PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS TINGGIPada pengujian di
laboratorium dan industri, dituntut untuk melakukan pengukuran
tegangan dan arus yang akurat dan memberi jaminan keamanan yang
baik bagi personal dan peralatan terhadap over voltage dan tegangan
induksi berkenaan dengan Stray Coupling. Untuk itu penempatan dan
layout dari peralatan adalah hal yang penting dan bebas dari
interferensi electromagnetic pada pengukuran tegangan dan arus
impuls.Tabel di bawah ini memperlihatkan metode/teknik pengukuran
tegangan dan arus tingi Tabel 1. Teknik Pengukuran tegangan
tinggiJenis TeganganMetode atau Teknik
a. Tegangan DC
b. Tegangan AC frekwensi daya
c. Tegangan frekwensi tinggi AC,
Tegangan impuls, dan Tegangan
lain yang berubah dgn cepat (i). Series Resistance
Microammeter
(ii). Resistance Potential divider
(iii). Generating Voltmeter
(iv). Sphere and other Spark Gaps
(i). Series impedance ammeter
(ii). Potential divider (resistance or capacitance type)
(iii). Potential Transformator (Electromagnetics or CVT)
(iv). Electrostatic Voltmeter
(v). Sphere Gaps
i). Potential divider with a cathode ray oscillograph
(Resistive or capacitive dividers)
(ii). Peak Voltmeter
(iii). Sphere gaps
Tabel 2. Teknik Pengukuran Arus tinggi
Jenis ArusMetode atau Teknik
a. Arus dc
b. Arus ac frekwensi daya
c. frekwensi tinggi ac, arus impuls,
dan Arus yang berubah dgn cepat(i). Resistive shunts with
Milliammeter
(ii). Hall effect generators
(iii). Magnetic Links
(i). Resistive shunts
(ii). Electromagnetic current transformer
(i). Resistive shunts
(ii). Magnetic potensiometers or Rogowski coils
(iii). Magnetic Links
(iv). Hall effect generators
Pengukuran Tegangan Tinggi DC
Pengukuran tegangan tinggi dc sebagaimana pada pengukuran
tegangan rendah umumnya dilakukan dengan menambah tahanan seri yang
besar, mengingat, Arus dalam meter biasanya dibatasi pada nilai
1-10 mikroampere untuk full scale deflection. Sedangkan untuk
tegangan yang sangat tinggi (1000 kV keatas), permasalahan yang
muncul adalah disipasi daya yang besar, arus bocor, perubahan
resistansi berkenaan variasi temperature, dll. High Ohmic Series
Resistance with MicroammeterTegangan tinggi dc biasanya diukur
dengan menghubungkan tahanan yang sangat tinggi (Beberapa ratus
mega ohm) terhubung seri dengan microammeter, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 7.1.
Arus I yang mengalir melalui Resistansi R diukur oleh moving
coil microammeter. Besar Tegangan sumber adalah :
V = I R
Dalam hal ini drop tegangan dalam meter diabaikan, olehkarena
impedansi meter sangat kecil dibanding dengan resistansi seri R.
Peralatan proteksi seperti paper gap, neon glow tube atau zener
diode, merupakan media proteksi bagi microammeter terhadap tegangan
tinggi, ketika R mengalami kegagalan atau flash over.
Resistance Potential dividers
Resistance potential divider dengan sebuah elektrostatis atau
high impedance voltmeter ditunjukkan pada gambar 7.2.
Besar teganga tinggi dirumuskan sebagai berikut:
Dimana V2 adalah tegangan rendah yang terukur pada R2. Jika
terjadi perubahan tegangan secara tiba-tiba, seperti: proses
switching, flash over pada obyek uji, atau short ciruit, maka flash
over atau kerusakan dapat terjadi pada divider elements berkenaan
dengan stray capacitance yang melalui elemen dan juga kapasitansi
tanah. Untuk mencegah adanya tegangan transien, maka voltage
controlling capacitor dihubungkan pada elemen.
