I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah yaitu tempat berdirinya tanaman, gudang tempat unsur-unsur
hara yang diperlukan tanaman, serta tempat persediaan air bagi
tanaman. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan untuk meneliti
sifat-sifat tanah dengan baik di lapangan, maka perlu dilakukan
irisan tegak lurus dari permukaan tanah ke bawah. Dari irisan tegak
lurus ini akan terlihat hubungan tanah yang berada di permukaan
bumi dengan benda-benda bagian bawahnya sebagai pembentuk tanah.
Irisan tegak lurus seperti ini umumnya sampai kedalaman 150 cm,
disebut profil tanah.
Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat
diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat-sifat
morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut.
Batas suatu horison dengan horison yang lainnya dalam suatu profil
tanah dapat terlihat jelas atau baur. Tanah terbentuk dari
pencampuran komponen penyusun tanah yang bersifat heterogen dan
beraneka. Ada 4 komponen utama penyusun tanah mineral yang tidak
dapat dipisahkan dengan pengamatan mata telanjang. Komponen tanah
tersebut dipilah menjadi tifa fase penyusun tanah, yakni: (1) fase
padat : bahan mineral dan bahan organik; (2) fase cair : lengas
tanah dan air tanah; serta (3) fase gas : udara tanah. komposisi
tanah berdasarkan volume tanah, masing-masing komponen hanya
perkiraan (% volume). Komponen mineral adalah semua jenis bahan
padat hasil pelapukan batuan induk, termasuk mineral primer,
mineral sekunder, dan bahan amorf yang mempunyai bermacam-macam
ukuran dan komposisi. (1) ukuran : pasir (2000-50 m), debu (50-2
m), dan lempung (< 2 m). (2) komposisi mineralogi : (a)
pasir/debu : feldspar, kuarsa, hornblende, biotit, dan lain-lain;
(b) lempung : kaolinit, monmorillonit, illit, bentonit; (c) amorf :
alofan, imogolit, dan oksida. Komponen organic terdiri atas fauna
dan flora tanah, perakaran tanaman, serta hasil
dekomposisi/peruraian sisa vegetasi atau hewan sebagai hasil
kegiatan mikroorganisme sehingga selalu terjadi alihrupa komponen
tanah.II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Morfologi TanahProfil tanah merupakan
penampang vertikal dari tanah yang menunjukkan susunan horison
tanah. Ada 6 horison utama yang menyusun profil tanah
berturut-turut dari atas ke bawah, yaitu horison O, A, E, B, C, dan
R, sedangkan horison yang menyusun solum tanah adalah hanya horison
A, E, dan B. Horison tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang kurang
lebih seragam di dalam profil, batas antar horison yang bertetangga
sejajar atau hampir sejajar terhadap permukaan tanah. Horison tanah
dapat dibedakan secara visual dan batas perubahan dari horison yang
satu ke yang lain, terutama tanah-tanah diwilayah tropika basah
cenderung kabur atau tidak jelas. (Hardjowigeno, 1989)Berikut ini
notasi horison terbaru. Horison O, yakni lapisan tanah yang
didominasi oleh bahan organik. Dalam beberapa kasus lapisan tanah
tersebut dijenuhi air dalam waktu yang relative lama atau pernah
jenuh air kemudian dilakukan pengatusan buatan; yang lain tidak
pernah dijenuhi air. Horison A, yakni horison mineral yang
terbentuk dipermukaan atau bawah horison O yang menunjukan
kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur asli batuan. Pada
horison A mungkin terjadi akumulasi humifikasi bahan organik yang
bercampur dengan bahan mineral dan tidak dipengaruhi sama sekali
oleh karakteristik horison E atau B. Sifat yang dimiliki merupakan
hasil kegiatan pertanian atau kegiatan lain yang merusak. Horison
E,yakni horison tanah mineral dengan karakteristik khusus telah
terjadi kehilangan lempung silikat, besi, aluminium, atau
kombinasinya, dan yang tinggal merupakan akumulasi debu atau pasir.
