MODUL 14 KEGIATAN BELAJAR 2 B. Menyiapkan Petunjuk Penggunaan Peralatan Laboratorium Kimia 1. Pendahuluan Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tersedianya sarana prasarana pendidikan yang memadai dan sumberdaya manusia pendidikan yang berkompeten. Keduanya merupakan komponen input yang sangat penting dalam mendukung kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran kimia. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun sistem pengelolaannya. Salah satu sarana pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran kimia di sekolah/madrasah, terutama yang berhubungan dengan kegiatan praktikum kimia adalah Laboratorium Kimia. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang tidak memiliki sarana laboratorium yang lengkap. Hal tersebut disebabkan oleh mahalnya alat sarana dan prasarana pendidikan, terlebih untuk harga peralatan laboratorium sain merupakan faktor yang paling banyak dikeluhkan oleh pihak sekolah (Iskandar Zulkarnain, 2007). Hasil studi yang dilakukan oleh Mamat Supriatna (2008) terhadap 18 laboratorium sains SMA Negeri binaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) kimia yang tersebar pada 7 provinsi di Indonesia, antara lain ditemukan bahwa: (1) 1 | KEMENDIKNAS-DITJEN PMPTK- 2010
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODUL 14
KEGIATAN BELAJAR 2
B. Menyiapkan Petunjuk Penggunaan Peralatan Laboratorium
Kimia
1. Pendahuluan
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
tersedianya sarana prasarana pendidikan yang memadai dan
sumberdaya manusia pendidikan yang berkompeten. Keduanya
merupakan komponen input yang sangat penting dalam mendukung
kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran kimia. Oleh
karena itu, perlu dilakukan peningkatan baik dari segi kuantitas,
kualitas, maupun sistem pengelolaannya. Salah satu sarana
pendidikan yang berfungsi sebagai penunjang dalam pelaksanaan
proses pembelajaran kimia di sekolah/madrasah, terutama yang
berhubungan dengan kegiatan praktikum kimia adalah Laboratorium
Kimia.
Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak
sekolah yang tidak memiliki sarana laboratorium yang lengkap. Hal
tersebut disebabkan oleh mahalnya alat sarana dan prasarana
pendidikan, terlebih untuk harga peralatan laboratorium sain
merupakan faktor yang paling banyak dikeluhkan oleh pihak
sekolah (Iskandar Zulkarnain, 2007). Hasil studi yang dilakukan
oleh Mamat Supriatna (2008) terhadap 18 laboratorium sains SMA
Negeri binaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (P4TK) kimia yang tersebar pada 7 provinsi di
Indonesia, antara lain ditemukan bahwa: (1) 33,33% dari SMA Negeri
binaan memiliki sarana dan prasarana laboratorium yang memadai,
(2) kualitas pengelolaan laboratorium di SMA Negeri binaan masih
tergolong rendah, dan (3) pengelolaan laboratorium pada umumnya
masih dilakukan oleh guru bidang studi dan beberapa SMA Negeri
binaan tidak memiliki teknisi laboratorium.
Laboratorium memiliki peranan penting dalam kurikulum dan
pendidikan sains, sebagaimana diungkapkan oleh Hofstein &
1 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Naaman (2007: 105) bahwa "Laboratory activities have long had
a distinctive and central role in the science curriculum and
science educators have suggested that many benefits accrue
from engaging students in science laboratory activities'".
Sementara itu, Tobin (Hofstein & Lunetta, 1993: 32)
mengemukakan "Laboratory activities appeal as a way of
allowing students to learn with understanding and, at the same
time, engage in a process of constructing knowledge by doing
science ".
Dalam Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 disebutkan bahwa
komponen fasilitas laboratorium kimia di sekolah/madrasah meliputi
(1).Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran kimia secara praktek
yang memerlukan peralatan khusus. (2). Ruang laboratorium
kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar. (3).
Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik.