Sebuah resistor seri yang terhubung dengan capasitor parallel
digunakan untuk linearisasi ditribusi potensial transien,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7.3. Potential divider dibuat
dengan ketelitian 0.05% hingga tegangan 100 kV, ketelitian 0.1%
hingga tegangan 300 kV Generating VoltmeterPeralatan pengukuran
tegangan tinggi yang menggunakan prinsip pembangkitan sebagaimana
pada Van de Graaff Generator. Generating voltmeter merupakan
variable capacitor electrostatic voltage generator yang
membangkitkan arus sebanding dengan tegangan eksternal yang
diterapkan. Peralatan ini digerakkan oleh sebuah external
synchronous atau constant speed motor dan tidak menyerap daya atau
energy dari sumber pengukuran tegangan
Prinsip Operasi
Muatan disimpan dalam capasintasi capasitor C yang diberikan
oleh q = CV. Jika kapasitansi kapasitor bervariasi dengan waktu
saat dihubungkan ke sumber tegangan V, maka Arus yang melalui
kapasitor adalah:
(1)
Untuk dc, tegangan dV/dt = 0, olehkarena itu
(2)
Jika kapasitansi C bervariasi di antara limit Co dan (Co+Cm)
secara sinusoidal, sebagaimana:
C = Co + Cm Sin
Maka arus adalah:
im = im Cos , dimana im = V Cm
im adalah nilai puncak arus, maka nilai rms dari arus
adalah:
(3)
Untuk frequensi sudut yang konstan, arus sebanding dengan
tegangan yang diterapkan V. Pada umumnya arus yang dibangkitkan
disearahkan dan diukur oleh moving coil meter. Generating Volmeter
dapat digunakan untuk pengukuran tegangan ac.
PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC DAN IMPULSE
Pengukuran tegangan tinggi AC menggunakan metode konvensional
seperti: series impedance voltmeters, potential divider, potensial
transformer, atau electrostatic voltmeters. Akan tetapi designnya
berbeda dibanding meter-meter tegangan rendah, misalnya pada design
isolasinya. Jika hanya dibutuhkan pengkuran nilai puncak, maka peek
voltmeters dan sphere gap dapat digunakan.
Pengukuran AC frekwensi tinggi dan impuls, semuanya menggunakan
potential dividers dengan cathode ray ascillograph untuk merekam
bentuk gelombang tegtangan. Sphere gaps digunakan jika nilai yang
dibutuhkan hanya nilai tegangan puncak dan juga untuk keperluan
kalibrasi.
Series Impedance Voltmeter
Untuk pengukuran frekwensi daya, series impedance dapat berupa
resistansi murni atau reaktansi. Jika resistansi menyebabkan
rugi-rugi daya, biasanya capasitor dijadikan sebagai series
reactance. Dan residual inductance pada resistansi mengalami
kenaikan pada impedansi yang berbeda dari resistansinya. memberikan
Selain itu pula untuk resistansi yang tinggi, variasi resistansi
terhadap temperature merupakan masalah. Reaktansi yang tinggi untuk
tegangan tinggi memiliki stray capacitance dan karenanya resistansi
mempunyai rangkaian eqivalen seperti pada gambar 7.8. Untuk setiap
frekwensir dari tegangan AC, impedansi dari resistansi R
adalah:
(5)
Jika L dan C kecil dibandingkan R, maka:
(6)
Dan total sudut phasanya adalah:
(7)
Kondisi ini dapat dibuat 0 dan tidak bergantung pada frekwensi,
jika:
L/C = R2
(8)
Series Capacitance Voltmeter
Series capacitor digunakan sebagai pengganti resistor untuk
pengukuran tegangan tinggi AC. Diaagram skematik ditunjukkan pada
gambar 7.10. Arus Ic yang melalui meter adalah:
(9)
Dimana: C = Kapasitansi dari series capacitor
= Frekwensi sudut, dan
V = Tegangan AC yang diterapkan
Jika tegangan AC mengandung harmonic, maka akan terjadi perubhan
pada series impedance. Nilai tegangan rms V dengan harmonic
diberikan oleh persamaan:
(10)
V1,V2,Vn mempresentasikan nilai fundamental rms, harmonic ke 2
dank e n
Arus berkenaan dengan harmonisasi ini adalah:
(11)
Olehkarenanya, resultante arus rms adalah:
(12)
Dengan 10% harmonic kelima, maka arusnya adalah 11.2% lebih
tinggi, dan karenanya errornya 11.2% pada pengukuran tegangan.
Metode ini tidak direkomendasi jika tegangan ac bukan gelombang
sinusoidal murni.
