Top Banner
STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.1 Kurikulum Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi. Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills)yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. 5.1.1 Kompetensi BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 1
35

5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

Jul 02, 2019

Download

Documents

trandang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

STANDAR 5KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 KurikulumKurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.

Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills)yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

5.1.1 KompetensiUraikan secara ringkas kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan kekhususan atau keunggulan program studi.Kompetensi Utama : terdapat 7 area kompetensi utama yang wajib dikuasai : Area kompetensi 1 : Pengetahuan MedikKompetensi untuk mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial dan perilaku yang sudah established dan berkembang ,sehingga mampu memahami patofisiologi dan patogenesis, aspek diagnosis, aspek terapi bidang ilmu penyakit dalam dan mengaplikasikannya

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 1

Page 2: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

dalam pelayanan pasien.Area kompetensi 2 : Pelayanan pasienKompetensi untuk memberi pelayanan pasien yang profesional, memuaskan, tepat, dan efektif untuk mengatasi masalah kesehatan dan promosi kesehatan di bidang IPD.Area kompetensi 3 : Keterampilan komunikasi dan InterpersonalKompetensi dalam melakukan komunikasi dan hubungan antara manusia yang menghasilkan komunikasi dan kerjasam tim yang efektif dalam tatalaksana pasien, dengan menyertakan pasien, keluarga, dan dokter keahlian lain dalam tim tersebut, serta membangun komunikasi yang baik antar sesama profesi.Area kompetensi 4 : Pembelajaran Berbasis Praktik dan PengembangannyaKompetensi untuk meneliti, menilai dan mengkritisi serta memperbaiki pengelolaan pasien dengan dasar bukti ilmiah (EBM).Area kompetensi 5 : Praktik Berbasis SistemKompetensi untuk bersikap peka dan tanggap terhadap epidemiologi penyakit dan masalah kesehatan, sistem kesehatan nasional maupun sistem pelayanan di pusat-pusat pelayanan kesehatan setempat.Area Kompetensi 6 : ProfesionalismeKompetensi yang berkualitas, kepatuhan menjalankan tugas, integritas, kejujuran, menempatkan kepentingan pasien diatas kepentingan sendiri, kolegialitas, menghormati rasa kemanusiaan, berperilaku sesuai etika, keinginan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.Area Kompetensi 7 : Penelitian Kompetensi untuk melakukan penelitian mandiri sesuai dengan bidang Ilmu Penyakit Dalam.Kompetensi pendukung : Kompetensi Tambahan : Kompetensi Unggulan : Adapun daftar kompetensi bidang, daftar kompetensi keadaan khusus dan Level of Achiement (LoA) dapat dilihat dalam log book residen. Dokumen pendukung : - Kurikulum

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 2

Page 3: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

- Buku rancangan pengajaran (BRP)- Modul- Buku Standar Kompetensi IPD dari KIPD- Log Book PPDS- Form penilaian profesional behaviour ( Form MSF)- Contoh Naskah Penelitian Karya Akhir PPDS

Catatan:Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung dan lainnya dapat dilihat pada Kepmendiknas Nomor 045/U/2002, dan Standar Kompetensi Dokter dan Dokter Gigi Spesialis.Tahun 2008 dari Kolegium Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis. Indonesia.5.1.2 Jelaskan struktur kurikulum (perkuliahan, tugas khusus,

operasi,bedside teaching, case presentation, laporan jaga, dll),keterkaitan di antaranya, serta ketepatan waktu pelaksanaannya.

Struktur kurikulum dan rincian tugas-tugas peserta didik telah tercantum di Buku pedoman Pendidikan PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam FK UNDIP/RS Dr Kariadi Semarang.Secara ringkas peserta didik harus melalui 3 tahap pendidikan, terdiri dari :Tahap 1 ( 9 bulan, 31 SKS ):

Kuliah manajemen rumah sakit Kuliah Dasar Ilmu Penyakit Dalam (9 SKS) Kuliah Ilmu Penyakit Dalam (4 SKS) Modul Kemampuan Klinik Dasar (14 SKS) Modul Keterampilan Klinik Dasar (4 SKS) Evaluasi tahap 1

Tahap 2 ( 27 bulan, 90 SKS ) : Modul Nefrologi Hipertensi (9 SKS) Modul Kardiologi Vaskuler (9 SKS) Modul Hematologi Onkologi Medik (9 SKS) Modul Pulmonologi (9 SKS) Modul Geriatri dan Psikosomatik (9 SKS) Modul Infeksi Tropik dan Alergi Imunolog (9 SKS) Modul Reumatologi (9 SKS )

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 3

Page 4: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

Modul Gastroenterohepatologi (9 SKS) Modul Endokrin Metabolik (( SKS) Tugas Ilmiah Tinjauan Pustaka (2 SKS) Tugas Ilmiah Laporan Kasus (7 SKS) Tugas Ilmiah Proposal Penelitian Tugas ilmiah presentasi poster/oral di tingkat nasional Evaluasi Tahap 2