(4). Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari
20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk
luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. (5).Lebar ruang
laboratorium kimia minimum 5 m. (6). Ruang laboratorium kimia
memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai
untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan. Serta
Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana pembelajaran untuk
kepentingan praktikum kimia.
Pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium kimia, sebagai
fasilitas sekolah harus memperhatikan faktor kondisi dan mutu
fasilitas, karena kedua faktor tersebut dapat berpengaruh secara
langsung terhadap proses pendidikan. Hal ini sejalan dengan
pendapat yang diungkapkan oleh Roehrich & Patrick (2003: vii) bahwa:
School facility factors such as building age and condition,
quality of maintenance, temperature, lighting, noise, color, and air
quality can affect student health, safety, sense of self, and
2 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
psychological state. Research has also shown that the quality of
facilities influences citizen perceptions of schools and can serve as
a point of community pride and increased support for public
education.
Setiap sekolah menengah harus mampu memanfaatkan dan
mengatur fasilitas yang ada untuk berbagai kegiatan laboratorium,
sebagaimana dikemukakan oleh Gardner (1991: 77) sebagai berikut.
Three general arrangements are used for these multipurpose
laboratories: (I) one-way facing tables with a demonstration desk a
the front of the room, with the entire room used for all activities;
(2) separate areas at opposite ends of the laboratory for
demonstration-discussion and laboratory activities; and (3) a
perimeter arrangement tables and work counters along two or
three walls, demonstration desk and pupil tables along another
watt, and research and related activities grouped at other locations.
2. Uraian, Contoh dan Latihan
a. Cara Penggunaan Alat-alat Laboratorium Kimia
Setiap peralatan di laboratorium kimia memilki spesifikasi
tertentu terutama peralatan elektronik, dan selalu disertai
petunjuk penggunaan alat atau sering disebut manual alat.
Manual alat ini sangat penting karena dalam manual tersebut
selain diuraikan langkah-langkah penggunaan alat juga
diuraikan peringatan-peringatan yang harus dipatuhi, petujuk
keselamatan, dan tidakan-tindakan agar usia pemakaian alat
tersebut dapat panjang (awet). Untuk memahaminya, manual
perlu dibaca dan dipahami dengan teliti dan apabila terdapat
bagian/istilah yang tidak dapat dimengerti dapat ditanyakan
atau dikonsultasikan dengan ahlinya. Untuk lebih detilnya
dijelaskan sebagai berikut;
1) Alat untuk mengekstrak (ekstraktor)
3 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih
dikenal dengan istilah pemurnian dapat dilakukan dengan
berbagai metoda. Metoda yang dapat ditempuh adalah
metoda ekstraksi, distilasi, atau dengan kromatografi.
Ektraksi merupakan salah satu langkah untuk
mendapatkan senyawa dari sistem campuran. Berdasarkan
fasanya, ektraksi dikelompokkan menjadi ekstraksi cair-cair
dan padat-cair. Ektraksi cair-cair dilakukan untuk
mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair
dengan pelarut lain yang fasanya cair juga. Prinsip dasar
pemisahan ini adalah pemisahan senyawa yang memiliki
perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda. Alat
yang digunakan adalah corong pisah.
Ekstraksi padat-cair dilakukan bila ingin memisahkan suatu
komponen dalam suatu padatan dengan menggunakan
suatu pelarut cair. Alat yang digunakan adalah ektraktor
soxhlet. Misalnya untuk mengekstrak minyak non-atsiri
(senyawa yang terdapat pada bahan alam yang tidak
mudah menguap). Larutan pengekstrak ditempatkan pada
labu alas bulat (a). sampel yang telah dibungkus dengan
kertas saring ditempatkan pada tabung ektraktor (b).
Bagian ujung atas (c) merupakan pendingin Allihn atau
pendingin bola. Ekstraktor soxhlet ini merupakan ektraktor
kontinyu, pelarut pada labu (a) dipanaskan dan akan
menguap, terkondensasi pada pendingin (c), selanjutnya
pelarut akan masuk pada ektraktor (c). Apabila pelarut
telah mencapai batas atas kapiler pelarut yang telah
kontak dengan sampel akan masuk pada labu (a). Begitu
seterusnya.
