Top Banner
2/23/2011 1 Monitoring Pada DM Tipe-1 Tim Pelatih UKK Endokrinologi Tatalaksana Diabetes Nutrisi/Diet Hitung karbohidrat. Insulin Insulin regimen: basal- bolus . Kerja insulin. hipoglikemia dan hiperglikemia. Exercise Akibat aktivitas dan OR pada GD. T atalaksana saat sakit. Diabetes Care. March 19, 2007
13

4. Monitoring DM

Oct 13, 2015

Download

Documents

rantiadriani

bbbb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 2/23/2011

    1

    Monitoring

    Pada DM Tipe-1

    Tim Pelatih

    UKK Endokrinologi

    Tatalaksana Diabetes

    Nutrisi/Diet

    Hitung karbohidrat.

    Insulin

    Insulin regimen: basal-bolus .

    Kerja insulin.

    hipoglikemia dan hiperglikemia.

    Exercise

    Akibat aktivitas dan OR pada GD.

    Tatalaksana saat sakit.

    Diabetes Care. March 19, 2007

  • 2/23/2011

    2

    Tujuan monitoring

    Mencapai target glikemik yang paling

    realistis.

    Menghindari:

    Komplikasi akut : Hipoglikemia, KAD.

    Komplikasi kronis : Penyakit mikro/

    makrovaskular

    Meminimalkan akibat hipoglikemia dan

    hiperglikemia pada fungsi kognitif dan mood

    kualitas hidup maksimal.

    Cara monitoring

    Klinis:

    Tanda/gejala penyakit, komorbid, pertumbuhan.

    Glukosa:

    Darah: SMBG (Self-Monitoring of Blood Glucose),

    Continuous Blood Glucose Monitoring.

    Urin.

    Keton:

    Darah.

    Urin.

    HbA1c.

    Fruktosamin dan protein terglikasi lainnya.

  • 2/23/2011

    3

    Klinis : Kontrol metabolik buruk

    Poliuria dan polidipsia.

    Enuresis dan nokturia.

    Penglihatan kabur.

    BB turun atau BB

    tidak naik.

    Pertumbuhan .

    Pubertas terlambat.

    Infeksi kulit

    (stafilokokkus atau

    kandida).

    Prestasi sekolah menurun dan sering absen.

    Tanda komplikasi DM +

    HbA1c dan fruktosamin meningkat.

    Lipid darah meningkat.

    Glukosa darah

    SMBG: Self-Monitoring of

    Blood Glucose.

    Monitor harian dan GD

    sewaktu.

    Menentukan dosis harian

    insulin.

    Menentukan penyesuaian

    dosis insulin agar kadar GD

    tidak terlalu berfluktuasi.

    Mendeteksi hipoglikemia

    dan hiperglikemia dan

    tatalasananya.

  • 2/23/2011

    4

    Frekuensi SMBG

    Tergantung pada:

    HbA1c: makin rendah lebih jarang.

    Saat sakit.

    Saat beraktivitas fisis/ Olah Raga.

    Ketersediaan alat/ strip.

    Regimen insulin.

    Kemampuan anak mengenali tanda/gejala

    hipoglikemia.

    Waktu SMBG

    Harian:

    Pagi: setelah semalaman puasa.

    Malam: untuk mendeteksi hipo/hiperglikemia yang tidak

    terasa.

    1,5-2 jam sesudah makan.

    Sebelum, saat, dan sesudah OR.

    Bila terasa hipo dan untuk monitor tatalaksananya.

    Saat sakit untuk menghindari hiperglikemia.

  • 2/23/2011

    5

    Target GD menurut usia

    UsiaSebelum makan

    Malam/ sebelum

    tidurHbA1c

    Pra-sekolah

    (0-5 yrs) 100-180 110-2007.5 & 8.5%

    Usia sekolah

    (6-11 yrs)

    90-180 100-180

  • 2/23/2011

    6

    CGMS vs pemeriksaan GD sewaktu

    CGMS

  • 2/23/2011

    7

    CGMS

    Glukosa Urin

    Di banyak daerah mungkin merupakan alat monitoring satu-

    satunya.

    Tergantung nilai ambang ginjal terhadap glukosa (pada anak

    180-200 mg/dL).

    Menggambarkan kadar GD selama beberapa jam sebelumnya.

