PENGANTAR 10 Oktober 2010 Adalah : zat yang sudah siap untuk kedokteran Sumber obat : tumbuhan, hewan, kimia mineral Farmakognosi : mengenal tumbuhan / zat yang terkandung dalam hewan dan tumbuhan Zat akitf : senyawa-senyawa dalam orang hidup yang menimbulkan kerja biologi Jadi farmasi : ilmu yang mempelajari mengenai biologis dan kimia suatu zat yang berkhasiat dalam ilmu kedokteran. Meliputi : - Farmakognosi - Kimia farmasi - Farmakologi (farmakodinamik) - Farmasi preparasi : - Farmasi Galenis - Farmasi sintesis - Resep/meracik Dragee : tablet salut gula Sintesis : reaksi kimia biasa Ilmu Resep : - Menulis resep : “Ars Prescribradi” - Membuat obat “Ars Preaparandi” Bahan obat : zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, menyembuhkan, meringankan dan mengenali penyakit Obat : bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan- bahan obat yang digunakan pada manusia dan hewan Racun (bahan perusak) : zat aktif yang kerjanya merusak Orang yang pertama kali : Plato --> tubuh merupakan suatu keseimbangan, jika sakit maka keseimbangan terganggu “Paraceleus” --> tubuh terdiri 3 unsur (sulfur, garam, Hg) Jika seseorang kekurangan belerang : dingin Jika seseorang kekurangan Hg : lumpuh Jika seseorang kekurangan garam : hipotensi “Gallens” --> 1550 SM di Mesir --> papirus di atas batu --> tertulis resep DepKes RI - Obat : bahan / campuran bahan organis atau non organis yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan, mencegah dan mendiagnosis penyakit pada manusia dan hewan - Obat rasional : terapi yang diberikan secara tepat dengan memperhatikan efektivitas dan keamanan obat, harga murah dan terjangkau. - Terapi yang tepat : - Pilihan tepat - Dosis tepat - Sediaan tepat - Cara pemakaian - Frekuensi dan waktu pemberian - .............. obat yang tepat - Tidak tepat jika : pemberian obat yang tidak perlu, waktu terlalu singkat / terlalu lama, pilihan obat yang salah, dosis, cara pemberian tidak tepat OBAT Macam sediaan : - Paten (obat jadi) - Formula sudah tertentu, tidak akan berubah-ubah --> Formula Officinale - Dibuat oleh pabrik - Racikan - Disusun oleh dokter dengan menuliskan bahan aktif di resep (Formula Magistrale) yang tidak boleh diubah-ubah oleh apotik - Sesuai kebutuhan pasien - Obat jadi Nama obat : - Generik (umum) - Nama dagang pabrik --> propiatery name (speciality) - Nama kimia untuk mengetahui sifat obat tersebut Contoh : 1. Asam asetil salisilat - Asetosal - Aspirin (Bayer) --> tidak untuk pasien gastritis 2. Iodokloro oksikinolon - Mioklinol - Enteroviform (Ciba), Enterosept 3. Amino benzil penisilin - Ampicilin - Amfipen (Organon), Penbritin 4. Anhidroksiprogestero - Etistero - Progestosil (Organon) Daftar Obat : 1. Daftar O (VMO) --> UU RI No. 9/1976 - Menyebabkan adiksi - Harus dengan resep dokter - O --> Opiat - Termasuk : a. Opium (kasar dan medisinal --> murni / Pulvis Opii) Getah buah muda yang dikeringkan (Papaver Somniferum (tidur)) Dalam opium terdapat : 1. Morfin (10%) 2. Kodein (metil morfin) 3. Thebasin 4. Pantopan 5. Nalorfin 6. Papaverin (tidak menyebabkan adiksi) Pulv / tab Doveri --> terdiri dari - Pulvis Opii 10 g
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGANTAR10 Oktober 2010
Adalah : zat yang sudah siap untuk kedokteranSumber obat : tumbuhan, hewan, kimia mineralFarmakognosi : mengenal tumbuhan / zat yang terkandung dalam hewan dan tumbuhanZat akitf : senyawa-senyawa dalam orang hidup yang menimbulkan kerja biologiJadi farmasi : ilmu yang mempelajari mengenai biologis dan kimia suatu zat yang berkhasiat dalam ilmu kedokteran.
Meliputi :- Farmakognosi- Kimia farmasi- Farmakologi (farmakodinamik)- Farmasi preparasi :
Dragee : tablet salut gulaSintesis : reaksi kimia biasaIlmu Resep :- Menulis resep : “Ars Prescribradi”- Membuat obat “Ars Preaparandi”
Bahan obat : zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah, menyembuhkan, meringankan dan mengenali penyakitObat : bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahan-bahan obat yang digunakan pada manusia dan hewanRacun (bahan perusak) : zat aktif yang kerjanya merusakOrang yang pertama kali : Plato --> tubuh merupakan suatu keseimbangan, jika sakit maka keseimbangan terganggu
“Paraceleus” --> tubuh terdiri 3 unsur (sulfur, garam, Hg)Jika seseorang kekurangan belerang : dinginJika seseorang kekurangan Hg : lumpuhJika seseorang kekurangan garam : hipotensi
“Gallens” --> 1550 SM di Mesir --> papirus di atas batu --> tertulis resep
DepKes RI- Obat : bahan / campuran bahan organis atau
non organis yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan, mencegah dan mendiagnosis penyakit pada manusia dan hewan
- Obat rasional : terapi yang diberikan secara tepat dengan memperhatikan efektivitas dan keamanan obat, harga murah dan terjangkau.
