BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metode geomagnet adalah salah satu metode dalam geofisika yang memanfaatkan sifat kemagnetan batuan bumi yang dapat dipandang sebagai dipole (kutub utara dan selatan magnetik) serta mempunyai medan magnet yang tidak konstan. Artinya besar medan magnet tersebut berubah terhadap waktu. Hal ini terjadi akibat pembalikan kutub magnetik bumi, pada waktu tertentu kutub positif berubah menjadi negatif. Pada saat perubahan kutub-kutub tersebut dalam selang waktu tertentu harus melalui kondisi netral, kondisi ini menyebabkan bumi tidak memiliki medan magnet atau netral. Sehingga pada selang waktu ini biasanya diikuti musnahnya beberapa spesies penghuni bumi. Dari kondisi ini juga dapat digunakan untuk memprediksi umur bumi atau keadaan bumi yang ada.Pengukuran tidaklangsung di dalam tanah melainkan hanya melakukan pengukuran di atas permukaan. Untuk melakukan penyelidikan atau eksplorasi diharapkan dapat : a) Memahami prinsip kerja alat ukur magnetik (yaitu G-816 dan G-856). Metode Geomagnet 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Metode geomagnet adalah salah satu metode dalam geofisika yang
memanfaatkan sifat kemagnetan batuan bumi yang dapat dipandang sebagai
dipole (kutub utara dan selatan magnetik) serta mempunyai medan magnet yang
tidak konstan. Artinya besar medan magnet tersebut berubah terhadap waktu. Hal
ini terjadi akibat pembalikan kutub magnetik bumi, pada waktu tertentu kutub
positif berubah menjadi negatif. Pada saat perubahan kutub-kutub tersebut dalam
selang waktu tertentu harus melalui kondisi netral, kondisi ini menyebabkan bumi
tidak memiliki medan magnet atau netral. Sehingga pada selang waktu ini
biasanya diikuti musnahnya beberapa spesies penghuni bumi. Dari kondisi ini
juga dapat digunakan untuk memprediksi umur bumi atau keadaan bumi yang
ada.Pengukuran tidaklangsung di dalam tanah melainkan hanya melakukan
pengukuran di atas permukaan. Untuk melakukan penyelidikan atau eksplorasi
diharapkan dapat :
a) Memahami prinsip kerja alat ukur magnetik (yaitu G-816 dan G-856).
b) Mengerti cara pengambilan data geomagnetic dan pengolahannya.
c) Memperkirakan secara kualitatif dari benda-benda penyebab anomali.
Agar hasilpengolahan data tampil lebih baik maka pengolahan data
dibantu dengan program Surfer, sedangkan cara untuk interpretasi biasanya hanya
kualitatif, dimana harus memahami terlebih dahulu tentang peta IGRF
(International Geomagnetic Reference Field). Dalam IGRF ini disajikan 3 peta
kontur yang berlaku secara Internasional dan khusus Indonesia dibuat oleh
PUSLITBANG Geologi Bandung. Peta-peta tersebut adalah :
1) Peta Kontur Intensitas Magnetik Total (Yogyakarta ± 45.600 gamma).
2) Peta Kontur Inklinasi (Indonesia -40s/d -350).
3) Peta Kontur Deklinasi (Indonesia hampir 00).
Metode Geomagnet 1
Berdasarkan peta (Intensitas magnetik total), jika hasil pengukuran
geomagnetik menunjukkan penyimpangan terhadap intensitas magnetik total
berarti ada anomali, dan harga anomali berdasarkan peta inklinasi dan deklinasi
adalah positif di utara negatif di selatan.
1.2. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum Geomagnetik ini, diharapkan praktikandapat:
1) Mahasiswa dapat memahami dasar teori geomagnet.
2) Mahasiswa dapat melakukan pengukuran, pengolahan, dan interpretasi
data geomagnet.
3) Mahasiswa dapat menerapkan metode geomagnet untuk memprediksi
adanya benda magnetik di bawah permukaan tanah.
Metode Geomagnet 1
X H
F
In
D
Y
Z
BAB II
DASAR TEORI
Medan merupakan besaran fisika yang mempunyai nilai ditiap titik dalam
ruang. Jadi pada pengukuran medan magnet ini akan dipengaruhi oleh 3 medan
magnet, yaitu : Medan Magnet Utama, Medan Magnet Luar, dan Anomali
Magnetik Lokal.
2.1. Medan Magnet Utama
Magnet utama ini berasal dari bumi sendiri, dimana masing-masing
elemen magnetiknya dapat gambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1.
ElemenMagnetik
Keterangan gambar :
F = Vektor medan magnet (F = Field, selanjutnya ditulis T = Total)
H = Utara magnetik (Horizontal)
Metode Geomagnet 1
X = Utara geografi
Y = Timur geografi
Z = Komponen vertikal medan magnetbumi
D = Sudut deklinasi (Indonesia ~ o)
In = Sudut inklinasi (Indonesia : -40 s/d -350)
2.2. Medan Magnet Luar
Penyebab dari medan magnet luar ini ada hubunganya dengan aliran
listrik, yang terjadi pada lapisan yang terionisasi diatmosfir bagian luar. Misalnya:
badai magnet, terjadi setiap saat yang dapat menimbulkan amplitude sebesar
1.000 gamma atau lebih, kadang-kadang setiap 27 hari tergantung pada peristiwa
matahari.
