Top Banner
  1 Jl. Danau Toba No 103, Bendungan Hilir Jakarta Pusat Telp. 021.71530791,  95334573 Fax.021. 57953184 E-mail: [email protected], Website: www.intakindo.org  Lampiran 1 KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENYUSUN DOKUMEN AMDAL LSK INTAKINDO No KUALIFIKASI KRITERIA PERSYARATAN Keterangan 1 Anggota Tim Penyusun Dokumen AMDAL 1 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman 4. Bahasa : : : : Minimal D3 atau sederajat Telah mengikuti pelatihan kompetensi penyusun dokumen AMDAL (AMDAL B) atau pelatihan sejenis dan setara (pelatihan penyusunan AMDAL di luar negeri) - Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan 2 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman 4. Bahasa : : : : : Minimal D3 atau sederajat - Memiliki pengalaman penyusunan dokumen AMDAL minimal lima (5) dokumen,tetapi tidak memiliki sertifikat kompetensi sebagai anggota Tim penyusun dokumen AMDAL Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan 3 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman 4. Bahasa : : : : : Minimal D3 atau sederajat - Memiliki pengalaman menilai dokumen AMDAL minimal 15 (lima belas) dokumen AMDAL. Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan
30

36330722 Buku Saku Sertifikasi Penyusun AMDAL

Jul 21, 2015

Download

Documents

Eldiman
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Jl. Danau Toba No 103, Bendungan Hilir Jakarta Pusat Telp. 021.71530791, 95334573 Fax.021. 57953184 E-mail: [email protected], Website: www.intakindo.org

Lampiran 1

KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENYUSUN DOKUMEN AMDAL LSK INTAKINDONo 1 KUALIFIKASI Anggota Tim Penyusun Dokumen AMDAL 1 3. Pengalaman 4. Bahasa 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman 2 4. Bahasa 1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman 4. Bahasa : : : : : : : : : : : : KRITERIA 1. Pendidikan 2. Pelatihan : : PERSYARATAN Minimal D3 atau sederajat Telah mengikuti pelatihan kompetensi penyusun dokumen AMDAL (AMDAL B) atau pelatihan sejenis dan setara (pelatihan penyusunan AMDAL di luar negeri) Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan Minimal D3 atau sederajat Memiliki pengalaman penyusunan dokumen AMDAL minimal lima (5) dokumen,tetapi tidak memiliki sertifikat kompetensi sebagai anggota Tim penyusun dokumen AMDAL Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan Minimal D3 atau sederajat Memiliki pengalaman menilai dokumen AMDAL minimal 15 (lima belas) dokumen AMDAL. Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan Keterangan

3

1

No

KUALIFIKASI

KRITERIA 1. Pendidikan :

PERSYARATAN Minimal D3 atau sederajat dan berlatar belakang pendidikan tinggi bidang lingkungan dengan mata kuliah minimal 3 SKS di bidang AMDAL. Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan Minimal S1 atau sederajat Memiliki pengalaman penyusunan dokumen AMDAL minimal lima (5) dokumen Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan Minimal S1 atau sederajat Memiliki pengalaman penyusunan dokumen AMDAL minimal lima (5) dokumen Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tulisan

Keterangan

4

2. Pelatihan 3. Pengalaman 4. Bahasa 1. 2. 3. 4. Pendidikan Pelatihan Pengalaman Bahasa

: : : : : : : : : : :

2

Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL

1

Telah mengikuti ujian sebagai Anggota Tim dan Lulus

2

1. Pendidikan 2. Pelatihan 3. Pengalaman 4. Bahasa

Belum pernah mengikuti ujian sebagai Anggota Tim

2

Jl. Danau Toba No 103, Bendungan Hilir Jakarta Pusat Telp. 021.71530791, 95334573 Fax.021. 57953184 E-mail: [email protected], Website: www.intakindo.org

Lampiran 2

PEDOMAN PERMOHONAN SERTIFIKASI

I. RUANG LINGKUP KUALIFIKASI SERTIFIKASI Sertifikasi Tenaga Ahli Penyusun Dokumen AMDAL terdiri dari: 1. Anggota Tim Penyusun Dokumen AMDAL; 2. Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL.

II. PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN 1. Pemohon sertifikasi mengajukan permohonan kepada Manajemen LSKINTAKINDO berdasarkan persyaratan dalam lampiran 1 dan mengisi Formulir Permohonan Sertifikasi No. Dok : LSK/F/6.1/01 2. Pemohon sertifikasi yang telah memiliki dokumen pengalaman berupa: a) Dokumen laporan pengalaman; b) Dokumen laporan rekapitulasi pencapaian kompetensi; c) Dokumen laporan pembentukan/pengembangan keahlian; Wajib disampaikan kepada Manajemen LSK-INTAKINDO dalam bentuk hardcopy dengan contoh pengisian sebagaimana dalam bab-bab berikut.

