Top Banner

of 26

3. BAB (ISI)

Jul 07, 2018

Download

Documents

Wiwin M
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    1/26

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangRumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memegang

     peranan penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Fungsi

    dari rumah sakit memberikan pelayanan yang sempurna, baik pencegahan

    maupun pengobatan penyakit. Salah satu pelayanan gizi rumah sakit saat ini

    adalah penyelenggaraan makanan di rumah sakit. Penyelenggaraan makanan

    dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi

    klien atau konsumen yang membutuhkan (DepKes, !!"#. $erkembangnya

    ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan dan kedokteran,

     berdampak pula pada bidang gizi dan dietetik. Pelayanan gizi yang

    dilaksanakan di rumah sakit tentu senantiasa disesuaikan dengan

     perkembangan tersebut (Depkes, !!%#.

    Pelayanan gizi di rumah sakit sebagai salah satu komponen penunjang

    yang diselenggarakan oleh &nstalasi 'izi yang bertujuan untuk 

    menyelenggarakan makanan bagi pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah

    sakit adalah suatu rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan

     pendistribusian makanan kepada pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah

    sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang

    kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang baik, dan

    layak sehingga memadai bagi klien atau konsumen yang membutuhkan

    (Depkes R&, !!"#.

    Pelayanan makan pasien di rumah sakit bertujuan untuk mencukupi

    kebutuhan zatzat gizi pasien guna menunjang proses penyembuhan dan

    mencapai status gizi optimal. )asalah yang dihadapi masih merupakan

    masalah mendasar seperti kekurangan sumber daya, biaya, tenaga dan sarana

    *isik. Pelayanan makanan juga merupakan komponen yang cukup besar dalam

    1

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    2/26

     pembiayaan rumah sakit, sehingga perlu dikelola secara e*isien dan e*ekti* 

    (Depkes, ++#.

    Sisa makanan (-aste# merupakan indikator penting dari peman*aatan

    sumber daya dan persepsi konsumen terhadap penyelenggaraan makanan.

    Data Sisa makanan umumnya digunakan untuk mengealuasi e*ekti*itas

     program penyuluhan gizi, penyelenggaraan dan pelayanan makanan, serta

    kecukupan konsumsi makanan pada kelompok atau perorangan

    (Djamaluddin,!!#.

    )asalah penyajian makanan kepada orang sakit lebih kompleks dari

     pada penyajian makanan untuk orang sehat. /al ini disebabkan adanya *aktor 

    lain seperti kebiasaan makan dan na*su makan serta kondisi mental pasien

    yang berubah akibat penyakit yang dideritanya atau dapat pula disebabkan

    oleh *aktor*aktor lain yaitu cita rasa makanan, ariasi menu, cara penyajian

    dan -aktu makan. Pengamatan konsumsi makanan merupakan cara yang

    sederhana untuk di dahulukan. 0pabila penyusunan menu makanan dilakukan

    dengan baik dan makanan yang diberikan dihabiskan oleh pasien dapat

    dikatakan bah-a pelayanan gizi tercapai. )isalnya setiap hari makanan nasi

     banyak tersisa dan tebuang, ini secara kasar dapat dilihat dari sisa makanan

     pasien, maka ahli gizi harus tanggap dan mencari alternati*. Suatu

    keberhasilan pelayanan gizi dapat dikaitkan dengan uji daya terima pasien

    terhadap makanan yang disajikan.

    $erdasarkan hal tersebut, maka kami melakukan ealuasi daya terima

    makanan pasien dan penyelenggaraan makanan di ruang Palem & RS1D Dr.

    Soetomo Surabaya. Ruang Palem & merupakan ruang ra-at inap khusus

     penderita penyakit paruparu dengan kapasitas pasien sebesar " orang.

    B. Rumusan Masalah+. 0pakah bon pemesanan makanan sudah sesuai dengan jumlah pasien yang

    dilayani diruang ra-at inap Palem & RS1D Dr. Soetomo Surabaya 2. 0pakah jad-al pembagian makanan pasien di ruang ra-at inap Palem & sudah

    sesuai dengan jad-al di &nstalasi 'izi 2

    2

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    3/26

    ". $erapakah persentase sisa makanan yang dikonsumsi pasien di ruang ra-at

    inap Palem & RS1D Dr. Soetomo Surabaya 2

    C. Tujuan

    +. 3ujuan 1mum

    3ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum

     penyediaan dan penyelenggaraan makanan di ruang Palem & RS1D Dr.

