UPAYA PENINGKATAN MUTU CPO MELALUI ANALISIS KEBUTUHAN UAP DIAREA
STASION KLARIFIKASI PKS 20 TON TBS/JAM
Waldemar Naibaho dan Parulian Siagian
ABSTRACT
Clarification Station is the last station in the processing of
palm oil, has 13 purifiers gradually with a working system in the
form of precipitation, filtering, rotation, and vacuum. The
temperature of the steam supplied to the unit that takes the steam
is between 138.22 oC. The result of this clarification station will
determine the quality of the CPO to be sent to further processing
to be manufactured into finished goods.-------------Keywords:
station clarification mass. CPO
I. PENDAHULUAN1.1.Latar BelakangPengolahan kelapa sawit
membutuhkan energi untuk mengekstraksi minyak sawit dan inti sawit.
Energi tersebut berbentuk uap yang berperan dalam proses kimia,
fisika, dan mekanika. Uap diperlukan terutama dalam proses
sterilisasi buah, pelumatan, pengempaan, pengeringan inti dan salah
satunya pada proses pemurnian minyak di stasiun klarifikasi. Hasil
dari stasiun klarifikasi ini akan sangat menentukan mutu dari CPO
(Crude Palm Oil) yang akan dikirim. Dalam proses yang dilakukan
untuk memurnikan minyak, stasiun ini menggunakan uap air jenuh
(Saturated Steam). Penggunaan uap jenuh ini akan mempermudah proses
pengendapan sehingga pemisahan minyak dengan air dan lumpur akan
lebih mudah dilakukan.
1.2. TujuanUntuk mendapatkan jumlah uap yang dibutuhkan pada
setiap alat yang digunakan pada stasiun klarifikasi sehingga
didapatrkan kandungan CPO yang lebih bagus.
1.3. ManfaatUntuk menghindari penggunaan uap yang berlebihan
selama proses pemurnian yang kemungkinan dapat merusak mutu dari
minyak sawit.
1.4. Metodologi Penelitian1.4.1. Lokasi Penelitian PTPN IV Sawit
Langkat pada tahun 20101.4.2. Parameter yang DiukurData pendukung
dalam analisa ini adalah:Tekanan uap masuk Temperatur uap
masukTemperatur massa masukTemperatur massa keluarPenghitungan
kebutuhan uap pada stasiun klarifikasi1.4.3. Alat-alat
PenelitianSand Trap TapCrude Oil Tank (COT)Continous Settling Tank
(CST)Oil Tank (OT)Sludge Tank (ST)Storage tankFat pitSludge oil
recoveryAnalisa kebutuhan uap antara massa minyak kasar dan massa
uap hasil perhitungan kebutuhan uap tersebut akan dimasukkan dalam
bentuk grafik.Pembuatan program/ aplikasi kebutuhan uap dengan
Visual Basic 6.0.
II. TELAAH LITERATUR2.1. Proses Pembentukan UapUap merupakan
hasil dari proses perubahan secara fisika pada zat cair, dimana zat
tersebut mengalami perubahan dikarenakan adanya panas yang
diberikan. Salah satu alat yang digunakan yaitu ketel uap. (Pedoman
Operasional Pengolahan Kelapa Sawit). Ketel uap merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mengubah energi air menjadi energi
potensial uap dengan bantuan panas hasil pebakaran cangkang dan
fiber, yang kemudian uap tersebut akan digunakan untuk pembangkit
tenaga listrik (dengan menggunakan turbin uap) serta mensuplai uap
untuk kebutuhan proses pengolahan di pabrik. Kemampuan ketel uap
menghasilkan uap dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
pengoperasian, karakteristik bahan bakar, jenis ketel dan sistem
pembakaran dalam dapur. (Pedoman Operasional Pengolahan Kelapa
Sawit). Dalam prosesnya adapun siklus yang digunakan pada ketel uap
adalah siklus rankine.Cara kerja siklus rankine: Proses 1-2: Fluida
kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah menjadi tekanan
tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga hanya
membutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses pemompaan.
Gbr 2. Siklus Rankine pada diagram T s Proses 2-3: Air
bertekanan tinggi memasuki Ekonomiser untuk dipanaskan. Di sini air
berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung pada tekanan
konstan. Proses 3-4: Uap jenuh masuk ke ketel/ boiler. Proses 4-5 :
Uap yang dari boiler dipanaskan kembali sehingga menjadi uap kering
Proses 5-6: Uap kering berekspansi pada turbin sehingga
menghasilkan kerja berupa putaran turbin. Proses ini menyebabkan
penurunan temperature dan tekanan uap, sehingga pada sudu turbin
tingkat akhir kondensasi titik air mulai terjadi. Proses 6-1: Uap
basah memasuki kondensor dan didinginkan sehingga semua uap berubah
menjadi fase cair. Air dipompakan kembali 2.2. Turbin UapTurbin
merupakan alat untuk mengkorversikan energi dari steam menjadi
energi mekanis (putaran) untuk membangkitkan energi listrik melalui
alternator. Kelancaran operasi turbin sangat tergantung dari suplai
uap yang dihasilkan boiler.
Gbr 3. Turbin Uap
2.3. Back Pressure Vessel ( BPV )BPV merupakan bejana bertekanan
untuk menyimpan uap yang berasal dari turbin yang kemudian akan
didistribusikan ke instalasi pengolahan pabrik.