2) Alat untuk distilasi (distiler)
Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih komponen-komponen yang ada di
4 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
dalam campuran. Distilasi biasa dilakukan untuk
pemisahan campuran yang memiliki perbedaan titik didih
yang cukup besar. Sedangkan distilasi uap dilakukan untuk
pemisahan campuran yang memiliki perbedaan tekanan
uap jenuh yang cukup antara komponen-komponen yang
ada pada campuran. Pada distilasi uap, uap yang
digunakan biasanya berupa uap air. Selain itu distilasi juga
dapat dilakukan pada tekanan di bawah tekanan atmosfer.
Metode ini dikenal sebagai distilasi pengurangan tekanan.
Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila komponen
akan mengalami dekomposisi pada titik didihnya. Bila
selisih titik didih komponen-komponen yang ada pada
campuran kecil maka komponen alat distilasi ditambah
dengan kolom vigreux.
3) Alat untuk reflux
Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna
pada suhu di atas suhu kamar atau pada titik didih pelarut
yang digunakan pada sistem reaksi. Salah satu alat yang
dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang berlangsung
pada suhu tinggi adalah seperangkat alat refluks. Beberapa
alat refluks ditampilkan pada gambar di samping. Ada
beberapa tipe alat refluks.
Alat refluks paling sederhana [1] dilengkapi dengan
labu alas bulat (a) dan pendingin Liebig (b), [2]
seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas bulat
(a), pendingin Liebig (b) dan corong pisah (c), [3]
seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas bulat
(a), pendingin Liebig (b), corong pisah (c), dan pengaduk
atau termometer (d).
4) Penyaring buchner
5 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Penyaring Buchner digunakan untuk proses
penyaringan yang tidak dapat dilakukan dengan penyaring
biasa. Penyaringan biasa dilakukan dengan memanfaatkan
gaya grafitasi, sedangkan pada penyaring buchner, filtrat
dipisahkan dari sistem campuran dengan cara disedot atau
divakum. Corong Buchner biasanya terbuat dari bahan
porselin, akan tetapi ada juga yang terbuat dari bahan
gelas atau plastik, corong buchner memiliki alas dalam
datar dan terdapat pori-pori. Pada saat akan dilakukan
penyaringan maka pada permukaan alas dalam ini diberi
kertas saring yang sudah dipotong berbentuk bulat seperti
alas tersebut. Agar dapat melekat pada alas, maka pada
alas dalam dibasahi dengan pelarut yang sama dengan
larutan yang akan disaring.
5) Tabung pengembang (chamber)
Alat gelas ini digunakan pada percobaan kromatografi
lapis tipis (KLT). Digunakan untuk tempat eluen (larutan
pengembang) dan plat KLT yang telah dibubuhi (ditotol)
sampel atau standar.
6) Alat- alat dari gelas
Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium,
praktikan harus mengenal dan memahami cara
penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan
dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di
laboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan
yang akan digunakan pada Praktikum Kimia. Gambar 1
menunjukkan contoh peralatan gelas laboratorium.
6 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
a) Labu Takar
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam
bentuk cair pada proses preparasi larutan. Alat ini
tersedia berbagai macam ukuran.
b) Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam
bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia
bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk
mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.
Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.
c) Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala,
namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat
larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan
kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk
memekatkan.
d) Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau
larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia.