    Soetomo Surabaya.. 3ujuan Khusus

    a. )engetahui bon pemesanan makanan pasien ra-at inap di ruangan

    Palem & RS1D Dr. Soetomo Surabaya.

     b. )engukur sisa makanan pasien ra-at inap di ruangan Palem &RS1D Dr. Soetomo Surabaya.

    D. Manfaat hasil+. $agi peneliti

    )eningkatkan pengetahuan dan -a-asan mengenai penyediaan dan

     penyelenggaraan makanan di ruang ra-at Palem & RS1D Dr. Soetomo

    Surabaya.

    . $agi Rumah SakitSebagai 4aluasi dan masukan untuk meningkatkan pelayanan gizi

    RS1D Dr. Soetomo Surabaya.

    BAB

    TN!AUAN PU"TA#A

    A. Pela$anan %i&i Rumah "akit

    Pelayanan 'izi Rumah Sakit (P'RS# adalah pelayanan gizi yang

    disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status

    gizi dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat

     berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses

     perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.

    &nstalasi gizi adalah -adah yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di

    3

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    4/26

    rumah sakit. Pelayanan gizi rumah sakit (P'RS# dilihat dari sistem

     pelayanan kesehatan rumah sakit merupakan bagian yang tidak 

    terpisahkan. 3ujuan dari P'RS adalah membantu masyarakat rumah sakit

    (pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit# untuk memilih dan

    memperoleh makananan yang memenuhi persyaratan gizi, agar mencapai

    status gizi yang optimal. Pengertian tentang tujuan ini bukan berarti

    instalasi gizi harus menyediakan makanan bagi seluruh masyarakat rumah

    sakit. $antuan dapat diberikan berupa trans*er pengetahuan dan

    ketrampilan gizi5diit kepada pasien, pengunjung dan petugas rumah sakit

    lain (Depkes R&, !!%#.$erdasarkan mekanisme kerja pelayanan gizi di rumah sakit maka

    kegiatan pokok P'RS dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok 

    kegiatan yaitu kegiatan pengadaan dan penyediaan makanan bagi orang

    sakit atau petugas6 pelayanan gizi di ruang ra-at inap6 penyuluhan atau

    konsultasi dan rujukan gizi,serta kegiatan penelitian dan pengembangan

    gizi terapan. Kegiatan ini berbeda untuk setiap kelas rumah sakit

    tergantung dari besar instalasi gizi serta luas pelayanan kesehatan yang

    diberikan serta beban kerja yang ditetapkan (Depkes R&,!!"#.Pelayanan gizi ra-at inap, merupakan rangkaian kegiatan dimulai dari

    upaya perencanaan penyusunan diit pasien hingga pelaksanaan ealuasinya

    diruang pera-atan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan

     pengadaan atau penyediaan makanan dari instalasi gizi, yang dalam

    kaitannya dengan penyembuhan pasien. 3ujuan kegiatan ini adalah

    memberikan terapi diit yang sesuai dengan kondisi pasien dalam upaya

    mempercepat penyembuhan melalaui penyediaaan makanan khusus, upaya

     perubahan sikap dan prilaku terhadap makanan selama dalam pera-atan,

    adanya peran serta masyarakat dan mencegah kambuh penyakit (Depkes

    R&, !!"#.

    Studi isual sisa makanan dapat memberikan in*ormasi yang dapat

    digunakan sebagai standar pencapaian menu dan membantu dalam

    4

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    5/26

    meningkatkan in*ormasi dan e*isiensi menu. Dengan meminimalkan sisa,

    sebuah menu dapat dianggap ikut pula mengoptimalkan gizi pasien

    (7onnors,et al, !!8#.

    B. "tan'ar Makanan Rumah "akit

    Setiap orang dalam hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi

     berbagai bahan makanan baik dalam keadaan sehat ataupun sakit. )akanan

    dalam upaya penyembuhan penyakit ber*ungsi sebagai salah satu bentuk 

    terapi, penunjang pengobatan atau tindakan medis. Pemberian makanan

     pada orang sakit harus disesuaikan dengan keadaan penyakitnya dengan

    memperhatikan konsistensi makanan dan kandungan gizinya agar orang

    sakit memperoleh zat gizi sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan zat gizi

     pada setiap indiidu dipengaruhi oleh *aktor umur, jenis kelamin, aktiitas

    komplikasi penyakit dan *aktor stress (Depkes !!"#.