3

Jl. Danau Toba No 103, Bendungan Hilir Jakarta Pusat Telp. 021.71530791, 95334573 Fax.021. 57953184 E-mail: [email protected], Website: www.intakindo.org

No. Dok.: LSK/F/6.1/01

FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASIKepada Yth Ketua LSK INTAKINDO Jl. Danau Toba No. 103 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat 1. DATA PRIBADI Nama Lengkap:Lengkap dengan gelar akademik

Jenis Kelamin: Tanggal Lahir: Tempat Lahir:Ditulis lengkap tanggal, bulan, tahun, kota, provinsi, negara

No. KTP/SIM/KITAS/KITAPPilih salah satu tanda pengenal yang digunakan dan sertakan salinannya (photo copy)

Alamat Tetap:Ditulis lengkap jalan, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, kode pos

Alamat Surat menyurat:Ditulis lengkap jalan, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, kode pos

Rumah:

Nomor TeleponLengkap dengan kode area

Kantor: Fax: Hp:

Email: 2. PENDIDIKAN Pendidikan FormalD3/S1, S2 disertakan copy ijazah dan traskrip nilai. Lengkapi nama Perguruan Tinggi, fakultas dan/atau jurusan, masa pendidikan, tahun kelulusan dan no ijazah.Tingkat D3 S1 S2 PT Fak/Jur Masa Pendidikan Thn Lulus No. Ijazah

4

Pelatihan/KursusPenyelenggara, durasi waktu, judul, tahun, skala kegiatan, kota kegiatan (sertakan copy sertifikatnya)

3. PEKERJAAN TERAKHIR Jabatan: Bidang Keahlian: Nama Perusahaan: Alamat Perusahaan: Masa kerja: 4. KUALIFIKASI SERTIFIKASI Kualifikasi yang diajukan/ permohonan sertifikasi Anggota Tim Penyusun Dokumen AMDAL Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL Kriteria-1 Ketua Tim Penyusun Kriteria-2 Ketua Tim Penyusun Kriteria-1 Anggota Tim PenyusunPilih dengan tanda () salah satu kriteria pemohon

Tahun (tahun...........s/d tahun...........)

Pilih dengan tanda () salah satu kualifikasi permohonan sertifikasi

Kriteria Pemohon

Kriteria-2 Anggota Tim Penyusun Kriteria-3 Anggota Tim Penyusun Kriteria-4 Anggota Tim Penyusun

1. Pengalaman Kerja: (diisi dengan menggunakan formulir Laporan Pengalaman Kerja (LPK) No. Dok: LSK/F/6.1/02 atau dapat diunduh dari http://intakindo.org. 2. Pernyataan Pemohon: Semua pernyataan yang dituliskan dalam Permohonan Sertifikasi adalah benar dan dengan demikian saya mengajukan pengakuan sebagai Tenaga Ahli Penyusun AMDAL. Saya juga memastikan bahwa saya telah membaca dan memahami kode Etik Tenaga Ahli Penyusun Amdal. 3. Pembiayaan: Biaya sertifikasi sebesar Rp........................Telah Lunas

............, .............2009

materai Rp. 6000

Pemohon

5

6

Adapun dokumen-dokumen yang harus melengkapi permohonan terdiri dari antara lain: Lingkup sertifikasi yang diajukan; Pernyataan bahwa pemohon setuju memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian; Rincian kualifikasi yang relevan didukung dengan bukti dan rekomendasi; Informasi Umum pemohon seperti nama, alamat dan informasi lain yang disyaratkan untuk identifikasi keahlian.

Dokumen dokumen lain yang diperlukan antara lain meliputi: Rekaman bukti kelulusan Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma Tiga (D3) sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam ruang lingkup sertifikasi yang dimohonkan; Rekaman bukti kelulusan pada program pelatihan pelatihan penyusunan

AMDAL berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 178 Tahun 2004 atau yang disetarakan dari lembaga pelatihan yang diakui; Bukti Photocopy kependudukan (Kartu Tanda Penduduk) dan/atau kewarganegaraan (paspor). Jika warna negara asing, buktinya berupa KIM/KITAS atau KITAP; Pasfoto ukuran 3 x 4 dan 4 x 6 masing masing 2 lembar Dokumen-dokumen/bukti-bukti portofolio sesuai untuk ruang lingkup sertifikasi yang dimohonkan; yang dipersyaratkan

Persyaratan-persyaratan administrasi lainnya yang ditetapkan.

III.DOKUMEN-DOKUMEN/BUKTI-BUKTU PORTOFOLIO yang meliputi: III.1. Laporan Pengalaman Kerja Manajemen LSK-INTAKINDO mensyaratkan pemohon untuk menyampaikan laporan pengalaman kerja yang telah dilakukan selama masa tertentu sebagai dasar atau bukti pencapaian keahlian yang akan disertifikasi. (Ref: LSK/F/6.1/03). Laporan Pengalaman Kerja yang disampaikan, sekurang-kurangnya: Bagi pemohon sertifikasi untuk kualifikasi Ketua Tim Penyusun AMDAL, sekurangnya berupa 5 (lima) buah pengalaman kerja dalam penyusunan AMDAL dalam kedudukan sebagai Anggota Tim Penyusun AMDAL. Jumlah minimal ini diperlukan sepanjang memenuhi persyaratan dalam penilaian kompetensi sebagaimana dimaksud pada standar kompetensi yang telah ditetapkan; Bagi pemohon sertifikasi untuk kualifikasi Anggota Tim Penyusun AMDAL sepanjang ditetapkan sebagai persyaratan sesuai ruang lingkup sertifikasi yang dimohon, tidak ditetapkan jumlahnya namun pengalaman kerja yang diserahkan wajib memenuhi persyaratan dalam penilaian kompetensi sebagaimana dimaksud pada standar kompetensi yang telah ditetapkan.