Digunakan juga untuk menolong pada waktu
menuangkan/mendekantir cairan dalam proses
penyaringan.
e) Botol Pencuci
7 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
Gambar 1. Peralatan gelas sederhana untuk praktikum kimia
MODUL 14
Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat
akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau
membantu pada saat pengenceran.
f) Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang
terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada
saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan
mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan
sebagainya.
g) Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala
pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar). Digunakan
untuk tempat zat yang akan dititrasi. Kadang-kadang
boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
h) Tabung Reaksi
Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk
mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit.
i) Kuvet
Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya
lebih kecil. Digunakan sebagai tempat sample untuk
analisis dengan spektrofotometer. Kuvet tidak boleh
dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena
atau polimetakrilat.
j) Rak Untuk tempat Tabung Reaksi
Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai
tempat meletakkan tabung reaksi.
k) Kawat Kasa
8 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas
saat memanaskan alat gelas dengan alat
pemanas/kompor listrik.
l) Penjepit
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi
pada saat pemanasan, atau untuk membantu
mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi
panas.
m)Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat
Bantu mengambil bahan padat atau kristal.
n) Kertas Lakmus
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-
lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator
yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator
Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan
sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau
mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan.
o) Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang
akan ditimbang.
p) Cawan Porselein
Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan
diuapkan dengan pemanasan.
q) Pipet Pasteur (Pipet Tetes)
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan
dalam jumlah yang kecil.
r) Sikat
Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci)
tabung.
9 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
s) Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti
gambar di bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.
Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot
larutan, jangan dihisap dengan mulut.
t) Pipet Gondok
Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk
mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggelembung
(gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet
atau pipet pump untuk menyedot larutan.
u) Buret
Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dan kran.
Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan
untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume
dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
b. Fungsi Laboratorium Kimia
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 menjelaskan fungsi
laboratorium kimia adalah sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan
peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas.
Dengan kata lain, laboratorium kimia, berfungsi sebagai tempat
pembelajar dalam upaya meniru ahli kimia mengungkap rahasia
alam dalam bentuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, kepala
sekolah, pengelola, guru kimia, dan unsur-unsur terkait lainnya
harus mampu mengelola dan memanfaatkan laboratorium kimia
secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar kimia bagi siswa.
10 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam melakukan suatu kegiatan. Salah satu sarana pendidikan
yang berfungsi sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran kimia,
terutama yang berhubungan dengan kegiatan praktikum kimia
adalah Laboratorium kimia. Pengertian laboratorium menurut Wita
Sutrisno (2007: 5) adalah (1) tempat yang dilengkapi peralatan
untuk melangsungkan eksperimen kimia atau melakukan
pengujian dan analisis, (2) bangunan atau ruangan yang
dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah
ataupun praktik pembelajaran bidang kimia, (3) tempat kerja
untuk melangsungkan penelitian ilmiah, dan (4) ruang kerja
seorang ilmuwan dan tempat menjalankan percobaan bidang studi
kimia.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka semua unsur yang
terlibat dalam pengelolaan laboratorium kimia harus memiliki
kompetensi, yaitu kemampuan, sikap, dan keterampilan yang
harus dimiliki dan mampu diterapkan oleh pengelola
laboratorium kimia (kepala, teknisi, dan laboran) sebagai tenaga
kependidikan dalam pelaksanaan tugas pengelolaan laboratorium.
Hoffinan (Hill & Houghton, 2001: 153) menggunakan tiga dasar
teori dalam mendefinisikan kompetensi, yaitu: Pertama,
"Competency is defined as observable performance". Kedua,
kompetensi adalah "Refers to the standard or quality of the
outcome of the person's performance". Ketiga, "Competence as
an expression of the underlying attributes of a person ".
Kompetensi Dasar : 2.1. Mampu Menentukan pH beberapa larutan
berdasarkan pada hasil titrasi.
Indikator : Menganalisis proses titrasi asam-basa.
Materi Pokok : Titrasi Asam-Basa
Pengalaman Belajar : Siswa dapat melakukan percobaan untuk
menganalisis prinsip titrasi asam-basa.
Tujuan : Menentukan pH beberapa asam yang tidak
diketahui melalui percobaan.
