Universitas Kristen Petra 40 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Objek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor jasa non keungan yang terdaftar dalam Bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2016 dan menggunakan purvosive sampling dengan penjelasan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian KETERANGAN TOTAL 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI s/d 2016 254 - Perusahaan yang lsiting diatas 2011 76 - Data tidak lengkap 34 - Perusahaan yang tidak menerima keputusan kredit baru dari tahun 2012-2016 56 Jumlah perusahaan yang masuk kriteria 88 2. Jumlah observasi keputusan kredit baru 1297 3. Jumlah observasi keputusan Firm value 440 - DTN negatif 1 - Utang dari bank luar negeri 3 - Utang bank dalam bentuk sindikasi 4 - Tidak menerima keputusan kredit baru 7 - Tidak diketahui market value 9 Total data observasi keputusan kredit yang dapat uji 1267 Total data observasi Firm Value yang dapat uji 416 Sumber: Olahan Peneliti, 2018 Berikut merupakan perusahaan-perusahaan dalam sektor jasa non keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, yang menjadi objek dalam penelitian ini.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Universitas Kristen Petra
40
4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1. Gambaran Objek Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada
sektor jasa non keungan yang terdaftar dalam Bursa efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2011-2016 dan menggunakan purvosive sampling dengan penjelasan dengan
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Sampel penelitian
KETERANGAN TOTAL 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI s/d 2016 254 - Perusahaan yang lsiting diatas 2011 76 - Data tidak lengkap 34 - Perusahaan yang tidak menerima keputusan kredit baru dari
tahun 2012-2016 56
Jumlah perusahaan yang masuk kriteria 88 2. Jumlah observasi keputusan kredit baru 1297 3. Jumlah observasi keputusan Firm value 440
- DTN negatif 1 - Utang dari bank luar negeri 3 - Utang bank dalam bentuk sindikasi 4 - Tidak menerima keputusan kredit baru 7 - Tidak diketahui market value 9 Total data observasi keputusan kredit yang dapat uji 1267 Total data observasi Firm Value yang dapat uji 416
Sumber: Olahan Peneliti, 2018
Berikut merupakan perusahaan-perusahaan dalam sektor jasa non
keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, yang menjadi objek dalam
penelitian ini.
Universitas Kristen Petra
41
Tabel 4.2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
Kode Perusahaan Perusahaan
ABBA PT. Mahaka Media Tbk ABMM PT. ABM Investama Tbk ACES PT. Ace Hardware Indonesia Tbk ADHI PT. Adhi Karya Tbk AKRA PT. AKR Corporindo Tbk AMRT PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk ASGR PT. Astra Graphia Tbk BAPA PT. Bekasi Asri Pemula Tbk BAYU PT. Bayu Buana Tbk BHIT PT. MNC Investama Tbk BIPP PT. Bhuwanatala Indah Permai Tbk BKSL PT. Sentul City Tbk BMSR PT. Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMTR PT. Global Mediacom Tbk BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk BUVA PT. Bukit Uluwatu Villa Tbk CLPI PT. Colorpak Indonesia Tbk
CMPP PT. AirAsia Indonesia Tbk CNKO PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk COWL PT. Cowell Development Tbk CSAP PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk CTRA PT. Ciputra Development Tbk DART PT. Duta Anggada Realty Tbk DGIK PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk DILD PT. Intiland Development Tbk DSSA PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk DUTI PT. Duta Pertiwi Tbk ELTY PT. Bakrieland Development Tbk EMDE PT. Megapolitan Developments Tbk EPMT PT. Enseval Putera Megatrading Tbk ERAA PT. Erajaya Swasembada Tbk EXCL PT. XL Axiata Tbk FISH PT. FKS Multi Agro Tbk FMII PT. Fortune Mate Indonesia Tbk
FORU PT. Fortune Indonesia Tbk
Universitas Kristen Petra
42
GEMA PT. Gema Grahasarana Tbk GIAA PT. Garuda Indonesia Tbk GPRA PT. Perdana Gapuraprima Tbk GWSA PT. Greenwood Sejahtera Tbk HERO PT. Hero Supermarket Tbk INPP PT. Indonesian Paradise Property Tbk JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk JTPE PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
KBLV PT. First Media Tbk KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk
