36 Universitas Kristen Petra 3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan Kreatif Merancang buku entertainment concept art berdasarkan sejarah Puputan Margarana sebagai referensi untuk pelaku desain entertainment dalam membuat sebuah karya baru. Diharapkan perancangan ini juga dapat mengedukasi target audience akan sejarah perjuangan Bali dan membuat mereka tertarik untuk mengangkat sejarah perjuangan Indonesia yang lain sebagai perancangan baru. Buku ini akan berisi visualisasi dari tokoh tokoh perjuangan dari Letkol I Gusti Ngurah Rai dan anak buahnya, properti yang mereka gunakan, hingga tempat dimana peperangan terjadi. Beberapa adegan penting yang terjadi dalam Puputan Margarana akan digambarkan melalui key art. Tiap visual akan dibuat berdasarkan referensi nyata namun dengan menambahkan beberapa elemen fantasi dan budaya Bali di dalamnya sehingga diharapkan karya perancangan ini menjadi unik dan berbeda dengan perancangan lainnya. 3.1.2. Strategi Kreatif 3.1.2.1. Target Audience Buku ini akan dibuat untuk referensi karya entertainment yang ditargetkan kepada muda dewasa yang tertarik dengan sejarah juga aksi. Menikmati karya entertainment dan menyebarkannya kepada orang lain secara verbal maupun visual. Tertarik untuk mempelajari dan mendalami hal yang mereka sukai lebih lanjut. Mendalami cerita dan tiap peran yang ada hingga menerapkan tiap pesan dan nilai yang ada di dalam hiburan mereka ke dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.2.2. Format dan Ukuran Buku Entertainment Concept Art Buku entertainment concept art akan berukuran A4 yaitu 21 cm x 29,7 cm dengan menggunakan kertas art paper 150 gram. Buku akan dicetak dengan teknik offset. Visualisasi akan dibuat dengan menggunakan media tradisional maupun
26
Embed
3. KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan ... · memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung. 3.1.3. Program Kreatif 3.1.3.1. Judul
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
36 Universitas Kristen Petra
3. KONSEP PERANCANGAN
3.1. Konsep Kreatif
3.1.1. Tujuan Kreatif
Merancang buku entertainment concept art berdasarkan sejarah Puputan
Margarana sebagai referensi untuk pelaku desain entertainment dalam membuat
sebuah karya baru. Diharapkan perancangan ini juga dapat mengedukasi target
audience akan sejarah perjuangan Bali dan membuat mereka tertarik untuk
mengangkat sejarah perjuangan Indonesia yang lain sebagai perancangan baru.
Buku ini akan berisi visualisasi dari tokoh tokoh perjuangan dari Letkol I Gusti
Ngurah Rai dan anak buahnya, properti yang mereka gunakan, hingga tempat
dimana peperangan terjadi. Beberapa adegan penting yang terjadi dalam Puputan
Margarana akan digambarkan melalui key art. Tiap visual akan dibuat berdasarkan
referensi nyata namun dengan menambahkan beberapa elemen fantasi dan budaya
Bali di dalamnya sehingga diharapkan karya perancangan ini menjadi unik dan
berbeda dengan perancangan lainnya.
3.1.2. Strategi Kreatif
3.1.2.1. Target Audience
Buku ini akan dibuat untuk referensi karya entertainment yang ditargetkan
kepada muda dewasa yang tertarik dengan sejarah juga aksi. Menikmati karya
entertainment dan menyebarkannya kepada orang lain secara verbal maupun visual.
Tertarik untuk mempelajari dan mendalami hal yang mereka sukai lebih lanjut.
Mendalami cerita dan tiap peran yang ada hingga menerapkan tiap pesan dan nilai
yang ada di dalam hiburan mereka ke dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2.2. Format dan Ukuran Buku Entertainment Concept Art
Buku entertainment concept art akan berukuran A4 yaitu 21 cm x 29,7 cm
dengan menggunakan kertas art paper 150 gram. Buku akan dicetak dengan teknik
offset. Visualisasi akan dibuat dengan menggunakan media tradisional maupun
37 Universitas Kristen Petra
digital. Adapun software yang akan digunakan adalah Adobe Photoshop dan Adobe
Illustrator.
3.1.2.3. Cover Depan dan Belakang
Cover buku akan berupa softcover full color. Visual akan menyesuaikan
dengan illustrasi yang ada di dalam dengan mengambil visual yang paling menarik.
Visual tersebut harus dapat menggambarkan isi buku secara keseluruhan. Teks yang
ada memuat nama dan judul dari buku. Kedua elemen akan di-layout dengan
dinamis dan menyenangkan.
