8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
1/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
9 8 9 7 %
SQSV 36 /HX.Sus-HKI/2014
()- )%(-% &)(%7%% )89,%% =%+ %,% )7%
% , % % , % + 9 +
memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual
(merek) pada pemeriksaan peninjauan kembali telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
Tuan EDDY, bertempat tinggal Jalan Surabaya No. 18-20, Kel.
Pasar Baru, Kec. Medan Kota 20212, dalam hal ini memberi kuasa
kepada Musa Sinambela, SH.,MH. dan kawan, para Advokat,
berkantor di Gedung Sandjungan (Chevrolet) 3th Floor, Jln. Dewi
Sartika No. 295 Cawang, Jakarta Timur, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 19 September 2013, sebagai Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Tergugat I;
m e l a w a n
CROCODILE INTERNATIONAL PTE.LTD., Suatu Perseroan
menurut Undang-Undang Negara Singapore, yang diwakili oleh
Lim Keng Boon, Assistent General Manager, berkedudukan di
Crocodile House #07-00, No. 3 Ubi Avenue 3, Singapore 408857,
dalam hal ini memberi kuasa kepada Rizawanto Winata, SH., dan
kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Jalan Pintu Air Raya,
Jakarta 10710, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26
Desember 2013, sebagai Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi/Penggugat;
d a n:
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. KEMENTERIAN
HUKUM & HAM Cq. DIREKTORAT JENDERAL HAK
KEKAYAAN INTELEKTUAL Cq. DIREKTORAT MEREK,
Tangerang berkedudukan di Jalan Daan Mogot Km.24, Tangerang
15119, sebagai Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut
Termohon Kasasi/Tergugat II;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Hal.1 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
2/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Tergugat I telah mengajukan
permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung
Nomor 420 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 14 Agustus 2012 yang telah berkekuatan
hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon/Penggugat, pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah pemilik merek dagang Crocodile dan Lukisan
Buaya untuk jenis barang kelas 25, yang telah dikenal luas secara
internasional termasuk Indonesia;
1.1. Merek dagang Crocodile dan Lukisan Buaya milik Penggugat untuk
jenis barang kelas 25 pertama kali terdaftar dan dilindungi
pendaftarannya berdasarkan Undang-Undang Merek Indonesia,
setidak-tidaknya sejak tahun 1952, membuktikan bahwa lebih dari 60
tahun Penggugat diberikan hak eksklusif oleh Negara untuk
menggunakan merek terdaftar “Crocodile & Lukisan Buaya” diseluruh
wilayah Republik Indonesia, untuk melindungi jenis barang dalam kelas
25;
- Daftar No. IDM000238472 “Crocodile & Lukisan Buaya” (bukti P-1),
yang merupakan perpanjangan dari pendaftaran-pendaftaran merek
sebelumnya dibawah nomor-nomor: 444245, 261896, 117524, 84844
dan 47261 tertanggal 10 September 1952;
- Daftar No. lDM000241072 “Lukisan Buaya” (bukti P-2), yang
merupakan perpanjangan dari pendaftaran-pendaftaran merek
sebelumnya dibawah nomor-nomor: 448242, 263535, 144195, 95556
dan 47961 tertanggal 6 Desember 1952;
1.2. Demikian pula terkenalnya merek dagang “Crocodile & Lukisan Buaya”
kiranya telah merupakan notoir feiten , yang tidak perlu dibuktikan lagi,
apalagi Mahkamah Agung RI yang merupakan Peradilan tertinggi di
Indonesia telah berulang kali memberikan putusan dengan
mempertimbangkan bahwa “Crocodile & Lukisan Buaya” adalah merek
terkenal milik Penggugat;
1.3. Bahwa Negara Republik Indonesia adalah anggota peserta Konvensi
Paris berdasarkan Keputusan Presiden RI No 15 Tahun 1997 tentang
“Pengesahan Paris Convention for The Protection of Industrial &
Hal.2 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
3/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Property dan Convention Establishing The World Actual Property
Organization”, karenanya sesuai ketentuan konvensi Paris, merek
terkenal milik anggota Konvensi Paris harus diberikan perlindungan
hukum di semua negara peserta konvensi tersebut (Pasal 6 bis. jo.
Pasal 4 Konvensi Paris);
2. Bahwa susunan huruf-huruf Crocodile yang didaftarkan sebagai merek
dagang juga merupakan nama badan hukum Penggugat yang dilindungi
Undang-Undang, karenanya terhadap pendaftaran merek dagang
“Crocodile” milik pihak lain yang meniru dan/atau menyerupai nama badan
hukum “Crocodile” milik Penggugat menurut hukum kiranya harus dikwalifisir
sebagai bertentangan dengan Pasal 6 ayat 3 huruf a Undang-Undang No. 15
Tahun 2001;
3. Bahwa ternyata diketahui Penggugat bahwa dalam Daftar Umum Merek
tercatat pendaftaran merek-merek “Crocodile & Lukisan Buaya” atas nama
Tergugat I sesuai etiket merek dibawah ini:
3.1. Nomor Pendaftaran: lDM000206358;
Etiket Merek
Kelas barang
Uraian Barang : Pakaian jadi, celana panjang/pendek, kemeja
panjang/pendek, kaos oblong, kaos singlet, jas,
jaket, rok, blus, daster, korset, kutang wanita,
pakaian anak-anak dan bayi, topi, sepatu, sandal,
selop, s/d sepatu dan sol sandal:
(Bukti P-3);
3.2. Nomor Pendaftaran: IDM000079157
Etiket Merek
Kelas Barang : 25
Uraian Barang : Sepatu, sandal, tapak sepatu dan sol sepatu:
(Bukti P-4);
4. Bahwa Penggugat secara tegas keberatan terhadap pendaftaran merek-
merek Crocodile milik Tergugat-l sesuai pendaftaran merek
Hal.3 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
4/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
No. IDM000206358 dan No. IDM000079157, karena merek-merek tersebut
yang masih tercatat dalam Daftar Umum Merek, mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan merek terkenal dan terdaftar “Crocodile & Lukisan
Buaya” milik Penggugat;
Merek terkenal “Crocodile & Lukisan Buaya” berdasarkan putusan Peradilan
Mahkamah Agung RI:
5. Bahwa merek “Crocodile & Lukisan Buaya” milik Penggugat untuk jenis
barang dalam kelas 25 telah berulang kali dipertimbangkan Pengadilan
tertinggi di Indonesia sebagai merek terkenal, antara lain berdasarkan
putusan Mahkamah Agung RI:
- No. 1164 K/Pdt/1991 tanggal 29 Januari 1993 (P-5);
- No. 1519 K/Pdt/1992 tanggal 28 April 2000 (P-6);
- No. 106 K/Pdt/1999 tanggal 30 Agustus 2001 (P-7);
- No. 287 PK/Pdt/1999 tanggal 28 Februari 2002 (P-8);
6. Bahwa dalam perkara tersebut sesuai putusan-putusan Mahkamah Agung
R.l. (vide P-5 s/d. P-8), merek-merek terdaftar atas nama Tergugat-l yang
telah dibatalkan Mahkamah Agung R.l. adalah merek-merek Crocodile dan/
atau dengan kombinasi Lukisan Buaya dan/atau menyerupai merek
Crocodile , baik untuk melindungi jenis barang berkenaan dengan pakaian-
pakaian ataupun jenis barang sepatu-sepatu, sandal-sandal, alas kaki dan
hasil-hasil sejenisnya;
6.1. Tegasnya berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung tersebut,
menurut hukum semua merek Crocodile dan/atau dengan kombinasi
Lukisan Buaya untuk hasil-hasil barang a.l.: pakaian jadi, celana
panjang/pendek, kemeja panjang/pendek, kaos oblong, kaos singlet,