    )akanan merupakan suatu bentuk terapi yang bertujuan untuk 

    memelihara status gizi secara normal atau optimal -alaupun terjadi

     peningkatan kebutuhan gizi akibat penyakit yang dideritanya. Disamping

    itu untuk memperbaiki terjadinya de*isiensi zat gizi serta kelebihan atau

    kekurangan berat badan pasien.

    )akanan yang diberikan kepada orang sakit disesuaikan dengan

    keadaan penyakitnya. 9leh karena itu, banyak sekali kemungkinan

    modo*ikasi yang dapat dilakukan. )odi*ikasi dapat berkenaan dengan :

    Konsistensi makanan yaitu dari makanan biasa menjadi makanan lunak,

    makanan saring, atau makanan cair Kandungan kalori dalam makanan,

    terutama berkenaandengan jumlah hidrat arang, protein dan zat lemak.

    Kandungan unsur gizi tertentu, baik mengenai jenis ataupun jumlah unsur 

    gizi. 0papun modi*ikasi yang dilakukan haruslah senantiasa diperhatikan

    agar orang sakit memperoleh zat gizi sesuai dengan kebutuhannya

    (Rahma-ati, !++#.C. "isa Makanan Pasien

    Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang ra-at inap di ealuasi

    dengan pengamatan sisa makanan yang tidak di konsumsi setelah makanan

    5

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    6/26

    disajikan. Sisa makanan merupakan suatu dampak dari sistem pelayanan

    gizi di rumah sakit. /al ini merupakan suatu implementasi dari pelayanan

    gizi dan aspek perilaku pasien. $anyaknya sisa makanan dalam piring

     pasien mengakibatkan masukan gizi kurang selama pasien dira-at.

    Kebutuhan gizi merupakan salah satu *aktor yang harus diperhatikan atau

    dipertimbangkan dalam menyusun men; pasien karena untuk orang sakit

    kebutuhan gizinya akan meningkat. Pemberian makanan sehat yang terdiri

    dari makanan pokok, lauk, sayur

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    7/26

    Sisa makanan dipengaruhi oleh beberapa *aktor yaitu jenis kelamin,

    tingkat pendidikan, kelompok umur, cita rasa makanan, kelas pera-atan,

    lama pera-atan dan penyakit mempengaruhi sisa makanan pasien. ?ika

    *aktor ini baik, maka persepsi pasien terhadap makanan yang disajikan

    akan baik sehingga makanan yang disajikan dikonsumsi habis. ?ika

     persepsi pasien terhadap makanan yang disajikan kurang, maka makanan

    yang disajikan tidak dikonsumsi habis dan akan meninggalkan sisa (>ida,

    !++#

    D. Met('e Taksiran )isual

    Prinsip dari metode taksiran isual adalah para penaksir (enumenator#

    menaksir secara isual banyaknya sisa makanan yang ada untuk setiap

    golongan makanan atau jenis hidangan. /asil estimasi tersebut bisa dalam

     bentuk berat makanan yang dinyatakan dalam bentuk gram atau dalam

     bentuk skor bila menggunakan skala pengukuran.

    )etode taksiran isual dengan menggunakan skala pengukuran

    dikembangkan oleh comstock dengan menggunakan skor skala @ poin

    dengan kriteria sebagai berikut :

    0 : ?ika tidak ada porsi makanan yang tersisa (+!!A dikonsumsi#$ : ?ika tersisa B porsi ( hanya C@A yang dikonsumsi#

    7 : ?ika tersisa porsi ( hanya @!A yang dikonsumsi#

    D : ?ika tersisa E porsi (hanya @A yang dikonsumsi#4 : ?ika makanan tidak dikonsumsi sama sekali (utuh#

    Skala comstock tersebut pada mulanya digunakan para ahli biotetik 

    untuk mengukur sisa makanan. 1ntuk memperkirakan berat sisa makanan

    yang sesungguhnya, hasil pengukuran dengann skala 7omstock tersebut

    kemudian dikonersi kedalam persen dan dikalikan dengan berat a-al.

    /asil dari penelitian tersebut juga menunjukkan adanya korelasi yang kuat

    antara taksiran isual dengan persentasi sisa makanan (>ida, !++#.

    7

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    8/26

    )etode taksiran isual mempunyai kelebihan dan kekurangan.