A. Alat dan Bahan
1. Buret 5. Corong 9. Larutan HCl,
2. Statif 6. Pipet Gondok 10. larutan
asam HY
20 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
3. Klem 7. Indikator PP
4. Erlenmeyer 8. Larutan NaOH
B. Cara Kerja
1. Dengan pipet ukur ambil 10 ml lrt HCl dan masukkan pada labu erlenmeyer 125 ml,
2. tambahkan 5 tetes indikator fenolftalein,
3. sipakan buret seperti pada gambar berikut, buret telah berisi NaOH yang telah diketahui molaritasnya, seperti gambar 2.
4. teteskan larutan NaOH setetes demi setetes, hingga larutan berubah warna menjadi merah mudah seperti pada gambar 3,
5. ukur volume larutan NaOH yang diperlukan, lalu hitung berdasarkan pada toeri titrasi asam basa, seperti gambar 4.
Figure 2 - Apparatus to titrate the vinegar.
Figure 3 - As soon the liquid in the beacker
changes color, stop the dropping.
Figure 4 - Notice the amount
of titrating solution used.
21 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
C. Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
KEGIATAN BELAJAR 4
D. Merawat Peralatan dan Bahan di Laboratorium Kimia
1. Pendahuluan
Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah proses
pengaturan alat di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam
menata alat tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam
penyimpanan (storing) maupun kemudahan dalam
pemeliharaan (maintenance). Keteraturan penyimpanan dan
pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar
petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan cepat
dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada
kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya.
Dengan demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar
alat-alat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang
(estetis), mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak
terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara identitas
dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan.
Untuk memahami tentang penataan peralatan laboratorium
dengan baik diharapkan anda terlebih dahulu mempelajari
bagian Pengenalan dan Penggunaan Alat laboratorium. Dalam
bagian ini hanya diperkenalkan beberapa contoh alat secara
terbatas untuk kepentingan pembahasan tentang penataannya.
Beberapa peralatan lab yang dimiliki kiranya dapat disusun
secara teratur pada suatu tempat tertentu/rak atau pada bench
(peralatan yang disediakan). Peralatan berfungsi untuk
22 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
melakukan suatu kegiatan pekerjaan, penelitian atau study
tertentu yang memerlukan adanya bantuan peralatan.
Karenanya alat-alat ini harus stand-by, sesewaktu dapat dipakai
segera. Untuk itu alat-alat lab harus dalam keadaan baik. Alat-
alat ini disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
Kelompokkanlah alat-alat ini dalam kelompok yang aman
dan terkendali. Setelah habis dipakai kembali dibersihkan dan
disusun seperti semula, semuanya alat-alat ini sebaiknya diberi
penutup/cover (misal : plastik transparant), terutama bagi alat-
alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada
penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat
merusak alat yang bersangkutan.
2. Contoh, uraian dan latihan
a. Alat-alat Lab. Sederhana dan elektronik
1. Buret
Bagian-bagian buret yang harus dijaga misalnya adalah skala dan ujung
buret yang menuju kran. Seringkali buret yang sudah lama dipakai, warna
skalanya tidak nampak jelas. Jika anda menemukan kasus tersebut, gosokan
spidol yang tintanya tidak luntur air pada goresan-goresan skala agar mengisi
lekukannya hingga garis-garis skala tampak jelas. Hati-hati gosokan spidol
jangan melebar ke luar skala, sehingga menutupi permukaan buret. Demikian
ujung buret pada bagian kran mudah patah kalau menyenggol benda lain, juga
tutup kran seringkali macet. Olehkarena itu buret harus disimpan secara khusus
pada rak buret. Rak tersebut dapat menyangga kedua ujung buret, sehingga
bagian ujung yang mudah patah terlindungi. Di samping harus aman dalam
penyimpanan, buret harus terpelihara. Agar krannya tidak macet, maka sumbat
kran harus diolesi dengan vaselin.