Tahap 3 ( 14 bulan, 36 SKS ) : Modul Kegawatdaruratan Lanjut (6 SKS) Modul Manajemen Penyakit Kritis (6 SKS) Modul Konsultasi Penyakit Dalam Lanjut (13 SKS) Modul Penyakit Dalam Lanjut (7 SKS) Tugas Ilmiah Laporan/ Tesis Penelitian (4 SKS) Evaluasi tahap 3 Evaluasi Akhir Pendidikan Spesialis (Ujian BOARD Nasional)

Total Kurikulum Program Studi Ilmu Penyakit Dalam 157 SKS ditempuh dalam waktu 4 tahun 3 bulan. Dalam pelaksanaan program kurikulum tersebut dilaksanakan melalui kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur. Kegiatan terstruktur meliputi :

Perkuliahahan (kuliah bersama mahasiswa S1 Kedokteran, kuliah tamu/pakar, kuliah dasar ilmu penyakit dalam)

Morning report (dilaksanakan setiap hari pukul 07.00-08.00) Laporan kasus (dilaksanakan setiap hari Selasa-Rabu-Kamis jam 13.00-

14.30), termasuk laporan kasus pertemuan klinikopatologi apabila ada, dan laporan kasus kematian

Laporan kasus dalam bahasa Inggris (dilaksanakan setiap hari Jumat jam 14.00)

Diskusi Visite Besar (dilaksanakan setiap hari Jumat jam 13.00) Presentasi tinjauan pustaka (dilaksanakan setiap hari Senin jam 13.00) Presentasi proposal atau hasil penelitian (dilaksanakan setiap hari Senin

dan Rabu jam 12.00) Journal Reading (jadwal menyesuaikan sub bagian masing-masing)

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 4

Page 5: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

Bed side teaching dilakukan oleh DPJP saat visite pasien di bangsal, poliklinik, ICU dan IGD

Kegiatan Tidak tersruktur meliputi : Kegiatan di poliklinik Kegiatan di bangsal perawatan Kegiatan di bangsal ICU Kegiatan di IGD Kegiatan jaga :

1. Tahap 1 : residen jaga yunior di bangsal Ilmu Penyakit Dalam2. Tahap 2 : residen jaga senior di bangsal ilmu penyakit dalam3. Tahap 3 : residen jaga di ICCU/HCU, UGD dan Rawat Inap Kelas, RS

JejaringDokumen pendukung : - Kurikulum - Struktur kurikulum- Buku panduan peserta didik- Kartu kendali kegiatan ilmiah- SOP kegiatan ilmiah- Jadwal kegiatan ilmiah- Log book

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 5

Page 6: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 6

Page 7: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

5.1.3 Pencapaian kompetensi lulusan tiga tahun terakhir.5.1.3.1 Lengkapi tabel berikut untuk data lulusan tiga tahun terakhir.

No.Prosedur Pencapaian Kompetensi

Umum

Rata-rata Pencapaian Selama Pendidikan

per Lulusan(1) (2) (3)

1 Etika : Etika profesionalisme Peserta didik Ilmu Penyakit Dalamadalah untuk menjadi dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalamyang baik dan bermanfaat bagi masyara kat yang mempunyai kemampuan yang baik:

85

1.Sikap terhadap penderita2. Sikap terhadap Staf pendidik & Kolega3. Sikap terhadap paramedis dan non paramedis4. Disiplin dan tanggung jawab5. Ketaatan pengisian dokumen medik6. Ketaatan tugas yang diberikan 7. Ketaatan melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat

2 Komunikasi : 86Komunikasi terhadap kolega, pasien/ keluarga, paramedis dan staf pengajar dilakukan dengan :1.Jujur2.Terbuka3.Bersikap baik

3 Kerjasama Tim : 851.Kerjasama yang baik antara kolega,

dokter, perawat, karyawan kesehatan, pasien dan keluarga pasien

2.Bisa bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan secara optimal

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 7

Page 8: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

4 Patient safety : 85Mengikuti kaidah-kaidah Patient SafetyIPSG 1-6

1.Identifikasi2. Cuci tangan3. Time Out 4. Komunikasi efektif 5. Pencegahan Infeksi6. Pemberian Obat

5.1.3.2 Lengkapi tabel berikut untuk data lulusan tiga tahun terakhir

No.Pencapaian Kompetensi

Beberapa Tatalaksana Penyakit dan keterampilan dasar

Rata – rata Pencapaian Selama

Pendidikan per angkatan Lulusan

(1) (2) (3)1 SLE 23 kasus2 Asma akut berat 24 kasus3 Reaksi anafilaksis 3 kasus4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus5 Struma 16 kasus6 DM gestasional 4 Kasus7 Sindrom Metabolik 28 Kasus8 Hepatitis B 39 kasus9 Hepatitis C 11 kasus