    Kelebihan dari metode taksiran isual antara lain: -aktu yang diperlukan

    relati* cepat dan singkat, tidak memerlukan alat yang banyak dan rumit,

    menghemat biaya dan dapat mengetahui sisa makanan menurut jenisnya.

    Sedangkan kekurangan dari metode taksiran isual antara lain diperlukan

     penaksir (estimator # yang terlatih, teliti, terampil, memerlukan kemampuan

    menaksir dan pengamatan yang tinggi dan sering terjadi kelebihan dalam

    menaksir (over estimate# atau kekurangan dalam menaksir (under estimate#

    (>ida, !++#.

    E. #erangka #(nse*

    Keterangan :

    ariabel yang diteliti :

    ariabel yang tidak diteliti :

    8

    )enu

    masakan

    Rumah

    SakitSisa )akanan=aktu

    Distribusi

    Penyelenggaraan

    )akanan Rumah

    sakit

    $on

    Permintaan

    )akanan

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    9/26

    +. Definisi ,*erasi(nal

    )aria-leDefinisi

    ,*erasi(nalCara Ukur Alat Ukur Hasil ukur

    "kala

    Ukur

    =aktu

    distribusi

    =aktu distribusi

    makanan adalah

     jam pada saat

    distribusi

    makanan (pagi,

    siang dan sore

    sampai ke

     pasien

    Pengamatan ?am tangan =aktu makan

    sesuai dengan

     peraturan di

    instalasi gizi

    Pagi : !C.!!

    !C."!

    Snack siang :

    !."!+!."!

    Siang : +.!!+."!

    Sore < snack :

    +C.!!+C."!

     >ominal

    $on

    Permintaan

    )akanan

    $on permintaan

    makanan adalah

    $on yang

    digunakan untuk 

    memesan

    makanan pasien

    di setiap

    ruangan ke

    &nstalasi 'izi

    Pengamatan $uku

     pemesanan

    makanan di

    ruang

    Palem &

    Ketepatan

     pembuatan

     bon makanan

    sesuai dengan

     pasien yang di

    layani

     >ominal

    Sisa

    makanan

    Sisa makanan

    adalah makanan

    yang terbuang

    karena setelah

    dihidangkantidak habis

    dikonsumsi

     

    Pengamatan 3aksiran

    isual

    dengan

    menggunak 

    an skala pengukuran

    Sisa makanan

     pasien sesuai

    dengan -aktu

    )akan pagi,

    snack siang,makan siang,

    snack sore dan

    makan sore

     >ominal

    9

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    10/26

    BAB

    MET,D,L,% PENELTAN

    A. !enis Penelitian

    ?enis Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan

    metode 7omstock yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung

    terhadap sisa makanan. Penelitian ini dilakukan selama satu hari dengan

    menggunakan taksiran isual pada sisa makanan pasien.

    )etode taksiran isual dengan menggunakan skala pengukurandikembangkan oleh comstock dengan menggunakan skor skala @ poin

    dengan kriteria sebagai berikut :

    0 : ?ika tidak ada porsi makanan yang tersisa (+!!A dikonsumsi#

    $ : ?ika tersisa B porsi ( hanya C@A yang dikonsumsi#7 : ?ika tersisa porsi ( hanya @!A yang dikonsumsi#

    D : ?ika tersisa E porsi (hanya @A yang dikonsumsi#

    4 : ?ika makanan tidak dikonsumsi sama sekali (utuh#Pengamatan ketepatan jam distribusi makan dan kesesuaian makan

    dan kesesuaian pemesanan bon makanan dengan jumlah pasien yang

    dilayani dengan cara pengamatan secara langsung.B. Tem*at 'an aktu Pelaksanaan

    1. 3empat: Ruang Palem & ( Ruang Paru lakilaki #

    /. =aktu : Pukul !C.!! s5d +G.!! ( )akan Pagi s5d )akan Sore#0. 3anggal : +C Februari !+8 ( )enyusun proposa Hitbang #

      +G Februari !+8 ( Pengamatan Sisa )akanan #

    C. "u-jek PenelitianSeluruh pasien ra-at inap kelas &, &&, dan &&& di ruangan Palem & yang

    memperoleh makanan biasa (nasi# baik berdiet maupun tidak berdiet.

    D. nstrumen Penelitian&nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah *ormulir sisa

    makanan untuk pasien dan bon pemesanan makanan.E. P(*ulasi 'an "am*el

    +. Populasi

    Seluruh pasien di ruang Palem &.. Sampel

    10

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    11/26

    Seluruh yang ada di ruang Palem & yang mendapatkan makanan biasa

    (nasi# baik berdiet maupun tidak berdiet.