2. pH meter
Ada dua macam pH meter yaitu pH meter yang memiliki pembacaan skala
menggunakan jarum dan ada pula menggunakan layar/panel LCD (liquid
Crystal Display) yang dinamakan pH meter digital. Ada pH meter yang khusus
23 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
mengukur harga pH suatu zat ada juga yang mampu mengukur harga pH dan
potensial zat (mV). Kedua jenis pH meter ini harus dioperasikan dengan
menggunakan sumber listrik baterei atau listrik arus AC (Alternating Current),
juga perangkat elektrode gelas dan panel skala pH dalam keadaan terpisah. Tipe
pH meter lainnya dinamakan pH-meter stick, dimana pada alat ini elektrode gelas
dan panel pH digabung menjadi satu kesatuan. pH meter stick ini dioperasikan
dengan batu baterei dan hanya berfungsi untuk mengukur pH. Demikian
kerusakan yang terjadi pada pH meter seringkali terletak pada panel/jarum skala
pH akibat penggunaan voltase listrik terlalu besar, dan pecahnya elektrode gelas
yang permukaannya pipih membentur wadah zat saat pengukuran atau
menyenggol benda lain saat penyimpanan. Oleh karena itu pH meter hendaknya
disimpan pada wadah primer (dus bawaan dari pabrik) dan ditempatkan pada
cabinet sebagai wadah sekunder. Pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap
pH meter yaitu selalu menempatkan silika gel sebagai bahan penyerap uap air
pada wadah primer, juga elektrode gelas jangan sampai kering dari larutan KCl
jenuh. Demikian buku manual alat jangan sampai hilang, karena di dalamnya
berisi informasi tentang cara-cara mengoperasikan alat juga cara mengkalibrasi.
Untuk keperluan kalibrasi pH meter biasanya dari pabrik alat tersebut sudah
dikemas bahan kimia (serbuk) untuk membuat larutan buffer pH 4 dan pH 9 (pH
rendah dan pH tinggi).
3. Tabel Beberapa alat ukur
Demikian alat lab yang berfungsi sebagai alat ukur harus mendapat
perhatian lebih dalam mempertimbangkan penyimpanan, penataan dan
pemeliharaannya dibandingkan dengan alat lab bukan alat ukur. Tabel-5.1
memperlihatkan beberapa contoh fungsi alat ukur dan penyimpanannya.
Tabel-1. Alat-alat Ukur Kimia dan Cara Penyimpanannya
24 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Nama Alat Gambar Alat Fungsi Penyimpanan /Pemeliharaan
Neraca
Analitik
Digital
dan
Neraca Analitik
Ayun
Mengukur massa benda
Di ruang timbang dengan
meja beton (meja tidak terpengaruh getaran) dan
terhindar suhu tinggi
pH
meter
digital
Mengukur pH larutan
Cabinet, kering, elektroda
terlindungi dan tidak kering dari
larutan KCl jenuh
25 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Nama Alat Gambar Alat Fungsi Penyimpanan /Pemeliharaan
Gelas ukurMengukur
Jumlah Volume cairan
Lemari rak
(shelves)
Labu ukur Menentukan konsentrasi larutan baku
Lemari rak
(shelves)
Pipet ukur Mengambil volume cairan
Rak pipet
Dalam laboratorium kimia terutama di Lembaga-lembaga
Penelitian dan Lab Industri banyak alat yang memiliki kualitas
tinggi. Dalam hal ini kualitas berkaitan dengan kecanggihan dan
26 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
yang terjadi karena pekerjaan yang dilakukan berulang-
ulang, seperti pipet, menghitung satu per satu, dsb.
Mual atau tidak tahan terhadap jenis bau tertentu
sewaktu bekerja dengan bahan kimia atau menguji
bahan yang berasal dari binatang.
Sulit bekerja pada waktu-waktu tertentu, seperti bekerja
di malam hari, hari libur, dsb.