10 Sirosishati 36 kasus11 Kolesistitis 9 kasus12 Kolelitiasis 12 kasus13 Kolitis infektif 9 kasus14 Ulkus (gaster, duodenum) 15 kasus15 Perdarahan gastrointestinal 23 kasus16 Sindroma konstipasi 8 kasus17 Gagal ginjal akut/AKI derajat 1 dan 2 42 kasus18 Penyakit ginjal kronik derajat 1-4 52 kasus19 Infeksi saluran kemih bawah (sistitis

akut dan kronik)29 kasus

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 8

Page 9: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

20 Ganggunan cairan, elektrolit dan asam basa

71 kasus

21 Hipertensi pada kehamilan 22 kasus22 Limfadenopati 27 kasus23 Trombosis 21 kasus24 Angina Pektoris Stabil (APS) 25 kasus

No.Pencapaian Kompetensi

Beberapa Tatalaksana Penyakit dan keterampilan dasar

Rata – rata Pencapaian Selama

Pendidikan per angkatan Lulusan

25 Sindroma koroner akut (SKA) : UAP, NSTEMI, STEMI

32 kasus

26 Gagal jantung kongestif 56 kasus27 Aritmia 36 kasus28 Korpulmonale 26 kasus29 Syok sepsis 39 kasus30 Dengue Shock Syndrome / DSS* 5 kasus31 Infeksi nosokomial 17 kasus32 Gangguan cemas menyeluruh

(GAD)8 kasus

33 Depresi 9 kasus34 Penyakit Paru Obstrukstif Kronik

(PPOK)54kasus

35 Efusi pleura 42 kasus36 Gagal napas 43 kasus37 TB paru dengan penyulit 27 kasus38 Artritis 15 kasus39 Osteoartritis 38 kasus40 Reumatik non artikuler 19 kasus41 Gout 24 kasus42 Osteoporosis 17 kasus43 Delirium 31 kasus44 Demensia 24 kasus45 Polifarmasi 31 kasus

Dokumen pendukung : - Log book dan rekapitulasi

5.1.3.3. Lengkapi tabel berikut untuk data lulusan tiga tahun terakhir.

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 9

Page 10: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

No.

Pencapaian Kompetensi Keterampilan Klinis Lanjut

Rata – rata Pencapaian Selama

Pendidikan per angkatan

Lulusan(1) (2) (3)1 Parasentesis abdomen 24 kali

2Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

40 kali

3 Pengukuran tinggi lutut 12 kali4 Penilaian keseimbangan 14 kali5 Perawatan luka dekubitus 16 kali

6Aspirasi atau biopsi sumsum tulang

7 kali

7Pembuatan dan pembacaan sediaan apusan darah tepi

56 kali

8 Manajemen transfusi darah 58 kali

9Terapi trombolitik dan pemantauannya

10 kali

10 Torakosentesis 29 kali11 Manajemen perioperatif 46 kali

12 Artrosentesis atau injeksi intra-artikuler pada berbagai sendi besar

11 kali

13Terapi trombolisis dan pemantauannya

20 kali

Dokumen pendukung : Log book dan rekapitulasi

5.1.4 Proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi.Dalam rangka pencapaian kompetensi, jelaskan pelaksanaan: (1) Ronde bangsal (informasi frekuensi kegiatan per minggu)(2) Konferensi kasus (informasi jumlah kegiatan per bulan)(3) Journal reading(informasi frekuensi journal reading per tahun)

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 10

Page 11: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

(4) Laporan jaga(5) Diskusi multi disiplin (informasi frekuensi kegiatan per tahun)(6) Mini Cex(7) Kuliah(1) Ronde bangsal dilakukan setiap hari dipimpin oleh DPJP pasien terkait (2) Konferensi kasus dilaksanakan dengan metode presentasi kasus

sebanyak 3 kali setiap minggu (selasa, rabu dan kamis) masing-masing 2 kasus. Dihadiri oleh seluruh peserta didik dan staf subbagian terkait kasus tersebut dan bagian lain di luar bagian penyakit dalam sesuai kasus yang disajikan. Dalam 1 bulan dapat disajikan 12 kasus.

(3) Jurnal reading dilakukan di sub bagian dengan frekuensi minimal 3 jurnal setiap sub bagian untuk setiap peserta didik.Frekuensi jurnal reading sesuai dengan log book masing-masing sub bagian

(4) Laporan jaga dilakukan setiap pagi dan diikuti seluruh peserta didik dibawah bimbingan staf pengajar.

(5) Diskusi multidisiplin dengan bagian lain diselenggarakan bersama dengan presentasi kasus, sesuai dengan keterlibatan bagian lain dalam kasus tersebut. Frekuensi 3 kali dalam 1 minggu.