jas, jaket, rok, blus, daster, korset, kutang wanita, pakaian anak-anak
dan bayi, topi, sepatu, sandal, selop, sol sepatu dan sol sandal tidak
dibenarkan terdaftar secara berdampingan dengan merek terdaftar dan
terkenal “Crocodile & Lukisan Buaya” milik Penggugat;
6.2. Bahwa Undang-Undang Merek tahun 2001 selain bertujuan melindungi
para produsen, juga melindungi khalayak ramai khususnya konsumen
pakaian, alas kaki, sepatu, sandal dan barang-barang sejenisnya agar
tidak diperdaya dengan beredarnya merek yang sama atas nama
produsen lain untuk barang-barang yang sejenis;
Hal.4 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
5/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6.3. Makna hukum dan putusan-putusan Mahkamah Agung tersebut yang
telah menjadi yurisprudensi tetap Peradilan di Indonesia, selain
memberikan perlindungan hukum merek terkenal “Crocodile & Lukisan
Buaya” milik Penggugat, juga penilaian hukum kriteria barang sejenis
antara pakaian-pakaian dan alas-alas kaki, sepatu sandal dan
sejenisnya;
7. Mohon perhatian Pengadilan bahwa berdasarkan sistim Undang-Undang
Merek Tahun 2001, Tergugat II dilarang menyetujui pendaftaran merek yang
sama untuk barang-barang yang sejenis atas nama pemilik merek yang
berbeda (Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001), karenanya
berdasarkan hak-hak Penggugat atas merek terdaftar “Crocodile & Lukisan
Buaya”, baik berdasarkan pendaftaran merek sejak tahun 1952 maupun hak-
hak yang diberikan berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung R.l.
(vide P-5 s/d. P-8), maka terhadap merek-merek terdaftar merek
No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 yang masih tercatat dalam
Daftar Umum Merek atas nama Tergugat I harus dibatalkan dari Daftar
Umum Merek;
8. Bahwa oleh karena merek dagang “Crocodile & Lukisan Buaya” dibawah
No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 atas nama Tergugat I
merupakan merek-merek yang harus ditolak ex. Pasal 6 ayat 1 huruf b jo.
Pasal 4 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 karena mempunyai persamaan
pada pokoknya dengan merek terdaftar dan terkenal “Crocodile & Lukisan
Buaya” milik Penggugat, kiranya berdasarkan Pasal 68 Undang-Undang No.
15 Tahun 2001 beralasan diajukan gugatan pembatalan terhadap
pendaftaran merek No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 “Crocodile
& Lukisan Buaya”;
9. Bahwa dengan terbuktinya alasan gugatan pembatalan pendaftaran merek
No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 “Crocodile & Lukisan Buaya”
atas nama Tergugat I, kiranya Pengadilan berkenan mengabulkan gugatan
Penggugat dengan menyatakan batal pendaftaran merek-merek Tergugat I
tersebut, untuk selanjutnya memerintahkan kepada Tergugat II untuk tunduk
dan taat pada putusan Pengadilan dengan mencoret pendaftaran merek
No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 “Crocodile & Lukisan Buaya”
Hal.5 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
6/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dari Daftar Umum Merek dan mengumumkan dalam Berita Resmi Merek
sesuai Pasal 71 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan
putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik merek terkenal “Crocodile & Lukisan
Buaya” di Indonesia, untuk jenis barang kelas 25;
2. Menyatakan pendaftaran merek No. IDM000206358 dan No. IDM000079157
“Crocodile & Lukisan Buaya” atas nama Tergugat I mempunyai persamaan
pada keseluruhannya dengan merek terkenal “Crocodile & Lukisan Buaya”
milik Penggugat;
3. Membatalkan atau setidak-tidaknya menyatakan batal pendaftaran merek
No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 “Crocodile & Lukisan Buaya”
atas nama Tergugat I dari Daftar Umum Merek, dengan segala akibat
hukumnya;
4. Menghukum Tergugat II untuk tunduk dan taat pada putusan Pengadilan,
dengan mencoret pendaftaran merek No. IDM000206358 dan
No. IDM000079157 “Crocodile & Lukisan Buaya” dari Daftar Umum Merek;
5. Menghukum Tergugat I, dan Tergugat II hanya apabila mengadakan
perlawanan, untuk membayar biaya perkara;
Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, para Tergugat mengajukan
eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
Eksepsi Tergugat I:
- Bahwa Penggugat telah menggugat 2 (dua) nomor pendaftaran Merek
Tergugat I, yaitu No. IDM000079157 dan No. IDM000206358;
- Bahwa Merek No. IDM000079157 adalah merupakan perpanjangan kedua dari
No. 212069, dan Merek No. 1DM000206358 juga merupakan perpanjangan
kedua dan No. 253127;
- Bahwa kedua pendaftaran merek tersebut sudah pernah digugat oleh
Penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dasar dan alasan yang
sama, namun dengan cara memisah dalam 2 (dua) gugatan, yaitu gugatan
perkara No. 426/Pdt.G.D/1989/PN.Jkt.Pst. dan gugatan perkara No. 139/
Pdt.G.D/1991/PN.Jkt. Pst. yang masing-masing telah memperoleh putusan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap hingga di tingkat peninjauan
Hal.6 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
7/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kembali, yaitu putusan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Maret 997 No. 224
PK/Pdt/1994 dan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 28 Februari 2002
No. 287 PK/Pdt/1999;
- Bahwa putusan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Maret 1997 No. 224 PK/Pdt/
1994 memenangkan Tergugat I, namun putusan Mahkamah Agung RI tanggal
28 Februari 2002 No. 287 PK/Pdt/1999 memenangkan Penggugat;
- Bahwa dengan adanya 2 (dua) putusan Mahkamah Agung RI yang
bertentangan atas gugatan yang dahulu dipisah dalam 2 (dua) nomor perkara,
maka gugatan Penggugat dalam perkara ini harus dipisah pula dalam 2 (dua)
nomor perkara, tidak dapat dijadikan satu, karena akan membuat 2 (dua)
putusan Mahkamah Agung RI tersebut berbenturan satu sama lain;
Berdasarkan alasan-alasan dalam eksepsi tersebut, Tergugat I mohon dengan
segala hormat sudilah kiranya Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
Eksepsi Tergugat II:
1. Bahwa Penggugat sebelumnya sudah pernah mengajukan gugatan atas
pendaftaran merek Crocodile daftar nomor IDM000079157 (ex. 429060
ex. 212069) milik Tergugat I melalui gugatan perkara No. 426/Pdt/G.D/ 1986/
PN.Jkt.Pst. dan gugatan atas pendaftaran merek Crocodile daftar nomor
IDM000206358 (ex. 430086 ex. 253127) milik Tergugat I melalui gugatan
perkara nomor 139/Pdt.G.D/1991/PN.Jkt.Pst;
2. Bahwa kedua gugatan pembatalan merek tersebut telah berkekuatan hukum
tetap sampai tingkat peninjauan kembali, dengan terdapat perbedaan dalam
putusan Mahkamah Agung atas kedua gugatan tersebut;
3. Bahwa putusan MA No. 224 PK/Pdt/1994 Jo. No. 426/Pdt/G.D/1989/
PN.Jkt.Pst memutuskan bahwa Tergugat I memiliki hak khusus yang bersifat
mutlak atas Merek Crocodile daftar nomor IDM000079157, sedangkan
putusan MA No, 287 PK/Pdt/1999 jo. No.139/Pdt.G.D/1991/PN.Jkt.Pst
memenangkan Penggugat;
4. Bahwa dengan terdapatnya perbedaan putusan Mahkamah Agung atas
kedua gugatan pembatalan merek Crocodile daftar nomor IDM000079157