Gbr 4. Back Pressure Vessel2.4. Perpindahan panas pada ketel
uapPanas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan udara
yang dipindahkan kepada air, uap, ataupun udara, melalui bidang
yang dipanaskan pada suatu instalasi ketel uap, ada tiga cara
yaitu:
1. Perpindahan panas secara konduksi Perpindahan panas secara
konduksi adalah perpindahan panas dari suatu benda padat ke bagian
lain dari benda padat tersebut yang diakibatkan adanya perbedaan
temperatur.Didalam dinding ketel tersebut, panas akan dirambatkan
oleh molekul- molekul pada dinding ketel sebelah luar yang
berbatasan dengan api, menuju ke molekul- molekul dinding ketel
sebelah dalam yang berbatasan dengan air, uap ataupun udara. Untuk
selanjutnya, panas yang dibawa merambat oleh dinding ketel tersebut
akan diterima oleh molekul- molekul air, uap, ataupun udara dengan
cara perpindahan panas konveksi ...............(.1) dimana : Qkond
= panas yang diserap secara konduksi (W)k= konduktivitas dinding
yang dipanaskan (W/m.C)A= Luas bidang yang dipanaskan
(m2)=gradientsuhukearah perpindahan kalor2. Perpindahan panas
secara konveksi Perpindahan panas secara konveksi merupakan
perpindahan panas yang dilakukan oleh molekul- molekul suatu fluida
(cair ataupun gas). Molekul tesebut dalam gerakannya menyebar ke
segala arah membawa panas, pada saat molekul tersebut menyentuh
diding ketel maka panasnya dibagikan sebagian.Bila gerakan dari
molekul yang kesegala arah tersebut disebabkan karena perbedaan
temperatur didalam fluida itu sendiri, maka perpindahan panas
tersebut dinamakan konveksi bebas (konveksi alamiah), sedangkan
bila disebabkan akibat dari kekuatan mekanis (karena dipompakan
atau dihembuskan dengan fan) maka perpindahan panas tersebut
dinamakan konveksi paksa.Qkonv= h.A.T (2) dimana :Qkonv= Laju
perpindahan dengan cara konveksi (W)A = Luas Perpindahan panas (m2)
H =.Koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2.C) T = Beda antar
suhu permukaan (Tw) dan suhu fluida ( (C)3. Perpindahan panas
secara radiasi Perpindahan panas secara radiasi merupakan
perpindahan panas antara suatu benda ke benda lain dengan cara
melalui gelombang- gelombang elektro- magnetis tanpa tergantung
kepada ada atau tidak adanya media diantara benda yang menerima
pancaran panas tersebut. ...............(3) dimana : Qrad= panas
yang diserap secara radiasi (W) = Faktor Emisivitas = Konst Stefan
Boltzman = 5,669 x 10-8 (W/m2 jam K4)A = Luas bidang yang
dipanaskan (m2)T1 = Temperatur nyala api (K)T2 = Temperatur benda
yang dipanaskan (K)
2.5. Pengertian Stasiun klarifikasiStasiun klarifikasi merupakan
stasiun terakhir dari proses pengolahan CPO, hasil daripada stasiun
akan menentukan mutu daripada CPO yang akan disimpan pada tangki
timbun (storage tank), yang kemudian akan dikirim untuk diolah
menjadi suatu produk. 1. Sand Trap TankSand trap tank berfungsi
untuk memisahkan minyak kasar dari pasir serta benda-benda lain
yang terikut dengan cara pengendapan, terjadinya pengendapan
tersebut akibat adanya gaya gravitasi dan pengaruh daripada
temperatur yang mengakibatkan perbedaan berat jenis. Temperatur
minyak kasar pada Sand Trap Tank diharapkan 95 . Minyak hasil dari
tangki ini kemudian disalurkan ke ayakan getar (vibro
separator).
Gbr 5. Sand Trap Tank2. Vibro Separator (ayakan getar)Vibro
separator (ayakan getar) merupakan alat yang digunakan untuk
menyaring minyak mentah dari serabut, serat fiber dan pasir yang
terikut bersama crude oil karena tidak terendap di sand trap tank
dan dapat mengganggu proses pemisahan minyak, hasil dari proses ini
kemudian akan ditampung pada crude oil tank (bak RO). Getaran Vibro
Separator dikontrol melalui penyetelan bandul yang diikat pada
electromotor.3.Crude Oil Tank (bak RO)Crude oil tank berfungsi
untuk mengendapkan partikel partikel yang tidak larut dan lolos
dari ayakan getar atau vibro separator dan meningkatkan temperatur
sebelum minyak kasar dipompakan ke Continuos Settling Tank. Pemanas
pada Crude oil tank menggunakan steam coil untuk membantu
pengendapan kotoran dalam minyak kasar, pengendapan minyak lebih
sempurna jika panas dipertahankan 95 0C. Minyak hasil dari Crude
oil tank akan diproses kembali ke Continuos Settling Tan
Gbr.6. Vibro Separator4.Continuos Settling Tank Continuos
settling tank merupakan tangki yang dapat memisahkan lumpur dengan
minyak dimana prinsip pemisahan tersebut berdasarkan perbedaan
berat jenis dari masing-masing komponen minyak mentah, dimana untuk
berat jenis yang berat mengalir kedasar tangki yang kemudian akan
dikirimkan ke sludge tank, sedangkan untuk berat jenis yang ringan
akan dikirimkan ke oil tank. Temperatur minyak pada Continuos
settling tank di harapkan antara 95 - 98 0C, adapun pemanasan awal
pada Continuos settling tank ini menggunakan steam injeksi dan
kemudian dilanjutkan dengan steam coil.2.6. Proses pemurnian minyak
yang masih mengandung lumpur dan kotoran dengan kadar yang ringan 3
5 % :5.Oil tankOil tank merupakan tanki penampung minyak sementara
hasil pemisahan dari Continuos settling tank, minyak yang mengalir
pada oil tank masih memiliki kandungan air dan kotoran dalam jumlah
ringan. Oil tank merupakan sumber panas untuk pengolahan
selanjutnya sehingga suhu minyak pada oil tank sangat berpengaruh
karena tidak terjadi lagi pemanasan, dimana temperatur pemanasan
pada tangki ini berkisar antara 90 950C. Tujuan pemanasan minyak
ini juga untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air dan kotoran
ringan dengan cara pengendapan, sistem pemanasan pada oil tank
menggunakan pipa spiral yang dialiri uap ( steam coil ).6.Oil
purifierOil purifier berfungsi untuk memisahkan air dan kotoran
yang berasal dari oil tank dengan cara sentrifugal dengan kecepatan
putaran 6000 7000 rpm. Akibat putaran tersebut maka akan terjadi
gaya sentrifugal dengan perbedaan berat jenis, berat jenis yang
berat akan terlempar dan akan ditampung dalam pipa, sedangkan berat
jenis yang ringan akan terlempar mendekati pusat pusaran, dan
minyak akan mengumpul ditengah yang kemudian akan dipompakan
langsung ke vacum dryer. 7.Vacuum drierVacuum drier berfungsi
mengeringkan minyak dengan mengurangi kadar air dari dalam minyak
dengan kondisi vacum. Cara kerja dari vacum dryer yaitu minyak dari
oil purifier dipompakan naik ke vacuum drier. Di dalam mesin ini
terdapat beberapa nozzle yang berfungsi untuk mengkabutkan minyak.
