SISTEM MANAJEMEN KUALITAS MODERN RANA LUTFIA (1112215063) RANI ANNISA ROHMI (1113218133) 17/09/2015 Sistem Manajemen Kualitas Modern 1
Sistem Manajemen Kualitas Modern 1
SISTEM MANAJEMEN KUALITAS MODERNRANA LUTFIA (1112215063)
RANI ANNISA ROHMI (1113218133)
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 2
1. Sistem Manajemen Kualitas Internasional ISO 9001:2008
ISO adalah suatu organisasi
internasional yang berwenang
untuk menciptakan ketentuan
standar yang berlaku di seluruh
dunia dalam hal manajemen
penjaminan mutu produk/jasa yang
dihasilkannya.
a. Pengertian ISO
9001
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 3
b. Model proses ISO 9001
• Sistem Manajemen Mutu • Tanggung Jawab Manajemen • Manajemen Sumber Daya • Realisasi Produk • Analisis, Pengukuran, dan
Peningkatan
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 4
b. Model proses ISO 9001
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 5
c. Prinsip ISO 9001
1. Fokus Pada Pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan Karyawan
5. Pendekatan Sistem Pada Manajemen
4. Pendekatan Proses
6. Perbaikan yang terus menerus
7. Pendekatan Faktual pada Pengambilan Keputusan
8. Hubungan yang Saling Menguntungkan dengan Pemasok
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 6
d. Manfaat ISO 9001
1. Menjamin kepuasan pelanggan terhadap
produk/jasa yang dijual
3. Mempermudah perusahaan untuk memperoleh bisnis
dan mitra yang lebih baik dan lebih banyak
2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan
4. Sebagai materi untuk menganalisa kemampuan suatu
perusahaan
5. Menanamkan rasa bangga bagi
karyawan sehingga
memotivasi mereka untuk
bekerja lebih baik lagi
6. Meningkatkan manajemen
pengendalian resiko sehingga
perusahaan lebih stabil
7. Sistem perusahaan jadi semakin rapi dan
terarah
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 7
2. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE)
Menurut Gasperzs (2011:23), Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence merupakan salah satu metode peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan dan
terus-menerus dengan menggunakan pengukuran dan memberikan feedback
mengenai kinerja organisasi secara keseluruhan dalam penyediaan produk dan
jasa yang berkualitas.
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 8
a. Alasan Memilih MBCfPE
Mampu mengidentifikasi setiap kekuatan dan kesempatan
untuk perbaikan atau opportunities for improvement (OFI)
dari berbagai area dalam organisasi.
Memberikan kerangka kerja untuk peningkatan menuju keunggulan kinerja dengan memberikan kebebasan kepada manajemen untuk melaksanakan strategi bisnis mandiri dan program-program peningkatan keunggulan kinerja.
Merupakan kerangka kerja manajemen terintegrasi, mencakup semua faktor yang mendefinisikan organisasi, proses operasional dan hasilhasil kinerja yang jelas dan terukur.
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 9
Berfokus pada persyaratan-persyaratan untuk mencapai keunggulan kinerja, bukan sekedar aplikasi, prosedur, alat atau teknik.
Mudah beradaptasi dengan lingkungan bisnis, dapat diterapkan pada organisasi besar maupun kecil, organisasi lokal yang hanya beroperasi di suatu negara maupun kelas dunia yang beroperasi di banyak negara.
• (Gaspersz: 2007)
Merupakan praktik manajemen global yang valid untuk meningkatkan keunggulan kinerja organisasi.