(ex. 429060 ex. 212069) dan daftar nomor IDM0002063589 ex. 430086
ex. 253127), maka demi kepastian hukum sudah sepantasnya gugatan
Hal.7 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
8/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat dalam perkara ini dipisah menjadi 2 (dua) gugatan yang objek
sengketanya berbeda;
Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat telah memberi putusan Nomor 110/MEREK/2011/
PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 29 Maret 2012 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik merek terkenal “Crocodile & Lukisan
Buaya” di Indonesia, untuk jenis barang kelas 25;
3. Menyatakan pendaftaran merek No.IDM000206358 dan No.IDM000079157
“Crocodile & Lukisan Buaya” atas nama Tergugat-l mempunyai persamaan
pada keseluruhannya dengan merek terkenal “Crocodile & Lukisan Buaya”
milik Penggugat;
4. Membatalkan merek No. IDM000206358 dan No. IDM000079157 Crocodile
& Lukisan Buaya atas nama Tergugat-l dari Daftar Umum Merek, dengan
segala akibat hukumnya;
5. Menghukum Tergugat-Il untuk tunduk dan taat pada putusan Pengadilan,
dengan mencoret pendaftaran merek No.IDM000206358 dan
No. IDM000079157 “Crocodile & Lukisan Buaya” dan Daftar Umum Merek;
6. Menghukum Tergugat-l, dan Tergugat-Il untuk membayar biaya perkara
secara tanggung-renteng hingga kini ditetapkan sebesar Rp1.016.000,- (satu
juta enam belas ribu rupiah);
Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung Nomor 420 K/
Pdt.Sus/2012 tanggal 14 Agustus 2012 sebagai berikut:
• Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Tuan EDDY tersebut;
• Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat I untuk membayar biaya perkara
dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini sebesar
Rp5.000.000,- (lima juta rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan Mahkamah Agung yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut diberitahukan kepada Tergugat I/Pemohon
Kasasi dahulu Tergugat I pada tanggal 12 September 2013, oleh Pemohon
Kasasi/Tergugat I dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa
Hal.8 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
9/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Khusus tanggal 19 September 2013 mengajukan permohonan pemeriksaan
peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat
pada tanggal 8 November 2013 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan
Peninjauan Kembali Nomor 10 PK/Pdt.Sus-HakI/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst jo.
Nomor: 420 K/Pdt.Sus/2012 jo. Nomor 110/Merek/2011/PN.Niaga Jkt.Pst.
tanggal 8 November 2013, permohonan tersebut disertai dengan alasan-
alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga. Jakarta
Pusat tersebut pada tanggal 8 November 2013 itu juga;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah diberitahukan kepada:
1. Termohon Kasasi/Penggugat pada tanggal 26 November 2013;
2. Turut Termohon Kasasi/Tergugat II pada tanggal 28 November 2013,
kemudian;
Menimbang, bahwa oleh karena Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek tidak diatur mengenai pemeriksaan peninjauan kembali, maka
Mahkamah Agung dalam mempertimbangkan perkara ini mengacu kepada
ketentuan Pasal 67, 68, 69, 71, dan 72 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009;
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali E UYS
beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan
saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan
dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan pemeriksaan
peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
GUGATAN TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI DAHULU TERMOHON
KASASI DAHULU PENGGUGAT ADALAH NEBIS IN IDEM .
1. Bahwa Yudex Facti telah khilaf dan keliru dalam pertimbangannya dalam
halaman 17 dan 18 pada putusannya yang menolak eksepsi Nebis in idem
dari Pemohon Peninjauan Kembali, dahulu pemohon Kasasi dahulu
Tergugat yaitu “ bahwa dalil gugatan Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat yang terdahulu adalah atas dasar
Hal.9 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
10/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
pemakai pertama sedangkan dalam gugatan Termohon Peninjauan Kembali
dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat kali ini adalah didasarkan
dengan dalil gugatan sebagai pendaftar pertama”;
Bahwa Putusan Yudex Facti dan Yudex Yuris No. 420 K/Pdt.Sus/2012
Juncto Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
No. 110/MEREK/2011/PN.NIAGA JKT.PST. adalah mengenai sengketa
yang sama dan pihak-pihak yang sama dengan putusan Yudex Facti dan
Yudex Yuris yaitu Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Maret 1997 No.
224/PK/Pdt/1994 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 1993,
No. 2042 K/Pdt/1990 Jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal
22 Februari 1990 No. 426/Pdt/G/1989 atas Merek milik Pemohon Peninjauan
Kembali, dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I No. IDM000079157
perpanjangan kedua dari No. 212069 dan Putusan Mahkamah Agung RI.
tanggal 28 Februari 2002 No. 287/PK/Pdt/1999 Jo. Putusan Mahkamah
Agung RI tanggal 30 Maret 1995 No. 575 K/Pdt/1992 Jo. Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 11 November 1991 No. 139/
Pdt.G .D/1991/PN .Jkt.Pst. terhadap Merek No. IDM000206358
perpanjangan dan No. 430086 perpanjangan dari No. 253127 kelas 25,
(yang telah dibatalkan oleh Putusan No. 287/PK/Pdt/1999), sehingga
gugatan perkara yang diajukan Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat adalah melanggar asas Nebis in idem
sebagaimana dimaksud dengan Pasal 1917 KUH Perdata dan telah
ditegaskan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2002,
apabila Putusan Pengadilan yang bersifat positif (menolak untuk
mengabulkan), kemudian putusan Pengadilan tersebut telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, maka dalam putusan tersebut telah melekat asas
Nebis in idem , karena perkara dan pihak yang berperkara yang sama tidak
boleh diajukan untuk kedua kalinya;
2. Bahwa pertimbangan hukum Yudex Facti dan Yudex Yuris menolak eksepsi
Nebis In idem dari Pemohon Peninjauan Kembali, dahulu Pemohon Kasasi
dahulu Tergugat I dengan pertimbangan hukum bahwa Putusan perkara
terdahulu yaitu Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Maret 1997
No. 224/PK/Pdt/1994 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 1993
No. 2042 K/Pdt/1990 Jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal
Hal.10 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
11/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
22 Februari 1990 No. 426/Pdt/G 11989 atas Merek No. IDM000079157
perpanjangan kedua dari merek No. 212069 dan Putusan Mahkamah Agung
RI. Tanggal 28 Februari 2002 No. 287/PK/Pdt/1999 Jo. Putusan Mahkamah
Agung RI tanggal 30 Maret 1995 No. 575 K/Pdt/1992 Jo. Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 11 November 1991 No. 139/Pdt.G.