56 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
2). Mengenal Tanda bahaya
Kecelakaan kerja merupakan hal yang wajib untuk
dihindari. Untuk membantu pengguna laboratorium
kimia, maka pada beberapa tempat dipasang tanda-
tanda keselamatan kerja. Berikut ini beberapa tanda
keselamatan kerja yang sering dijumpai di
laboratorium kimia
a) Harmful (Berbahaya).
Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit,
berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua
bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful)
khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau
ditelan.
b) Toxic (beracun)
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit
yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau
debu, atau penyerapan melalui kulit.
c) Corrosive (korosif)
Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat
menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai
terpercik pada Mata.
d) Flammable (Mudah terbakar)
Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang
bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut)
untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti
misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala
dapat dari api bunsen, permukaan metal panas,
loncatan bunga api listrik, dan lain-lain.
e) Explosive (mudah meledak)
57 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas,
percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa
senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak
(singgungan dengan logam/metal)
f) Oxidator (Pengoksidasi)
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran, sebab
dapat menghasilkan panas.
BAB III EVALUASI
58 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
3.1 Menyiapkan petunjuk penggunaan peralatan laboratorium kimia.
Pertanyaan
1. Apa saja yang perlu dilakukan jika ingin menggunakan suatu
alat yang sebelumnya belum pernah mengoprasikannya?
2. Bagaimana cara membaca hasil ukur pada buret agar dapat
membaca hasil ukur dengan cepat?
3. Jika ingin mengukur pH suatu larutan apa yang di perlukan?
Dan bagaimana caranya?
4. Peralatan apakah yang digunakan untuk mengetahui kadar
logam Pb dan Cu dalam larutan? Bagaimana cara?
3.2 Merawat peralatan dan bahan di laboratorium sekolah/madrasah
Pertanyaan
1. Apakah tujuan pokok dari perawatan alat? Jelaskan !
2. Apakah yang harus dilakukan agar pH meter, mikroskop dan
neraca analisis massa pakainya lebih lama?
3. Bagaimana langkah-langkah mengidentifikasi dan memperbaiki
kerusakan pada pH meter elektronik yang tidak bekerja?
3.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium Fisika
1. Apa saja yang harus dilakukan teknisi laboratorium untuk
menjaga kesehatan lingkungan kerja?
2. Siapa yang bertanggung jawab terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium Kimia?
3. Apa saja bahaya yang mungkin terjadi di laboratorium
kimia?
4. Apakah peralatan keselamatan kerja di laboratorium kimia?
5. Apa saja jenis pemadam kebakaran? Bagaimana tiap jenis
alat pemadam kebakaran bekerja memadamkan kebakaran?
DAFTAR PUSTAKA
59 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Aan Komariah & Cepi Triatna. (2005). Visionary leadership: Menuju sekolah efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Ari Sudono. (2007). Laboratorium keliling: Win-win solution. Majalah Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LMPM) Sulawesi Tenggara, edisi: Ol/MP/2007.
Daft, R. L. (1991). Management (2nd ed). New York: Rinehart and Winston, Inc.
Gardner, D. E., (1991). Guide for planning educational facilities. Ohio: Woodruff Avenue Publications, Inc.
Laboratory Safety Manual, WHO, Geneva, 1983..
Hill, J., & Houghton, P. (2001). A reflection on competency-based education: Comments from Europe. Journal of Management Education, 25. 146-166.
Hofstein, A. & Lunetta, V. N. (2003). The laboratory in science education: Foundations for the twenty-first century [Versi Elektronik].
Hofstein, A., & Naaman, R. M. (2007). The laboratory in science education: the state of the art. Journal The Royal Society of Chemistry, 8 (2), 105-107.
Iskandar Zulkarnain. (2007). Sarana sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Diambil pada tanggal 30 Agustus 2007, dari http:// www.hupelita.com.html.
Mamat Supriatna. (2008). Studi penelusuran pengelolaan laboratorium sains SMA sebagai analisis kebutuhan untuk program diktat pengelola laboratorium: Studi deskriptif analitik terhadap laboratorium sains SMA di sekolah binaan PPPPTK KIMIA. Diambil pada tanggal 1 Juli 2008, dari http://www.p4tkkimia.org/jurnal/index.html?
