Top Banner
MEKANISME PENULARAN PENYAKIT MALARIA
33

3_mekanisme Penularan Penyakit Malaria

Oct 10, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MEKANISME PENULARAN PENYAKIT MALARIA

  • Malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor (vector-borne Desease), dan disebabkan oleh parasit Protozoa (Plasmodium) yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles betina (WHO, 2000).Pada manusia hanya 4 species yang dapat berkembang yaitu Plasmodium falsiparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae,dan Plasmodium ovale

  • Cara Penualaran Malaria1. Natural Infection (Alamiah)

  • Orang Sakit MalariaDigigit nyamuk (vektor) penyebar penyakit malaria. Saat nyamuk menghisap darah orang sakit itu, maka akan terbawa parasit malaria yang ada dalam darahNyamuk vektor penyebab penyakitNyamuk yang telah menghisap darah orang sakit akan terinfeksi oleh parasit malaria. Dalam tubuh nyamuk terjadi siklus hidup parasit malaria (seksual).Orang SehatDigigit nyamuk malaria yang telah terinfeksi oleh plasmodium. Pada saat menggigit maka parasit malaria yang ada dalam tubuh nyamuk masuk ke dalam darah manusia. Kemudian manusia sehat akan menjadi sakit. Dalam tubuh manusia akan terjadi siklus hidup parasit malaria (aseksual)Nyamuk vektor penyebar penyakitNyamuk yang terinfeksi parasit malaria (sporozoit) menggigit orang sehat.

  • 2. Penularan tidak Alamiaha. Congenital (Malarian bawaan)Terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya menderita malaria. Penularan terjadi melalui tali pusat atau plasenta.b. MekanikPenularan terjadi melalui transfusi darah atau melalaui jarum suntik. Penularan banyak terjadi pada para morfinis yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril, pernah dilaporkan terjadi di rumah sakit Bandung, 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intravena dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana alat suntik tersebut seharusnya dibuang sekali pakai.

  • 2. Penularan tidak Alamiahc.Oral/MulutCara penularan ini pernah dibukti pada burung, ayam (P. Gallinasium), burung dara (P. Relection) dan monyet (P. Knowlesi).

  • Siklus Hidup Parasit MalariaSiklus hidup malaria ada dua, yaitu di dalam tubuh nyamuk Anopheles dan di dalam tubuh manusia. Siklus hidup parasit malaria di dalam tubuh nyamuk disebut siklus kehidupan seksual yaitu Sporogoni, sedangkan kehidupan di luar tubuh nyamuk (dalam tubuh manusia) disebut siklus kehidupan aseksual yaitu Skizogoni/sizogoni

  • Pembiakan SeksualPerkembangan seksual : Pembiakan terjadi di dalam tubuh nyamuk melalui proses sporogomi. Bila mikrogametosit (sel jantan) dan makrogametosit (sel betina) terhisap oleh vektor bersama darah penderita, maka proses perkawinan antara ke dua sel kelamin akan terjadi

  • Dari proses ini akan terbentuk zigot yg kemudian akan berubah menjadi ookinet dan selanjutnya menjadi ookista. Terakhir ookista pecah dan membentuk sporozoit yg tinggal dalam kelenjar ludah vektor (nyamuk)Mikro + MakroZigotookinetookistaSporozoit

  • Perubahan dari mikrogametosit + makrogametosit sampai menjadi sporozoit di dalam tubuh vektor di sebut masa tunas ekstrinsik atau siklus sporogoniJumlah sporokista pada setiap ookista dan lamanya siklus sporogoni pada masing-masing spesies plasmodium berbeda, yaitu :

  • Plasmodium vivax & ovale : Jumlah sporozoit dalam ookista 30 40 butir, siklus sporogoni 8 9 hariPlasmodium falsifarum: 1012 butir & 10 hariPalsmodium malariae : 6 8 butir & 26-28 hari

  • Pembiakan AseksualPembiakan terjadi dalam tubuh manusia melalui proses sizogoni yg terjadi melalui proses pembelahan sel secara gandaSetelah nyamuk anopheles yg mengandung parasit malaria menggigit manusia, maka keluarlah sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati

  • Parasit malaria pd siklus hidupnya membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (eksoeritrositer)Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit/kriptozoit yg masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer), mulai bentuk tropozoit muda sampai sizon matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit

  • Merosoit sebagian besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yg siap untuk diisap oleh nyamuk anopheles betina dan melanjutkan siklus hidup dalam tubuh nyamuk (stadium sporogoni)

  • Siklus Seksual dimulai bersatunya gamet jantan betina (9)

  • Seksual cycleAseksual cycle

  • Apabila gametosit tertelan nyamuk ketika sedang menghisap darah, gametosit akan menjadi matang dan tumbuh sebagai gamet dalam usus nyamuk. Inti mikrogamet jantan akan membelah melalui proses eksflagelasi. Mikrogamet keluar dari eritrosit, akan bergerak dan melakukan penetrasi ke makrogamet betina. Stadium fertilisasi ini disebut zygot. Zygot akan memanjang dan bergerak dan ini disebut ookinet.