KOBX PT. Kobexindo Tractors Tbk KPIG PT. MNC Land Tbk LAPD PT. Leyand International Tbk LPCK PT. Lippo Cikarang Tbk LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk LPLI PT. Star Pacific Tbk LTLS PT. Lautan Luas Tbk MAMI PT. Mas Murni Indonesia Tbk MAPI PT. Mitra Adiperkasa Tbk MDLN PT. Modernland Realty Tbk MDRN PT. Modern Internasional Tbk MICE PT. Multi Indocitra Tbk MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk MIRA PT. Mitra International Resources Tbk MLPL PT. Multipolar Tbk MNCN PT. Media Nusantara Citra Tbk MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk MTLA PT. Metropolitan Land Tbk MYRX PT. Hanson International Tbk OKAS PT. Ancora Indonesia Resources Tbk PANR PT. Panorama Sentrawisata Tbk PGLI PT. Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk PLAS PT. Polaris Investama Tbk PTPP PT. Pembangunan Perumahan Tbk PTSP PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk
PWON PT. Pakuwon Jati Tbk. SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk SMDM PT. Suryamas Dutamakmur Tbk SMDR PT. Samudera Indonesia Tbk SMRA PT. Summarecon Agung Tbk
Universitas Kristen Petra
43
SRAJ PT. Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk
TGKA PT. Tigaraksa Satria Tbk TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TMAS PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk TMPO PT. Tempo Inti Media Tbk TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk TRAM PT. Trada Alam Minera Tbk TURI PT. Tunas Ridean Tbk UNTR PT. United Tractors Tbk WICO PT. Wicaksana Overseas International Tbk WIKA PT. Wijaya Karya Tbk
Sumber: Olahan Peneliti, 2018
Tabel 4.2. menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel pada
penelitian ini berjumlah 88. Tahun penelitian yang digunakan dari tahun 2012
sampai dengan 2016.
4.2. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk menunjukan gambaran
umum nilai minimum (min), nilai maksimum (max), rata-rata (mean) dan standar
deviasi dari masing-masing variabel penelitian yaitu untuk model 1 dan 2 terdiri
dari utang bank, debt to tangible net worth ratio (DTN), net profit margin (NPM),
jenis bank, tangibilitas, ukuran perusahaan (Firm size), ukuran bank (Bank size).
Dan untuk data model 3 terdiri dari nilai perusahaan (Tobinq), utang bank, other
leverage, dan ukuran perusahaan (Firm size). Berikut merupakan hasil analisisnya
yang digambarkan melalui data statistik deskriptif penelitian Model 1 dan 2, serta
Model 3.
4.2.1. Model 1 dan Model 2
Dibawah ini merupakan tabel hasil analisis Data Statistik Deskriptif
Variabel Penelitian untuk Model 1 dan Model 2.
Universitas Kristen Petra
44
Tabel 4.3. Data statistik deskriptif variabel penelitian model 1 dan 2
Descriptive Statistics
Ket N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Utang Bank 1267 500000000 8705000000000 295415790089 607944420895
Hasil uji statistik pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel Firm Value
pada perusahaan Political Connection yang di ukur dengan rasio TobinQ dari
jumlah sampel 254 memiliki nilai maximum sebesar 3,3859 yaitu pada PT Hero
Supermarket Tbk tahun 2013 dan nilai minimum sebesar 0,2559 yaitu pada PT Star
Pacific Tbk pada tahun 2013, sedangkan nilai rata-rata (mean) yaitu 1,2789 dan
standar deviasi sebesar 0,5703 dan Hasil uji statistik pada tabel 4.5 menunjukkan
bahwa variabel Firm Value pada perusahaan Non Political Connection yang di ukur
dengan rasio TobinQ dari jumlah sampel 137 memiliki nilai maximum sebesar
3,0706 yaitu pada PT Pioneerindo Gourmet International Tbk tahun 2013 dan nilai
minimum sebesar 0,2198 yaitu pada PT Greenwood Sejahtera Tbk pada tahun
2016, sedangkan nilai rata-rata (mean) yaitu 1,1895 dan standar deviasi sebesar
0,5120
4.2.2.2. Variabel Independen
4.2.2.2.1. Pemberian Kredit Bank
Hasil uji statistik pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel pemberian
kredit bank terhadap firm value pada perusahaan Political Connection dari jumlah
sampel 254 memiliki nilai maximum sebesar Rp. 19.407.000.000.000 yaitu pada
PT. Wijaya Karya Tbk tahun 2016 dan nilai minimum sebesar 3.750.000.000 yaitu
pada PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai
rata-rata (mean) yaitu Rp.1.183.311.695.331 dan standar deviasi sebesar Rp.
