4 KLM X 540MMK
KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL
DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.1 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU DAN IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA
SURAT EDARAN INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK (”PERSEROAN”) SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN, BERDASARKAN PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.1 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM-LK NO. KEP-412/BL/2009 TANGGAL 25 NOPEMBER 2009 DAN IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA TANGGAL 28 NOVEMBER 2011, SERTA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO 31 POJK.04.2015 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI EMITEN ATAU FAKTA MATERIAL
PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK(“Perseroan”)
KEGIATAN USAHABergerak dalam bidang usaha Jasa Perbankan
KANTOR PUSATSahid Sudirman Center Lantai 15
Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220Telepon : (021)50821000 Faksimili : (021) 50821010 e-mail : [email protected]
idn.ccb.comDIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA INFORMASI YANG DIMUAT DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ADALAH BENAR DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL DAN RELEVAN YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.
Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 26 Februari 2019
PENDAHULUAN
Informasi sebagaimana dimaksud dalam Keterbukaan Informasi ini dibuat sehubungan dengan transaksi afiliasi yaitu pembelian oleh pihak afiliasi atas Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan Perseroan dan transaksi material. Transaksi ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2019.Transaksi merupakan suatu transaksi afiliasi berhubung pihak yang membeli Surat Berharga Subordinasi adalah China Construction Bank Corporation yang merupakan Pemegang Saham Pengendali Perseroan, dengan kepemilikan saham sebesar 60%, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (“Undang-Undang Pasar Modal”). Nilai Transaksi termasuk merupakan transaksi material diatas 20% dan dibawah 50%, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Dengan demikian, transaksi penerbitan Surat Berharga Subordinasi oleh Perseroan sebagaimana dijelaskan dalam butir (1) di atas, wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan No. IX.E.1”) dan Peraturan Bapepam dan LK No IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan No. IX.E.2”) tanggal 28 November 2011, yaitu harus diumumkan kepada publik dan menyampaikan bukti pengumuman serta dokumen pendukungnya kepada OJK paling lambat akhir hari kerja ke 2 (dua) setelah terjadinya transaksi.
I. URAIAN SINGKAT MENGENAI TRANSAKSI AFILIASIA. Latar Belakang Sejalan dengan Rencana Bisnis Bank 2018 - 2020, Perseroan merencanakan untuk memperkuat modal melalui
penambahan modal pelengkap (Tier-2 capital) ini melalui penerbitan instrumen Surat Berharga Subordinasi senilai sampai dengan maksimum USD 50,000,000 (lima puluh juta US dollar).
Instrumen Surat Berharga Subordinasi ini bersifat bilateral, secara keseluruhan diambil (subscribed) oleh China Construction Bank Corporation, dan tidak ditawarkan kepada publik.
Persyaratan instrumen penambahan modal pelengkap ini mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, sebagaimana telah diubah melalui POJK No. 34/POJK.03/2016.
Penambahan modal pelengkap melalui penerbitan instrumen Surat Berharga Subordinasi ini telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-89/PB.322/2018 tanggal 31 Desember 2018 perihal “Persetujuan Penerbitan Surat Berharga Subordinasi sebagai Instrumen Modal Pelengkap (Tier-2)” dan Bank Indonesia (BI) Nomor 20/1868/DSSK/Srt/B tanggal 30 November 2018 perihal “Pemberitahuan Persetujuan Masuk Pasar PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk”.
B. Obyek Transaksi dan Nilai Transaksi Obyek transaksi afiliasi berupa instrumen Surat Berharga Subordinasi senilai sampai dengan maksimum USD
50,000,000 (lima puluh juta US dolar) (“Nilai Transaksi”) dengan pelaksanaan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah penandatanganan Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi atau paling lambat tidak melewati batas waktu yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, sebagaimana tercantum pada “Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi” Nomor 001/CCBI/CORP-LGL/2019 pada 22 Februari 2019.
Nilai Transaksi termasuk merupakan transaksi material diatas 20% dan dibawah 50%, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Adapun Nilai Transaksi hanya sebesar 29.28% (dua puluh sembilan koma dua puluh delapan persen) dari jumlah total ekuitas Perseroan sebagaimana dapat diketahui dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta & Rekan dengan total ekuitas Perseroan sebesar Rp 2.511,86 juta.
C. Sifat Hubungan Afiliasi dari Pihak-Pihak yang Melakukan Transaksi Pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi yaitu: 1. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”) adalah pihak yang menerbitkan Surat Berharga
Subordinasi. 2. China Construction Bank Corporation adalah pihak yang membeli Surat Berharga Subordinasi tersebut merupakan
pemegang saham mayoritas dari Perseroan dengan kepemilikan 60% saham Perseroan. 3. CCB (Asia) Trustee Company Limited adalah pihak yang bertindak sebagai kustodian, jasa agen fiskal dan agen
pembayar. CCB (Asia) Trustee Company Limited yang dimiliki oleh China Construction Bank (Asia), dan China Construction Bank (Asia) dimiliki oleh China Construction Bank Corporation.
Informasi Struktur Permodalan Perseroan Berdasarkan Daftar Pemegang Saham dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, per tanggal 31 Agustus 2018
dan per 31 Januari 2019, susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Komposisi Saham per 31 Agustus 2018
Nilai nominal Rp 100 per saham
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal % Modal Dasar 26.000.000.000 Rp 2.600.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh China Construction Bank Corporation 9.978.756.012 Rp 997.875.601.200 60,00% Johnny Wiraatmadja 3.546.603.605 Rp 354.660.360.500 21,32% Kiki Hamidjaja 866.486.206 Rp 86.648.620.600 5,21% Masyarakat lainnya di bawah 5% 2.239.614.928 Rp 223.961.492.800 13,47% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 16.631.460.751 Rp 1.663.146.075.100 100,00% Jumlah Saham Dalam Portepel 9.368.539.249 Rp 936.853.924.900
Hingga per posisi 31 Januari 2019 belum terdapat perubahan susunan pemegang saham Perseroan. Berdasarkan informasi di atas, diketahui bahwa Transaksi ini adalah merupakan transaksi afiliasi, dengan dasar
kepemilikan 60% saham Perseroan oleh China Construction Bank Corporation.D. Penjelasan, Pertimbangan dan Alasan Dilakukannya Transaksi Sesuai Rencana Bisnis Bank (“RBB”) yang telah disampaikan ke OJK, Perseroan akan memperkuat struktur
permodalan, sebagai landasan untuk pengembangan bank selanjutnya ke skala yang lebih besar. Hal ini untuk meningkatkan klasifikasi Perseroan yang saat ini tergolong kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dan ditargetkan menjadi kategori BUKU III pada akhir tahun 2019.
Perseroan merencanakan untuk memperkuat modal melalui tambahan komponen Modal Pelengkap (Tier 2 Capital) senilai sampai dengan maksimum USD 50,000,000 (lima puluh juta US dollar).
Penambahan modal pelengkap (additional Tier-2 capital) ini melalui instrumen Surat Berharga Subordinasi setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Keseluruhan instrumen Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan rencananya akan diambil (subscribed) oleh pemegang saham mayoritas Perseroan yaitu CCB Corporation, dan tidak ditawarkan kepada publik.
Penambahan modal pelengkap ini dilakukan sebelum rencana peningkatan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan menawarkan Hak Untuk Memesan Efek Terlebih Dahulu / HMETD yang menurut rencana akan dilaksanakan Perseroan pada semester II tahun 2019.
Persyaratan instrumen penambahan modal pelengkap ini mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, sebagaimana telah diubah melalui POJK No. 34/POJK.03/2016.
Dengan penambahan modal pelengkap ini memberi ruang dan keleluasaan bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnis, khususnya peningkatan penyaluran kredit, dengan menjaga posisi ratio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada batas yang aman. Dengan demikian, Perseroan memiliki potensi untuk meningkatkan skala usahanya menjadi lebih besar.
Berdasarkan hal-hal di atas, Perseroan memutuskan melakukan transaksi ini dengan pihak terafiliasi, dalam hal ini CCB Corporation selaku pemegang saham mayoritas Perseroan.
II. URAIAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN
A. Riwayat Singkat Perseroan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (dahulu PT Bank Windu Kentjana International Tbk) didirikan
dengan nama PT Bank Multicor, pada tanggal 2 April 1974 berdasarkan Akta No.4 dari Bagijo, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.Y.A.5/369/19 tanggal 12 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1974, Tambahan No. 719. Pada tahun 2007, berdasarkan Akta No. 172 tanggal 28 November 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.58 tanggal 18 Juli 2008 Tambahan No.12219, nama Perseroan diubah menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor.10/9/KEP.GBI/2008 tanggal 8 Februari 2008.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 November 2016, telah disetujui perubahan nama Perseroan dari “PT Bank Windu Kentjana International Tbk” menjadi “PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk”. Perubahan nama Perseroan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0143387.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 30 November 2016 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan dengan akta No. 58 tanggal 11 November 2016, dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 28 tanggal 10 Oktober 2018 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 16 Oktober 2018 Nomor AHU-AH.01.03-0253486.
Perseroan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Sahid Sudirman Center Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220. Perseroan mempunyai jaringan 95 kantor yang berlokasi di Jawa, Bali, Sumatra, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan Usaha Perseroan Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan kegiatan
umum perbankan. Perseroan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1974 dan mulai menjadi bank umum tahun 1993. Perseroan adalah sebuah bank devisa nasional.
Perseroan telah memiliki 95 jaringan kantor per 31 Agustus 2018, dengan rincian sebagai berikut: - 1 (satu) Kantor Pusat; - 21 (dua puluh satu) Kantor Cabang; - 53 (lima puluh tiga) Kantor Cabang Pembantu; - 20 (dua puluh) Kantor Kas. Hingga per posisi 31 Januari 2019 belum terdapat perubahan jumlah jaringan kantor Perseroan. Legalitas dan Perijinan Perseroan Data-data legalitas Perseroan yang dapat diinformasikan adalah sebagai berikut: a. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 256/KMK.017/1993 tentang pemberian izin usaha PT. Multicor Bank
di Jakarta. b. Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. 17/KDK.03/2016 tentang penetapan
penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Windu Kentjana International Tbk menjadi izin Usaha atas nama PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.
c. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor: 09.03.1.64.76483 tertanggal 07 Februari 2017, berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2022.
d. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor : 408/27.1BU/31.71.07.1003/-071.562/e/2018 tertanggal 12 November 2018, berlaku sampai dengan tanggal 12 November 2023.
e. Nomor Pokok Wajib Pajak 01.304.214.8-054.000 B. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat per 31 Agustus 2018, sesuai Akta
Pernyataan Keputusan Rapat nomor 161 tanggal 30 Mei 2018 dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra S.H., Notaris di Jakarta, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 4 Juli 2018 No. AHU-AH.01.03-0218171, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam akta nomor 160 tanggal 30 Mei 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra,S.H., Notaris di Jakarta, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sun Jianzheng *) Komisaris : Qi Jiangong Komisaris (independen) : Mohamad Hasan Komisaris (independen) : Yudo Sutanto Direksi Direktur Utama : You Wennan Direktur : Zhu Yong *) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian *) Dengan catatan : *) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang Sedangkan berikut Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tanggal keterbukaan
informasi ini. Sesuai Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank China Construction Bank Indonesia
Tbk nomor 27 tanggal 10 Oktober 2018 dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra S.H., Notaris di Jakarta, dan menunjuk surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor SR-107/PB.121/2018 tentang ”Penyampaian Salinan Keputusan Atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan dan Direktur Keuangan PT. Bank CCB Indonesia Tbk” tertanggal 16 November 2018, sesuai Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 04 tanggal 7 Januari 2019 dibuat di hadapan Johnny Dwikora S.H, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. AHU-AH.01.03-0054943 tanggal 29 Januari 2019, menunjuk Surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-19/PB.12/2019 tentang “Penyampaian Salinan Keputusan Atas Pengangkatan Komisaris Utama PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (PT CCB Indonesia Tbk)” tertanggal 22 Januari 2019, serta Surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-32/PB.12/2019 tentang “Penyampaian Salinan Keputusan Atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (PT CCB Indonesia Tbk)” tertanggal 1 Februari 2019, maka susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, setelah mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang yang masa jabatannya akan berakhir sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018 menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sun Jianzheng *) Komisaris : Qi Jiangong Komisaris (independen) : Mohamad Hasan Komisaris (independen) : Yudo Sutanto Direksi : Direktur Utama : You Wennan Direktur : Zhu Yong *) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian Direktur : Agresius Robajanto Kadiaman Dengan catatan : *) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang
C. Kegiatan Usaha Perseroan Perseroan bergerak dalam bidang jasa perbankan.D. Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan Berikut ini merupakan ringkasan posisi keuangan dan laba rugi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; serta periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan, disajikan sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan Audited Reviewed 2017 Jan-Agt 2018
Operating highlight Pendapatan Bunga 1.147.285 827.687 Pendapatan Bunga Neto 574.737 404.961 Laba Operasional 73.653 78.361 EBITDA 118.558 116.339 Laba Neto Tahun Berjalan 49.899 58.855 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 47.611 58.855 Financial Position Aset 15.788.738 15.543.781 Liabilitas 13.344.943 13.031.922 Ekuitas 2.443.795 2.511.859 Key Performance Ratio Capital Adequacy Ratio (CAR) 15,75% 15,78% Return on Assets (ROA) 0,54% 0,50% Return on Equity (ROE) 2,46% 4,25% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 93,45% 93,03% Net Interest Margin (NIM) 4,69% 4,43% Loan to Funding Ratio (LFR) 79,52% 91,44%
III. URAIAN SINGKAT MENGENAI CHINA CONSTRUCTION BANK CORPORATION DAN CCB (ASIA) TRUSTEE COMPANY LIMITED
China Construction Bank Corporation (disebut juga “CCB Corporation”) - CCB Corporation adalah bank komersial berskala besar yang terkemuka di China, didirikan pada Oktober 1954,
dengan kantor pusat di Beijing, China.- Tercatat di Bursa Efek Hong Kong pada Oktober 2005 (kode saham: 939) dan di Bursa Efek Shanghai pada September
2007 (kode saham: 601939)- CCB Corporation adalah Bank terbesar kedua dalam Total Aset di antara bank tercatat di dunia- CCB Corporation adalah Bank terbesar kelima dalam Kapitalisasi Pasar di antara bank tercatat di dunia- Dalam hal modal Tier 1, CCB Grup berada di peringkat kedua di antara 1000 Bank Terbesar Dunia oleh majalah Inggris,
The Banker tahun 2016- CCB Corporation memiliki 14.985 kantor cabang dan cabang pembantu di Daratan China- CCB Corporation memiliki cabang dan anak perusahaan perbankan komersial di 29 negara dan wilayah dengan 251
entitas di luar negeri, dan anak perusahaannya mencakup berbagai industri, termasuk manajemen aset, leasing, trust, asuransi jiwa, asuransi properti & kecelakaan, bank investasi, futures dan pensiun.
- Dengan mempercepat proses transformasi dan pengembangan menuju menjadi grup perbankan terpadu yang inovatif dengan layanan multi fungsi dan cerdas, serta manajemen yang intensif, CCB Corporation berkomitmen untuk mengembangkan diri menjadi bank dengan nilai kemampuan kreasi terbaik.
- Kepemilikan dari CCB Corporation sebagai berikut : • Central Huijin Investment Ltd*) 57.11% • HKSCC Nominees Limited 36.71% • Publik 6.18% *) Central Huijin Investment Ltd adalah perusahaan milik negara sepenuhnya oleh China Investment Corporation- Modal saham ditempatkan dan disetor CCBC adalah sebesar RMB 250.011 juta atau sebanyak 250.011 juta saham
beredar dengan nilai nominal RMB 1, dengan komposisi pemegang saham CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Saham Jumlah (Juta RMB) % Central Huijin Investment Ltd 142.781 142.781 57,11 HKSCC Nominees Limited 91.779 91.779 36,71 Publik 15.451 15.451 6,18 Jumlah 250.011 250.011 100,00
- Susunan pengurus CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:Chairman : Tian GuoliVice Chairman : Wang ZujiPresident : Wang ZujiExecutive Director : Tian Guoli Wang Zuji Pang Xiusheng Zhang GengshengExcecutive Vice President : Pang Xiusheng Zhang GengshengNon-executive Director : Feng Bing Zhu Hailin Li Jun Wu Min Zhang QiIndependent Non-Executive Director : Anita Fung Yuen Mei Malcolm ChristopherMcCarthy Carl Walter Chung Shui Ming Timpson Murray Horn
CCB (Asia) Trustee Company Limited CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”), didirikan pada 18 Maret 2013 dan merupakan entitas anak China
Construction Bank (Asia) Corporation Limited. CCBT berkantor pusat di 23/F CCB Tower, 3 Connaught Road Central, Hong Kong. Fasilitas yang ditawarkan CCBT terdiri dari layanan non-perbankan yang menyediakan jasa penitipan dengan pengelolaan (trust), jasa administrasi dana, agen transfer, kustodian dan jasa agen fiskal.
Susunan pengurus CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut: Direktur : Mimi Lee Direktur : Lin Ju Modal saham ditempatkan dan disetor CCBT adalah sebesar HKD 10,000,000 atau sebanyak 100.000 saham
beredar dengan nilai nominal HKD 100 dengan komposisi pemegang saham CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Saham Jumlah (HKD) % China Construction Bank (Asia) 100.000 10,000,000 100 Corporation Limited Jumlah 100.000 10,000,000 100 Catatan: China Construction Bank (Asia) dimiliki sepenuhnya oleh CCB Corporation. CCBT bertindak sebagai Kustodian, jasa agen fiskal dan agen pembayar dalam pelaksanaan transaksi ini.
IV. RINGKASAN LAPORAN PENILAI
Sehubungan dengan Rencana Transaksi, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk telah menunjuk KJPP Ihot Dollar & Raymond (“ID&R”), sebagai Penilai Independen untuk memberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga/ utang dengan tanggal pisah batas (cut off date) pendapat kewajaran adalah per 31 Agustus 2018.Para Pihak dalam Transaksia) PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”) b) China Construction Bank Corporation (“CCBC”)c) CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”)Obyek PenilaianMemberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga subordinasi oleh Perseroan (selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”);Tujuan PenilaianRencana Transaksi tersebut dilakukan terkait dengan tujuan Perseroan dalam rangka penambahan modal pelengkap (Tier-2) untuk pengembangan bisnis Perseroan, sehingga diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah lebih baik bagi para pemegang saham secara keseluruhan di masa depan.Berdasarkan informasi pihak manajemen Perseroan bahwa CCBC merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan melalui keterkaitan kepemilikan pemegang saham utama dan pengendali Perseroan. Oleh karena itu, Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan merupakan transaksi afiliasi namun tidak mengandung benturan kepentingan.Rencana Transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material dikarenakan total nilai transaksi adalah maksimum sebesar USD 50.000.000 atau ekuivalen Rp 735.550 juta, dimana nilai tersebut lebih dari 20% ekuitas Perseroan atau sekitar 29,28% ekuitas Perseroan, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan yang telah direviu per tanggal 31 Agustus 2018 dimana ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 2.511.859 juta.Tujuan dari pemberian pendapat kewajaran ini adalah untuk memberikan opini apakah Transaksi tersebut merupakan transaksi yang wajar dan tidak merugikan bagi Perseroan maupun pemegang saham Perseroan, sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2. Selanjutnya dalam analisa terhadap Transaksi tersebut, kami mempertimbangkan sisi kualitatif maupun kuantitatif serta dampak bagi Perseroan dan Pemegang Saham, termasuk risiko keuangan. Asumsi-asumsi dan Syarat Pembatasa) Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan,
serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.b) Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya
semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.
c) Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.
Pendekatan dan Metode Penilaian1. Analisis Transaksi2. Analisis Kualitatif3. Analisis Kuantitatif4. Analisis Kewajaran TransaksiAnalisis KewajaranBerikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi:1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga Dengan menggunakan pendekatan pasar, tingkat bunga surat berharga subordinasi yang akan diterbitkan
dibandingkan dengan data surat berharga subordinasi berdenominasi USD. Bahwa tingkat bunga surat berharga subordinasi sebesar LIBOR 3 bulan + 1,5% atau sebesar 3,82% dengan asumsi LIBOR 3 bulan per 3 September 2018 sebesar 2,31563%. Tingkat bunga tersebut adalah wajar dikarenakan masih berada di dalam kisaran tingkat bunga surat berharga/pinjaman subordinasi pembanding.
2. Analisis Kelayakan Pelunasan Surat Berharga Subordinasi Berdasarkan analisis tersebut, Perseroan memiliki CFADS yang cukup untuk memenuhi kewajiban porsi pembayaran
pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo pada tahun 2024. Rasio ini menunjukkan bahwa kas yang tersedia untuk melakukan kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi adalah lebih besar 6,47x dari jumlah seluruh porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi. Dengan demikian, diproyeksikan bahwa Perseroan mampu untuk membayar pinjaman subordinasi yang jatuh tempo pada tahun 2024.
3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi Terkait dengan analisis posisi proforma Perseroan atas keseluruhan Rencana Transaksi, analisis terhadap Laporan
Posisi Keuangan Konsolidasian Proforma Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018, menunjukkan dengan dilakukannya Rencana Transaksi terdapat peningkatan pada giro pada bank lain dan pinjaman subordinasi masing-masing sebesar Rp 735.550 juta.
4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas Analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Rencana Transaksi dilakukan untuk melihat kemampuan
menghasilkan pendapatan dan laba yang positif bagi Perseroan dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi.
KesimpulanBerdasarkan pertimbangan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap Rencana Transaksi atas penerbitan surat berharga subordinasi, analisis kewajaran transaksi dan faktor-faktor yang relevan dalam memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Perseroan, maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilakukan Perseroan adalah wajar.
V. PERNYATAAN DARI DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran semua informasi yang dimuat dalam pengumuman ini dan menegaskan bahwa setelah mengadakan pemeriksaan yang cukup, dan sepanjang yang diketahui dan diyakininya, semua informasi yang dimuat dalam pengumuman ini adalah benar dan tidak terdapat informasi penting dan relevan lainnya yang belum diungkapkan sehingga menyebabkan informasi yang diberikan dalam pengumuman ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1, Direksi menyatakan bahwa Transaksi Material ini :- tidak mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1;
dan- merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1.
VI. INFORMASI TAMBAHAN
Apabila Para Pemegang Saham memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Perseroan dengan alamat:PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
u.p. Corporate SecretarySahid Sudirman Center Lantai 15
Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220Telepon : (021)50821000 Faksimili : (021) 50821010 e-mail : [email protected]
idn.ccb.com
Jakarta, 26 Februari 2019Hormat kami,
Direksi Perseroan
LAPORAN 00001/2.0110-01/BS/07/0426/1/I/2019
PENDAPAT KEWAJARAN
ATAS RENCANA TRANSAKSI
PT BANK CHINA CONSTRUCTION
BANK INDONESIA Tbk
Graha ROI Formula 3rd Floor Suite 302 Jl. Sultan Iskandar Muda No. 222 Jakarta 12240 Ph. +62 21 7245677 Fax. +62 21 7253689
Ref. No. 00001/2.0110-01/BS/07/0426/1/I/2019 Jakarta, 20 Februari 2019
Kepada Yth. Direksi PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA Tbk Sahid Sudirman Center Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 Jakarta 10220
Perihal : Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Rencana Transaksi, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
(“Perseroan”) telah menunjuk KJPP Ihot Dollar & Raymond (“ID&R”), sebagai Penilai Independen sesuai dengan Surat Penugasan No. 026/VI/FO/18/KJPPID&R tertanggal 25 Juni 2018, untuk memberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga/ utang oleh Perseroan (untuk selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”), dengan tanggal pisah batas (cut off date) pendapat kewajaran adalah per 31 Agustus 2018.
ID&R merupakan kantor jasa penilai publik yang terdaftar sebagai profesi penunjang di pasar modal berdasarkan Surat Izin Usaha dari Menteri Keuangan No. 1408/KM.1/2012 tanggal 27 November 2012. Rekan telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh asosiasi Penilai yang diakui Pemerintah dengan No. MAPPI: 06-S-01969 dan No. Izin: STTD.PB-22/PM.2/2018.
Identitas Pemberi Tugas
Nama : PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk Bidang usaha : Perbankan Alamat : Sahid Sudirman Center Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220 Telepon : (021) 5082 1000 Faksimili : (021) 5082 1010 Website : idn.ccb.com
Para Pihak dalam Transaksi
a) PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”) b) China Construction Bank Corporation (“CCBC”) c) CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”)
Obyek Transaksi
Memberikan pendapat kewajaran atas rencana penerbitan surat berharga subordinasi oleh Perseroan (selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”).
Asumsi-asumsi dan Syarat Pembatas
a) Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.
b) Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.
c) Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.
Pendekatan dan Metode Penilaian
1. Analisis Transaksi
Analisis transaksi meliputi identifikasi dan hubungan para pihak yang terlibat transaksi, analisis persyaratan yang disepakati dalam transaksi, analisis manfaat transaksi yang terdiri dari pertimbangan dan rencana transaksi dan manfaat dan risiko dari rencana transaksi, analisis pengaruh transaksi terhadap keuangan Perseroan dan analisis likuiditas.
2. Analisis Kualitatif
Analisis atas kualitatif meliputi riwayat singkat dan kegiatan usaha, analisis industri dan bisnis, analisis operasional dan prospek usaha, keuntungan dan kerugian kualitatif atas transaksi, analisis dampak leverage pada keuangan, analisis dampak likuiditas pada keuangan dan analisis dampak keuangan Perseroan jika rencana penerbitan surat berharga subordinasi gagal.
3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif meliputi penilaian kinerja historis, penilaian arus kas, penilaian atas proyeksi keuangan, analisis rasio keuangan, analisis keuangan sebelum dan sesudah transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan, analisis kemampuan Perseroan melunasi transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan dan analisis cash management dan financial covenant transaksi pinjam meminjam dana.
4. Analisis Kewajaran Transaksi
Analisis kewajaran transaksi meliputi analisis kewajaran tingkat bunga, analisis kelayakan pelunasan surat berharga subordinasi, analisis posisi proforma keseluruhan Rencana Transaksi serta analisis inkremental dan profitabilitas. Analisis inkremental dan profitabilitas merupakan analisis atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.
Analisis Kewajaran
Berikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi:
1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga
Analisis kewajaran tingkat bunga dilakukan dengan membandingkan besaran bunga yang diberikan dengan besaran suku bunga surat berharga subordinasi pembanding dengan denominasi yang sama.
2. Analisis Kelayakan Pelunasan Surat Berharga Subordinasi
Analisis kelayakan pelunasan surat berharga subordinasi adalah berdasarkan proyeksi keuangan terhadap Rencana Transaksi untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari hasil penerbitan surat berharga subordinasi.
3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi
Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi dengan membandingkan antara posisi proforma laporan keuangan Perseroan sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi. Rencana Transaksi dianggap wajar apabila posisi proforma menunjukkan nilai positif.
4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas
Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.
Kesimpulan
Berdasarkan pertimbangan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap Rencana Transaksi atas penerbitan surat berharga subordinasi, analisis kewajaran transaksi dan faktor-faktor yang relevan dalam memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Perseroan, maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilakukan Perseroan adalah wajar.
Hormat kami, KJPP Ihot Dollar & Raymond
Sulistyawati Sendjaja, MM, MAPPI (Cert.) Business Valuation Partner Ijin Penilai : B-1.15.00426 MAPPI : 06-S-01969 STTD OJK : STTD.PB-22/PM.2/2018
Halaman i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... i
1. Identitas Pemberi Tugas ..................................................................................................................... 1
2. Pendahuluan ........................................................................................................................................ 1
2.1 Maksud dan Tujuan .................................................................................................................... 1
2.2 Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas ...................................................................................... 2
3. Pendekatan Dan Metode Penilaian .................................................................................................... 4
4. Analisis Transaksi ............................................................................................................................... 4
4.1 Identifikasi Para Pihak Terlibat Transaksi................................................................................... 4
4.2 Analisis Persyaratan Disepakati Dalam Transaksi ..................................................................... 6
4.3 Analisis Manfaat Transaksi ....................................................................................................... 13
4.4 Analisis Pengaruh Transaksi terhadap Keuangan Perseroan .................................................. 15
4.5 Analisis Likuiditas ..................................................................................................................... 15
5. Pernyataan Independensi Dan Tidak Adanya Benturan Kepentingan ......................................... 15
6. Ruang Lingkup (Data, Informasi, Dan Prosedur Yang Digunakan) .............................................. 16
7. Asumsi-Asumsi Pokok ..................................................................................................................... 18
8. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif .................................................................................................... 18
8.1 Analisis Kualitatif ...................................................................................................................... 18
8.2 Analisis Kuantitatif .................................................................................................................... 31
8.3 Analisis Inkremental ................................................................................................................. 42
9. Analisis Kewajaran ........................................................................................................................... 44
9.1 Pendekatan dan Analisis Kewajaran ........................................................................................ 44
9.2 Analisis Kewajaran Transaksi ................................................................................................... 44
10. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 49
11. Distribusi Pendapat Kewajaran Ini .................................................................................................. 49
LAMPIRAN
Halaman 1
1. Identitas Pemberi Tugas
Berikut adalah keterangan singkat mengenai pemberi tugas:
Nama : PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk Bidang Usaha : Perbankan Alamat : Sahid Sudirman Center Lantai 15, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86,
Jakarta 10220 Telepon : (021) 5082 1000 Faksimili : (021) 5082 1010
Website : idn.ccb.com
2. Pendahuluan
2.1 Maksud dan Tujuan
Laporan ini bertujuan untuk memberikan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan, yaitu rencana penerbitan surat berharga subordinasi oleh Perseroan. Rencana Transaksi tersebut dilakukan terkait dengan tujuan Perseroan dalam rangka penambahan modal pelengkap (Tier-2) untuk pengembangan bisnis Perseroan, sehingga diharapkan akan dapat memberikan nilai tambah lebih baik bagi para pemegang saham secara keseluruhan di masa depan.
