merupakan teknik statistik multivariat yang berkaitan dengan struktur internal dari matriks. Menurut Rahayu (2005), langkah pertama dalam menggunakan metode AKU adalah memasukkan keseluruhan peubah bebas (komponen biotik dan komponen abiotik) yang diamati dalam analisis faktor. Kemudian dilakukan pemilihan peubah yang layak diproses lebih lanjut atau tidak. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai K-M-O MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy). K-M-O MSA tersebut menggambarkan ukuran ketepatan dari analisis faktor. Nilai K-M-O MSA ≥ 0.5 maka sampel tersebut dianggap mempunyai ketepatan. Selanjutnya setiap peubah bebas dianalisis untuk mengetahui mana yang dapat diproses lebih lanjut dan mana yang harus dikeluarkan. Rahayu (2005) menyatakan bahwa pedoman untuk mengeluarkan peubah dari analisis adalah dengan melihat nilai anti-image matrices < 0.5. Nilai ini dapat terlihat pada tabel anti image correlation dimana akan terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal yang bertanda ’a’. Setelah sejumlah peubah terpilih, maka dilakukan ekstraksi peubah tersebut hingga menjadi satu atau beberapa faktor. 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Luas dan Letak Kawasan IUPHHK-HTI PT. RAPP Estate Meranti merupakan perluasan areal IUPHHK-HTI PT. RAPP yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 327/MenhutII/2009 dengan luas 45261 hektar. IUPHHK- HTI PT. RAPP Estate Meranti dibagi menjadi lima areal peruntukan, yaitu areal tanaman pokok, areal tanaman unggulan, areal tanaman kehidupan, areal konservasi, serta areal sarana dan prasarana. Areal konservasi Estate Meranti mencakup sempadan sungai, kubah gambut dan kawasan penyangga (buffer zone). Secara administratif, Kawasan IUPHHK-HTI PT. RAPP Estate Meranti termasuk dalam Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Hidrologi Estate Meranti memiliki satu Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS Kampar. Selain itu, Estate Meranti memiliki beberapa sub DAS, yaitu sub DAS Kutup, sub DAS Turip, sub DAS Serkap dan sub DAS Sangar. Seluruh sungai- sungai yang mengalir di Estate Meranti bermuara di Sungai Kampar. Air sungai yang mengalir di Estate Meranti berasal dari kubah gambut dan danau (tasik) yang terdapat di dalam kawasan hutan Semenanjung Kampar.
13
Embed
4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · 16 Keranji Dialium maingayi Baker Caesalpiniaceae 17 Manggis hutan Garcinia bancana Miq. Clusiaceae ... pada umumnya sangat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
18
merupakan teknik statistik multivariat yang berkaitan dengan struktur internal dari
matriks.
Menurut Rahayu (2005), langkah pertama dalam menggunakan metode
AKU adalah memasukkan keseluruhan peubah bebas (komponen biotik dan
komponen abiotik) yang diamati dalam analisis faktor. Kemudian dilakukan
pemilihan peubah yang layak diproses lebih lanjut atau tidak. Kelayakan tersebut
dapat dilihat dari besarnya nilai K-M-O MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy). K-M-O MSA tersebut menggambarkan ukuran ketepatan
dari analisis faktor. Nilai K-M-O MSA ≥ 0.5 maka sampel tersebut dianggap
mempunyai ketepatan. Selanjutnya setiap peubah bebas dianalisis untuk
mengetahui mana yang dapat diproses lebih lanjut dan mana yang harus
dikeluarkan. Rahayu (2005) menyatakan bahwa pedoman untuk mengeluarkan
peubah dari analisis adalah dengan melihat nilai anti-image matrices < 0.5. Nilai
ini dapat terlihat pada tabel anti image correlation dimana akan terlihat sejumlah
angka yang membentuk diagonal yang bertanda ’a’. Setelah sejumlah peubah
terpilih, maka dilakukan ekstraksi peubah tersebut hingga menjadi satu atau
beberapa faktor.