  • Stadium ini bermigrasi ke usus tengah nyamuk, membentuk dinding tipis dan tumbuh menjadi ookista, dan membesar hingga masuk ke Hemocoel nyamuk. Dalam beberapa hari sampai 2 minggu, ookista menjadi matang dan mengandung beratus-ratus Sporozoit. Apabila ookista pecah, Sporozoit akan beredar di seluruh tubuh nyamuk dan sebagian menuju ke kelenjar ludah. Apabila kemudian nyamuk mengisap darah, Sporozoit bersama air liurnya akan masuk ke dalam tubuh hospes. Waktu yg diperlukan sampai proses ini adalah 8 35 hari, tergantung kondisi lingkungan & jenis parasitnya

  • Cara penularan dan siklus hidup parasit malaria

  • Pengendalian/Proteksi Terhadap Digitan NyamukLarvasidin (Untuk Larva)KelambunisasiPenggunaan Obat anti nyamukyaitu obat anti nyamuk bakar (fumigan),obat nyamuk semprot (Aerosol), obat nyamuk listrik (Elektrik) dan zat penolak nyamuk (Repellent).Manajemen Lingkungan

  • Mekanisme Penularan Virus DengueVirus DengueDBD pertama kali terjadi di Surabaya pada tahun 1968Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengueyang termasuk kelompok B Arthtropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4) secara antigenik sangat mirip satu dengan lainnya, tetapi tidak dapat menghasilkan proteksi silang yang lengkap setelah terinfeksi oleh salah satu tipe. Keempat serotipe virus dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang bera

  • Gambar 1.1 Virus Dengue dengan TEM micrograph

  • Klasifikasi VirusGroup: Group IV ((+)ssRNA)Family:FlaviviridaeGenus:FlavivirusSpecies:Dengue virus

  • Mekanisme Penularan Virus DengueVektorVirus dengue ditularkan kepada manusia terutama melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Selain itu dapat juga ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain yang merupakan vektor yang kurang berperan. Nyamuk Aedes aegypti hidup di daerah tropis dan subtropis dengan suhu 28-32OC dan kelembaban yang tinggi serta tidak dapat hidup di ketinggian 1000 m. Vektor utama untuk arbovirus bersifat multiple bitter, antropofilik, dapat hidup di alam bebas, terbang siang hari (jam 08.00-10.00 dan 14.00-16.00), jarak terbang 100 m 1 km, dan ditularkan oleh nyamuk betina yang terinfeksi.

  • Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial).[2] Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk

  • Cara PenularanVirus yang ada di kelenjar ludah nyamuk ditularkan ke manusia melalui gigitan. Kemudian virus bereplikasi di dalam tubuh manusia pada organ targetnya seperti makrofag, monosit, dan sel Kuppfer kemudian menginfeksi sel-sel darah putih dan jaringan limfatik. Virus dilepaskan dan bersirkulasi dalam darah. Di tubuh manusia virus memerlukan waktu masa tunas intrinsik 4-6 hari sebelum menimbulkan penyakit. Nyamuk kedua akan menghisap virus yang ada di darah manusia.

  • Cara PenularanKemudian virus bereplikasi di usus dan organ lain yang selanjutnya akan menginfeksi kelenjar ludah nyamuk. Virus bereplikasi dalam kelenjar ludah nyamuk untuk selanjutnya siap-siap ditularkan kembali kepada manusia lainnya. Periode ini disebut masa tunas ekstrinsik yaitu 8-10 hari. Sekali virus dapat masuk dan berkembangbiak dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut akan dapat emnularkan virus selama hidupnya (infektif).

  • EpidemiologiInfeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke-18 seperti yang dilaporkan oleh David Bylon, dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam lima hari (vijfdaagse koorts) kadang juga disebut sebagai demam sendi (knokkel koorts). Disebut demikian karena demam yang terjadi menghilang dalam 5 hari disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala.

  • Di Indonesia, pertama sekali dijumpai di Surabaya pada tahun 1968 dan kemudian disusul dengan daerah-daerah yang lain. Jumlah penderita menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, dan penyakit ini banyak terjadi di kota-kota yang padat penduduknya. Akan tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini, penyakit ini juga berjangkit di daerah pedesaan.Berdasarkan penelitian di Indonesia dari tahun 1968-1995 kelompok umur yang paling sering terkena ialah 5 14 tahun walaupun saat ini makin banyak kelompok umur lebih tua menderita DBD. Saat ini jumlah kasus masih tetap tinggi rata-rata 10-25/100.000 penduduk, namun angka kematian telah menurun bermakna < 2%.

  • Pemutusan Mata Rantai Penularan DBD (Aedes Aegypti)Melenyapkan penyebab penyakit (virus dengue)Isolasi penderitaMencegah gigitan NyamukMengendalikan Vektor

  • Cara PenularanVirus yang ada di kelenjar ludah nyamuk ditularkan ke manusia melalui gigitan. Kemudian virus bereplikasi di dalam tubuh manusia pada organ targetnya seperti makrofag, monosit, dan sel Kuppfer kemudian menginfeksi sel-sel darah putih dan jaringan limfatik. Virus dilepaskan dan bersirkulasi dalam darah. Di tubuh manusia virus memerlukan waktu masa tunas intrinsik 4-6 hari sebelum menimbulkan penyakit. Nyamuk kedua akan menghisap virus yang ada di darah manusia. Kemudian virus bereplikasi di usus dan organ lain yang selanjutnya akan menginfeksi kelenjar ludah nyamuk. Virus bereplikasi dalam kelenjar ludah nyamuk untuk selanjutnya siap-siap ditularkan kembali kepada manusia lainnya. Periode ini disebut masa tunas ekstrinsik yaitu 8-10 hari. Sekali virus dapat masuk dan berkembangbiak dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut akan dapat emnularkan virus selama hidupnya (infektif).