Terkait dengan Rencana Transaksi tersebut di atas, maka Perseroan wajib mengikuti ketentuan yang diatur dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal-LK (“Bapepam-LK”) No. IX.E.1 dan No. IX.E.2 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” (“Peraturan IX.E.1”) yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 dan “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” (“Peraturan IX.E.2”) yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.
Dalam Peraturan IX.E.1 tersebut, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan transaksi afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau perusahaan terkendali dengan afiliasi dari perusahaan atau afiliasi dari anggota direksi, anggota dewan komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan. Disebutkan pula dalam Peraturan IX.E.2 bahwa yang dimaksud dengan transaksi material adalah setiap penyertaan dalam badan usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha tertentu; pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aset atau segmen usaha; sewa menyewa aset, pinjam meminjam dana; menjaminkan aset; dan/atau memberikan jaminan perusahaan, dengan nilai 20% atau lebih dari ekuitas perusahaan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu.
Berdasarkan informasi pihak manajemen Perseroan bahwa CCBC merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan melalui keterkaitan kepemilikan pemegang saham utama dan pengendali Perseroan. Oleh karena itu, Rencana Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan merupakan transaksi afiliasi namun tidak mengandung benturan kepentingan.
Halaman 2
Rencana Transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material dikarenakan total nilai transaksi adalah maksimum sebesar USD 50.000.000 atau ekuivalen Rp 735.550 juta (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 31 Agustus 2018 yang sebesar Rp 14.711/USD), dimana nilai tersebut lebih dari 20% ekuitas Perseroan atau sekitar 29,28% ekuitas Perseroan, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan yang telah direviu per tanggal 31 Agustus 2018 dimana ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 2.511.859 juta.
Tujuan dari pemberian pendapat kewajaran ini adalah untuk memberikan opini apakah Transaksi tersebut merupakan transaksi yang wajar dan tidak merugikan bagi Perseroan maupun pemegang saham Perseroan, sebagaimana diatur dalam Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2. Selanjutnya dalam analisa terhadap Transaksi tersebut, kami mempertimbangkan sisi kualitatif maupun kuantitatif serta dampak bagi Perseroan dan Pemegang Saham, termasuk risiko keuangan.
2.2 Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas
Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran kepada Perseroan atas transaksi yang akan dilaksanakan untuk menyatakan bahwa Rencana Transaksi dapat dilaksanakan pada kondisi wajar di dalam batasan komersial yang berlaku umum, Penilai independen memiliki asumsi berdasarkan analisis terhadap Rencana Transaksi sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan analisis, kami mengacu pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum, dan kami tidak bertanggung jawab atas pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut.
2. Kami juga berpedoman kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.
3. Kami telah melakukan penelaahan atas data dan informasi yang digunakan dalam proses penilaian yang disiapkan oleh manajemen Perseroan.
4. Kami telah melakukan penelaahan atas legalitas Perseroan yang disediakan oleh manajemen Perseroan, namun tidak termasuk klarifikasi atas keabsahan dokumen kepemilikan aset Perseroan.
5. Kami juga tidak melakukan verifikasi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Transaksi. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Transaksi hanya merupakan evaluasi keuangan dan penilaian atas kewajaran atas Rencana Transaksi saja dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan.
6. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau
Halaman 3
pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang ada untuk Perseroan.
7. Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.
8. Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.
9. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.
10. Pendapat Kewajaran harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat tersebut.
11. Pendapat Kewajaran ini disusun untuk kepentingan Direksi Perseroan dan para pemegang saham Perseroan sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 sehubungan dengan rencana tersebut, dan tidak digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya, Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada pemegang saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut.
12. Laporan pendapat kewajaran ini digunakan sebagaimana tujuan penilaian kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan, serta tidak dimaksudkan untuk memberikan opini atau rekomendasi, selain untuk kepentingan yang telah dijelaskan sebelumnya.
13. Kami telah menggunakan proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan, dan telah melakukan penyesuaian untuk menggambarkan kondisi kinerja dan operasi yang lebih wajar pada saat penilaian, namun terbatas pada kinerja manajemen Perseroan dalam pencapaian proyeksi yang mungkin terjadi ataupun tidak terjadi.
14. Kami bertanggungjawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan dalam laporan pendapat kewajaran ini.
15. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian, laporan pendapat kewajaran, dan kesimpulan nilai akhir dari penilaian yang dilakukan.
16. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Laporan Pendapat Kewajaran ini.
Halaman 4
3. Pendekatan Dan Metode Penilaian
Dalam menganalisis kewajaran keseluruhan Rencana Transaksi, kami melakukan pendekatan dan prosedur sebagai berikut:
1. Analisis Transaksi
Analisis transaksi meliputi identifikasi dan hubungan para pihak yang terlibat transaksi, analisis persyaratan yang disepakati dalam transaksi, analisis manfaat transaksi yang terdiri dari pertimbangan dan rencana transaksi dan manfaat dan risiko dari rencana transaksi, analisis pengaruh transaksi terhadap keuangan Perseroan dan analisis likuiditas.
2. Analisis Kualitatif
Analisis atas kualitatif meliputi riwayat singkat dan kegiatan usaha, analisis industri dan bisnis, analisis operasional dan prospek usaha, keuntungan dan kerugian kualitatif atas transaksi, analisis dampak leverage pada keuangan, analisis dampak likuiditas pada keuangan dan analisis dampak keuangan Perseroan jika rencana penerbitan surat berharga subordinasi gagal.
3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif meliputi penilaian kinerja historis, penilaian arus kas, penilaian atas proyeksi keuangan, analisis rasio keuangan, analisis keuangan sebelum dan sesudah transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan, analisis kemampuan Perseroan melunasi transaksi pinjam meminjam dana dan/atau penjaminan dan analisis cash management dan financial covenant transaksi pinjam meminjam dana
4. Analisis Kewajaran Transaksi
Analisis kewajaran transaksi meliputi analisis kewajaran tingkat bunga, analisis kelayakan pelunasan surat berharga subordinasi, analisis posisi proforma keseluruhan Rencana Transaksi serta analisis inkremental dan profitabilitas. Analisis inkremental dan profitabilitas merupakan analisis atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dan dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.
4. Analisis Transaksi
4.1 Identifikasi Para Pihak Terlibat Transaksi
Adapun para pihak yang terlibat Transaksi antara lain:
PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (“Perseroan”), suatu perseroan terbatas yang didirikan dengan nama PT Bank Multicor berdasarkan Akta No. 4 tanggal 2 April 1974 yang dibuat dihadapan Bagijo, S.H., Notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta No. 172 tanggal 28 November 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan berganti nama menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. Perseroan merupakan penggabungan usaha (merger) PT Bank Windu Kentjana International Tbk dengan PT Bank Antardaerah dan telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. S-400/PB.12/2016 tanggal 30 November 2016,
Halaman 5
serta Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan Perseroan No. AHU-AH.01.10-0003777 tanggal 30 November 2016. Perseroan bergerak di kegiatan umum perbankan serta merupakan bank devisa nasional.
China Construction Bank Corporation (“CCBC”), didirikan pada Oktober 1954 dan merupakan salah satu dari 4 bank terbesar di China. CCBC berkantor pusat di Finance Street No.25, Xicheng District, Beijing (China) dengan kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di China serta di beberapa negara lain seperti Barcelona, Frankfurt, Luxembourg, Hong Kong, Johannesburg, New York City, Seoul, Singapore, Tokyo, Melbourne, Kuala Lumpur, Sydney, Auckland dan London. Fasilitas yang ditawarkan CCBC terdiri dari layanan perbankan, layanan investasi dan jasa keuangan non bank.
CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”), didirikan pada 18 Maret 2013 dan merupakan entitas anak China Construction Bank (Asia) Corporation Limited. CCBT berkantor pusat di 23/F CCB Tower, 3 Connaught Road Central, Hong Kong. Fasilitas yang ditawarkan CCBT terdiri dari layanan non-perbankan yang menyediakan jasa penitipan dengan pengelolaan (trust), jasa administrasi dana, agen transfer, kustodian dan jasa agen fiskal.
Hubungan Pihak-pihak yang melakukan Rencana Transaksi:
Keterangan: 1. Perseroan menerbitkan surat berharga/ pinjaman subordinasi kepada Pembeli/ pemegang surat berharga
subordinasi. 2. Perseroan menerima penyetoran dana hasil penerbitan dari CCBC selaku Pembeli melalui CCBT selaku
Kustodian. 3. Perseroan membayar bunga pinjaman kepada Pembeli/ pemegang surat berharga subordinasi secara
triwulan, sementara pokok pinjaman dibayarkan pada saat jatuh tempo.
Halaman 6
Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dari Segi Kepemilikan Saham
Nama Perseroan CCBC CCBT
China Construction Bank Corporation ("CCBC") 60,00% ----- -----
Johnny Wiraatmadja ("JW") 21,32% ----- -----
Kiki Hamidjaja ("KH") 5,21% ----- -----
Publik 13,47% 6,18% -----
Central Huijin Investment Ltd ----- 57,11% -----
HKSCC Nominees Limited ----- 36,71% -----
China Construction Bank (Asia) Corporation Limited ----- ----- 100,00%
Total 100,00% 100,00% 100,00%
Dari Segi Kepengurusan
Nama Perseroan CCBC CCBT
Sun Jianzheng*) Komisaris Utama - -
Qi Jiangong Komisaris - -
Mohamad Hasan Komisaris Independen - -
Yudo Sutanto Nyoo Komisaris Independen - -
You Wen Nan Direktur Utama - -
Zhu Yong*) Direktur - -
Setiawati Samahita Direktur - -
Junianto Direktur - -
Chandra Nangkok Tua Siagian*) Direktur - -
Tian Guoli - Chairman, Executive Director -
Wang Zuji - Vice Chairman, Executive Director, President -
Pang Xiusheng - Executive Director, Executive Vice President -
Zhang Gengsheng - Executive Director, Executive Vice President -
Feng Bing - Non-Executive Director -
Zhu Hailin - Non-Executive Director -
Li Jun - Non-Executive Director -
Wu Min - Non-Executive Director -
Zhang Qi - Non-Executive Director -
Anita Fung Yuen Mei - Independent Non-Executive Director -
Malcolm Christopher McCarthy - Independent Non-Executive Director -
Carl Walter - Independent Non-Executive Director -
Chung Shui Ming Timpson - Independent Non-Executive Director -
Murray Horn - Independent Non-Executive Director -
Mimi Lee - - Direktur
Lin Ju - - Direktur
*) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang
CCBC merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 60%.
4.2 Analisis Persyaratan Disepakati Dalam Transaksi
4.2.1 Obyek Rencana Transaksi
Dalam hal ini Obyek Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:
Rencana penerbitan Surat Berharga Subordinasi oleh Perseroan dengan nilai pokok maksimum sebesar USD 50.000.000 dengan tingkat bunga floating LIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun dan memiliki jangka waktu 5 tahun (selanjutnya disebut “Rencana Transaksi”);
Halaman 7
Berikut adalah keterangan singkat mengenai Surat Berharga Subordinasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan:
a. Penerbit : PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
b. Nilai pokok : maksimum USD 50.000.000,-
c. Tenor : 5 (lima) tahun
d. Tingkat suku bunga : LIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun
e. Pembayaran bunga : setiap 3 (tiga) bulan
f. Penggunaan dana : penambahan modal pelengkap (tier-2)
g. Jaminan : -
h. Sifat Penawaran : bilateral
i. Hukum yang berlaku : Hukum Negara Republik Indonesia
Berikut adalah ringkasan penyelesaian transaksi dan persyaratan sesuai dengan Draft Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi (“Perjanjian Penerbitan”) antara Perseroan selaku Penerbit dengan CCBC selaku Pembeli dan CCBT selaku Kustodian:
Pembeli merupakan bagian dari kelompok usaha CCBC, dan oleh karenanya merupakan pihak terafiliasi dari Penerbit. Dengan mengikuti ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (“OJK”) mengenai permodalan Bank, dalam rangka menambah modal pelengkap (tier-2) maka akan dilakukan pembelian instrumen Surat Berharga Subordinasi yang diterbitkan melalui penawaran terbatas (private offering) oleh Penerbit yang akan dibeli oleh Pembeli senilai atau sampai dengan maksimal USD 50.000.000 dengan perincian sebagai berikut:
(a) Surat Berharga Subordinasi Seri I sebesar USD 30.000.000 pada kuartal pertama tahun 2019; dan/atau
(b) Surat Berharga Subordinasi Seri II sebesar USD 20.000.000 jika diterbitkan oleh Penerbit;
Dengan memperhatikan batas waktu yang ditentukan oleh OJK dan Bank Indonesia (“BI”) berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Bahwa dalam rangka penerbitan dan pembelian Surat Berharga Subordinasi menurut Perjanjian Penerbitan, Penerbit menunjuk Agen sebagai agen sehubungan dengan Surat Berharga Subordinasi untuk tujuan-tujuan yang diatur dalam Perjanjian Keagenan dan dalam kondisi-kondisi sebagaimana diatur berdasarkan Perjanjian Keagenan.
Agen adalah CCBT pihak yang ditunjuk oleh Penerbit sebagai pelaksana fungsi Kustodian, yaitu sebagai Registrar dan/atau Agen Fiskal dan/atau Agen Pengalihan dan/atau Agen Pembayar, dan akan termasuk agen lainnya dan pengganti-penggantinya yang dapat ditunjuk kemudian dari waktu ke waktu, berdasarkan Perjanjian Keagenan.
Nilai Surat Berharga adalah sebesar USD 30.000.000,- (dan/ atau USD 20.000.000 jika diterbitkan) dan merupakan Surat Berharga Subordinasi. Sertifikat Surat Berharga yang diterbitkan bernomor urut tercetak pada sertifikat tersebut, dibuat secara manual atau lewat fax oleh atau atas nama Penerbit dan diotentifikasi manual oleh atau atas nama Registrar, dan didaftarkan dalam buku Daftar Surat Berharga, sebanyak 1 (satu)
Halaman 8
lembar dengan nilai nominal sebesar USD 30.000.000,- (dan/ atau 1 lembar dengan nominal sebesar USD 20.000.000 jika diterbitkan).
Sertifikat Surat Berharga Subordinasi diterbitkan dengan kupon yang memiliki nilai bunga menggunakan dasar LIBOR 3 bulan + 1,5% (150 bps) per tahun dari Nilai Surat Berharga yang akan dibayarkan per 3 (tiga) bulan, dengan mengikuti ketentuan pembayaran sebagaimana diatur di dalam Perjanjian Penerbitan.
Hak atas Surat Berharga timbul dengan didaftarkannya Sertifikat Surat Berharga tersebut ke dalam buku Daftar Surat Berharga yang disediakan khusus untuk itu oleh Penerbit dan disimpan oleh Pembeli (atau Pemegang Surat Berharga) atau Registrar atau penyedia jasa Kustodian yang ditunjuk.
Pemegang Surat Berharga (kecuali apabila diatur lain menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku) dalam segala hal dan keadaan akan tetap diakui sebagai pemilik yang sah dari Surat Berharga yang dipegangnya, tanpa memperhatikan tanggal jatuh tempo; dan/atau catatan mengenai kepemilikan; penjaminan dan atau kepentingan apapun, serta keterangan-keterangan tertulis lain di atasnya.
Surat Berharga dapat dialihkan seluruhnya hanya kepada pihak afiliasi dengan CCBC (disebut Penerima Pengalihan Yang Diperbolehkan) setelah Penerbit memperoleh persetujuan tertulis pengalihan dari OJK, dalam denominasi yang diizinkan dengan memperhatikan ketentuan pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan
ketentuan peraturan terkait, baik berdasarkan jual-beli, hibah atau transaksi pengalihan kepemilikan lain yang lazim dilakukan dalam pengalihan Surat Berharga.
Pencatatan peralihan atas Surat Berharga ke dalam Daftar Surat Berharga juga harus dilakukan oleh Direksi Penerbit atau kuasanya setelah menerima bukti pengalihan yang sah. Pelaksanaan atas pencatatan peralihan tersebut diawasi oleh Pembeli.
Penerbit wajib menerbitkan Sertifikat Surat Berharga baru dengan mencantumkan nama Pemegang Surat Berharga baru sebagai pihak yang telah menerima pengalihan atas Surat Berharga tersebut. Penerbit akan memiliki hak right of first refusal, sebagai contoh hak untuk memperoleh dari Penerbit (atau Pemegang Surat Berharga), penawaran terlebih dahulu untuk membeli kembali Surat Berharga yang akan dialihkan kepada Penerima Pengalihan Yang Diperbolehkan.
Penerbit dengan diawasi oleh Pembeli, berkewajiban untuk menyediakan Daftar Surat Berharga yang sekurang-kurangnya memuat tentang keterangan-keterangan: nama dan alamat Pemegang Surat Berharga; jumlah, nomor dan tanggal perolehan Surat Berharga; tempat pencatatan perubahan kepemilikan Surat Berharga; jumlah, nomor serta tanggal pembayaran Kupon; keterangan-keterangan lain yang diperlukan atau dapat mempengaruhi pelaksanaan ketentuan Surat Berharga;
Dalam hal terjadi likuidasi yang terjadi akibat pembubaran badan usaha Penerbit ataupun kepailitan maka kedudukan hak Pemegang Surat Berharga yang diterbitkan oleh Penerbit: (a) merupakan subordinat atau berkedudukan di bawah (junior) dari para pemegang deposito, para kreditur pada umumnya serta kreditur subordinat lainnya dari Penerbit; (b) merupakan senior/ didahulukan dari kedudukan pemegang saham biasa dari Penerbit.
Dalam hal dilakukannya proses likuidasi, baik karena pembubaran ataupun karena pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebagaimana diatur di dalam
Halaman 9
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pemegang Surat Berharga dapat membuktikan kepemilikan serta haknya terhadap Penerbit dengan menunjukkan sertifikat Surat Berharga dan setelah dilakukannya konfirmasi atas kepemilikan tersebut di dalam Daftar Surat Berharga oleh Penerbit.
Hal yang dilarang dilakukan oleh Penerbit:
Sepanjang Surat Berharga masih berlaku, untuk kepentingan Pemegang Surat Berharga, Penerbit dan/atau anak perusahaannya tidak diperkenankan untuk membuat atau memberi izin dengan cara dan dalam bentuk apapun untuk menggadaikan, dan/atau menjaminkan, membebani dan mengikat sebagai jaminan dengan cara dan dalam bentuk apapun harta kekayaannya, kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari perusahaan.
Penerbit akan memastikan bahwa Registrar akan menyimpan seluruh Sertifikat Surat Berharga yang belum terautenfifikasi yang diserahkan kepadanya sesuai Perjanjian Keagenan dan akan memastikan sertifikat tersebut terautentifikasi dan diserahkan hanya sesuai syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Keagenan.
a. Penerbit akan menyetorkan Surat Berharga untuk diregistrasikan ke Daftar Surat Berharga pada Registrar, atas nama dan untuk kepentingan Pembeli atau Pemegang Surat Berharga, sebagai penyetoran Surat Berharga oleh Penerbit;
b. Pembeli wajib membayar dana pembelian Surat Berharga kepada Agen Fiskal (untuk dan atas nama Penerbit), dan setelah Penerbit menerima dana pembelian Surat Berharga tersebut pada rekening bank atas nama Penerbit menurut tata cara Perjanjian Penerbitan, Penerbit wajib menerbitkan Sertifikat Surat Berharga untuk sejumlah pokok Surat Berharga senilai dana yang diterima dari Pembeli oleh Penerbit;
c. Penerbit wajib memastikan bahwa Registrar akan melakukan pencatatan Surat Berharga yang telah efektif, dan melakukan pendaftaran Surat Berharga pada Daftar Surat Berharga di Registrar;
d. Penerbit wajib memastikan bahwa Agen Fiskal memenuhi tugasnya guna mengatur distribusi fisik Sertifikat Surat Berharga kepada Pembeli;
e. Penerbit akan memastikan bahwa Registrar akan memelihara terkait dengan Surat Berharga sebuah pendaftaran yang akan disimpan pada Kantor Yang Ditunjuk (sebagaimana didefinisikan dalam Perjanjian Keagenan) sesuai dengan kondisi-kondisi dan disediakan oleh Registrar bagi Penerbit dan Pembeli untuk diperiksa dan untuk diperoleh salinannya (copy) pada waktu-waktu tertentu. Registrar akan memperlihatkan nilai pokok, nomor urut dan tanggal penerbitan Sertifikat Surat Berharga, nama dan alamat dari Pembeli sebagai pemegang awal dan tanggal pengalihan, nama (-nama) dan alamat dari, semua pemegang Sertifikat Surat Berharga selanjutnya, semua pembatalan Sertifikat Surat Berharga dan semua pengganti Sertifikat Surat Berharga.
f. Dalam hal terdapat perubahan informasi dalam Sertifikat Surat Berharga berdasarkan perubahan dokumen penerbitan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Penerbit wajib menyerahkan Sertifikat Surat Berharga yang telah disesuaikan dan menyerahkannya kepada Registrar untuk ditukarkan dengan Sertifikat Surat Berharga sebelumnya.
g. Agar dapat menyediakan pembayaran pokok, bunga atas Surat Berharga yang
Halaman 10
wajib dibayarkan kepada Pembeli (atau Pemegang Surat Berharga), Penerbit menunjuk dan akan membayar Agen Pembayar, pada atau sebelum tanggal pembayaran yang ditentukan, dana net yang siap ditransfer sejumlah yang setara dengan pokok dan/atau bunga yang jetuh tempo atas Surat Berharga pada tanggal segera dana tersedia menurut tata cara yang diatur dalam Perjanjian Keagenan. Penghitungan dan verifikasi perhitungan dilakukan oleh Penerbit. Namun demikian, Agen Pembayar dapat melakukan pengurangan atau withholding atas setiap pembayaran menurut Perjanjian Keagenan terhadap perpajakan dimasa sekarang maupun yang akan datang, tagihan jika memang diperintahkan oleh hukum yang berlaku.
h. Menurut Perjanjian Keagenan, Penerbit berhak mengarahkan ulang pembayaran yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud diatas, guna pengurangan atau withholding terkait perpajakan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, penilaian atau pengenaan biaya oleh pemerintah, pembebanan yang diberlakukan oleh pemerintah atau otoritas perpajakan yang berwenang sehubungan dengan pembayaran yang perlu dibayarkan kepada Agen Pembayar atas Surat Berharga.
i. Selanjutnya, untuk pelaksanaan pembayaran bunga dan pelunasan pokok Surat Berharga, Penerbit setuju untuk wajib menyediakan dana yang cukup dan dana tersebut harus telah efektif untuk dapat dibayarkan oleh Agen Pembayar kepada Pembeli (atau Pemegang Surat Berharga) sebelum tanggal waktunya pembayaran, menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Perjanjian Keagenan.
Dalam hal terjadinya kerusakan, kehilangan Sertifikat Surat Berharga oleh Pemegang Surat Berharga dan/ atau Registrar, maka Pemegang Surat Berharga dan/ atau Registrar dapat melaporkan dan melakukan permintaan penerbitan kepada Penerbit, Sertifikat Surat Berharga yang dijadikan pengganti terhadap Sertifikat Surat Berharga yang rusak, hilang dan Pemegang Surat Berharga menyatakan Sertifikat Surat Berharga yang telah hilang tersebut tidak berlaku.
Penggantian sertifikat yang dimaksud diatas yang diajukan oleh Pemegang Surat Berharga dapat dilakukan setelah Pemegang Surat Berharga melakukan konfirmasi atas kepemilikan Sertifikat Surat Berharga berdasarkan data yang terdapat di dalam Daftar Surat Berharga yang berada pada Penerbit dan berdasarkan daftar tersebut pihak yang menyatakan kehilangan benar tercatat sebagai Pemegang Surat Berharga.
Surat Berharga akan jatuh tempo pada tahun ke-5 (lima) sejak Tanggal Efektif Penerbitan Surat Berharga menurut Perjanjian Penerbitan, oleh karenanya Surat Berharga akan jatuh tempo pada tanggal 26 Februari 2024.
Dalam hal terjadinya keadaan yang menyebabkan usaha Penerbit sebagai Bank tidak dapat berlangsung (condition of non-viability) Penerbit memiliki hak untuk melakukan penurunan nilai (write down) seluruh jumlah dari utang yang harus dibayarkan kepada Pemegang Surat Berharga (non-convertible), tanpa dapat ditarik kembali ke jumlah sebelumnya, sejak hari terjadinya keadaan tersebut tanpa harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Surat Berharga.
Dalam hal terjadinya penurunan nilai tersebut, segala kewajiban bunga yang belum dibayar tidak akan dibayarkan kembali. Dalam hal jumlah utang dan bunga yang belum
Halaman 11
dibayarkan dilakukan penurunan nilai, utang tersebut dikurangi secara permanen (write off) dan dalam kondisi apapun tidak akan dikembalikan ke nilai semula.
Keadaan tidak berlangsungnya usaha Penerbit merujuk kepada hal berikut (yang mana terjadi lebih dahulu):
1. Otoritas Pengawas (BI dan/atau OJK) memutuskan bahwa Penerbit tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya tanpa melakukan penurunan nilai tersebut;
2. Otoritas yang relevan menyatakan bahwa Penerbit tidak dapat menyediakan pendanaan untuk sektor publik atau menyediakan dukungan yang setara.
Penerbit berjanji dan mengikat diri untuk melunasi Surat Berharga berdasarkan nilai pokok pada tanggal jatuh tempo. Pelunasan Surat Berharga hanya dapat dilakukan setelah Penerbit memperoleh persetujuan dari OJK. Apabila tanggal pembayaran atas pembelian Surat Berharga jatuh bukan pada hari kerja maka pembayaran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Segala pembayaran atas kewajiban Penerbit berdasarkan Perjanjian Penerbitan dilakukan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, tanpa mempertimbangkan adanya perjumpaan utang atau pencampuran utang, dengan setoran langsung ke dalam rekening Pembeli atau nomor rekening dan rincian lainnya yang akan diberitahukan oleh Pembeli ke Penerbit dan Agen, dari waktu ke waktu, atau kedalam rekening penyedia jasa kustodian yang ditentukan Pembeli dan diberitahukan secara tertulis kepada Penerbit atau ke rekening Penerima Pengalihan Yang Diperbolehkan.
Setiap Surat Berharga yang telah dilunasi, atau dibeli, atau diserahkan untuk dibatalkan tidak dapat diterbitkan kembali atau dijual kembali.
Pada atau segera setelah Tanggal Efektif Perjanjian Penerbitan Surat Berharga, Pembeli akan menyetorkan dana (in good fund) yang akan ditempatkan sebagai modal pelengkap Penerbit (dengan memperhatikan pemenuhan syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan dari BI dan OJK), sebagai dasar bagi penerbitan Surat Berharga yang diatur di dalam Perjanjian Penerbitan.
Penyetoran dana (in good fund) sebagaimana diatur diatas dilakukan oleh Pembeli melalui Agen Fiskal menurut tata cara dalam Perjanjian Keagenan, atau jika disetujui sebaliknya oleh Penerbit, Pembeli dan Agen Fiskal, Pembeli dapat menyetor langsung ke Penerbit. Terhadap penyetoran dana tersebut Penerbit akan mengeluarkan tanda terima kepada Pembeli.
Pada tanggal yang sama atau selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Penerbit menerima setoran dana pembelian Surat Berharga dari Pembeli, Penerbit wajib menerbitkan Sertifikat Surat Berharga. Dalam hal setelah ditandatanganinya Perjanjian Penerbitan, Penerbit belum memenuhi persyaratan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan untuk menerima dana yang akan menjadi modal cadangan tersebut, Para Pihak dapat: menyepakati untuk menangguhkan pelaksanaan penempatan dana Pembeli dan penerbitan Sertifikat Surat Berharga; atau menyepakati untuk melakukan pembatalan Perjanjian Penerbitan.
Setiap pembayaran pokok dan bunga sehubungan dengan penerbitan Surat Berharga berdasarkan Perjanjian Penerbitan akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan
Halaman 12
Undang-undang, peraturan atau kebijaksanaan pemerintah lainnya dan apabila ternyata pada saat pelunasan Surat Berharga, berdasarkan peraturan hukum yang berlaku, timbul kewajiban pajak dan/atau bentuk pungutan lain, maka kewajiban tersebut akan menjadi tanggung jawab dan harus dibayar oleh Penerbit.