4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
Luas dan Letak
Kawasan IUPHHK-HTI PT. RAPP Estate Meranti merupakan perluasan
areal IUPHHK-HTI PT. RAPP yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan No. 327/MenhutII/2009 dengan luas 45261 hektar. IUPHHK-
HTI PT. RAPP Estate Meranti dibagi menjadi lima areal peruntukan, yaitu areal
tanaman pokok, areal tanaman unggulan, areal tanaman kehidupan, areal
konservasi, serta areal sarana dan prasarana. Areal konservasi Estate Meranti
mencakup sempadan sungai, kubah gambut dan kawasan penyangga (buffer zone).
Secara administratif, Kawasan IUPHHK-HTI PT. RAPP Estate Meranti termasuk
dalam Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Hidrologi
Estate Meranti memiliki satu Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS
Kampar. Selain itu, Estate Meranti memiliki beberapa sub DAS, yaitu sub DAS
Kutup, sub DAS Turip, sub DAS Serkap dan sub DAS Sangar. Seluruh sungai-
sungai yang mengalir di Estate Meranti bermuara di Sungai Kampar. Air sungai
yang mengalir di Estate Meranti berasal dari kubah gambut dan danau (tasik) yang
terdapat di dalam kawasan hutan Semenanjung Kampar.
19
Variasi Lokal Tipe Vegetasi Hutan Gambut
TIIP (2010a) menyatakan bahwa kawasan Estate Meranti memiliki empat
tipe variasi vegetasi, yaitu hutan tiang dengan tajuk tinggi (Tall Pole Forest),
hutan transisi rawa gambut campuran (Transition of Tall Pole Forest and Mixed
Peat Swamp Forest), hutan riparian (Riverine Forest) dan semak belukar. Tall
Pole Forest dicirikan dengan tajuk pohon yang tinggi dan relatif rata. Kanopi
hutannya hanya terdiri atas 2-3 lapis saja. Ukuran pohon-pohon penyusunnya
relatif kecil, yakni berdiameter berkisar antara 20-30 cm. Hutan transisi tiang
tinggi rawa gambut campuran dicirikan dengan jenis campuran yang didominasi
dengan tajuk tinggi dan tidak rata dengan diameter pohon umumnya > 30 cm.
Kanopi hutannya terdiri dari beberapa lapisan dengan lapisan utama terbentuk dari
tegakan pohon dengan ketinggian berkisar 30-40 m. Hutan riparian umumnya
berkembang di wilayah pinggir sungai yang kondisinya sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sungai. Kanopi hutannya terdiri atas beberapa lapisan dengan
beberapa pohon mencuat. Pada pinggir sungai yang selalu tergenang air, vegetasi
ripariannya berkembang menjadi komunitas belukar dari marga Pandanus dan
rerumputan dari kelompok Cyperaceae atau Hanguana dari suku Flagelariaceae.
Variasi Lokal Ketebalan Gambut
Umumnya, gambut akan membentuk suatu kubah (dome). Semakin
mendekati kubah ketebalan gambut semakin meningkat, sedangkan semakin dekat
dengan sungai ketebalan gambut akan semakin menipis. Ketebalan gambut di
Estate Meranti berkisar antara 5 m hingga 10 m. Hardjowigeno (1996)
menyatakan bahwa gambut di bagian tepi kubah pada umumnya memiliki
kesuburan yang relatif baik (gambut topogen), sedangkan gambut yang terdapat di
tengah-tengah kubah memiliki kesuburan yang rendah (gambut ombrogen).
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Keanekaragaman Jenis Pohon Pakan Beruang Madu
Hasil inventarisasi tumbuhan di Areal Konservasi PT. RAPP Estate Meranti
menunjukkan bahwa terdapat 70 jenis tumbuhan yang berasal dari 30 suku
(Lampiran 2). Berdasarkan hasil studi pustaka yang dibandingkan dengan jenis
tumbuhan yang telah diidentifikasi dapat diketahui bahwa di areal konservasi
terdapat 34 jenis pohon yang potensial sebagai sumber pakan beruang madu
(Tabel 4).
20
Tabel 4 Jenis pohon yang potensial sebagai sumber pakan beruang madu di