    +. Teknik Pengum*ulan DataPengumpulan data pada penelitian ini adalah :

    +. Data pasien diruang Palem & yang mendapatkan makanan biasa (nasi#

     baik berdiet maupun tidak berdiet pada buku bon makanan.

    . Data sisa makanan pasien yang diperoleh melalui metode -a-ancara

    dan pengamatan langsung (taksiran isual# terhadap ealuasi sisa

    makanan dengan menggunakan skala 7omstok @ poin untuk setiap

    makan pagi, snack pagi, makan siang, snack sore dan makan sore

    selama sehari serta ketepatan -aktu pembagian makanan dankesesuaian bon pemesanan makanan dengan jumlah pasien yang

    dilayani di ruang Palem &.

    %. Analisa Data

    1. Data sisa makanan di analisis dengan cara mempersentasekan dari

    setiap makanan dengan metode taksiran isual dengan menggunakan skala

     pengukuran.

    /. Ketepatan -aktu pembagian makanan dan kesesuaian bon permintaan

    makanan dengan jumlah pasien yang dilayani disesuaikan dengan

     pengamatan.

    BAB )

    HA"L DAN PEMBAHA"AN

    A. Ruang Palem +. 'ambaran 1mum

    Ruang Palem & merupakan ruang ra-at inap untuk penderita

     penyakit paru khusus untuk pasien lakilaki yang terdiri dari ruangra-at inap kelas &, && dan &&& di RS1D Dr. Soetomo Surabaya, yang

    memiliki " tempat tidur terdiri dari C tempat tidur untuk kelas +, 8

    tempat tidur untuk kelas && dan G tempat tidur untuk kelas &&&.

    11

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    12/26

    Pada hari pertama pengamatan (tanggal +C Februari !+8#

    diketahui jumlah pasien di ruang Palem & sebanyak "8 pasien dan pada

    tanggal +G Februari !+8 jumlah pasien di ruang Palem & sebanyak "%

     pasien hal ini disebabkan oleh adanya pasien pulang +, pasien baru 8,

    dan pasien meninggal +.

    . Kesesuaian $on Pemesanan )akan Pasien$on pemesanan makanan pada tanggal +G Februari !+8 dapat

    dilihat pada tabel berikut :3abel +. $on permintaan makanan tanggal +G Februari !+8

    Ruangan : Palem &

    N( !enis Makanankelas

    !umlah #eterangan

    + Diit >asi $iasa " "

    Diit >asi 3im + +

    " Diit >asi 343P +C +C Foam

    8 Diit $ubur 343P " "

    @ Diit >asi Rendah Purin + +

    % Diit >asi D/+& C Diit 7air 343P + "

    G Diit 7air D) $ & + +

    Diit >asi D) & $&

    +! Diit >asi 3im D) & $& + +

    ++ Diit >asi D) & K + + + *oam

    + Diit $ubur D) & K + +

    !umlah @ 8 C "%

    12

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    13/26

    $erdasarkan 3abel + di atas, dapat diketahui bah-a jenis diit yang

    dipesan terbanyak adalah menu diit nasi 343P sebanyak +C pasien dan

    terdapat pasien yang menggunakan -adah stro*oam, hal ini disebabkan

    karena pasien menderita penyakit 3$ paru yang tingkat penularannya lebih

    tinggi. ?umlah pemesanan makanan pada tanggal pengamatan yaitu +G

    Februari !+8 sebesar "% pasien, sedangkan yang diamati yaitu pasien dengan

    menu diit nasi sebanyak % pasien dan jumlah pemesanan makanan pada bon

     pemesanan makanan sudah sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani pada

    hari Selasa +G Februari !+8 di ruang Palem &.

    B. Distri-usi MakananPengamatan jam distribusi makanan di ruang Palem & dapat dilihat

     pada tabel berikut ini.

    Ta-el /. !am Distri-usi Makanan 'i Ruang Palem 1

    Ruang Palem *a'a Tanggal 1 +e-ruari /213

    aktu

    !am ti-a

    'i

    nstalasi%i&i

    !am

    selesai 'i

    nstalasi%i&i

    !a'4al

    *engam-ilanMakanan

    Lama

    Perjalanan

    !a'4al

    Distri-usi

    !am

    Distri-usi

    #eteranga

    n

    )akan

    Pagi

    !C.+@ !C."! !%."!!C.!! +!

    menit

    !C.!!!C."! !C.8!