(6) Diskusi kasus besar setiap Jumat dihadiri seluruh peserta didik dan staf pengajar ilmu penyakit dalam

(7)Mini Cex : (8) Kuliah ilmu penyakit dalam wajib diikuti oleh PPDS tahap 1 bersama

dengan mahasiswa S1 saat perkuliahan ilmu penyakit dalam, Kuliah dasar juga diberikan pada PPDS tahap 1, prodi dan Fakultas juga menyelenggarakan kuliah tamu yang diikuti oleh semua PPDS

Selain kegiatan diatas, program studi ilmu penyakit dalam FK UNDIP juga menyelenggarakan kuliah tamu dari institusi luar (bekerja sama dengan FK UI) dalam memberikan kuliah bidang ilmu penyakit dalam sub Psikosomatik dan alergi imunologi yang rencananya dilakukan 2 kali dalam 1 tahun dalam rangka pencapaian kompetensi sesuai dengan kurikulum dan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Dokumen pendukung : - Jadwal TOD

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 11

Page 12: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

- jadwal Kuliah S1- Jadwal Kuliah matrikulasi- jadwal laporan pagi- Daftar hadir kegiatan ilmiah- Daftar hadir laporan pagi- Daftar hadir kuliah- Jadwal jaga- Dokumen mini Cex- Jadwal kegiatan ilmiah- jadwal hadir diskusi besar

5.2 Penilaian seluruh buku panduan/buku modul/logbook dalam satu tahun terakhir.

No.

Nama Mata Kuliah/

Modul/Logbook

Tidak Ada/Ada

Perubahan pada

Alasan Status: Baru/Lama/Hapus

Berlaku Mulai

Sem./Th.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Log book ( buku

Kegiatan dan evaluasi PPDS IPD FK UNDIP/RSUP dr.Kariadi Semarang

Ada perubahan

Perbaharuan defenisi operasional, penilaian tugas,job description, resume kasus dan tindakan

baru2015

2. Buku Pedoman Pendidikan Dokter Spesialis I IPD FK Undip/RSUP dr.Kariadi Semarang

Ada perubahan

Ada penyesuaian dan berdasarkan hasil rapat kerja

baru 2015

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 12

Page 13: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

3. Buku modul PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam

Ada Ada penyempurnaan sesuai dengan standar kompetensi dri KIPD

Baru 2015

4. Pedoman Evaluasi Pendidikan PPDS-1

ada Menggunakan format mini Cex, CbD, MSF dan DOPS

Baru 2015

5 SOP kegiatan pendidikan

Ada Menyesuaikan dengan kurikulum, dan kebijakan prodi yang diputuskan dalam raker pendidikan

Baru 2015

5.3 Pelayanan RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit

Kinerja pelayanan institusi merupakan jumlah kasus yang dilakukan institusi pendidikan baik di dalam institusi maupun di lahan pendidikan lainnya (RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit). Lengkapi tabel berikut untuk data dalam satu tahun terakhir. (mortalitas akibat tindakan), mortalitas yang dimaksud adalah kematian yang dilakukan audit medik (keterangan dari FK UGM dan dr suka)

No. Jenis Tindakan Jumlah Tindakan Jumlah Mortalitas

(1) (2) (3) (4)1 Hemodialisa2 Terapi insulin 3 Terapi trombolisis

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 13

Page 14: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

4 Pungsi efusi/asites5 Bone marrow

punctureTotal

Dokumen pendukung : - Buku daftar tindakan

5.4Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.

5.4.1 Jelaskan ketersediaan panduan pembimbingan karya tulis ilmiah, serta konsistensi dan efektivitas pelaksanaannya.

Sesuai Dengan Pedoman Penyelenggaraan Program Penelitian : Prosedurnya meliputi :

A. Tahap Persiapan/Pengusulan PPDS mengajukan proposal sesuai tata aturan yang berlaku :

1. Mengajukan usulan judul penelitian ke pembimbing dan disetujui organisasi penelitian program studi, setelah peserta PPDS memasuki tahap 2.

2. Membuat proposal penelitian sesuai dengan buku petunjuk penyusunan 3. Mempresentasikan proposal didepan tim Penilai/Konsultan Penelitian4. Proposal yang telah lolos penilaian dapat melanjutkan ke tahap

pelaksanaan penelitianB. Pelaksanaan Program

1. Membuat ethical Clearance2. Melaksanakan Penelitian 3. Konsultasi dengan para pembimbing4. Mengolah data hasil penelitian, bila diperlukan dapat dibantu ahli

statistik 5. Mempresentasikan hasil penelitian di depan tim peneltitan dan seluruh

peserta didik6. Memperbaiki hasil penelitian sebelum dipublikasikan

C. Tindak lanjut

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 14

Page 15: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

Pada dasarnya semua hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan karya kekayaan intelektual,peneliti diharapkan mempublikasikan hasil penelitiannya.

- Selama mengikuti Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Penyakit Dalam,peserta didik wajib melakukan penelitian sesuai kaidah metode ilmiah, menyusun laporan penelitian dan mempertahankan dalam sidang ilmiah

- Pembimbing Penelitian adalah Ka sub bagian/Staf sub bagian (konsultan) dan tercatat dalam log book penelitian

- Panduan Pembimbingan Karya Ilmiah akhir PPDS I IPD sesuai dengan Buku Panduan Program Dokter Spesialis I FK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang

- Metode Penulisan Karya ilmiah akhir disesuaikan dengan buku petunjuk penulisan tesis dan naskah publikasi Program Pendidikan Dokter Spesialis penyakit Dal Universitas Diponegoro Semarang

Dokumen pendukung :- buku petunjuk penulisan usulan penelitian tesis dan naskah publikasi- log book penelitian - SOP pengajuan proposal penelitian dan tesis

5.4.2. Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan jumlah peserta didik bimbingan pada satu tahun terakhirdengan mengikuti format tabel berikut.