Akibat pengabutan tersebut butir - butir air akan memisah dengan
butiran minyak. Karena kondisi minyak yang dikabutkan panas, maka
butir - butir air tersebut akan mudah menguap menjadi uap air yang
akhirnya akan mudah dihisap oleh kevakuman tersebut. Minyak akan
turun ke dasar tangki dan dipompakan menuju oil weighter yang
kemudian akan dikirim ke storage tank.8.Sludge tankProses ulang
pada sludge yang masih memiliki kandungan minyak yang berasal dari
Continuous settling tank dimulai dari sludge tank. Sludge tank
merupakan tangki penampungan sludge sementara yang kemudian akan di
olah dalam sludge separator. Sludge yang terdapat dalam sludge tank
mendapat pemanasan yang tinggi, sehingga dapat memisahkan minyak
yang terikat dengan lumpur, suhu dalam sludge tank dipertahankan 90
980C.9.Balance tankBalance tank merupakan tangki penampung minyak
yang akan dipompakan ke Strainer, fungsi dari tangki ini adalah
untuk mengurangi tekanan cairan yang dipompakan langsung dari
sludge tank sehingga cairan tetap dalam keadaan kondisi
tenang.10.StrainerStrainer merupakan alat yang berguna untuk
mengurangi serabut yang terdapat pada sludge sehingga tidak
mengganggu kerja Sludge Seperator. Alat ini terdiri dari saringan
dan sikat yang berputar. Alat ini dianggap kurang efektif untuk
menyaring karena volume alat yang kecil sehingga memiliki masa
tunggu yang singkat.11.Pre CleanerPre Cleaner merupakan alat yang
berfungsi untuk mengambil pasir halus yang masih terdapat di dalam
sludge sebelum diolah pada sludge separator, agar peralatan pada
sludge separator dapar terbebas dari keausan dini. Pemisahan
dilakukan dengan prinsip yang dihasilkan dari tekanan yang
dipompakan di mana bagian dengan berat jenis yang lebih berat akan
terlempar ke bagian luar dan di alirkan ke bagian bawah. Sedangkan
bagian dengan berat jenis yang lebih ringan akan terlempar ke
bagian tengah dan dialirkan ke outlet Pre Cleaner menuju sludge
separatorseparator ini kemudian akan diproses ulang ke Continuous
Settling Tank yang kemudian akan diproses lagi ke oil tank dan
seterusnya.
Gbr 7.Skema proses pada stasiun klarifiksi
12.Sludge separatorSludge separator merupakan alat untuk
memisahkan minyak dari sludge dengan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan dari putaran 5000 rpm. Minyak yang berat jenisnya lebih
kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut
sudut dis. Minyak hasil dari proses sludge
VISI (2012) 20 (3) 1070-1099
1070_____________ISSN 0853-0203
Keterangan Gambar 8 :1. Ketel Uap: digunakan untuk mengubah
energi air menjadi energi potensial uap dengan bantuan panas hasil
pembakaran dari cangkang dan fiber.2. Turbin Uap: digunakan untuk
mengubah energi potensial uap ke dalam energi mekanis pada poros,
yang kemudian akan dirubah menjadi energi listrik dengan
menggunakan alternator yang berhubungan dengan poros turbin.3. Back
Pressure Vessel (BPV): sebagai tempat menyimpan dan
mendistribusikan uap ke instalasi pengolahan pabrik dengan tekanan
2,6 3 kg/cm2, dan temperatur 128,08 132,88oC.4. Sterilizer:
digunakan untuk mempermudah pelepasan berondolan dari tandan dan
menghentikan proses peningkatan Asam Lemak Bebas (ALB).5.
Stripping: tempat untuk memisahkan berondolan dari tandan.6.
Digester: digunakan untuk melumatkan daging buah dan memisahkannya
dengan biji.7. Pressing: sebagai tempat mengeluarkan minyak dari
daging buah dengan cara penekanan.8. Stasiun Biji: sebagai tempat
pemisahan cangkang dan inti untuk menghasilkan inti sawit dengan
mutu yang sesuai spesifikasi.9. Sand Trap Tank: sebagai tempat
memisahkan minyak kasar dari pasir serta benda-benda lain yang
terikut dengan cara pengendapan.10. Vibro: digunakan untuk
menyaring minyak mentah dari serabut, serat fiber dan pasir.11.
Crude Oil Tank (Bak RO): digunakan untuk mengendapkan partikel
partikel yang tidak larut dan lolos dari ayakan getar.12.
Continuous Settling Tank (CST): tangki tempat memisahkan lumpur
dengan minyak dimana prinsip pemisahan tersebut berdasarkan
perbedaan berat jenis.13. Sludge Tank: merupakan tempat penampungan
lumpur dan sumber panas untuk pengolahan selanjutnya.14. Sludge
Separator: digunakan untuk memisahkan minyak dari sludge dengan
gaya sentrifugal dengan kecepatan putaran 5000 rpm.15. Oil Tank:
merupakan tempat penampungan minyak dan pada tangki ini minyak
diberi pemanasan untuk pengolahan selanjutnya.16. Oil Purifier:
digunakan untuk memisahkan minyak dari lumpur yang berasal dari oil
tank dengan cara sentrifugal dengan kecepatan putaran 6000 7000
rpm.17. Vacuum drier: digunakan untuk mengeringkan minyak dengan
mengurangi kadar air dari dalam minyak dengan kondisi vacum.18. Fat
Pit: digunakan untuk menampung lumpur dan tumpahan minyak saat
proses pengolahan.19. Sludge Oil Recovery: digunakan untuk mengutip
minyak kembali yang terdapat dalam fat pit yang kemudian akan di
proses kembali pada CST.20. Storage Tank: digunakan sebagai tempat
penampungan minyak hasil olahan sebelum dikirim.3.2. Perhitungan
Kandungan MassaPada PKS Langkat kapasitas olah dari pada pabrik
adalah 20 Ton TBS/ jam, dan jumlah kandungan massa dari setiap alat
perlu diketahui untuk mengetahui jumlah panas yang akan diperlukan
untuk memanaskan massa daripada sawit ataupun minyak yang berada
pada stasiun klarifikasi.3.2.1. SterilizerTandan buah segar (TBS)
dari lori dimasukkan kedalam sterilizer, yang kemudian akan direbus
untuk proses sterilisasi sebelum diproses menjadi minyak. Dalam 1
sterilizer terdapat 8 lori, dimana setiap lorinya berkapasitas 2,5
ton.Sterilizer dengan tiga tahap perebusan/pemasukan uap
Gbr. 9. Sistem Perebusan Tripple Peak (SPTP)Keterangan:Tekanan
uap dan Temperatur yang dibutuhkan pada proses perebusan Puncak I
yaitu 2,0 Kg/cm2 dan temperaturnya pada tabel uap pada lampiran A
adalah 119,62 oC. Tekanan uap dan Temperatur yang dibutuhkan pada
proses perebusan Puncak II yaitu 2,6 Kg/cm2 dan temperaturnya pada
tabel uap pada lampiran A adalah 128,08oC. Tekanan uap dan
Temperatur yang dibutuhkan pada proses perebusan Puncak III yaitu
3,0 Kg/cm2 dan temperaturnya pada tabel uap pada lampiran A adalah
132,88oC.
