kontrol sudah mencapai
kategori tinggi, akan tetapi ada dua aspek yang mempunyai kriteria sedang
yaitu keberanian siswa mengerjakan tugas di depan kelas dan perhatian
dalam mengikuti pelajaran. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 31.
g. Analisis Nilai Psikomotorik
1) Hasil penilaian psikomotorik kelompok eksperimen
Ada 5 aspek yang diobservasi pada penilaian psikomotorik ini.
Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
aspek mana yang dimiliki siswa yang perlu dibina lagi dan dikembangkan.
Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat
65
rendah. Rata-rata nilai psikomotorik pada kelompok eksperimen dapat
dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Rata-rata nilai psikomotorik pada kelompok eksperimen
No Aspek Nilai rata-rata Kriteria 1 Kecakapan bertanya di dalam
kelas 3,21 Tinggi
2 Kecakapan berkomunikasi lisan 3,37 Tinggi 3 Menggali informasi melalui
alat/sumber belajar lain 3,76 Tinggi
4 Kelengkapan buku catatan 3,80 Tinggi 5 Kemampuan memecahkan
masalah 3,54 Tinggi
Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa semua aspek
yang ada dalam penilaian psikomotorik sudah mencapai nilai kategori
tinggi. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.
2) Hasil penilaian psikomotorik kelompok kontrol
Pada kelompok kontrol juga dinilai psikomotoriknya. Rata-rata
nilai psikomotorik pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Rata-rata nilai psikomotorik pada kelompok kontrol
No Aspek Nilai rata-rata Kriteria 1 Kecakapan bertanya di dalam
kelas 2,42 Sedang
2 Kecakapan berkomunikasi lisan 3,01 Tinggi 3 Menggali informasi melalui
alat/sumber belajar lain 2,85 Sedang
4 Kelengkapan buku catatan 2,86 Sedang 5 Kemampuan memecahkan
masalah 3,02 Tinggi
66
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa kelima aspek
kemampuan yang dimiliki siswa kelompok kontrol mencapai kategori
sedang. Perhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.
h) Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
Penyebaran angket dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang
memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada
pendekatan CEP. Hasil penyebaran angket dapat dilihat pada lampiran 35.
Dari tabel hasil perhitungan diperoleh bahwa siswa menyukai
pembelajaran dengan memanfaatkan software Macromedia Flash MX
sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP karena
lebih menyenangkan dan menarik. Selain itu siswa juga merasa
mempunyai jiwa kewirausahaan setelah diajarkan menggunakan
pendekatan CEP.
i) Analisis Nilai Indikator CEP
Observasi indikator CEP bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa memenuhi indikator CEP sehingga dapat
dikatakan sudah memiliki watak kepribadian/jiwa seorang wirausahawan.
Observasi ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
penilaian indikator CEP dapat dilihat pada lampiran 39. Berdasarkan tabel
16 diperoleh bahwa indikator mampu mencari dan menganalisis data
yang diketahui mempunyai nilai rata-rata kelas paling tinggi yaitu 4,34
67
sedangkan indikator mempunyai ide orisinil mempunyai nilai rata-rata
kelas paling rendah yaitu 2,98.
Tabel 16. Hasil analisis nilai indikator CEP
No Indikator CEP Nilai rata-rata kelas
Kriteria
1 Kemampuan berinovasi 3,46 Tinggi 2 Kemampuan berkreasi 3,00 Tinggi 3 Kemampuan mempunyai ide orisinil 2,98 Sedang 4 Kemampuan mempunyai daya
imajinasi tinggi 3,41 Tinggi
5 Kemampuan memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang
3,00 Tinggi
6 Kemampuan menganalisis data 4,34 Sangat tinggi
B. Pembahasan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IA SMA
Negeri 4 Semarang tahun ajaran 2006/2007 yang terdiri atas 6 kelas dengan
jumlah siswa sebanyak 244 orang. Sebelum dilakukan pengambilan sampel
dengan teknik Cluster Random Sampling, dilakukan terlebih dahulu analisis
tahap awal terhadap populasi. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal
adalah data nilai mid semester II mata pelajaran kimia kelas XI-IA SMA Negeri
4 Semarang.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa data dari masing-masing
kelas berdistribusi normal dan semua kelas yang merupakan populasi
mempunyai varians yang sama. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa sampel
mempunyai kondisi awal yang sama. Karena mempunyai kondisi awal yang
68
sama, maka dapat dilakukan pengambilan sampel yang berjumlah 2 kelas
dengan teknik Cluster Random Sampling. Berdasarkan hasil pengundian terpilih
kelas XI-IA4 dan kelas XI-IA5. Kelas XI-IA4 bertindak sebagai kelas
eksperimen yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan memanfaatkan
software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pendekatan CEP
sedangkan kelas XI-IA5 mendapatkan pembelajaran dengan secara
konvensional. Sedangkan uji coba soal dilakukan pada kelas XI-IA6 SMA
Negeri 4 Semarang, hal ini disebabkan karena kelas tersebut telah menerima
pokok materi koloid terlebih dahulu.