2.178.809.452.338 dan Hasil uji statistik pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa
variabel pemberian kredit bank terhadap firm value pada perusahaan Non Political
Connection dari jumlah sampel 137 memiliki nilai maximum sebesar
Rp.4.720.000.000.000 yaitu pada PT. Erajaya Swasembada Tbk tahun 2015 dan
nilai minimum sebesar Rp.500.000.000 yaitu pada PT. Star Pacific Tbk pada tahun
2012, sedangkan nilai rata-rata (mean) yaitu Rp.479.409.999.781 dan standar
deviasi sebesar Rp. 697.272.819.291
Universitas Kristen Petra
48
4.2.2.3. Variabel Kontrol
4.2.2.3.1. Other Leverage
Hasil uji statistik pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel other
leverage terhadap firm value pada perusahaan Political Connection dari jumlah
sampel 254 memiliki nilai maximum sebesar 0,8401 yaitu pada PT. Pembangunan
Perumahan Tbk pada tahun 2016 dan nilai minimum sebesar 0,0184 yaitu pada PT.
Hanson International Tbk pada tahun 2014, sedangkan nilai rata-rata (mean) yaitu
0,3547 dan standar deviasi sebesar 0,1901 dan Hasil uji statistik pada tabel 4.5
menunjukkan bahwa variabel other leverage terhadap firm value pada perusahaan
Non Political Connection dari jumlah sampel 137 memiliki nilai maximum sebesar
0,5470 yaitu pada PT. Panorama Sentrawisata Tbk pada tahun 2016 dan nilai
minimum sebesar 0,0412 yaitu pada PT Bukit Uluwatu Villa Tbk pada tahun 2013,
sedangkan nilai rata-rata (mean) yaitu 0,3044 dan standar deviasi sebesar 0,1474.
4.2.2.3.2. Ukuran Perusahaan
Hasil uji statistik pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel ukuran
perusahaan (firm size) terhadap firm value pada perusahaan Political Connection
dari jumlah sampel 254 memiliki nilai maximum sebesar 32,7441 yaitu pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2016 dan nilai minimum sebesar
24,7612 yaitu pada PT. Air Asia Indonesia Tbk pada tahun 2012, sedangkan nilai
rata-rata (mean) yaitu 29,2600 dan standar deviasi sebesar 1,4604 dan Hasil uji
statistik pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (firm size)
terhadap firm value pada perusahaan Non Political Connection dari jumlah sampel
137 memiliki nilai maximum sebesar 30,4507 yaitu pada PT. Pakuwon Jati Tbk
pada tahun 2015 dan nilai minimum sebesar 24,4990 yaitu pada PT. Pembangunan
Graha Lestari Indah pada tahun 2012, sedangkan nilai rata-rata (mean) yaitu
27,7430 dan standar deviasi sebesar 1,3655
Universitas Kristen Petra
49
4.3. Analisa dan Pembahasan
4.3.1. Uji Asumsi Klasik Model 1 dan 2
Untuk menentukan apakah koefisien regresi dari model yang telah ada
dapat diterima, maka diperlukan pengujian terhadap kemungkinan adanya
kesalahan asumsi klasik. Berikut ini merupakan hasil asumsi klasik Model 1 dan 2.
4.3.1.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi
memiliki distribusi yang normal atau tidak. Pengujian normalitas ini dapat
menggunakan uji probability plot. Untuk uji probability plot jika titik-titik pada
grafik mendekati garis diagonal maka model tersebut dianggap signifikan. Berikut
ini hasil uji normalitas pada residual Model 1 dan 2 :
Gambar 4.1 Normal plot residual model 1
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Gambar 4.1 menjelaskan bahwa residual pada Model 1 telah memenuhi
syarat asumsi normal. Hal tersebut dapat diketahui dengan dilihat dari gambar 4.1
yang menunjukkan bahwa plot-plot residual berada disekitar garis normal. Dengan
demikian Model 1 dengan variable dependen Pemberian Kredit Bank (Y) danan
Variabel Independen adalah Political Connection (X1), DTN (X2), NPM (X3),
Tangibilitas (X4), Firm Size (X5), Bank Size (X6), Jenis Bank (X7), RL (X8),
Industry (X9), Dan Years (X10) berdistribusi normal.