10. Skema massa pada sterilizerKandungan massa pada
sterilizer:Kapasitas 20 Ton TBS/ jam = 20.000 kg/ jamDimana massa
yang keluar dari sterilizer diperkirakan 99% sedangkan kondensat
yang diperkirakan 1%, maka kandungan massanya adalah:TBS masak 99%
= 99% 20000 kg/jam = 19.800 kg/jamKondensat (uap menjadi air) 1% =
1% 20000 kg/jam = 200 kg/jam 3.2.2. StrippingTBS masak dari
sterilizer diumpankan ke stripper drum untuk melepaskan buah dari
tandannya dengan cara bantingan akibat dari putaran drum.
Gbr. 11. Skema massa pada strippingKandungan massa pada
stripping:TBS masak 99% = 19.800 kg/jamBerondolan buah kelapa sawit
diperkirakan antara 65%, sedangkan tandan kosong diperkirakan
antara 35%, maka kandungan massanya adalah:Berondolan buah 65% =
65% 19.800 kg/jam = 12.870 kg/jamTandangan kosong 35% = 35% 19.800
kg/jam = 6.930 kg/jamDigesterBerondolan dari stripping diumpankan
ke alat digester, dimana pada alat ini daging buah dilepaskan dari
biji dengan menggunakan alat berupa pisau pengaduk berputar.
Gbr. 12. Skema massa pada digesterKandungan massa pada
digester:Berondolan buah 65% = 12.870 kg/jamDiperkirakan Perikarp
(Daging buah) 75 %, sedangkan biji yang terlepas dari berondolan 25
%, maka kandungan massanya adalah: Perikarp (Daging buah) 75 % = 75
% 12.870 kg/ jam = 9.625,5 kg/jamBiji yang terpisah dari berondolan
25% :25 % = 25% 12.870 = 3.217,5 kg/jamUntuk komponen statsion
klarifikasi selanjutnta dan dengan perhitungan yang sama di
tampilkan dalam Tabel 1.Tabel 3. 1. Daftar kebutuhan massa di
setiap komponen stasion klarifikasiNo.Posisi Stasion
KlarifikasiJenis Kandungan Massa (kg/jamJumlah PersentaseJumlah
Kandungan Massa% Kandungan Massa
1.Sterilizer1. TBS Masak2.
Kondensat0,990.0120.000,00020.000,00019.800,000200,000
2.Sripping1. Brondolan buahTandan
kosong0,650,3519.800,00019.800,00012.870,0006.930,000
3.Digester1. Daging buah2. Biji yg pisah dr
brondolan0,750,2512.870,00012/870,0009.652,5003.217,500
4. Pressing1. Ampas presan2. Minyak
kasar0,150,859.652,5009.652,5001.447,8758.204,625
5.Send Trap Tank1. Minyak kasar2. NOS
(1)0,950,057.873,1307,873,1307.479,474393,657
6.Crude Oil Tank1. Minyak kasar2. NOS
(2)0,980,027.479,4747.479,4747.329,884149,589
7.Continious Settling1. Minyak kasar2. NOS
(3)0,450,557.329,8847.329,.8843.298,4484.031,436
8Sludge Tank1. Minyak kasar2. NOS
(4)0,650,354.031,4364.031,4362.620,4341.411,003
9.Sludge Separator1. Minyak kasar2. NOS
(5)0,150,852.620,4342.620,434393,0652.227,369
10.Oil Tank1. Minyak2. NOS
(6)0,950,053.724,8103.724,8103.538,570186,241
11.Oil Furifier1. Minyak2. NOS
(7)0,980,023.538,5703,538,57070,7713.502,620
12.Vacum Drayer1. Minyak2. Air
(1)0,990,013.538,0003.538,0003.502,62035,380
13.Far Fit1. Minyak2.
NOS0,990,014.439,9204.439,92044,3994.395,521
14.Sludge Oil Recpvery1. Minyak
kasar0,750,254.439,9204.439,9203.329,9401.109,980
3.3. Perhitungan Kebutuhan Uap. Sand Trap Tank (STT)Adapun
kondisi pada Sand Trap Tank ini adalah :Temp massa minyak kasar
masuk(Tin)= 45oCTemp massa minyak keluar (Tout) = 95oCTemp uap
masuk (tin)= 132,88oCTekanan uap masuk (Pin)= 3,0 kg/cm2
Gbr.13. Alur Sand Trap TankTabel 3.2. Kandungan massa Sand Trap
TankNoKandunganmassamassa( kg/ jam)Cp( Kkal/Kg oC )m Cp( Kkal/ jam
oC )
1MinyakAirLumpur4.861,661.869,88
747,940,531,000,382.576,681.869,88 284,21
2LumpurAirMinyak196,8 177,17 19,680,381,000,53 74,78177,17
10,43
Jumlah 7.873,13 4.993,15
Jadi jumlah kandungan massa yang masuk kedalam Sand Trap Tank,
maka dapat dihitung Kalor jenis rata-rata ) nya adalah:) = . . . .
. . . . . . . ............... . (1)) = = 0,63 Kkal/kgoCPanas yang
dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar adalah :Qstt = m. .T
(Kkal/Jam). . . . . . . .... .(2)dimana :m = Jumlah dari massa
keseluruhan pada = 7.873,13 kg/jamCp= Panas jenis rata-rata TBS
0,63 kkal/kg oCT = Selisih temperatur (oC) yaitu selisih temperatur
massa keluar Sand Trap Tank dengan temperatur massa masuk.= 95 oC -
45 oC = 50 oCMaka Panas yang dibutuhkan:QSTT = 7.873,13 Kg/jam x
0,63 Kkal/ Kg oC x 50 oCQSTT= 248.003,59 kkal/jamDiperkirakan
terjadi kehilangan kalor sebesar 10% , dimana diakibatkan oleh
dinding tangki dan pendinginan alami dimana tangki ini tidak
memiliki penutup, sehingga kalor yang dibutuhkan pada Sand Trap
Tank adalah := (1 + 0,1) x 248.003,59 kkal/jam = 272.803,95
Kkal/jam.Panas laten penguapan adalah:Lu= Lu= hg - hx . . . . . . .