- Terapi yang tepat :- Pilihan tepat- Dosis tepat
- Sediaan tepat- Cara pemakaian- Frekuensi dan waktu pemberian- .............. obat yang tepat
- Tidak tepat jika : pemberian obat yang tidak perlu, waktu terlalu singkat / terlalu lama, pilihan obat yang salah, dosis, cara pemberian tidak tepat
OBATMacam sediaan :- Paten (obat jadi)
- Formula sudah tertentu, tidak akan berubah-ubah --> Formula Officinale
- Dibuat oleh pabrik- Racikan
- Disusun oleh dokter dengan menuliskan bahan aktif di resep (Formula Magistrale) yang tidak boleh diubah-ubah oleh apotik
- Sesuai kebutuhan pasien- Obat jadi
Nama obat :- Generik (umum)- Nama dagang pabrik --> propiatery name
(speciality)- Nama kimia untuk mengetahui sifat obat
tersebutContoh :1. Asam asetil salisilat - Asetosal - Aspirin
(Bayer) --> tidak untuk pasien gastritis2. Iodokloro oksikinolon - Mioklinol -
Daftar Obat :1. Daftar O (VMO) --> UU RI No. 9/1976
- Menyebabkan adiksi- Harus dengan resep dokter- O --> Opiat- Termasuk :
a. Opium (kasar dan medisinal --> murni / Pulvis Opii) Getah buah muda yang dikeringkan (Papaver Somniferum (tidur))Dalam opium terdapat :1. Morfin (10%)2. Kodein (metil morfin)3. Thebasin4. Pantopan5. Nalorfin6. Papaverin (tidak menyebabkan
adiksi)
Pulv / tab Doveri --> terdiri dari- Pulvis Opii 10 g
- Pulvis Radix Ipeca 10 g(ekspektoran/mukolitik dan emetik)
- Kalii sulfas (pencahar) 80 g--> untuk obat batuk, dengan pencipta
dr. Doveri(Nama lain : Pulv. opii compositum)di tambah pencahar karena daya kerja opii --> konstipasi, oleh karena K2SO4 disebut Corigensia Actionis (mengkoreksi aksi yang tidak diinginkan)
Waktu pemberian obat :Contoh :- Antasida : 1 - 1/2 jam a.c.
2 jam p.c.- Laksatif- Perangsang lambung --> p.c.- Aspirin --> p.c.- “Enteric coated” --> setelah makan --> tidak
dirusak oleh asam lambung- Ampicillin : a.c. (absorbsi meningkat)- Preparat enzim (Pankreon) --> pcContoh penulisan resep :S 3dd tab I a.c. (sebelum makan)S 3dd tab I p.c. (setelah makan)S 3dd tab I d.c. (selama makan)Garam Inggris : pagiDulcolax : malam
dikocok / agitasi)- 1/2 padat (unguentom) (konsistensi mentega)- Antara cair dan 1/2 padat : cream
(tidak lengket, mudah dihapus)
Mixtura agitans
Padat Air
Pasta Krim
1/2 padat
BSO padat1. Pulvis / Pulveress
Pulv. Radix Ipekaa --> akar ditumbuk, disaring, sebagai obat luar (v.e.)a. Sudah melalui ayakan tertentu --> halusb. Bentuk : halus, keringc. Harus homogen
Pulvis : bedak tabur, purol (vehikulum : talkum)
t.i.d. : ter indie (3x sehari)R/ : ambilahq.s. : quantum satis (secukupnya)N : nomero (jumlah)d.d. : de die (perhari)
ContohObat aktif + VehikulumAsam borax TalcumZinc Oksida
Pulveres : bubuk yang terbagi dan dibungkus untuk 1 kali minum, berat 300 - 1000 mg (500 mg)- Sebagai obat dalam- Obat aktif + vehikulum (sakarin laktis)
Fenobarbital + s.e.15 mg 450 mg(tidak dapat ditimbang, penimbangan minimal = 50 mg)--> dibungkus menjadi 1 bungkus untuk 1 kali minum dengan kertas perkamen
R/ Fenobarbital 15 mgSaccharum latis q.s. (300 - 1000 mg)m.f.pulv I dtd No. X (obat simtomatik : 3 hari)
S 3 dd pulv. p.c(t.i.d)-----------------//-----------------
m : misae : mixf : buatlahdtd : da tales doses : berikan dosis yang sama /
as such dose
R/ Fenobarbital 150 mgSaccharum latis q.s.m.f.pulv No. X
S 3 dd pulv. p.c(t.i.d)-----------------//-----------------
sama dengan resep sebelumnya
Saccharum latis untuk mengurangi kesalahanSaccharum latis sedikit --> kesalahan besarSaccharum latis banyak --> kesalahan kecil
Kapsul dibuat jika tidak ada dosis yang tersedia di pasaran
Dosis sebanding BB, umur, IMT, luas permukaanContoh pasaran Phenobarbital 50 mg dan 100 mg
R/ Tab. Phenobarbital 50 mg No. XS 3 dd tab. I.