    !C.@@

    )elebihi

     jad-al

    Snack !."! !.8@ !.!!!."! +!

    menit

    !."!+!."! +!.!!

    +!.+@

    Sesuai

    )akan

    Siang <Snack 

    ++.!! ++.! ++."!+.!! +!

    menit

    +.!!+."! ++."!

    ++.8@

    Sesuai

    )akan

    Sore

    +C.!! +C.+@ +%.!!+%."! +!

    menit

    +C.!!+C."! +C."!

    +C.8@

    )elebihi

     jad-al

    Pembahasan :

    13

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    14/26

    Dari hasil pengamatan terhadap jam distribusi makanan menunjukkan bah-a

     jam distribusi makanan pada makan pagi lebih @ menit dari jad-al distribusi

    (!C.!!!C."!# hal ini disebabkan oleh petugas pengolah makanan di instalasi gizi

     belum siap dalam menyajikan makanan pasien dan pada saat pengambilan makanan

     pasien harus mengantri dan bergantian dengan pengambil makanan pasien ruangan

    lain. /al ini akan mempengaruhi sisa makan pasien karena keterlambatan datangnya

    makanan yang menyebabkan pasien makan terlebih dahulu dari makanan luar rumah

    sakit.

    Pada jam distribusi snack dan makan siang dilakukan sebelum jad-al

    distribusi rumah sakit, hal ini disebabkan petugas pengambil makan ruangan Palem &

    sudah tiba lebih a-al di instalasi gizi pada pukul !."!, jad-al pendistribusian !."!

    +!."! sehingga jam pendistribusian dapat dilakukan +!.!!+!.+@. 1ntuk makan siang jam

    distribusi dilakukan jam ++."!++.8@ (lebih a-al dari jad-al distribusi#.

     ?am distribusi makan sore dan snack malam diberikan lebih +@ menit dari

     jad-al distribusi seharusnya diberikan pada jam +C.!!+C."!. /al ini disebabkan oleh

     petugas pengambil makan ruang Palem & tiba di &nstalasi gizi terlalu sore yaitu pukul +C.!!

    seharusnya pada pukul +%.!!+%."!.

    14

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    15/26

    C. Persentase "isa Makanan

    1. Makan *agi

    Ta-el 0. Presentase "isa Makanan Pa'a aktu Makan Pagi

    #riteria

    Hi'angan

    Makanan *(k(k Lauk he4ani Lauk na-ati "a$ur "usu "na5k Pagi

    n s5(re n s5(re n s5(re n s5(re n s5(re n s5(re

    0 ! !I! J ! I! J! +C +%I! J! + +I! J! G GI! J! I! J!

    $ + +I!,@ J!,@ ! ! ! ! I!,@

    J!.@! ! + +I!,@ J!,@

    7 " "I!,@ J+,@ I!,@ J+ ! ! @@I!,@J,@

    % %I!,@ J" % %I!,@ J"

    D ! ! ! ! I!,C@J+,@ ! ! + +I!,C@ J!,C@ ! !

    4 I+ J I+ J C CI+ JC C CI+ JC ++ ++I+ J++ +! +!I+ J+!

    ?umlah % ",C@ % " % G,@ % +! % +8,C@ % +",@

    A +8,8 ++,@" ",% "G,8% @%,C @!,%

    15

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    16/26

    )enu makan pagi yaitu daging bistik, tahu bacem dan cah (-ortel dan sa-i

    hijau# dari semua hidangan ratarata pasien tidak menghabiskan sayur cah (-ortel dan

    sa-i hijau# terlihat dari presentase sisa sayur sebanyak "G,8% A, alasan pasien tidak 

    menghabiskan sayur, karena pasien tidak terlalu menyukai -ortel dan sa-i. ?adi

    mereka hanya menghabiskan kuahnya saja untuk makan.

    1ntuk presentase makanan pokok dan lauk he-ani lebih kecil yaitu untuk 

     presentase makanan pokok sebanyak +8,8 A dan lauk he-ani (daging bistik#

    sebanyak ++,@" A. Pasien lebih suka makan dengan nasi dan lauk he-ani dan

    ditambahkan dengan kuah dari sayur yang diberikan.