Horison tanah ini menunjukan terjadinya kehilangan sebagian atau
keseluruhan struktur asli batuan. Horison B, yakni horison tanah
yang terbentuk di bawah horison A, E, atau O dan didominasi oleh
kehilangan ebagian atau keseluruhan struktur asli batuan dan
menunjukan satu atau lebih karakteristik berikut ini: (a) iluviasi
lempung silikat, besi, aliminium, humus, karbonat, gypsum, atau
silica masing-masing secara murni atau kombinasi; (b) tampak nyata
kehilangan karbonat; (c) konsentrasi residu silica; (d) kutan
seskuioksida yang menghassilkan horison mempunyai warna value
rendah, warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah dari
pada horison dibawah atau diatasnya tanpa menunjukan adanya
iluviasi besi; (e) alterasi yang membentuk lempung silikat atau
melepaskan oksida atau keduanya dan terbentuk struktur granuler,
gumpal, atau prismatic apabila perubahan volume diikuti perubahan
kandungan lengas; (f) bersifat rapuh. Horison C, yakni horison atau
lapisan yang tidak termasuk batuan induk yang keras, sedikit
dipengaruhi oleh faktor pedogenesis, dan sama sekali tidak
mempunyai sifat-sifat horison O, A, E, atau B. Bahan yang dijumpai
di horison C kemungkinan sama atau tidak sama sekali dengan bahan
solum yang terbentuk. Horison C kemungkinan telah mengalami proses
modifikasi meskipun tidak nyata telah terjadi proses pedogenesis.
Horison R, yakni batuan induk yang keras termasuk granit, basal,
quarsitik, dan batuan kapur keras atau batu pasir yang keras
sehingga tidak mungkin digali dengan menggunakan sekop atau
cangkul. (Susanto, 2005)Pengamatan profil tanah meliputi: (1)
pengamatan dalam profil itu sendiri dan (2) pengamatan faktor
sekeliling yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. Termasuk
faktor sekeliling yaitu: vegetasi, kedalaman air tanah, topografi,
usaha tani, ada tidaknya faktor penghambat seperti bahaya banjir,
erosi, salinitasi, keadaan berbatu dan sebagainya. Profil tanah
yang akan diamati cirri-cirinya harus memenuhi persyaratan: (1)
masih alami, (2) vertikal, (3) bidang pengamatan profil tidak boleh
terkena sinar matahari langsung.III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan meliputi cangkul, sekop, bor, pisau
lapang, roll meter, buku Munsell Soil Colour Chart, Loup, dan
lain-lain.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan meliputi tanah lapang
3.3 Langkah kerjaPengamatan dilakukan dilapangan dengan membuat
profil tanah dan mengamati secara langsung kenampakan kenampakan
yang terdapat dalam permukaan profil tanah tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel pengamatan morfologi tanah Kelompok 1No.Lapisan Tanah
1Horizon / lapisanIIIIIIIVVVIVII
a. Tebal Horison (cm)70 cm2 m2,5 m30 cm2,5 m1,5 m
b.Batas Horison (cm)
c. Ketegasan: Tegas
Jelas
Berangsur
Kabur/baur
d.Bentuk: Rata - datar
Rata - miring
Berombak
Bergelombang
Tak beraturan
Patah - patah
Melidah
2Warna Matriks Tanah3/2 10 YR5/4 2,5 Y6/0 2,5 Y5/6 10 YR6/0 7,5
YR4/0 2,5 Y6/0 2,5 Y
3Bercak Tanah
a.Jumlah: Sedikit
Cukup Banyak
Banyak
b.Kejelasan:Kabur/samar
Jelas
Tegas/menyolok
c.Ukuran: Halus ( 15 mm)
4Perakaran
Jumlah :
a. Tak Ada
b. Sedikit
c. Sedang
d. Banyak
e. Banyak Sekali
Ukuran :
a. Kecil/halus
b.Sedang
c. Besar/kasar
5Kedalaman Efektif
a. < 10 cm
b. 10 25 cm
c. 26 50 cm
d. 51 100 cm
e. > 100 cm
6Lapisan Pembatas :
a. Fragipan
b. Padas Liat