. . . . . . . . . . . (3) ( hg - hx ) = Maka: Qu = mu ( hg - hx
)Panas yang diberikan uap (Qu) sama dengan panas yang diterima Sand
Trap Tank ( ): Qu= .(hg - hx) = .(hg - hx) = 272.803,95
kkal/jamdimana := massa uap yang dibutuhkan Sand Trap Tank,
kg/jamhg= enthalpy uap jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 650,8
kkal/kg hx= hf + x. hfg. . . . . . . . . . . . (4) dimana :hf=
enthalpy cair jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 133,5 kkal/kgx=
kualitas uap = 5 % = 0,05hfg= (hg hf) = (650,8 133,5) = 517,3
kkal/kg, maka : hx = 133,5 kkal/kg + 0,05 . 517,3 kkal/kg = 159,35
kkal/kg
Gbr.14. Diagram T - hKebutuhan uap pada Sand Trap Tank pada
tekanan 3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan kualitas uap kandungan
air 5% adalah :mu= mu= mu= 555,1 kg/jammu= 9,25 kg/menit
Crude Oil Tank (COT)
Gbr.15. Alur Crude Oil TankAdapun kondisi pada Crude Oil Tank
Tank ini adalah :Temp massa minyak kasar masuk (Tin)= 50oCTempe
massa minyak kasar keluar (Tout)= 95oCTemp uap masuk (tin)=
132,88oCTekanan uap masuk (Pin)= 3,0 kg/cm2Tabel 3.3. Kandungan
massa Crude Oil TankNoKandunganmassamassa( kg/ jam )Cp( Kkal/Kg oC
)m Cp( Kkal/ jam oC )
1MinyakAirLumpur4.764,421.817,52
747,950,531,000,382.525,141817,52 284,22
2LumpurAirMinyak 67,32 67,31 14,960,381,000,53 25,58 67,31
7,92
Jumlah7.479,48 4.727,69
Jumlah kandungan massa yang masuk kedalam Crude Oil Tank, maka
dapat dihitung Kalor jenis rata-rata ) nya adalah:) = . . . (1) ) =
= 0,63 Kkal/kgoCPanas yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar
adalah :Qcot = m. .T (Kkal/Jam). . . . . . . . . (2) dimana :m =
Jumlah dari massa keseluruhan Cp= Panas jenis rata-rata TBS 0,63
Kkal/kg oCT = Selisih temperatur (oC) yaitu selisih temperatur
massa keluar Crude Oil Tank dengan temperatur massa masuk= 95 oC -
50 oC = 45 oCMaka Panas yang dibutuhkan:QCOT = 7.479,48 Kg/jam x
0,63 Kkal/ Kg oC x 45 oCQCOT= 212.043,26 kkal/jamDiperkirakan
terjadi kehilangan kalor sebesar 10% , dimana diakibatkan oleh
dinding tangki yang tidak terisolasi, sehingga kalor yang
dibutuhkan pada Crude Oil Tank adalah : = (1 + 0,1) x 212.043,26
kkal/jam = 233.247,58 Kkal/ jam.Panas laten penguapan adalah:Lu=
Lu= hg - hx . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3) ( hg - hx )
= Maka: Qu = ( hg - hx )Panas yang diberikan uap ( Qu ) sama dengan
panas yang diterima Crude Oil Tank ( ) :Qu= .(hg - hx) = .(hg -
hx)= 233.247,58 kkal/jamdimana :mu= massa uap yang dibutuhkan Crude
Oil Tank, kg/jamhg= enthalpy uap jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 =
650,8 kkal/kghx= hf + x. hfg. . . . . . . . . . . . . . . (4)
dimana :hf= enthalpy cair jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 133,5
kkal/kgx= kualitas uap = 5 % = 0,05hfg= (hg hf) = (650,8 133,5) =
517,3 kkal/kg. maka :hx= 133,5 kkal/kg + 0,05 . 517,3 kkal/kg =
159,35 kkal/kgKebutuhan uap pada Crude Oil Tank pada tekanan 3,0
kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan kualitas uap kandungan air 5%
adalah :mu= mu= mu= 474,61 kg/jam = 7,91 kg/menitAdapun kondisi
pada Continuous Settling Tank ini adalah :Temp massa minyak kasar
masuk (Tin)= 75oCTemp massa lumpur dan minyak keluar (Tout)=
95oCTemperatur uap masuk (tin) = 132,88oCTekanan uap masuk (Pin =
3,0 kg/cm2
Continuous Settling Tank (CST)
Gbr.16. Alur Continuous Settling TankTabel 3.4. Kandungan massa
Continuous Settling TankNoKandunganmassamassa(kg/ jam)Cp(Kkal/Kg
oC)m Cp (Kkal/ jam oC)
1MinyakAirLumpur3.133,54131,9332,980,531,000,381.660,77131,9312,53
2MinyakAirLumpur201,572418,861.4110,531,000,38106,832418,86536,18
Jumlah7.329,894.867,1
Jumlah kandungan massa yang masuk kedalam Continuous Settling
Tank, maka dapat dihitung Kalor jenis rata-rata ) nya adalah) = . .