    Hauk nabati merupakan lauk yang memiliki presentase cukup tinggi karena

     beberapa pasien mengatakan tidak terlalu menyukai tahu bacem, sehingga presentase

    lauk nabati cukup tinggi yaitu sebanyak ",%A.

    Susu dibagikan bersamasama pada saat pembagian makan pagi tidak semua

     pasien menyukai susu segar yang di berikan dan presentase susu sebanyak @%,CA

    dan untuk snack pagi (kacang hijau dan telur# juga memiliki presentase cukup tinggi

    yaitu @!,% A, alasan pasien masih merasa kenyang dan ada beberapa yang beralasan

    tidak suka.

    16

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    17/26

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    18/26

    Pada -aktu makan siang hari ada " orang pasien pulang dan ada

     pasien baru sehingga jumlah pasien menjadi @ orang.

    )enu makan siang yaitu daging krengseng, tahu goreng, tumis

    (kangkung dan taoge panjang# dan buah pepaya dari semua hidangan ratarata

     pasien tidak menghabiskan sayur tumis (kangkung dan taoge panjang# terlihat

    dari presentase sisa sayur sebesar "!A, alasan pasien tidak menghabiskan

    sayur sangat sederhana yaitu karena pasien tidak menyukai sayuran.

    1ntuk presentase sisa makanan pokok adalah sebesar +C A. )asih ada

     pasien yang tidak menghabiskan nasi, karena ada beberapa pasien yang

    mengeluh sesak na*as sehingga makanan yang diberikan tidak langsung

    dikonsumsi habis.

    Presentase lauk he-ani (daging krengseng# dan lauk nabati (tahu

    goreng# cukup rendah di siang hari tetapi ada juga pasien yang tidak 

    menghabiskan lauk he-ani dan nabati. 1ntuk persentase lauk he-ani sebesar 

    + A dan lauk nabati sebesar +% A. Pada presentase buah yaitu sebanyak 

    +CA, jumlah pasien yang menghabiskan buah lebih banyak dari pada yang

    tidak mengkonsumsi buah.

    18

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    19/26

    0. Makan s(re

    Ta-el 6. Persentase "isa Makanan Pa'a aktu Makan "(re

    #riteria

    Hi'angan

    Makanan *(k(k Lauk he4ani Lauk na-ati "a$ur Buah "na5k "(re

    n s5(re n s5(re n s5(re n s5(re n s5(re n s5(re0 + +I! J ! + +I! J ! + +!I! J ! @ @I! J! I! J! I! J !

    $ " "I!,@J !,C@ ! ! " "I!,@J!,C@ " "I!,@J !.C@ ! ! + +I!,@J !,C@

    7 8 8I!,@ J " "I!,@J+,@ @ @I!,@ J ,@ @ @I!,@ J ,@ I!,@J+ " "I!,@ J +,@

    D + +I!,C@J !,C@ ! ! " "I!,C@J,@ " "I!,C@ J,@ ! ! + +I!,C@ J !,C@

    4 8 8I+ J 8 + +I+ J + I+ J C CI+ J C ++I+J

    +

    ?umlah @ C,@ @ " @ C,@ @ +,@ @ C "

    A "! +",!8 ",% @! GG 8,G@

    19

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    20/26

    )enu makan sore ayam kentucky, tempe goreng, sup (-ortel, bunci dan kool#

    dan buah (pisang ambon# dari seluruh hidangan persentase makanan pokok sore lebih

    tinggi dari pada -aktu makan pagi dan siang dikarenakan jam pendistribusian tidak 

    sesuai dan sebagian pasien sudah makan (makanan luar RS#. Presentase makanan

     pokok untuk sore sebesar "! A.

    Presentase sisa lauk he-ani lebih rendah dari pada lauk nabati dan sayur yaitu

    sebesar sebesar +",!8 A hal itu disebabkan oleh menu lauk he-ani (ayam kentucky#

    yang lebih disukai oleh pasien dari pada menu lauk nabati (tempe goreng# dan sayur 

    sup (-ortel, bunci dan kool#.

    Hauk nabati (tempe goreng# memiliki presentase sebesar ",% A dan sayur 

    sup (-ortel, bunci dan kool# @!A hal ini disebabkan pasien kurang menyukai menu

    sayuran yang disajikan oleh rumah sakit, sehingga menu sayur banyak tersisa. 1ntuk 

     buah (pisang ambon# juga memiliki presentase paling tinggi yaitu sebesar GG A hal

    ini disebabkan karena pasien kurang menyukai buah (pisang ambon# dengan alasan

    kenyang.