c. Padas Bajak
d. Batuan
Lapisan Mampat :
a. Air Tanah
b. Tidak Ada, dll
7Kebatuan :
Ukuran :
a. Kerikil (0,5 2 cm)
b. Batu Kerikil (230 cm)
c. Batu Besar (> 30 cm)
Sebarannya :
a.Kelas 0
b. Kelas 1
c. Kelas 2
d.Kelas 3
e. Kelas 4
Tabel pengamatan morfologi tanah Kelompok 2
No.Lapisan Tanah
1Horizon / lapisanIIIIIIIVVVIVII
a. Tebal Horison (cm)70 cm150 cm90 cm200 cm30 cm170 cm70 cm
b. Batas Horison (cm)
c. Ketegasan: Tegas
Jelas
Berangsur
Kabur/baur
d. Bentuk: Rata - datar
Rata - miring
Berombak
Bergelombang
Tak beraturan
Patah - patah
Melidah
2Warna Matriks Tanah4/25/65/35/65/14/14/1
3Bercak Tanah
a. Jumlah: Sedikit
Cukup Banyak
Banyak
b. Kejelasan: Kabur/samar
Jelas
Tegas/menyolok
c.Ukuran: Halus (< 5 mm)
Sedang (5 15 mm)
Kasar (> 15 mm)
4Perakaran
Jumlah :
a. Tak Ada
b. Sedikit
c.Sedang
d. Banyak
e.Banyak Sekali
Ukuran :
a. Kecil/halus
b. Sedang
c.Besar/kasar
5Kedalaman Efektif :
a.< 10 cm
b.10 25 cm
c.26 50 cm
d. 51 100 cm
e. > 100 cm
6Lapisan Pembatas :
a.Fragipan
b. Padas Liat
c. Padas Bajak
d.Batuan
Lapisan Mampat :
a. Air Tanah
b. Tidak Ada, dll
7Kebatuan :
Ukuran :
a. Kerikil (0,5 2 cm)
b. Batu Kecil (2 30 cm)
c. Batu Besar (> 30 cm)
Sebarannya :
a. Kelas 0
b.Kelas 1
c.Kelas 2
d. Kelas 3
e.Kelas 4
Tabel pengamatan morfologi tanah Kelompok 3
No.Lapisan Tanah
1Horizon / lapisanIIIIIIIVVVIVII
a. Tebal Horison (cm)60-70 cm2 m2,5 m3,5 m3 m
b. Batas Horison (cm)
c. Ketegasan: Tegas
Jelas
Berangsur
Kabur/baur
d. Bentuk: Rata - datar
Rata - miring
Berombak
Bergelombang
Tak beraturan
Patah - patah
Melidah
2Warna Matriks Tanah 10 YR6/8 5 YR7/4 5 YR5 YR5/2 10
YR4/05/6
3Bercak Tanah
a. Jumlah: Sedikit
Cukup Banyak
Banyak
b.Kejelasan: Kabur/samar
Jelas
Tegas/menyolok
c.Ukuran: Halus (< 5 mm)
Sedang (5 15mm)
Kasar (> 15 mm)
4Perakaran
Jumlah :
a. Tak Ada
b.Sedikit
c. Sedang
d.Banyak
e.Banyak Sekali
Ukuran :
a. Kecil/halus
b. Sedang
c.Besar/kasar
5Kedalaman Efektif :
a. < 10 cm
b.10 25 cm
c.26 50 cm
d.51 100 cm
e.> 100 cm
6Lapisan Pembatas :
a.Fragipan
b.Padas Liat
c.Padas Bajak
d.Batuan
Lapisan Mampat :
a.Air Tanah
b. Tidak Ada, dll
7Kebatuan :
Ukuran :
a. Kerikil (0,5 2 cm)
b. Batu Kecil (2 30 cm)
c. Batu Besar (> 30 cm)
Sebarannya :
a. Kelas 0
b. Kelas 1
c.Kelas 2
d. Kelas 3
e.Kelas 4
4.2 PembahasanBerdasarkan pratikum kali ini mengamati morfologi
tanah yang terdiri dari beberapa aspek antara lain horison /
lapisan tanah, warna tanah perakaran, kedalaman efektif, lapisan
pembatas dan bebatuan. Tanah yaitu tempat berdirinya tanaman,
gudang tempat unsur unsur hara yang diperlukan tanaman, serta
tempat persediaan air bagi tanaman. Untuk memeperoleh gamabaran
yang jelas dan untuk meneliti sifat sifat tanah dengan baik di
lapang , maka perlu dilakukan irisan tegak lurus dari permukaa
tanah ke bawah. Dari irisan tegak lurus akan terlihat hubungan
tanah yang berada di permukaan bumi dengan benda benda bagian
bawahnya sebagai pembentuk tanah ( Sutanto, 2005 ).
Profil tanah merupakan penampang vertikal dari tanah yang
menunjukkan susunan horison tanah. Ada 6 horison penyusun utama
profil berturut turut dari atas ke bawah yaitu horison O, A, E, B,
C, dan R, sedangkan horison yang menyusun solum tanah adalah hanya
horison A, E, dan B. horison tanah adalah lapisan tanah yang kurang
lebih seragam dalam profil tanah, batas antar horison yang
bertetangga sejajar terhadap permukaan tanah ( Hardjowigeno, 1989
).