Harus dibuat puyer / pulveres
Homogen :- Besar partikel- Warnanya--> Oleh karenanya dicampur sedikit demi sedikit
Oralit bukan pulveres karena > 1000 mg --> disebut Sachet
Resep pulveres dapat berupa :1. Formula officinalis : resep standar
- Pulv. influenza depkes- Pulv. anti asmatici albi
Sekarang telah dibuat dalam bentuk yang lebih praktis --> tablet
2. Formula magistrales : resep racikanDibuat oleh dokter terdiri dari kombinasi beberapa zat yang berkhasiatKeburukan :- Terjadi inkompatibilitas secara kimia /
fisika dan interaksi farmakologiContoh Asetosal + vitamin C --> warna hitam --> toksikContoh fisika --> lembab
- Peracikan lama- Bentuk obat tidak menyenangkan- Tidak dapat disimpan lama (10 hari), tetapi
obat-obat psikiatri dapat lebih 10 hari (1 bulan) --> tergantung obat yang terkandung di dalamnya
- Contoh aspirin 500 mg mengandung asetosal 500 mg, tetapi berat tablet bisa 1 gram karena terdiri dari zat tambahan
- Bentuk-bentuk tablet yang menyimpang dari yang ditetapkan farmakopenya :- Segitiga
Contoh Isodox tablet, Motival tablet- Bentuk seperti kapsul --> kaplet
Contoh Combantrin, Neuralgin- Tablet dengan garis tengah besar
Contoh Flagyl Vaginal tablet- Bentuk lonjong
Contoh Pimafusin Vaginal tablet- Bentuk segi empat
Contoh Hustazol Chewing tablet- Penggolongan tablet menurut cara pakai :
1. Peroral2. Untuk pemakaian luar (bukan topikal) -->
tidak melalui saluran cernaContoh tablet hisap
ad.1.- Tablet biasa- Tablet berkhasiat lokal dalam lambung- Tablet dengan efek lokal dalam usus- Tablet effervescent (contoh CDR)- Sustained Release tablet (tablet pelepas
d. Meningkatan kepatuhan pasienGuna :a. Obat yang memiliki absorbsi dan
eksresi sangat tinggib. Obat yang memiliki dosis kecilc. Obat diabsorbsi merata dari GITd. Obat untuk pengobatan keadaan kronis
- Chewable tabletObat yang dikunyah memberi residu rasa enak di rongga mulut (dikunyah baru ditelan), mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahitContoh : Antasida generik
Contoh : Librax dragee, Livion B-plex, Sulfas Ferosus, Coritrat dragee, Apracur drageeHati-hati untuk orang DM
2. Tablet salut selaput (film coated tablet)Tablet yang bekerja di lambung saja atau di usus sajaContoh Mikostatin tablet (tidak dapat digerus), ponstan film tablet, Iberet 500 film tablet, mucosulvan film coated tabletOleh karenanya mikostatin dibikin untuk obat tetes
3. Tablet salut enterikContoh Dulcolax tablet, Voltaren tabletUntuk di usus, tidak di lambung
- Maksud penyalutan tablet :a. Tablet kelihatan menarikb. Melindungi terhadap pengaruh luar
(lembab dan CAHAYA)c. Menutupi rasa yang tidak enak / pahitd. Menutupi bau yang tidak enak
- Maksud penyalutan enterik :a. Zat berkhasiat terurai oleh HCl lambungb. Zat berkhasiat iritasi pada mukosa lambungc. Tablet tidak boleh pecah di lambung tetapi
harus pecah di usus karena harus berfungsi di usus
ad. 2 tablet untuk luar- Trochiski / pastile
Cara pakai : dihisap pelan-pelan dalam mulutUntuk pengobatan lokal dalam rongga mulutBiasanya berisi antiseptik untuk mengobati infeksi-infeksi dalam rongga mulut dan tenggorokan Contoh Lozenge, troche, pastilles, seetet, tablet hisapContoh Kalmycin Lozenge, FG Troche
- Tablet BukalCara pakai : ditaruh diantara gusi dan pipi sampai habis. Zat berkhasiat diresorpsi pelan-pelan melalui selaput lendir mulut.
Mengandung bahan obat yang tidak tahan terhadap cairan pencernaan atau mengalami intoksikasi di hatiContoh hormon kelamin : progesteron, testosteronContoh Sandroproat Buccal tablet- Tablet kecil- Sustained release
- Tablet sublingualDi bawah lidah sampai habisJuga untuk tablet zat-zat yang tidak tahan HCl lambung atau dirusak di hatiContoh :- Corpubenzon forte tablet- Cedocard sublingual tablet- Capapret sublingual tablet untuk anti
hipertensi- Tablet hypodermic
Sebelum dipakai dilarutkan dulu dalam aqua pro injectiones, lalu disuntik
- Tablet implantasiBentuk : batang silinder kecil, yang disebut pelletBahan obat diserap sedikit-sedikit merupakan depot workingContoh susuk KB
ad.2.Diameter tablet tidak lebih dari 3x dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet
ad.3.Tablet harus memenuhi syarat waktu hancur yang ditetapkan oleh farmakope Ind.a. Tablet biasa, harus hancur kurang dari 15
menitb. Salut gula dan selaput hancur kurang dari
dengan 60 menitc. Tablet bukal dan sublingual kurang dari 4 jamd. Tablet salut enterik : dalam cairan lambung,