NoDosen Pembimbing

Jumlah Peserta BimbinganNama

Pendidikan Terakhir

(1) (2) (3) (4)1. Prof. DR. dr. Sugiri, SpPD,SpJP S3 22. Prof.Dr. C. Suharti, PhD, SpPD-

KHOMS3 6

3. Prof. Dr. M. Husein Gassem, PhD, SpPD-KPTI

S3 6

4. Dr. Hirlan, SpPD-KGEH S2 15. DR. Dr. Lestariningsih, SpPD-KGH S3 2

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 15

Page 16: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

6. DR. Dr. Tjokorda GDP, SpPD-KEMD S3 67. DR. Dr. Hery Djagat, SpPD-KGEH S3 18. DR. Dr. Suyanto Hadi, SpPD-KR S3 39. DR. Dr. K. Hery Nugroho, SpPD-

KEMDS3 6

10. DR. Dr. Muchlis AUS, SpPD-KPTI S3 611. Dr. Agus Suryanto, SpPD-KP S2 412. Dr. Rejeki Andayani, SpPD-KGER Konsultan 213. Dr. Bantar Suntoko, SpPD-KR Konsultan 314. Dr. Santosa SpPD-KHOM Konsultan 215. Dr. Eko Adi P, SpPD-KHOM Konsultan 216 Dr. Banteng Hanang W, SpPD-KP Konsultan 4

Total 56Dokumen pendukung : - Surat tugas penunjukan pembimbing

penelitian - Daftar penelitian PPDS dan dosen IPD FK

UNDIP- SK Pembimbing, Pendidik dan Penilai

5.5 Sistem Supervisi dan Evaluasi5.5.1 Jelaskan sistem monev kurikulum untuk menjamin terlaksananya

program pendidikan sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan operasi/tindakan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya. Diadakan rapat staf pendidik 2x dalam satu minggu (setiap

selasa dan kamis) untuk evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelayanan

Diadakan Rapat Kerja Akhir Tahun ( RKAT) yang dihadiri semua staf IPD FK UNDIP/RS Dr Kariadi yang membahas kegiatan pendidikan, evaluasi kurikulum dan kegiatan pelayanan yang menunjang pendidikan

Bimbingan staf pendidik maupun sub bagian terkait dan evaluasi dengan penilaian sesuai log book baik kegiatan di

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 16

Page 17: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

bangsal, ilmiah atau tiap-tiap stase sub bagian, apabila peserta didik belum mencapai nilai batas kelulusan untuk tiap tahapan maka peserta didik belum dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya.

Sistem monev kurikulum juga dilakukan bersama kolegium dengan beberapa perubahan sistem kurikulum berdasarkan SKS

Log book residen yang baru mulai berlaku mulai tahun 2015 dan dibagikan saat awal pendidikan, perubahan isi log book disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan

Dokumen pendukung : - Notulen rapat pendidikan- Materi Workshop kurikulum dari Kolegium- log book- Struktur kurikulum lama dan baru- RKAT

5.5.2 Jelaskan sistem supervisi pendidikan untuk menjamin terlaksananya program pendidikan sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya. Supervisi pendidikan dilakukan oleh DPJP pasien, Supervisor

ruangan, dan Koordinator tahap I, koordinator tahap 2, dan koordinator tahap 3

Bimbingan dilaksanakan sesuai tahapan yang dicapai peserta didik dan tempat dimana peserta didik ditugaskan. Metode bimbingan antara lain dengan bedside teaching, presentasi topik-topik sesuai logbook dan diskusi kasus pasien. Bimbingan juga dapat berupa bimbingan kasus oleh DPJP pasien baik saat di bangsal maupun saat akan dilaporkan dalam forum ilmiah, rata-rata bimbingan kasus 16 kasus tiap bulan.

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 17

Page 18: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

log book terdiri dari buku raport yang berisi perkembangan studi dan evaluasi peserta didik yang harus di tandatangani oleh DPJP, koordinator tahap, Kepala sub bagian, dan KPS, Log book berisi mengenai kompetensi standar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta level of achievementnya dan resume jumlah kasus maupun keterampilan klinik yang telah dicapai untuk tiap tahapan pendidikan

Dokumen pendukung : - log book- jadwal kegiatan laporan kasus- kartu kendali kegiatan ilmiah

5.5.3. Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan (yang terukur) untuk menilai kompetensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, keterampilan, dan perilaku. Jelaskan pula keberadaan dokumennya.