Universitas Kristen Petra
50
Gambar 4.2 Normal plot residual model 2
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Gambar 4.2 menjelaskan bahwa residual pada Model 2 telah memenuhi
syarat asumsi normal. Hal tersebut dapat diketahui dengan dilihat dari gambar 4.2
yang menunjukkan bahwa plot-plot residual berada disekitar garis normal. Dengan
demikian Model 2 dengan variable dependen Pemberian Kredit Bank (Y) dan
variabel independen adalah Political Connection (X1), DTN (X2), NPM (X3),
Tangibilitas (X4), Firm Size (X5), Bank Size (X6), Jenis Bank (X7), RL (X8),
Industry (X9), dan Years (X10), Political Connection*DTN (X11) dan Political
Connection *NPM (X12) berdistribusi normal.
4.3.1.2. Uji Multikolonieritas
Tujuan dilakukannya Uji Multikolonieritas yaiti untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang disebut baik jika tidak terjadi korelasi antar variabel. Jika saling
berkorelasi antar variabel maka disebut tidak ortogonal. Uji ini dapat dilakukan
dengan nilai determinasi (𝑅#), menganalisis matriks korelasi variabel, dan dapat
juga dilihat dari (I) nilai tolerance lebih dari 0.1 dan lawannya variance inflation
factor (VIF) kurang dari 10. Berikut merupakan nilai VIF yang di hasilkan oleh
Model 1 dan 2 :
Universitas Kristen Petra
51
Tabel 4.6 Hasil uji multikolonearitas model 1
No Variabel Tolerance VIF Keterangan
1 DTN 0,954 1,048 Tidak ada Multikolinearitas 2 NPM 0,971 1,030 Tidak ada Multikolinearitas 3 TANG 0,753 1,327 Tidak ada Multikolinearitas 4 FIRM SIZE 0,831 1,204 Tidak ada Multikolinearitas 5 POLCON 0,900 1,111 Tidak ada Multikolinearitas 6 BANK SIZE 0,711 1,407 Tidak ada Multikolinearitas 7 JENIS BANK 0,716 1,396 Tidak ada Multikolinearitas 8 RL 0,960 1,042 Tidak ada Multikolinearitas 9 PROPERTY 0,912 1,097 Tidak ada Multikolinearitas
10 TRADE 0,718 1,392 Tidak ada Multikolinearitas 11 @2013 0,622 1,608 Tidak ada Multikolinearitas 12 @2014 0,631 1,585 Tidak ada Multikolinearitas 13 @2015 0,606 1,651 Tidak ada Multikolinearitas 14 @2016 0,618 1,617 Tidak ada Multikolinearitas a. Dependent Variable: LN PAGU
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Tabel 4.6 memberikan hasil antara variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai VIF pada variabel dependen
PEMBERIAN KREDIT BANK (Y) dan variabel independen Political Connection
Jenis Bank (X7), RL (X8), Industry (X9), dan Years (X10) yang tidak melebihi
angka 10 dan nilai tolerance pada variabel lebih dari 0,1.
Tabel 4.7 Hasil uji multikolonearitas model 2
No Variabel Tolerance VIF Keterangan
1 DTN 0,854 1,171 Tidak ada Multikolinearitas 2 NPM 0,643 1,555 Tidak ada Multikolinearitas 3 TANG 0,733 1,364 Tidak ada Multikolinearitas 4 FIRM SIZE 0,828 1,207 Tidak ada Multikolinearitas 5 POLCON 0,384 2,606 Tidak ada Multikolinearitas 6 BANK SIZE 0,710 1,408 Tidak ada Multikolinearitas 7 JENIS BANK 0,716 1,396 Tidak ada Multikolinearitas
Universitas Kristen Petra
52
8 RL 0,951 1,052 Tidak ada Multikolinearitas 9 PROPERTY 0,890 1,123 Tidak ada Multikolinearitas 10 TRADE 0,715 1,398 Tidak ada Multikolinearitas 11 @2013 0,621 1,610 Tidak ada Multikolinearitas 12 @2014 0,631 1,585 Tidak ada Multikolinearitas 13 @2015 0,601 1,665 Tidak ada Multikolinearitas 14 @2016 0,615 1,625 Tidak ada Multikolinearitas 15 PC*DTN 0,402 2,485 Tidak ada Multikolinearitas 16 PC*NPM 0,600 1,668 Tidak ada Multikolinearitas a Dependent Variable: LN PAGU
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Tabel 4.7 memberikan hasil antara variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai VIF pada variabel dependen
PEMBERIAN KREDIT BANK (Y) dan variabel independen adalah Political
Size (X6), Jenis Bank (X7), RL (X8), Industry (X9), dan Years (X10), Political
Connection*DTN (X11) dan Political Connection*NPM (X12) yang tidak
melebihi angka 10 dan nilai tolerance pada variabel lebih dari 0,1.