Berdasarkan pengamatan horison tanah menunjukan tanah memiliki
batasan batasan. Dari data diatas menunjukkan ukuran atau tebal
dari lapisan tanah yang di bentuk. Data diatas ada 7 lapisan tanah
yang di amati.batas dari ke tujuh horison tanah tersebut semuanya
rata, dan tidak ada yang bergelombang. Pada pengamatan warna tanah
dari hasil pengamatan di atas menunjukkan keterkaitan unsur yang
terkandung pada tanah. Warna tanah berkaitan dengan beberapa sifat
tanah antara lain : 1. Coklat hitam ( horison permukaan ) bahan
penyusun tanah yaitu akumulasi bahan organik dan humus. 2. Hitam (
horison bawahan ) bahan penyusun tanah yaitu akumulasi mangan dan
bahan induk basalt. 3. Cerah cemerlang bahan penyusun tanah yaitu
horiso eluvial . 4. Kuning sampai merah bahan penyusun tanah yaitu
Fe ( besi oksidasi ) 5. Kelabu , bahan penyusun tanah yaitu Fe .
dari data di atas menunjukkan lapisan tanah yang di amati mempunyai
kandungan bahna organik yang baik dan kandungan yang ada di dalam
tanah yang baik untuk tanaman.
Berdasarkan pengamatan perakaran tanaman menberikan bukti akan
aktivitas tanaman dan penetrasi akar. Dari data di atas menunjukkan
pada horison O, A, B, C terdapat perkaran tanaman sedangkan pada
horison D-R tidak ada perakaran tanaman. Tanah yang terdapat
perakaran tanaman menuujukkan adanya bahan atau unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman dan tanah memiliki tekstur yang tidak
keras. Kedalaman tanah yang efektif pada lahan yang diamati yaitu
50 150 cm. akar akar akan menyebar dan penetrasi di dalam tanah
hanya sedalam 50-150 cm. pada pengamatan lapisan pembatas pada
tanah memperoleh hasil di atas. Memnunjukkan hasil lapisan A dan C
terdapat lapisan pembatas berupa air tanah. Sedangkan horison D
sampai R terdapat lapisan pembatas berupa batuan. Pada pengamatan
bebatuan tanah yang terdapat pada profil tanah diperoleh data yang
terdapat diatas. Pada lapisan atau horizon O sampai C tidak ada
tanda bebatuan, sedangkan pada horizon D sampai R terdapat bebatuan
dan ukuran dari bebatuan tersebut memiliki kelas 1, 3, dan 4. Kelas
1 bebatuan terdiri dari kerikil yang berukuran 0,5 2 cm, kelas 3
ukuran bebatuan yaitu ukuran kerikil dan batuan kecil, sedangkan
pada kelas 4 yaitu terdiri dari bebatuan besar.
V. PENUTUP5.1 Kesimpulan
1. Data diatas ada 7 lapisan tanah yang di amati.batas dari ke
tujuh horison tanah tersebut semuanya rata, dan tidak ada yang
bergelombang.
2. Kedalaman tanah yang efektif pada lahan yang diamati yaitu 50
150 cm. akar akar akan menyebar dan penetrasi di dalam tanah hanya
sedalam 50-150 cm.
3. Horizon D sampai R terdapat bebatuan dan ukuran dari bebatuan
tersebut memiliki kelas 1, 3, dan 4. Kelas 1 bebatuan terdiri dari
kerikil yang berukuran 0,5 2 cm, kelas 3 ukuran bebatuan yaitu
ukuran kerikil dan batuan kecil, sedangkan pada kelas 4 yaitu
terdiri dari bebatuan besar.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan perlu diajarkan perhitungan atau diberi
rumus yang pasti dan benar, sehingga meminimalisir terjadinya data
yang salah dan tidak valid seperti ini. Selain itu juga alat alat
yang ada di laboratorium untuk dilengkapi, agar memudahkan proses
praktikum itu sendiri.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Hakim.1986, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas
Lampung: Lampung.Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Jakarta:
Penerbit PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Hardjowigeno. S., 1992. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika
Pressindo: Jakarta.
Poerwowidodo. (1991). Genesa tanah, Proses Genesa, dan
Morfologi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Saifuddin, S., 1988. Kimia Fisika Pertanian. CV. Buana:
Bandung.Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan
Kenyataan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sutanto.2002. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. IKIP Semarang
Press: Semarang.
Tan, H. K. (1998). Dasar-dasar Kimia Tanah. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
7
8
9
10
11
Penampang lahan bagian tengah ke bawah
Penampang lahan bagian atas ke bawah
Melakukan pengamatan langsung pada lahan terbuka
Penampang lahan bagian pangkal bawah
Mencatat hasil identifikasi morfologi tanah dilahan
Penampang perakaran pada bagian tanah
3