7

III.2. Laporan Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi Manajemen LSK-INTAKINDO mensyaratkan pemohon untuk membuat laporan rekapitulasi pencapaian kompetensi yang dipersyaratkan dalam standar kompetensi berdasarkan hasil penilaian diri sendiri (self assesment) sebagaimana dimaksud dalam angka 6.1.4. (Ref: LSK/Form/6.1/05). III.3. Laporan Pembentukan/Pengembangan Keahlian Manajemen LSK-INTAKINDO mensyaratkan pemohon untuk membuat dan menyampaikan laporan pembentukan/pengembangan keahlian bagi Pemohon Ketua dan Anggota Tim Penyusun Amdal yang akan melakukan sertifikasi dengan persyaratan PORTOFOLIO, dengan tujuan: Bagi Anggota Tim Penyusun AMDAL dilakukan dengan melakukan pembelajaran (baik formal maupun non-formal belajar mandiri) sebagai proses pembentukan keahlian dalam melaksanakan tugastugas dalam penyusunan dokumen AMDAL; Bagi Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL, dilakukan dengan melakukan pembelajaran (baik formal maupun non-formal/belajar mandiri) sebagai proses untuk mencapai kemampuan dalam mengkoordinasi pekerjaan yang sifatnya lintas disiplin dan dalam pembuatan keputusan-keputusan sebagai tanggung-jawabnya sebagai Ketua Tim. Apabila keputusan-keputusannya sebagai Ketua Tim ternyata harus menyesuaikan (sebagai solusi) dengan keadaan lapangan dan mungkin menyimpang dari norma-norma praktek yang ada (misalnya yang dijelaskan dalam hand-books, technical manuals, standard atau peraturan pemerintah yang menjadi pedoman-pedoman praktek secara umum), maka calon Ketua Tim wajib menyampaikan naskah tertulis yang menjelaskan alasan-alasan keputusannya.

IV. LAPORAN PENGALAMAN KERJA (LPK) Laporan Pengalaman Kerja (LPK) merupakan uraian untuk setiap satuan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pemohon. LPK berbeda dengan daftar pengalaman kerja yang memberikan informasi berupa rangkaian (daftar) kegiatan kerja yang telah dilaksanakan. Sebagai catatan, dokumen daftar pengalaman kerja atau daftar riwayat hidup tidak diminta sebagai persyaratan penilaian (kecuali untuk keperluan pendaftaran keanggotaan). LPK bertujuan untuk memberikan informasi lengkap suatu pekerjaan yang telah dilakukan, dan laporan ini dipergunakan untuk penilaian guna mengetahui elemen-elemen kompetensi yang dipenuhi dari suatu pelaksanaan pekerjaan. Dengan demikian, setiap LPK harus merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan bidang keahlian yang disertifikasi. Secara keseluruhan, formulir Laporan Pengalaman Kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

8

Nama Lengkap: Tempat/tgl lahir: No. KTP: Alamat: Nama Perusahaan: Jabatan: Alamat Perusahaan:

Pria/Wanita

Isian nama lengkap, tempat/tgl lahir dan Nomor KTP harus diisi secara tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan proses pengolahan data. Dalam melakukan proses pengisian data secara on-line, data ini dipasok pada saat pertama kali mencatatkan sebagai anggota website.

Bidang Keahlian/Spesialisasi : Kualifikasi Keahlian (saat melaksanakan perkerjaan): setara ketua/anggota Tim Penyusun AMDAL*)

Dalam proses selanjutnya, data ini akan diingat terus, dan pada saat dilakukan pengisian formulir LPK maka data Nama Lengkap, Tempat/Tgl. Lahir dan Nomor KTP akan ditampilkan secara otomatis dan tidak dapat diubah. Kolom lainnya seperti Alamat, Nama Perusahaan, Jabatan dan Alamat Perusahaan, dilakukan sesuai dengan informasi terbaru.

Kualifikasi proyek/pekerjaan: sederhana/kecil, kecil kompleks, menengah, besar *)

Data ini meminta penjelasan mengenai Bidang Keahlian/Spesialisasi Pemohon. Pada baris selanjutnya, Pemohon diminta untuk menjelaskan, tingkat atau kualifikasi keahlian yang dimiliki pada saat melaksanakan pekerjaan. Tingkat atau kualifikasi keahlian ini, jika belum ada pengakuan resmi dapat dinyatakan dengan melakukan penilaan sendiri atas kesetaraannya.Nama Proyek/Pekerjaan: Pemilik/Pemberi Pekerjaan: Nama layanan pekerjaan: Lokasi Proyek/Pekerjaan: Tgl. Mulai/Selesai : ..... s/d tgl .......bln ........... thn ...... tgl ...... bln .............. thn

9

Penilaian kesetaraan ini dapat dilakukan dengan memperhitungkan masa atau jangka waktu pengalaman kerja, atau perhitungan kemampuan diri. Baris selanjutnya, meminta Pemohon untuk mendeklarasikan kualifikasi pekerjaan yang dilakukan, apakah termasuk proyek/pekerjaan sederhana/kekecil, kecil kompleks, menengah atau besar. Penilaian kualifikasi pekerjaan, didasarkan pada besarnya nilai pekerjaan atau tingkat kerumitan suatu pekerjaan dikaitkan dengan tingkat keahlian yang dituntut untuk melakukan suatu pekerjaan.Bekerja dalam tim lintas disiplin: Ya / Tidak *) Jabatan dlm Pekerjaan: Tanggung-jawab keahlian: 1. 2. 3. 4.