Gambar 3.1. Referensi Desain Cover
Sumber: www.amazon.com
3.1.2.4. Isi Dalam Perancangan Buku Entertainment Concept Art
Buku ini akan dibuka dengan foreword dan akan dimulai dengan
pengenalan tentang Puputan Margarana. Setelah itu akan berisi concept art
character, property, dan environment. Character concept art akan berisi dengan
tokoh-tokoh perjuangan Puputan Margarana, NICA, dan warga Bali. Property
berisi persenjataan pasukan gerilya maupun musuh serta barang lainnya yang
membantu perjuangan. Environment concept art meliputi tempat-tempat penting
dan setting peperangan. Buku ini akan ditutup dengan key art adegan-adegan
penting. Selain visual, akan diisi juga penjelasan singkat jika diperlukan.
38 Universitas Kristen Petra
3.1.2.5. Gaya Visual
Perancangan akan menggunakan gaya semi realis dengan menambahkan
elemen budaya Bali di dalamnya. Ini menyesuaikan dengan target audience yang
cenderung menyukai hal yang sederhana dan realistis. Selain itu gaya semi realis
digunakan agar perancangan ini dapat digunakan secara universal untuk segala
bentuk karya entertainment. Gaya pewarnaan akan dilakukan secara digital namun
menambahkan tekstur tradisional untuk memberi kesan human touch. Referensi
akan menggunakan data visual nyata yang ada yang akan diolah dengan
menambahkan beberapa elemen fantasi dekoratif.
Gambar 3.2. Referensi Art Style
Sumber: Noyer van Java pp. 50-51
Pakaian yang digunakan karakter tidak akan jauh dari pakaian yang
digunakan pada jaman itu. Para pejuang dan musuh akan menggunakan pakaian
tentara sedangkan para rakyat akan menggunakan pakaian adat Bali. Desain akan
menambahkan beberapa motif yang dapat menunjukkan local content khas Bali.
Desain properti juga tidak akan jauh dari referensi pada dunia nyata hanya akan
terdapat beberapa perubahan dalam visualisasi. Arsitektur dan lingkungan akan
berdasarkan dengan arsitektur khas Bali dihiasi dengan ukiran khas Bali. Local
39 Universitas Kristen Petra
content ditambahkan agar selain membuat perancangan unik, juga dapat
memperkenalkan Bali dari segi budaya ke target audience secara tidak langsung.
3.1.3. Program Kreatif
3.1.3.1. Judul Buku Perancangan
Perancangan ini akan diterbitkan dalam dua edisi yaitu dalam bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia. Ini bertujuan agar karya ini dapat menjangkau industri
entertainment yang lebih luas. Judulnya yaitu:
a. Edisi bahasa Indonesia “Concept Art Puputan Margarana”
b. Edisi bahasa Inggris “The Concept Art of Puputan Margarana”
3.1.3.2. Sinopsis Puputan Margarana
Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah
kota Hiroshima dan Nagasaki di bom nuklir. Ini membuat pemerintahan Jepang di
Indonesia bergejolak. Pada tanggal 2 Maret 1946, dua batalyon tentara NICA
(Netherlands Indies Civil Administration) yang dikenal dengan Gajah Merah
mendarat di Bali. Mereka datang untuk menawan dan melucuti senjata tentara
Jepang. Pendaratan ini disambut dengan damai diiringi dengan tarian Bali dan suara
gamelan. Kala itu, pasukan Resimen Sunda Kecil masih di pulau Jawa sedang
meminta pertolongan senjata dan tenaga pejuang untuk perjuangan di Bali.
Perdamaian itu tidak berlangsung lama dikarenakan Belanda mulai
menyiksa dan merampas kemerdekaan rakyat Bali. Banyak rakyat maupun patriot
yang disiksa dan dieksekusi oleh Belanda. Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai kemudian
kembali ke Bali bersama pasukan dan persenjataan yang beliau dapatkan dari pulau
Jawa. Sejak itu kerap kali terjadi pertempuran kecil diantara NICA dan pejuang
Bali.