Capasitance Potential Dividers and Capacitance Voltage
Transformers
Error berkenaan dengan tegangan harmonic dapat dieliminasi
dengan mengunakan Capacitive Voltage dividers dengan Volmeter
elektrostatis atau meter impedansi tinggi. Jika meter dihubungkan
melalui long cable, maka kapasitansinya harus dimasukkan dalam
perhitungan. Biasanya, kapasitor yang digunakan sebagai C berupa
tekanan udara atau gas standar (gambar 7.11), dan C2 merupakan
kapasitor besar (mica, paper, atau capasitor dengan rugi-rugi yang
kecil). C1 merupakan kapasitor 3 terminal dan dihubungkan dengan C2
melalui shielded cable, dan C2 completely shielded yang berada
dalam box untuk menghindari stray capacitance. Tegangan yang
diterapkan dirumuskan dengan:
(13)Dimana Cm adalah kapasitansi meter , V2 merupakan pembacaan
meter
Adapun ihtisar dari pengukuran bolak balik dapat dilihat pada
tabel dibawah ini;
Pengukuran Tegangan Tinggi D.CTegangan tinggi arus searah dapat
diukur dengan berbagai cara :1. Pengukuran dengan resistor tegangan
tinggi.Arus yang digunakan untuk pengukuran ini harus sangat kecil
yaitu berkisar 1 mA, dikarenakan batas pembebanan pada sumber
tegangan serta pemanasan pada resistor ukur. Akan tetapi arus yang
kecil mudah terganggu oleh arus arus galat berupa arus arus bocor
dalam bahan isolasi dan permukaan isolasi serta berupa peluahan
korona. Konstruksi resistor tegangan tinggi dibentuk dengan
menhubungkan elemen elemen resistor secara seri. Gambar 1. Mengukur
tegangan searah dengan suatu resistor seri atau pembagian
resistif.2. Pengukuran dengan menghubung seri mikroammeter dengan
resistor.Tegangan tinggi DC biasanya diukur dengan menghubungkan
tahanan yang sangat tinggi (beberapa ratus megaohm) terhubung seri
dengan microammeter, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.Arus I
yang mengalir melalui resistansi R diukur oleh moving coil
microammeter. Besar tegangan sumber adalah :
V = I R Dalam hal ini drop tegangan dalam meter diabaikan, oleh
karena impedansi meter sangat kecil dibanding dengan resistansi
seri R. Peralatan proteksi seperti paper gap, neon glow tube atau
zener diode, merupakan media proteksi bagi microammeter terhadap
tegangan tinggi, ketika R mengalami kegagalan atau flash over.3.
Pengukuran berdasarkan prinsip generator. Muatan disimpan dalam
kapasitor kapasintasi C yang diberikan oleh q = CV. Jika
kapasitansi kapasitor bervariasi dengan waktu saat dihubungkan ke
sumber tegangan V, maka arus yang melalui kapasitor adalah : Untuk
DC, tegangan ,oleh karena ituUntuk ferkuensi sudut ( yang konstan,
arus sebanding dengan tegangan yang diterapkan V. Pada umumnya arus
yang dibangkitkan disearahkan dan diukur oleh moving coil meter.
Generating voltmeter dapat digunakan untuk pengukuran tegangan
AC.4. Pengukuran dengan Pemakaian Pembagi TeganganUntuk mengukur
tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan pembagi tegangan. Alat
ini dipakai untuk menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan
yang rendah sehinga dapat disambungkan ke meter atau CRO. Nilai
tegangan ini cukup besar sehingga tidak akan membahayakan alat ukur
itu sendiri atau pemakai. Berdasarkan elemen-elemen yang dipakai,
pembagi tegangan ini dapat dibedakan menjadi :1. Pembagi tegangan
resistif, berisi elemen tahanan.
2. Pembagi tegangan kapasitif, berisi elemen kapasitor.3.
Pembagi tahanan campuran antara resistor dan kapasitor.
gambarPembagi tegangan dengan kabel pelambat
Jenis pembagi tegangan Z1 dan Z2 dapat berupa tahanan, kapasitor
atau campuran RC. Elemen tahanan dan kapasitor bila diterapkan pada
tegangan tinggi selalu terdapat pengaruh tahanan dan kapassitansi.