Hal-hal yang wajib dilakukan oleh Penerbit:
Penerbit wajib memenuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk tidak terbatas pada:
Penerbit wajib memenuhi ketentuan Keterbukaan Informasi dan pelaporan transaksi material sebagaimana ditentukan di dalam peraturan OJK dan klasifikasi Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan yang masih diterapkan oleh institusi tersebut;
Penerbit menjamin bahwa segala persetujuan yang diperlukan untuk pelaksanaan penerbitan Surat Berharga telah terpenuhi sebelum diterbitkannya Surat Berharga, termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan Bank Indonesia terhadap rencana bisnis Bank dan persetujuan masuk pasar (dalam hal kedudukan utang dari Pembeli sebagai Pinjaman Luar Negeri), sehubungan dengan penambahan modal pelengkap yang diperoleh dari penerbitan Surat Berharga;
Penerbit wajib memenuhi ketentuan penyampaian pelaporan masuk pasar kepada BI setelah dilakukannya penerbitan Surat Berharga;
Penerbit wajib memperoleh persetujuan dari OJK agar instrumen Surat Berharga diperhitungkan sebagai komponen modal;
Penerbit harus memperoleh persetujuan dari OJK dan/atau BI, sebelum melakukan pembayaran kembali jumlah pokok terkait Surat Berharga dan/ atau pembayaran-pembayaran lainnya terkait Surat Berharga, dalam hal persetujuan tersebut dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seluruh biaya dan pengeluaran, termasuk jasa hukum, konsultan teknis dan jasa profesional lainnya, yang dikeluarkan baik oleh Penerbit ataupun oleh Pembeli sehubungan dengan pelaksanaan negosiasi, eksekusi, pendaftaran dan pelaksanaan dari Perjanjian Penerbitan akan menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak yang menggunakan jasa tersebut.
Perjanjian Penerbitan hanya dapat dibatalkan berdasarkan persetujuan Para Pihak dan/atau berdasarkan kejadian yang diatur di dalam Perjanjian Penerbitan terjadi dalam hal Penerbit belum memenuhi persyaratan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan untuk menerima dana yang akan menjadi modal cadangan. Segala bentuk persetujuan atau kesepakatan oleh Para Pihak untuk membatalkan Perjanjian Penerbitan harus dinyatakan secara tertulis. Terkait dengan pembatalan Perjanjian Penerbitan, Para Pihak setuju untuk mengabaikan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, dan oleh karenanya Para Pihak menyetujui bahwa pembatalan Perjanjian Penerbitan tidak memerlukan adanya penetapan dari pengadilan yang memiliki yurisdiksi terkait. Perjanjian Penerbitan akan tunduk dan ditafsirkan berdasarkan hukum dari Negara Republik Indonesia.
Para Pihak sepakat dan saling bersetuju bahwa apabila dikemudian hari timbul hal-hal yang belum dan/atau kurang diatur dalam Perjanjian Penerbitan untuk menuangkannya dalam addendum yang merupakan tambahan, dan/atau perubahan
Halaman 13
dari Perjanjian Penerbitan. Addendum mana akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Penerbitan. Para Pihak sepakat dan saling bersetuju untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Penerbitan dan perjanjian-perjanjian ikutannya, menurut proses dan prosedur dari Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI).
Mengenai Perjanjian Penerbitan dan segala akibatnya, para Pihak memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan/atau Kantor Urusan Piutang dan Lelang Negara di Jakarta.
Berdasarkan analisis kami atas perjanjian dan persyaratan penerbitan yang dirangkum diatas, bahwa tidak terdapat hal-hal yang material yang mempengaruhi Rencana Penerbitan Surat Berharga Subordinasi oleh Perseroan. Namun demikian Perseroan dapat mengalami kegagalan Rencana Transaksi dalam hal terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dan persyaratan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Penerbitan, serta Pembeli ataupun Penerbit gagal memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan dari masing-masing pihak.
4.3 Analisis Manfaat Transaksi
4.3.1 Pertimbangan dan Alasan Rencana Transaksi
Perseroan merupakan Bank Umum Devisa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), didirikan dengan nama PT Bank Multicor dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Perseroan dalam jangka pendek dan menengah mengarahkan kebijakan dan strategi manajemen pada peningkatan bisnis segmen corporate banking, usaha kecil menengah (UKM) dan consumer banking, penerapan good corporate governance, pengembangan sistem teknologi informasi, mendorong efektivitas proses dan efisiensi biaya, serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi modal manusia. Arah kebijakan Perseroan juga disesuaikan dan sejalan dengan program pemerintah yakni untuk pembiayaan untuk infrastruktur dan mendukung pengembangan sektor UKM.
Untuk menghadapi tantangan di masa mendatang terutama tingkat persaingan dalam industri perbankan yang semakin ketat dan kompetitif, baik di sisi aset maupun liabilitas, Perseroan senantiasa menetapkan suku bunga secara prudent pada tingkat yang kompetitif dan wajar. Selain itu, Perseroan juga telah menerapkan kerangka pengelolaan modal yang komprehensif, yang mencakup perumusan kebijakan pengelolaan modal, cetak biru dan perencanaan modal, pengukuran modal, penilaian kecukupan modal internal, alokasi modal, insentif modal, pengendalian dan mekanisme transmisi, penambahan modal, pemantauan dan pelaporan, serta penerapan pendekatan pengelolaan modal yang maju dalam operasi sehari-hari.
Prinsip keseluruhan pengelolaan modal adalah antara lain: Pertama, menjaga tingkat permodalan yang memadai secara terus menerus, dan simpan margin keamanan dan ruang penyangga sambil memenuhi persyaratan peraturan untuk memastikan cakupan modal yang memadai atas berbagai risiko. Kedua, menerapkan alokasi modal yang masuk akal dan efektif, memperkuat mekanisme kendala modal dan insentif, secara efektif mendukung pelaksanaan perencanaan strategis bank sambil sepenuhnya menerapkan kendala dan pengaruh pedoman modal terhadap bisnis dan meningkatkan tingkat efisiensi
Halaman 14
dan tingkat pengembalian modal secara terus menerus. Ketiga, mengkonsolidasikan kekuatan modal, menjaga kualitas modal pada tingkat yang sangat tinggi, melengkapi modal terlebih dahulu melalui akumulasi internal dan menggunakan berbagai instrumen modal untuk mengoptimalkan struktur modal. Keempat, terus memperdalam penerapan metode pengukuran modal lanjutan dalam kebijakan kredit, persetujuan kredit dan manajemen pricing.
Sesuai Rencana Bisnis Bank (“RBB”) yang telah disampaikan ke OJK, Perseroan bermaksud untuk memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penambahan modal pelengkap (tier-2) melalui penerbitan instrumen Surat Berharga Subordinasi senailai sampai dengan maksimum USD 50.000.000. Hal tersebut untuk meningkatkan klasifikasi Perseroan yang saat ini tergolong kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dan ditargetkan menjadi kategori BUKU III pada akhir tahun 2019. Rencana Transaksi diharapkan sebagai landasan untuk pengembangan Perseroan selanjutnya ke skala yang lebih besar untuk dapat memberikan nilai lebih bagi Perseroan dan pemegang saham, sehingga dapat meningkatkan keuntungan Perseroan dimasa mendatang yang pada akhirnya berdampak kepada meningkatnya kapitalisasi pasar dan juga akan memberikan keuntungan kepada semua stakeholders Perseroan.
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa latar belakang Rencana Transaksi tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan dan akan menjadikan Perseroan menjadi perusahaan yang baik dan memiliki potensi pengembangan usaha di masa mendatang.
4.3.2 Manfaat dan Risiko dari Rencana Transaksi
Tujuan dan manfaat dari adanya Rencana Transaksi tersebut, antara lain:
Setelah dilaksanakannya Rencana Transaksi, Perseroan akan mendapatkan manfaat dari surat berharga subordinasi dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang sehingga dapat mendukung likuiditas Perseroan;
Dengan penambahan modal pelengkap tersebut memberi ruang dan keleluasaan bagi Perseroan untuk meningkatkan volume bisnis, khususnya peningkatan penyaluran kredit, dengan menjaga posisi ratio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada batas yang aman. Dengan demikian, Perseroan memiliki potensi untuk meningkatkan skala usahanya menjadi lebih besar.
Melalui pengembangan dan ekspansi usaha, Perseroan dapat meningkatkan pendapatan serta kinerja keuangan yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan dan pemangku kepentingan.
Risiko terkait dengan adanya Rencana Transaksi antara lain sebagai berikut:
1. Risiko tidak terpenuhinya persyaratan dalam Perjanjian Penerbitan
Risiko ini terjadi jika Perseroan selaku Penerbit tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Penerbitan sehubungan dengan penerbitan surat berharga subordinasi.
2. Risiko gagal bayar (default)
Halaman 15
Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta pokok utang pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Penerbitan dan dalam hal kinerja usaha Perseroan di masa yang akan datang tidak berjalan secara optimal sebagaimana yang direncanakan, dimana jumlah tersebut memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan Perseroan.
4.4 Analisis Pengaruh Transaksi terhadap Keuangan Perseroan
Berdasarkan analisis Proforma Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Perseroan untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018, yang disiapkan oleh manajemen Perseroan, Rencana Transaksi mengakibatkan Perseroan mengalami peningkatan aset sebesar Rp 735.550 juta yang berasal dari peningkatan akun giro pada bank lain pihak ketiga sebesar Rp 735.550 juta. Dampak terhadap posisi keuangan juga berupa kenaikan total liabilitas sebesar Rp 735.550 juta yang disebabkan adanya penambahan pinjaman subordinasi.
Dengan terjadinya Rencana Transaksi, tidak terjadi dampak terhadap kinerja laba rugi komprehensif Perseroan. Namun, peningkatan kinerja Perseroan dengan dilakukannya Rencana Transaksi akan terlihat pada proyeksi kinerja Perseroan yang semakin positif.
4.5 Analisis Likuiditas
Analisis likuiditas bertujuan mengukur kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio likuiditas Perseroan, maka semakin besar tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas lancarnya. Analisis likuiditas yang digunakan dalam penilaian ini adalah rasio kredit yang diberikan terhadap pendanaan (loan to funding ratio/ LFR).
Berdasarkan likuiditas Perseroan tahun 2013 – Agustus 2018, rasio LFR adalah berkisar antara 79,52%-91,44%. Berdasarkan rasio likuiditas historis tersebut, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup stabil dikarenakan Perseroan memiliki kemampuan untuk membayar kembali penarikan yang dilakukan oleh nasabah deposan dengan mengandalkan dana kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dimana berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 ditetapkan bahwa rasio LFR memiliki batas bawah sebesar 80% dan batas atas sebesar 92%.
Dengan adanya Rencana Transaksi, rasio LFR akan sedikit mengalami peningkatan, yang berkisar antara 84,86%-93,97% selama periode proyeksi tahun 2018-2024. Namun demikian, dikarenakan Perseroan diproyeksikan akan memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) diatas 14% selama masa proyeksi tahun 2018-2024 yaitu sekitar 14,96%-34,34%, maka Perseroan tidak dikenakan disinsentif atas.
5. Pernyataan Independensi Dan Tidak Adanya Benturan Kepentingan
Berdasarkan pengetahuan kami atas penugasan penilaian, dengan ini kami menyatakan bahwa:
Seluruh pendapat yang kami nyatakan dalam laporan ini, baik mengenai analisis, kesimpulan atau pendapat, adalah benar;
Halaman 16
Analisis dan kesimpulan hanya dibatasi oleh asumsi dan kondisi yang dilaporkan;
Penugasan penilaian telah dilakukan terhadap obyek penilaian pada tanggal penilaian (cut off date);
Analisis telah dilakukan untuk tujuan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan ini;
Data ekonomi serta data industri dalam Laporan ini diperoleh dari berbagai sumber yang diyakini Penilai dapat dipertanggungjawabkan;
Hasil analisis, kesimpulan dan pendapat yang kami nyatakan pada laporan ini terbatas pada kontinjensi, keterbatasan dan asumsi, yang merupakan pemahaman secara menyeluruh, didasarkan analisis profesional serta pendapat dan kesimpulan kami;
Pada saat ini maupun pada masa yang akan datang, kami tidak memiliki kepentingan terhadap Perseroan yang kami nilai;
Kami tidak memiliki benturan kepentingan atas transaksi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan;
Kami tidak memiliki kepentingan pribadi terhadap Perseroan yang kami nilai dan pihak yang terlibat dan terkait di dalamnya;
Imbalan jasa penilaian tidak berkaitan dengan hasil penilaian yang dilaporkan;
Penilaian dilakukan dengan memenuhi ketentuan Peraturan VIII.C.3;
Penilai telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh asosiasi Penilai yang diakui Pemerintah;
Kami melakukan penugasan ini secara independen tanpa intervensi dari pihak manapun.
Kami bertanggungjawab atas Laporan Pendapat Kewajaran ini.
6. Ruang Lingkup (Data, Informasi, Dan Prosedur Yang Digunakan)
Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi, antara lain sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013-2014 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015-2016 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; serta periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan.
2. Laporan Keuangan Proforma Perseroan untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018;
3. Proyeksi keuangan dan Rencana Bisnis Bank Perseroan;
4. Draft Perjanjian Penerbitan Surat Berharga Subordinasi antara Perseroan dan CCBC;
5. Data mengenai kegiatan dan legalitas Perseroan;
Halaman 17
6. Keterbukaan informasi berkaitan dengan Rencana Transaksi.
Selanjutnya disebut “Dokumen-dokumen Rencana Transaksi”.
Dalam melaksanakan analisis, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.
Kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Transaksi. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Transaksi hanya merupakan evaluasi keuangan atas kewajaran Rencana Transaksi saja dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit, atau perpajakan. Kami juga tidak menganalisa kewajaran atas transaksi-transaksi lain yang mungkin tersedia atau pun yang dapat dilaksanakan oleh Perseroan.
Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan, atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang ada untuk Perseroan.
Prosedur Yang Digunakan
Laporan dan fakta yang terkandung di dalam Laporan adalah berdasarkan informasi dan representasi yang disediakan oleh Perseroan dan dikompilasi oleh ID&R. Informasi yang terkandung dalam Laporan ini adalah benar dan akurat dalam semua hal yang material, tidak menyesatkan, dan bahwa tidak ada fakta lainnya, yang mana jika dihilangkan dapat membuat Laporan ini dan informasi atau pernyataan di dalamnya menjadi menyesatkan. Selain itu informasi lainnya seperti informasi pasar, industri, dan data lainnya yang diperoleh dari data riset dari publik domain.
Dalam penyusunan laporan ini, telah dilakukan prosedur sebagai berikut : (i) Perseroan telah diberikan kesempatan untuk meminta dan mereview, dan telah menerima semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa kembali keakuratan informasi atau untuk melengkapi informasi di dalamnya (ii) Perseroan tidak bergantung kepada Penilai atau seseorang yang memiliki hubungan afiliasi dengan Penilai atau pihak lain yang berafiliasi dengan Penilai sehubungan dengan pemeriksaan keakuratan informasi atau keputusan. Penyampaian dari Laporan ini atau setiap negosiasi yang dibuat berdasarkan laporan ini, dalam kondisi apapun, tidak dapat diimplikasikan bahwa informasi yang terkandung adalah benar setelah tanggal Laporan ini.
Prosedur lain yang Penilai lakukan adalah memeriksa dan menganalisa seluruh Dokumen Transaksi, Laporan Keuangan, Proforma Laporan Keuangan Perseroan sesudah Rencana
Halaman 18
Transaksi dan tiap bagian dari Rencana Transaksi dalam hal kewajarannya baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai satu kesatuan Transaksi.
7. Asumsi-Asumsi Pokok
Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan-peraturan Pemerintah pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.
Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami juga menggunakan beberapa asumsi lainnya, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan dan semua pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi. Rencana Transaksi telah dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, serta keakuratan informasi mengenai Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.
Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran ini sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini.
8. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif
8.1 Analisis Kualitatif
8.1.1 Riwayat Singkat dan Kegiatan Usaha
Perseroan
Perseroan didirikan dengan nama PT Bank Multicor berdasarkan Akta No. 4 tanggal 2 April 1974 yang dibuat dihadapan Bagijo, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.Y.A. 5/369/19 tanggal 12 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1974, tambahan No. 719.
Berdasarkan Akta No. 143 tanggal 21 Maret 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Multicor melakukan peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan melakukan perubahan status Perseroan menjadi perusahaan terbuka serta melakukan penawaran umum kepada masyarakat. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-04143 HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 April 2007.
Pada tahun 2007, PT Bank Multicor memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui surat No. S-3023/BL/2007 untuk penawaran umum perdana atas 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 200 per saham. Saham PT Bank Multicor telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2007.
Dalam memperkuat struktur permodalan terkait dengan implementasi arsitektur Perbankan Indonesia, PT Bank Multicor Tbk dan PT Bank Windu Kentjana menyetujui untuk melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Windu Kentjana merupakan perusahaan yang menerima penggabungan. Perseroan telah mendapat pernyataan efektif
Halaman 19
berdasarkan surat Ketua Bapepam-LK No. S-5968/BL/2007 tanggal 26 November 2007 dan izin Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/67/KEP.GBI/2007 mengenai pernyataan merger pada tanggal 18 Desember 2007. Keputusan Gubernur Bank Indonesia tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar PT Bank Multicor Tbk oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-00982.AH.01.02. tanggal 8 Januari 2008.
Berdasarkan Akta No. 172 tanggal 28 November 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 18 Juli 2008 tambahan No.12219, Perseroan berganti nama menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk. Akta tersebut telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor. 10/9/KEP.GBI/2008 tanggal 8 Februari 2008.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) yang telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK pada tanggal 24 Juni 2010 melalui Surat Keputusan No. S-5684/BL/ 2010. Perseroan melakukan PUT II dengan HMETD yang telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 27 Juni 2012 melalui surat No. S-8057/BL/2012 serta menerbitkan Waran Seri I. Pada tanggal 19 November 2013 Perseroan kembali melakukan PUT III dengan HMETD yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) melalui surat No. S-368/D.04/2013 serta menerbitkan Waran Seri II.
Melalui surat OJK No. SR-100/D.03/2016 tanggal 13 Juni 2016, Perseroan telah mendapatkan persetujuan atas akuisisi Bank Antardaerah dari Otoritas Jasa Keuangan. Pada tanggal 24 Juni 2016, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (SPA) untuk mengakuisisi Bank Antardaerah sebanyak 100% dari jumlah saham yang dikeluarkan Bank Antardaerah.
Perseroan melakukan PUT IV dengan HMETD yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 22 Juni 2016 melalui surat No. S-311/D.04/2016.
Seiring dengan perkembangan dan strategi bisnis serta perubahan pemegang saham pengendali Perseroan, PT Bank Windu Kentjana International Tbk dan PT Bank Antardaerah telah menyetujui untuk melakukan penggabungan usaha (merger) berdasarkan persetujuan OJK melalui surat No. S-587/D.04/2016 tanggal 14 Oktober 2016. Keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal persetujuan perubahan Anggaran Dasar PT Bank Windu Kentjana International Tbk oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU 0143387.AH.01.11. tanggal 30 November 2016.
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 11 November 2016 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Windu Kentjana International Tbk berganti nama menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0003776.AH.01.10 tanggal 30 November 2016.
Halaman 20
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 04 tanggal 7 Januari 2019 yang dibuat dihadapan Johnny Dwikora Aron, S.H., Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0054943 tanggal 29 Januari 2019.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, Perseroan menjalankan kegiatan umum perbankan. Perseroan merupakan sebuah bank devisa nasional.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Sahid Sudirman Center Lantai 15, JI. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta 10220. Jumlah karyawan tetap Perseroan per 31 Agustus 2018 adalah sebanyak 1.365 orang. Per 31 Agustus 2018, Perseroan memiliki jaringan 95 kantor yang terdiri dari 1 kantor pusat, 21 kantor cabang, 53 kantor cabang pembantu dan 20 kantor kas yang tersebar di kota-kota di Indonesia seperti Jawa, Bali, Sumatra, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat.
Modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp 2.600.000.000.000, yang terdiri dari 26.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000. Modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.663.146.075.100 atau sebanyak 16.631.460.751 saham dengan nilai nominal Rp 1.000, dengan komposisi pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018 dan per tanggal 31 Januari 2019 adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Saham Jumlah
(Rp) %
Modal Dasar 26.000.000.000 2.600.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
China Construction Bank Corporation 9.978.756.012 997.875.601.200 60,00
Johnny Wiraatmadja 3.546.603.605 354.660.360.500 21,32
Kiki Hamidjaja 866.486.206 86.648.620.600 5,21
Publik 2.239.614.928 223.961.492.800 13,47
Jumlah 16.631.460.751 1.663.146.075.100 100,00
Saham dalam Portepel 9.368.539.249 936.853.924.900
Berdasarkan Akta No. 160 dan 161 tanggal 30 Mei 2018 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Sun Jianzheng *) Komisaris : Qi Jian Gong Komisaris Independen : Mohamad Hasan Yudo Sutanto, Nyoo Direksi Direktur Utama : You Wen Nan Direktur : Zhu Yong*) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian*)
*) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang.
Halaman 21
Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 10 Oktober 2018 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, surat persetujuan dari OJK No. SR-107/PB.121/2018 tanggal 16 November 2018, serta Akta No. 04 tanggal 7 Januari 2019 yang dibuat dihadapan Johnny Dwikora Aron, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0054943 tanggal 29 Januari 2019 dan menunjuk Surat OJK No. SR-19/PB.12/2019 tanggal 22 Januari 2019 serta Surat OJK No. SR-32/PB.12/2019 tanggal 01 Februari 2019, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Sun Jianzheng Komisaris : Qi Jian Gong Komisaris Independen : Mohamad Hasan Komisaris Independen : Yudo Sutanto, Nyoo
Direksi
Direktur Utama : You Wen Nan Direktur : Zhu Yong*) Direktur : Setiawati Samahita Direktur : Junianto Direktur : Chandra Nangkok Tua Siagian Direktur : Agresius Robajanto Kadiaman
*) Pengangkatan baru efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang.
China Construction Bank Corporation (“CCBC”)
CCBC merupakan bank komersial berskala besar terkemuka di China yang didirikan pada tanggal October 1954, telah tercatat di Hong Kong Stock Exchange pada Oktober 2005 dan di Shanghai Stock Exchange pada September 2007. CCBC berdomisili di Finance Street No.25, Xicheng District, Beijing (China).
CCBC merupakan terbesar kedua dalam kriteria total aset dan terbesar kelima dalam kriteria kapitalisasi pasar dari perusahaan publik global. CCBC memiliki 14.985 kantor cabang dan cabang pembantu di Daratan China serta cabang dan anak perusahaan perbankan komersial di 29 negara dan wilayah dengan 251 entitas di luar negeri, dan anak perusahaannya mencakup berbagai industri, termasuk manajemen aset, leasing, trust, asuransi jiwa, asuransi properti & kecelakaan, bank investasi, futures dan pensiun.
Modal saham ditempatkan dan disetor CCBC adalah sebesar RMB 250.011 juta atau sebanyak 250.011 juta saham beredar dengan nilai nominal RMB 1, dengan komposisi pemegang saham CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Saham Jumlah
(Juta RMB) %
Central Huijin Investment Ltd 142.781 142.781 57,11
HKSCC Nominees Limited 91.779 91.779 36,71
Publik 15.451 15.451 6,18
Jumlah 250.011 250.011 100,00
Halaman 22
Susunan pengurus CCBC per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:
Chairman : Tian Guoli Vice Chairman : Wang Zuji President : Wang Zuji Executive Director : Tian Guoli Wang Zuji Pang Xiusheng Zhang Gengsheng Excecutive Vice President : Pang Xiusheng Zhang Gengsheng Non-executive director : Feng Bing Zhu Hailin Li Jun Wu Min Zhang Qi Independent Non-Executive Director : Anita Fung Yuen Mei Malcolm ChristopherMcCarthy Carl Walter Chung Shui Ming Timpson Murray Horn
CCB (Asia) Trustee Company Limited (“CCBT”)
CCBT didirikan pada 18 Maret 2013 dan merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh China Construction Bank (Asia) Corporation Limited. CCBT berdomisili di 23/F CCB Tower, 3 Connaught Road Central, Hong Kong.
CCBT menawarkan fasilitas antara lain menyediakan jasa penitipan dengan pengelolaan (trust), jasa administrasi dana, agen transfer, kustodian dan jasa agen fiskal.
Modal saham ditempatkan dan disetor CCBT adalah sebesar HKD 10.000.000 atau sebanyak 100.000 saham beredar dengan nilai nominal HKD 100, dengan komposisi pemegang saham CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Saham Jumlah ( HKD)
%
China Construction Bank (Asia) Corporation Limited
100.000 10.000.000 100,00
Jumlah 100.000 10.000.000 100,00
Susunan pengurus CCBT per tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:
Direktur : Mimi Lee Direktur : Lin Ju
Halaman 23
8.1.2 Analisis Industri dan Bisnis
Perkembangan Sektor Perbankan Global
Menurut laporan Deloitte, tahun 2018 menjadi tahun yang penting bagi perbankan global untuk secara strategis fokus, modern secara teknologi dan baik secara operasional. Perubahan tersebut tidaklah mudah dikarenakan kebanyakan perbankan masih menghadapi berbagai tantangan diantaranya regulasi yang kompleks dan berbeda, sistem hukum, model dan teknologi disruptif, pesaing baru serta nasabah dengan ekspektasi tinggi.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang sehat pada sebagian pasar utama akan memberikan ruang pada berbagai lini bisnis untuk berekspansi. Pengetatan tenaga kerja berkelanjutan di Amerika Serikat dan belakangan Uni Eropa akan meningkatkan laba dan ekspansi kredit untuk perbankan ritel dalam waktu dekat. Kondisi menguntungkan tersebut juga membawa ke arah pengetatan moneter seperti Bank Sentral Eropa (the European Central Bank/ ECB) yang secara bertahap mengurangi program kemudahan kuantitatif dan meningkatkan suku bunga seperti yang dilakukan the Fed. Sementara itu, investasi bisnis dan laba perusahaan diperkirakan akan sedikit meningkat.
Berikut ini pertumbuhan PDB riil global selama tahun 2011-2021P:
Sumber: International Monetary Fund (Banking Outlook 2018 oleh Deloitte)
Menurut laporan S&P Global, pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan, stabilnya kondisi keuangan serta sikap kehati-hatian bank-bank sentral diberbagai wilayah menjadi faktor pendukung jasa keuangan di tahun 2018. Faktor umum lainnya seperti regulasi, politik dan moneter mengarahkan perbedaan dalam kredit regional dan diantara berbagai sektor jasa keuangan.
Berikut ini hasil survei ekspektasi analis institusi keuangan dan asuransi untuk creditworthiness pada tahun 2018:
Halaman 24
Sumber: Global Financial Services Outlook 2018, S&P Global Rating
Berikut ini perkiraan risiko yang mempengaruhi analis dalam estimasi peringkat emiten untuk lima tahun kedepan:
Sumber: Global Financial Services Outlook 2018, S&P Global Rating
Pasar perbankan global menurut banking industry country risk assessment (BICRA), berada dalam tren risiko industri dan ekonomi yang stabil. Hampir 60% dari 89 pasar perbankan yang dinilai memiliki tren stabil untuk risiko industri dan ekonomi, sekitar 25% memiliki tren negatif salah satu dari kedua faktor tersebut dan sisanya sekitar 15% memiliki tren positif pada salah satu faktor tersebut. Berdasarkan survei tersebut, perbankan di pasar negara maju (negara-negara di Amerika Utara, Eropa Barat dan Asia Pasifik) dinilai berada dalam kondisi yang stabil. Gambaran tren negatif dinilai berada pada Amerika Latin, Rusia dan Commonwealth Independent States (CIS) serta kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Berikut ini adalah outlook jasa keuangan global 2018:
Sumber: Global Financial Services Outlook 2018, S&P Global Rating
Halaman 25
Penggunaan teknologi digital di negara Asia telah meningkatkan pertumbuhan dalam penggunaan platform internet, media sosial dan e-commerce. Pemakaian telepon pintar (smartphone) oleh penduduk di Asia telah mengubah aktivitas perbankan, eksplorasi dan penggunaan saluran digital untuk kebutuhan keuangan mereka. Keterbukaan digital tersebut akan menguntungkan perbankan untuk memenuhi ekspektasi konsumen mereka, namun juga menjadi tantangan bagi perbankan dikarenakan konsumen lebih tertarik dengan pemain non tradisional seperti teknologi finansial (fintech) dan pembayaran non bank.
Menurut laporan McKinsey, dengan perkembangan digital yang semakin maju, perbankan saat ini perlu meningkatkan kemampuan dalam 4 area penting yakni pemasaran digital untuk akuisisi dan perjanjian nasabah, penciptaan nilai melalui nasabah digital aktif, kehati-hatian menggunakan data nasabah dan menyatukan perbankan dalam kehidupan harian konsumen untuk transaksi berkelanjutan. Berikut ini adalah perbandingan rata-rata transaksi nasabah per bulan kantor cabang dan digital di negara maju dan berkembang Asia:
Sumber: McKinsey Asia Personal Financial Services Survey 2017
Menurut laporan KPMG, pasar merger dan akuisisi (M&A) perbankan global pada tahun 2017, mampu bertahan dengan volume transaksi yang relatif stabil dibandingkan dengan tahun 2016. Aktivitas transaksi menguat di Amerika dan Asia Pasifik (ASPAC). Sementara transaksi domestik mendominasi dengan 73% dari total transaksi, mayoritas di Amerika dan China.
Untuk Asia Pasifik (ASPAC), dengan perekonomian yang terus maju aktivitas transaksi perbankan diperkirakan akan memperoleh momentum. Strategi dalam berinvestasi pada tahun 2018 adalah dengan memperhatikan konsolidasi negara dan wilayah. Investor dari Asia Timur, khususnya China dan Jepang, menunjukkan ketertarikan lebih di pasar Asia Tenggara dikarenakan penerimaan yang baik dari pemerintah Negara kawasan tersebut terhadap investasi asing yang diharapkan dapat membantu mengkonsolidasikan dan memperkuat sistem keuangan mereka. Akuisisi luar negeri oleh institusi keuangan Jepang terus berlanjut serta pelonggaran pembatasan kepemilikan untuk perusahaan keuangan asing di China akan meningkatkan investasi untuk kedepannya. Selain itu, tingkat penetrasi yang rendah dari produk perbankan dan asuransi di ASEAN akan membuka jalan bagi peningkatan transaksi bancassurance.