. . . . . .. . .......... .(1)) = = 0,66 Kkal/kgoCPanas yang
dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar adalah :Qcst = m. .T
(Kkal/Jam). . . . . . . . . . (2) dimana :m = Jumlah dari massa
keseluruhan pada tabel 3.3= 7.329,89 kg/jamCp= Panas jenis
rata-rata TBS 0,66 Kkal/kg oCT = Selisih temperatur (oC) yaitu
selisih temperatur massa keluar Continuous Settling Tank dengan
temperatur masuk massa.= 95 oC - 75 oC = 20 oCMaka Panas yang
dibutuhkan:QCST = 7.329,89 Kg/jam x 0,66 Kkal/ Kg oC x 20 oCQCST=
96.754,55 kkal/jamDiperkirakan terjadi kehilangan kalor sebesar 5%
, dimana diakibatkan oleh dinding tangki yang tidak terisolasi,
sehingga kalor yang dibutuhkan pada Continuous Settling Tank adalah
:= (1 + 0,05) x 96.754,55 kkal/jam = 101.592,27 Kkal/ jamPanas
laten penguapan adalah:Lu= ; Lu= hg - hx . . . . . . . . . . . .(3)
( hg - hx ) = maka: Qu = ( hg - hx )Panas yang diberikan uap (Qu)
sama dengan panas yang diterima continuous settling tank () :Qu=
.(hg - hx) = .(hg - hx)= 101.592,27 kal/jamdimana := massa uap yang
dibutuhkan Continuous Settling Tank, kg/jamhg = enthalpy uap jenuh
pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 650,8 kkal/kghx= hf + x. hfg.... . . . .
. . . . . . ...... . . .(4) dimana :hf = enthalpy cair jenuh pada
tekanan 3,0 kg/cm2 = 133,5 kkal/kgx= kualitas uap = 5 % = 0,05hfg=
(hg hf) = (650,8 133,5) = 517,3 kkal/kgmaka :hx= 133,5 kkal/kg +
0,05 . 517,3 kkal/kg = 159,365 kkal/kgKebutuhan uap pada Continuous
Settling Tank pada tekanan 3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan
kualitas uap kandungan air 5% adalah :mu= mu= mu= 206,72 kg/jammu=
3,45 kg/menitSludge Tank (ST) Gbr.17. Alur Sludge TankAdapun
kondisi pada Sludge Tank ini adalah :Temperatur massa lumpur masuk
(Tin)= 80oCTemperatur massa minyak keluar (Tout)= 95oCTemperatur
uap masuk (tin)= 132,88oCTekanan uap masuk (Tout)= 3,0 kg/cm2Tabel
3.5. Kandungan massa Sludge TankNoKandunganmassamassa( kg/ am)Cp
(kal/Kg oC )m Cp( Kkal/ jam oC )
1MinyakAirLumpur655,111048,17917,150,531,000,38347,211.048,17348,52
2AirLumpur987,7423,31,000,38987,7160,85
Jumlah4.031,432.892,45
Jumlah kandungan massa yang masuk kedalam Sludge Tank, maka
dapat dihitung Kalor jenis rata-rata ) nya adalah) = ............ .
. . . . . . . . ..... (1)) = = 0,72 Kkal/kgoCPanas yang dibutuhkan
untuk memanaskan minyak kasar adalah :QST = m. .T (Kkal/Jam). . . .
. . . . . . . . . (2)= 95 oC - 80 oC = 15 oCMaka Panas yang
dibutuhkan:QST= 4.031,43 Kg/jam x 0,72 Kkal/ Kg oC x 15 oCQST=
43.539,44 kkal/jamDiperkirakan terjadi kehilangan kalor sebesar 5%
, dimana diakibatkan oleh dinding tangki yang tidak terisolasi,
sehingga kalor yang dibutuhkan pada Sludge Tank adalah : = (1 +
0,05) x 43.539,44 Kkal/jam = 45.716,41 Kkal/ jamPanas laten
penguapan adalah:Lu= Lu= hg - hx . . . . . . . . . . . . . . ... .
. .(3) ( hg - hx ) = Maka: Qu = ( hg - hx )Panas yang diberikan uap
(Qu) sama dengan panas yang diterima sludge tank ( ) :Qu= .(hg -
hx) = Qsttot .(hg - hx)= 45.716,41 kkal/jamDimana := massa uap yang
dibutuhkan sludge tank, kg/jamhg= enthalpy uap jenuh pada tekanan
3,0 kg/cm2 = 650,8 kkal/kghx= hf + x. hfg. . . . . . . . . . . . .
. . (4) dimana :hf= enthalpy cair jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 =
133,5 kkal/kgx= kualitas uap = 5 % = 0,05hfg= (hg hf) = (650,8
133,5) = 517,3 kkal/kgmaka :hx= 133,5 kkal/kg + 0,05 . 517,3
kkal/kg= 159,365 kkal/kgKebutuhan uap pada sludge tank pada tekanan
3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan kualitas uap kandungan air 5%
adalah :mu= mu= mu= 93,02 kg/jammu= 1,55 kg/menitOil Tank (OT)
Gbr.18. Alur Oil TankAdapun kondisi pada Oil Tank ini adalah
:Temperatur massa minyak masuk (Tin)= 80oCTemperatur massa minyak
keluar (Tout)= 95oCTemperatur uap masuk (tin)= 132,88oCTekanan uap
masuk (Pin)= 3,0 kg/cm2Tabel 3.6. Kandungan massa Oil
TankNoKandunganmassamassa( kg/ jam )Cp(Kkal/Kg oC )m Cp(Kkal/ jam
oC )
1MinyakAirLumpur3.361,64141,5435,390,531,000,381.781,67141,5412,77
2LumpurAir46,56139,680,381,0017,69139,68
Jumlah3.724,812.093,35
Pada tabel dapat dilihat jumlah kandungan massa yang masuk
kedalam Oil Tank, maka dapat dihitung Kalor jenis rata-rata ) nya
adalah) = . . . . . . . . . . . . . . (1) Lit 5) = = 0,56
Kkal/kgoCPanas yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar adalah
:QOT = m. .T (Kkal/Jam). . . . . . . . . . . . . .(2) Lit 5Dimana
:m = Jumlah dari massa keseluruhan pada tabel 3.4= 3.724,81
kg/jamCp= Panas jenis rata-rata TBS = 0,56 Kkal/kg oCT = Selisih
temperatur (oC) yaitu selisih temperatur massa keluar Oil Tank
dengan temperatur masuk massa= 95 oC - 80 oC = 15 oCMaka Panas yang
dibutuhkan:QOT = 3.724,81 Kg/jam x 0,56 Kkal/ Kg oC x 15 oCQOT=
31.288,4 kkal/jamDiperkirakan terjadi kehilangan kalor sebesar 5% ,
dimana diakibatkan oleh dinding tangki yang tidak terisolasi,
sehingga kalor yang dibutuhkan pada Oil Tank adalah : = (1 + 0,05)
x 31.288,4 Kkal/jam = 32.852,82 Kkal/ jamPanas laten penguapan
adalah:Lu= Lu= hg - hx ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. (3) ( hg - hx ) = Maka: Qu = ( hg - hx )Panas yang diberikan uap
(Qu) sama dengan panas yang diterima Oil Tank () :Qu= .(hg - hx) =
.(hg - hx)= 32.852,82 kkal/jamdimana : = massa uap yang dibutuhkan
Oil Tank, kg/jamhg = enthalpy uap jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 =
650,8 kkal/kghx = hf + x. hfg. . . . ............. . . . . . . . .