Selain itu tahanan yang dipakai harus mempunyai induktansi yang
kecil. Pembagi tegangan berisi tahanan. (rumus)Bila Z1 dan Z2
adalah tahanan murni maka Z1 = R1 dan Z2 = R2, jadi (rumus)Bila Z1
dan Z2 adalah kapasitor murni, maka (rumus)Pengukuran Tegangan
Tinggi A.CTegangan tinggi arus bolak balik dapat diukur dengan
berbagai cara : 1. Sphere GapJika tegangan yang diterapkan
melampaui tegangan tembus statis, maka dalam waktu beberapa s, sela
percik akan tembus.Selama selang waktu tersebut puncak tegangan
jaringan dapat dianggap konstan.Oleh karena itu tembus dalam gas
selalu terjadi pada puncak tegangan bolak balik frekuensi
rendah.Untuk sela dengan medan yang homogen (waktu peluahan tembus
sangat singkat) perilaku tersebut teramati untuk frekuensi yang
lebih tinggi. Karena itu puncak tegangan bolak balik dengan
frekuensi hingga 500 kHz dapat ditentukan dengan mengukur besar
sela udara atmosfer sewaktu tembus.Dalam gambar 1 ditunjukkan dua
susunan sela bola untuk pengukuran. Susunan horizontal digunakan
untuk diameter D < 50 cm dengan rentang tegangan yang lebih
rendah sedangkan untuk diameter yang lebih besar digunakan susunan
vertikal yang mengukur besar tegangan terhadap bumi.Untuk
memperoleh ketelitian yang tinggi pada pengukuran dengan sela bola
standar perlu diperhatikan hal-hal berikut : Jarak sela s < D
Jarak sela s > 5 % jari-jari elektroda Permukaan elektroda tidak
boleh berdebu Elektroda harus licin (jangan dibersihkan dengan
pembersih yang kasar) Jarak benda di sekitar elektroda > (0,25 +
V/300) m Untuk mencegah osilasi saat terjadi percikan, sebuah
resistor yang tahanannya > 500 ohm diserikan dengan elektroda
bola.2. Potential transformerTrafo ukur adalah trafo stepdown yang
dirancang khusus untuk pengukuran tegangan tinggi.Kumparan tegangan
tinggi dihubungkan ke terminal yang akan diukur, sedangkan kumparan
tegangan rendahnya dihubungkan dengan voltmeter atau alat ukur
tegangan rendah lainnya.Rangkaian pengukuran ditunjukkan pada
gambar berikut :Jika tegangan voltmeter adalah Vu, maka tegangan
tinggi yang hendak diukur adalah :Vx = aVuDimana a (faktor
transformasi trafo ukur)Sifat- sifat alat ukur ini adalah :
Harganya mahal karena untuk tegangan yang sangat tinggi serta
frekuensi yang relatif rendah (50 Hz) maka perkalian fluks magnetik
dan jumlah lilitan dari belitan tegangan tinggi menjadi sangat
besar Hasil pengukurannya teliti
Cocok untuk pengukuran di atas 100 kV Dapat digunakan untuk
mengukur tegangan puncak, harga efektif tegangan, dan menunjukkan
bentuk gelombang tegangan.3. Pengukuran tegangan puncak dengan
kapasitor ukur Dalam gambar di atas ditunjukkan suatu rangkaian
untuk mengukur dengan tepat dan secara kontinu nilai puncak
tegangan tinggi bolak balik terhadap bumi.Arus i yang tergantung
pada laju perubahan tegangan u (t) mengalir melalui kapasitor
tegangan tinggi C dan dilalukan menuju bumi melalui dua penyearah
V1 dan V2 yang terpasang antiparalel.Nilai rata-rata 1 dari arus i1
diukur dengan piranti kumparan putar, pada kondisi tertentu nilai
I1 sebanding dengan nilai puncak tegangan tinggi U.Dengan
mengandaikan penyearah ideal maka pada saat V1 melalukan arus
diperoleh persamaan berikut :( rumus) untuk t = 0 T/2 (Rumus)Untuk
tegangan yang simetris : (rumus)dan dengan T = 1/f maka diperoleh
persamaan berikut : (rumus)
Jika digunakan rangkaian penyearah gelombang penuh (rangkaian
Graetz) sebagai pengganti rangkaian penyearah setengah gelombang
pada gamar tersebut, maka faktor 2 pada penyebut dalam persamaan di
atas harus diganti menjadi 4.Untuk menurunkan persamaan yang
dimaksud maka u(t) tidak dianggap sinus, meskipun jika digunakan
penyearah pasif (terutama dioda semikonduktor) maka tegangan tinggi
yang terukur tidak boleh memiliki lebih dari satu puncak dalam
setengah periode.Penggunaan penyearah mekanik sinkron atau
penyearah yang dapat dikendali (kontak osilasi, penyearah putar)
memungkinkan pengukuran tegangan bolak balik yang benar dengan
lebih dari sebuah puncak dalam setengah periode.Pemantauan bentuk
tegangan tinggi dengan osiloskop adalah perludan biasanya dilakukan
dengan mengamati arus i1 yang hanya memiliki sebuah perpotongan
dalam setengah periode.
