Top Banner
•••••••••••••••••••••••••••• •••••
9

5. sunnah sbg sumber

Apr 16, 2017

Download

Documents

Marhamah Saleh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 5. sunnah sbg sumber

••••••••••••••••••••••••••••••••••

Page 2: 5. sunnah sbg sumber

Presented by Marhamah Saleh

SUNNAH

Sunnah secara bahasa berarti “perilaku seseorang tertentu, termasuk perilaku yang baik atau perilaku yang buruk”. Secara istilah, sunnah adalah “segala perilaku Rasulullah Saw yang berhubungan dengan hukum, baik berupa ucapan (sunnah qawliyyah), perbuatan (sunnah fi’liyyah), atau pengakuan (sunnah taqririyyah).Contoh sunnah qawliyyah, sabda Rasul Saw ضرار وال Contoh sunnah .الضررfi’liyyah seperti hadis tentang rincian tatacara shalat, haji, dsb. Contoh sunnah taqririyyah ialah pengakuan Rasul Saw atas perilaku dua sahabat ketika dalam perjalanan mereka tidak menemukan air, lalu mereka bertayamum dan mengerjakan shalat. Kemudian mereka mendapatkan air, sedang waktu shalat masih berlanjut. Lalu salah satunya berwudhu’ dan mengulangi shalat, satunya lagi tidak. Keduanya diakui oleh Rasul Saw.Dalil keabsahan sunnah, QS. Al-Nisa`: 59, Al-Ahzab: 21, Al-Nisa`: 80

شيء في تنازعتم فإن منكم األمر وأولي سول الر وأطيعوا ه الل أطيعوا آمنوا ذين ال ها أي شيء يا في تنازعتم فإن منكم األمر وأولي سول الر وأطيعوا ه الل أطيعوا آمنوا ذين ال ها أي ياتأويال وأحسن خير ذلك اآلخر واليوم ه بالل تؤمنون كنتم إن سول والر ه الل إلى تأويال فردوه وأحسن خير ذلك اآلخر واليوم ه بالل تؤمنون كنتم إن سول والر ه الل إلى فردوه

كثيرا ه الل وذكر اآلخر واليوم ه الل يرجو كان لمن حسنة أسوة ه الل رسول في لكم كان كثيرا لقد ه الل وذكر اآلخر واليوم ه الل يرجو كان لمن حسنة أسوة ه الل رسول في لكم كان لقدحفيظا عليهم أرسلناك فما ى تول ومن ه الل أطاع فقد سول الر يطع حفيظا من عليهم أرسلناك فما ى تول ومن ه الل أطاع فقد سول الر يطع من

Page 3: 5. sunnah sbg sumber

TERMINOLOGI HADIS

• Hadis adalah: segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan (qauly), perbuatan (fi’ly), maupun ketetapan (taqriry).

• Sunnah: segala yang diperintahkan, dilarang, dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkatan maupun perbuatan.

• Hadis Qudsi: sesuatu yang diberitakan Allah kepada Nabi selain al-Qur’an. Makna hadis qudsi berasal dari Allah sedangkan redaksinya dari Nabi sendiri

 Unsur-Unsur dalam Hadis:• Sanad: yaitu mata rantai periwayatan yang menghubungkan antara

penulis hadis dengan generasi di atasnya hingga sampai kepada Nabi• Matan: yaitu redaksi atau bunyi dari sebuah hadis• Rawi: yaitu para periwayat hadis yang terdapat dalam rangkaian sanad

Page 4: 5. sunnah sbg sumber

CONTOH TEKS HADIS

حدثنا موسى بن اسماعيل, حدثنا حماد, اخبرنامحمد بن اسحاق, عن •, الحارث بن فضيل, عن سفيان بن ابي العوجاء, عن ابي شريح الخزاعي

ان النبي صلى الله عليه وسلم قال:" من اصيب بقتل او خبل فاءنه يختار احدى ثالث: اما ان يقتص,واما ان يعفو, واما ان ياءخذ الدية, فاءن اراد

رواه الرابعة فخذوه على يديه, ومن اعتدى بعد ذلك فله عذاب اليم "شيخان

Keterangan:• Yang digaris bawahi adalah sanad hadis, yaitu matarantai periwayatan

yang menghubungkan antara penulis hadis hingga kepada Nabi SAW. Isi sanad adalah nama-nama orang yang meriwayatkan (rawi) hadis tersebut. Dalam hadis di atas Rawinya adalah: Musa Ibn Ismail, Hammad, Muhammad Ibn Ishaq, Haris Ibn Fudail, Sufyan Ibn Abi Al-‘Auja, dan Abi Syuraih Al-Khuza’i.

• Yang dicetak miring adalah matan hadis, yaitu isi materi dari hadis.• Yang tercetak tebal adalah penulis hadis (mudawwin), yaitu

Syaikhani (dua orang guru yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Page 5: 5. sunnah sbg sumber

SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS

• Masa Nabi: Hadis lebih banyak dihafal karena Rasul melarang menulis hadis agar tidak bercampur dengan al-Qur’an

• Masa Sahabat: terjadi pembatasan dan pengetatan riwayat karena perhatian difokuskan pada penyebaran al-Qur’an. Sahabat sangat hati-hati dalam menerima dan meriwayatkan hadis. Setiap hadis yang diriwayatkan harus didatangkan seorang saksi.