Pada baris-baris ini, Pemohon diminta untuk memberikan informasi tentang nama pekerjaan/proyek, pemiliki/pemberi pekerjaan. Kemudian nama layanan atau unit pekerjaan, yang dapat berupa layanan kajian kelayakan, layanan perencanaan, layanan pengawasan dan sebagainya yang umum terdapat dalam suatu proyek/pekerjaan. Kemudian, diminta untuk menjelaskan lokasi proyek/pekerjaan, dan tanggal mulai serta selesainya. Pada baris ini, Pemohon diminta untuk menjelaskan lingkungan kerjanya, apakah merupakan lingkungan kerja yang menuntut adanya Tim Lintas Disiplin atau tidak. Kemudian juga diminta untuk menjelaskan jabatan dalam pekerjaan yang dilaksanakan. Pemohon selanjutnya diminta untuk memberikan rincian tanggung-jawab keahlian yang dilaksanakan dalam pekerjaan. Pengertian tanggung-jawab keahlian, kurang lebih mendekati pengertian-pengertian yang dimaksud dalam elemen-elemen kompetensi. Untuk memahami pengertian tanggung-jawab keahlian, diperlukan pemahaman terhadap standar kompetensi, dan selanjutnya memahami elemen-elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi. Dalam memberikan uraian pekerjaan, Pemohon menjelaskan pekerjaan yang dilakukan, dan untuk setiap kualifikasi harus mencerminkan penguasaan pengetahuan-pengetahuan pendukung kerja. Untuk ini, disediakan kolom untuk menjelaskan pembelajaran atau referensi yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan, dengan kolom sebagai berikut:Uraian Pembelajaran :

10

1. Untuk Pemohon mengajukan pengakuan (sertifikasi) untuk Anggota Tim Penyusun Dokumen AMDAL, pelaksanaan suatu pekerjaan harus mencerminkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan pendukung keahlian (prinsip dan praktek keteknikan, pedomanpedoman teknik, standar-standar, peraturan pemerintah, kesehatan dan keselamatan kerja, syarat-syarat lingkungan, pembangunan keberlanjutan/sustainable development, dan etika atau attitude kerja termasuk kepemimpinan). Maksudnya, kemampuan menerapkan dengan bimbingan yang lebih senior sampai mampu bekerja secara mandiri. 2. Untuk Pemohon yang mengajukan pengakuan (sertifikasi) untuk tingkat Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL, harus menunjukkan kemampuannya dalam bekerja secara lintas disiplin dan melakukan pemecahan masalah dalam penerapan pengetahuan, baik dengan dimulai dari adanya bimbingan dari yang senior, sampai melakukan pemecahan masalah secara mandiri, termasuk kemampuan bekerja secara lintas disiplin. Pemohon yang dalam proses sertifikasi Ketua Tim, juga sudah harus memiliki visi tentang pengembangan pengetahuan yang diperlukan dalam praktek keahlian. Dengan demikian, dalam uraian pekerjaan tersebut, seorang Pemohon Ketua harus menguraikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pekerjaannya dan pemecahan/solusi yang diambil. Seorang Ketua Tim digolongkan sebagai tenaga ahli yang sudah harus mampu mempertanggung-jawabkan keputusan-keputusannya secara hukum (maupun secara keilmuan praktek), terutama untuk pekerjaanpekerjan skala menengah atau bagian-bagian dari pekerjaan besar. 3. Untuk Pemohon Ketua Tim Penyusun Dokumen AMDAL, sudah harus terbukti mampu melakukan pengembangan pengetahuan dan keahlian, dan kemampuan dalam mengambil tanggung-jawab yang lebih luas atau untuk proyek/pekerjaan besar. Pada saat menyusun LPK, seorang Pemohon telah memahami pengetahuan pendukung yang dituntut dalam pekerjaannya, dan dalam proses penilaian akan dilakukan pembuktian oleh asesor yang bertanggung jawab. Untuk mendukung proses penilaian ini, setiap Pemohon wajib menjelaskan: a. Pihak-pihak perorangan ahli pelaksanaan pekerjaannya; yang dapat memberikan referensi

b. Rekaman surat-surat keterangan yang membuktikan bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah benar-benar dilaksanakan. Penjelasan mengenai dua hal ini dimuat pada ujung/akhir kolom uraian kerja yang dimaksud, dan dilampirkan (pada saat menyerahkan hard-copy permohonan sertifikasi), ketrampilan melakukan pekerjaan dan etika/attitude dalam pekerjaan. Contoh formulir Laporan Pengalaman Kerja: Formulir Laporan Pengalaman Kerja (LPK) disediakan dalam format komputer pada website http://intakindo.org. Pada halaman berikut diberikan contoh formulir Laporan Pengalaman Kerja. Pada contoh ini. untuk setiap jenis

11

keahlian diberikan judul dan kode tambahan tersendiri yang membedakan untuk berbagai jenis permohonan sertifikasi keahlian. Di akhir kolom, Pemohon diminta untuk mengisi nama pembimbing. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap pemohon sertifikasi disarankan untuk mendapat bimbingan dari yang lebih senior dan memahami sistem sertifikasi. Dengan adanya pembimbing, maka kemungkinkan kekeliruan-kekeliruan akan dapat dihindari. Pada saat pengisian formulir secara on-line, baris tanda-tangan dan nama Pemohon serta tanggalnya, tidak ditampilkan. Baris ini akan muncul pada saat formulir ini dicetak menjadi hardcopy untuk dapat disahkan dan diserahkan kepada LSK-INTAKINDO sebagai aplikasi resmi.

