8/10/2019 26. PAPUA
1/52
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi&Keuangan Daerah
PROVINSIPAPUA
8/10/2019 26. PAPUA
2/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA2
Peta Papua
8/10/2019 26. PAPUA
3/52
8/10/2019 26. PAPUA
4/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA4
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-
beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasifiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan
potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan
akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan
yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi
dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting
untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Papua ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh
bagi para stakeholdermengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Papua. Kami berharap bahwa buku ini
bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang
terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta, Desember 2012
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
Kata Pengantar
8/10/2019 26. PAPUA
5/52
Selayang Pandang
Selayang Pandang
Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Nugini bagian barat atau
West New Guinea. Provinsi ini sempat bernama Provinsi Irian Barat (1969-1973) dimanasaat itu berdirinya provinsi ini didasari oleh penyerahan kekuasaan dari UNTEA (United
Nation Temporary Executive Authority) kepada Republik Indonesia pada tanggal 1
Mei 1963 dan sebagai hasil pelaksanaan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) yang
dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 1969.
Provinsi ini kemudian diganti namanya menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat
meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara
resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21Tahun 2001 Otonomi Khusus Papua. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang
berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku
asli.
Pada tahun 2004 Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia, bagian
timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat.
Provinsi Papua merupakan provinsi yang terluas di Indonesia dengan beragam suku asli
yang mencapai 255 jenis suku dan beberapa suku pendatang yang ikut membanguntanah Papua. Keanekaragaman flora dan fauna juga terdapat di provinsi ini.
8/10/2019 26. PAPUA
6/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA6
Geografis dan Demografis
Provinsi Papua merupakan wilayah paling timur di Indonesia
yang terletak antara 2025 90 Lintang Selatan dan 1300
-1410 Bujur Timur. Ibu kota provinsi Papua adalah Jayapura.
Pada bagian utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, bagian
selatan dengan laut Arafura dan Samudera Indonesia dan pada
bagian timur berbatasan dengan negara Papua Nugini.
Daerah-daerah di wilayah Papua secara geografis berbedasatu dengan lainnya. Pegunungan kapur yang tinggi berelief
curam, membentang di sebagian besar wilayah Papua, dengan
ketinggian mencapai 3000 meter diatas permukaan laut. Deretan
pegunungan tersebut diapit oleh daerah aluvial landai, yang
terletak disisi utara (dataran Mamberamo), di bagian selatan
(kawasan Asmat) serta dataran rendah Inanwatan di bagian
barat. Sementara puncak tertinggi pegunungan yang terdapat
di Papua terletak di bagian timur, bernama Puncak Jaya.
Dengan ketinggian 4884 meter,Puncak Jaya (Cartenz Pyramid)
merupakan puncak tertinggi di Asia Tenggara, didampingi oleh
Puncak Trikora (4750 m), Mandala (4760 m) dan Yamin (4595 m).
Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan
anatomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di
tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang
daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan
di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebihpanjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian
tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang.
Pada tahun 2005, Provinsi Papua terdiri dari 19 kabupaten
dan 1 kota dengan 250 kecamatan dan 2.442 kelurahan/desa.
Kemudian pada tahun 2010, mekar menjadi 28 kabupaten
dan 1 kota dengan 385 kecamatan dan 3.565 kelurahan/desa.
Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah kecamatan terbanyak
(51 kecamatan dan 518 desa) dan Kabupaten Yalimo memiliki
kecamatan paling sedikit (5 kecamatan dan 27 desa).