D/1991/PN.Jkt.Pst. terhadap Merek No. IDM000206358 perpanjangan dari
merek No. 430086 perpanjangan dan Merek No. 253127 adalah dengan
menggunakan ketentuan Undang-undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek
Perusahaan dan Perniagaan dengan sistem Perlindungan dengan
menggunakan asas pemakai pertama (stelsel deklaratif) sedangkan
pemeriksaan perkara No. 420 K/Pdt.Sus/2012 Juncto Putusan Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 110/MEREK/2011/
PN.NIAGA JKT.PST adalah mengacu kepada ketentuan Undang-undang
No. 15 Tahun 2001 tentang Merek dimana sistem perlindungan hukum atas
Merek dengan pendekatan pendaftar pertama (stelsel Konstitutif) adalah
jelas menunjukkan adanya penerapan hukum yang keliru dalam
pertimbangan hukum Yudex Facti dan Yudex Yuris, mengingat dalam
perkara yang bersifat pembatalan dibidang merek secara hukum yang
dipermasalahkan adalah siapakah pemilik merek yang hakiki atas merek
tersebut dan bukan mempertimbangkan merek tersebut lahir pada saat
berlakunya Undang-undang Merek dengan menggunakan sistim
perlindungan seperti pertimbangan hukum Yudex Facti dan Yudex Yuris
pada sengketa sekarang ini dan pertimbangan sedemikian tidak akan pernah
menimbulkan/menciptakan kepastian hukum dan keadilan mengingat konsep
Hak kekayaan Intelektual adalah konsep hukum yang berkembang setiap
saat sehingga regulasi terkait harus segera dirubah dan disesuaikan dengan
kebutuhan pelaku usaha;
3. Bahwa pertimbangan hukum Yudex Facti dan Yudex Yuris yang menyatakan
gugatan pembatalan merek yang diajukan Termohon Peninjauan Kembali
dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat tidak merupakan perkara Ne bis
In Idem tersebut jelas akan melahirkan keputusan hukum yang
membingungkan dimana Yudex Facti dan Yudex Yuris seakan-akan tidak
mengakui suatu konsep perlindungan hukum atas suatu merek apabila
merek tersebut terlahir dalam suatu Perundang-undangan yang berbeda
Hal.11 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
12/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dengan sistim hukum yang berbeda-beda pula, padahal dalam setiap
Perundang-undangan khususnya dalam pasal peralihan secara tegas hal
tersebut sudah diatur untuk menjembatani suatu masa transisi dan
menghindarkan kekosongan hukum sehingga kepastian hukum dapat
terjamin, akan tetapi dengan pertimbangan hukum Yudex Facti dan Yudex
Yuris tersebut telah menghilangkan perlindungan atas merek CROCODILE
dan Lukisan Buaya atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I dengan adanya perubahan Undang-
undang dibidang Merek dan kami berpendapat pertimbangan hukum Yudex
Facti dan Yudex Yuris tersebut lebih menunjukkan sikap pembenaran dan
keberpihakan kepada Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon
Kasasi dahulu Penggugat;
4. Bahwa apabila Yudex Facti dan Yudex Yuris dapat memahami dan
mencermati Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek secara
benar dan tidak menunjukkan sikap keberpihakan didalam memutus
sengketa sekarang ini, kami berkeyakinan Yudex Facti dan Yudex Yuris tidak
akan memberikan putusan menolak eksepsi dari pemohon Peninjauan
Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I, mengingat
sebagaimana dalil-dalil hukum yang telah kami sampaikan di atas, gugatan
yang bersifat pembatalan adalah merupakan suatu proses dan mekanisme
hukum yang telah diperkenankan dan telah diakui secara nasional dan
internasional, dimana maksud dan tujuan proses tersebut adalah sebagai
jembatan pengembalian kepemilikan merek dengan tidak membahas dan
mempertimbangkan apakah merek-merek sengketa terlahir dalam
Perundang-undangan di era mana, karena secara hukum dalam legal formal
pengajuan gugatan yang bersifat pembatalan dapat dilakukan tidak oleh
hanya pemilik merek terdaftar akan tetapi juga dapat diajukan oleh pemilik
merek yang tidak terdaftar (baru hanya mengajukan permintaan pendaftaran
merek) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 68 ayat (2) Undang-
undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek;
5. Apabila dicermati pertimbangan hukum Judex Facti dan Judex Yuris dengan
mengedepankan pendaftar pertama akan menimbulkan suatu kondisi atau
sistim hukum baru, bahwa merek-merek yang terdaftar dalam Undang-
undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek. Seharusnya merek-merek yang
Hal.12 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
13/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sudah terdaftar hanya dapat dibatalkan oleh merek yang sudah terdaftar dan
tidak dapat digugat oleh pemilik merek sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Pasal 68 ayat 2 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang
Merek, dan merek tersebut sudah tidak dapat dibatalkan lagi walaupun
merek tersebut terdaftar dengan telah bertentangan dengan ketentuan
hukum sampai adanya suatu perubahan Undang-undang dibidang merek,
pertimbangan hukum dan putusan Judex Facti dan Judex Juris tersebut jelas
sudah tidak sesuai dengan konsep dan filosofi kenapa Hak Kekayaan
Intelektual harus diberikan perlindungan hukum;
6. Bahwa selanjutnya apabila dicermati pendaftaran merek CROCODILE dan
Lukisan Buaya yang dimiliki oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat adalah juga terdaftar dalam saat
berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan
dan Perniagaan yang menggunakan pendekatan perlindungan hukum
dengan menggunakan sistim pemakai pertama, maka apabila Judex Facti
dan Judex Juris dapat bersikap independen atau tidak memihak, secara
hukum eksistensi merek-merek yang terdaftar dalam sistim pemakai pertama
adalah juga tidak dapat dijadikan sebagai pertimbangan hukum sebagai
pendaftar pertama dalam sengketa sekarang ini, karena merek-merek
sengketa sama-sama terbit atau terdaftar dalam sistim pemakai pertama.