12

NO.DOK: LSK/F/6.1/02

13

14

V. Laporan Pencapaian Kompetensi (LPC) Setiap Pemohon diwajibkan untuk melakukan penilaian kompetensi dirinya sendiri (self assesment). Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan pengalaman kerja yang telah dilaksanakan (sesuai dalam Laporan Pengalaman Kerja), dan membandingkannya dengan Standar Kompetensi yang telah ditetapkan. Laporan self assesment ini disebut sebagai Laporan Pencapaian Kompetensi (LPC). Untuk melakukan self assesment, Pemohon harus memahami standar kompetensi untuk kualifikasinya. Standar kompetensi sebagai ukuran kompetensi seseorang, terdiri dari beberapa UNIT kompetensi (sepuluh unit untuk Anggota Tim dan lima unit untuk Ketua Tim). Setiap unit kompetensi, terdiri dari beberapa ELEMEN kompetensi, dan setiap elemen kompetensi memiliki beberapa KRITERIA KINERJA yang dapat menjadi ukuran kompetensi. Dalam mengukur kompetensi, setiap kriteria kinerja memiliki berbagai indikator kinerja yang secara umum terdiri dari penguasaan pengetahuan pendukung (underpinning knowledges) dan ketrampilan (skills), serta berbagai aspek afektif (seperti etika profesi, kemampuan bekerja dalam suatu tim, kemampuan berkomunikasi dan sebagainya). Pengetahuan pendukung terdiri antara lain pengetahuan prinsip dan praktek, technical manuals, standar-standar, peraturan-peraturan pemerintah dan sebagainya. Pengetahuan pendukung ini harus mendasari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan ketrampilan dibuktikan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan pada tingkat (level) yang sesuai. Aspek-aspek afektif dibuktikan dengan adanya pengakuan atau apresiasi dari pihak lain, yaitu rekan kerja, atasan, bawahan, maupun melalui saluran asosiasi profesi (INTAKINDO). Untuk mengetahui cakupan pengetahuan pendukung, pihak INTAKINDO menyediakan informasi tentang referensi yang diperlukan untuk mencapai tingkat profesionalitas tertentu. Sebagian besar pengetahuan pendukung diberikan dalam rangka pembentukan keahian - yaitu bagi pemula yang akan menuju ke sertifikasi Anggota Tim. Sedangkan pengetahuan pendukung yang diperlukan untuk Pemohon Ketua Tim merupakan pendalaman untuk memberi kemampuan dalam pemecahan masalah.

Contoh Penyusunan Laporan Pencapaian Kompetensi (LPC)Nama Alamat Unit Kompetensi: Elemen Kompetensi yang dipenuhi Judul Pekerjaan: : : Tempat/Tanggal Lahir :

Dan seterusnya

15

Untuk Pemohon tingkat Ketua, pengetahuan pendukung berkaitan dengan pembentukan kemampuan pengembangan praktek keahlian. Referensi pengetahuan pendukung, dapat dikuasai dengan pembelajaran formal maupun non-formal. Aspek ketrampilan diunjukkan dengan pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam laporan pengalaman kerja. Dari ketentuan-ketentuan ini, Pemohon melakukan penilaian diri sendiri mengenai apakah suatu elemen kompetensi dari setiap unit telah dipenuhi atau tidak. Di halaman sebelumnya, diberikan contoh mengenai cara mengisi formulir LPC. Pada baris atas, disebutkan nama UNIT kompetensi, dan selanjutnya ELEMEN yang sedang diisi. Pada kolom ELEMEN ini, di sebelah kanan disebutkan pengalaman kerja yang menjadi rujukan dalam pengisian self assesment ini. Beberapa hal yang dapat menjadi catatan, adalah: (1) Tentang banyaknya pengalaman kerja yang harus diajukan untuk penilaian ini, sangat tergantung dengan kualitas pekerjaan yang diajukan. Jika pekerjaannya memiliki kualitas yang memadai, maka jumlah lima buah pengalaman kerja (untuk calon Ketua Tim) akan memadai untuk memenuhi seluruh persyaratan. Artinya, 5 pengalaman ini dapat direntang untuk menjadi argumentasi dalam pemenuhan kompetensi. Jika kualitas pengalaman kerja agak kurang, akan diperlukan lebih banyak pengalaman kerja dengan variasi yang memadai. (2) Tentang rentang waktu yang diperlukan untuk mendapatkan pengalaman kerja yang memenuhi syarat, memang disebutkan sekurangnya 3 tahun. Tetapi kalau selama 3 tahun ini muatan pengalaman kerja masih kurang, maka jangka waktunya dapat diperpanjang, misalnya menjadi 5 tahun. (3) Frasa-frasa dalam pengisian argumentasi pencapaian kompetensi, untuk Ketua/Anggota Tim lebih mengarah ke kemampuan dalam menerapkan pengetahuan keahlian dari sejak memperoleh bimbingan sampai ke tingkat mandiri. Khusus untuk Ketua lebih berorientasi ke kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah dan membentuk visi pengembangan praktek keahlian, sampai ke melakukan pengembangan praktek keahlian secara teruji. (4) Untuk dapat memperjelas kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan pengembangan praktek profesi (bagi Ketua Tim), Pemohon agar memberikan penjelasan lebih rinci (berupa naskah yang dilampirkan) agar memudahkan asesor untuk melakukan penilaian. Pada saat pengisian formulir secara on-line, baris tanda-tangan dan nama Pemohon serta tanggalnya, tidak ditampilkan. Baris ini akan muncul pada saat formulir ini dicetak menjadi hardcopy untuk dapat disahkan dan diserahkan kepada LSK-INTAKINDO sebagai aplikasi resmi. Contoh formulir Laporan Pencapain Kompetensi (LPK): Formulir Laporan Pengalaman Kerja (LPK) disediakan dalam format komputer pada website http://www.intakindo.org. Pada halaman berikut diberikan contoh formulir Laporan Pengalaman Kerja. Pada contoh ini, untuk setiap jenis keahlian diberikan judul dan kode tambahan tersendiri yang