sintetik tidak boleh hancur dalam waktu 3 jam, kemudian dalam cairan usus harus hancur dalam 1 jam
- Kebaikan pemberian obat dalam bentuk tablet :1. Lebih mudah ditela2. Rasa dan bau tidak enak dapat ditutupi
(sebagian atau seluruhnya)3. Obat dapat disimpan lama4. Tablet dibuat sebagai obat paten oleh
pabrik secara besar-besaran --> dosis, ukuran seragam
5. Penulisan resep lebih sederhana
Suppositoria- Bentuk sediaan padat melalui rektal
- Bentuk yang ideal : elips- Komposisi :
- Bahan dasar (basis)- Zat berkhasiat
- Syarat basis : pada suhu kamar bentuknya harus padat, tetapi harus dapat mencair, melarut, melunak pada temperatur tubuh--> disimpan dalam kulkas / air
- Umumnya dipakai :1. Oleum Caccao2. Campuran gliserin dan gelatin
Basis ini bersifat hidrofilik dan paling banyak dipakai
3. Polietilene glikol- Bobot :
Dewasa : 3 gramAnak : 2 gram
- I : kejang (valium), konstipasi pada anak (dulcolax)
- Tujuan pemberian obat :1. Pengobatan lokal contoh hemoroid2. Pengobatan sistemik3. Pengobatan konstipasi
- Cara pemakaian :- Untuk hemoroid : post defekasi- Untuk konstipasi : malam hari sebelum
tidur- Contoh obat paten :
- Anusol Ht suppositorioIsi : Bismuth subgallat, B. resorcine, B. subiodida, Balsem Nicaragua, Acid boric, Zinc oxyda, HC asetatI : hemoroid acute dan kronisMenurunkan peradangan, radang dan gatal sekitar dubur
- Tidak dikerjakan di apotik(yang dikerjakan : pulv, talk, kapsul)- Faktu suppositoria
Isi : hasil kondensasi asam metakresol sulfonat dan metanat, sinchoccrinI : hemoroid interna dan eksterna dengan gejala perdarahan atau peradangan
- Primperan pediatric suppositoriaIsi : metoclopramid 10 mg/suppI : mual dan muntah karena st. obat
- Cara menulis resep- Ditulis nama paten- Jumlah dalam angka romawi
- Bentuk : ovum- Bobot : antara 3 dan 6 gram (5 gram)- Contoh : obat paten :
- Albothyl ovulae :Isi : hasil polimerisasi dan kondensasi dari asam metakresol sulfon dan metanalI : vaginitis
- Contoh :R / Gyno. travogen vaginal tab. No. IV
S vesp. vag. tab. I
SEDIAAN 1/2 PADAT
Bentuk- Salep- Krip- Pasta- Jelly- Linimentae
Salep- Ointment / unguenta- Adalah sediaan 1/2 padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sebagai obat luar- Bahan obat harus larut atau terdispersi dalam
dasar salep yang cocok- Terdiri dari :
- Bahan obat- Dasar salep
- Klasifikasi :Pembagian menurut F.I. --> berdasarkan affinitasnya terhadap air1. Dasar salep senyawa hidrokarbon / dasar
salep berlemakSifat fisika :- Hidrofobik- Tidak mengandung air- Tidak tercuci oleh air --> untuk kaki /
tanganContoh : - Vaselin album / flavum- Paraffinum solidum / liquidum- Cera album / flavum- Cetaceum- Campuran vaselin dan cera
Fungsi :- Sebagai vehiculum- Sebagai emolient (pendingin)- Sebagai protektan
Keburukan :Karena merupakan lemak, sukar dibersihkan dari permukaan kulit atau pakaian, lambat melepaskan zat berkhasiat, menyumbat saluran berkeringat dan menghalangi penguapan dan pernafasan kulit
2. Dasar salep serap / absorbsiMembentuk emulsi air dalam lemak (A/M)Sifat fisik :- Tidak mengandung air- Tidak tercuci oleh air, hidrofilik sedikitContoh : Adeps Lanae
3. Dasar salep yang dicuci dengan airMembentuk emulsa minyak dalam air (M/A)Sifat fisik :- Mudah dicuci / dibersihkan dengan air- HidrofiliikContoh : emulsida
4. Dasar salep yang larut dalam air
Sifat :- Tidak mengandung lemak- Larut dan tercuci oleh air- HidrofilikContoh : PEG, gelatin, pectin, carbowax, dll
- Kualitas dasar salep- Lembut, mudah dipakai- Stabil, bebas dari inkompatibilitas, tidak
terpengaruh oleh suhu dan kelembaban- Indifferent- Mudah melepaskan zat berkhasiat pada
kulit- Mempunyai daya absorbsi- Reaksi netral dan tidak menimbulkan iritasi
pada kulit- Contoh :
Salep hitam, Scabisid untuk anak --> harus dibuat di apotikSalep hitam tidak ada dipasaranScabisid untuk anak tidak boelh ada Gamexan karena merangsang SSP, oleh karenanya butuh scabisid yang dibuat sendiri (obat paten tidak ada yang tanpa scabisid gamexan)
- Klasifikasi berdasarkan penetrasi obat :1. Salep epidermik
- Bekerja pada permukaan kulit (epiderm)- Zat berkhasiat yang ditambahkan :
- Antiseptik- Anti infeksi- Parasitid
- Dasar : senyawa hidrokarbon2. Salep endodermik (endodermic ointment)
- Bekerja pada lapisan yang lebih dalam dari kulit (subkutis)
- Berkhasiat bekerja sebagai emolient, stimulant, lokal iritant dan anodynum