    20

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    21/26

    D. T(tal Presentase "isa Makanan 'alam "ehari

    Ta-el Presentase "isa Makanan Pa'a aktu Makan "ehari

    Hi'anganPagi "iang "(re !umlah

    7 sisa makanan

    -er'asarkan

    hi'angan

    n "5(re n "5(re n "5(re

    Makanan *(k(k  % ",C@ @ 8,@ @ C,@

    8 "5(re 9 16:6

    /2:0;8 n9

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    22/26

    22

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    23/26

    Dari tabel %. Di atas dapat diketahui bah-a ratarata presentase sisa makanan

    yaitu makanan pokok ( !,C A #, lauk he-ani ( ++,G8 A #, lauk nabati ( %,"+ A A#,

    sayuran ( ",8C A #, buah ( @%,C" A #, susu ( @%,C" A #, snack ( 8,8 A# belum

    memenuhi Standart Pelayanan )inimal, dimana standar minimal yang sudah

    ditentukan oleh Depatermen Kesehatan yaitu L !A, hal ini disebabkan karena

     presentase buah dan susu masih tinggi yaitu di atas @! A.

    Dari data di atas menunjukkan ratarata presentase sisa makanan dari menu

     pagi, snack pagi, makan siang, snack sore dan makan sore. Ratarata presentase sisa

    makanan pada pasien di ruang Palem & belum sesuai standar (standar pelayanan

    minimal yang sudah ditentukan oleh Depatermen Kesehatan yaitu L !A# yang telah

    ditentukan, yaitu "+,% A. 3ingginya presentase sisa makanan ini dikarenakan

     beberapa hal yaitu pasien mendapatkan makanan dari luar rumah sakit, pasien tidak 

    menyukai salah satu lauk he-ani seperti daging krengseng dan daging empal yang

    disajikan dari Rumah Sakit karena tekstur daging yang masih keras dan sulit untuk 

    dikonsumsi serta penyakit yang diderita pasien sehingga na*su makan menurun.

    .

    23

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    24/26

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    25/26

    makanan pasien rawat inap, http://www.fkm-undip.or.id 

    7onnor P, Rozell S, (!!8#, Using a Visual late !aste "tudy to #onitor #enu

     erforman$e. %. &m. 'iet &sso$, +!8:8:%.

    Departemen Kesehatan R&, (!!"#. (uku edoman elayanan )i*i +umah "ak it,

    Dirjen $ina Kesehatan )asyarakat, ?akarta.

    Sabri, H, (!!%#, "tatistika esehatan, P3. Raja 'ra*indo Persada, ?akarta.

    Djamaluddin, )., (!!#. &nalisis at )i*i dan (iaya "isa #akanan pada asien

    dengan #akanan (iasa di +". 'r. "ardjito ogyakarta, 3esis Program

    Pascasarjana 1'), Mogyakarta.

    D-iyanti, D., (!!"#. engaruh &supan #akanan erhadap ejadian #alnutrisi di

     +umah "akit , esis, Program Pascasarjana 1'), Mogyakarta.

    /artono, 0 , (!!!#, &suhan 0utrisi +umah "akit , Penerbit $uku Kedokteran,

    Mogjakarta.

    Khairunnas, (!!+#. Faktor-Faktor yang #empengaruhi erjadinya "isa #akanan

     pada asien yang dirawat 1nap di +umah "akit dr. &$hmad #o$htar (ukit

    inggi. esis, Program Pascasarjana 1'), Mogyakarta.

    ?uju ?uariah, (!!C#, Faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan biasa pada

     pasien kelas 111 rawat inap di +umah "akit Umum 'aerah 'r. "oedarsono

     ontianak, Skripsi Program S + 'izi Kesehatan 1'), Mogyakarta

    ..

    )ur-ani, R., (!!+#. enentuan "isa #akanan asien +awat 1nap dengan #etode

    aksiran Visual 2omsto$k di RS1P Dr. Sardjito Mogyakarta, esis, Program

    25

    http://www.fkm-undip.or.id/http://www.fkm-undip.or.id/

  • 8/18/2019 3. BAB (ISI)

    26/26

    Pascasarjana 1'), Mogyakarta.

     >ida, K., (!++#. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sisa makanan pasien

    rawat 1nap di +umah "akit %iwa "ambang 3ihum, "kripsi, $orneo $anjar$aru.