Pada pelaksanaan penelitian, jumlah waktu pembelajaran yang
diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama yaitu 7
jam pelajaran. Dengan rincian 6 jam digunakan untuk pembelajaran dan 1 jam
pelajaran digunakan untuk post test. Sedangkan menurut pedoman
pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran kimia kurikulum 2004,
pokok materi sistem koloid seharusnya disampaikan dengan alokasi waktu 14
jam pelajaran. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh
pihak sekolah kepada peneliti sehingga pokok materi sistem koloid hanya bisa
disampaikan dengan alokasi waktu 7 jam pelajaran. Selain jumlah waktu
pembelajaran yang sama, pokok materi yang disampaikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol juga sama yaitu sistem koloid dengan urutan
penyampaian materi yang sama pula. Jadi perlakuan yang berbeda hanya pada
media dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Pada kelompok
69
eksperimen dengan pembelajaran yang memanfaatkan software Macromedia
Flash MX sebagai media CET pada pendekatan CEP sedangkan kelompok
kontrol dengan pembelajaran konvensional.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan software
Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan
pendekatan CEP, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pokok
materi sistem koloid. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan
memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada
pendekatan CEP berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pokok materi
sistem koloid digunakan uji perbedaan dua rata-rata pihak kanan. Data yang
digunakan untuk menganalis uji perbedaan dua rata-rata adalah data nilai post
test pokok materi sistem koloid yang diberikan pada akhir pembelajaran. Rumus
yang digunakan adalah uji t. Hal ini disebabkan karena kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh harga thitung sebesar 4,44 sedangkan harga t(0.95)(80) sebesar
1,66, karena thitung > ttabel maka dapat disimpulkan hasil belajar kelompok
eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Oleh karena pemanfaatan
software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan
pendekatan CEP dapat meningkatkan hasil belajar pada kelas eksperimen
sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan
memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada
70
pembelajaran dengan pendekatan CEP berpengaruh terhadap hasil belajar kimia
siswa pokok materi sistem koloid diterima.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi pemanfaatan software
Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan
pendekatan CEP terhadap hasil belajar kimia siswa pokok materi sistem koloid
harus ditentukan terlebih dahulu besarnya koefisien korelasi biserial hasil belajar
siswa. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 27 harga koefisien korelasi
biserial (rb) hasil belajar siswa sebesar 0,55. Jika disesuaikan dengan pedoman
pemberian interprestasi terhadap koefisien korelasi (Sugiyono, 2005: 216) maka
dapat diketahui bahwa tingkat hubungan antara pemanfaatan software
Macromedia Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan
pendekatan CEP terhadap hasil belajar siswa adalah sedang.
Kemudian dari harga koefisien korelasi biserial (rb) ini dihitung harga
koefisien determinasinya (KD). Harga koefisien determinasi (KD) ini diperoleh
dari rb2 x 100%. Berdasarkan perhitungan diperoleh harga koefisien determinasi
(KD) hasil belajar siswa adalah 30,69% yang berarti bahwa pengaruh
pemanfaatan software Macromedia Flash MX sebagai media CET pada
pembelajaran dengan pendekatan CEP terhadap hasil belajar kimia siswa pada
pokok materi koloid sebesar 30,69%. Sedangkan harga koefisien korelasi
biserial (rb) hasil belajar siswa sebesar 0,55 yang termasuk dalam tingkat
hubungan sedang menunjukkan bahwa pemanfaatan software Macromedia
71
Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP
cukup berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok materi koloid.