Keadaan pun semakin sulit di sisi pejuang dikarenakan banyak juga orang
Bali yang menjadi mata-mata NICA. Belum lagi persediaan makanan dan senjata
benar-benar terbatas. Tapi dengan semangat perjuangan yang membara, pejuang-
pejuang Bali banyak memenangkan pertempuran yang ada dengan taktik dan kerja
sama. Namun kekejaman NICA tidak berhenti. Banyak rakyat yang disiksa dan
tekanannya semakin kuat. Karena itu rakyat menjadi pasif akan perjuangan
40 Universitas Kristen Petra
kemerdekaan. Mereka kurang mengerti politik dan gampang dipengaruhi oleh
musuh. Karena itu Letnan Kolonel Inf. I Gusti Ngurah Rai bersama DPRI (Dewan
Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil) melakukan long march ke Gunung
Agung untuk menyebarkan semangat perjuangan kepada rakyat Bali. Selain itu long
march juga bertujuan untuk mengalihkan perhatian musuh ke bagian Timur Bali
sehingga bantuan persenjataan dari Jawa dapat dilancarkan.
Kemudian Letnan Kolonel Inf. I Gusti Ngurah Rai mendapatkan surat dari
Letnan Kolonel J.B.T Konig. Surat tertulis ini mengajaknya untuk berunding akan
kelanjutan kekuasaan di Bali. Namun pada 18 Mei 1946, Ngurah Rai menolak
ajakan tersebut dengan tegas melalui surat balasan. Beliau berkata selama Belanda
masih menginjakkan kaki mereka di Bali, akan terus ada pertempuran di antara
pasukan Belanda dan pejuang Bali. Beliau membentuk pasukan Ciung Wanara dan
mengubah taktik perang biasa menjadi perang gerilya (Tirtayasa, 1994, p. 140).
Pada 20 November 1946, terjadi perang di Desa Kelaci, Kecamatan Marga,
Tabanan. Dengan menggunakan senjata rampasan, pasukan Ciung Wanara
melumpuhkan serangan musuh dari udara maupun darat. Tapi NICA terus
mengirimkan bala bantuan sehingga pasukan gerilya yang jumlahnya kalah banyak,
juga persenjataannya semakin menipis, kalah di tangan musuh. Ngurah Rai
kemudian meneriakkan perang habis-habisan yang kemudian dikenal dengan nama
perang Puputan. Namun gugurnya para pejuang bangsa di tanah Marga itu
bukannya memadamkan, malah menyulut semangat perjuangan di Bali.
Kepemimpinan Letkol Inf. I Gusti Ngurah Rai kemudian digantikan oleh
Made Wijayakusuma, asisten kemiliterannya. Peperangan dengan NICA tetap
berlangsung di beberapa daerah. Pada 19 Januari 1948, Indonesia mengakui NIT
(Negara Indonesia Timur) menjadi salah satu negara bagian Indonesia Serikat yang
akan dibentuk sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Tapi Belanda menggunakan
NIT sebagai boneka. Banyak pemuda gerilya yang ditampung di dalam tangsi dan
camp NICA dan dihukum. Pada 27 Desember 1949, Belanda mengakui
kemerdekaan Indonesia dan menyerahkan seluruh kedaulatannya. Tawanan-
tawanan pejuang dibebaskan perlahan-lahan atas perintah Presiden Soekarno sejak
7 Januari 1950 (Tirtayasa, 1994, p.210).
41 Universitas Kristen Petra
3.1.3.3. Desain Work Pipeline
Perancangan ini lebih difokuskan pada ide visual berdasarkan sejarah
perang Puputan Margarana. Perang ini terjadi pada tahun 1946 dimana kala itu Bali
sangatlah tradisional. Persenjataan yang ada merupakan hasil rampasan pejuang
dari musuh maupun bantuan dari pemerintah pusat di Jawa. Bahkan ada senjata
yang dibuat dengan tangan menggunakan bahan-bahan bekas. Lokasi perjuangan
banyak terjadi di desa atau di tengah hutan.
a. Character Design
Letnan Kolonel Infantri I Gusti Ngurah Rai
Gambar 3.3. Referensi I Gusti Ngurah Rai
Sumber: Dokumentasi Pribadi
I Gusti Ngurah Rai lahir pada tanggal 30 Januari 1917 di desa
Canangsari. Beliau merupakan putra kedua dari I Gusti Ngurah Palung. Ngurah
Rai menempuh pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di
Malang. Lulus dari sana Beliau memasuki sekolah kader militer Prayodha Bali
di Gianyar. Sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat Sunda Kecil,
Ngurah Rai pergi ke Yogyakarta untuk meminta bantuan persenjataan. Di sana
Beliau dilantik menjadi komandan resimen Sunda Kecil berpangkat Letkol.
Ngurah Rai merupakan pimpinan utama perjuangan kemerdekaan di Bali. Pada
tanggal 20 November 1946, Beliau meninggal bersama pasukannya dalam
perang Puputan. Pada 9 Agustus 1975, Presiden Soeharto menganugerahkan
gelar pahlawan kepada Ngurah Rai atas perjuangannya melawan penjajah.