- Dasar salep yang dipakai : adeps lanae, lanolin, minyak lemak
3. Salep diadermic- Zat berkhasiat dari salep ini mengalami
penetrasi melalui kulit dan memberikan efek sistemik
- Contoh hormon, vitamin, obat antirematik
- Faktor yang mempengaruhi penetrasi :1. Sifat fisis dari obat yang berkhasiat2. Sifat dan komposisi dasar salep
(vehiculum)3. Segi fisiologi antara lain :
- Keadaan kulit- Cara pemakaian- Jumlah dan lama pemakaian
4. Temperatur kulit5. Keadaan kesehatan pasien
- Syarat salep :- Homogen- Stabil
- Contoh :1. Salep epidermik
a. Resep standarUnguentum Ichtioli (salep bisul)R/ Lehtiol 10
Vas. flav ad 100m.f.ungS. u. e.----------//----------
Unguentum oleijekoris aselli (salep minyak ikan) --> salep luka bakarR/ Ol. jekor aselli 40
I : antiradang dan anti bakteri- Ultradil ointment
I : dermatitis kontakexzema subakut dan kronis
Pastae- Adalah sediaan berupa massa lembek yang
dimasudkan untuk pemakaian luar (tidak pekat daripada salep)
- Komposisi :- Bahan padat- Bahan cair / lembek
- Tujuan :1. Menyerap eksudat2. Menghilangkan / menurunkan rasa gatal3. Memfixer obat ke kulit4. Mendinginkan permukaan kulit
- Beda dengan salep :- Pasta lebih padat daripada salep karena zat
padat lebih banyak (4 macam)Untuk salf 2 macam
- Penetrasi obat kecil- Daya serap terhadap eksudat besar- Tidak berapa berlemakContoh pasta zinc
Cream- Sediaan 1/2 padat, berupa emulsi mengandung
air 60% dan dimaksudkan untuk u.e.- Tipe :
1. Tipe M/ABahan dasar : yang larut dalam air dan dapat dicuci dengan air
2. Tipe A/M --> berlemakBahan dasar : dasar salep serap dan minyak lemak
- Fungsi :- Emolient- Protektant- Vehiculum
- Dalam bahan dasar krim, zat berkhasiat lebih mudah penetrasi ke dalam lapisan kluit, antara lain : antibiotik, hormon, vitamin, fungiside, antiseptik, antiacne, antirematik
- Karena banyak mengandung air, cream mudah tercemar oleh mikroba, sehingga harus ditambah pengawet contoh Nipagin
- Solutio- Sediaan cair yang mengandung 1 zat padat
yang larut dalam pelarut air- Mixtura
- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut- Mixtura agitanda --> tidak untuk obat karena
dosis tidak pas- Lebih 1 zat padat yang larut dalam pelarut
dan salah satu zat padat tidak larut- Harus dikocok dulu (agitanda --> kocok)- Endapat yang tidak larut merupakan zat
berkhasiat- Suspensi
- Mirip mixtura agitanda- Mengandung zat padat yang tidak larut dan
dibantu oleh zat ke - 3, yaitu “suspending agent”
- Zat padat + suspending agent + pelarut --> terdispersi sempurnaOleh karena itu bisa untuk obat dalam ataupun obat luar karena untuk dosis obat dalam cukup
- Contoh sirup kering antibiotik- Emulsi
- Adalah lemak / minyak dalam suatu pelarut air ditambah “emulsifying agent” --> terdispersi sempurna
- Dapat untuk obat luar / dalam- Saturasi
- Sediaan cair mengandung gas CO2- Contoh sprite, fanta- CO2 sebagai rasa enak, segar
- Prep. Galenika- Sediaan yang mengandung sediaan nabati
- Obat tetes / Guttae- Sediaan yang berdasarkan pemakaian
(tetes)- Sirupus
- Sediaan cair yang mengandung gula 60 - 65%
- Contoh sirupus simplex- Injeksi
- Harus steril, pH tertentu, isotonis- Aerosol
- Obat semprot
- Contoh obat asma- Infusa / decocta
- Sediaan yang direbus 15 menit --> infusa- Contoh jamu rebusan- Beda dengan prep. Gallenika --> diisolasi,
dengan pelarut organik llau diuapkan --> ekstrak tinctura
- Decosta --> direbus 30 menit- Infusa --> bahan lunak (floris, folia)- Decocta --> bahan keras (radix, korteks)
- Elixir- Mirip sulotio, tetapi zat pelarutnya adalah
alkohol
Pemakaian :- Solutio
- Untuk obat dalam, luar atau dimasukkan ke rongga tubuh (rektal)
- Solvens (zat pembawa)1. Air : aqua destilata2. Spirtus3. Eter4. Oleum5. Gliserin6. Parafin liquidum
- Daya larut tergantung :1. Zat yang terlarut / solute2. Solvens3. Perbandingan solute dan solvens4. Suhu (makin tinggi suhu, makin larut)
- Contoh :R/ Acidi borici 6
Aquadest ad 200S boorwater
atau
R/ Sol acidi berici 200 mlS boorwater
Untuk antiseptik luar (lemah)
- Istilah kelarutanJumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat1 - Sangat mudah larut kurang dari 1
bagian2 - Mudah larut 1 - 103 - Larut 10 - 304 - Agak sukar larut 30 - 1005 - Sukar larut 100 - 10006 - Sangat sukar larut 1000 - 10.0007. Praktis tidak larut > 10.000Jadi daya larut zat X dalam air 1 : 10 --> berarti 1 gram zat X dengan 10 ml air --> larut --> larutan jenuh