Evaluasi PPDS Tahap I : 1. Komponen yang dinilai:

I. PENGETAHUAN, yang terdiri atas:a. PRESENTASI KASUS: sudah menyerahkan 90 naskah kasus

yang ditandatangani pemimpin diskusi pagi/DPJP pasienb. UJIAN MID SEMESTER : mencapai nilai batas lulusc. UJIAN PRE SEMESTER: mencapai nilai batas lulusd. UJIAN SEMESTER: mencapai nilai batas luluse. UJIAN PF: nilai ujian PF mencapai nilai batas lulus

II. KETERAMPILAN:a. Pemeriksaan fisik: hasil penilaian dari supervisor pendidikan

mencapai nilai batas lulus (lihat lembar penilaian supervisor)b. Prosedur/tindakan sesuai kompetensi spesialis penyakit

dalam : mampu melakukan prosedur sesuai kompetensi tahap I

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 18

Page 19: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

c. Membuat POMR: mampu membuat catatan medik yang baik dan benar sesuai dengan pedoman pembuatan POMR

III. SIKAP DAN PERILAKU, yang dinilai :1. Keterlambatan hadir dan absensi pada acara ilmiah

a. Keterlambatan: apabila hadir lebih dari sama dengan 10 menit dari jadwal dan tidak disertai surat keterangan dari chief ruangan atau supervisor ruangan

b. Absensi: apabila tidak hadir atau hadir lebih dari sama dengan 30 menit dari jadwal dan tidak disertai surat keterangan dari chief ruangan atau supervisor poliklinik

2. Memanipulasi dataBerbohong sehingga mengganggu proses belajar mengajar dan/atau membahayakan pasien

3. KelalaianTidak melaksanaan pelayanan sesuai prosedur sehingga berpotensi mengancam keselamatan pasien

4. Pelanggaran etika beratPerbuatan melanggar etika sesuai dengan penilaian yang ditetapkan oleh departemen ilmu penyakit dalam yang berkoordinasi dengan komite medik RSDK/FK UNDIP

2. Metode Evaluasi : a. Formatif : menggunakan form Mini CEX, Form Multi Source

Feedback masing-masing dilakukan tiap 3 bulan selama Tahap I

b. Sumatif : MCQ saat ujian pre semester, mid semester dan akhir semester, ujian Lisan kasus dan Pemeriksaan fisik, Ujian Ketrampilan klinis dasar dengan form DOPS masing-masing 1 kali selama di Tahap

3. Syarat lulus Naik ke Tahap IIa. Rata-rata semua nilai mencapai nilai batas lulus (NBL) yaitu ≥

70b. Tidak memiliki masalah sikap perilakuc. Absensi ≥ 80 % dalam tiap TOD

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 19

Page 20: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

d. Bila ada salah satu nilai tidak mencapai batas lulus maka akan dipertimbangkan untuk dilakukan ujian ulangan

e. Keputusan kenaikan tahap ditentukan oleh KPS melalui yudisium

Evaluasi PPDS TAHAP II1. Evaluasi di sub bagian diselenggarakan oleh masing-masing sub

bagian2. Komponen yang dinilai/dievaluasi meliputi :

a. Pengetahuan (sesuai standar kompetensi dari kolegium)b. Keterampilan ( sesuai standar kompetensi dari kolegium)c. Sikap/perilaku

3. Metode Evaluasi : a. Pengetahuan : dengan ujian lisan, MCQ/MEQ/Esay/Form CBD, Mini CEXb. Keterampilan : Form DOPSc. Sikap/perilaku : Form Multi Source Feedback

4. Nilai Ujian 9 sub bagian: mencapai nilai batas lulus (70)5. Apabila tidak lulus wajib mengulang ujian/restase (ditentukan oleh

Kepala sub bagian terkait) 6. PPDS tahap II dapat mengikuti yudisium kenaikan ke tahap III

apabila 9 sub bagian sudah mendapat nilai dan dinyatakan lulus 7. Syarat lulus naik ke tahap III :

a. Rata-rata semua nilai mencapai nilai batas lulus (NBL) yaitu ≥ 70b. Tidak memiliki masalah sikap perilakuc. Absensi ≥ 80 % dalam tiap TODd. Tugas ilmiah kasus sudah selesai 75% dari total kasus, dan

tugas ilmiah tinjauan pustaka sudah selesai 75% dari total jumlah tinjauan pustaka

e. Bila ada salah satu nilai tidak mencapai batas lulus maka akan dipertimbangkan untuk dilakukan ujian ulangan

8. Kenaikan ke Tahap III ditentukan melalui yudisium oleh KPS

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 20

Page 21: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

Evaluasi PPDS TAHAP III1. Komponen yang dinilai/dievaluasi

I. PENGETAHUANa. NILAI UJIAN BOARDb. NILAI UJIAN PROPOSALc. NILAI TUGAS PENANGGUNG JAWAB

II. KETERAMPILANa. Pemeriksaan Fisikb. Prosedur/tindakan sesuai kompetensi spesialis penyakit

dalamc. Membuat POMRd. Menjawab konsul antar bagian

III. SIKAP/PERILAKUa. Keterlambatan hadir dan absensi pada acara ilmiah

Keterlambatan: apabila hadir lebih dari sama dengan 10 menit dari jadwal dan tidak disertai surat keterangan dari chief ruangan atau supervisor poliklinik