Pengaruh antar variabel yang tidak terlalu besar ini dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal antara lain yaitu nilai rata-rata mid semester II
yang tidak berbeda jauh yaitu 62,54 untuk kelas eksperimen dan 61,02 untuk
kelas kontrol sehingga dapat dilihat bahwa kemampuan akademis siswa baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol hampir sama, kurangnya
waktu pembelajaran yang diberikan kepada peneliti padahal pada pembelajaran
dengan memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media CET
pada pendekatan CEP diperlukan waktu yang lebih lama untuk siswa dapat lebih
memahami materi karena dalam CD interaktif berisi hal-hal yang baru ditemui
oleh siswa sehingga masih diperlukan sedikit penjelasan materi oleh guru. Selain
itu ada beberapa aspek pada penilaian afektif dan psikomotorik siswa baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai kriteria yang semuanya tinggi
yaitu keseriusan dan ketepatan waktu menyerahkan tugas, menghargai pendapat
orang lain, kecakapan berkomunikasi lisan dan kemampuan memecahkan
masalah. Tingginya nilai keempat aspek tersebut dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa kedua kelas dimana pengaruh pemanfaatan software Macromedia
Flash MX sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP
terhadap hasil belajar siswa menjadi tidak terlalu besar.
72
Meskipun nilai pengaruh tidak terlalu besar, akan tetapi pembelajaran
dengan memanfaatkan software Macromedia Flash MX sebagai media CET
pada pembelajaran dengan pendekatan CEP terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil belajar (post test) kelas
eksperimen sebesar 76,95 sedangkan kelas kontrol sebesar 68,07.
Pada kelas eksperimen, siswa terlatih untuk tidak hanya menguasai
konsep saja tapi juga aplikasi teorinya. Pembelajaran seperti ini akan
meningkatkan ketrampilan berpikir siswa. Ketrampilan berpikir merupakan
bagian dari kemampuan generik. Kemampuan generik adalah suatu kemampuan
dasar yang bersifat fleksibel, multitugas dan berorientasi kreativitas lebih luas
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (Sumarni, 2007: 21).
Kemampuan generik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika kemampuan
generik siswa tinggi maka hasil belajarnya juga akan tinggi. Kemampuan
generik siswa pada penelitian ini diukur dengan menggunakan tipe soal benar-
salah yang disertai penjelasan jawaban. Dengan tipe soal seperti ini dapat
diketahui sejauh mana pemahaman konsep siswa terhadap materi sistem koloid.
Kemampuan generik yang diukur pada penelitian ini adalah hukum sebab akibat,
konsistensi logis, logical frame, dan abstraksi. Dari hasil perhitungan pada
lampiran 22 diperoleh bahwa kemampuan generik siswa pada kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Persentase kemampuan generik
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 17.
73
Tabel 17. Persentase kemampuan generik yang dimiliki siswa
Persentase hasil (%) No. Soal
Kemampuan generik Eksperimen Kontrol
1 Logical frame 53,66 46,34 2 Konsistensi logis 78,05 73,17 6 Abstraksi 87,80 78,05 7 Hukum sebab akibat 75,61 70,73
Pada analisis kemampuan generik di atas hanya diambil 4 nomor soal saja
karena keempat soal tersebut sudah mewakili nomor soal lainnya yang
mempunyai kemampuan generik yang sama.
Tingginya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dibandingkan kelas
kontrol dapat disebabkan oleh pemanfaatan software Macromedia Flash MX
sebagai media CET pada pembelajaran dengan pendekatan CEP karena siswa
menjadi tertarik dan dapat memusatkan perhatian pada pembelajaran. Pada
pembelajaran ini siswa lebih aktif membaca, mengamati dan mempelajari
materi.
Media dengan memanfaatkan software Macromedia Flash MX dapat
membantu daya abstraksi siswa. Materi yang relatif abstrak atau sulit diamati
dikonkritkan melalui gambar, animasi dan video yang terdapat dalam media ini
sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan senang untuk mempelajari materi
tersebut. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa 56,10% siswa sangat
menyukai pembelajaran kimia dengan menggunakan media Chemo-edutainment
(CET) berupa CD interaktif yang memanfaatkan software Macromedia Flash
MX karena dengan media ini siswa merasa lebih jelas terhadap materi yang
74
diajarkan , siswa dapat menemukan banyak hal baru yang terdapat pada media
yang dapat didiskusikan dengan teman, siswa dapat memusatkan perhatian
dengan baik dalam mengikuti pelajaran dan dapat mempermudah siswa untuk
mengingat materi yang telah diajarkan.