Mahn, J.W.: Fundamentals of Laboratory Safety - Physical Hazards in the Academic Laboratory, VNR, 1991.
Permendiknas. (2007). Peraturan Mendiknas RI, Nomor 24, Tahun 2007, tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menegah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
60 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
Robbins, S. P. (2001). Organizational behavior (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Scotia, H. N., Catano, V. M., & Day, A. L. (2003). Leader competencies: Proposing a research framework. Diambil pada tanggal 7 Agustus 2008, dari http://www.cda-acd.forces.gc.ca/CFLI/engraph/research/pdl746.pdf.
Stoner, J. A. F., Freeman, R. E., & Gilbert, D. R., Jr. (1995). Management (6th ed.). New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Stricoff, R.S., and Walters, D.B.: Laboratory Health and Safety Handbook, Wiley-Interscience, 1995.
Wita Sutrisno. (2007). Pemeliharaan fasilitas laboratorium fisika untukdiklat teknisi laboratorium. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IP A.
61 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
MODUL 14
LAMPIRAN:
a. Katalog Alat-alat Lab.
62 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0
Katalog Alat-alat Lab
Alkin P.T. (2003). Katalog Peralatan. Bandung : PO Box 1495 Jl. Pasteur 15 Bandung
Cole-Palmer. (2003-2004). Instruments Company. 625 East Bunker Court. Vernon Hills, Illinois 60061 USA. Phone (078) 594-7600. After June 20 1996. Phone (847) 549-7600 Fax. (847) 549-1700.
Catalog. (2003). Instruments for Research and Industry Tools For Scientist. 12R Inc. PO Box 159 CD Cheltenham PA 19012.
CP Instrument Company Limited. (2003/2004). Products For Science. England.
CP Instrument Company Limited. (2003). The Thermometry Books. England.
Depdikbud, (1993), Buku Katalog Alat Pendidikan IPA untuk SMP dan SMA Jakarta : Dikdasmen-Dikmenum.
Elex Media Komputindo Katalog. PT. (2003-2004). Kelompok Gramedia. Jl. Palmerah Selatan 22 Lt. 6 Jakarta 10270 Telp. 5480888).
EYELA. (2003). Price List. Tokyo (PT Indo Aktivina. WIsma Benhil Lantai 7 Jl. Jenderal Sudirman Kav 36 Jakarta Pusat).
Fisher. (2003). (PT. Sardo Ganesha Perdana Jl. Sunda 57 Telp. 59310 Bandung 40112).
Fisons-Gallenkamp-Griffin & George. (PT. Amal Parlagutan Niaga PO Box 2344 Jakarta 10001 Indonesia Telp. (021) 829-6312).
Gama Gede. CV. (2003). Daftar Harga. Jl. Semar No. 10 bandung. Tlp. (022) 619594, 637173. Fax. (022) 619504 Bandung 40172.
Griffin & George. Daftar alat-alat Lab dan Alat-alat pelajaran Praktek IPA/SLU untuk SLP dan SLA.
Kontes.. (2003). Microflux Microscale Organic Chemistry Kits By Kenneth L. Williamson, Mount Holyoke College Cloth. heath and Company, Lexington, MA 02173.
Medilab. CV. (2003). Pricelist Alat Laboratorium. Medilab Laboratory abd Scientific Supplier. Pyrex, Wertheim, Schott/jena, RRC, Hanna Instrument. Jl. Terusan Galunggung No. 11 Bandung 40263 Tlp. (022) 306669.
Sargent-Welch. (2003-2004). Scientific Company International Headquarters. NJ : 07080 USA PO Box 1002
MODUL 14
b. Contoh Penulisan Spesifikasi Alat
63 | K E M E N D I K N A S - D I T J E N P M P T K - 2 0 1 0