    Tidak selalu menggambarkan kadar GD sesungguhnya.

    Tidak dapat mendeteksi hipoglikemia.

    Kurang bermanfaat saat krisis hiperglikemia.

    Pemeriksaan lebih sering, teratur bisa lebih berguna.

  • 2/23/2011

    8

    Keton

    Pemeriksaan keton darah dan urin pada

    keadaan:

    Hiperglikemia tak terkontrol.

    Defisiensi insulin.

    Sakit.

    KAD.

    Pemeriksaan keton darah lebih bermanfaat

    (mencegah KAD) daripada keton urin.

    Waktu pemeriksaan keton

    Sakit dengan demam dengan/tanpa muntah.

    GD > 250 mg/dL pada anak sakit.

    GD > 250 mg/dL persisten pada:

    Anak kecil.

    Menggunakan insulin pump.

    Riwayat KAD.

    Poliuria persisten dengan GD atau urin meningkat.

    Gelisah.

    Nyeri perut atau napas cepat.

  • 2/23/2011

    9

    Keton urin

    Dengan tablet atau strip

    Mendeteksi kadar asetoasetat urin

    Kadar keton (mmol/L) keton

    0,5

    1,5

    4

    >8

    trace

    small

    moderate

    large

    Interpretasi

    Keton moderate atau large dengan hiperglikemia

    Defisiensi insulin risiko tinggi KAD

    Keton large dengan muntah serta hiperglikemia

    evaluasi ketat: KAD

    Keton darah

    Darah atau kapiler (dengan strip)

    Deteksi -OH-butirat

    Keton Tatalaksana

    < 0.6 mmol/L

    0.6 1.5 mmol/L

    Normal tidak ada tindakan.

    GD < 180 mg/dL: cairan oral yang mengandung KH .

    GD >180 mg/dL: perlu tambahan insulin kerja cepat (rapid insulin).

    1.5 3.0 mmol/L

    > 3.0 mmol/L

    Risiko tinggi KAD .

    Cairan oral; insulin kerja cepat sc .

    Konsultasi dr endokrin atau IGD

    Biasanya disertai asidosis .

    Hubungi segera dr endokrin atau IGD.

  • 2/23/2011

    10

    HbA1c (Glycosilated Hemoglobin)

    Glukosa terikat pada

    Hb secara irreversibel

    selama siklus sel darah

    merah (120 hari)

    HbA1c.

    Menggambarkan kadar

    glikemia 4-12 minggu

    sebelumnya.

    Paling bermanfaat untuk

    evaluasi kontrol

    metabolik.

    Prediksi penyakit mikro/

    makrovaskular.

    HbA1c lebih rendah

    risiko penyakit mikro/

    makrovaskular lebih

    rendah.

  • 2/23/2011

    11

    Relative Risk progressivitas komplikasi DM

    DCCT Research Group, N Engl J Med 1993, 329:977-986.

    1

    3

    5

    7

    9

    11

    13

    15

    6 7 8 9 10 11 12

    Retinop

    Neph

    Neurop

    RELA

    TIV

    ER

    ISK

    Mean A1C

    Frekuensi pemeriksaan HbA1c

    Minimal sekali setahun.

    Ideal:

    Anak kecil: 4-6 x/tahun

    Anak besar: 3-4 x/tahun

    Target: 9.0

  • 2/23/2011

    12

    Buku harian

    Mencatat tanggal dan

    waktu:

    Kadar GD.

    Dosis Insulin.

    Kejadian khusus: sakit,

    OR, menstruasi, pesta.

    Episoda hipo dengan

    keterangan berat dan

    kemungkinan

    penyebab.

    Episoda ketonuria/emia.

    Komplikasi DM

    Mikrovaskular

    Retinopati & mikroalbuminuria (dilakukan setiap tahun) :

    Pada remaja penyandang DM > 2 thn, dan

    Pada anak prapubertas yang menyandang DM > 5 thn.

    Gangguan lipid:

    Dalam 6-12 bulan setelah diagnosis, bila normal:

    @ 5 thn pada anak prapubertas.

    @ 2 thn pada anak pubertas.

    Pertumbuhan dan perkembangan .

    Fungsi saraf perifer .

  • 2/23/2011

    13

    Terima kasih