8/10/2019 26. PAPUA
7/52
Geograf is dan Demograf is
No Daerah
Jumlah
Penduduk
(Orang)
Luas Wilayah
(Km2)
Kepadat
Pendudu
(Orang/K
1 Kab. Merauke 195.716 430.240,95
2 Kab. Jayawijaya 196.085 27.649,45
3 Kab. Jayapura 111.943 14.350,95
4 Kab. Nabire 129.893 11.544,68 1
5 Kab. Kepulauan Yapen 82.951 2.424,56 3
6 Kab. Biak Numfor 126.798 1.965,05 6
7 Kab. Paniai 153.432 11.479,21 1
8 Kab. Puncak Jaya 101.148 5.329,30 1
9 Kab. Mimika 182.001 22.903,78
10 Kab. Boven Digoel 55.784 27.880,73
11 Kab. Mappi 81.658 25.944,01
12 Kab. Asmat 76.577 18.427,31
13 Kab. Yahukimo 164.512 12.955,75 1
14 Kab. Pegunungan Bintang 65.434 16.043,91
15 Kab. Tolikara 114.427 5.176,42 2
16 Kab. Sarmi 32.971 10.704,98 17 Kab. Keerom 48.536 8.767,58
18 Kab. Waropen 24.639 15.255,78
19 Kab. Supiori 15.874 969,26 1
20 Kab. Mamberamo Raya 18.365 16.852,18
21 Kab. Nduga 79.053 4.748,97 1
22 Kab. Lanny Jaya 148.522 2.961,09 5
23 Kab. Mamberamo Tengah 39.537 9.100,01
24 Kab. Yalimo 50.763 36.739,30
25 Kab. Puncak 93.218 10.421,83
26 Kab. Dogiyai 84.230 5.258,67 1
27 Kab. Intan Jaya 0,00 0,00
28 Kab. Deiyai 0,00 0,00
29 Kota Jayapura 256.705 786,18 32
2.730.772 756.881,89 3Provinsi Papua
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan
Kepadatan Penduduk Provinsi Papua
Luas wilayah Provinsi Papua meliputi 756.881,89 km2. Kabupaten
Merauke memiliki wilayah paling luas yaitu 430.240,95 km2.
Sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota
Jayapura yang luasnya hanya 786,18 km2.
Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak
2.730.772 jiwa. Kota Jayapura memiliki populasi tertinggi dengan
jumlah penduduk 256.705 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi
terendah adalah Kabupaten Supiori dengan jumlah penduduk15.874 jiwa.
Kepadatan penduduk Provinsi Papua yaitu 3.608 jiwa/km2 yang
cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan
penduduk tertinggi yaitu Kota Jayapura dan Kab. Biak Numfor
dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 326,52 jiwa/
km2 dan 64,53 jiwa/km2.
Kabupaten Merauke dengan luas wilayah terbesar di ProvinsiPapua hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 0,45 jiwa/km2
dan daerah ini sekaligus merupakan daerah dengan kepadatan
penduduk terendah di Prov. Papua.
8/10/2019 26. PAPUA
8/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA8
Kondisi Pelayanan Publik
1. Pendidikan2. Kesehatan
3. Infrastruktur
4. Perusahaan Air Minum
5. Sumber Daya Listrik
8/10/2019 26. PAPUA
9/52
Pelayanan Publ ik
No. Daerah Sekolah
Dasar Guru Murid
Rasio Murid /
Guru
Rasio Mu
Sekola
1 Kab. Merauke 103 741 16.540 22,32 1
2 Kab. Jayawijaya 65 425 11.399 26,82 1
3 Kab. Jayapura 67 582 10.429 17,92 1
4 Kab. Nabire 69 567 13.879 24,48 2
5 Kab. Yapen Waropen 63 429 7.947 18,52 1
6 Kab. Biak Numfor 76 662 10.559 15,95 1
7 Kab. Paniai 25 87 3.742 43,01 148 Kab. Puncak Jaya 28 143 5.173 36,17 1
9 Kab. Mimika 41 441 15.325 34,75 3
10 Kab. Boven Digoel 36 127 4.790 37,72 1
11 Kab. Mappi 77 225 10.038 44,61 1
12 Kab. Asmat 74 386 9.025 23,38 1
13 Kab. Yahukimo 71 402 20.688 51,46 2
14 Kab. Pegunungan Bintang 49 347 7.236 20,85 14
15 Kab. Tolikara 61 184 13.645 74,16 2
16 Kab. Sarmi 32 126 3.419 27,13 1
17 Kab. Keerom 55 391 6.802 17,40 118 Kab. Waropen 31 219 3.175 14,50 1
19 Kab. Supiori 21 68 1.493 21,96
20 Kab. Mamberamo Raya 41 126 4.595 36,47 1
21 Kab. Nduga 9 14 1.845 131,79 2
22 Kab. Lanny Jaya 44 234 10.288 43,97 2
23 Kab. Mamberamo Tengah 22 67 4.264 63,64 1
24 Kab. Yalimo 11 15 2.372 158,13 2
25 Kab. Puncak 19 70 3.412 48,74 1
26 Kab. Dogiyai 30 70 5.696 81,37 1
27 Kab. Intan Jaya 20 32 2.811 87,84 14
28 Kab. Deiyai 18 72 3.160 43,89 1
29 Kota Jayapura 55 752 20.826 27,69 3
Provinsi Papua 1.313 8.004 234.573 29,31 17
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid
Sekolah Dasar (SD) se-Prov.