4.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji sebuah model regresi
memiliki ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Homokedastisitas terjadi jika tidak ada perubahan dari varians
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Sedangkan
heteroskedastisitas terjadi jika varians residualnya berbeda. Hal tersebut dilakukan
dengan cara melihat di grafik scatterplot dengan melihat pola tertentu. Suatu model
regresi dikatakan baik jika titik-titik pada grafik tidak membentuk pola yang jelas
serta juga titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
(Homokedastisitas). Berikut merupakan hasil Model 1 dan 2 :
Universitas Kristen Petra
53
Gambar 4.3 Grafik uji heteroskrdastisitas model 1
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Gambar 4.3 menunjukan bahwa titik-titik menyebar tidak membentuk
pola yang berbentuk khas dengan demikian hasil ini menunjukan bahwa tidak
adanya hubungan anatara variabel penggangu dengan variabel bebas yang
menyebabkan variabel dependen Pemberian Kredit Bank (Y) dan variabel
independen adalah Political Connection (X1), DTN (X2), NPM (X3), Tangibilitas
(X4), Firm Size (X5), Bank Size (X6), Jenis Bank (X7), RL (X8), Industry (X9),
dan Years (X10) tidak terkena gejala heteroskedastis atau dengan homoskedastis.
Gambar 4.4 Grafik uji heteroskrdastisitas model 2
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
-4-3-2-101234
-4 -2 0 2 4 6 8
Regressio
nStud
entized
Residua
l
RegressionStandardizedPredictedValue
Scatterplot
-4-3-2-101234
-4 -2 0 2 4 6 8
Regressio
nStud
entized
Residua
l
RegressionStandardizedPredictedValue
Scatterplot
Universitas Kristen Petra
54
Gambar 4.4 menunjukan bahwa titik-titik menyebar tidak membentuk
pola yang berbentuk khas dengan demikian hasil ini menunjukan bahwa tidak
adanya hubungan anatara variabel penggangu dengan variabel bebas yang
menyebabkan variable dependen Pemberian Kredit Bank (Y) dan variabel
independen adalah Political Connection (X1), DTN (X2), NPM (X3), Tangibilitas
(X4), Firm Size (X5), Bank Size (X6), Jenis Bank (X7), RL (X8), Industry (X9),
dan Years (X10), Political Connection *DTN (X11) dan Political Connection
*NPM (X12) tidak terkena gejala heteroskedastis atau dengan homoskedastis.
4.3.2. Uji Asumsi Klasik Model 3
Untuk menentukan apakah koefisien regresi dari model yang telah ada
dapat diterima, maka diperlukan pengujian terhadap kemungkinan adanya
kesalahan asumsi klasik. Berikut ini merupakan hasil asumsi klasik Model 3.
4.3.2.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi
memiliki distribusi yang normal atau tidak. Pengujian normalitas ini dapat
menggunakan uji probability plot. Untuk uji probability plot jika titik-titik pada
grafik mendekati garis diagonal maka model tersebut dianggap signifikan. Pada
model 3 ini dilakukan pengurangan data outlier sebanyak 25 sehingga data yang
diuji sebanyak 391 dari 416 data observasi. Hal tersebut terjadi karena di temukan
data yang memilki nilai yang ekstrim. Pengurangan data outlier pada tiap model
berdasarkan nilai yang ekstrim dari setiap variabel dependen. Salah satu data nilai
ekstrim pada model 1 adalah PT. Ace Hardware Indonesia Tbk pada tahun 2013
memiliki Nilai perusahaan (firm value) yaitu sebesar 7,49. Sedangkan nilai rata-rata
(mean) dari Nilai perusahaan (Firm value) sebesar 1,279. Data dengan nilai yang
ekstrim tersebut dapat menyebabkan penyebaran data tidak berdistribusi secara
normal sehingga harus dilakukan proses outlier. Berikut ini hasil uji normalitas
pada residual Model 3 setelah dilakukan outlier :
Universitas Kristen Petra
55
Gambar 4.5 Normal plot residual model 3
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Gambar 4.5 menjelaskan bahwa residual pada Model 5 telah memenuhi
syarat asumsi normal. Hal tersebut dapat diketahui dengan dilihat dari gambar 4.5
yang menunjukkan bahwa plot-plot residual berada disekitar garis normal. Dengan
demikian Model 5 dengan variable dependen Firm Value (Y) dan variabel
independen adalah Pemberian Kredit Bank (X1), Firm Size (X2), Other Leverage
(X3), Years (X4), dan Industry (X5) berdistribusi normal.