- Yang lain berdasarkan pemakaian1. Collutoria --> obat cuci mulut
- Bentuk : solutio, mixtura, guttae
- Sediaan cair pekat dalam air, mengandung deodorant, antiseptik, anastetik lokal, astrigen
- Pemakaian diencerkan- Bisa dalam bentuk Gargarisma (obat
kumur)- Contoh Solan drops --> obat kumur
(mixtura) Dosis 10 - 20 tetes dalam 1 gelas air 2 - 4 x/hari
Memilih bentuk sediaan obat :- Bentuk sediaan obat : sediaan mengandung
satu atau lebih zat berkhasiat (Remidium Cardinale) --> tambah vehiculum --> formulasi --> produk --> siap untuk diminum / dipakai
- Tergantung :1. Bahan obat2. Penderita
ad.1.Bahan obat1. Sifat fisiko kimia
Contoh - Bila zat berkhasiat higroskopis --> diberi
dalam bentuk cair (solutis, mixrtura) --> NaBr
- Bila zat tidak larut dalam air (zat padat) --> bisa pulv, tablet, kapsul, suspensi (sebagai obat cair)--> asetosal (tablet karena tidak stabil -->
asam asetat + asam salisilat), cloramphenicol, eritromisin, sulfa (sulfadiazin)
Bila dirusak oleh HCl lambung --> bentuk sediaan cair injeksi --> contoh Penisilin G, adrenalin HCl
2. Hubungan aktivitas / struktur kimia obat- Golongan barbiturat yang efeknya cepat
--> bentuk sediaan injeksi -0-> Tiopenthal (ultra short acting)
- Golongan barbiturat yang long acting (phenobarbital) --> bentuk sediaan padat : tablet, kapsul, pulvis
3. Sifat farmakokinetik
Obat yang mengalami “first past effect” di hati --> bioavailabilitas menurun --> tidak efektif oleh karenanya tidak diberi per oral tetapi sublingual --> contoh nitrogliserin, isosorbid dinitrat
4. Bentuk sediaan yang paling stabilContoh vitamin C --> mudah larut dalam air - Tidak stabil --> solution- Oleh karenanya diberi bentuk sediaan
padat (pulvis, tablet)
ad.2.Penderita1. Umur
- Balita :1. Bentuk sediaan cair (suspensi, solutio,
emulsi) --> lebih mudah diminum2. Bentuk sediaan cair --> pulv
- Dewasa : Bentuk sediaan padat --> lebih stabil daripada cair
- Geriarti : Bentuk sediaan cair : solutio, susp, emulsi --> lebih mudah diminum
2. Lokasi :a. Lokal --> solutio, mixtura, unguentum,
krim, pastaPerlu diperhatikan jenis kulit biasa / berambut (pasta) / mukosa
b. Penyerapan / penetrasi melalui kulit Injeksi, liniment, unguentum, krim
c. Efek sistemik : injeksi, bentuk sediaan cair --> bentuk sediaan padat peroral, perektal
3. Kecepatan dan lama kerja obat- Injeksi lebih cepat diabsorbsi --> peroral,
penderitaanc. Suportif --> membantu kerja obat utamad. Substitutif contoh oralit untuk mengganti
cairan pada orang diare
Diagnose (patofisiologi) :- Perlu obat- Tidak perlu obat
Pemilihan obat berdasarkan :1. Golongan obat secara farmakologis
Contoh antimikroba, anti hipertensi2. Pilihan obat dari golongan tersebut berdasarkan :
- Studi pengobatan pilihan (efektivitas)- Efek samping kurang
3. Tentukan cara pemberian- Peroral- Enterik- Parenteral- Topikal- InhalasiTergantung keadan umum pasien, usia pasien dan obat yang dipilih
4. Bentuk sediaan yang dipilih :Tergantung :- Cara pemberian- Usia- Kondisi pasien- Obat itu sendiri contoh asetosal tidak dapat
diberikan dalam bentuk cair karena tidak stabil
5. Waktu dan frekuensi pemberianWaktu : berhubungan dengan efek dan tujuan pemberian obatFrekuensi : tergantung lama kerja obatContoh diuretik jangan diberi malam hari
6. Dosis terapi, jangka waktu- Untuk dosis yang sudah ada penelitiannya- Jangka waktu, berdasarkan :
Faktor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obat :Dosis yang diberikan (resep)- Kepatuhan penderita- Kesalahan medikasi
Dosis yang diminumFaktor farmakokinetik
- Absorbsi- Distribusi- Biotransformasi- Ekskresi
Kondisi pasienKadar di tempat kerja obat Kondisi patologisFaktor farmakodinamik Genetik- Interaksi obat - reseptor Interaksi obat- Keadaan fungsi jaringan Toleransi- Mekanisme homeostatik
Intensitas efek farmakologi (respon penderita)
Faktor yang mempengaruhi dosis terapi :1. Umur
- Anak lebih sensitif terhadap obat daripada dewasa
- Pada orang tua --> fungsi organ menurun- Beberapa rumus dosis terapi anak :
a. Rumus Clark :BB (pon) x dosis terapi dewasa150
b. Rumus Young :Umur anak (tahun) x dosis terapi
dewasaUmur + 12
c. Rumus Coweing :Umur anak YAD x dosis terapi dewasa24
d. Surface Area Rule --> sulit karena pakai tabelSurface area of patient (m 2 ) x DT
dewasa1,7
--> pada umumnya pada obat sudah ada ketentuan untuk anak