Halaman 26
Perkembangan Industri Perbankan di Indonesia
Menurut Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), kemajuan sektor perbankan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Inflasi, tingkat suku bunga serta kurs valas yang stabil akan menjadi penopang bagi sektor perbankan. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh pada kisaran 10%-12% di tahun 2018.
Berdasarkan data OJK, kinerja industri perbankan diperkirakan cukup bagus dengan perolehan laba bersih perbankan sampai Oktober 2018 mencapai Rp 123.315 miliar, atau meningkat sekitar 11,84% dari September 2018 yang sebesar Rp 110.265 miliar, serta meningkat sekitar 10,04% yoy dari Oktober 2017 Rp 111.058 miliar. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh OJK, pendapatan bunga menjadi penyumbang terbesar perolehan laba tersebut, yaitu sebesar Rp 311.243 miliar serta pendapatan selain bunga juga turut berkontribusi yakni mencapai Rp 221.842 miliar dengan yang berasal dari transaksi spot dan derivatif sebesar Rp 110.989 miliar.
Berdasarkan Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) bank pada Oktober 2018, BUKU I mencatat perolehan laba sebesar Rp 759 miliar meningkat dari September 2018 yang sebesar Rp 632 miliar, BUKU II mencatat laba sebesar Rp 7.764 miliar yang meningkat dari September 2018 Rp 6.956 miliar, BUKU III juga mencatat peningkatan perolehan laba sebesar Rp 32.023 miliar dari September 2018 yang sebesar Rp 28.541 miliar dan BUKU IV mencatat laba sebesar Rp 80.517 miliar dari September 2018 yang sebesar Rp 71.627 miliar.
Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Oktober 2018 secara umum juga bergerak positif. Kredit perbankan tumbuh sekitar 13,35% yoy meningkat dari September 2018 yang tumbuh sekitar 12,69% serta piutang pembiayaan tumbuh sekitar 5,92% yoy, menurun dari September 2018 yang tumbuh sekitar 6,06%. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan meningkat pada kuartal IV-2018. Pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada semua jenis instrumen terutama didorong oleh adanya perkiraan peningkatan suku bunga simpanan pada kuartal IV-2018. Dari sisi penghimpunan dana, DPK perbankan per Oktober 2018 tumbuh sekitar 7,60% yoy meningkat dari pertumbuhan bulan September 2018 yang sekitar 6,60% (sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20181128181527-17-44148/ojk-waspadai-pengetatan-likuiditas-global).
Berikut pertumbuhan kredit dan DPK perbankan pada tahun 2014-2019P (dalam
persentase):
Sumber: Lembaga Penjamin Simpanan (Bisnis Indonesia, 18 September 2018)
Halaman 27
Berdasarkan Data Analisis BI penyaluran kredit perbankan per Oktober 2018 mengalami pertumbuhan sekitar 13,1% yoy menjadi Rp 5.188,6 triliun. Peningkatan penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi yang memiliki pangsa 50,1% dari total kredit. Pertumbuhan kredit korporasi tercatat sekitar 15,9% yoy, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan September 2018 yang sekitar 14,3% yoy. Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit modal kerja (KMK) tercatat tumbuh sekitar 14,1% pada Oktober 2018, meningkat dari pertumbuhan September 2018 yang sekitar 13,6%. Kenaikan KMK disebabkan akselerasi penyaluran kredit ke sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan, serta kredit investasi tumbuh sekitar 13,1% pada Oktober 2018, meningkat dari pertumbuhan September 2018 yang sekitar 11,4%. Kredit investasi banyak mengalir ke sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Berdasarkan data OJK, rasio kredit bermasalah (non Performing Loan/ NPL) industri perbankan sampai Oktober 2018 adalah sekitar 2,65% membaik dari Oktober 2017 yang sekitar 2,96%. Berikut ini pertumbuhan NPL selama Januari-Oktober 2018:
2018 Total Kredit (miliar Rp)
Total NPL (miliar Rp)
Rasio NPL (%)
Januari 4.632.308 132.703 2,86%
Februari 4.662.341 134.346 2,88%
Maret 4.743.237 130.458 2,75%
April 4.778.165 133.497 2,79%
Mei 4.879.299 136.175 2,79%
Juni 4.974.113 133.022 2,67%
Juli 4.975.952 135.991 2,73%
Agustus 5.032.495 137.757 2,74%
September 5.120.099 136.061 2,66%
Oktober 5.168.778 136.916 2,65%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Oktober 2018
Berdasarkan hasil survei BI, pertumbuhan kredit baru akan meningkat dalam pada kuartal IV 2018 dengan peningkatan saldo bersih tertimbang (SBT) kredit baru menjadi 94,8%. Kenaikan SBT tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit ekonomi yang kuat, risiko penyaluran pendanaan yang rendah dan naiknya rasio kecukupan modal (sumber: Bisnis Indonesia, 18 Oktober 2018).
Menurut Deputi Pengawasan Perbankan III OJK, industri perbankan nasional yang terus bertumbuh dan berkembang membutuhkan penguatan permodalan agar semakin kompetitif dalam menghadapi era suku bunga yang tinggi dan keberlangsungan bisnis. Terkait dengan penguatan permodalan tersebut, OJK menyarankan perbankan untuk melakukan konsolidasian. Permodalan lembaga jasa keuangan tercatat pada level cukup tinggi. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) perbankan per Oktober 2018 tercatat sebesar 22,97% meningkat sekitar 0,06% dari September 2018 yang sebesar 22,91%. Berikut ini persentase CAR selama Januari-Oktober 2018:
Halaman 28
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Oktober 2018
Menurut Survei Perbankan PwC Indonesia, bank-bank di Indonesia sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mengimbangi perubahan-perubahan baru yang mulai terjadi. Walaupun tahun 2018 diperkirakan membaik dibandingkan tahun 2017, risiko-risiko yang terkait dengan teknologi masih menjadi salah satu kekhawatiran utama para bankir dalam industri perbankan di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei, teknologi masih menjadi penggerak transformasi usaha nomor satu, dan risiko terbesar bagi industri. Kebutuhan nasabah yang terus berubah mendorong bank-bank untuk mengevaluasi cara mereka menjalankan usaha. Ponsel dan internet untuk pertama kalinya mengambil alih posisi puncak sebagai jalur transaksi nasabah yang paling utama, mengungguli kantor-kantor cabang konvensional yang masih merupakan jalur transaksi paling umum yang digunakan nasabah pada tahun 2015. Peralihan ke platform ponsel dan internet ini bukanlah sesuatu yang baru, namun kecepatan perubahannya di Indonesia sangat signifikan. Pada tahun 2015, sebanyak 75% bankir memperkirakan bahwa lebih dari separuh transaksinya dilakukan melalui kantor cabang konvensional namun, pada kini angka ini turun menjadi 34%, sedangkan tren bertransaksi di jalur digital naik menjadi 35% dari sebesar 10% pada tahun 2015.
Menurut Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, adanya persaingan bisnis, perkembangan teknologi informasi, dan pergeseran perilaku masyarakat telah menjadi faktor pendorong bagi bank untuk selalu berinovasi. Seiring dengan banyaknya perbankan yang mengeluarkan layanan digital, OJK menerbitkan peraturan nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum atau POJK Layanan Perbankan Digital.
Peraturan tersebut diantaranya mengatur mengenai hal-hal yang harus diperhatikan oleh bank penyelenggara layanan perbankan digital seperti persyaratan bank penyelenggara, permohonan persetujuan, implementasi penyelenggaraan layanan perbankan, manajemen risiko, penyampaian laporan, dan perlindungan nasabah. Dalam pelaksanaan peraturan tersebut diperlukan kerjasama perbankan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) guna memverifikasi KTP dan sidik jari.
8.1.3 Analisis Operasional dan Prospek Usaha
Perseroan awalnya didirikan dengan nama PT Bank Multicor yang kemudian berganti nama menjadi PT Bank Windu Kentjana International Tbk dan kembali berganti nama hingga saat ini menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk atau PT CCB Indonesia. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974 dan mulai
23,43 23,24
22,65
22,25 22,19 22,01
22,56 22,83 22,91 22,97
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt
Halaman 29
tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007. Perseroan didirikan pada tahun 1974 dan sampai dengan tahun 2016 bergerak dibidang perbankan dan melaksanakan kegiatan sebagai bank umum.
Dengan fokus saat ini pada usaha kecil dan menengah, Perseroan akan mengembangkan bisnis Corporate Banking dengan perusahaan besar lokal Indonesia, perusahaan China, Financial Institution, KPR dan akan menjadi market maker bisnis di Indonesia. Menurut laporan tahunan Forbes 2018 (Global 2000: The World’s Largest Public Companies), dari 2000 perusahaan publik yang berasal dari 60 negara global, CCBC yang berkantor pusat di Beijing (Tiongkok) merupakan terbesar kedua dalam kriteria total aset dan terbesar kelima dalam kriteria kapitalisasi pasar dari perusahaan publik global.
Perseroan yang berkantor pusat di Jakarta serta telah mengoperasikan sebanyak 95 jaringan kantor di Indonesia, telah memiliki beberapa penghargaan antara lain dari Infobank (2004-2007, 2010-2013), Citibank (2010-2013, 2015), Bank Indonesia (2012), Forbes Award (2012), Economic Review Award (2014-2015), Warta Ekonomi Award (2017) dan Tempo Award (2017).
Visi Perseroan adalah menjadi bank bertaraf internasional dan berkemampuan melipatgandakan nilai melalui kapabilitas inovasi. Misi Perseroan adalah menyediakan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah, menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pemegang saham, membangun jenjang karir yang lebih luas bagi rekan kerja, dan bertanggung jawab sosial penuh sebagai warga korporasi yang baik. Nilai-nilai dasar Perseroan adalah sesuai dengan nama Perseroan yaitu CCBI yaitu Integrity, Trust, Speed dan Competence.
Arah kebijakan Perseroan dalam jangka pendek dan panjang adalah sebagai berikut:
Jangka Pendek:
Peningkatan volume usaha pada segmen corporate banking, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit konsumsi;
Optimalisasi bisnis (business optimalization) dan pendalaman business (business deepening) dari jaringan kantor yang ada;
Pengembangan e-banking dan IT sistem yang forward looking guna mendukung proses dan pelayanan yang efektif, cepat, mudah diakses dan memberi kenyamanan;
Terciptanya kinerja keuangan agar lebih efisien dan menghasilkan margin yang lebih baik;
Peningkatan kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM secara menyeluruh;
Jangka Panjang:
Penerapan yang terintegrasi dari good corporate governance, manajemen risiko, sistem pengendalian internal dan fungsi kepatuhan;
Melanjutkan program penyempurnaan infrastruktur (sistem e-banking, organisasi dan SDM) yang berkesinambungan guna mendukung perkembangan bisnis.
Halaman 30
8.1.4 Analisis Kualitatif atas Keuntungan dan Kerugian Rencana Transaksi
Berikut adalah keuntungan Rencana Transaksi:
Dengan penerbitan Surat Berharga Subordinasi akan meningkatkan kepastian kinerja dan kelangsungan usaha Perseroan yang akan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan.
Penerbitan Surat Berharga Subordinasi dapat menjamin kelangsungan usaha (going concern) Perseroan.
Penerbitan Surat Berharga Subordinasi dapat menjaga kas Perseroan untuk digunakan dalam operasional Perusahaan.
Berikut adalah kerugian Rencana Transaksi:
Dapat terjadi gagal bayar pada Surat Berharga Subordinasi jika kinerja usaha Perseroan di masa mendatang tidak berjalan secara optimal sesuai yang direncanakan.
8.1.5 Analisis Dampak Leverage pada Keuangan
Analisis dampak leverage pada keuangan Perseroan dilakukan dengan menggunakan rasio solvabilitas yaitu Debt to Asset (DAR) dan Debt to Equity (DER) Perseroan. Perseroan memiliki Debt to Asset yang menurun dari 0,85x pada tahun 2018 menjadi 0,80x di tahun 2024, yang artinya bahwa utang Perseroan dapat dipenuhi oleh aset Perseroan. Debt to Equity diproyeksikan menurun dari 5,46x pada tahun 2018 menjadi 4,02x pada tahun 2024, berarti bahwa ekuitas Perseroan mengalami peningkatan kemampuan untuk memenuhi liabilitasnya.
Sebelum adanya Transaksi, Debt to Asset dan Debt to Equity Perseroan masing-masing sebesar 0,84x dan 5,19x, sementara berdasarkan Proforma Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018 setelah adanya Rencana Transaksi adalah sebesar 0,85x dan 5,48x.
8.1.6 Analisis Dampak Likuiditas pada Keuangan
Berdasarkan likuiditas Perseroan tahun 2013 – Agustus 2018, rasio LFR adalah berkisar antara 79,52%-91,44%. Berdasarkan rasio likuiditas historis tersebut, Perseroan memiliki likuiditas yang cukup stabil dikarenakan Perseroan memiliki kemampuan untuk membayar kembali penarikan yang dilakukan oleh nasabah deposan dengan mengandalkan dana kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Dengan adanya Rencana Transaksi, rasio LFR akan sedikit mengalami peningkatan, yang berkisar antara 84,86%-93,97% selama periode proyeksi tahun 2018-2024.
8.1.7 Analisis Dampak Keuangan Perseroan Jika Rencana Transaksi Gagal
Perseroan dapat mengalami kegagalan Rencana Transaksi dalam hal terdapat pelanggaran material atas setiap ketentuan dalam Perjanjian Penerbitan Surat Berharga, sesuai kesepakatan dari masing-masing Pihak dan dalam hal tidak diperolehnya izin dari OJK Perbankan dan Pasar Modal. Dalam hal Rencana Transaksi gagal, Perseroan
Halaman 31
diperkirakan tidak akan mengalami dampak keuangan secara material ataupun kerugian usaha di masa mendatang.
8.2 Analisis Kuantitatif
8.2.1 Posisi Keuangan Historis
Perseroan
Berikut ini merupakan ringkasan posisi keuangan dan laba rugi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013-2014 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015-2016 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja; untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; serta periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 yang telah direviu oleh KAP Liasta, Nirwan, Syafruddin & Rekan, disajikan sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan Audited
2013 Audited
2014 Audited
2015 Audited
2016 Audited
2017 Reviewed
Jan-Agt 2018
Operating Highlight
Pendapatan Bunga 649.136 899.099 1.000.742 1.067.322 1.147.285 827.687 Pendapatan Bunga Neto 288.099 296.502 375.536 477.223 574.737 404.961 Laba Operasional 111.995 64.779 91.985 75.896 73.653 78.361 EBITDA 128.993 92.838 126.252 111.573 118.558 116.339 Laba Neto Tahun Berjalan 78.306 52.901 67.378 22.178 49.899 58.855 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 78.306 185.952 67.953 14.237 47.611 58.855
Financial Position
Aset 7.917.214 9.769.591 10.089.121 12.257.391 15.788.738 15.543.781 Liabilitas 6.882.201 8.548.512 8.675.389 9.861.207 13.344.943 13.031.922 Ekuitas 1.035.013 1.221.079 1.413.732 2.396.184 2.443.795 2.511.859
Key Performance Ratio
Capital Adequacy Ratio (CAR) 14,68% 14,15% 16,39% 19,43% 15,75% 15,78% Return on Assets (ROA) 1,74% 0,79% 1,03% 0,69% 0,54% 0,50% Return on Equity (ROE) 10,79% 5,28% 6,21% 1,16% 2,46% 4,25% Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 84,89% 93,19% 90,70% 93,47% 93,45% 93,03% Net Interest Margin (NIM) 4,87% 3,76% 4,44% 4,48% 4,69% 4,43% Loan to Funding Ratio (LFR) 83,45% 84,37% 86,86% 86,47% 79,52% 91,44%
Keterangan: EBITDA= Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization
Aset
Jumlah aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Agustus 2018 mengalami penurunan sekitar 1,55% atau turun sebesar Rp 244.957 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2017. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pada akun penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 1.055.011 juta, aset tetap sebesar Rp159.161 juta, giro pada bank lain sebesar Rp 79.543 juta, giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 48.016 juta dan kas sebesar Rp 17.150 juta serta peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 861.724 juta, aset lain-lain sebesar Rp 153.979 juta dan efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 97.547 juta.
Halaman 32
Jumlah aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2017 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 28,81% atau naik sebesar Rp 3.531.347 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 1.856.516 juta, efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 659.108 juta, penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 539.497 juta, giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 287.830 juta, aset tetap sebesar Rp 277.400 juta, agunan yang diambil alih sebesar Rp 147.821 juta, kas sebesar Rp 28.125 juta dan tagihan akseptasi sebesar Rp 15.236 juta serta penurunan pada akun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 149.334 juta dan giro pada bank lain sebesar Rp 129.900 juta.
Jumlah aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2016 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 21,49% atau naik sebesar Rp 2.168.270 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 930.892 juta, penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 532.490 juta, aset tetap sebesar Rp 206.842 juta, goodwill sebesar Rp 190.075 juta, efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 187.282 juta dan agunan yang diambil alih sebesar Rp 120.036 juta.
Total aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sekitar 3,27% atau naik sebesar Rp 319.530 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada akun kredit yang diberikan sebesar Rp 347.005 juta, giro pada bank lain sebesar Rp 149.926 juta, aset lain-lain sebesar Rp 112.738 juta, agunan yang diambil alih sebesar Rp 21.219 juta serta penurunan pada akun penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 209.010 juta, efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 59.794 juta dan giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 33.830 juta dan aset tetap sebesar Rp 9.592 juta.
Total aset di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 23,40% atau naik sebesar Rp 1.852.377 juta dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada kredit yang diberikan sebesar Rp 1.423.581 juta, aset tetap sebesar Rp 196.480 juta, giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 143.618 juta dan efek-efek pihak ketiga sebesar Rp 139.985 juta serta penurunan pada penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp 57.891 juta.
Liabilitas
Jumlah liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Agustus 2018 mengalami penurunan sekitar 2,35% atau turun sebesar Rp 313.021 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas per 31 Desember 2017. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan penurunan pada akun simpanan sebesar Rp 678.978 juta, liabilitas segera sebesar Rp 24.887 juta, bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3.040 juta serta peningkatan pada akun simpanan dari bank lain - pihak ketiga sebesar Rp 343.956 juta, liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja sebesar Rp 18.554 juta, liabilitas lain-lain sebesar Rp 10.534 juta, utang pajak sebesar Rp 13.865 juta dan liabilitas derivatif sebesar Rp 6.087 juta.
Halaman 33
Jumlah liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2017 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 35,33% atau naik sebesar Rp 3.483.736 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada akun simpanan sebesar Rp 3.195.399 juta, simpanan dari bank lain - pihak ketiga sebesar Rp 146.341 juta, liabilitas lain-lain sebesar Rp 87.075 juta, liabilitas segera sebesar Rp 22.367 juta, liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja sebesar Rp 17.677 juta dan liabilitas akseptasi sebesar Rp 15.236 juta.
Jumlah liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sekitar 13,67% atau naik sebesar Rp 1.185.818 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas per 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada akun simpanan sebesar Rp 1.158.298 juta, liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja sebesar Rp 23.197 juta dan liabilitas lain-lain sebesar Rp 14.379 juta serta penurunan pada akun utang pajak sebesar Rp 10.645 juta.
Total liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sekitar 1,48% atau naik sebesar Rp 126.877 juta dibandingkan dengan total liabilitas per 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada simpanan sebesar Rp 171.022 juta, liabilitas segera sebesar Rp 16.240 juta, utang pajak sebesar Rp 12.310 juta serta penurunan pada akun pinjaman subordinasi sebesar Rp 50.000 juta, simpanan dari bank lain - pihak ketiga sebesar Rp 19.218 juta dan bunga yang harus dibayar sebesar Rp 4.007 juta.
Total liabilitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 24,21% atau naik sebesar Rp 1.666.311 juta dibandingkan dengan total liabilitas per 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada simpanan sebesar Rp 1.617.192 juta dan pinjaman subordinasi sebesar Rp 50.000 juta.
Ekuitas
Jumlah ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Agustus 2018 mengalami peningkatan sekitar 2,79% atau naik sebesar Rp 68.064 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2017. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya laba tahun berjalan sebesar Rp 58.855 juta dan penghasilan komprehensif lainnya sebesar Rp 9.209 juta.
Jumlah ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2017 mengalami peningkatan sekitar 1,99% atau naik sebesar Rp 47.611 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya laba untuk tahun berjalan Perseroan sebesar Rp 49.899 juta, laba yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp 1.393 juta dan pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 3.681 juta.
Jumlah ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2016 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sekitar 69,49% atau naik sebesar Rp 982.452 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan modal sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas IV
Halaman 34
sebesar Rp 1.008.352 juta, laba untuk tahun berjalan Perseroan sebesar Rp 22.178 juta dan pelaksanaan konversi waran seri II sebesar Rp 2.214 juta serta adanya pengeluaran biaya emisi saham sebesar Rp 42.351 juta, pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 6.949 juta dan rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp 992 juta.
Total ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sekitar 15,78% atau naik sebesar Rp 192.653 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya laba untuk tahun berjalan sebesar Rp 67.378 juta, pelaksanaan konversi waran seri I dan II sebesar Rp 124.700 juta dan pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 575 juta.
Total ekuitas di dalam posisi keuangan Perseroan per 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sekitar 17,98% atau naik sebesar Rp 186.066 juta dibandingkan dengan total ekuitas per 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penilaian kembali aset tetap neto sebesar Rp 131.770 juta, laba untuk tahun berjalan Perseroan sebesar Rp 52.901 juta, pengukuran kembali atas program manfaat pasti neto setelah pajak sebesar Rp 1.281 juta dan pelaksanaan konversi waran seri I sebesar Rp 114 juta.
Berikut adalah penjelasan analisis rasio historis Perseroan:
Capital Adequacy Ratio (CAR) pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi sebesar 15,78%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 15,75%, hal tersebut berasal dari peningkatan modal inti terutama pada cadangan tambahan modal dan kenaikan faktor pengurang modal inti.
CAR pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi sebesar 15,75%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 19,43%, hal tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit dan pasar.
CAR pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 19,43%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 16,39%, hal tersebut berasal dari peningkatan modal inti terutama dari kenaikan modal disetor dan faktor pengurang modal inti.
CAR pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 16,39%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 14,15%, hal tersebut berasal dari peningkatan modal inti terutama dari kenaikan modal disetor dan cadangan tambahan modal.
CAR pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 14,15%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 14,68%, hal tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan ATMR kredit dan operasional.
Return On Asset (ROA) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 0,50%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 0,54%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan aset terutama pada kredit yang diberikan.
ROA Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 0,54%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 0,69%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba sebelum pajak yang berasal dari adanya penyisihan penurunan nilai aset produktif dan aset non produktif serta kenaikan beban operasional lainnya
Halaman 35
terutama pada beban tenaga kerja.
ROA Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 0,69%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 1,03%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba sebelum pajak yang berasal dari kenaikan beban operasional lainnya terutama pada beban tenaga kerja, imbalan pasca kerja, beban pajak dan perijinan.
ROA Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 1,03%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 0,79%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan laba sebelum pajak yang berasal dari kenaikan pendapatan bunga neto terutama pendapatan bunga kredit yang diberikan.
ROA Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 0,79%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 1,74%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba sebelum pajak yang berasal dari penurunan pendapatan operasional lainnya terutama pada provisi dan komisi selain dari kredit serta kenaikan beban operasional lainnya terutama pada beban tenaga kerja dan penyusutan.
Return On Equity (ROE) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi 4,25%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 2,46%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada laba neto tahun berjalan yang berasal dari kenaikan laba sebelum pajak dan penurunan pada beban pajak.
ROE Perseroan pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 2,46%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 1,16%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan laba neto tahun berjalan yang berasal dari penurunan beban pajak.
ROE Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 1,16%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 6,21%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba neto tahun berjalan yang berasal penurunan laba sebelum pajak dan kenaikan beban pajak serta adanya kenaikan modal saham inti.
ROE Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 6,21%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 5,28%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan laba neto tahun berjalan yang berasal kenaikan laba sebelum pajak.
ROE Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 5,28%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 10,79%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba neto tahun berjalan yang berasal penurunan laba sebelum pajak.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 93,03%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 93,45%, hal tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pada total beban operasional terutama yang berasal dari beban bunga dan beban operasional lainnya.
BOPO Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 93,45%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 93,47%, hal tersebut disebabkan adanya penurunan pada total beban operasional terutama pada beban bunga serta peningkatan pada total pendapatan operasional terutama pada pendapatan bunga.
BOPO Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 93,47%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 90,70%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan total beban operasional terutama pada beban operasional lainnya.
Halaman 36
BOPO Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 90,70%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 93,19%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan total pendapatan operasional terutama pada pendapatan bunga.
BOPO Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 93,19%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 84,89%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan total beban operasional terutama pada beban bunga.
Net Interest Margin (NIM) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami penurunan menjadi 4,43%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 4,69%, hal tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pada pendapatan bunga neto terutama berasal dari pendapatan bunga rupiah.
NIM Perseroan pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 4,69%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 4,48%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga neto terutama pada kenaikan pendapatan bunga rupiah serta penurunan pada beban bunga rupiah.
NIM Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 4,48%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 4,44%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga neto terutama pada kenaikan pendapatan bunga rupiah serta penurunan pada beban bunga rupiah.
NIM Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 4,44%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 3,76%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada pendapatan bunga neto terutama pada kenaikan pendapatan bunga rupiah serta adanya penurunan pada beban bunga mata uang asing.
NIM Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 3,76%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 4,87%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada beban bunga rupiah dan beban bunga mata uang asing serta adanya peningkatan total aset produktif Perseroan.
Loan to Funding Ratio (LFR) Perseroan pada periode Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan menjadi 91,44%, jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar 79,52%, hal tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan pada total kredit yang diberikan terutama kredit yang diberikan kepada pihak ketiga serta adanya penurunan pada dana pihak ketiga terutama simpanan berjangka.
LFR Perseroan pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 79,52%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 86,47%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada dana pihak ketiga terutama pada giro dan simpanan berjangka.
LFR Perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 86,47%, jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 86,86%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada dana pihak ketiga terutama giro dan tabungan.
LFR Perseroan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 86,86%, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 84,37%, hal tersebut disebabkan adanya peningkatan pada total kredit yang diberikan terutama kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
LFR Perseroan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 84,37%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 83,45%, hal tersebut disebabkan
Halaman 37
adanya peningkatan pada total kredit yang diberikan terutama kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dan kredit yang diberikan kepada pihak berelasi.
Arus Kas
(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017 Ags 2018
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Pendapatan bunga, provisi dan komisi 672.934 913.315 1.015.953 1.089.170 1.185.825 836.565
Beban bunga dan beban keuangan lainnya (353.330) (592.995) (629.213) (600.406) (567.376) (404.702)
Beban umum dan administrasi (70.610) (79.199) (108.022) (172.048) (230.041) (163.406)
Beban tenaga kerja (115.756) (134.494) (150.914) (199.624) (233.503) (173.131)
Pendapatan lainnya 4.535 - - 4.537 5.212 166.615
Beban lainnya - (21.319) (16.439) (19.840) (43.087) (148.223)
Pembayaran pajak penghasilan (39.368) (25.186) (19.804) (38.426) (32.071) 14.942
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi 98.405 60.122 91.561 63.363 84.959 128.660
Penurunan (kenaikan) aset operasi: (1.071.741) (1.029.835) (435.849) (105.276) (2.066.505) (512.057)
Efek-efek nilai wajar melalui laba atau rugi (76.697) 364.855 49.436 (1.103) (26.602) (1.203.252)
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - - - - (146.827) -
Kredit yang diberikan (958.630) (1.424.603) (331.369) 183.370 (1.880.168) 861.724
Tagihan akseptasi (30.401) 31.443 3.243 - (15.236) 896
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - - (64.469) 149.334 136.103
Aset lain-lain (6.013) (1.530) (157.159) (223.074) (147.006) (307.528)
Kenaikan dan (penurunan) liabilitas operasi: 1.124.359 1.604.692 165.178 (526.048) 3.468.617 (878.018)
Liabilitas segera (1.258) (1.085) 16.241 (40.805) 22.367 (24.887)
Simpanan dan simpanan dari bank lain 1.103.476 1.633.742 151.803 (492.413) 3.341.740 (335.022)
Liabilitas akseptasi 30.401 (31.443) (3.243) - 15.236 896
Utang pajak (9.169) 3.069 2.048 180 2.018 (5.753)
Liabilitas lain-lain 909 409 (1.671) 6.990 87.256 (513.252)
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 151.023 634.979 (179.110) (567.961) 1.487.071 (1.261.415)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo - (513.847) (550.000) (309.283) (965.811) -
Penerimaan dari efek-efek yang jatuh tempo 1.157 9.007 812.572 671 482.162 -
Perolehan aset tetapAkuisisi PT Bank Antardaerah setelah dikurangi kas dan setara kas - - - 142.388 - -
Perolehan aset tak berwujudHasil penjualan aset tetap 1.760 1.960 5.140 3.083 498 -
Penempatan deposito berjangkaPerolehan aset tetap (12.873) (78.020) (27.225) (38.532) (277.401) 61.704
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (9.956) (580.900) 240.487 (201.673) (760.552) 61.704
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan dari penerbitan saham 203.435 114 124.700 1.010.566 - -
Biaya penerbitan saham - - - (42.351) - -
Penerimaan dari (pembayaran) pinjaman subordinasi - 50.000 (50.000) - - -
Pembayaran biaya emisi saham (2.027) - - - - -
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 201.408 50.114 74.700 968.215 - -
Kenaikan (Penurunan) neto kas dan setara kas 342.475 104.193 136.077 198.581 726.519 (1.199.711)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 1.391.478 1.736.574 1.843.083 1.993.608 2.184.184 2.909.736
Kas dan Setara Kas, Awal 2.621 2.316 14.448 (8.005) (967) -
Kas dan Setara Kas, Akhir 1.736.574 1.843.083 1.993.608 2.184.184 2.909.736 1.710.025
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas 146.425 127.288 121.977 158.851 186.976 169.826
Giro pada Bank Indonesia 537.349 680.967 647.137 703.906 991.736 943.720
Giro pada bank lain 305.019 344.938 494.864 308.057 178.157 98.623
Penempatan pada Bank Indonesia 747.781 689.890 480.880 1.013.370 1.552.867 497.856
Surat berharga jatuh tempo dalam 3 bulan - - 248.750 - - -
Total kas dan setara kas 1.736.574 1.843.083 1.993.608 2.184.184 2.909.736 1.710.025
Kas dan setara kas untuk periode yang berakhir pada 31 Agustus 2018 mengalami penurunan lebih dari 20% yaitu sebesar Rp 1.199.711 juta atau turun sekitar 41,23% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 1.261.415 juta dan kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi sebesar Rp 61.704 juta.
Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 mengalami peningkatan lebih dari 20% yaitu sebesar Rp 725.552 juta atau naik sekitar 33,22% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 1.487.071 juta, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 760.552 juta dan pengaruh perubahan kurs mata uang asing sebesar Rp 967 juta.
Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp 190.576 atau naik sekitar 9,56% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 968.215 juta, kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 567.961 juta, kas neto yang
Halaman 38
digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 201.673 juta dan pengaruh perubahan kurs mata uang asing sebesar Rp 8.005 juta.
Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 150.525 juta atau naik sekitar 8,17% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi sebesar Rp 240.487 juta, kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 74.700 juta, pengaruh perubahaan kurs mata uang asing sebesar Rp 14.448 juta dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 179.110 juta.
Kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp 106.509 juta atau naik sekitar 6,13% dibandingkan dengan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Hal tersebut disebabkan adanya kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 634.979 juta, kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 50.114 juta, pengaruh perubahan kurs mata uang asing Rp 2.316 juta dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 580.900 juta.
8.2.2 Penilaian atas Proyeksi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan Perseroan
(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P
ASET
Kas 170.927 175.200 179.580 184.070 186.831 189.633 192.478
Giro pada Bank Indonesia 956.234 1.269.696 1.231.665 1.276.947 1.280.458 1.334.402 1.401.627
Giro pada bank lain 553.604 1.943.787 1.741.171 1.641.566 1.958.397 2.537.252 2.216.359
Penempatan pada Bank Indonesia 531.606 1.093.373 583.852 565.973 1.057.761 1.137.595 976.062
Efek-efek - pihak ketiga 1.796.872 2.483.443 3.692.415 4.635.105 4.642.828 4.129.482 4.232.841
Tagihan Deriv atif 605 5.365 12.607 17.020 17.275 17.534 17.797
Kredit y ang diberikan 11.152.177 12.584.307 14.980.329 17.923.632 20.595.558 23.245.062 26.352.035
Tagihan akseptasi 90.664 104.263 109.476 114.950 115.237 115.526 115.814
Pendapatan bunga y ang masih harus diterima 28.255 40.636 47.853 53.370 59.120 67.988 78.186
Aset tetap 633.349 735.644 772.456 801.108 802.067 802.683 802.935
Biay a dibay ar dimuka 39.173 39.564 39.960 40.360 40.763 44.840 40.763
Agunan y ang diambil alih 265.953 236.336 236.336 210.017 202.423 195.209 188.355
Goodw ill 190.075 190.075 190.075 190.075 190.075 190.075 190.075
Aset lain-lain 72.763 35.374 120.773 92.929 109.255 114.043 141.690
JUMLAH ASET 16.482.257 20.937.063 23.938.548 27.747.120 31.258.049 34.121.324 36.947.018
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas segera 39.821 41.256 49.538 59.246 68.745 76.223 85.672
Simpanan 13.317.953 13.798.087 16.567.895 19.814.685 22.991.565 25.492.568 28.652.967
Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 175.321 448.562 465.933 599.140 555.179 503.007 396.433
Liabilitas deriv atif 9.356 6.588 4.941 121.134 90.851 95.393 81.084
Liabilitas akseptasi 83.281 87.420 91.766 96.329 87.420 92.268 96.865
Utang pajak 1.254 1.006 5.804 6.803 6.657 5.241 6.622
Liabilitas pajak tangguhan 108 108 108 108 108 108 108
Liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja 115.559 110.783 115.215 119.823 124.616 129.601 134.785
Bunga y ang masih harus dibay ar 30.504 30.596 30.688 30.780 30.872 30.965 31.058
Prov isi 2.625 2.517 1.912 1.884 1.979 2.088 2.304
Liabilitas lain-lain 156.074 148.271 74.191 66.266 72.239 79.771 99.370
Pinjaman subordinasi - 740.000 710.000 690.000 740.000 727.500 -
Jumlah Liabilitas 13.931.856 15.415.194 18.117.990 21.606.199 24.770.230 27.234.733 29.587.269
Ekuitas
Modal saham 1.663.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146 4.513.146
Tambahan modal disetor 238.348 238.348 238.348 238.348 238.348 238.348 238.348
Penghasilan (kerugian) komprehensif lainny a 90.110 90.110 90.110 90.110 90.193 90.110 90.110
Saldo laba 558.796 680.264 978.954 1.299.317 1.646.132 2.044.985 2.518.144
Jumlah Ekuitas 2.550.401 5.521.869 5.820.558 6.140.921 6.487.819 6.886.589 7.359.749
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 16.482.257 20.937.063 23.938.548 27.747.120 31.258.049 34.121.324 36.947.018
Halaman 39
Laba Rugi Perseroan (dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Sep-Des 2018P 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P
Pendapatan Bunga 368.205 1.195.892 1.363.413 1.812.264 1.998.839 2.326.422 2.595.407 2.847.434
Beban Bunga (196.146) (618.872) (691.738) (858.404) (919.241) (1.175.891) (1.301.816) (1.371.965)
Pendapatan Bunga Neto 172.059 577.020 671.675 953.860 1.079.598 1.150.531 1.293.591 1.475.469
Pendapatan Operasional Lainnya 36.864 77.269 92.465 147.628 204.583 220.491 247.647 271.138
Pemulihan (Penyisihan) kerugian penurunan nilai aset produktif (2.599) (49.444) (66.692) (74.000) (87.118) (71.601) (67.771) (63.912)
Beban Operasional lainnya (175.059) (495.219) (534.279) (615.502) (755.182) (821.055) (919.311) (1.030.061)
Laba operasional 31.266 109.627 163.170 411.986 441.880 478.366 554.155 652.634
Pendapatan (beban) non operasional - neto 11.964 12.076 4.372 - - - - -
Laba sebelum beban pajak 43.230 121.703 167.542 411.986 441.880 478.366 554.155 652.634
Beban pajak (15.068) (34.686) (46.074) (113.296) (121.517) (131.551) (155.302) (179.474)
Laba Neto Tahun Berjalan 28.162 87.017 121.468 298.690 320.363 346.815 398.853 473.159
Penghasilan komprehensif lain - - - - - - - -
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 28.162 87.017 121.468 298.690 320.363 346.815 398.853 473.159
Penyusutan dan amortisasi 622 38.600 44.876 47.120 48.868 48.892 48.930 48.945
EBITDA 31.887 148.226 208.046 459.106 490.748 527.258 603.085 701.579
Arus Kas Perseroan
(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Sep-Des 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga, prov isi dan komisi 1.195.892 1.432.537 1.742.264 2.087.318 2.326.422 2.595.407 2.847.434
Beban bunga dan beban keuangan lainnya (618.872) (689.738) (858.404) (919.241) (1.245.891) (1.485.795) (1.593.004)
Beban umum dan administrasi (211.034) (216.173) (259.644) (339.053) (368.211) (405.836) (446.890)
Beban tenaga kerja (246.058) (273.773) (309.364) (367.981) (404.779) (465.496) (535.320)
Pendapatan lainnya 89.345 96.837 147.628 204.583 220.491 247.647 271.138
Beban lainnya (186.563) - (75.709) - (75.257) - -
Pembayaran pajak penghasilan (34.686) (46.074) (113.296) (121.517) (131.551) (155.302) (179.474)
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi (11.975) 303.616 273.476 544.109 321.224 330.624 363.884
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Efek-efek nilai wajar melalui laba atau rugi (362.309) (686.571) (1.208.972) (942.690) (7.724) 513.347 (103.359)
Kredit yang diberikan (1.132.898) (1.432.131) (2.396.022) (2.943.303) (2.671.926) (2.649.504) (3.106.974)
Tagihan akseptasi (75.428) (13.600) (5.213) (5.474) (287) (288) (289)
Aset lain-lain 182.056 32.713 (122.211) 25.510 (9.691) 1.810 (21.045)
Kenaikan (penurunan) liabiltas operasi:
Liabilitas segera 1.790 1.436 8.282 9.708 9.499 7.478 9.450
Simpanan dan simpanan dari bank lain 604.554 480.134 2.769.808 3.246.790 3.176.880 2.501.003 3.160.399
Liabilitas akseptasi 68.045 4.139 4.346 4.563 (8.909) 4.848 4.596
Utang pajak (15.667) (248) 4.798 999 (146) (1.416) 1.382
Liabilitas lain-lain 44.467 (7.803) (74.079) (7.925) 5.973 7.532 19.599
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktiv itas operasi (697.365) (1.318.315) (745.788) (67.712) 814.892 715.435 327.643
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kas Bersih dari Aktiv itas Investasi - - - - - - -
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
Penerimaan dari penerbitan saham - 2.850.000 - - - - -
Penerimaan (pembayaran) atas pinjaman subordinasi - 740.000 - - - - (740.000)
Pembayaran biaya emisi saham - (2.000) - - - - -
Kas Bersih Digunakan untuk Aktiv itas Pendanaan - 3.588.000 - - - - (740.000)
Peningkatan (penurunan) bersih (697.365) 2.269.685 (745.788) (67.712) 814.892 715.435 (412.357)
Kas dan Setara Kas, Awal 2.909.736 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883
Kas dan Setara Kas, Akhir 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883 4.786.526
Kas dan Setara Kas terdiri dari :
Kas 170.927 175.200 179.580 184.070 186.831 189.633 192.478
Giro pada Bank Indonesia 956.234 1.269.696 1.231.665 1.276.947 1.280.458 1.334.402 1.401.627
Giro pada bank lain 553.604 1.943.787 1.741.171 1.641.566 1.958.397 2.537.252 2.216.359
Penempatan pada Bank Indonesia 531.606 1.093.373 583.852 565.973 1.057.761 1.137.595 976.062
2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.555 4.483.447 5.198.882 4.786.526
Halaman 40
Berdasarkan proyeksi keuangan Perseroan, total aset di dalam posisi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 36.947.018 juta dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 16.482.257 juta, atau mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sekitar 14,40%.
Total ekuitas di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 7.359.749 juta dibandingkan dengan ekuitas pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 2.550.401 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 19,32%, yang disebabkan bertambahnya saldo laba Perseroan akibat kinerja Perseroan yang baik selama periode proyeksi.
Total pendapatan bunga di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 2.847.434 juta dibandingkan dengan pendapatan bunga pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 1.195.892 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 15,56%.
Laba neto tahun berjalan di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 473.159 juta dibandingkan dengan laba neto tahun berjalan pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 87.017 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 32,61%.
Total EBITDA di dalam proyeksi keuangan Perseroan tahun 2024 adalah sebesar Rp 701.579 juta dibandingkan dengan EBITDA pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 148.226 juta, sehingga Perseroan akan mengalami CAGR sekitar 29,58%.
8.2.3 Analisis Rasio Keuangan
Berikut adalah rasio keuangan Perseroan untuk tahun 2013-2024 dengan adanya Rencana Transaksi:
Keterangan 2013A 2014A 2015A 2016A 2017A Jan-Agt 2018R Sep-Des 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P
Indikator Kerja Keuangan
Marjin pendapatan bersih (NIM) 4,87% 3,76% 4,44% 4,48% 4,69% 4,43% 1,28% 4,33% 5,01% 4,75% 4,39% 4,44% 4,61%
Marjin laba operasional 16,88% 7,20% 9,19% 7,11% 6,42% 9,47% 8,49% 11,97% 22,73% 22,11% 20,56% 21,35% 22,92%
Marjin laba operasional di luar depresiasi & amortisasi 21,21% 10,33% 12,62% 10,45% 10,33% 14,06% 8,66% 15,26% 25,33% 24,55% 22,66% 23,24% 24,64%
Marjin laba neto tahun berjalan 11,70% 5,88% 6,73% 2,08% 4,35% 7,11% 7,65% 8,91% 16,48% 16,03% 14,91% 15,37% 16,62%
Indikator Struktur Keuangan dan Likuiditas
Return on Assets (ROA) 1,74% 0,79% 1,03% 0,69% 0,54% 0,50% 0,27% 0,90% 1,84% 1,71% 1,62% 1,70% 1,84%
Return on Equity (ROE) 10,79% 5,28% 6,21% 1,16% 2,46% 4,25% 2,96% 7,30% 12,57% 19,26% 14,60% 16,79% 19,92%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 14,68% 14,15% 16,39% 19,43% 15,75% 15,78% 14,96% 34,34% 30,63% 27,47% 25,34% 23,40% 21,81%
Rasio Pinjaman Terhadap Pendanaan (LFR) 83,45% 84,37% 86,86% 86,47% 79,52% 91,44% 84,86% 92,66% 92,00% 92,13% 91,31% 93,06% 93,97%
Berdasarkan analisis rasio keuangan Perseroan, seperti yang dirangkum pada tabel di atas, kisaran marjin laba neto tahun berjalan Perseroan pada tahun 2013 – Agustus 2018 adalah sekitar 2,08-11,70%, yang akan positif pada kisaran 7,65%-16,62% selama periode proyeksi. Marjin laba Perseroan lainnya seperti marjin laba operasional diproyeksikan berkisar antara 8,49%-22,92% dan marjin laba operasional di luar depresiasi dan amortisasi diproyeksikan positif di kisaran 8,66%-25,33% dengan adanya Rencana Transaksi.
Likuiditas Perseroan diproyeksikan akan mengalami kinerja keuangan yang cukup stabil dengan tren rasio pinjaman terhadap pendanaan (LFR) yang berkisar antara 84,86%-
Halaman 41
93,97% dari kisaran 79,52%-91,44% pada tahun 2013 – Agustus 2018. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perseroan selama periode proyeksi berkisar antara 14,96%-34,34% dari kisaran 14,15%-19,43% pada tahun 2013 – Agustus 2018.
8.2.4 Analisis Keuangan Sebelum dan Sesudah Transaksi Pinjam Meminjam Dana dan/atau Penjaminan
Sebelum Rencana Transaksi, Perseroan memiliki rasio liabilitas terhadap ekuitas yang sebesar 5,19x pada tahun 2018, yang artinya saldo liabilitas Perseroan lebih besar dibandingkan saldo ekuitas yang dimiliki Perseroan. Rasio liabilitas terhadap aset sebesar 0,84x pada tahun 2018, yang artinya saldo liabilitas Perseroan lebih kecil dibandingkan saldo aset yang dimiliki Perseroan.
Setelah Rencana Transaksi, Perseroan akan memperoleh pinjaman subordinasi yang akan dimanfaatkan untuk sebagai tambahan modal pelengkap (tier-2) untuk memperkuat struktur permodalan sebagai landasan untuk pengembangan ke skala Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) yang lebih besar. Hal tersebut ditunjukkan dari rasio keuangan sesudah adanya Transaksi yaitu dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas diproyeksikan menurun dari 5,46x pada tahun 2018 menjadi 4,02x pada tahun 2024, berarti bahwa ekuitas Perseroan mengalami peningkatan kemampuan untuk memenuhi liabilitasnya serta rasio liabilitas terhadap aset yang menurun dari 0,85x pada tahun 2018 menjadi 0,80x di tahun 2024, yang artinya bahwa utang Perseroan dapat dipenuhi oleh aset.
8.2.5 Analisis Kemampuan Perseroan Melunasi Transaksi Pinjam Meminjam Dana dan/atau Penjaminan
Berikut adalah arus kas Perseroan dengan adanya Rencana Transaksi:
(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Sep-Des 2018P 2019P 2020P 2021P 2022P 2023P 2024P
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga, provisi dan komisi 1.195.892 1.432.537 1.742.264 2.087.318 2.326.422 2.595.407 2.847.434
Beban bunga dan beban keuangan lainnya (618.872) (689.738) (858.404) (919.241) (1.245.891) (1.485.795) (1.593.004)
Beban umum dan administrasi (211.034) (216.173) (259.644) (339.053) (368.211) (405.836) (446.890)
Beban tenaga kerja (246.058) (273.773) (309.364) (367.981) (404.779) (465.496) (535.320)
Pendapatan lainnya 89.345 96.837 147.628 204.583 220.491 247.647 271.138
Beban lainnya (186.563) - (75.709) - (75.257) - -
Pembayaran pajak penghasilan (34.686) (46.074) (113.296) (121.517) (131.551) (155.302) (179.474)
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi (11.975) 303.616 273.476 544.109 321.224 330.624 363.884
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Efek-efek nilai wajar melalui laba atau rugi (362.309) (686.571) (1.208.972) (942.690) (7.724) 513.347 (103.359)
Kredit yang diberikan (1.132.898) (1.432.131) (2.396.022) (2.943.303) (2.671.926) (2.649.504) (3.106.974)
Tagihan akseptasi (75.428) (13.600) (5.213) (5.474) (287) (288) (289)
Aset lain-lain 182.056 32.713 (122.211) 25.510 (9.691) 1.810 (21.045)
Kenaikan (penurunan) liabiltas operasi:
Liabilitas segera 1.790 1.436 8.282 9.708 9.499 7.478 9.450
Simpanan dan simpanan dari bank lain 604.554 480.134 2.769.808 3.246.790 3.176.880 2.501.003 3.160.399
Liabilitas akseptasi 68.045 4.139 4.346 4.563 (8.909) 4.848 4.596
Utang pajak (15.667) (248) 4.798 999 (146) (1.416) 1.382
Liabilitas lain-lain 44.467 (7.803) (74.079) (7.925) 5.973 7.532 19.599
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (697.365) (1.318.315) (745.788) (67.712) 814.892 715.435 327.643
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kas Bersih dari Aktivitas Investasi - - - - - - -
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
Penerimaan dari penerbitan saham - 2.850.000 - - - - -
Penerimaan (pembayaran) atas pinjaman subordinasi - 740.000 - - - - (740.000)
Pembayaran biaya emisi saham - (2.000) - - - - -
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan - 3.588.000 - - - - (740.000)
Peningkatan (penurunan) bersih (697.365) 2.269.685 (745.788) (67.712) 814.892 715.435 (412.357)
Kas dan Setara Kas, Awal 2.909.736 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883
Kas dan Setara Kas, Akhir 2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.556 4.483.448 5.198.883 4.786.526
Kas dan Setara Kas terdiri dari :
Kas 170.927 175.200 179.580 184.070 186.831 189.633 192.478
Giro pada Bank Indonesia 956.234 1.269.696 1.231.665 1.276.947 1.280.458 1.334.402 1.401.627
Giro pada bank lain 553.604 1.943.787 1.741.171 1.641.566 1.958.397 2.537.252 2.216.359
Penempatan pada Bank Indonesia 531.606 1.093.373 583.852 565.973 1.057.761 1.137.595 976.062
2.212.371 4.482.056 3.736.268 3.668.555 4.483.447 5.198.882 4.786.526
Halaman 42
Berdasarkan analisis terhadap arus kas Perseroan sesudah Rencana Transaksi, pada tahun 2019 Perseroan akan memperoleh pinjaman subordinasi yang akan dimanfaatkan untuk sebagai tambahan modal pelengkap. Arus kas bersih dari aktivitas operasi Perseroan negatif di periode awal proyeksi tetapi akan positif di akhir masa proyeksi sehingga Perseroan diproyeksikan akan memiliki kelebihan arus kas bersih. Dengan demikian, Perseroan akan memiliki kemampuan untuk melunasi seluruh porsi pembayaran dari Rencana Transaksi.
8.2.6 Analisis Cash Management dan Financial Covenant Transaksi Pinjam Meminjam Dana
Berdasarkan analisis Cash Management, dari Rencana Transaksi maksimum sebesar USD 50.000.000, akan digunakan oleh Perseroan sebagai tambahan modal pelengkap (tier-2) untuk memperkuat struktur permodalan sebagai landasan untuk pengembangan ke skala Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) yang lebih besar.
Sehubungan dengan Rencana Transaksi, Perseroan tidak memiliki persyaratan financial covenant tertentu seperti syarat pemenuhan coverage ratio, debt ratio serta saldo kas minimum. Namun demikian, Perseroan wajib mematuhi pembatasan-pembatasan dan/atau syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Penerbitan yang ditandatangani oleh Perseroan dan CCBC.
8.3 Analisis Inkremental
8.3.1 Kontribusi Nilai Tambah Bagi Perseroan
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa Rencana Transaksi akan membawa dampak positif bagi kinerja Perseroan. Analisa terhadap Rencana Transaksi yang diuraikan tidak hanya didasarkan pada proforma keuangan, namun juga dengan memperhatikan kinerja operasional secara menyeluruh yang tercermin dalam rasio likuiditas Perseroan. Dengan adanya Rencana Transaksi, rasio kredit terhadap simpanan (LFR) Perseroan diproyeksikan berkisar antara 84,86% - 93,97% dengan tingkat rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) diatas 14% selama masa proyeksi tahun 2018-2024 yaitu sekitar 14,96% - 34,34%.
Dengan adanya Rencana Transaksi, pendapatan bunga Perseroan diproyeksikan akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 15,56% atau mencapai Rp 2.847.434 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan pendapatan bunga pada tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 1.195.892 juta. Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik.
Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total aset Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 14,40% atau mencapai Rp 36.947.018 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 16.482.257 juta.
Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total ekuitas Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 19,32% atau mencapai Rp 7.359.749 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar
Halaman 43
Rp 2.550.401 juta, yang disebabkan bertambahnya saldo laba Perseroan akibat kinerja Perseroan yang baik selama periode proyeksi.
Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik. Berdasarkan analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Transaksi di atas terlihat bahwa Transaksi yang akan dilakukan Perseroan memiliki prospek dan tingkat profitabilitas yang baik.
8.3.2 Perkiraan Biaya atau Pendapatan yang Relevan
Biaya-biaya yang relevan sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi antara lain:
1. Biaya Jasa Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal lebih kurang sebesar 0.0432% yang terdiri dari biaya jasa:
Kantor Akuntan Publik : 0,0170%
Konsultan Hukum : 0,0092%
Jasa Penilai Publik : 0,0170% 2. Biaya lain-lain seperti fiscal agent fee lebih kurang sebesar 0,1026%
8.3.3 Informasi Non Keuangan yang Relevan
Untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan, pemegang saham dan manajemen Perseroan berupaya menyusun rencana strategis bisnis, antara lain:
Percepatan pengembangan bisnis pada segmen corporate banking, seiring dengan segmen UKM dan consumer banking;
Penambahan modal secara berkala untuk memastikan kecukupan CAR guna pengembangan bisnis menuju BUKU III pada tahun 2019;
Penerapan good corporate governance (GCG) yang konsisten dan peningkatan sistem manajemen risiko ke level yang lebih advance;
Optimalisasi kantor yang ada menuju pengembangan perbankan digital;
Peningkatan kualitas modal manusia (human capital) dengan peningkatan skala program training dan kesempatan pengembangan yang lebih beragam;
Penguatan infrastruktur sistem TI untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kapabilitas bisnis bank. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk minimize risk, mempermudah kontrol, fungsi anti money laundering (AML) dan anti fraud juga pengembangan produk dan jasa.
8.3.4 Prosedur Pengambilan Keputusan Atas Rencana Transaksi
Sehubungan dengan Rencana Transaksi, Perseroan telah memperhatikan dan menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai kapasitasnya sebagai perusahaan publik. Persetujuan awal atas Rencana Transaksi telah disetujui oleh Dewan Direksi dan Komisaris, Bank Indonesia dan OJK Perbankan. Untuk selanjutnya melakukan keterbukaan informasi ke OJK dan masyarakat atas Rencana Transaksi.
Halaman 44
9. Analisis Kewajaran
9.1 Pendekatan dan Analisis Kewajaran
Dalam menganalisis kewajaran keseluruhan Rencana Transaksi, kami melakukan pendekatan dan prosedur sebagai berikut:
1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga
Analisis kewajaran tingkat bunga dilakukan dengan membandingkan besaran bunga yang diberikan dengan besaran suku bunga surat berharga subordinasi pembanding dengan denominasi yang sama.
2. Analisis Kelayakan Pelunasan Pinjaman Subordinasi
Analisis kelayakan pelunasan Pinjaman Subordinasi adalah berdasarkan proyeksi keuangan terhadap Rencana Transaksi untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari hasil penerbitan Pinjaman Subordinasi.
3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi
Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi dengan membandingkan antara posisi proforma laporan keuangan Perseroan sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi. Rencana Transaksi dianggap wajar apabila posisi proforma menunjukkan nilai positif.
4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas
Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.
9.2 Analisis Kewajaran Transaksi
Analisis kewajaran dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan obyektif transaksi secara keseluruhan dan kemudian masing-masing komponen transaksi juga ditelaah untuk dinilai kewajarannya. Penilaian kewajaran dilakukan dengan tetap memperhatikan keterkaitan antara masing-masing transaksi dan obyektif transaksi secara keseluruhan. Pendapat kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi disampaikan pada bab 10. Kesimpulan.
Berikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi :
1. Analisis Kewajaran Tingkat Bunga
Berikut data tingkat bunga surat berharga subordinasi yang digunakan sebagai pembanding yang memiliki nilai nominal dalam mata uang USD:
Halaman 45
PT Bank Jtrust Indonesia Tbk Jtrust Asia Pte.Ltd 25.000 LIBOR 3 bln + 1% 16/10/15 - 16/10/20
OCBC NISP Tbk OCBC Sungapura 10.000 5,50% 27/09/18 - 27/09/20
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Acom co. Ltd. 2.000 3,76% 30/09/11 - 30/09/18
PT ABM investama Tbk Valle Verde Pte.Ltd 30.000 LIBOR 12 bln + 3,1% 27/06/14 - 27/06/19
Nama Perseroan Pemberi PinjamanNominal
(ribu USD)Periode
Tingkat Bunga/ Tahun
(USD)
Sumber: www.idx.co.id
Dengan menggunakan pendekatan pasar, tingkat bunga surat berharga subordinasi yang akan diterbitkan dibandingkan dengan data surat berharga subordinasi berdenominasi USD. Berdasarkan tabel data pembanding diatas, terlihat bahwa tingkat bunga surat berharga subordinasi sebesar LIBOR 3 bulan + 1,5% atau sebesar 3,82% dengan asumsi LIBOR 3 bulan per 3 September 2018 sebesar 2,31563% (sumber: www.global-trades.com). Dengan demikian, tingkat bunga tersebut adalah wajar dikarenakan masih berada di dalam kisaran tingkat bunga surat berharga/pinjaman subordinasi pembanding yang berkisar antara LIBOR 3 bln + 1% atau sebesar 3,32% sampai dengan LIBOR 12 bulan + 3,1% atau sebesar 5,94% (dengan asumsi LIBOR 12 bulan per 3 September 2018 sebesar 2,83888%).
2. Analisis Kelayakan Pelunasan Surat Berharga Subordinasi
Analisis Cash Flow Available For Debt Service (CFADS) ini dilakukan berdasarkan proyeksi keuangan Perseroan terhadap Rencana Transaksi selama tahun 2018-2024 untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari hasil penerbitan surat berharga subordinasi. Apabila Perseroan memiliki rasio CFADS dengan nilai lebih besar dari 1x, maka Perseroan dinyatakan layak dalam melunasi seluruh utangnya.
Berdasarkan analisis tersebut, Perseroan memiliki CFADS yang cukup untuk memenuhi kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo pada tahun 2024. Pada tahun 2024 diproyeksikan Perseroan memiliki CFADS sebesar Rp 4.786.526 sehingga Perseroan memiliki rasio CFADS sebesar 6,47x pada tahun tersebut. Rasio ini menunjukkan bahwa kas yang tersedia untuk melakukan kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi adalah lebih besar 6,47x dari jumlah seluruh porsi pembayaran pokok dan bunga Surat Berharga Subordinasi.
Dengan demikian, diproyeksikan bahwa Perseroan mampu untuk membayar pinjaman subordinasi yang jatuh tempo pada tahun 2024, hal ini dikarenakan Perseroan diproyeksikan memiliki CFADS yang cukup pada tahun tersebut. Selain itu, Perseroan juga memiliki rasio CFADS yang lebih besar dari 1x pada tahun tersebut, sehingga Perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman kepada Kreditur.
