BAB I DASAR TEORI 1.1Batuan metamorf Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses rekristalisasi di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase cair,sehingga terbentuk steruktur dan mineralogi baru akibat pengaruh temperatur (T) (200-650 o C) dan tekanan (p)yang tinggi.batuan metamorf adalah batuan yang berasal batuan induk,bisa batuan beku,batuan sedimen,maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami metamorfosa. Menurut H.G.F.Winkler,1967,meta morfosisme adalah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respon terhadap kondisi fisika dan kimia didalam kerak bumi,dimana kondisi kimia dan fisika terssebut berada dengan kondisi sebelumnya.proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa. 1.2 Tipe-tipe metamorfaosa
32
Embed
34983295 Metamorf I b Sabak Sekis Hijau Dan Sekis Kuning
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses rekristalisasi
di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau sebagian besar terjadi
dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase cair,sehingga terbentuk steruktur
dan mineralogi baru akibat pengaruh temperatur (T) (200-650oC) dan tekanan
(p)yang tinggi.batuan metamorf adalah batuan yang berasal batuan induk,bisa batuan
beku,batuan sedimen,maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami
metamorfosa.
Menurut H.G.F.Winkler,1967,meta morfosisme adalah proses yang mengubah
mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respon terhadap kondisi
fisika dan kimia didalam kerak bumi,dimana kondisi kimia dan fisika terssebut
berada dengan kondisi sebelumnya.proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan
dan diagenesa.
1.2 Tipe-tipe metamorfaosa
Tipe metamorfosa berdasarkan kejadiannya dan sejarah terbentuknya
banyak di bahas oleh para ahli sehingga banyak pula macam-macam nama
metamorfosa,tetapi pada dasarnya dapat di bedakan menjadi:
A.Tipe Metamorfosa Lokal
Disebut lokal karena penyebaran metamorfasa ini terbatas sekali (beberapa
meter sampai beberapa puluh meter)
Tipe metamorfosa ini meliputi 2 hal yaitu:
1.Metamorfosa kontak atau thermal
Metamorfosa kontak disebabkan oleh adanya kenaikan temperatur pada
batuan tertentu.Panas tubuh intrusi yang di teruskan pada batuan sekitarnya
memengakibatkan metamorfosa kontak.Zona metamorfosa kontak di sekitar
tubuh batuan tersebut dinamakan daerah kontak.Yang efeknya terutama
terlihat pada batuan sekitarnya.Lebar daerah penyebaran panas tersebut
berkisar dari beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.Pada
metamorfosa kontak batuan sekitarnya berubah menjadi homfles (batu
tanduk) yang susunannya tergantung pada batuan sedimen asalnya.
2.Metamorfosa dislokasi/kataklastik/donamo
Batuan metamorf ini dijumpai pada daerah yang mengalami
dislokasi,misalnya pada daerah sesar besar.Proses metamorfosanya terjadi
pada lokasi dimana batuan ini mengalami proses penggerusan secara
mekanik yang disebabkan oleh faktor penekanan (kompresional)baik tegak
maupun mendatar.
Batuan metamorf kata klastik khusus dijumpai di jalur-jalur orogenesa
dimana proses pengagkatan di ikuti oleh fase perlipatan dan pematangan
batuan.
B.Tipe Metamorfosa Regional
Tipe metamorfosa ini meliputi 2 hal yaitu :
1.Metamorfosa Reggional/Dinamo Thermal
Metamorfosa ini terjadi pada kulit bumi bagian dalam dan faktor yang
mempengaruh adalah temperatut dan tekanan yang sangat tinggi.Secara
geografis dan genetik penyebaran batuan metamorf ini sangat erat kaitanya
dengan aktifitas orogenesa atau proses pembentukan pegunungan lipatan
gunung api,meliputi daerah yang luas dan selalu dalam bentuk sabuk
pegunungan yakni dalam daerah geosinklin.Dengan demikian erat
hubungannya dengan tumbukan dua buah lempeng tektonik khususnya
antara kerak samudra dan kerak benua membentuk satu jalur
penunjaman.Batuan ini dicirikan oleh struktur foliasi (penjajaran mineral-
mineral pipih) serta beasosiasi dengan linkungan tektonik.