2. Berat badan3. Seks (wanita lebih sensitif terhadap obat)4. Waktu pemberian obat
(Yang sebelum makan, absorbsinya lebih baik)5. Cara pemberian
- Dosis IV < subkutan- Parenteral < oral
6. Kecepatan ekskresi ~ fungsi ginjal- Bahaya intoksikasi
Acetaminophenum (PCT)- 6 - 12 bulan 50 mg 4 x sehari- 1 - 5 tahun 50 - 100 mg 4 x sehari- 5 - 10 tahun 100 - 200 mg 4 x sehari- > 10 tahun 250 mg 4 x sehari
Ampicillin50 - 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosisBiasanya diambil dosis terkecilDewasa : 250 - 500 mg
FenobarbitalDosis terapi berdasarkan tujuan- Sedatif
0 - 3 bulan 5 mg 3 - 4 x sehari3 - 7 bulan 7,5 mg 3 - 4 x sehari7 - 12 bulan 10 mg 3 - 4 x sehari> 1 tahun 15 - 20 mg 3 - 4 x sehari
- Anti konvulsan0 - 3 bulan 0,5 mg/kgBB
Rumus dosis terapi anak yang sering dipakai : BB, umurContoh :PCT untuk dewasa : 500 mg, 3x sehariUntuk anak 1 tahun (10 kg)Clark : 20/150 x 500 = 67 mg --> 60 mgBerdasarkan FI : 50 mgYoung : 1/13 x 500 = 40 mg--> jadi hanya untuk pegangan dan harus ditambah pembulatan
Eritromisin untuk oral< 1 tahun 50 mg diberikan tiap 6 jam1 - 5 tahun 100 mg diberikan tiap 6 jam6 - 12 tahun 200 mg diberikan tiap 6 jam
Fenobarbital antikonvulsan oral, IMsekali sehari
0 - 6 bulan 15 mg max 200 mg jika perlu6 - 12 bulan 20 mg max 200 mg dapat1 - 5 tahun 30 - 100 mg diulangi> 5 tahun 100 mg
6 - 12 tahun 50 mg 200 mg1 - 5 tahun 50 - 100 mg 200 - 400 mg5 - 10 tahun 100 - 200 mg 400 - 800 mg> 10 tahun 250 mg 1 gram
SENI MENULIS RESEP
Pedoman :- Memberi obat yang tepat- Dengan dosis yang tepat- Dalam bentuk yang tepat- Kepada penderita yang tepat- Dengan waktu yang tepat
Dengan dasar :- Aman (tidak terjadi interaksi)- Bermutu- Berkhasiat- Murah- Penderita mau memakai
Resep- Adalah permintaan tertulis dari dokter kepada
apoteker (bukan asisten) agar membuatkan / menyerahkan obat dalam bentuk sediaan tertentu kepada penderita
- Sejarah :- Y : simbol Yupiter (Yunani) --> dewa
penyembuh
- : simbol mata / RA (Mesir) --> dewa matahari (kehidupan)
- Akhirnya R/ : Resipe : ambillah- Resep bagi dokter adlaah finish in touch- Pasien mengharapkan dari resep didapatkan
obat dari apotik yang membawa kesembuhan- Bagi dokter masih timbul pertanyaan besar :
- Betulkah diagnosis saya- Betulkah dosis obat yang saya berikan
- Bagan dari resep : dr. Hjl........... Bdg InscriptioSip :
Jakarta, tanggalR/ Tab A 500 mg No. XII Prescriptio
S 4 dd tab I Signatura--------//-------- tanda tangan
Subscriptio
Pro : Umur :Alamat :
- Tanda tangan --> untuk obat bius (daftar O)Paraf --> untuk bukan obat bius
- Obat bius akan dilaporkan ke Ditjen POM, kalau dibuat di bawah ancaman --> buat tanda tangan palsu, nanti akan ditolak apotik
- Alamat ditulis kalau obat bius
Inscriptio :1. Nama dokter2. Surat izin praktek3. Alamat dokter4. No. telp dan jam praktek
5. Tempat, tanggal, resep, R/
Prescriptio :1. Nama2. Bentuk3. Jumlah4. Cara menyerahkan
Signatura :1. Aturan pakai2. Pro :
- Nama- Umur- Alamat
Subscriptio :- Tanda tangan / paraf
Kertas Resep :- Ukuran (10 - 12 cm) x (12 - 18 cm)- Warna putih- Tulisan : hitam / biru, tulisan yang berupa
promosi tidak ada
Penyimpanan di apotik selama 3 tahun dengan tujuan :1. Barang bukti, bila ada intoksikasi2. Untuk menjawab pertanyaan dokter bila
penulis resep menanyakan kembali3. Untuk menjawab pertanyaan penderita bila
penderita minta ulangan resep (obat khusus / obat bebas)
4. Setelah 3 tahun dimusnahkan
Salinan resep : turunan resep, kopi resep, apograph
- Adalah bukan resep tetapi suatu turunan resep asli
Guna kopi resep :1. Dokter menginginkan obat diulang harus
dikerjakan :- Itcrctur yang keberapa- Resep asli dimana- Nomor resep
2. Jika di apotik I hanya ada sebagian obat3. Untuk dokumen penderita
- Obat yang sudah diberikan ditulis det (detur, sudah diberikan)
- Yang belum diberikan ditulis nedet4. Dengan kopi dokter lain dapat melanjutkan
terapi5. Untuk bukti pengadilan6. Untuk bukti pada instansi yang menanggung
pembayaran obat
Resep cito : adalah resep bila keadaan pasien sedemikian rupa sehingga memerlukan pemberian obat secepat mungkinCito : statim = PIM = urgens = segeraResep cito pembuatannya didahulukan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan resep :1. Tulisan tidak harus baik tetapi harus terbaca
oleh apotek2. Ingat keadan sosio ekonomi penderita agar
tidak dibeli separuhnya3. Sertakan kemasan / ukuran / takaran obat