3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi
Berikut ini adalah ringkasan proforma Neraca dan Laba Rugi Perseroan sebelum dan sesudah realisasi Rencana Transaksi per 31 Agustus 2018 yang telah disiapkan oleh manajemen Perseroan:
Halaman 46
(dalam jutaan Rupiah) Sebelum Transaksi Sesudah Transaksi
Keterangan Reviewed Proforma
ASET
Kas 169.826 169.826
Giro pada Bank Indonesia 943.720 943.720
Giro pada bank lain 98.623 735.550 834.173
Penempatan pada Bank Indonesia 497.856 497.856
Efek-efek - pihak ketiga 1.532.110 1.532.110
Tagihan Derivatif 525 525
Kredit yang diberikan 10.881.003 10.881.003
Tagihan akseptasi 16.132 16.132
Pendapatan bunga yang masih harus diterima 36.641 36.641
Aset tetap 622.547 622.547
Biaya dibayar dimuka 34.475 34.475
Agunan yang diambil alih 292.329 292.329
Goodwill 190.075 190.075
Aset lain-lain 227.919 227.919
Jumlah Aset 15.543.781 735.550 16.279.331
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas segera 13.144 13.144
Simpanan 12.034.421 12.034.421
Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 657.886 657.886
Liabilitas derivatif 6.278 6.278
Liabilitas akseptasi 16.132 16.132
Utang pajak 30.786 30.786
Liabilitas pajak tangguhan 108 108
Liabilitas imbalan kerja dan pasca kerja 121.331 121.331
Bunga yang masih harus dibayar 27.342 27.342
Provisi 2.353 2.353
Liabilitas lain-lain 122.141 122.141
Pinjaman subordinasi - 735.550 735.550
Jumlah Liabilitas Total Liabilitas 13.031.922 735.550 13.767.472
EKUITAS
Modal saham 1.663.146 1.663.146
Tambahan modal disetor 238.348 238.348
Penghasilan (kerugian) komprehensif lainnya 79.731 79.731
Saldo laba 530.634 530.634 -
Jumlah Ekuitas Total Ekuitas 2.511.859 - 2.511.859
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 15.543.781 735.550 16.279.331
Penyesuaian
Berdasarkan analisis Proforma Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 31 Agustus 2018 yang disiapkan oleh manajemen Perseroan, Rencana Transaksi dimana terdapat penyesuaian antara lain:
1. Giro Pada Bank Lain- Pihak Ketiga sebesar Rp 735.550 juta merupakan dana hasil penerbitan Surat Berharga Subordinasi.
2. Pinjaman Subordinasi sebesar Rp 735.550 juta merupakan nilai Surat Berharga Subordinasi.
Sehingga secara keseluruhan, terjadi kenaikan pada aset dan liabilitas masing-masing sebesar Rp 735.550 juta.
Berikut ini adalah ringkasan proforma Laba Rugi Komprehensif Perseroan sebelum dan sesudah realisasi Rencana Transaksi pada periode delapan bulan yang berakhir tanggal 31 Agustus 2018:
Halaman 47
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Sebelum Transaksi Penyesuaian Sesudah Transaksi
(Reviewed) Proforma
Pendapatan Bunga 827.687 - 827.687
Beban Bunga (422.726) - (422.726)
Pendapatan Bunga Neto 404.961 - 404.961
Pendapatan Operasional Lainnya 40.405 - 40.405
Pemulihan (Penyisihan) kerugian penurunan aset produktif (46.845) - (46.845)
Pemulihan (Penyisihan) beban kerugian penurunan nilai aset non produktif - - -
Beban Operasional Lainnya (320.161) - (320.161)
Laba Operasional 78.361 - 78.361
Pendapatan (Beban) Non Operasional- neto 112 - 112 -
Laba Sebelum Pajak 78.473 - 78.473
Beban Pajak (19.618) - (19.618)
Laba Neto Tahun Berjalan 58.855 - 58.855
Rencana Transaksi tidak menyebabkan peningkatan atau penurunan kinerja operasional Perseroan dikarenakan tidak adanya perubahan pos-pos pada laba rugi Perseroan.
4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas
Analisa inkremental dan profitabilitas atas keseluruhan Rencana Transaksi dilakukan untuk melihat kemampuan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik bagi Perseroan dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi.
Berikut adalah kinerja konsolidasian Perseroan tanpa terjadinya Rencana Transaksi selama periode proyeksi tahun 2018-2024:
(dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain)
Aset 16.482.257 16.482.257 19.619.474 20.931.458 22.959.829 24.561.673 26.364.474 28.338.700
Liabilitas 13.931.856 13.931.856 14.152.525 15.300.439 17.145.752 18.542.368 20.118.119 21.838.657
Ekuitas 2.550.401 2.550.401 5.466.949 5.631.019 5.814.077 6.019.305 6.246.354 6.500.043
Pendapatan Bunga 368.205 1.195.892 1.273.846 1.537.269 1.688.371 1.846.766 2.034.493 2.207.901
Laba Operasional 31.266 109.627 114.985 226.304 252.494 282.960 313.285 349.916
Laba Neto Tahun Berjalan 28.162 87.017 83.364 164.070 183.058 205.146 227.132 253.689
Depresiasi 622 38.600 47.635 51.446 55.562 59.729 64.208 69.024
EBITDA 31.887 148.226 162.620 277.750 308.055 342.688 377.493 418.940
Marjin laba operasional 8,49% 9,17% 9,03% 14,72% 14,95% 15,32% 15,40% 15,85%
Marjin laba neto tahun berjalan 7,65% 7,28% 6,54% 10,67% 10,84% 11,11% 11,16% 11,49%
Marjin EBITDA 8,66% 12,39% 12,77% 18,07% 18,25% 18,56% 18,55% 18,97%
2023P2018P 2020PSept-Des 2018P 2019P 2024PKeterangan 2022P2021P
Keterangan: EBITDA= Earning Before Interest Tax Depreciation Amortisation
Sedangkan kinerja konsolidasian Perseroan dengan terjadinya Rencana Transaksi selama periode proyeksi tahun 2018-2024 adalah sebagai berikut:
Halaman 48
(dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain)
Aset 16.482.257 16.482.257 20.937.063 23.938.548 27.747.120 31.258.049 34.121.324 36.947.018
Liabilitas 13.931.856 13.931.856 15.415.194 18.117.990 21.606.199 24.770.230 27.234.733 29.587.269
Ekuitas 2.550.401 2.550.401 5.521.869 5.820.558 6.140.921 6.487.819 6.886.589 7.359.749
Pendapatan Bunga 368.205 1.195.892 1.363.413 1.812.264 1.998.839 2.326.422 2.595.407 2.847.434
Laba Operasional 31.266 109.627 163.170 411.986 441.880 478.366 554.155 652.634
Laba Neto Tahun Berjalan 28.162 87.017 121.468 298.690 320.363 346.815 398.853 473.159
Depresiasi 622 38.600 44.876 47.120 48.868 48.892 48.930 48.945
EBITDA 31.887 148.226 208.046 459.106 490.748 527.258 603.085 701.579
Marjin laba operasional 8,49% 9,17% 11,97% 22,73% 22,11% 20,56% 21,35% 22,92%
Marjin laba neto tahun berjalan 7,65% 7,28% 8,91% 16,48% 16,03% 14,91% 15,37% 16,62%
Marjin EBITDA 8,66% 12,39% 15,26% 25,33% 24,55% 22,66% 23,24% 24,64%
Keterangan 2022P2021P2018P 2020PSept-Des 2018P 2019P 2024P2023P
Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, pendapatan bunga Perseroan diproyeksikan
akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 10,76% atau mencapai Rp 2.207.901 juta pada tahun 2024, dibandingkan dengan pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2018. Dengan adanya Rencana Transaksi, pendapatan bunga Perseroan diproyeksikan akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 15,56% atau mencapai Rp 2.847.434 juta pada tahun 2024, dibandingkan dengan pendapatan bunga Perseroan yang berakhir pada tahun 2018. Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik.
Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, laba neto tahun berjalan Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 19,52% atau mencapai Rp 253.689 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan laba neto tahun berjalan Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, laba neto tahun berjalan Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 32,61% atau mencapai Rp 473.159 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan laba neto tahun berjalan Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 87.017 juta.
Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, EBITDA Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 18,91% atau mencapai Rp 418.940 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan EBITDA Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, EBITDA Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 29,58% atau mencapai Rp 701.579 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan EBITDA Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 148.226 juta.
Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, total aset Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 9,45% atau mencapai Rp 28.338.700 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total aset Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 14,40% atau mencapai Rp 36.947.018 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 16.482.257 juta.
Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, total ekuitas Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR sebesar 16,87% atau mencapai Rp 6.500.043 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan pada tahun 2018. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, total ekuitas Perseroan diproyeksikan akan mengalami CAGR
Halaman 49
sebesar 19,32% atau mencapai Rp 7.359.749 juta pada tahun 2024 dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan pada tahun 2018 yang sebesar Rp 2.550.401 juta.
Pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan asumsi seluruh usaha Perseroan memiliki prospek yang baik. Berdasarkan analisa profitabilitas dan inkremental atas keseluruhan Transaksi di atas terlihat bahwa Transaksi yang akan dilakukan Perseroan memiliki prospek dan tingkat profitabilitas yang baik.
10. Kesimpulan
Berdasarkan pertimbangan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap Rencana Transaksi atas penerbitan surat berharga subordinasi, analisis kewajaran transaksi dan faktor-faktor yang relevan dalam memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Perseroan, maka kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi yang akan dilakukan Perseroan adalah wajar.
Mengingat bahwa ada kemungkinan terjadinya perbedaan waktu dari tanggal laporan ini disusun dengan pelaksanaan Rencana Transaksi, maka kesimpulan di atas berlaku bila tidak ada perubahan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai dan hubungan manajemen Perseroan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi, yang meliputi kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan dan peraturan Pemerintah Indonesia setelah tanggal laporan ini dikeluarkan. Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi mungkin akan berbeda jika setelah tanggal laporan dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas.
11. Distribusi Pendapat Kewajaran Ini
Pendapat Kewajaran ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Transaksi dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan isi Pendapat Kewajaran ini secara keseluruhan dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran ini.
Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi ekonomi dan peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Pendapat Kewajaran kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari ID&R.
LAMPIRAN
Ap
en
dik
s 1
a
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k I
nd
on
esia
Tb
k
Nera
ca H
isto
ris
Per
31 D
esem
ber
2013 -
31 A
gu
stu
s 2
018
(dala
m juta
an R
p,
kecuali
din
yata
kan lain
)
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Revie
wed
Kete
ran
gan
2013
2014
2015
2016
2017
Ag
t 2018
-5-4
-3-2
-10
AS
ET
Kas
146.4
25
127.2
88
121.9
77
158.8
51
186.9
76
169.8
26
Giro p
ada B
ank I
ndonesia
537.3
49
680.9
67
647.1
37
703.9
06
991.7
36
943.7
20
Giro p
ada b
ank lain
305.0
19
344.9
38
494.8
64
308.0
57
178.1
57
98.6
23
Penem
pata
n p
ada B
ank I
ndonesia
747.7
81
689.8
90
480.8
80
1.0
13.3
70
1.5
52.8
67
497.8
56
Efe
k-e
fek -
pih
ak k
etig
a507.9
82
647.9
67
588.1
73
775.4
55
1.4
34.5
63
1.5
32.1
10
Tag
ihan D
erivatif
-
-
-
-
454
525
Efe
k-e
fek y
ang
dib
eli
deng
an janji
diju
al kem
bali
-
-
149.3
34
-
-
Kre
dit y
ang
dib
erikan
5.4
61.2
85
6.8
84.8
66
7.2
31.8
71
8.1
62.7
63
10.0
19.2
79
10.8
81.0
03
Tag
ihan a
ksepta
si
34.6
86
3.2
43
-
-
15.2
36
16.1
32
Pendapata
n b
ung
a y
ang
masih
haru
s d
iterim
a20.6
93
25.5
01
26.1
47
32.9
26
31.7
42
36.6
41
Aset
teta
p110.5
78
307.0
58
297.4
66
504.3
08
781.7
08
622.5
47
Bia
ya d
ibayar
dim
uka
19.6
59
26.1
27
34.9
03
35.2
27
33.5
31
34.4
75
Ag
unan y
ang
dia
mbil
alih
4.3
43
8.8
64
30.0
83
150.1
19
297.9
40
292.3
29
Goodw
ill-
-
-
190.0
75
190.0
75
190.0
75
Aset
lain
-lain
21.4
14
22.8
82
135.6
20
73.0
00
74.4
74
227.9
19
TO
TA
L A
SE
T7.9
17.2
14
9.7
69.5
91
10.0
89.1
21
12.2
57.3
91
15.7
88.7
38
15.5
43.7
81
LIA
BIL
ITA
S D
AN
EK
UIT
AS
Lia
bili
tas
Lia
bili
tas s
eg
era
2.6
52
1.5
67
17.8
07
15.6
64
38.0
31
13.1
44
Sim
panan
6.5
71.4
88
8.1
88.6
80
8.3
59.7
02
9.5
18.0
00
12.7
13.3
99
12.0
34.4
21
Sim
panan d
ari b
ank lain
- p
ihak k
etig
a167.9
05
184.4
55
165.2
37
167.5
89
313.9
30
657.8
86
Lia
bili
tas d
erivatif
-
-
-
-
191
6.2
78
Lia
bili
tas a
ksepta
si
34.6
86
3.2
43
-
-
15.2
36
16.1
32
Uta
ng
paja
k11.6
12
13.2
39
25.5
49
14.9
04
16.9
21
30.7
86
Lia
bili
tas p
aja
k t
ang
guhan
3.9
73
4.8
53
1.9
27
7.8
55
108
108
Lia
bili
tas im
bala
n k
erj
a d
an p
asca k
erj
a50.9
90
53.5
70
61.9
03
85.1
00
102.7
77
121.3
31
Bung
a y
ang
masih
haru
s d
ibayar
25.1
63
34.7
65
30.7
58
25.2
10
30.3
82
27.3
42
Pro
vis
i2.3
53
2.3
53
2.3
53
2.3
53
2.3
61
2.3
53
Lia
bili
tas lain
-lain
11.3
79
11.7
87
10.1
53
24.5
32
111.6
07
122.1
41
Pin
jam
an s
ubord
inasi
-
50.0
00
-
-
-
-
Tota
l Lia
bili
tas
6.8
82.2
01
8.5
48.5
12
8.6
75.3
89
9.8
61.2
07
13.3
44.9
43
13.0
31.9
22
Ekuitas
Modal saham
591.0
32
591.0
89
653.6
29
1.6
63.1
46
1.6
63.1
46
1.6
63.1
46
Tam
bahan m
odal dis
eto
r217.4
33
217.4
90
279.6
50
238.3
48
238.3
48
238.3
48
Peng
hasila
n (
keru
gia
n)
kom
pre
hensif lain
nya
(3.2
76)
115.2
31
101.9
40
86.8
34
70.5
22
79.7
31
Sald
o laba
229.8
24
297.2
69
378.5
13
407.8
56
471.7
79
530.6
34
Sub J
um
lah
Tota
l E
kuitas
1.0
35.0
13
1.2
21.0
79
1.4
13.7
32
2.3
96.1
84
2.4
43.7
95
2.5
11.8
59
TO
TA
L L
IAB
ILIT
AS
DA
N E
KU
ITA
S7.9
17.2
14
9.7
69.5
91
10.0
89.1
21
12.2
57.3
91
15.7
88.7
38
15.5
43.7
81
Ap
en
dik
s 1
b
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k I
nd
on
esia
Tb
k
Lab
a R
ug
i H
isto
ris
Un
tuk p
eri
od
e y
an
g b
era
kh
ir p
ad
a 3
1 D
esem
ber
2013 -
31 A
gu
stu
s 2
018
(dala
m juta
an R
p,
kecuali
din
yata
kan lain
)
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Revie
wed
Kete
ran
gan
2013
2014
2015
2016
2017
Jan
-Ag
s 2
018
-5-4
-3-2
-10
Pendapata
n B
ung
a649.1
36
899.0
99
1.0
00.7
42
1.0
67.3
22
1.1
47.2
85
827.6
87
Beban B
ung
a(3
61.0
37)
(602.5
97)
(625.2
06)
(5
90.0
99)
(5
72.5
48)
(4
22.7
26)
Pendapata
n B
ung
a N
eto
288.0
99
296.5
02
375.5
36
477.2
23
574.7
37
404.9
61
Pendapata
n O
pera
sio
nal Lain
nya
32.3
15
21.8
42
23.7
98
28.5
51
36.3
89
40.4
05
Pem
ulih
an (
Penyis
ihan)
keru
gia
n p
enuru
nan n
ilai aset
pro
duktif
8.0
88
(3
.540)
(14.5
98)
(12.0
76)
(34.6
77)
(46.8
45)
Pem
ulih
an (
Penyis
ihan)
beban k
eru
gia
n p
enuru
nan n
ilai aset
non p
roduktif
(548)
-
35
-
(2
9.8
48)
-
Beban O
pera
sio
nal la
innya
(218.3
48)
(250.0
25)
(292.7
86)
(4
17.8
02)
(4
72.9
48)
(3
20.1
60)
Laba o
pera
sio
nal
109.6
06
64.7
79
91.9
85
75.8
96
73.6
53
78.3
61
Pendapata
n (
beban)
non o
pera
sio
nal -
neto
6.7
13
6.7
03
4.5
43
3.5
49
1.6
64
112
Laba s
ebelu
m b
eban p
aja
k116.3
19
71.4
82
96.5
28
79.4
45
75.3
17
78.4
73
Beban p
aja
k(4
0.4
02)
(1
8.5
81)
(2
9.1
50)
(57.2
67)
(25.4
18)
(19.6
18)
Lab
a N
eto
Tah
un
Berj
ala
n75.9
17
52.9
01
67.3
78
22.1
78
49.8
99
58.8
55
Peng
hasila
n k
om
pre
hensif lain
-
133.0
51
575
(7
.941)
(2
.288)
-
To
tal
Pen
gh
asil
an
Ko
mp
reh
en
sif
Tah
un
Berj
ala
n75.9
17
185.9
52
67.9
53
14.2
37
47.6
11
58.8
55
Penyusuta
n28.0
59
28.0
59
34.2
67
35.6
77
44.9
05
37.9
78
EB
ITD
A137.6
65
92.8
38
126.2
52
111.5
73
118.5
58
116.3
39
Ap
en
dik
s 1
c
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k I
nd
on
esia
Tb
k
Aru
s K
as H
isto
ris
Un
tuk p
eri
od
e y
an
g b
era
kh
ir p
ad
a 3
1 D
esem
ber
2013 -
31 A
gu
stu
s 2
018
(dala
m juta
an R
p,
kecuali
din
yata
kan lain
)
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Revie
wed
Kete
ran
gan
2013
2014
2015
2016
2017
Jan
-Ag
s 2
018
-5-4
-3-2
-10
Aru
s K
as D
ari
Akti
vit
as O
pera
si
Pendapata
n b
ung
a,
pro
vis
i dan k
om
isi
672.9
34
913.3
15
1.0
15.9
53
1.0
89.1
70
1.1
85.8
25
836.5
65
Beban b
ung
a d
an b
eban k
euang
an lain
nya
(353.3
30)
(592.9
95)
(629.2
13)
(6
00.4
06)
(5
67.3
76)
(4
04.7
02)
Beban u
mum
dan a
dm
inis
trasi
(70.6
10)
(7
9.1
99)
(1
08.0
22)
(1
72.0
48)
(2
30.0
41)
(1
63.4
06)
Beban t
enag
a k
erj
a(1
15.7
56)
(134.4
94)
(150.9
14)
(1
99.6
24)
(2
33.5
03)
(1
73.1
31)
Pendapata
n lain
nya
4.5
35
-
-
4.5
37
5.2
12
166.6
15
Beban lain
nya
-
(2
1.3
19)
(1
6.4
39)
(19.8
40)
(43.0
87)
(148.2
23)
Pem
bayara
n p
aja
k p
eng
hasila
n(3
9.3
68)
(2
5.1
86)
(1
9.8
04)
(38.4
26)
(32.0
71)
14.9
42
Aru
s k
as o
pera
sio
nal sebelu
m p
eru
bahan a
set
dan lia
bili
tas o
pera
si
98.4
05
60.1
22
91.5
61
63.3
63
84.9
59
128.6
60
Penuru
nan (
kenaik
an)
aset
opera
si:
(1.0
71.7
41)
(1
.029.8
35)
(435.8
49)
(1
05.2
76)
(2
.066.5
05)
(512.0
57)
Efe
k-e
fek n
ilai w
aja
r m
ela
lui la
ba a
tau r
ug
i(7
6.6
97)
364.8
55
49.4
36
(1
.103)
(2
6.6
02)
(1.2
03.2
52)
Efe
k-e
fek d
imili
ki hin
gg
a jatu
h t
em
po
-
-
-
-
(146.8
27)
-
Kre
dit y
ang
dib
erikan
(958.6
30)
(1.4
24.6
03)
(331.3
69)
183.3
70
(1.8
80.1
68)
861.7
24
Tag
ihan a
ksepta
si
(30.4
01)
31.4
43
3.2
43
-
(1
5.2
36)
896
Efe
k-e
fek y
ang
dib
eli
deng
an janji
diju
al kem
bali
-
-
-
(6
4.4
69)
149.3
34
136.1
03
Aset
lain
-lain
(6.0
13)
(1.5
30)
(157.1
59)
(2
23.0
74)
(1
47.0
06)
(3
07.5
28)
Kenaik
an (
penuru
nan)
liabilt
as o
pera
si:
1.1
24.3
59
1.6
04.6
92
165.1
78
(526.0
48)
3.4
68.6
17
Lia
bili
tas s
eg
era
(1.2
58)
(1.0
85)
16.2
41
(4
0.8
05)
22.3
67
(2
4.8
87)
Sim
panan d
an s
impanan d
ari b
ank lain
1.1
03.4
76
1.6
33.7
42
151.8
03
(492.4
13)
3.3
41.7
40
(3
35.0
22)
Lia
bili
tas a
ksepta
si
30.4
01
(31.4
43)
(3
.243)
-
15.2
36
896
Uta
ng
paja
k(9
.169)
3.0
69
2.0
48
180
2.0
18
(5.7
53)
Lia
bili
tas lain
-lain
909
409
(1.6
71)
6.9
90
87.2
56
(5
13.2
52)
Kas n
eto
yang
dip
ero
leh d
ari (
dig
unakan u
ntu
k)
aktivitas o
pera
si
151.0
23
634.9
79