Absensi: apabila tidak hadir atau hadir lebih dari sama dengan 30 menit dari jadwal dan tidak disertai surat keterangan dari chief ruangan atau supervisor poliklinik

b. Memanipulasi dataBerbohong sehingga mengganggu proses belajar mengajar berpotensi mengancam keselamatan pasien

c. KelalaianTidak melaksanakan pelayanan sesuai prosedur sehingga berpotensi mengancam keselamatan pasien

d. Pelanggaran etika beratPerbuatan melanggar etika sesuai dengan penilaian yang ditetapkan oleh departemen ilmu penyakit dalam yang berkoordinasi dengan komite medik RSDK/FK UNDIP

2. Metode Evaluasi :a. Formatif : menggunakan form Mini CEX, Form Multi Source

Feedback masing-masing dilakukan 1 kali tiap siklus TOD

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 21

Page 22: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

b. Sumatif : MCQ dan MEQ saat ujian BOARD, ujian Lisan kasus dan Pemeriksaan fisik saat ujian BOARD. Format CBD dan DOPS dilakukan 1 kali tiap siklus TOD

Syarat Lulus tahap 3 : 1. 2.

Dokumen evaluasi setiap tahap, nilai tugas-tugas peserta didik dan evaluasi stase tersimpan pada sekretariat Ketua Program Studi dan juga tercatat dalam buku log book peserta didik. Adapun kriteria penilaian yang digunakan sebagai berikut

A : 85 – 100B : 70 – 84C : 60 – 69D : 50 – 59E : <50

Dokumen pendukung : - daftar nilai - log book- dokumen mini cex, DOPS, Cbd, MSF- surat yudisium kelulusan- Lembar verifikasi kenaikan tahap

5.6 Upaya Peningkatan Suasana Akademik.Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.5.6.1Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan,

kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik), ketersediaan dokumen dan konsistensi pelaksanaannya.

1. Pada diskusi pagi laporan jaga dipimpin oleh staf IPD, tim jaga mempresentasikan laporan jaga dan peserta didik berhak memberikan pertanyaan, masukan atau saran baik dari sub bagian terkait atau

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 22

Page 23: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

penanggungjawab ruangan dan juga masukan atau saran dari staff pendidik.2. Tim Jaga terdiri dari residen jaga senior, residen jaga IRNA, residen jaga UGD.

Resdien jaga senior bertugas mempresentasikan laporan jaga, dan akan dibantu oleh residen jaga UGD dan jaga IRNA sesuai dengan waktu jaganya, untuk menjawab pertanyaan, menanggapi saran dan masukan.

3. Pada acara diskusi ronde besar yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang terkait kasus yang diajukan, kasus dipresentasikan residen tahap II yang merawat pasien, diteruskan dengan masukan dan saran dari sub bagian residen terkait, penanggungjawab ruangan maupun dari staf pendidik.

4. Pada kegiatan ilmiah presentan baik jurnal, kasus maupun tinjauan pustaka, ditunjuk 2-3 residen yang bertugas menjadi penyanggah ilimiah, dan juga diberi kesempatan oleh moderator untuk masukan, saran, ataupun pertanyaan dari residen lainnya dan staf pendidik.

5. Semua PPDS IPD yang bertugas di poliklinik, wajib memeriksa setiap pasien dengan benar, dan membimbing koas stase poliklinik.

6. Apabila menghadapi kasus sulit, PPDS IPD melakukan konsultasi secara berjenjang kepada residen senior diatasnya (Tahap I ke Tahap II berlanjut ke Tahap III) dan bila perlu ke dokter konsultan sesuai jadwal, DPJP, maupun ke subbagian yang terkait

Kebijakan kebebasan dalam suasana akademik dijamin dalam SOP kegiatan ilmiah

Dokumen pendukung : - Jadwal laporan pagi- SOP kegiatan ilmiah- Contoh undangan presentasi kasus

5.6.2Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.

No Jenis Sarana dan Prasarana

Jumlah

KETERANGAN Status Kepemilikan

1 Ruang Administrasi 5 RS

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 23

Page 24: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

2 Ruang Kuliah 1 RS3 Ruang diskusi 9 Ruang diskusi staf, diskusi

sub bagian,ruang diskusi besar

RS

4 Ruang Kerja dosen 131

Sesuai sub bagianRuang kerja di fakultas

RSFakultas

5 Ruang Laboratorium Sentral

1 RS

6 Lab skill 1 Fakultas7 Ruang Perpustakaan 9

111

Sub bagian BagianPerpustakaan FKPerpustakaan Universitas

Sub BagianBagianFakultasUniversitas

8 Ruang Residen 2 Ruang jaga putra dan putri

RS

9 LCD Projector 12 9 di sub bagian2 di ruang diskusi residen1 di ruang diskusi staf

BagianFakultasFakultas

10 Over head 1 RS dan FK11 Komputer 16 RS dan FK12 Papan tulis 5 RS dan FK13 Printer 8 RS dan FK14 Internet 4 Dilengkapi wifi hotspot RS dan FK15 Bangsal Pelayanan