Jika frekuensi f, kapasitansi ukur C dan arus 1 dapat ditentukan
dengan teliti maka pengukuran tegangan bolak balik yang simetris
dengan teknik Chubb dan Fortesque dengan rangkaian yang sesuai
sangat teliti dan cocok untuk mengalibrasi piranti ukur tegangan
puncak yang lain [Boeck 1963].Kekurangan metode ini untuk
pengukuran teknis adalah ketergantungan pembacaan pada frekuensi
serta memerlukan pengamatan kurva.4. Pembagi tegangan kapasitif
Kini telah dikembangkan beberapa rangkaian penyearah untuk mengukur
puncak tegangan tinggi bolak balik dengan bantuan pembagi
kapasitif. Metode-metode ini lebih menguntungkan dibanding dengan
rangkain Chubb-Furtesque dikarenakan nilai terukur tidak bergantung
pada frekuensi serta membolehkan pengukuran dengan banyak puncak
tegangan dalam setiap setengah periode.
Dalam gambar di atas menunjukkan rangkaian penyearah setengah
gelombang yang sangat sederhana serta cukup teliti untuk berbagai
penggunaan.Dalam rangkaian ini kapasitor ukur Cm dimuati hingga
bertengangan 2 yakni nilai puncak dari u (t).Resistor Rm yang
membuang muatan Cm diperlukan untuk mengatasi penurunan pada
tegangan yang diterapkan.
Konstanta waktu yang dipilih bergantung pada respon rangkaian
yang dikehendaki, sehingga resistansi dalam dari perangkat ukur
yang digunakan juga harus diperhitungkan.Umumnya digunakan nilai
kosntanta waktu sebagai berikut :
RmCm < 1 detik
Akan tetapi, konstanta waktu tersebut harus jauh lebih besar
daripada periode T = 1/f dari tegangan bolak balik yang diukur
sehingga tegangan Um pada Cm tidak cepat menurun dalam selang waktu
pengisian muatan, dalam gambar 4 ditunjukkan nilai-nilai sesaat
dari Um (t).Persyaratan tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut :
RmCm >> 1/f
Resistansi R2 yang terpasang paralel dengan C2 diperlukan untuk
mencegah pengisian C2 oleh arus yang mengalir melalui penyearah
Vm.Nilai R2 harus dipilih sedemikian sehingga jatuh tegangan pada
R2 (yang menyebabkan pengisian C2) adalah sekecil mungkin.Dengan
demikian :
R2 > 1/(C2)
Dengan terpenuhinya semua kondisi di atas maka hubungan antara
nilai puncak tegangan tinggi dengan tegangan terukur m dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut :(rumus)
Alat ukur yang digunakan harus memiliki impedansi masukan yang
tinggi.Untuk itu dapat digunakan meter-Volt elektrostatik , alat
ukur kumparan putar dengan kepekaan tinggi dan penguat elektrometer
atau penguat resistansi dengan penunjukan dogital atau
analog.Perubahan rentang ukur biasanya disebabkan oleh pengubahan
besar C2.
Ketentuan-ketentuan terhadap nilai-nilai komponen di atas tiak
berlaku umum serta membatasi ketelitian yang diperoleh terutama
pada frekuensi rendah.Sifat-sifat tersebut dapat diperbaiki dengan
menggunakan rangkaian yang lebih teliti [Zaeng, Volcker 1961].
Ketelitian secara keseluruhan tidak hanya bergantung pada
sifat-sifat rangkaian ukur pada sisi tegangan rendah, tetapi juga
pada kapasitor tegangan tinggi.Kapasitor ukur untuk tegangan yang
sangat tinggi sering tidak ditapis dengan sempurna sehingga
menimbulkan galat tambahan akibat medan-medan bocor [Luhrmann
1970].