2.3. Anomali Magnetik Lokal
Bila bumi tersusun dari bahan yang mempunyai kemagnetan homogen dan
berbentuk bundar, maka garis-garis gaya kemagnetan akan melintas secara ideal
dari satu kutub magnet kekutub magnet yang lain.
Akan tetapi bentuk bumi tidak bundar, mengalami pemipihan pada kedua
kutubnya. Disamping itu susunan bahannya pun tidak homogen, kenyataan ini
mengakibatkan perubahan-perubahan pada garis gaya kemagnetan. Perubahan Ini
berupa penyimpangan-penyimpangan yang dengan mudah dapat diamati di
permukaan bumi dan selanjutnya penyimpangan ini disebut Anomali Geomagnet.
Penyebab utama penyimpangan medan magnet utama yang menghasilkan
anomali magnetik lokal ini adalah karena perbedaan komposisi mineral yang
bersifat magnetik atau benda magnetik lainnya yang berada di dekat permukaan.
Untuk hasil pengukuran yang memberikan harga lebih besar atau lebih
kecil dari T tersebut yang dinamakan anomali dan nilai anomali ini tampak jelas
setelah dilakukan konturing (dibuat konturnya), sehingga ada klosur yang
membentuk puncak (positif) dan klosurnya yang berbentuk lembah (negatif)
antara puncak positif dan negatif ini terdapat benda penyebab anomali magnetik
lokal.
Metode Geomagnet 1
Adapun rumus untuk menghitung Anomali Geomagnet.
Dimana :
T obs =Data pengamatan (observasi) intensitas magnetik total (T) pada titik
pengukuran yang biasanya dalam bentuk grid.
T vh = Koreksi variasi harian dari harga pengamatan T yangdilakukan di BS.
T IGRF =Intensitas magnetik total dari IGRF yang diperkirakan dari petakontur
intensitas magnetik total untuk Indonesia dan harganya ditentukan di lapangan
sebagai BS. Sebagai contoh untuk DIY = ± 45.600 gamma (γ).
Metode Geomagnet 1
ΔT = T Obs ± T Vh - TIGRF
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Peralatan dan Perlengkapan yang Digunakan
Peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam praktikum geomagnet ini
adalah :
1) Magnetometer G-816, 1 buah.
2) Stop Watch, 1 buah.
3) Patok, 56 buah.
4) Alat tulis
5) Meteran, 1 buah.
6) Palu, 1 buah.
3.2. Kegiatan Pengukuran
3.2.1. Lokasi Simulasi Pengukuran
Dalam praktikum geomagnet lokasi yang digunakan untuk penyelidikan
adalah Utara Gedung Prodi Teknik Pertambangan. Dilaksanakan pukul 15.30
hingga pukul 17.00 WIB pada tanggal 30 September 2015.
3.2.2. Persiapan Alat
a) Pertama kali kita ambil perlengkapan dan peralatan untuk penyelidikan
geomagnet di Laboratorium Geofisika.
b) Peralatan dan perlengkapan dibawa ke lokasi yang akan diukur, dimana
lokasi tersebut telah diukur jaraknya dan diberi batas.
c) Pengukuran dimulai dengan mengambil suatu titik acuan, dimana bukan
merupakan daerah pengukuran, kemudian diukur intensitas magnetiknya
beberapa kali di titik itu. Pengukuran tersebut tidak boleh lebih dari 3
gamma dan hasilnya dirata-rata, maka akan didapat harga intensitas di
Metode Geomagnet 1
U
0,21 3,21 6,21 9,21 12,21 15,21 18,21
0,18 3,18 6,18 9,18 12,18 15,18 18,18
0,15 3,15 6,15 9,15 12,15 15,15 18,15
0,12 3,12 6,12 9,12 12,12 15,12 18,12
0,9 3,9 6,9 9,9 12,9 15,9 18,9
0,6 3,6 6,6 9,6 12,6 15,6 18,6
0,3 3,3 6,3 9,3 12,3 15,3 18,3
0,0 3,0 6,0 9,0 12,0 15,0 18,0
Base Station (BS).
Adapun bentuk lintasannya seperti di bawah ini :
Gambar 3.1.Lintasan Pengambilan Data Geomagnet Berdasarkan Cara Grid
3.2.3. Simulasi Pengukuran (Pengoperasian Alat)
Metode Geomagnet 1
21
18
15
12
BS
a) Alat magnetometer dibawa oleh salah seorang praktikan dan satu praktikan
yang membawa besi dimana merupakan satu rangkaian dari alat tersebut
dan yang lainnya mencatat data dan waktunya.
b) Pengukuran dimulai dari titik BS dan berlanjut ke titik (0,0), (0,3),….
(0,21) dan kembali lagi ke titik BS dan seterusnya.
c) Dalam pengukuran diukur intensitas magnetiknya beberapa kali dititik itu,
dimana pengukurannya tidak boleh melebihi 3 gamma dan hasilnya dirata-
rata.
BAB IV
Metode Geomagnet 1
21
18
15
12
PENGOLAHAN DATA
4.1. Hasil Perhitungan Data
Tabel 4.1.Hasil Perhitungan Data
No. Sta Waktu Pembacaan Rata-rata Kor. Varian ZBS 0 0 45599 45594 45599 45597.33 0 0