. (4)dimana :hf = enthalpy cair jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 =
133,5 kkal/kgx = kualitas uap = 5 % = 0,05hfg = (hg hf) = (650,8
133,5) = 517,3 kkal/kgmaka :hx= 133,5 kkal/kg + 0,05 . 517,3
kkal/kg = 159,365 kkal/kgKebutuhan uap pada Oil Tank pada tekanan
3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan kualitas uap kandungan air 5%
adalah :mu= mu= mu= 66,85 kg/jammu= 1,11 kg/menitAdapun kondisi
pada Storage Tank ini adalah : Temp massa minyak masuk (Tin) =
30oCTemp massa minyak keluar (Tout) = 50oCTemp uap masuk (tin)=
132,88oCTekanan uap masuk (Pin)= 3,0 kg/cm2Storage Tank
Gbr.19. Alur Storage TankJumlah minyak (CPO) yang masuk dari
vacuum drier adalah 3.433,1 kg/ jam, dengan Cp=0,53 Kkal/kgoCPanas
yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar adalah :QST = m. Cp
.T (Kkal/Jam). . . . . . . . . . (1) dimana :m = Jumlah dari massa
minyak = 3.433,1 kg/ jamCp = Panas jenis rata-rata TBS = 0,53
Kkal/kg oCT = Selisih temperatur (oC) yaitu selisih temperatur
minyak keluar Storage Tank dengan temperatur masuk minyak= 50 oC -
30 oC = 20 oCMaka Panas yang dibutuhkan:QST = 3.433,1 Kg/jam x 0,53
Kkal/ Kg oC x 20 oCQST= 36.390,8 kkal/jamDiperkirakan terjadi
kehilangan kalor sebesar 2% , dimana diakibatkan oleh dinding
tangki, sehingga kalor yang dibutuhkan pada Storage Tank adalah : =
(1 + 0,02) x 36.390,8 Kkal/jam = 37.118,68 Kkal/ jamPanas laten
penguapan adalah:Lu= Lu= hg - hx . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . (2) ( hg - hx ) = Maka: Qu = ( hg - hx )Panas yang diberikan
uap (Qu) sama dengan panas yang diterima Storage Tank (Qst) :Qu=
Qsttot .(hg - hx) = Qsttot .(hg - hx)= 37.118,68 kkal/jamdimana :=
massa uap yang dibutuhkan Storage Tank, kg/jamhg = enthalpy uap
jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 650,8 kkal/kghx= hf + x. hfg. . . .
. . . . . . . . . . . (3) dimana :hf= enthalpy cair jenuh pada
tekanan 3,0 kg/cm2 = 133,5 kkal/kgx= kualitas uap = 5 % = 0,05hfg=
(hg hf) = (650,8 133,5) = 517,3 kkal/kgmaka :hx= 133,5 kkal/kg +
0,05 . 517,3 kkal/kg= 159,365 kkal/kgKebutuhan uap pada Storage
Tank pada tekanan 3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan kualitas uap
kandungan air 5% adalah :mu= mu= = 75,53 kg/jam = 1,26 kg/menitFat
Pit ( FP )
Gbr.20. Alur Fat PitAdapun kondisi pada Fat Pit ini adalah :Temp
massa minyak masuk (Tin)= 50oCTemp massa minyak keluar (Tout)=
90oCTemp uap masuk (tin)= 132,88oCTekanan uap masuk (Pin)= 3,0
kg/cm2Tabel 3.7. Kandungan massa Fat pitNOKandunganmassamassa(Kg/
jam)Cp(Kkal/ kg oC)m Cp(Kkal/ jam oC)
123MinyakAirLumpur 44,391.997,962.397,570,531,000,38
23,531.997,96911,08
Jumlah4.439,922.932,57
Pada tabel dapat dilihat jumlah kandungan massa yang masuk
kedalam Fat pit, maka dapat dihitung Kalor jenis rata-rata ) nya
adalah ) = . . . . . . . . . . . . . . (1)) = = 0,66 Kkal/kgoCPanas
yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar adalah :QFP = m. .T
(Kkal/Jam) . . . . . ... . . . (2)dimana :m = Jumlah dari massa=
4.439,92 kg/jamCp= Panas jenis rata-rata TBS = 0,66 Kkal/kg oT =
Selisih temperatur (oC) yaitu selisih temperatur massa keluar Fat
pit dengan temperatur masuk massa= 90 oC - 50 oC = 40 oCMaka Panas
yang dibutuhkan:QFP = 4.439,92 Kg/jam x 0,66 Kkal/ Kg oC x 40
oCQFP= 11.721,8 kkal/jamDiperkirakan terjadi kehilangan kalor
sebesar 5%, dimana diakibatkan oleh pendinginan alami dimana fat
pit tidak tertutup, sehingga kalor yang dibutuhkan pada Fat pit
adalah : = (1 + 0,05) x 11.721,89 Kkal/jam = 12.307,98 Kkal/
jamPanas laten penguapan adalah:Lu= Lu= hg - hx . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . (3) ( hg - hx ) = maka: Qu = ( hg - hx )Panas
yang diberikan uap (Qu) sama dengan panas yang diterima Fat pit
():Qu= .(hg - hx) = .(hg - hx)= 12.307,98 kkal/jamDimana := massa
uap yang dibutuhkan Fat pit, kg/jamhg= enthalpy uap jenuh pada
tekanan 3,0 kg/cm2 = 650,8 kkal/kghx= hf + x. hfg. . . . . . . . .
. . . . . . (4) dimana :hf= enthalpy cair jenuh pada tekanan 3,0
kg/cm2 = 133,5 kkal/kgx= kualitas uap = 5 % = 0,05hfg= (hg hf) =
(650,8 133,5) = 517,3 kkal/kgmaka :h fg = 133,5 kkal/kg + 0,05 .