16

membedakan untuk berbagai jenis permohonan sertifikasi keahlian. Pada kolom sebelah kiri setelah baris-baris identitas diri, formulir ini memberikan daftar kriteria kinerja yang dicakup oleh setiap elemen kompetensi. Layar ini secara keseluruhan memberikan tampilan seluruh elemen dalam setiap unit kompetensi dari standar kompetensi yang telah dipenuhi. Pemohon akan diminta untuk mengisi kotak memo di sebelah kanan kriteria kinerja. Di akhir kolom, Pemohon diminta untuk mengisi nama pembimbing. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap pemohon sertifikasi disarankan untuk mendapat seorang pembimbing yang lebih senior dan memahami sistem sertifikasi. Dengan adanya pembimbing ini, maka kemungkinkan kekeliruan-kekeliruan akan dapat dihindari. Pada saat pengisian formulir secara on-line, baris tanda-tangan dan nama Pemohon serta tanggalnya, tidak ditampilkan. Baris ini akan muncul pada saat formulir ini dicetak menjadi hardcopy untuk dapat disahkan dan diserahkan kepada LSK-INTAKINDO sebagai aplikasi resmi.

17

NO.DOK: LSK/F/6.1/03

18

19

VI. Laporan Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi (RPC) Setelah Laporan Pencapaian Kompetensi (LPC) disusun, hasilnya dihimpun dalam formulir Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi (RPC). Formulir RPC ini memuat kolom ELEMEN kompetensi dari setiap UNIT, dan kolom pernyataan yang berisi pernyataan apakah elemen tertentu telah dicapai kompetensinya (YA) atau belum (TIDAK), dengan yang memberikan rujukan pada pekerjaan yang telah dilakukan menjadi sarana pemenuhan kompetensi. Dengan mengisi kolom-kolom RPC ini, Pemohon dapat mengetahui apakah seluruh persyaratan-persyaratan minimal telah dipenuhi atau tidak untuk mencapai suatu kualifikasi keahlian. Dimungkinkan bagi

20

Pemohon untuk memiliki jumlah unit yang melebihi persyaratan minimal. Jika ternyata persyaratan pemenuhan unit-unit minimal masih kurang, maka tidak dapat dilakukan penerbitan Sertifikat Kompetensi. Namun demikian, untuk setiap UNIT kompetensi yang telah dipenuhi, diterbitkan PERNYATAAN PENCAPAIAN KOMPETENSI yang merupakan pernyataan bahwa Pemohon ini, telah maka sesuai memenuhi penilaian dengan kompetensi untuk UNIT kompetensi yag telah dilakukan penilaian dan dinyatakan kompetensi kompeten. dapat Dengan prosedur secara dilakukan bertahap

kemampuan Pemohon. Contoh FomulirRekapitulasi Pencapaian Kompetensi (RPC): Formulir Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi (RPC) disediakan dalam format komputer pada website http://intakindo.org. Pada halaman berikut diberikan contoh formulir Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi (RPC). Pada contoh ini, untuk setiap jenis keahlian diberikan judul dan kode tambahan tersendiri yang membedakan untuk berbagai jenis permohonan sertifikasi keahlian. Pada kolom sebelah kiri setelah barisbaris identitas diri, formulir ini memberikan daftar elemen-elemen Kompetensi yang dicakup oleh seluruh standar kompetensi. Pemohon diminta untuk mengisikan pernyataan dengan memilih TELAH/BELUM KOMPETEN pada kotak pilihan dibagian tengah, dan pada kolom selanjutnya, memberi informasi tentang rujukan pekerjaan mana yang terkait. Di akhir kolom, Pemohon diminta untuk mengisi nama seorang pembimbing yang lebih senior pembimbing. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap pemohon sertifikasi disarankan untuk mendapat dan memahami sistem sertifikasi. Dengan adanya pembimbing ini, maka kemungkinkan kekeliruan-kekeliruan akan dapat dihindari. Pada saat pengisian formulir secara on-line, baris tanda-tangan dan nama Pemohon serta tanggalnya, tidak ditampilkan. Baris ini akan muncul pada saat formulir ini dicetak menjadi hardcopy untuk dapat disahkan dan diserahkan kepada LSK-INTAKINDO sebagai aplikasi resmi.

Contoh Formulir RPC LSK-INTAKINDO (RPC) di halaman berikut.

- Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi

21

NO.DOK: LSK/F/6.1/04

22

23

24

VII. Laporan Pembentukan/Pengembangan Profesi Berkelanjutan 1. LSK-INTAKINDO mempunyai persyaratan bahwa kompetensi seorang Pemohon, salah satunya akan sangat terkait dengan pengetahuan pendukung (underpinning knowledge) yang dimiliki oleh Pemohon, yaitu latar belakang pendidikan yang sesuai serta pengetahuanpengetahuan praktek keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan. Seorang sarjana pemula yang baru memulai karir dalam pekerjaan, mendapatkan bimbingan untuk menguasai pengetahuan pendukung yang diperlukan. Antara lain dalam bentuk pengetahuan prinsip dan praktek, pedoman-pedoman teknis, buku-buku pegangan, standar-standar, peraturan-peraturan pemerintah, serta pengetahuan yang terkait dengan keselamatan kerja, lingkungan hidup maupun pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Proses pembimbingan atau pembentukan keahlian (expertise formations) ini dilakukan dengan perujukan referensi untuk keperluan belajar mandiri atau dengan program-program pelatihan. Sarjana pemula untuk menerapkan pengetahuan dalam praktek kerja mendapat bimbingan dari supervisornya, sehingga seluruh praktek ketrampilan nya merupakan satu kesatuan pekerjaan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara keilmuan atau menurut norma keahlian dan selanjutnya juga dipertanggung-jawabkan secara hukum dalam hal terjadi kegagalan atau kesalahan praktek. Proses pembentukan ini, walaupun tidak ketat, juga dilakukan untuk calon Anggota Tim Penyusun AMDAL yang mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah dan Ketua Tim yang mengembangkan kemampuan dalam pengembangan praktek keahlian. Selain program pembentukan keahlian, dikenal juga program pengembangan keahlian yang berlaku bagi tenaga ahli yang telah bersertifikat (Anggota/Ketua). Program pengembangan keahlian ini bertujuan untuk dapat memelihara pengetahuan yang telah dimiliki dan menyegarkannya sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi dan perkembangan permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan-pekerjaan. Secara umum, Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PPB) ditujukan untuk TENAGA AHLI yang telah bersertifikat, dan dilakukan dengan berbagai kegiatan untuk memperluas dan memperbarui pengetahuan,

25

kemampuan mengambil pilihan dan hal ini akan memungkinkan seseorang untuk: Lebih produktif Memahami dan menerapkan teknologi lanjut atau teknologi terkini Melayani masyarakat lebih baik

2. Untuk memenuhi persyaratan sertifikasi, Pemohon yang menghendaki pengakuan keahlian tingkat Anggota diminta untuk menyampaikan Laporan Pembentukan Keahlian. Sedangkan yang mengajukan permohonan untuk tingkat Ketua Tim, diminta membuat Laporan Pengembangan Keahlian Berkelanjutan. Garis besar proses yang harus dilaporkan adalah sebagai berikut: (a) Untuk memenuhi persyaratan bagi Anggota Tim, Laporan memuat daftar pelatihan atau pendidikan formal dan/atau daftar pembelajaran mandiri yang telah dilaksanakan - sekurangnya harus memenuhi persyaratan referensi yang telah ditetapkan. Pemohon juga harus menjelaskan daftar referensi yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. (b) Untuk memenuhi persyaratan bagi Ketua Tim, Laporan selain memuat informasi tentang pelatihan dan/atau pembelajaran mandiri yang terkait dengan pendalaman pengetahuan unuk meningkatkan keahlian dalam pemecahan masalah atau pengembangan praktek profesi, juga harus memuat informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dicakup dalam Program Pengembangan Keahlian Berkelanjutan. Tenaga ahli penyusun AMDAL yang disertifikasi oleh LSK-INTAKINDO melaksanakan kegiatan PPB agar dapat memelihara dan memperluas pengetahuan, keahlian dan kemampuan membuat pilihan. Dengan demikian tujuan PPB adalah untuk membekali alur karirnya. Suatu kegiatan dapat digolongkan sebagai PPB haruslah berkaitan dengan karirnya sebagai tenaga ahli. Kegiatan yang dilakukan secara rutin umumnya tidak dapat digolongkan sebagai PPB. Secara khusus, Program Pengembangan Profesi Berkelanjutan ini juga dimaksudkan untuk mencapai tujuan guna mengikuti perkembangan internasional. 1) Persyaratan PPB Persyaratan untuk mengikuti PPB bagi anggota INTAKINDO umumnya memiliki cakupan yang mirip. Dalam perhitungan umum, seseorang dituntut untuk mengikuti sekurangnya 30 jam rata-rata untuk pelaksanaan PPB selama waktu tiga tahun. Juga diwajibkan untuk memelihara catatan kegiatannya dan menyediakan catatannya apabila akan diaudit. Untuk sebagian besar tenaga ahli penyusun AMDAL, cara pencatatan yang paling mudah untuk diaudit adalah dengan membuat catatan harian (LOG). Untuk Pemohon Anggota Tim, tolok ukur 30 jam tidak berlaku. Yang dituntut adalah terpenuhinya bobot pengetahuan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan untuk menjadi referensi pembentukan keahlian.