(179.1
10)
(5
67.9
61)
1.4
87.0
71
(1
.261.4
15)
Aru
s K
as D
ari
Akti
vit
as I
nvesta
si
Pem
belia
n e
fek-e
fek y
ang
dim
iliki hin
gg
a jatu
h t
em
po
-
(5
13.8
47)
(550.0
00)
(3
09.2
83)
(9
65.8
11)
-
Penerim
aan d
ari e
fek-e
fek y
ang
jatu
h t
em
po
1.1
57
9.0
07
812.5
72
671
482.1
62
-
Akuis
isi P
T B
ank A
nta
rdaera
h s
ete
lah d
ikura
ng
i kas d
an s
eta
ra k
as
-
-
-
142.3
88
-
-
Hasil
penju
ala
n a
set
teta
p1.7
60
1.9
60
5.1
40
3.0
83
498
-
Pero
lehan a
set
teta
p(1
2.8
73)
(7
8.0
20)
(2
7.2
25)
(38.5
32)
(277.4
01)
61.7
04
Kas n
eto
yang
dip
ero
leh d
ari (
dig
unakan u
ntu
k)
aktivitas investa
si
(9.9
56)
(580.9
00)
240.4
87
(201.6
73)
(7
60.5
52)
61.7
04
Aru
s K
as D
ari
Akti
vit
as P
en
dan
aan
Penerim
aan d
ari p
enerb
itan s
aham
203.4
35
114
124.7
00
1.0
10.5
66
-
-
Bia
ya p
enerb
itan s
aham
-
-
-
(4
2.3
51)
-
-
Penerim
aan d
ari (
pem
bayara
n)
pin
jam
an s
ubord
inasi
-
50.0
00
(5
0.0
00)
-
-
-
Pem
bayara
n b
iaya e
mis
i saham
(2.0
27)
-
-
-
-
-
Kas n
eto
yang
dip
ero
leh d
ari (
dig
unakan u
ntu
k)
aktivitas p
endanaan
201.4
08
50.1
14
74.7
00
968.2
15
-
-
Kenaik
an (
Penuru
nan)
Kas d
an S
eta
ra K
as
342.4
75
104.1
93
136.0
77
198.5
81
726.5
19
(1.1
99.7
11)
Kas d
an S
eta
ra K
as A
wal
1.3
91.4
78
1.7
36.5
74
1.8
43.0
83
1.9
93.6
08
2.1
84.1
84
2.9
09.7
36
Peng
aru
h S
elis
ih K
urs
Peng
aru
h p
eru
bahan k
urs
mata
uang
asin
g2.6
21
2.3
16
14.4
48
(8.0
05)
(9
67)
-
Kas d
an
Seta
ra K
as A
kh
ir1.7
36.5
74
1.8
43.0
83
1.9
93.6
08
2.1
84.1
84
2.9
09.7
36
1.7
10.0
25
Kas d
an S
eta
ra K
as t
erd
iri dari:
Kas
146.4
25
127.2
88
121.9
77
158.8
51
186.9
76
169.8
26
Giro p
ada B
ank I
ndonesia
537.3
49
680.9
67
647.1
37
703.9
06
991.7
36
943.7
20
Giro p
ada b
ank lain
305.0
19
344.9
38
494.8
64
308.0
57
178.1
57
98.6
23
Penem
pata
n p
ada B
ank I
ndonesia
747.7
81
689.8
90
480.8
80
1.0
13.3
70
1.5
52.8
67
497.8
56
Sura
t berh
arg
a jatu
h t
em
po d
ala
m 3
bula
n-
-
248.7
50
-
-
-
Tota
l kas d
an s
eta
ra k
as
1.7
36.5
74
1.8
43.0
83
1.9
93.6
08
2.1
84.1
84
2.9
09.7
36
1.7
10.0
25
Ap
en
dik
s 2
.1a
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k In
do
nesia
Tb
k
Pro
yeksi N
era
ca-S
eb
elu
m R
en
can
a T
ran
saksi
2018-2
024
(dala
m juta
an R
p, kecuali d
inyata
kan lain
)
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Ke
tera
ng
an
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
12
34
56
7
AS
ET
Kas
170.9
27
175.2
00
179.5
80
184.0
70
186.8
31
196.1
72
205.9
81
Gir
o p
ada B
ank Indonesia
956.2
34
1.2
69.6
96
1.2
31.6
65
1.2
76.9
47
1.2
80.4
58
1.3
44.4
81
1.4
11.7
05
Gir
o p
ada b
ank lain
553.6
04
1.6
16.7
43
1.3
25.4
48
1.9
25.3
05
1.9
58.3
97
2.4
11.8
64
2.5
24.7
82
Penem
pata
n p
ada B
ank Indonesia
531.6
06
493.5
36
583.8
52
466.1
59
550.1
67
660.2
00
495.1
50
Efe
k-e
fek -
pih
ak k
etiga
1.7
96.8
72
2.8
45.1
57
3.0
09.5
92
3.1
65.0
69
3.2
11.3
02
2.8
65.7
42
3.0
91.0
54
Tagih
an D
eri
vatif
605
5.3
65
12.6
07
17.0
20
17.2
75
17.5
34
17.7
97
Kre
dit y
ang d
iberi
kan
11.1
52.1
77
11.8
65.3
35
13.0
88.7
39
14.4
43.3
78
15.8
61.0
82
17.3
43.8
45
19.0
35.8
66
Tagih
an a
ksepta
si
90.6
64
104.2
63
109.4
76
114.9
50
120.6
98
138.8
02
159.6
23
Pendapata
n b
unga y
ang m
asih
haru
s d
iteri
ma
28.2
55
29.8
31
34.3
06
39.4
52
45.3
70
52.1
75
60.0
01
Aset te
tap
633.3
49
742.9
08
804.8
93
835.7
86
838.7
90
841.4
61
843.7
78
Bia
ya d
ibayar
dim
uka
39.1
73
39.5
64
39.9
60
40.3
60
40.7
63
44.8
40
40.7
63
Agunan y
ang d
iam
bil a
lih
265.9
53
175.1
35
175.1
35
151.8
77
144.2
83
137.0
69
130.2
15
Goodw
ill
190.0
75
190.0
75
190.0
75
190.0
75
190.0
75
190.0
75
190.0
75
Aset la
in-l
ain
72.7
63
66.6
65
146.1
28
109.3
82
116.1
83
120.2
12
131.9
08
TO
TA
L A
SE
T16.4
82.2
57
19.6
19.4
74
20.9
31.4
58
22.9
59.8
29
24.5
61.6
73
26.3
64.4
74
28.3
38.7
00
LIA
BIL
ITA
S D
AN
EK
UIT
AS
Lia
bilitas
Lia
bilitas s
egera
39.8
21
14.2
42
14.8
12
15.4
12
16.0
41
17.6
45
16.0
41
Sim
panan
13.3
17.9
53
13.3
04.0
97
14.5
03.9
85
16.1
18.9
89
17.6
08.6
78
19.2
83.2
37
21.0
72.6
51
Sim
panan d
ari
bank lain
- p
ihak k
etiga
175.3
21
415.1
29
428.7
09
539.5
12
472.5
75
346.7
98
267.9
03
Lia
bilitas d
eri
vatif
9.3
56
6.5
88
4.9
41
121.1
34
90.8
51
95.3
93
81.0
84
Lia
bilitas a
ksepta
si
83.2
81
86.9
19
91.2
65
95.8
28
86.9
19
91.2
66
95.8
63
Uta
ng p
aja
k1.2
54
33.3
57
34.6
94
36.0
97
37.5
71
41.3
28
37.5
71
Lia
bilitas p
aja
k tangguhan
108
108
108
108
108
108
108
Lia
bilitas im
bala
n k
erj
a d
an p
asca k
erj
a115.5
59
81.6
93
85.7
78
90.0
67
94.5
70
104.0
27
94.5
70
Bunga y
ang m
asih
haru
s d
ibayar
30.5
04
26.9
27
28.2
74
29.6
87
31.1
72
34.2
89
31.1
72
Pro
vis
i2.6
25
3.0
36
1.7
86
1.6
38
1.7
20
1.7
22
2.3
45
Lia
bilitas lain
-lain
156.0
74
180.4
29
106.0
87
97.2
80
102.1
63
102.3
06
139.3
49
13.9
31.8
56
14.1
52.5
25
15.3
00.4
39
17.1
45.7
52
18.5
42.3
68
20.1
18.1
19
21.8
38.6
57
Ekuitas
Modal saham
1.6
63.1
46
4.5
13.1
46
4.5
13.1
46
4.5
13.1
46
4.5
13.1
46
4.5
13.1
46
4.5
13.1
46
Tam
bahan m
odal dis
eto
r238.3
48
238.3
48
238.3
48
238.3
48
238.3
48
238.3
48
238.3
48
Penghasilan (
keru
gia
n)
kom
pre
hensif lain
nya
90.1
10
90.1
10
90.1
10
90.1
10
90.1
93
90.1
10
90.1
10
Sald
o laba
558.7
96
625.3
44
789.4
14
972.4
72
1.1
77.6
18
1.4
04.7
50
1.6
58.4
39
2.5
50.4
01
5.4
66.9
49
5.6
31.0
19
5.8
14.0
77
6.0
19.3
05
6.2
46.3
54
6.5
00.0
43
TO
TA
L L
IAB
ILIT
AS
DA
N E
KU
ITA
S16.4
82.2
57
19.6
19.4
74
20.9
31.4
58
22.9
59.8
29
24.5
61.6
73
26.3
64.4
74
28.3
38.7
00
Jum
lah L
iabilitas
Jum
lah E
kuitas
Ap
en
dik
s 2
.1b
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k In
do
nesia
Tb
k
Pro
yeksi L
ab
a R
ug
i-S
eb
elu
m R
en
can
a T
ran
saksi
2018-2
024
(dala
m juta
an R
p, kecuali d
inyata
kan lain
)
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Ke
tera
ng
an
Sep
t-D
es 2
018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
12
34
56
7
Pendapata
n B
unga
368.2
05
1.2
73.8
46
1.5
37.2
69
1.6
88.3
71
1.8
46.7
66
2.0
34.4
93
2.2
07.9
01
Beban B
unga
(19
6.1
46
)
(63
4.6
36
)
(71
8.8
30
)
(78
3.3
88
)
(83
9.4
27
)
(92
8.0
96
)
(98
7.0
20
)
Pendapata
n B
unga N
eto
172.0
59
639.2
10
818.4
39
904.9
84
1.0
07.3
38
1.1
06.3
96
1.2
20.8
81
Pendapata
n O
pera
sio
nal Lain
nya
36.8
64
101.8
00
108.0
80
114.8
16
121.3
65
130.0
96
137.8
46
Pem
ulihan (
Penyis
ihan)
keru
gia
n p
enuru
nan n
ilai aset pro
duktif
(2.5
99)
(55
.091
)
(71
.619
)
(73
.174
)
(80
.492
)
(89
.781
)
(10
1.0
04
)
Beban O
pera
sio
nal la
innya
(17
5.0
59
)
(57
0.9
35
)
(62
8.5
97
)
(69
4.1
31
)
(76
5.2
52
)
(83
3.4
26
)
(90
7.8
07
)
0,5
%
La
ba
op
era
sio
na
l31.2
66
114.9
85
226.3
04
252.4
94
282.9
60
313.2
85
349.9
16
Pendapata
n (
beban)
non o
pera
sio
nal -
neto
11.9
64
-
-
-
-
-
-
Laba s
ebelu
m b
eban p
aja
k43.2
30
114.9
85
226.3
04
252.4
94
282.9
60
313.2
85
349.9
16
Beban p
aja
k(1
5.0
68
)
(31
.621
)
(62
.233
)
(69
.436
)
(77
.814
)
(86
.153
)
(96
.227
)
-28
%-2
8%
-28
%-2
8%
-28
%-2
8%
La
ba
Ne
to T
ah
un
Be
rja
lan
28.1
62
83.3
64
164.0
70
183.0
58
205.1
46
227.1
32
253.6
89
-4%
97%
12%
12%
11%
12%
Penghasilan k
om
pre
hensif lain
-
-
-
-
-
-
-
To
tal P
en
gh
asilan
Ko
mp
reh
en
sif
Tah
un
Berj
ala
n28.1
62
83.3
64
164.0
70
183.0
58
205.1
46
227.1
32
253.6
89
Penyusuta
n622
47.6
35
51.4
46
55.5
62
59.7
29
64.2
08
69.0
24
EB
ITD
A31.8
87
162.6
20
277.7
50
308.0
55
342.6
88
377.4
93
418.9
40
Ap
en
dik
s 2
.1c
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k In
do
nesia
Tb
k
Pro
yeksi A
rus K
as-S
eb
elu
m R
en
can
a T
ran
saksi
2018-2
024
(dala
m juta
an R
p, kecuali d
inyata
kan lain
)
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Ke
tera
ng
an
Sep
t-D
es 2
018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
12
34
56
7
AR
US
KA
S D
AR
I A
KT
IVIT
AS
OP
ER
AS
I
Pendapata
n b
unga, pro
vis
i dan k
om
isi
1.1
95.8
92
1.2
73.8
46
1.5
37.2
69
1.6
88.3
71
1.8
46.7
66
2.0
34.4
93
2.2
07.9
01
Beban b
unga d
an b
eban k
euangan lain
nya
(61
8.8
72
)
(61
8.8
72
)
(61
8.8
72
)
(61
8.8
72
)
(61
8.8
72
)
(61
8.8
72
)
(61
8.8
72
)
Beban u
mum
dan a
dm
inis
trasi
(21
1.0
34
)
(26
4.5
47
)
(28
8.6
78
)
(32
0.6
99
)
(34
0.3
50
)
(37
6.0
92
)
(40
6.5
90
)
Beban tenaga k
erj
a(2
46
.05
8)
(29
9.8
65
)
(33
7.3
48
)
(37
9.5
16
)
(42
6.9
56
)
(46
9.6
51
)
(51
6.6
17
)
Pendapata
n lain
nya
89.3
45
-
-
-
-
-
-
Beban lain
nya
(18
6.5
63
)
-
-
-
-
-
-
Pem
bayara
n p
aja
k p
enghasilan
(34
.686
)
31.6
21
62.2
33
69.4
36
77.8
14
86.1
53
96.2
27
Aru
s k
as o
pera
sio
nal sebelu
m p
eru
bahan a
set dan lia
bilitas o
pera
si
(11
.975
)
122.1
83
354.6
05
438.7
20
538.4
02
656.0
30
762.0
49
Penuru
nan (
kenaik
an)
aset opera
si:
Efe
k-e
fek n
ilai w
aja
r m
ela
lui la
ba a
tau r
ugi
(36
2.3
09
)
(75
5.0
53
)
245.3
17
(48
0.1
72
)
(12
6.6
11
)
(63
2.3
00
)
(19
.940
)
Kre
dit y
ang d
iberi
kan
(1.1
32.8
98
)
(1.1
67.5
52
)
(1.2
23.4
04
)
(1.3
54.6
39
)
(1.4
17.7
03
)
(1.4
82.7
64
)
(1.6
92.0
21
)
Tagih
an a
ksepta
si
(75
.428
)
(13
.600
)
(5.2
13)
(5.4
74)
(5.7
48)
(18
.105
)
(20
.820
)
Aset la
in-l
ain
182.0
56
(10
6.6
01
)
(14
6.3
18
)
23.5
67
(8.5
32)
(10
.368
)
(10
.910
)
Kenaik
an (
penuru
nan)
liabilta
s o
pera
si:
Lia
bilitas s
egera
1.7
90
(20
.166
)
73.4
86
6.7
45
(11
.614
)
(16
.619
)
(18
.252
)
Sim
panan d
an s
impanan d
ari
bank lain
604.5
54
(82
4.1
94
)
(1.2
13.4
68
)
(1.7
25.8
07
)
(1.4
22.7
53
)
(1.5
48.7
81
)
(1.7
10.5
19
)
Lia
bilitas a
ksepta
si
68.0
45
(4.1
39)
(4.3
46)
(4.5
63)
8.9
09
(4.3
47)
(4.5
96)
Uta
ng p
aja
k(1
5.6
67
)
-
-
-
-
-
-
Lia
bilitas lain
-lain
44.4
67
4.1
11.9
26
1.6
84.7
12
3.6
33.5
60
2.5
69.0
22
3.6
94.1
19
2.7
39.9
10
Kas n
eto
yang d
ipero
leh d
ari
(dig
unakan u
ntu
k)
aktivitas o
pera
si
(69
7.3
65
)
1.3
42.8
05
(23
4.6
29
)
531.9
35
123.3
72
636.8
65
24.9
01
AR
US
KA
S D
AR
I A
KT
IVIT
AS
IN
VE
ST
AS
I
Kas n
eto
yang d
ipero
leh d
ari
(dig
unakan u
ntu
k)
aktivitas investa
si
-
-
-
-
-
-
-
AR
US
KA
S D
AR
I A
KT
IVIT
AS
PE
ND
AN
AA
N
Kas n
eto
yang d
ipero
leh d
ari
(dig
unakan u
ntu
k)
aktivitas p
endanaan
-
-
-
-
-
-
-
Kenaik
an (
Penuru
nan)
Kas d
an S
eta
ra K
as
(69
7.3
65
)
1.3
42.8
05
(23
4.6
29
)
531.9
35
123.3
72
636.8
65
24.9
01
Kas d
an S
eta
ra K
as A
wal
2.9
09.7
36
2.2
12.3
71
3.5
55.1
75
3.3
20.5
46
3.8
52.4
81
3.9
75.8
53
4.6
12.7
19
Ka
s d
an
Se
tara
Ka
s A
kh
ir2.2
12.3
71
3.5
55.1
75
3.3
20.5
46
3.8
52.4
81
3.9
75.8
53
4.6
12.7
19
4.6
37.6
19
Kas d
an S
eta
ra k
as terd
iri dari
:
Kas
170.9
27
175.2
00
179.5
80
184.0
70
186.8
31
196.1
72
205.9
81
Gir
o p
ada B
ank Indonesia
956.2
34
1.2
69.6
96
1.2
31.6
65
1.2
76.9
47
1.2
80.4
58
1.3
44.4
81
1.4
11.7
05
Gir
o p
ada b
ank lain
553.6
04
1.6
16.7
43
1.3
25.4
48
1.9
25.3
05
1.9
58.3
97
2.4
11.8
64
2.5
24.7
82
Penem
pata
n p
ada B
ank Indonesia
531.6
06
493.5
36
583.8
52
466.1
59
550.1
67
660.2
00
495.1
50
2.2
12.3
71
3.5
55.1
75
3.3
20.5
45
3.8
52.4
81
3.9
75.8
53
4.6
12.7
18
4.6
37.6
19
Ap
en
dik
s 2
.2a
PT
Ba
nk
Ch
ina
Co
ns
tru
cti
on
Ba
nk
In
do
ne
sia
Tb
k
Pro
ye
ks
i N
era
ca
-Se
tela
h R
en
ca
na
Tra
ns
ak
si
20
18
-20
24
(da
lam
ju
taa
n R
p, ke
cu
ali
din
ya
taka
n la
in)
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Ke
tera
ng
an
20
18
20
19
20
20
20
21
20
22
20
23
20
24
12
34
56
7
AS
ET
Ka
s1
70
.92
7
17
5.2
00
17
9.5
80
18
4.0
70
18
6.8
31
18
9.6
33
19
2.4
78
Giro
pa
da
Ba
nk In
do
ne
sia
95
6.2
34
1.2
69
.69
6
1.2
31
.66
5
1.2
76
.94
7
1.2
80
.45
8
1.3
34
.40
2
1.4
01
.62
7
Giro
pa
da
ba
nk la
in5
53
.60
4
1.9
43
.78
7
1.7
41
.17
1
1.6
41
.56
6
1.9
58
.39
7
2.5
37
.25
2
2.2
16
.35
9
Pe
ne
mp
ata
n p
ad
a B
an
k In
do
ne
sia
53
1.6
06
1.0
93
.37
3
58
3.8
52
56
5.9
73
1.0
57
.76
1
1.1
37
.59
5
97
6.0
62
Efe
k-e
fek -
pih
ak k
etig
a1
.79
6.8
72
2.4
83
.44
3
3.6
92
.41
5
4.6
35
.10
5
4.6
42
.82
8
4.1
29
.48
2
4.2
32
.84
1
Ta
gih
an
De
riva
tif
60
5
5.3
65
12
.60
7
17
.02
0
17
.27
5
17
.53
4
17
.79
7
Kre
dit y
an
g d
ibe
rika
n1
1.1
52
.17
7
12
.58
4.3
07
14
.98
0.3
29
17
.92
3.6
32
20
.59
5.5
58
23
.24
5.0
62
26
.35
2.0
35
Ta
gih
an
akse
pta
si
90
.66
4
10
4.2
63
10
9.4
76
11
4.9
50
11
5.2
37
11
5.5
26
11
5.8
14
Pe
nd
ap
ata
n b
un
ga
ya
ng
ma
sih
ha
rus d
ite
rim
a2
8.2
55
40
.63
6
47
.85
3
53
.37
0
59
.12
0
67
.98
8
78
.18
6
Ase
t te
tap
63
3.3
49
73
5.6
44
77
2.4
56
80
1.1
08
80
2.0
67
80
2.6
83
80
2.9
35
Bia
ya
dib
aya
r d
imu
ka
39
.17
3
39
.56
4
39
.96
0
40
.36
0
40
.76
3
44
.84
0
40
.76
3
Ag
un
an
ya
ng
dia
mb
il a
lih2
65
.95
3
23
6.3
36
23
6.3
36
21
0.0
17
20
2.4
23
19
5.2
09
18
8.3
55
Go
od
will
19
0.0
75
19
0.0
75
19
0.0
75
19
0.0
75
19
0.0
75
19
0.0
75
19
0.0
75
Ase
t la
in-la
in7
2.7
63
35
.37
4
12
0.7
73
92
.92
9
10
9.2
55
11
4.0
43
14
1.6
90
TO
TA
L A
SE
T1
6.4
82
.25
7
20
.93
7.0
63
23
.93
8.5
48
27
.74
7.1
20
31
.25
8.0
49
34
.12
1.3
24
36
.94
7.0
18
LIA
BIL
ITA
S D
AN
EK
UIT
AS
Lia
bili
tas
Lia
bili
tas s
eg
era
39
.82
1
41
.25
6
49
.53
8
59
.24
6
68
.74
5
76
.22
3
85
.67
2
Sim
pa
na
n1
3.3
17
.95
3
13
.79
8.0
87
16
.56
7.8
95
19
.81
4.6
85
22
.99
1.5
65
25
.49
2.5
68
28
.65
2.9
67
Sim
pa
na
n d
ari b
an
k la
in -
pih
ak k
etig
a1
75
.32
1
44
8.5
62
46
5.9
33
59
9.1
40
55
5.1
79
50
3.0
07
39
6.4
33
Lia
bili
tas d
eriva
tif
9.3
56
6.5
88
4.9
41
12
1.1
34
90
.85
1
95
.39
3
81
.08
4
Lia
bili
tas a
kse
pta
si
83
.28
1
87
.42
0
91
.76
6
96
.32
9
87
.42
0
92
.26
8
96
.86
5
Uta
ng
pa
jak
1.2
54
1.0
06
5.8
04
6.8
03
6.6
57
5.2
41
6.6
22
Lia
bili
tas p
aja
k ta
ng
gu
ha
n1
08
10
8
10
8
10
8
10
8
10
8
10
8
Lia
bili
tas im
ba
lan
ke
rja
da
n p
asca
ke
rja
11
5.5
59
11
0.7
83
11
5.2
15
11
9.8
23
12
4.6
16
12
9.6
01
13
4.7
85
Bu
ng
a y
an
g m
asih
ha
rus d
iba
ya
r3
0.5
04
30
.59
6
30
.68
8
30
.78
0
30
.87
2
30
.96
5
31
.05
8
Pro
vis
i2
.62
5
2.5
17
1.9
12
1.8
84
1.9
79
2.0
88
2.3
04
Lia
bili
tas la
in-la
in1
56
.07
4
14
8.2
71
74
.19
1
66
.26
6
72
.23
9
79
.77
1
99
.37
0
Pin
jam
an
su
bo
rdin
asi
-
74
0.0
00
71
0.0
00
69
0.0
00
74
0.0
00
72
7.5
00
-
13
.93
1.8
56
15
.41
5.1
94
18
.11
7.9
90
21
.60
6.1
99
24
.77
0.2
30
27
.23
4.7
33
29
.58
7.2
69
Eku
ita
s
Mo
da
l sa
ha
m1
.66
3.1
46
4.5
13
.14
6
4.5
13
.14
6
4.5
13
.14
6
4.5
13
.14
6
4.5
13
.14
6
4.5
13
.14
6
Ta
mb
ah
an
mo
da
l d
ise
tor
23
8.3
48
23
8.3
48
23
8.3
48
23
8.3
48
23
8.3
48
23
8.3
48
23
8.3
48
Pe
ng
ha
sila
n (
ke
rug
ian
) ko
mp
reh
en
sif la
inn
ya
90
.11
0
90
.11
0
90
.11
0
90
.11
0
90
.19
3
90
.11
0
90
.11
0
Sa
ldo
la
ba
55
8.7
96
68
0.2
64
97
8.9
54
1.2
99
.31
7
1.6
46
.13
2
2.0
44
.98
5
2.5
18
.14
4
2.5
50
.40
1
5.5
21
.86
9
5.8
20
.55
8
6.1
40
.92
1
6.4
87
.81
9
6.8
86
.58
9
7.3
59
.74
9
TO
TA
L L
IAB
ILIT
AS
DA
N E
KU
ITA
S1
6.4
82
.25
7
20
.93
7.0
63
23
.93
8.5
48
27
.74
7.1
20
31
.25
8.0
49
34
.12
1.3
24
36
.94
7.0
18
Ju
mla
h L
iab
ilita
s
Ju
mla
h E
ku
ita
s
Ap
en
dik
s 2
.2b
PT
Ba
nk
Ch
ina
Co
ns
tru
cti
on
Ba
nk
In
do
ne
sia
Tb
k
Pro
ye
ks
i L
ab
a R
ug
i-S
ete
lah
Re
nc
an
a T
ran
sa
ks
i
20
18
-20
24
(da
lam
ju
taa
n R
p, ke
cu
ali
din
ya
taka
n la
in)
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Ke
tera
ng
an
Se
pt-
De
s 2
01
82
01
92
02
02
02
12
02
22
02
32
02
4
12
34
56
7
Pe
nd
ap
ata
n B
un
ga
36
8.2
05
1.3
63
.41
3
1.8
12
.26
4
1.9
98
.83
9
2.3
26
.42
2
2.5
95
.40
7
2.8
47
.43
4
Be
ba
n B
un
ga
(19
6.1
46
)
(69
1.7
38
)
(85
8.4
04
)
(91
9.2
41
)
(1.1
75
.89
1)
(1.3
01
.81
6)
(1.3
71
.96
5)
Pe
nd
ap
ata
n B
un
ga
Ne
to1
72
.05
9
67
1.6
75
95
3.8
60
1.0
79
.59
8
1.1
50
.53
1
1.2
93
.59
1
1.4
75
.46
9
Pe
nd
ap
ata
n O
pe
rasio
na
l L
ain
nya
36
.86
4
92
.46
5
14
7.6
28
20
4.5
83
22
0.4
91
24
7.6
47
27
1.1
38
Pe
mu
liha
n (
Pe
nyis
iha
n)
ke
rug
ian
pe
nu
run
an
nila
i a
se
t p
rod
uktif
(2.5
99
)
(66
.69
2)
(74
.00
0)
(87
.11
8)
(71
.60
1)
(67
.77
1)
(63
.91
2)
Be
ba
n O
pe
rasio
na
l la
inn
ya
(17
5.0
59
)
(53
4.2
79
)
(61
5.5
02
)
(75
5.1
82
)
(82
1.0
55
)
(91
9.3
11
)
(1.0
30
.06
1)
0
,5%
La
ba
op
era
sio
na
l3
1.2
66
16
3.1
70
41
1.9
86
44
1.8
80
47
8.3
66
55
4.1
55
65
2.6
34
Pe
nd
ap
ata
n (
be
ba
n)
no
n o
pe
rasio
na
l -
ne
to1
1.9
64
4.3
72
-
-
-
-
-
La
ba
se
be
lum
be
ba
n p
aja
k4
3.2
30
16
7.5
42
41
1.9
86
44
1.8
80
47
8.3
66
55
4.1
55
65
2.6
34
Be
ba
n p
aja
k(1
5.0
68
)
(46
.07
4)
(11
3.2
96
)
(12
1.5
17
)
(13
1.5
51
)
(15
5.3
02
)
(17
9.4
74
)
-28
%-2
8%
-28
%-2
8%
-28
%-2
7%
La
ba
Ne
to T
ah
un
Be
rja
lan
28
.16
2
12
1.4
68
29
8.6
90
32
0.3
63
34
6.8
15
39
8.8
53
47
3.1
59
40
%1
46
%7
%8
%1
5%
19
%
Pe
ng
ha
sila
n k
om
pre
he
nsif la
in-
-
-
-
-
-
-
To
tal P
en
gh
as
ila
n K
om
pre
he
ns
if T
ah
un
Be
rja
lan
28
.16
2
12
1.4
68
29
8.6
90
32
0.3
63
34
6.8
15
39
8.8
53
47
3.1
59
Pe
nyu
su
tan
62
2
44
.87
6
47
.12
0
48
.86
8
48
.89
2
48
.93
0
48
.94
5
EB
ITD
A3
1.8
87
20
8.0
46
45
9.1
06
49
0.7
48
52
7.2
58
60
3.0
85
70
1.5
79
Ap
en
dik
s 2
.2c
PT
Ba
nk
Ch
ina
Co
ns
tru
cti
on
Ba
nk
In
do
ne
sia
Tb
k
Pro
ye
ks
i A
rus
Ka
s-S
ete
lah
Re
nc
an
a T
ran
sa
ks
i
20
18
-20
24
(da
lam
Ru
pia
h, ke
cu
ali
din
ya
taka
n la
in)
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Pro
ye
ksi
Ke
tera
ng
an
Se
pt-
De
s 2
01
82
01
92
02
02
02
12
02
22
02
32
02
4
12
34
56
7
AR
US
KA
S D
AR
I A
KT
IVIT
AS
OP
ER
AS
I
Pe
nd
ap
ata
n b
un
ga
, p
rovis
i d
an
ko
mis
i1
.19
5.8
92
1.4
32
.53
7
1.7
42
.26
4
2.0
87
.31
8
2.3
26
.42
2
2.5
95
.40
7
2.8
47
.43
4
Be
ba
n b
un
ga
da
n b
eb
an
ke
ua
ng
an
la
inn
ya
(61
8.8
72
)
(68
9.7
38
)
(85
8.4
04
)
(91
9.2
41
)
(1.2
45
.89
1)
(1.4
85
.79
5)
(1.5
93
.00
4)
Be
ba
n u
mu
m d
an
ad
min
istr
asi
(21
1.0
34
)
(21
6.1
73
)
(25
9.6
44
)
(33
9.0
53
)
(36
8.2
11
)
(40
5.8
36
)
(44
6.8
90
)
Be
ba
n te
na
ga
ke
rja
(24
6.0
58
)
(27
3.7
73
)
(30
9.3
64
)
(36
7.9
81
)
(40
4.7
79
)
(46
5.4
96
)
(53
5.3
20
)
Pe
nd
ap
ata
n la
inn
ya
89
.34
5
96
.83
7
14
7.6
28
20
4.5
83
22
0.4
91
24
7.6
47
27
1.1
38
Be
ba
n la
inn
ya
(18
6.5
63
)
-
(75
.70
9)
-
(75
.25
7)
-
-
Pe
mb
aya
ran
pa
jak p
en
gh
asila
n(3
4.6
86
)
(46
.07
4)
(11
3.2
96
)
(12
1.5
17
)
(13
1.5
51
)
(15
5.3
02
)
(17
9.4
74
)
Aru
s k
as o
pe
rasio
na