Selain itu pada pembelajaran dengan pendekatan CEP ini siswa dapat
lebih memahami aplikasi teori sistem koloid pada kehidupan sehari-hari. Siswa
dapat melihat video life skill pembuatan alat penjernih air, jelly lidah buaya dan
sabun tangan cair dari CD interaktif. Siswa dapat mempelajari pengolahan suatu
bahan menjadi produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan menumbuhkan
jiwa/semangat berwirausaha.
Komponen-komponen yang ada pada CD interaktif memberikan
memberikan kesempatan lebih baik bagi keterlibatan siswa, memungkinkan
siswa untuk bereksplorasi menggali secara lebih kemampuan dan potensi yang
dimilikinya. Tujuan pemanfaatan CD interaktif pada pembelajaran dengan
pendekatan CEP ini adalah membuat siswa menjadi lebih tertarik pada materi
koloid karena siswa dapat melihat gambar, animasi dan video life skill yang
terdapat pada CD interaktif. Siswa dapat lebih memahami materi dan terlatih
untuk mengaitkan materi dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
secara lebih nyata. Selain itu dengan penggunaan CD interaktif melatih siswa
untuk belajar mandiri. Dengan belajar mandiri dapat menumbuhkan kreativitas
berfikir, menumbuhkan kepercayaan diri, menumbuhkan jiwa inovatif, memberi
PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002b. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Aspek Komunikasi Visual. www.dikmenum.go.id (diakses tanggal
6 September 2007). Bambang, Ibnu Mahardika, Zaharudin G. Djalle. 2004. Flash MX 3 in 1.
Bandung: Informatika. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hayati, Maizatul, Amily Shafila, Azniah Ismail. Persepsi Calon Guru Terhadap
Permainan Komputer dan Masa Depan Penggunaannya dalam Kelas. http://ppp.upsi-edu.my/eWacana (diakses tanggal 5 September 2007).
Karyadi, Benny. 2005. Pendidikan Kimia dalam Mewujudkan Pertumbuhan
Industri yang Ramah Lingkungan dan Hemat Energi. Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Jurusan Kimia FMIPA UNNES tanggal 29 September 2005. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning
(CTL)). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Pembelajaran untuk wirausahawan. www.ekofeum.or.id (diakses tanggal
12 Maret 2007). Purba, Michael. 2002. Kimia untuk SMA Kelas XIB. Jakarta: Erlangga. Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III. Jakarta:
Rachman, Maman dan Muhsin. 2004. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang: UPT UNNES Press.
Retnowati, Priscilla. 2005. Seribu Pena Kimia SMA Kelas XI Semester II.
Jakarta: Erlangga. Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sumarni, Woro. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Chemo-
entrepreneurship (CEP) terintegrasi Ketrampilan Generik dengan Media Chemo-edutainment (CET) sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Kimia Dasar. Laporan Researh Grant-Program Hibah A2. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Supartono. 2006a. Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA
Melalui Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Chemo-Enterpreneurship (CEP). Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Jurusan Kimia FMIPA UNNES tanggal 11 November 2006 . Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Supartono. 2006b. Chemo-entrepreneurship (CEP) sebagai Pendekatan
Pembelajaran Kimia yang Inovatif dan Kreatif. Artikel Laporan Hasil Penelitian Program Hibah A2. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Teda, Ouda. 2003. Membuat Materi Pembelajaran Interaktif dengan Piranti
Lunak. http://www.ialf.edu/kibbipa/abstracts/otedaena.htm. Tim Depdiknas. 2003. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning).
Jakarta: Depdiknas. Tim Penulis PEKERTI Bidang MIPA. 2001. Hakikat Pembelajaran MIPA dan
Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU-PPAI.
Wahana Komputer. 2004. Pembuatan CD Interaktif dengan Macromedia Flash MX Profesional 2004. Jakarta: Salemba Infotek.
Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. Yanti, Ferry. 2004. Penggunaan Molymod sebagai media alternatif pembelajaran
kimia dalam upaya peningkatan hasil belajar pokok bahasan senyawa karbon kelas II SMU Negeri 12 Semarang yang berwawasan SETS. Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia UNNES.