(Bangsal Rajawali infeksi (R.6 A dan B), Non Infeksi (R.3 A dan B), C3 L2 (kemotherapi)

4 Bangsal infeksi termasuk ruang isolasi

RS

16 IGD 1 UGD dilengkapi kamar operasi khusus UGD dan

RS

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 24

Page 25: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

ruang resusitasi lengkap17 HCU,ICU, ICVCU 1 39 tempat tidur RS18 Isolasi IGD 1 2 tempat tidur RS18 Geriatri 1 2 lantai RS19 Unit Strok 1 RS20 Unit Jantung 1 Unit Penyakit Jantung

RSDKRS

21 Unit MDR TB 1 Poliklinik dan Bangsal MDR TB

RS

22 Ruang Isolasi infeksi R.6 A & B

1 28 tempat tidur RS

23 Poliklinik 1 Masing-masing sub bagian tersedia 1 ruang poliklinik

RS

24 Ruang USG 1 RS25 Ruang Kemoterapi 1 Bangsal khusus

kemoterapiRS

26 Ruang Rehabilitasi medik 1 Gedung Unit rehabilitasi Medik, antara lain Fisioterapi, Okupasi Terapi, Ortotik prostetik, Psikologi, Hydroterapi, elektroterapi, terapi panas, terapi dingin

RS

27 BMP 1 Dilakukan di ruang tindakan bangsal

RS

28 Endoskopi 2 Dalam unit diagnostik RS RS29 Ruang Hemodialisa 1 Terdiri 17 tempat tidur RS30 Ruang CAPD 1 Termasuk dalam unit

hemodialisisRS

31 Ruang VCT 1 Terpisah dari Poliklinik Rawat Jalan Penyakit Dalam

RS

Dokumen pendukung :

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 25

Page 26: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

- Foto sarana prasarana - Daftar inventaris

5.6.3Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas) untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian bersama, dll.).

1. Peserta didik wajib mengajukan karya ilmiah di tingkat nasional minimal 1 kali, materi yang diajukan dapat berasal dari karya akhir, penelitian bersama dengan peserta didik yang lain atau laporan kasus problematik yang disetujui oleh sub bagian terkait dan diketahui oleh KPS

2. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan ilmiah laporan pagi, diskusi kasus, tinjauan pustaka, tesis, EKG Club, dan journal reading di setiap sub bagian, melakukan kegiatan ilmiah yang berkesinambungan, antara lain :- Mencari dan menelusuri sumber kepustakaan di perpustakaan/ internet- Mengikuti kegiatan di luar kelas, yaitu simposium, kongres, pertemuan Ilmiah- Menyajikan ceramah ilmiah dalam bentuk laporan kasus, tinjauan pustaka, dll- Mengikuti bimbingan di luar jam kuliah- Pengabdian masyarakat (Sub bagian Geriatri) : Posyandu Lansia, Panti Wreda

3. Kegiatan non akademik antara lain : kegiatan kerohanian rutin, olahraga : sepak bola, badminton, dan kegiatan seni, keterlibatan dalam kepanitiaan simposium/workshop

Dokumen pendukung : - Foto kegiatan kerohanian- Foto kegiatan olah raga - Foto kegiatan kesenian- Fc sertifikat peserta seminar/workshop

5.6.4Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1) etika kedokteran, (2) kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokter-pasien. Jelaskan pula keberadaan panduan serta konsistensi pelaksanaannya.

(1) etika yang harus ditaati oleh peserta didik tercantum dalam Buku Panduan Pelaksanaan Tugas PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam. Peserta PPDS juga wajib mengikuti kegiatan kuliah etika kedokteran yang diberikan saat Pekan orientasi manajemen

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 26

Page 27: 5 rev tgl 28 Jan 2017.doc · Web view1 SLE 23 kasus 2 Asma akut berat 24 kasus 3 Reaksi anafilaksis 3 kasus 4 Hipoglikemia ringan dan berat 54 kasus 5 Struma 16 kasus 6 DM gestasional

RS(2) kemampuan kerjasama dalam tim, setiap peserta didik tahap II akan dikelompokan sesuai dengan stase sub bagian yang dijalankan. Kerjasama tim akan dibimbing dalam stase tersebut. Selain itu, dalam tugas jaga di luar jam kerja kerjasama dalam tim diwujudkan dengan konsultasi berjenjang sesuai tingkatan tahap dan tanggungjawab selama jaga. Tim jaga dipimpin oleh peserta didik yang bertugas di UGD.(3) Hubungan dokter-pasien : dikembangkan melalui kuliah Komunikasi efektif yang diberikan saat kuliah dasar, selanjutnya hubungan dokter-pasien akan dievaluasi dengan form penilaian kompetensi umum (hubungan dokter-pasien)Dokumen pendukung : - Fc sertifikat POS MARS- SOP konsultasi berjenjang - Form penilaian kompetensi umum

BAN-PT : Buku III Borang Akreditasi Prodi Spesialis Penyakit Dalam 27