• Masa Tabi’in: Dikenal dengan masa penyebaran riwayat. Al-Qur’an sudah tertulis dalam mushaf sehingga perhatian terhadap hadis lebih besar. Disamping itu terjadi perpecahan politik yang mengakibatkan munculnya hadis maudhu’ (hadis palsu).

• Abad Kedua Hijrah: terjadi pembukuan Hadis atas perintah khalifah Umar Ibn Abdul Aziz. Alasannya: khawatir hilangnya hadis dengan meninggalnya para ulama dan tercampurnya hadis sahih dengan yg palsu.

• Abad Ketiga Hijrah: terjadi penyaringan atau seleksi terhadap hadis-hadis masa sebelumnya dan dikelompokkan menjadi sahih, hasan, dan dha’if. Kitab hadis yang disusun dengan penyaringan ini dikenal dengan kutub al-sittah atau 6 kitab induk: (1) Sahih Bukhari (2) Sahih Muslim (3) Sunan Abu Daud (4) Sunan Turmuzi (5) Sunan Nasai, dan (6) Sunan Ibn Majah.

Page 6: 5. sunnah sbg sumber

Presented by Marhamah Saleh

FUNGSI SUNNAH TERHADAP AYAT HUKUM

Secara umum fungsi sunnah sebagai bayān (penjelasan) atau tabyīn (menjelaskan ayat-ayat hukum dalam al-Quran). Secara khusus fungsi sunnah:

1. Menjelaskan isi al-Quran, antara lain dengan merinci ayat-ayat global. Disamping itu berfungsi mentakhshish ayat-ayat yang sifatnya umum.

2. Membuat aturan tambahan yang bersifat teknis atas sesuatu kewajiban yang disebutkan pokok-pokoknya dalam al-Quran.

3. Menetapkan hukum yang belum disinggung dalam Al-Quran. Misalnya hadis حرام فأكله السباع من ناب ذي artinya كلsemua jenis binatang buruan yang mempunyai taring dan burung yang mempunyai cakar, maka hukum memakannya adalah haram. (HR. Nasa`i)

Page 7: 5. sunnah sbg sumber

Presented by Marhamah Saleh

FUNGSI SUNNAH TERHADAP AL-QURAN

Bayan Tafsir, yaitu menerangkan ayat-ayat yang sangat umum, mujmal dan musytarak. Seperti hadits : “Shallu kamaa ro-aitumuni ushalli” (Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat) adalah merupakan tafsiran daripada ayat Al-Qur’an yang umum, yaitu : “Aqimush-shalah” (Kerjakan shalat). Demikian pula hadits: “Khudzu ‘anni manasikakum” (Ambillah dariku perbuatan hajiku) adalah tafsir dari ayat Al-Qur’an “Waatimmulhajja” ( Dan sempurnakanlah hajimu ).Bayan Taqrir, yaitu As-Sunnah berfungsi untuk memperkokoh dan memperkuat pernyataan Al-Qur’an. Seperti hadits yang berbunyi: “Shoumu liru’yatihiwafthiru liru’yatihi” (Berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah karena melihatnya) adalah memperkokoh ayat Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah : 185.Bayan Taudhih, yaitu menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ayat Al-Qur’an, seperti pernyataan Nabi : “Allah tidak mewajibkan zakat melainkan supaya menjadi baik harta-hartamu yang sudah dizakati”, adalah taudhih (penjelasan) terhadap ayat Al-Qur’an dalam surat at-Taubah: 34, yang artinya sebagai berikut : “Dan orang-orang yang menyimpan mas dan perak kemudian tidak membelanjakannya dijalan Allah maka gembirakanlah mereka dengan azab yang pedih”. Pada waktu ayat ini turun banyak para sahabat yang merasa berat untuk melaksanakan perintah ini, maka mereka bertanya kepada Nabi yang kemudian dijawab dengan hadits tersebut.

Page 8: 5. sunnah sbg sumber

Presented by Marhamah Saleh

PEMBAGIAN SUNNAH

Sunnah atau hadis dari segi sanadnya atau periwayatannya dalam kajian Ushul Fiqh dibagi kepada 2 macam: hadis mutawatir dan hadis ahad. MUTAWATIR adalah hadis yang diriwayatkan dari Rasul oleh sekelompok perawi yang menurut kebiasaan individu-individunya jauh dari kemungkinan berbuat bohong, karena banyak jumlah mereka dan diketahui sifat masing-masing mereka yang jujur serta berjauhan tempat antara satu dengan yang lain. Dari kelompok ini diriwayatkan pula selanjutnya oleh kelompok berikutnya yang jumlahnya juga banyak, begitulah seterusnya hingga sampai kepada pentadwin (orang yang membukukan). Hadis mutawatir terbagi dua: mutawatir lafzi (diriwayatkan oleh orang banyak yang bersamaan arti dan lafaznya), dan mutawatir ma’nawi (hadis yang beragam redaksinya tapi maknanya sama).Hadis AHAD, diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak sampai ke batas hadis mutawatir. Hadis Ahad terbagi 3: Masyhur (hadis yang pada masa sahabat diriwayatkan oleh 3 perawi tetapi kemudian pada masa tabi’in dan seterusnya hadis itu menjadi mutawatir dilihat dari segi jumlah perawinya), ‘aziz (hadis yang pada satu periode diriwayatkan oleh dua perawi meskipun pada periode yang lain diriwayatkan olwh banyak orang), gharib (hadis yang diriwayatkan orang perorangan pada setiap periode).

Page 9: 5. sunnah sbg sumber

Presented by Marhamah Saleh