4.3.2.2. Uji Multikolonieritas
Tujuan dilakukannya Uji Multikolonieritas yaiti untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang disebut baik jika tidak terjadi korelasi antar variabel. Jika saling
berkorelasi antar variabel maka disebut tidak ortogonal. Uji ini dapat dilakukan
dengan nilai determinasi (𝑅#), menganalisis matriks korelasi variabel, dan dapat
juga dilihat dari (I) nilai tolerance lebih dari 0.1 dan lawannya variance inflation
factor (VIF) kurang dari 10. Berikut merupakan nilai VIF yang di hasilkan oleh
Model 3 :
Universitas Kristen Petra
56
Tabel 4.8 Hasil uji multikolonearitas model 3
No Variabel Tolerance VIF Keterangan
1 LN TOTAL PAGU 0,537 1,862 Tidak ada Multikolinearitas 2 OT 0,884 1,131 Tidak ada Multikolinearitas 3 FIRM SIZE 0,522 1,916 Tidak ada Multikolinearitas 4 @2013 0,611 1,638 Tidak ada Multikolinearitas 5 @2014 0,602 1,660 Tidak ada Multikolinearitas 6 @2015 0,600 1,667 Tidak ada Multikolinearitas 7 @2016 0,620 1,613 Tidak ada Multikolinearitas 8 PROPERTY 0,324 3,085 Tidak ada Multikolinearitas 9 TRADE 0,321 3,119 Tidak ada Multikolinearitas
a Dependent Variable: TOBINQ
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Tabel 4.8 memberikan hasil antara variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai VIF pada variabel dependen
Firm Value (Y) dan variabel independen adalah Pemberian Kredit Bank (X1), Firm
Size (X2), Other Leverage (X3), Years (X4), dan Industry (X5) yang tidak melebihi
angka 10 dan nilai tolerance pada variabel lebih dari 0,1.
4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji sebuah model regresi
memiliki ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Homokedastisitas terjadi jika tidak ada perubahan dari varians
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Sedangkan
heteroskedastisitas terjadi jika varians residualnya berbeda. Hal tersebut dilakukan
dengan cara melihat di grafik scatterplot dengan melihat pola tertentu. Suatu model
regresi dikatakan baik jika titik-titik pada grafik tidak membentuk pola yang jelas
serta juga titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
(Homokedastisitas). Berikut merupakan hasil Model 3 :
Universitas Kristen Petra
57
Gambar 4.6 Grafik uji heteroskrdastisitas model 3
Sumber: Hasil Olahan SPSS, 2018
Gambar 4.6 menunjukan bahwa titik-titik menyebar tidak membentuk pola
yang berbentuk khas dengan demikian hasil ini menunjukan bahwa tidak adanya
hubungan anatara variabel penggangu dengan variabel bebas yang menyebabkan
variable dependen Firm Value (Y) dan variabel independen adalah Pemberian
Kredit Bank (X1), Firm Size (X2), Other Leverage (X3), Years (X4), dan Industry
(X5) tidak terkena gejala heteroskedastis atau dengan homoskedastis.
4.3.3. Analisis Regresi Linier Berganda Dan Modarated Regression Analysis
(MRA)
4.3.3.1. Model 1
Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan analisis regresi linier
berganda Model 1 dengan variable dependen Pemberian Kredit Bank (Y) dan
variabel independen adalah DTN (X1), NPM (X2), Political Connection (X3),
Tangibilitas (X4), Firm Size (X5), RL (X6), Bank Size (X7), Jenis Bank (X8),