2.Metamorfosa Beban/Burial
Batuan metamorfosa ini terbentuk oleh proses pembebanan suatu masa
sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau
dikenal dengan sebutan cekungan geosinklin.Proses kejadianya hampir tidak
berkaitan sama sekali dengan aktifitas orogenesa maupun intrusi tetapi lebih
merupakan suatu proses yang bersifat regional atau lebih dikenal dengan
proses epirogenesa.
1.3.Struktur batuan metamorf
Struktur pada batuan metamorf terbagi atas 2 golongan besar yaitu :
1.1.3 Struktur foliasi
Yaitu struktur yang di tunjukan oleh adanya penjajaran mineral-mineral
penyusun batuan metamorf.
Sehingga struktur ini meliputi beberapa hal penting :
1.Struktur slatycleavage
Peralihan dari sedimen yang berubah ke metamorf,merupakan
derajat rendah dari lempung.mineral-mineralnya berukuran halus dan
kesan kesejajarannya halus sekali,dengan memperlihatkan belahan-
belahan yang rapat dimana mulai terdapat daun-daun mika halus.
Contoh batuan : Slate (batu sabak)
2.Struktur Filitik (phylitik)
Struktur ini hampir mirip dengan struktur slatycleavage hanya mineral
dan kesejajaran sudah mulai agak kasar.Drajat metamorfosa lebih tinggi
dari slate (batu sabak) dimana daun-daun mika dan klorit sudah cukup
kasar,berkilap sutra pada pecahan-pecahannya.
Contoh batuan : Filit
3.Struktur skitosa (schistosity)
Adalah suatu struktur dimana mineral pipih (biotit,muscovit,feldspar)
lebih dominan dibanding mineral butiran.Struktur ini biasnya dihasilkan
oleh proses metamorfosa regional,sangat khas adalah kepingan-kepingan
yang jelas dari mineral-mineral pipih seperti mika,talk,klorit,dan mineral-
mineral yang bersifat serabut.drajat metamorfosa lebih tinggi dari
filit,karena mulai adanya mineral-mineral lain disamping mika. Contoh
batuan : sekis
4.Struktur geneisa (geneissic)
Struktur dimana jumlah mineral-mineral yang granular relatif lebih
banyak dari mineral-mineral pipih,mempunyai sifat banded dan mewakili
metamorfosa regional drajat tinggi,terdiri dari mineral-mineral yang
mengigatkan pada batuan beku sperti kwarsa,feldspar dan mafic minerals.
Contoh batuan : Geneiss
1.1.4. Struktur non foliasi
Adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral
penyusun batuan metamorf.Yang termasuk dalam struktur ini adalah :
1.Struktur Hornfelsik
Struktur adanya butiran-butiran yang seragam,terbentuk karena
pada bagian dalam daerah kontak sekitar tubuh batuanbeku.Pada
umumnya merupakan rekristalisasi batuan asal,tidak ada foliasi tetapi
batuan halus dan padat.
2.Struktur Milonitik
Struktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal
yang mengalami metamorfosa dinamo,batuan berbutir halus dan
liniasinya ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang terbentuk
rentikuler terkadang masih menyimpan lensa batuan asalnya.
3.Struktur kaataklastik
Struktur ini hampir sama dengan struktur milonit hanya butiranya yang
lebih kasar.
4.Struktur pilonitik
Struktur ini menyerupai milonit tetapi butiranya relatif lebih kasar dan
strukturnya mendekati tipe filitik.
5.Struktur flaser
Seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang terbentuk
lensa tertanam pada masa dasar milonit.
6.Struktur Augen
Seperti struktur flaster,hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir
feldspar dalam masa dasar yang laebih halus.
6.Struktur granulose
Struktur ini hampir sama dengan hornfelsik,hanya ukuranya mempunyai
ukuran yan tidak sama besar.
7.Struktur liniasi
Struktur ysng di perlihatkan oleh adanya kumpulan mineral yang
berbentuk seperti jarum (fibrous).
1.4.Tekstur batuan metamorf
Tekstur pada batuan metamorf digolongkan menjadi :
1.1.4.Tekstur kristaloblastik
Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana
padat (tekstur batuan asalnya tidak nampak lagi)dan bukan mengkristal dalam
suasana cair.karerna itu kristal yang terjadi disebut blastos.
1.Lepidoblastik
Tekstur batuan metamorf yang di dominasi oleh mineral-mineral pipih dan