7. Bahwa selanjutnya apabila dicermati substansi hukum dan Undang-undang
No. 21 Tahun 1961, Undang-undang No. 19 Tahun 1992 dan Undang-
undang 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 19
Tahun 1992 tentang Merek dan Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang
Merek, secara hukum eksistensi, roh dan filosofi hukum yang diatur dalam
Perundang-undangan tersebut adalah sama yakni bagaimana sistim hukum
dibidang merek yang berlaku di Indonesia memberikan perlindungan hukum
dan pengakuan hukum atas eksistensi suatu merek, dengan demikian
pertimbangan hukum Judex Facti dan Judex Juris dalam putusannya
tersebut adalah terkesan merupakan penerapan hukum yang hukum yang
mengada-ada, sehingga terlihat jelas keterbatasan pengetahuan hukum
dalam perkembangan hukum dibidang Hak Kekayaan Intelektual khususnya
dibidang Merek, yang berakibat terhadap pengembangan iklim usaha di
Indonesia khususnya yang dilaksanakan oleh pelaku usaha Nasional.
Hal.13 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
14/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8. Bahwa gugatan pembatalan Merek milik Pemohon Peninjauan Kembali
dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I Merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. IDM000079157 dan Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No.
IDM000206358 dalam putusan Judex Facti dan Judex Juris sudah pernah
diperiksa, diputus oleh Pengadilan Judex Facti dan Judex Juris dan telah
berkekuatan hukum tetap sebagaimana termaktub dalam:
a. Putusan Mahkamah Agung RI Tanggal 17 Maret 1997 No. 224/PK/Pdt/
1994 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 1993 No. 2042 K/
Pdt/1990 Jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 22
Februari 1990 No. 426/Pdt/G/1989 atas Merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. IDM000079 157 perpanjangan kedua dari Merek CROCODILE
dan Lukisan Buaya No. 212069, kelas 25 untuk melindungi barang/jasa
Sepatu, Sandal, Tapak Sepatu, dan Sol Sepatu atas nama Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I;
Bahwa Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079157
merupakan perpanjangan merek CROCODILE dan Lukisan Buaya
No. 429060 tanggal 21 April 1999 perpanjangan dari merek CROCODILE
dan Lukisan Buaya No. 212069 tanggal 27 Mei 1986, kelas 25 untuk
melindungi barang/jasa Sepatu, Sandal, Tapak Sepatu, dan Sol Sepatu
atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
dahulu Tergugat I (Vide Bukti TI);
Bahwa di dalam sertifikat Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya
No. 429060 tanggal 21 April 1999 yang telah diperpanjang dengan
Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079157, kelas 25
atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
dahulu Tergugat I terdapat kutipan didaftar berdasarkan Keputusan
Mahkamah Agung RI No. 224.PK/Pdt/1994 tanggal 17 Maret 1997 dan
sudah mempunyai kekuatan hukum tetap” (Lampiran PK-2, sehingga
Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079157, kelas 25
atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
dahulu Tergugat I untuk melindungi barang/jasa Sepatu, Sandal, Tapak
Sepatu, dan Sol Sepatu telah dilindungi oleh hukum untuk menggunakan
Merek tersebut dalam menjalankan usahanya yang dapat mendorong
perkembangan ekonomi Nasional
Hal.14 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
15/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
b. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 28 Februari 2002 No. 287/PK/
Pdt/1999 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 30 Maret 1995 No.
575 K/Pdt/1992 Jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 11
November 1991 No. 139/Pdt.G.D/1991/PN.Jkt.Pst. terhadap Merek
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000206358 perpanjangan dari
Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 430086 perpanjangan dari
Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 253127, kelas 25 atas nama
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat
telah dibatalkan berdasarkan Putusan PK. No. 287/PK/Pdt/1999 tanggal
28 Februari 2002 (Vide Bukti TI-10).
9. Bahwa Putusan Peninjauan Kembali (PK) merupakan tingkat Pertama dan
Terakhir.
Bahwa sesuai dengan Pasal 70 ayat (2 Undang-undang Mahkamah Agung
gugatan yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat atas pembatalan Merek CROCODILE
dan Lukisan Buaya No IDM000079157 dan Merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. IDM000206358 milik Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I yang sudah pernah dijatuhkan Putusan
Judex Facti dan Judex Juris sebagaimana disebutkan pada point 8 a dan b,
sehingga telah tertutup semua upaya hukum demi tegaknya kepastian
hukum (legal certainty) (dikutip dari buku “KEKUASAAN MAHKAMAH
AGUNG PEMERIKSAAN KASASI DAN PENINJAUAN KEMBALI PERKARA
PERDATA”), M. Yahya Harahap, SH. hal. 449, dengan demikian Judex Facti
dan Judex Juris dalam memeriksa dan memberikan Putusan Perkara No.
420 K/Pdt.Sus/2012 Juncto Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat No. 110/MEREK/2O11/PN.NIAGA JKTPST. telah jelas
keliru dalam menerapkan hukum.
B. DALAM POKOK PERKARA
10. GUGATAN YANG DIAJUKAN TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI
DAHULU TERMOHON KASASI DAHULU PENGGUGAT TELAH
KADALUARSA.
a. Bahwa Judex Facti dan Judex Juris dalam memeriksa dan memutus
perkara 420 K/Pdt.Sus/2012 Juncto Putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 110/MEREK/2011/PN.NIAGA
Hal.15 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
16/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
JKT.PST telah keliru dan khilaf dalam menerapkan hukum dalam
pertimbangan hukumnya, sehingga Judex Facti dan Judex Juris tidak
memeriksa mengenai syarat gugatan pembatalan Merek sebagaimana
dimaksud dengan Pasal 69 ayat (1) UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
yang mensyaratkan bahwa gugatan pembatalan hanya dapat diajukan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pendaftaran merek;
b. Bahwa gugatan pembatalan merek oleh Termohon Peninjauan Kembali
dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat atas objek sengketa yaitu
merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079157 merupakan
perpanjangan Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 429060
tanggal 21 April 1999 dan perpanjangan dari Merek CROCODILE dan
Lukisan Buaya No. 212069 tanggal 27 Mei 1986, kelas 25 atas nama
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat
I, untuk melindungi barang/jasa Sepatu, Sandal, Tapak Sepatu, dan Sol
Sepatu, sehingga dengan demikian secara hukum gugatan yang diajukan
oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu
Penggugat tidak dapat diajukan karena telah kadaluarsa. Oleh karena itu
mohon kepada Bapak Ketua Mahkamah Agung RI untuk menolak
gugatan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu
Penggugat atas objek sengketa yaitu merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. IDM000079157 merupakan perpanjangan merek
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 429060 tanggal 21 April 1999 dan
perpanjangan dari merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 212069
tanggal 27 Mei 1986 atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat
diterima;
c. Bahwa maksud dan Pasal 69 ayat (1) Undang-undang No. 15 Tahun
2001 memberikan batas waktu diajukannya gugatan pembatalan adalah
untuk memberikan kepastian hukum kepada merek-merek yang telah
didaftarkan, hal ini sejalan dengan Pasal 3 Undang-undang No. 15 Tahun
2001 tentang Merek yang memberikan jaminan hukum atas merek
terdaftar, dimana Negara memberikan hak eksklusif atas merek yang
telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu.