dengan jelasR/ Salep Garamycin 10 gram Pulv I
4. Aturan pakai harus jelas, dalam bahasa latin / singkatan latin jelasS 4 dd caps I ih.p.c.Jika perlu terangkan pada pasien
5. Beritahu efek samping yang kurang menyenangkan.Contoh : CTM --> efek samping mengantuk
Dosis obat : jumlah obat yang diberika pada penderita dalam satuan berat (gram = g, miligram = mg), ml atau I.u.Kecuali dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat adalah dosis lazim = dosis terapi = dosis medicinalis.1. Dosis maksimal
Dosis optimum yang maish dapat diberikan kepada orang dewasa sehat tanpa memberikan gejala intoksikasi
2. Dosis terapeutikDosis obat yang dalam keadaan biasa yang dapat menyembuhkan pasien--> dosis umum
3. Dosis toksikDosis yang menyebabkan keracunan (tanpa menyebabkan kematian)
4. Dosis lethal Dosis yang jika dilampaui besarnya akan menyebabkan kematian
Cara menghitung dosis terapi untk anak1. Didasarkan perbandingan dengan dosis obat
untuk dewasa- Umur (20 - 24 tahun)- Berat badan (70 kg)- Luas permukaan tubuh (permukaan tubuh
dewasa = 1,73 m2)2. Didasarkan atas ukuran fisik anak secara
individual- Sesuai dengan berat badan anak (kg)- Sesuai dengan LPT anak (LPT anak
dihitung dari tinggi dan berat badan anak menurut rumus Dubois dan Dubois)
Perhitungan dosis terapi dasar : n = ukuran anak (tahun)Dewasa = 20 - 24 tahun
- Young : Da = n x Dd (mg) --> n < 8 tahun
n + 12
- Dilling : Da = n x Dd (mg) 20
- Cowling : Da = n + 1 x Dd (mg) 24
- Fried : Da = n x Dd (mg) m --> dalam bulan
150
- Augsberger : Da = 4n + 20 x Dd 100
Dasar :W = BB (kg)BB dewasa = 70 kg
- Clark : Da = W anak x DdW dewasa
- Augsberger : Da = 1,5 W + 10 x Dd 100
Dasar :n = LPT (m2)LPT dewasa = 1,73 m2
- Crawford - Terry Rourke : Da = LPT anak x Dd (mg)
1,73
- Gabhius Method : < 1 tahun 1/12 Dd2 tahun 1/8 Dd3 tahun 1/6 Dd4 tahun 1/4 Dd7 tahun 1/3 Dd14 tahun 1/2 Dd20 tahun 2/3 Dd>= 21 tahun 1 Dd--> dipakai jika dosis obat tidak diketahui
- Pincus Cattell Formula1 tahun 1/41,5 tahun 1/35 0,47 0,512 0,75>18 1
Contoh soal :
1. Hitung DM anak 9 tahun, BB 24 kg dengan rumus Dillus- Codein :
DM 1x = 60 mgDM 1 hari = 225 mg
- AminophilinDM 400 mg/12 gram
- Asetosal DM 1 gram / 8 gram
Dosis maksimal gabung--> bila terdapat 2 atau lebih obat yang bekerja sinergis dalam satu resep maka harus diperhatikan dosis gabungan
Contoh :R/ Sulfas Atropin 0,5 mg
Ekstraktum Belladone 15 mgS.L q.sm.f. pulv dtd No. XS. t.d.d p I
Diketahui :DM 1x SA = 1 mgDM 1 hari SA = 3 mgDM 1x Ext. Bell = 20 mg/80 mg
Penyelesaian :DM SA 1x = 0,5 / 1 x 100% = 50%DM EB 1x = 15/20 x 100% = 75% +
125%
DM 1 hari = (1,5/3 + 45/80) x 100%= 100,025%
--> turunin salah satu obat (dosisnya)
Berdasarkan berat badan1. Diketahui : Ampicillin 50 - 100 mg/kgBB/hari
Jadi dosis untuk usia 4 tahun / 16 kgD1x = 50/4 x 16 = 200 mgDosis 1 hari (4x minum)
2. Dik : Tetracycli 20 - 40 mg/kgBB/hariD1x = 20 x 16
- Penisilin + jeruk (asam) --> dekomposisi penisilin --> absorbsi tidak sempurna.Juga pada eritromisin
II. Obat1. Dosis obat2. Pemberian obat yang beragam3. Bentuk sediaan obat
Contoh : suspensul --> lebih lama daripada tablet biasa di GIT
4. Jangka waktu / lama pemberian obat5. Cara meminum obat6. Urutan pemberian obat
Contoh - Linkomisin + kaolin, pectin -->
absorbsi Linkomisin akan terhambatTerapi 2 jam setelah kaolin, diberi Linkomisin --> absorbsi lebih baik
- Penisilin + Cloramphenicol / Tetrasiklin --> kerja Penisilin terhambatTerapi Penisilin diberi dulu, sampai khasiat bakterisidanya (-) --> baru diberi Cloramphenicol / Tetrasiklin
Interaksi obat dibagi :1. Interaksi farmaseutik2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakologik / farmakodinamik
ad.1. --> in vitroInteraksi fisik :a. Sifat fisik obat
Interaksi FarmaseutikContoh :- Phenobarbital --> solutio- Phenobarbital --> tidak larut dalam air -->
diganti Phenobarbital Na- Na Salicylas + Fe --> warna
ad.2. dan 3 --> invivoFaktor :a. Efek langsung obat atau obat-obatab. Modifikasi penyerapan oleh GITc. Modifikasi penyerapan oleh mukosa kulitd. Perubahan distribusi obat dalam tubuhe. Modifikasi biotransformasi obat dalam tubuh
(hepar)f. Ikatan obat - protein plasmag. Modifikasi obat pada reseptornyah. Perubahan ekskresi obat
Akibat interaksi :1. Potensiasi / sinergisme
a. Tidak disadari- Depressan SSP (alkohol) + depressan
SSP (kodein) --> sinergis- Depressan SSP + Anti histamin -->