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 10
1. Kepemimpinan Visioner
(Visionary Leadership)
2. Keunggulan yang Didorong /
Digerakkan Pelanggan
(Customer – Driven
Excellent)
3. Pembelajaran Organisasi
dan Pribadi (Organizational
and Personal Learning)
4. Pemberian nilai karyawan
dan mitra kerja (valuating
workforce members and
partners)
5. Ketangkasan (Agility)
b. Prinsip-prinsip (nilai inti) dan pendekatan
implementasi MBCfPE
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 11
6. Berfokus pada Masa
Depan (Focus on the
Future)
7. Manajemen untuk
Inovasi (Managing for
Innovation)
8. Manajemen
berdasarkan Fakta
(Management by Fact)
9. Tanggung Jawab Sosial
(Sosial Responsibility)
10.Sistem Perspektif
(Perspective systems)
b. Prinsip-prinsip (nilai inti) dan pendekatan
implementasi MBCfPE
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 12
3. Lean Six Sigma
a. Definisi, fokus, prinsip, pendekatan, dan metode Lean Six Sigma • Menurut Brue (2006), Six Sigma
adalah pemecahan masalah teknologi yang menggunakan data, pengukuran, dan statistik untuk mengidentifikasi beberapa faktor penting yang akan secara dramatis mengurangi limbah dan cacat sambil meningkatkan hasil prediksi, kepuasan pelanggan, keuntungan, dan nilai pemegang saham
Definisi
• Fokus dari Six Sigma adalah pengurangan produk cacat dan peningkatan kualitas, sementara Lean lebih diasosiasikan pada pemborosan dan kecepatan.
Fokus
• Profit • Products• Processes• Projects
Prinsip
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 13
3. Lean Six Sigma
a. Definisi, fokus, prinsip, pendekatan, dan metode Lean Six Sigma • Memahami dan mendefinsikan
suatu proses design, manufacturing dan service secara jelas
• Mengidentifikasikan faktor penyebab defect.
• Analisa dan improvement (perbaikan).
• Melalui penurunan defect ratio akan meningkatkan yield dan total kepuasan pelanggan.
• Management innovation tool memberikan kontribusi terhadap management out put.
Pendekatan
• Pendekatan six sigma yang digunakan dalam sebuah proyek peningkatan kualitas terdiri dari 5 fase yang disebut DMAIC (define, measure, analyze, improve, and control).
Metode
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 14
DMAIC
Define adalah langkah operasional awal dalam program peningkatan kualitas six sigma. Merupakan fase penentuan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to Quality). Pada tahap define ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu: o Mendefinisikan proses inti perusahano Mendefinisikan kebutuhan spesifik kebutuhan pelanggan
(Peter S. Pende, 2000)
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 15
Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat. Pada tahap ini, tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:
o Menentukan stabilitas dan kemampuan proses: Proses industri dipandang sebagai suatu peningkatan terus-menerus, yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk (barang dan/atau jasa), pengembangan produk, proses produksi, sampai kepada distribusi kepada pelanggan.
o Menentukan target kinerja dari karakteristik kualitas kunci: Konseptual penetapan target kinerja dalam program pendekatan kualitas Six Sigma harus mengikuti prinsip dari SMART (specific-measurable-achievable-result oriented-time bound)
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 16
o Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas: Pada proses analyze terdapat pemilihan peta kontrol yang disini digunakan peta kontrol-u karena data yang digunakan adalah data atribut dengan ukuran sampel yang berbeda-beda. Data yang dikumpulkan berupa jumlah ketidaksesuaian dalam sampel
Improve adalah fase meningkatkan proses dan menghilangkan sebab-sebab cacat. Pada fase ini banyak melibatkan uji perancangan percobaan ( Design of Experiment ) atau disingkat DoE (suatu pengujian dengan mengubah variabel faktor sehingga penyebab perubahan pada variabel respon diketahui).
Control adalah pengawasan untuk meyakinkan bahwa hasil yang diinginkan sedang dalam proses pencapaian. Fase ini mengendalikan kinerja proses produksi dan menjamin tidak munculnya produk cacat.
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 17
b. Kerangka Kerja Lean Six Sigma
17/09/2015
Sistem Manajemen Kualitas Modern 18 17/09/2015