Berdasarkan ketentuan ini maka merek CROCODILE dan Lukisan Buaya
No. IDM000079157 yang merupakan perpanjangan kedua merek
Hal.16 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
17/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 212069 milik Pemohon Peninjauan
Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I yang telah terdaftar
dalam Daftar Umum Merek mendapatkan perlindungan hukum;
d. Bahwa dengan diterimanya gugatan Termohon Peninjauan Kembali
dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat, maka dapat disimpulkan
bahwa Judex Facti dan Judex Juris melakukan kesalahan berat dalam
menerapkan hukum;
11. Mengingat eksistensi hukum dibidang merek termasuk dalam koridor hukum
bisnis, dimana secara hukum di dalam menjalankan bisnis tersebut sangat
membutuhkan berbagai faktor termasuk aspek kepastian hukum. Sehingga
secara hukum harus diatur tata cara pengajuan gugatan yang bersifat
pembatalan pendaftaran merek yang termasuk dalam kaidah-kaidah hukum
formil sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 68 ayat (2) dan Pasal
69 ayat (1) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek dimana
pasal-pasal tersebut mengharuskan pihak-pihak yang berkeberatan apabila
berkeinginan mengajukan gugatan yang bersifat pembatalan untuk
memenuhi persyaratan legal formil sebagai berikut:
- Pihak-pihak yang berkeinginan mengajukan gugatan pembatalan yang
tidak memiliki pendaftaran harus terlebih dahulu mengajukan permohonan
pendaftaran merek (Pasal 68 ayat 2 Undang-undang No. 15 Tahun 2001
tentang Merek).
- Kurun waktu pengajuan gugatan yang bersifat pembatalan. Gugatan
pembatalan terhadap merek terdaftar hanya dapat diajukan terhadap
merek-merek yang pendaftarannya tidak melebihi 5 tahun (Pasal 69 ayat
(1) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek).
Selanjutnya Judex Facti secara hukum demi keadilan dalam pemeriksaan
perkara harus terlebih dahulu mencermati hal-hal tersebut didalam
penanganan sengketa merek demi menciptakan iklim kepastian usaha di
Indonesia dan dalam sengketa sekarang ini fungsi sedemikian tidak
tercermin dalam pertimbangan hukum dan putusan Judex Facti .
12. Bahwa apabila dicermati pendaftaran merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. IDM000079157 atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I yakni terdaftar di dalam Daftar Umum
Merek Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut Termohon Kasasi
Hal.17 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
18/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dahulu Tergugat II yakni tanggal 4 Juli 2006 merupakan perpanjangan merek
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 429060 tanggal 21 April 1999 dan
perpanjangan dari merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 212069
tanggal 27 Mei 1986, kelas 25 atas nama Pemohon Peninjauan Kembali
dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I, dan tanggal pengajuan/
pendaftaran gugatan pembatalan di Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon
Kasasi dahulu Penggugat yaitu tanggal 22 Desember 2011 dan selanjutnya
sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat 1 Undang-undang No. 15 Tahun
2001 tentang Merek, berdasarkan fakta hukum bahwa pengajuan gugatan
pembatalan Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079 157
merupakan perpanjangan merek CROCODILE dan Lukisan Buaya
No. 429060 tanggal 21 April 1999 dan perpanjangan dari merek
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 212069 tanggal 27 Mei 1986, kelas 25
atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu
Tergugat I, oleh Termohon Peninjauan Kembali dan Termohon Kasasi
dahulu Penggugat ini adalah sudah kadaluarsa karena sudah melebihi
tenggang waktu lebih dari 5 tahun sejak tanggal pendaftaran Merek
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079157, dengan demikian
pengajuan gugatan pembatalan terhadap merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. IDM000079157 atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat sudah bertentangan dengan ketentuan
Pasal 69 ayat (1’) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
sehingga patut untuk dinyatakan tidak dapat diterima.
13. Harapan kami Judex Juris berkenan mempertimbangkan eksepsi Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat yang tertuang
dalam Memori Permohonan Kembali demi Keadaan dan Kepastian hukum
dalam menjalankan kegiatan usaha mengingat ketentuan Pasal 52 Undang-
undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dimana Judex Juris
dalam pemeriksaan Peninjauan Kembali dapat mempergunakan
pertimbangan hukum sesuai dengan ketentuan hukum Asas Ne bis In idem
karena obyek sengketa dan pihak-pihak yang bersengketa yang diputus oleh
Judex Facti dan Judex Juris adalah sama dengan obyek sengketa dan
pihak-pihak yang sudah diputus oleh Judex Facti dan Judex Juris dengan
Hal.18 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
19/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 17 Maret 1997 No. 224/PK/Pdt/1994
Jo. Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 1993, No. 2042 K/Pdt/1990
Jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 22 Februari 1990
No. 426/Pdt/G/1989 atas Merek CROCODILE dan Lukisan Buaya
No. IDM000079157, perpanjangan kedua dari No. 21206 milik Pemohon
Peninjauan Kembali, dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I;
14. Apabila dicermati pertimbangan hukum Putusan dan putusan Judex Facti
dan Judex Juris dan dibandingkan dengan daIil-daIil hukum yang terdapat
posita gugatan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi
dahulu Penggugat, dalam posita gugatan tersebut secara hukum
mendalilkan bahwa Merek CROCODILE dan Lukisan adalah sebagai merek
terkenal atas nama Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi
dahulu Penggugat, akan tetapi di dalam pertimbangan hukum Judex Facti
dan Judex Juris tidak ada mempertimbangkan dan memberikan penilaian
hukum tentang unsur-unsur yang dapat dipertimbangkan terkait dengan
eksistensi merek terkenal sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 6 ayat
(1) huruf b dan Pasal 6 ayat (2) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang
Merek, sehingga merek CROCODILE dan Lukisan Buaya atas nama
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat
tersebut dapat dikwalifikasikan sebagai merek terkenal, dengan demikian
putusan Judex Facti dan Judex Juris pada masa sekarang adalah cacat
hukum karena tidak memiliki landasan pertimbangan hukum yang kuat
sehingga putusan dan pertimbangan hukum dan tidak memiliki korelasi dan
lebih menunjukkan keberpihakan Judex Facti dan Judex Juris kepada
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
15. Bahwa benar dalam Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek,
secara hukum ada pengaturan dan pengakuan tentang merek terkenal
mengingat Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Paris, TRIPs,
akan tetapi perlu diluruskan dan dipahami mengingat eksistensi merek tidak
dapat terpisahkan dengan dunia bisnis dan dunia usaha yang diharapkan
dapat memberikan kontribusi sehingga ratifikasi dan pengaturan merek
terkenal tersebut harus dapat mendukung kemajuan kegiatan usaha di
Indonesia tanpa mempengaruhi eksistensi Indonesia dimata Internasional,
Hal.19 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
20/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
karena dalam ratifikasi tersebut setiap Negara anggota dapat menyesuaikan
dengan kondisi Negara masing-masing.