l se
be
lum
pe
rub
ah
an
ase
t d
an
lia
bili
tas o
pe
rasi
(11
.97
5)
30
3.6
16
27
3.4
76
54
4.1
09
32
1.2
24
33
0.6
24
36
3.8
84
Pe
nu
run
an
(ke
na
ika
n)
ase
t o
pe
rasi:
Efe
k-e
fek n
ilai w
aja
r m
ela
lui la
ba
ata
u r
ug
i(3
62
.30
9)
(68
6.5
71
)
(1.2
08
.97
2)
(94
2.6
90
)
(7.7
24
)
51
3.3
47
(10
3.3
59
)
Kre
dit y
an
g d
ibe
rika
n(1
.13
2.8
98
)
(1.4
32
.13
1)
(2.3
96
.02
2)
(2.9
43
.30
3)
(2.6
71
.92
6)
(2.6
49
.50
4)
(3.1
06
.97
4)
Ta
gih
an
akse
pta
si
(75
.42
8)
(13
.60
0)
(5.2
13
)
(5.4
74
)
(28
7)
(28
8)
(28
9)
Ase
t la
in-la
in1
82
.05
6
32
.71
3
(12
2.2
11
)
25
.51
0
(9.6
91
)
1.8
10
(21
.04
5)
Ke
na
ika
n (
pe
nu
run
an
) lia
bilt
as o
pe
rasi:
Lia
bili
tas s
eg
era
1.7
90
1.4
36
8.2
82
9.7
08
9.4
99
7.4
78
9.4
50
Sim
pa
na
n d
an
sim
pa
na
n d
ari b
an
k la
in6
04
.55
4
48
0.1
34
2.7
69
.80
8
3.2
46
.79
0
3.1
76
.88
0
2.5
01
.00
3
3.1
60
.39
9
Lia
bili
tas a
kse
pta
si
68
.04
5
4.1
39
4.3
46
4.5
63
(8.9
09
)
4.8
48
4.5
96
Uta
ng
pa
jak
(15
.66
7)
(24
8)
4.7
98
99
9
(14
6)
(1.4
16
)
1.3
82
Lia
bili
tas la
in-la
in4
4.4
67
(7.8
03
)
(74
.07
9)
(7.9
25
)
5.9
73
7.5
32
19
.59
9
Ka
s n
eto
ya
ng
dip
ero
leh
da
ri (
dig
un
aka
n u
ntu
k)
aktivita
s o
pe
rasi
(69
7.3
65
)
(1.3
18
.31
5)
(74
5.7
88
)
(67
.71
2)
81
4.8
92
71
5.4
35
32
7.6
43
AR
US
KA
S D
AR
I A
KT
IVIT
AS
IN
VE
ST
AS
I
Ka
s n
eto
ya
ng
dip
ero
leh
da
ri (
dig
un
aka
n u
ntu
k)
aktivita
s in
ve
sta
si
-
-
-
-
-
-
-
AR
US
KA
S D
AR
I A
KT
IVIT
AS
PE
ND
AN
AA
N
Pe
ne
rim
aa
n d
ari p
en
erb
ita
n s
ah
am
-
2.8
50
.00
0
-
-
-
-
-
Pe
ne
rim
aa
n (
pe
mb
aya
ran
) a
tas p
inja
ma
n s
ub
ord
ina
si
-
74
0.0
00
-
-
-
-
(74
0.0
00
)
Pe
mb
aya
ran
bia
ya
em
isi sa
ha
m-
(2.0
00
)
-
-
-
-
-
Ka
s n
eto
ya
ng
dip
ero
leh
da
ri (
dig
un
aka
n u
ntu
k)
aktivita
s p
en
da
na
an
-
3.5
88
.00
0
-
-
-
-
(74
0.0
00
)
Ke
na
ika
n (
Pe
nu
run
an
) K
as d
an
Se
tara
Ka
s(6
97
.36
5)
2.2
69
.68
5
(74
5.7
88
)
(67
.71
2)
81
4.8
92
71
5.4
35
(41
2.3
57
)
Ka
s d
an
Se
tara
Ka
s A
wa
l 2
.90
9.7
36
2.2
12
.37
1
4.4
82
.05
6
3.7
36
.26
8
3.6
68
.55
6
4.4
83
.44
8
5.1
98
.88
3
Ka
s d
an
Se
tara
Ka
s A
kh
ir2
.21
2.3
71
4.4
82
.05
6
3.7
36
.26
8
3.6
68
.55
6
4.4
83
.44
8
5.1
98
.88
3
4.7
86
.52
6
Ka
s d
an
Se
tara
ka
s te
rdiri d
ari :
Ka
s1
70
.92
7
17
5.2
00
17
9.5
80
18
4.0
70
18
6.8
31
18
9.6
33
19
2.4
78
Giro
pa
da
Ba
nk In
do
ne
sia
95
6.2
34
1.2
69
.69
6
1.2
31
.66
5
1.2
76
.94
7
1.2
80
.45
8
1.3
34
.40
2
1.4
01
.62
7
Giro
pa
da
ba
nk la
in5
53
.60
4
1.9
43
.78
7
1.7
41
.17
1
1.6
41
.56
6
1.9
58
.39
7
2.5
37
.25
2
2.2
16
.35
9
Pe
ne
mp
ata
n p
ad
a B
an
k In
do
ne
sia
53
1.6
06
1.0
93
.37
3
58
3.8
52
56
5.9
73
1.0
57
.76
1
1.1
37
.59
5
97
6.0
62
2.2
12
.37
1
4.4
82
.05
6
3.7
36
.26
8
3.6
68
.55
5
4.4
83
.44
7
5.1
98
.88
2
4.7
86
.52
6
Ap
en
dik
s 3
.1
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k I
nd
on
esia
Tb
k
Rasio
Keu
an
gan
-Seb
elu
m R
en
can
a T
ran
saksi
2013 -
2024
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Revie
wed
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Kete
ran
gan
2013
2014
2015
2016
2017
Jan
-Ag
t 2018
Sep
t-D
es 2
018
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
-5-4
-3-2
-10
12
34
56
7
IND
IKA
TO
R K
INE
RJA
KE
UA
NG
AN
Pendapata
n
bunga (
juta
an R
p)
649.1
36
899.0
99
1.0
00.7
42
1.0
67.3
22
1.1
47.2
85
827.6
87
368.2
05
1.1
95.8
92
1.2
73.8
46
1.5
37.2
69
1.6
88.3
71
1.8
46.7
66
2.0
34.4
93
2.2
07.9
01
Pendapata
n b
unga n
eto
(ju
taan R
p)
288.0
99
296.5
02
375.5
36
477.2
23
574.7
37
404.9
61
172.0
59
577.0
20
639.2
10
818.4
39
904.9
84
1.0
07.3
38
1.1
06.3
96
1.2
20.8
81
Marj
in p
endapata
n b
ers
ih (
NIM
)4,8
7%
3,7
6%
4,4
4%
4,4
8%
4,6
9%
4,4
3%
1,2
8%
4,2
0%
4,2
1%
4,7
5%
4,7
9%
4,8
5%
4,9
3%
5,0
1%
Laba o
pera
sio
nal (j
uta
an R
p)
109.6
06
64.7
79
91.9
85
75.8
96
73.6
53
78.3
61
31.2
66
109.6
27
114.9
85
226.3
04
252.4
94
282.9
60
313.2
85
349.9
16
Marj
in laba o
pera
sio
nal
16,8
8%
7,2
0%
9,1
9%
7,1
1%
6,4
2%
9,4
7%
8,4
9%
9,1
7%
9,0
3%
14,7
2%
14,9
5%
15,3
2%
15,4
0%
15,8
5%
Laba o
pera
sio
nal di lu
ar
depre
sia
si &
am
ort
isasi (j
uta
an R
p)
137.6
65
92.8
38
126.2
52
111.5
73
118.5
58
116.3
39
31.8
87
148.2
26
162.6
20
277.7
50
308.0
55
342.6
88
377.4
93
418.9
40
Marj
in laba o
pera
sio
nal di lu
ar
depre
sia
si &
am
ort
isasi
21,2
1%
10,3
3%
12,6
2%
10,4
5%
10,3
3%
14,0
6%
8,6
6%
12,3
9%
12,7
7%
18,0
7%
18,2
5%
18,5
6%
18,5
5%
18,9
7%
Laba n
eto
tahun b
erj
ala
n (
juta
an R
p)
75.9
17
52.9
01
67.3
78
22.1
78
49.8
99
58.8
55
28.1
62
87.0
17
83.3
64
164.0
70
183.0
58
205.1
46
227.1
32
253.6
89
Marj
in laba n
eto
11,7
0%
5,8
8%
6,7
3%
2,0
8%
4,3
5%
7,1
1%
7,6
5%
7,2
8%
6,5
4%
10,6
7%
10,8
4%
11,1
1%
11,1
6%
11,4
9%
Laba s
ebelu
m b
eban p
aja
k (
juta
an R
p)
116.3
19
71.4
82
96.5
28
79.4
45
75.3
17
78.4
73
43.2
30
121.7
03
114.9
85
226.3
04
252.4
94
282.9
60
313.2
85
349.9
16
%
terh
adap p
endapata
n n
eto
40,3
7%
24,1
1%
25,7
0%
16,6
5%
13,1
0%
19,3
8%
25,1
2%
21,0
9%
17,9
9%
27,6
5%
27,9
0%
28,0
9%
28,3
2%
28,6
6%
%
terh
adap a
set
1,4
7%
0,7
3%
0,9
6%
0,6
5%
0,4
8%
0,5
0%
0,2
6%
0,7
4%
0,5
9%
1,0
8%
1,1
0%
1,1
5%
1,1
9%
1,2
3%
%
terh
adap e
kuitas
11,2
4%
5,8
5%
6,8
3%
3,3
2%
3,0
8%
3,1
2%
1,7
0%
4,7
7%
2,1
0%
4,0
2%
4,3
4%
4,7
0%
5,0
2%
5,3
8%
IND
IKA
TO
R S
TR
UK
TU
R K
EU
AN
GA
N
Tota
l aset
(juta
an R
p)
7.9
17.2
14
9.7
69.5
91
10.0
89.1
21
12.2
57.3
91
15.7
88.7
38
15.5
43.7
81
16.4
82.2
57
16.4
82.2
57
19.6
19.4
74
20.9
31.4
58
22.9
59.8
29
24.5
61.6
73
26.3
64.4
74
28.3
38.7
00
Tota
l aset
pro
duktif
(juta
an R
p)
7.8
88.5
65
7.9
04.6
27
8.3
43.9
53
10.6
60.7
54
13.2
70.0
96
13.1
53.6
64
13.7
43.2
89
13.7
43.2
89
16.6
36.5
62
17.8
09.9
38
19.9
98.5
60
21.5
81.8
27
23.2
80.3
84
25.4
32.4
58
Retu
rn o
n A
ssets
(R
OA
)1,7
4%
0,7
9%
1,0
3%
0,6
9%
0,5
4%
0,5
0%
0,2
7%
0,7
4%
0,6
4%
1,1
2%
1,1
5%
1,1
9%
1,2
3%
1,2
8%
Retu
rn o
n E
quity (
RO
E)
10,7
9%
5,2
8%
6,2
1%
1,1
6%
2,4
6%
4,2
5%
2,9
6%
9,1
5%
5,0
1%
9,8
6%
7,7
1%
8,6
3%
9,5
6%
10,6
8%
Rasio
Kew
ajiban P
enyedia
an M
odal M
inim
um
(K
PM
M/
CA
R)
14,6
8%
14,1
5%
16,3
9%
19,4
3%
15,7
5%
15,7
8%
17,9
3%
15,7
3%
32,4
5%
28,3
2%
27,0
1%
24,9
1%
23,8
1%
22,7
7%
KIN
ER
JA
LA
INN
YA
Tota
l kre
dit y
ang d
iberi
kan -
gro
ss (
juta
an R
p)
5.4
83.8
75
6.9
08.4
78
7.2
60.9
17
8.2
29.7
39
10.1
09.9
07
11.0
04.7
06
11.3
02.1
50
11.3
02.1
50
12.0
70.3
99
13.3
65.4
22
14.7
93.2
36
16.2
91.4
30
17.8
63.9
75
19.6
57.0
00
Cadangan k
eru
gia
n p
enuru
nan n
ilai kre
dit y
ang d
iberi
kan (
juta
an R
p)
22.5
90
23.6
12
29.0
46
66.9
76
90.6
28
123.7
03
149.9
73
149.9
73
205.0
64
276.6
83
349.8
57
430.3
49
520.1
30
621.1
34
%
CK
PN
dari
tota
l kre
dit y
ang d
iberi
kan
0,4
1%
0,3
4%
0,4
0%
0,8
1%
0,9
0%
1,1
2%
1,3
3%
1,3
3%
1,7
0%
2,0
7%
2,3
6%
2,6
4%
2,9
1%
3,1
6%
Kre
dit b
erm
asala
h (
NP
L)
- gro
ss (
juta
an R
p)
92.6
77
187.2
20
143.7
66
249.3
61
310.3
74
348.6
72
327.7
51
322.1
02
338.0
93
367.5
42
406.8
06
448.0
05
491.2
49
540.5
56
%
kre
dit b
erm
asala
h t
erh
adap t
ota
l kre
dit y
ang d
iberi
kan
1,6
9%
2,7
1%
1,9
8%
3,0
3%
3,0
7%
3,1
7%
2,9
0%
2,8
5%
2,8
0%
2,7
5%
2,7
5%
2,7
5%
2,7
5%
2,7
5%
Dana P
ihak K
etiga (
juta
an R
p)
6.5
71.4
88
8.1
88.6
80
8.3
59.7
01
9.5
18.0
00
12.7
13.3
99
12.0
34.4
21
13.3
17.9
53
13.3
17.9
53
13.3
04.0
97
14.5
03.9
85
16.1
18.9
89
17.6
08.6
78
19.2
83.2
37
21.0
72.6
51
Gir
o783.4
22
696.8
25
677.9
46
1.4
59.6
58
2.2
43.5
77
2.4
21.5
23
2.9
06.7
74
2.9
06.7
74
2.6
75.1
91
3.0
04.6
78
3.6
61.9
82
3.9
54.9
40
4.2
71.3
36
4.6
13.0
42
Tabungan
436.2
26
458.0
71
646.3
52
1.0
33.3
29
925.8
40
986.1
50
991.3
22
991.3
22
1.0
83.4
53
1.2
05.0
93
1.3
22.3
30
1.4
14.8
93
1.5
28.0
84
1.6
27.4
09
Sim
panan b
erj
angka
5.3
51.8
40
7.0
33.7
84
7.0
35.4
03
7.0
25.0
13
9.5
43.9
82
8.6
26.7
45
9.4
19.8
57
9.4
19.8
57
9.5
45.4
54
10.2
94.2
14
11.1
34.6
78
12.2
38.8
45
13.4
83.8
17
14.8
32.1
99
Rasio
pem
bia
yaan t
erh
adap p
endanaan (
LF
R)
83,4
5%
84,3
7%
86,8
6%
86,4
7%
79,5
2%
91,4
4%
84,8
6%
84,8
6%
90,7
3%
92,1
5%
91,7
8%
92,5
2%
92,6
4%
93,2
8%
Pendapata
n b
unga (
juta
an R
p)
649.1
36
899.0
99
1.0
00.7
42
1.0
67.3
22
1.1
47.2
85
827.6
87
368.2
05
1.1
95.8
92
1.2
73.8
46
1.5
37.2
69
1.6
88.3
71
1.8
46.7
66
2.0
34.4
93
2.2
07.9
01
%
Retu
rn o
n p
roductive a
ssets
8,2
3%
11,3
7%
11,9
9%
10,0
1%
8,6
5%
6,2
9%
2,6
8%
8,7
0%
7,6
6%
8,6
3%
8,4
4%
8,5
6%
8,7
4%
8,6
8%
Beban b
unga (
juta
an R
p)
361.0
37
602.5
97
625.2
06
590.0
99
572.5
48
422.7
26
196.1
46
618.8
72
634.6
36
718.8
30
783.3
88
839.4
27
928.0
96
987.0
20
%
Retu
rn o
n t
hird p
art
ies f
und
5,4
9%
7,3
6%
7,4
8%
6,2
0%
4,5
0%
3,5
1%
1,4
7%
4,6
5%
4,7
7%
4,9
6%
4,8
6%
4,7
7%
4,8
1%
4,6
8%
Debt
to E
quity R
atio
8,4
27,0
06,1
44,1
25,4
65,1
95,4
65,4
62,5
92,7
22,9
53,0
83,2
23,3
6
Debt
to A
ssets
Ratio
0,8
70,8
80,8
60,8
00,8
50,8
40,8
50,8
50,7
20,7
30,7
50,7
50,7
60,7
7
ST
RU
KT
UR
PE
ND
AP
AT
AN
DA
N B
EB
AN
0,0
0%
8,3
0%
-2,4
9%
2,7
7%
-0,0
2%
0,0
0%
% P
endapata
n o
pera
sio
nal la
innya t
erh
adap p
endapata
n b
unga
4,9
8%
2,4
3%
2,3
8%
2,6
8%
3,1
7%
4,8
8%
10,0
1%
6,4
6%
7,9
9%
7,0
3%
6,8
0%
6,5
7%
6,3
9%
6,2
4%
% B
eban b
unga t
erh
adap p
endapata
n b
unga
55,6
2%
67,0
2%
62,4
7%
55,2
9%
49,9
0%
51,0
7%
53,2
7%
51,7
5%
49,8
2%
46,7
6%
46,4
0%
45,4
5%
45,6
2%
44,7
0%
% B
eban o
pera
sio
nal te
rhadap p
endapata
n b
unga
33,6
4%
27,8
1%
29,2
6%
39,1
4%
41,2
2%
38,6
8%
47,5
4%
41,4
1%
44,8
2%
40,8
9%
41,1
1%
41,4
4%
40,9
6%
41,1
2%
% B
eban o
pera
sio
nal te
rhadap p
endapata
n o
pera
sio
nal (B
OP
O)
84,8
9%
93,1
9%
90,7
0%
93,4
7%
93,4
5%
93,0
3%
94,2
7%
93,5
2%
93,9
4%
90,0
3%
89,8
5%
89,5
8%
89,5
1%
89,1
9%
AN
AL
ISA
PE
RT
UM
BU
HA
N
Pendapata
n b
unga
38,5
1%
11,3
0%
6,6
5%
7,4
9%
n.a
n.a
4,2
4%
6,5
2%
20,6
8%
9,8
3%
9,3
8%
10,1
7%
8,5
2%
Laba n
eto
-30,3
2%
27,3
7%
-67,0
8%
124,9
9%
n.a
n.a
74,3
9%
-4,2
0%
96,8
1%
11,5
7%
12,0
7%
10,7
2%
11,6
9%
Tota
l aset
23,4
0%
3,2
7%
21,4
9%
28,8
1%
n.a
n.a
4,3
9%
19,0
3%
6,6
9%
9,6
9%
6,9
8%
7,3
4%
7,4
9%
Tota
l aset
pro
duktif
0,2
0%
5,5
6%
27,7
7%
24,4
8%
n.a
n.a
3,5
7%
21,0
5%
7,0
5%
12,2
9%
7,9
2%
7,8
7%
9,2
4%
Dana P
ihak K
etiga
24,6
1%
2,0
9%
13,8
6%
33,5
7%
n.a
n.a
4,7
6%
-0,1
0%
9,0
2%
11,1
3%
9,2
4%
9,5
1%
9,2
8%
Kre
dit y
ang d
iberi
kan -
gro
ss
25,9
8%
5,1
0%
13,3
4%
22,8
5%
n.a
n.a
11,7
9%
6,8
0%
10,7
3%
10,6
8%
10,1
3%
9,6
5%
10,0
4%
Ap
en
dik
s 3
.2
PT
Ban
k C
hin
a C
on
str
ucti
on
Ban
k I
nd
on
esia
Tb
k
Rasio
Keu
an
gan
-Sete
lah
Ren
can
a T
ran
saksi
2013 -
2024
Audited
Audited
Audited
Audited
Audited
Revie
wed
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Pro
yeksi
Kete
ran
gan
2013
2014
2015
2016
2017
Jan
-Ag
t 2018
Sep
t-D
es 2
018
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
-5-4
-3-2
-10
12
34
56
7
IND
IKA
TO
R K
INE
RJA
KE
UA
NG
AN
Pendapata
n
bunga (
juta
an R
p)
649.1
36
899.0
99
1.0
00.7
42
1.0
67.3
22
1.1
47.2
85
827.6
87
368.2
05
1.1
95.8
92
1.3
63.4
13
1.8
12.2
64
1.9
98.8
39
2.3
26.4
22
2.5
95.4
07
2.8
47.4
34
Pendapata
n b
unga n
eto
(ju
taan R
p)
288.0
99
296.5
02
375.5
36
477.2
23
574.7
37
404.9
61
172.0
59
577.0
20
671.6
75
953.8
60
1.0
79.5
98
1.1
50.5
31
1.2
93.5
91
1.4
75.4
69
Marj
in p
endapata
n b
ers
ih (
NIM
)4,8
7%
3,7
6%
4,4
4%
4,4
8%
4,6
9%
4,4
3%
1,2
8%
4,2
0%
4,3
3%
5,0
1%
4,7
5%
4,3
9%
4,4
4%
4,6
1%
Laba o
pera
sio
nal (j
uta
an R
p)
109.6
06
64.7
79
91.9
85
75.8
96
73.6
53
78.3
61
31.2
66
109.6
27
163.1
70
411.9
86
441.8
80
478.3
66
554.1
55
652.6
34
Marj
in laba o
pera
sio
nal
16,8
8%
7,2
0%
9,1
9%
7,1
1%
6,4
2%
9,4
7%
8,4
9%
9,1
7%
11,9
7%
22,7
3%
22,1
1%
20,5
6%
21,3
5%
22,9
2%
Laba o
pera
sio
nal di lu
ar
depre
sia
si &
am
ort
isasi (j
uta
an R
p)
137.6
65
92.8
38
126.2
52
111.5
73
118.5
58
116.3
39
31.8
87
148.2
26
208.0
46
459.1
06
490.7
48
527.2
58
603.0
85
701.5
79
Marj
in laba o
pera
sio
nal di lu
ar
depre
sia
si &
am
ort
isasi
21,2
1%
10,3
3%
12,6
2%
10,4
5%
10,3
3%
14,0
6%
8,6
6%
12,3
9%
15,2
6%
25,3
3%
24,5
5%
22,6
6%
23,2
4%
24,6
4%
Laba n
eto
tahun b
erj
ala
n (
juta
an R
p)
75.9
17
52.9
01
67.3
78
22.1
78
49.8
99
58.8
55
28.1
62
87.0
17
121.4
68
298.6
90
320.3
63
346.8
15
398.8
53
473.1
59
Marj
in laba n
eto
11,7
0%
5,8
8%
6,7
3%
2,0
8%
4,3
5%
7,1
1%
7,6
5%
7,2
8%
8,9
1%
16,4
8%
16,0
3%
14,9
1%
15,3
7%
16,6
2%
Laba s
ebelu
m b
eban p
aja
k (
juta
an R
p)
116.3
19
71.4
82
96.5
28
79.4
45
75.3
17
78.4
73
43.2
30
121.7
03
167.5
42
411.9
86
441.8
80
478.3
66
554.1
55
652.6
34
%
terh
adap p
endapata
n n
eto
40,3
7%
24,1
1%
25,7
0%
16,6
5%
13,1
0%
19,3
8%
25,1
2%
21,0
9%
24,9
4%
43,1
9%
40,9
3%
41,5
8%
42,8
4%
44,2
3%
%
terh
adap a
set
1,4
7%
0,7
3%
0,9
6%
0,6
5%
0,4
8%
0,5
0%
0,2
6%
0,7
4%
0,8
0%
1,7
2%
1,5
9%
1,5
3%
1,6
2%
1,7
7%
%
terh
adap e
kuitas
11,2
4%
5,8
5%
6,8
3%
3,3
2%
3,0
8%
3,1
2%
1,7
0%
4,7
7%
3,0
3%
7,0
8%
7,2
0%
7,3
7%
8,0
5%
8,8
7%
IND
IKA
TO
R S
TR
UK
TU
R K
EU
AN
GA
N
Tota
l aset
(juta
an R
p)
7.9
17.2
14
9.7
69.5
91
10.0
89.1
21
12.2
57.3
91
15.7
88.7
38
15.5
43.7
81
16.4
82.2
57
16.4
82.2
57
20.9
37.0
63
23.9
38.5
48
27.7
47.1
20
31.2
58.0
49
34.1
21.3
24
36.9
47.0
18
Tota
l aset
pro
duktif
(juta
an R
p)
7.8
88.5
65
7.9
04.6
27
8.3
43.9
53
10.6
60.7
54
13.2
70.0
96
13.1
53.6
64
13.7
43.2
89
13.7
43.2
89
17.3
16.4
93
20.7
85.0
62
24.6
47.6
21
27.7
10.8
62
30.5
05.9
31
33.4
91.3
82
Retu
rn o
n A
ssets
(R
OA
)1,7
4%
0,7
9%
1,0
3%
0,6
9%
0,5
4%
0,5
0%
0,2
7%
0,7
5%
0,9
0%
1,8
4%
1,7
1%
1,6
2%
1,7
0%
1,8
4%
Retu
rn o
n E
quity (
RO
E)
10,7
9%
5,2
8%
6,2
1%
1,1
6%
2,4
6%
4,2
5%
2,9
6%
9,1
5%
7,3
0%
12,5
7%
19,2
6%
14,6
0%
16,7
9%
19,9
2%
Rasio
Kew
ajiban P
enyedia
an M
odal M
inim
um
(K
PM
M/
CA
R)
14,6
8%
14,1
5%
16,3
9%
19,4
3%
15,7
5%
15,7
8%
14,9
6%
14,9
6%
34,3
4%
30,6
3%
27,4
7%
25,3
4%
23,4
0%
21,8
1%
KIN
ER
JA
LA
INN
YA
Tota
l kre
dit y
ang d
iberi
kan -
gro
ss (
juta
an R
p)
5.4
83.8
75
6.9
08.4
78
7.2
60.9
17
8.2
29.7
39
10.1
09.9
07
11.0
04.7
06
11.3
02.1
50
11.3
02.1
50
12.7
85.0
00
15.2
42.0
00
18.2
56.0
00
20.9
94.4
00
23.7
23.6
72
26.9
26.3
68
Cadangan k
eru
gia
n p
enuru
nan n
ilai kre
dit y
ang d
iberi
kan (
juta
an R
p)
22.5
90
23.6
12
29.0
46
66.9
76
90.6
28
123.7
03
149.9
73
149.9
73
200.6
93
261.6
71
332.3
68
398.8
42
478.6
10
574.3
32
%
CK
PN
dari
tota
l kre
dit y
ang d
iberi
kan
0,4
1%
0,3
4%
0,4
0%
0,8
1%
0,9
0%
1,1
2%
1,3
3%
1,3
3%
1,5
7%
1,7
2%
1,8
2%
1,9
0%
2,0
2%
2,1
3%
Kre
dit b
erm
asala
h (
NP
L)
- gro
ss (
juta
an R
p)
92.6
77
187.2
20
143.7
66
249.3
61
310.3
74
348.6
72
323.4
02
358.6
42
419.6
01
492.8
90
566.3
66
639.2
26
724.6
66
724.6
66
%
kre
dit b
erm
asala
h t
erh
adap t
ota
l kre
dit y
ang d
iberi
kan
1,6
9%
2,7
1%
1,9
8%
3,0
3%
3,0
7%
3,1
7%
2,9
0%
2,8
5%
2,8
0%
2,7
5%
2,7
5%
2,7
5%
2,7
5%
2,7
5%
Dana P
ihak K
etiga (
juta
an R
p)
6.5
71.4
88
8.1
88.6
80
8.3
59.7
01
9.5
18.0
00
12.7
13.3
99
12.0
34.4
21
13.3
17.9
53
13.3
17.9
53
13.7
98.0
87
16.5
67.8
95
19.8
14.6
85
22.9
91.5
65
25.4
92.5
68
28.6
52.9
67
Gir
o783.4
22
696.8
25
677.9
46
1.4
59.6
58
2.2
43.5
77
2.4
21.5
23
2.9
06.7
74
2.9
06.7
74
3.1
75.1
91
3.5
29.6
52
4.0
02.1
96
4.4
62.4
48
4.9
08.6
93
5.5
22.2
79
Tabungan
436.2
26
458.0
71
646.3
52
1.0
33.3
29
925.8
40
986.1
50
991.3
22
991.3
22
1.1
04.5
97
1.3
55.0
93
2.0
22.3
30
2.3
25.6
79
2.5
58.2
47
2.9
41.9
84
Sim
panan b
erj
angka
5.3
51.8
40
7.0
33.7
84
7.0
35.4
03
7.0
25.0
13
9.5
43.9
82
8.6
26.7
45
9.4
19.8
57
9.4
19.8
57
9.5
18.2
99
11.6
83.1
50
13.7
90.1
60
16.2
03.4
38
18.0
25.6
29
20.1
88.7
04
Rasio
pem
bia
yaan t
erh
adap p
endanaan (
LF
R)
83,4
5%
84,3
7%
86,8
6%
86,4
7%
79,5
2%
91,4
4%
84,8
6%
84,8
6%
92,6
6%
92,0
0%
92,1
3%
91,3
1%
93,0
6%
93,9
7%
Pendapata
n b
unga (
juta
an R
p)
649.1
36
899.0
99
1.0
00.7
42
1.0
67.3
22
1.1
47.2
85
827.6
87
368.2
05
1.1
95.8
92
1.3
63.4
13
1.8
12.2
64
1.9
98.8
39
2.3
26.4
22
2.5
95.4
07
2.8
47.4
34
%
Retu
rn o
n p
roductive a
ssets
8,2
3%
11,3
7%
11,9
9%
10,0
1%
8,6
5%
6,2
9%
2,6
8%
8,7
0%
7,8
7%
8,7
2%
8,1
1%
8,4
0%
8,5
1%
8,5
0%
Beban b
unga (
juta
an R
p)
361.0
37
602.5
97
625.2
06
590.0
99
572.5
48
422.7
26
196.1
46
618.8
72
691.7
38
858.4
04
919.2
41
1.1
75.8
91
1.3
01.8
16
1.3
71.9
65
%
Retu
rn o
n t
hird p
art
ies f
und
5,4
9%
7,3
6%
7,4
8%
6,2
0%
4,5
0%
3,5
1%
1,4
7%
4,6
5%
5,0
1%
5,1
8%
4,6
4%
5,1
1%
5,1
1%
4,7
9%
Debt
to E
quity R
atio
8,4
27,0
06,1
44,1
25,4
65,1
95,4
65,4
62,7
93,1
13,5
23,8
23,9
54,0
2
Debt
to A
ssets
Ratio
0,8
70,8
80,8
60,8
00,8
50,8
40,8
50,8
50,7
40,7
60,7
80,7
90,8
00,8
0
ST
RU
KT
UR
PE
ND
AP
AT
AN
DA
N B
EB
AN
8,3
0%
-2,4
9%
2,7
7%
-0,0
2%
% P
endapata
n o
pera
sio
nal la
innya t
erh
adap p
endapata
n b
unga
4,9
8%
2,4
3%
2,3
8%
2,6
8%
3,1
7%
4,8
8%
10,0
1%
6,4
6%
6,7
8%
8,1
5%
10,2
4%
9,4
8%
9,5
4%
9,5
2%
% B
eban b
unga t
erh
adap p
endapata
n b
unga
55,6
2%
67,0
2%
62,4
7%
55,2
9%
49,9
0%
51,0
7%
53,2
7%
51,7
5%
50,7
4%
47,3
7%
45,9
9%
50,5
5%
50,1
6%
48,1
8%
% B
eban o
pera
sio
nal te
rhadap p
endapata
n b
unga
33,6
4%
27,8
1%
29,2
6%
39,1
4%
41,2
2%
38,6
8%
47,5
4%
41,4
1%
39,1
9%
33,9
6%
37,7
8%
35,2
9%
35,4
2%
36,1
8%
% B
eban o
pera
sio
nal te
rhadap p
endapata
n o
pera
sio
nal (B
OP
O)
84,8
9%
93,1
9%
90,7
0%
93,4
7%
93,4
5%
93,0
3%
94,2
7%
93,5
2%
91,6
8%
84,7
6%
85,4
6%
86,3
8%
85,9
7%
84,8
3%
AN
AL
ISA
PE
RT
UM
BU
HA
N
Pendapata
n b
unga
38,5
1%
11,3
0%
6,6
5%
7,4
9%
n.a
n.a
4,2
4%
14,0
1%
32,9
2%
10,3
0%
16,3
9%
11,5
6%
9,7
1%
Laba n
eto
-30,3
2%
27,3
7%
-67,0
8%
124,9
9%
n.a
n.a
74,3
9%
39,5
9%
145,9
0%
7,2
6%
8,2
6%
15,0
0%
18,6
3%
Tota
l aset
23,4
0%
3,2
7%
21,4
9%
28,8
1%
n.a
n.a
4,3
9%
27,0
3%
14,3
4%
15,9
1%
12,6
5%
9,1
6%
8,2
8%
Tota
l aset
pro
duktif
0,2
0%
5,5
6%
27,7
7%
24,4
8%
n.a
n.a
3,5
7%
26,0
0%
20,0
3%
18,5
8%
12,4
3%
10,0
9%
9,7
9%
Dana P
ihak K
etiga
24,6
1%
2,0
9%
13,8
6%
33,5
7%
n.a
n.a
4,7
6%
3,6
1%
20,0
7%
19,6
0%
16,0
3%
10,8
8%
12,4
0%
Kre
dit y
ang d
iberi
kan -
gro
ss
25,9
8%
5,1
0%
13,3
4%
22,8
5%
n.a
n.a
11,7
9%
13,1
2%
19,2
2%
19,7
7%
15,0
0%
13,0
0%
13,5
0%