26

Lima jenis kegiatan PPB di bawah ini memiliki bobot tertimbang (weighting factor) yang berbeda. Jam sebagai bobot penimbang dari suatu kegiatan diperoleh dengan mengalikan jam yang dipergunakan sesungguhnya dengan bobot faktor yang relevan. Misalnya, peran serta dalam pelatihan jangka pendek (short course) memberi bobot waktu penimbang 2 (lihat angka 4 di bawah). Dengan demikian, apabila dilakukan kegiatan pelatihan 8 jam, maka bobot penimbangnya adalah 16 jam bobot. 2) Jenis-jenis PPB Terdapat lima jenis PPB utama, yaitu : a. Pendidikan formal dan Kegiatan Pelatihan. b. Kegiatan pembelajaran informal c. Konferensi dan Pertemuan d. Presentasi dan publikasi kertas kerja e. Kegiatan pelayanan. Kegiatan-kegiatan lainnya dapat digolongkan sebagai kegiatan PPB apabila disepakati bersama dalam organisasi INTAKINDO. a. Pendidikan formal dan Kegiatan Pelatihan (bobot = 2) Mencakup kegiatan pendidikan formal face-to-face, pendidikan jarak jauh, pelatihan jangka waktu pendek, dan pelatihan on-the-job formal. Juga mencakup waktu yang diperlukan untuk persiapan dan/atau tindak lanjut dan juga mencakup penilaian. Sebagai kasus khusus, yaitu pendidikan waktu penuh dalam pendidikan tinggi atau diploma paska sarjana yang dapat memakan waktu tiga tahun yang diperlukan untuk suatu penilaian PPB. Untuk ini seseorang harus meneruskan catatan kegiatan PPB yang relevan di lain waktu. Untuk pendidikan formal tatap muka, waktu yang diperhitungkan dapat mencakup waktu sesungguhnya untuk mengikuti pendidikan. Untuk pendidikan jarak jauh, pendekatan yang sederhana adalah dengan memperkirakan jumlah waktu yang setara dengan pendidikan tatap muka. Selanjutnya bobot waktu penimbangnya adalah 2. Pendidikan penceramah jangka luar pendek di yang dimaksud mencakup dan hadirnya lembaga

tempat

kerjanya.

Pelatihan

pendidikan tinggi juga termasuk. Pelatihan di tempat kerja juga sama dengan pelatihan jangka pendek walaupun dilakukan oleh pakar dari dalam. b. Kegiatan pembelajaran informal (rentang bobot sampai 2) Kegiatan yang sejenis adalah membaca buku, jurnal, manual dan pengenalan dengan sarana kerja keteknikan, program komputer, perangkat dan sebagainya.

27

Kegiatan pembelajaran informal juga mencakup pelatihan di tempat kerja atau tempat pelatihan lainnya dimana seseorang dapat melakukan pembelajaran secara utuh. Pelatihan di tempat kerja biasanya dibutuhkan apabila menghadapi proyek baru atau dalam rangka mengenali suatu masalah tertentu untuk meningkatkan kompetensinya. Suatu pelatihan di lembaga swasta dapat memberikan arah untuk peningkatan alur karir seseorang. Dalam banyak hal, setiap kegiatan dapat dinyatakan sebagai sebagai PPB apabila menyumbang pengembangan karir seorang konsultan. Bobot waktu penimbang untuk pelatihan di tempat kerja adalah 1, sedangkan pelatihan di tempat swasta adalah 0.5. Jumlah maksimum bobot waktu penimbang yang dapat diambil seseorang selama jangka waktu tiga tahun adalah 75 jam. Dengan demikian, seseorang dapat memenuhi kewajiban PPB 150 jam jika mereka dapat menggabungkan syarat maksimum pelatihan di tempat kerja dan di lembaga swasta. c. Konferensi dan Pertemuan (bobot = 1) Dapat terdiri dari semua jenis konferensi, seminar, inspeksi teknik dan pertemuan yang diadakan atau disetujui oleh INTAKINDO dalam rangka penyampaian informasi. Kegiatan yang dilakukan oleh pakar yang terkenal juga dapat digolongkan sebagai PPB apabila memang berkaitan dengan pengembangan karir profesinya. d. Presentasi dan Publikasi Kertas Kerja (rentang bobot sampai 2). Penyiapan dan presentasi bahan-bahan untuk kursus, konferensi, seminar dan simposium dapat dimasukkan jika menyumbang pada pengembangan kompetensi konsultan atau profesi terkait. Bobot waktu menjadi 10 bila waktu yang dipergunakan sesungguhnya juga 10 jam, jika kertas kerjanya tidak dipublikasikan. Bahan-bahan yang dipublikasikan dalam jurnal dan disajikan dalam konferensi, adalah sebagai berikut: 40 jam per kertas kerja untuk masalah lingkungan hidup atau laporan penelitian untuk suatu konferensi. 50 jam per kertas kerja jika dipublikasikan.

Penyiapan dan presentasi bahan-bahan yang dirancang untuk mengembangkan peran konsultan, mempromosikan organisasi profesi juga dapat dimasukkan. Bobot waktu 5 jam sesuai dengan lama presentasi nyatanya. Seseorang dapat mengambil bobot 30 jam untuk jenis PPB ini selama tiga tahun. e. Kegiatan pelayanan (bobot = 1) Pelayanan kepada bidang keaglian yang menyumbang pengembangan karir anggota INTAKINDO juga dapat dimasukkan sebagai PPB (seperti misalnya sebagai pengurus organisasi profesi, sebagai asesor atau pelatih). Cadangan PPB yang disediakan selama waktu tiga tahun untuk jenis kegiatan ini adalah 5 jam.

28

Contoh Fomulir Laporan Pembentukan/Pengembangan Keahlian Berkelanjutan di halaman berikut. Formulir ini disediakan dalam format komputer pada website http://intakindo.org. Pada halaman berikut diberikan contoh formulir Laporan Pembentukan / Pengembangan Keahian Berkelanjutan. Pada saat pengisian formulir secara on-line, baris tanda-tangan dan nama Pemohon serta tanggalnya, tidak ditampilkan. Baris ini akan muncul pada saat formulir ini dicetak menjadi hardcopy untuk dapat disahkan dan diserahkan kepada LSK-INTAKINDO sebagai aplikasi resmi.

29

NO. DOK: LSK/F/6.1/05

Disyahkan oleh Kepala Bidang Sertifikasi

(................................. ..)

30