Pengaturan Merek terkenal di Indonesia telah dituangkan penjelasan Pasal
6 ayat (1) huruf (b) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek,
untuk memberikan penilaian atas suatu merek sehingga dapat
dikwaliflkasikan sebagai merek terkenal dan harus mempertimbangkan;
• Pengetahuan umum masyarakat mengenai merek tersebut dibidang usaha
yang bersangkutan;
• Reputasi merek terkenal yang diperoleh karena promosi yang gencar dan
besar-besaran;
• Investasi di beberapa Negara di dunia yang dilakukan pemiliknya dan,
• Bukti pendaftaran merek tersebut di beberapa Negara;
16. Bahwa oleh karena suatu merek terkenal memiliki hak preference (hak
istimewa) sedemikian rupa, maka dengan sendirinya kriteria suatu merek
menjadi merek terkenal sangatlah sulit, karena harus menempuh proses
promosi yang gencar dan besar-besaran serta investasi yang besar dan
berkesinambungan di beberapa Negara di dunia, sehingga merek tersebut
menjadi benar-benar dikenal sebagai suatu merek yang berkualitas dan
bereputasi tinggi dikalangan masyarakat pada umumnya baik lokal maupun
internasional.
17. Mengingat Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu
Penggugat dalam posita gugatannya mendalilkan merek CROCODILE dan
Lukisan Buaya sebagai merek terkenal, sesuai ketentuan hukum sudah
menjadi kewajiban hukum kepada yang mendalilkan untuk membuktikannya
pada acara pembuktian yang dalam sengketa sekarang ini harus mengacu
kepada hal-hal yang telah disampaikan pada point 15 tersebut di atas,
apabila dicermati bukti-bukti yang disampaikan oleh Termohon Peninjauan
Termohon Kasasi dahulu Penggugat (Vide bukti P1 — P8) secara hukum
dapat diketemukan fakta bahwa oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat tidak dapat membuktikan eksistensi
merek CROCODILE dan Lukisan Buaya tersebut karena tidak ada satupun
alat bukti yang disampaikan di persidangan dapat mewakili elemen tersebut
di atas, berdasarkan kondisi sedemikian sangat jelas bahwa Judex Facti dan
Judex Juris telah khilaf dan keliru memberikan pertimbangan hukumnya
Hal.20 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
21/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dalam putusannya, tanpa didukung oleh bukti-bukti Judex Facti dan Judex
Juris dapat memutus perkara sekarang ini dengan amar putusan
menyatakan merek CROCODILE dan Lukisan Buaya sebagai merek terkenal
atas nama Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu
Penggugat. Jadi menurut pandangan kami putusan tersebut hanya tafsiran
dan kesimpulan Judex Facti dan Judex Juris dan lebih menunjukkan
keberpihakan Judex Facti dan Judex Juris kepada Termohon Peninjauan
Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat.
18. Apabila dicermati pertimbangan hukum dan putusan Judex Facti dan Judex
Juris yang berpendapat dan memutuskan bahwa merek CROCODILE dan
Lukisan Buaya adalah merek terkenal atas nama Termohon Peninjauan
Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat, adalah hanya karena
mempertimbangkan bukti-bukti berupa putusan-putusan lembaga Peradilan
yang disampaikan oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon
Kasasi dahulu Penggugat (Vide bukti P-5 s/d P-8), dimana alat bukti tersebut
secara hukum belum dapat mewakili eksistensi riil dari merek CROCODILE
dan Lukisan Buaya tersebut dan selanjutnya dalam sistim hukum Indonesia
tidak menganut asas preseden, jadi secara hukum apabila pemeriksaan
perkara ini dilakukan demi kepastian hukum dan keadilan secara hukum
tidak ada kewajiban, hukum kepada Judex Facti untuk mengikuti putusan
hakim yang terdahulu, selanjutnya eksistensi asas Preseden tersebut
kondusif terhadap sistim hukum dibidang merek mengingat eksistensi suatu
merek dalam sikIusnya pada setiap era dapat berubah sehingga sangat
dibutuhkan suatu upaya dari pemilik untuk mempertahankan keberadaannya
mereknya tersebut, kondisi sedemikianlah yang melahirkan klasifikasi merek.
Merek-merek terkenal dapat dimungkinkan ditinggalkan oleh konsumen
ketika pemilik merek tersebut tidak dapat menjaga reputasi dan kwalitas
merek yang bersangkutan.
19. Apabila putusan-putusan lembaga peradilan dijadikan sebagai bukti untuk
mempertimbangkan suatu eksistensi khususnya dibidang merek, putusan
lembaga peradilan secara hukum tidak relevan untuk dijadikan sebagai
dasar pertimbangan hukum untuk menilai suatu kapasitas merek, apalagi
dalam perkara sekarang terdapat kurun waktu yang lama yakni antara
putusan yang dijadikan sebagai alat bukti dengan tanggal pengajuan
Hal.21 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
22/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
gugatan pada masa sekarang, sehingga menurut pandangan kami bukti
berupa putusan tersebut secara hukum harus diuji kembali, apakah
eksistensi merek pada putusan tersebut masih sesuai dengan kondisi masa
sekarang ini dengan mengacu kepada tindakan dan upaya yang telah
dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi
dahulu Penggugat. Selanjutnya apabila dicermati pertimbangan hukum dari
Putusan Judex Facti dan Judex Juris hanyalah bertujuan mempercepat
penyelesaian perkara dengan mengabaikan sendi-sendi hukum dan
keadilan, dan Iebih menunjukkan keberpihakan Judex Facti dan Judex Juris
kepada Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu
Penggugat;
20. Apabila dicermati pertimbangan Judex Facti pada hal 19 alinea ke 7, dimana
Judex Facti menolak eksepsi Ne bis in idem dan Pemohon Peninjauan
Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I dengan pertimbangan
hukum bahwa dasar pemeriksaan perkara sekarang ini adalah Undang-
undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek dan selanjutnya Judex Facti
mempertimbangkan merek CROCODILE dan Lukisan Buaya atas nama
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat
adalah merek terkenal dengan mempertimbangkan alat bukti berupa
putusan-putusan lembaga peradilan, secara hukum pertimbangan hukum
Judex Facti tersebut saling bertentangan mengingat bukti-bukti berupa
putusan lembaga peradilan, dimana putusan lembaga peradilan tersebut
juga tidaklah diperiksa dan diputus mengacu kepada Undang-undang No. 15
Tahun 2001 tentang Merek akan tetapi mengacu kepada Undang-undang
No. 19 Tahun 1992 tentang Merek Jo UU No. 14 Tahun 1997 tentang
Perubahan atas Undang-undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek,
selanjutnya mengingat putusan tersebut tidak diperiksa dan diputus pada
saat berlakunya Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek yang
dianggap oleh Judex Facti dan Judex Juris belum mengatur tentang
pendaftar pertama dan merek terkenal, secara hukum tentunya putusan
tersebut juga tidak layak dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara sekarang
ini. Jadi pertimbangan hukum dari putusan Judex Facti dan Judex Juris
tersebut Iebih menunjukkan sifat ambivalensi dan keberpihakan kepada
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
Hal.22 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
23/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
21. Apabila Judex Facti dan Judex Juris cermat menilai bukti-bukti yang
disampaikan oleh Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi
dahulu Tergugat khususnya Vide Bukti T.I-7 yakni Putusan Mahkamah
Agung R.I tanggal 17 Maret 1997 dalam perkara No. 224/PK/Pdt/1994 Jo.
Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 1993. No. 2042 K/Pdt/1990 Jo.
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 22 Februari 1990 No. 426/
Pdt/G/1989, dalam perkara tersebut gugatan Termohon Peninjauan Kembali
dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat ditolak dan selanjutnya
mengingat dalam perkara tersebut gugatan rekonvensi oleh pihak Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I dalam
perkara sekarang dan oleh Mahkamah Agung rekonvensi tersebut
dikabulkan sehingga secara hukum merek CROCODILE dan Lukisan Buaya
daftar No. 173300 atas nama Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat yang dibatalkan dari dalam Daftar
Umum Merek dan selanjutnya merek CROCODILE dan Lukisan Buaya daftar
No. 173300 atas nama Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon
Kasasi dahulu Penggugat tersebut sudah dicoret dari dalam Daftar Umum
Merek pada tanggal 19 Juli 2012 dengan surat Direktur Merek No. HKI4-
HI.06.06.06 -22/2012, (Lampiran PK-3) apakah dengan fakta hukum
sedemikian merek CROCODILE dan Lukisan Buaya atas nama Termohon
Peninjauan kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat masih layak
dinyatakan sebagai merek terkenal.
22. Apabila dicermati pertimbangan hukum dari Judex Facti pada hal 20
alinea 1;
“Menimbang, bahwa selain daripada itu Majelis berpendapat bahwa oleh
karena jangka waktu hak eksklusif yang dimiliki oleh seseorang atas merek
itu terbatas hanya 10 tahun, meskipun dapat diperpanjang 10 tahun lagi,
namun setiap kali perpanjangan harus melalui pemeriksaan substantif lagi,
dimana Kantor merek harus menolak jika merek yang diperpanjang tersebut
memiliki persamaan dengan merek pihak lain (Pasal 37) “Pertimbangan
hukum Judex Facti tersebut dapat menggambarkan kekurangan pahaman
dan keterbatasan pengetahuan hukum Judex Facti atas hukum dibidang
merek;
Hal.23 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
24/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 18
Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, pemeriksaan yang
dilakukan pemeriksa merek terkait dengan adanya permohonan dengan
mengacu kepada ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6;
Permohonan adalah: Permintaan pendaftaran merek yang diajukan secara
tertulis kepada Direktorat Jenderal (Pasal 1 angka 5 Undang-undang No. 15
Tahun 2001 tentang Merek);
Dengan demikian dalam perkara a quo diketemukan fakta hukum bahwa
Judex Facti tidak dapat membedakan antara permintaan pendaftaran merek
dan perpanjangan pendaftaran merek sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemeriksaan substantif hanya dilakukan terhadap permintaan pendaftaran
merek artinya merek tersebut belum mendapat perlindungan hukum/belum
terdaftar dalam Daftar Umum Merek dan permintaan pendaftaran merek
tersebut masih merupakan suatu langkah awal untuk mendapat perlindungan
hukum;
23. Apabila dicermati pertimbangan hukum Judex Facti tersebut di atas, dimana
Judex Facti telah melakukan pengalihan tanggung jawab terhadap Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I, mengingat
disetujui atau tidaknya suatu perpanjangan pendaftaran merek adalah
merupakan kewenangan dari Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Turut Termohon Kasasi dahulu Tergugat II sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Pasal 73 Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek,
selanjutnya apabila Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi
dahulu Penggugat berkeberatan dengan keputusan Kantor Merek (Turut
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut Termohon Kasasi dahulu
Tergugat II), secara hukum yang perlu dijadikan sebagai para pihak untuk
dimintakan pertanggungjawaban hukum dalam sengketa merek saat ini
adalah Kantor Merek (Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut
Termohon Kasasi dahulu Tergugat II) dan tidak dengan mengorbankan
pendaftaran merek CROCODILE dan Lukisan Buaya atas nama Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I;
24. Keputusan Direktorat Merek (Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Turut Termohon Kasasi dahulu Tergugat II) untuk melakukan perpanjangan
pendaftaran merek CROCODILE dan Lukisan Buaya daftar
Hal.24 dari 28 hal. Put. Nomor … PK/Pdt.Sus-HKI/….
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
8/17/2019 36_PK_Pdt.Sus-HKI_2014
25/28
a
k a m a h
A g u n
g R e
p u
k a m
a h A g u n
g R e
p u b l i k
I n d o n
e s i
h A g u
n g R e p u b
l i k I n d o n
e s
i k I n d o
n e
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
No. IDM000079157 atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I adalah sudah sesuai dengan ketentuan
hukum, mengingat merek CROCODILE dan Lukisan Buaya daftar
No. IDM000079157 atas nama Pemohon Peninjauan Kembali dahulu
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I, telah memenuhi persyaratan yakni
pengajuan tersebut telah memenuhi persyaratan administratif, yakni merek
tersebut masih terdaftar dalam Daftar Umum Merek, Merek tersebut diajukan
perpanjangan sebelum berakhir tenggang waktunya persyaratan, jadi
perbuatan Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu
Tergugat I, untuk mengajukan perpanjangan pendaftaran tersebut adalah
dalam rangka melaksanakan ketentuan Undang-undang No. 15 Tahun 2001
tentang Merek;
25. Tentang Merek mempunyai persamaan pada pokoknya atau
Keseluruhannya.
a. Judex Facti telah keliru dalam pertimbangannya yang mengatakan Merek
CROCODILE dan Lukisan Buaya No. IDM000079157 perpanjangan
merek CROCODILE dan Lukisan Buaya No. 429060 tanggal 21 April
1999 merupakan perpanjangan dan merek CROCODILE dan Lukisan
Buaya No. 212069 tanggal 27 Mei 1986, kelas 25 atas nama Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi dahulu Tergugat memiliki
persamaan pada pokoknya dengan Merek milik Termohon Peninjauan
Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu Penggugat hanya berdasarkan
bukti-bukti Vide P-1 dan P-2 dihubungkan dengan bukti-bukti Vide P-4 s/
d P-8 tanpa didukung dengan bukti Etiket Merek dalam dalil gugatan
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi dahulu
Penggugat, sehingga pertimbangan Judex Facti terkesan menunjukkan
sikap keberpihakan kepada Termohon Peninjauan kembali dahulu
Termohon Kasasi dahulu Penggugat;
b. Ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang
Merek, tidak mengatur secara rinci tentang batasan-batasan persamaan
pada pokoknya atas suatu merek, sehingga dalam praktek cenderung
berpegang pada kaidah-kaidah Yurisprudensi yang berlaku. Apabila
dicermati pertimbangan hukum Judex Facti telah KhiIaf dan dalam
membuat pertimbangan hukum dengan dasar keya