517,3 kkal/kg = 159,365 kkal/kgKebutuhan uap pada Fat pit pada
tekanan 3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC dan kualitas uap kandungan
air 5% adalah :mu=
mu= mu= 25,04 kg/jamSludge Oil Recovery ( SOR )
Gbr.21. Alur Sludge Oil RecoveryAdapun kondisi pada Sludge Oil
Recovery adalah :Temp massa minyak masuk (Tin)= 50oCTemp massa
minyak keluar (Tout)= 95oCTemp uap masuk (tin)= 132,88oCTekanan uap
masuk (Pin)= 3,0 kg/cm2Jumlah kandungan massa yang masuk kedalam
Sludge Oil Recovery, maka dapat dihitung Kalor jenis rata-rata )
nya adalah :
Tabel 3.8. Kandungan massa Sludge Oil
RecoveryNoKandunganmassamassa(Kg/ jam)Cp(Kkal/ kg oC)m Cp(Kkal/ jam
oC)
123MinyakAirLumpur33,294,436,670,531,000,3817,644,432,53
Jumlah44,3924,6
) = ................ . . . . . . . . . . . (1)) = = 0,55
Kkal/kgoCPanas yang dibutuhkan untuk memanaskan minyak kasar adalah
:QSOR = m. .T (Kkal/Jam) . . . . . . . . . (2) dimana :m = Jumlah
dari massa= 44,39 kg/jamCp = Panas jenis rata-rata TBS = 0,55
Kkal/kg oCT = Selisih temperatur (oC) yaitu selisih temperatur
massa masuk Sludge Oil Recovery dengan temperatur masuk massa= 95
oC - 50 oC = 45 oCMaka Panas yang dibutuhkan:QSOR = 44,39 Kg/jam x
0,55 Kkal/ Kg oC x 45 oC = 65,41 kkal/jamDiperkirakan terjadi
kehilangan kalor sebesar 5% , dimana diakibatkan oleh pendinginan
alami dimana fat pit tidak tertutup, sehingga kalor yang dibutuhkan
pada Sludge Oil Recovery adalah : = (1 + 0,05) x 65,41 Kkal/jam =
72,88 Kkal/ jamPanas laten penguapan adalah:Lu= = hg - hx . . . . .
. . . . . . . . . . . (3) ( hg - hx ) = Maka: Qu = ( hg - hx )Panas
yang diberikan uap (Qu) sama dengan panas yang diterima Sludge Oil
Recovery :Qu= .(hg - hx) = .(hg - hx)= 72,88 kkal/jamdimana :=
massa uap yang dibutuhkan Sludge Oil Recovery, kg/jamhg = enthalpy
uap jenuh pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 650,8 kkal/kghx= hf + x. hfg .
. . . . . . . . . . . . . . (4) dimana :hf= enthalpy cair jenuh
pada tekanan 3,0 kg/cm2 = 133,5 kkal/kgx= kualitas uap = 5 % =
0,05hfg= (hg hf) = (650,8 133,5) = 517,3 kkal/kgmaka :hx= 133,5
kkal/kg + 0,05 . 517,3 kkal/kg = 159,365 kkal/kgKebutuhan uap pada
Sludge Oil Recovery pada tekanan 3,0 kg/cm2 , temperatur 132,88oC
dan kualitas uap kandungan air 5% adalah :mu= mu= mu= 0,15
kg/jam
3.4. Rekapitulasi Kebutuhan UapKondisi uap jenuh pada stasiun
klarifikasiPada tekanan uap masuk ( Pin )= 3,0 kg/ cm2 dan ,
Temperatur uap masuk ( Tin )= 132,88 0CTabel 3.9. Kebutuhan uap
pada stasiun klarifikasiNoNamaalatCp(Kkal/kgoC)Qtot
(Kkal/jam)Hx(Kkal/jam)HfgKkal/jam)mu(kg/jam)
1Sand trap tank0,63272.803,95159,35517,3555,1
2Crude oil tank0,63233.247,58159,35517,3474,61
3Cont. settling tank0,66101.592,27159,35517,3206,72
4Sludge tank0,7245.716,41159,35517,393,02
5Oil tank0,5632.852,82159,35517,366,85
6Storage tank0,5337.118,68159,35517,375,53
7Fat pit0,6612.307,98159,35517,325,04
8Sludge oil Recovery0,5572,88159,35517,30,15
Total dari kebutuhan uapnya adalah: = 555,1+ 474,61+ 206,72+
93,02+ 66,85+ 75,53 + 25,04 + 0,15 =1.497,02 kg/ jamPada grafik
dapat dilihat kebutuhan uap jenuh pada Stasiun Klarifikasi:
Gbr.22. Grafik kebutuhan uap Stasiun klarifikasiDari grafik di
atas jumlah kebutuhan uap paling bayak dibutuhkan yaitu pada Sand
trap tank sebesar 555,1 kg/ jam, dan kebutuhan uap terkecil yaitu
pada Sludge oil recovery sebesar 0,15kg/jam. Hal ini dipengaruhi
oleht ergantung besar kecilnya suatu massa ( minyak kasar ) yang
masuk kedalam suatu unit dalam stasiun klarifikasi, dimana semakin
besar jumlah massa yang masuk maka dibutuhkan massa uap yang besar,
demikian juga sebaliknya
V. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan anatara lain: Jumlah total massa uap jenuh yang
masuk dalam stasiun klarifikasi dengan (Pin) = 3,0 kg/ cm2 dan
(Tin) = 132,880C adalah 1.497,02 kg/ jam. Kebutuhan uap terbesar
terdapat pada Sand trap tank, dan kebutuhan uap terkecil terdapat
pada Sludge oil recovery. Massa uap berbanding lurus dengan jumlah
massa ( minyak kasar) yang diolah.Kualitas dan jujmlah uap yang
cukup akan menghasilkan mutu CPO yang bagus.DAFTAR PUSTAKABuku
Panduan, Pedoman Operasional Pengolahan Kelapa Sawit, PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero), Medan 2009
J. P. Holman, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta 1997
M. J. Djokosetyardjo. Ir, Ketel Uap, PT Pradnya Paramita,
Jakarta 2006
Muin A. Syamsir Ir., Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel
Uap), Penerbit Rajawali, Jakarta 1988.
Naibaho M. Ponten.DR.Ir, Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit,
Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan, 1996.
Biodata Penulis:Waldemar Naibaho, adalah dosen tetap Fakultas
Teknik prodi Teknik Mesin UHN dengan konsentrasi Konversi
Energi.Parulian Siagian., adalah Dosen Tetap Fakultas Teknik prodi
Teknik Mesin UHN dengan Konsentrasi Struktur dan Perancangan