Keburukan pembagi tegangan kapasitif ini antara lain adalah :
Hasil pengukuran dipengaruhi oleh kapasitansi kabel ukur Kesalahan
bisa terjadi karena adanya kapasitansi antara kondensator Ch dan
tanah yang disebut kapasitansi sasar.Kapasitansi sasar dijumpai
juga antara kondensator Ch dan selubung kabel.Hal ini berpengaruh
terhadap hasil pengukuran terutama pada saat pengukuran tegangan
tinggi impuls.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pembagi
tegangan kapasitif adalah : Kabel ukur harus kabel koaksialn yang
konduktor luarnya ditanahkan.Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap inti kabel Untuk
mengurangi pengaruh induksi pembagi tegangan terhadap osiloskop,
maka jarak osiloskop dan pembagi tegangan harus relatif jauh
Sebaiknya osiloskop diberi perisai (shielding) untuk mencegah
pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap tampilan
osiloskop.5. Voltmeter elektrostatikJika diterapkan tegangan u (t)
pada suatu susunan elektroda, misalnya seperti dalam gambar a, maka
medan elektrik menghasilkan gaya F (t) yang cenderung mempersempit
sela elektroda s. Gaya tarik tersebut dapat dihitung dari perubahan
energi dari medan elektrik :Kapasitansi C dari susunan bergantung
pada besar sela s. Dengan melepas sumber tegangan maka gaya F (t)
dapat diperoleh dari hukum kekekalan energi dW + F ds = 0
[Kupfmuller 1965].Dengan memperhitungkan bahwa muatan Cu (t) tidak
bergantung pada besar sela : (rumus)
Jika nilai rata-rata F dihitung dari persamaan ini maka
diperoleh hubungan yang linear antara F dan nilai efektif kuadrat
dari tegangan yang diterapkan : (rumus)
Pengaruh faktor dC/ds bergantung pada cara pengubahan gaya F
menjadi bentuk pembacaan.Secara umum dC/ds akan berubah renang ukur
sehingga simpangan pembacaan tidak lagi bergantung secara
kuadrat.
Dalam gambarb dicontohkan dengan sederhana suatu piranti ukur
elektrostatik yang dirancang oleh Starke dan Schroeder. Gaya F (t)
bekerja pelat kecil 1 yang ditempatkan pada tuas dengan sebuah
poros, pada ujung tuas yang lain ditempatkan cermin 3 yang
memantulkan berkas cahaya untuk penunjujan optik. Pegas pelat 2
berfungsi untuk menghasilkan momen penahan.
Pengukuran Tegangan Impuls1. Pengukuran tegangan tinggi Impuls
dengan sela percik bola.
Tegangan tembus udara tergantung pada kuat medan listrik tembus
udara, diameter bola yang akan mempengaruhi efisiensi medan listrik
pada permukaan konduktor dan jarak sela. Dalam suatu persamaan
dinyatakan bahwa :Ud0 = Ed . s . (
Dimana :
Ud0: tegangan tembus udara (kV) Ed: Kuat medan listrik tembus
udara (kV/cm) s : jarak sela konduktor (cm) : efisiensi medan
listrik konduktor2. Pembagi Tegangan Resistif
(gambar)
Gambar di atas merupakan Sistem Pengukuran tegangan impuls
dengan pembagi resistif, dimana gangguan terpenting dari perilaku
ideal pembagi diakibatkan oleh kapasitansi bumi dari cabang
tegangan tinggi R, yang harus panjang untuk mengisolasi tegangan
yang lebih tinggi. Kapasitansi bumi ini didekati dengan kapasitansi
C dalam rangkaian ekivalen dalam gambar b yang dihubungkan
ditengah-tengah R1. Dengan menggunakan persamaan dalam a maka
respon langkah satuan dari rangkaian ini dapat diturunkan sebagai :
(rumus)3. Pembagi Tegangan Kapasitif Pada pembagi tegangan
kapasitif perbandingan transformasi akan berbeda untuk frekuensi
yang berlainan dari :
untuk frekuensi sangat tinggi
untuk frekuensi yang lebih rendah4. Menentukan Perilaku
Rangkaian Ukur Tegangan Impuls dengan Percobaan Rangkaian sistem
pengukuran tegangan pengukuran tegangan impuls yang
lengkap:1.pembangkit tegangan impuls2. obyek uji3. saluran
pembagi4. pembagi5. Kabel Ukur6. KODisini tegangan u1 (t) yang
diukur adalah tegangan pada terminal objek uji, sementara hasil
pengukutan u2 (t) berkaitan dengan kurva pada layar KO.
Waktu tanggap sistem pengukuran secara keseluruhan (Tres )
diperoleh dari waktu tanggap (T), waktu tanggap kabel ukur koaksial
(TK) dan waktu tanggap osiloskop (TKO)_1300468949.unknown
_1300469626.unknown
_1300471427.unknown
_1300860493.unknown
_1300483433.unknown
_1300471150.unknown
_1300471304.unknown
_1300470339.unknown
_1300469157.unknown
_1300469510.unknown
_1300459375.unknown
_1300459628.unknown
_1300459719.unknown
_1300468939.unknown
_1300459579.unknown
_1300459238.unknown