Papua Tahun 2010
Sarana pendidikan dasar berupa SD di Provinsi Papua pada
tahun 2010 berjumlah 1.313 buah yang bisa menampung
234.573 murid dengan jumlah guru 8.004 guru.
Jumlah SD terbanyak berada di Kab. Merauke yaitu
103 buah, sedangkan jumlah guru terbanyak berada di
Kota Jayapura yaitu sebanyak 752 orang. Jumlah muridterbanyak berada di Kab. Yahukimo yaitu sebanyak 20.688
murid.
Rasio jumlah murid per guru di Provinsi Papua adalah 29,31
sedangkan rasio murid per sekolah adalah sebesar 178.65.
Rasio murid per guru tertinggi berada di Kab. Yalimo yaitu
158,13 dan yang terendah berada di Kab. Waropen yaitu
14.50. Sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi berada
di Kota Jayapura yaitu 378,65 dan yang terendah adalah di
Kab. Supiori yaitu sebesar 71,10.
8/10/2019 26. PAPUA
10/52
8/10/2019 26. PAPUA
11/52
Pelayanan Publ ik 1
No. Daerah APM SD APM SLT
1 Kab. Merauke 74,34 58,52
2 Kab. Jayawijaya 95,89 49,06
3 Kab. Jayapura 91,29 71,15
4 Kab. Nabire 91,53 59,47
5 Kab. Yapen Waropen 93,87 78,04
6 Kab. Biak Numfor 89,33 67,00
7 Kab. Paniai 96,80 55,58
8 Kab. Puncak Jaya 97,13 58,78
9 Kab. Mimika 96,45 59,20
10 Kab. Boven Digoel 97,67 63,48
11 Kab. Mappi 91,51 47,91
12 Kab. Asmat 93,14 61,61
13 Kab. Yahukimo 93,80 42,37
14 Kab. Pegunungan Bintang 97,69 49,82
15 Kab. Tolikara 98,46 41,44
16 Kab. Sarmi 94,05 64,05
17 Kab. Keerom 90,48 58,53
18 Kab. Waropen 97,27 59,82
19 Kab. Supiori 97,42 62,10
20 Kota Jayapura 96,16 89,05
Salah satu indikator keberhasilan pendidikan
dasar di daerah adalah dengan melihat
seberapa besar tingkat angka partisipasi
murni anak usia sekolah SD dan SLTP.
APM SD 2009/2010 yang tertinggi terdapat di
Kab. Tolikara yaitu 98,46 dan yang terendahterdapat di Kab. Merauke yaitu74,34.
APM SLTP 2009/2010 yang tertinggi terdapat
di Kota Jayapura yaitu 89,05, sedangkan
APM SLTP yang terendah terdapat di Kab.
Tolikara yaitu hanya di kisaran 41,44.
Angka Partisipasi Murni SD dan SLTP
2009/2010
8/10/2019 26. PAPUA
12/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA12
No. Daerah Rumah
Sakit Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Puskesmas
Keliling
1 Kab. Merauke 3 13 147 169
2 Kab. Jayawijaya 1 12 30 9
3 Kab. Jayapura 1 17 36 50
4 Kab. Paniai 1 14 18 13
5 Kab. Puncak Jaya 2 8 10 17
6 Kab. Nabire 1 21 42 57
7 Kab. Mimika 4 13 41 49
8 Kab. Yapen Waropen 1 9 43 33
9 Kab. Biak Numfor 3 19 46 107
10 Kab. Boven Digoel 1 16 27 32
11 Kab. Mappi 1 11 33 79
12 Kab. Asmat 1 10 32 19
13 Kab. Yahukimo 1 18 48 6
14 Kab. Pegunungan Bintang - 15 19 7
15 Kab. Tolikara - 15 25 6
16 Kab. Sarmi - 7 25 35
17 Kab. Keerom 1 8 34 30
18 Kab. Waropen - 10 19 26
19 Kab. Supiori 1 5 22 26
20 Kab. Mamberamo Raya - 8 15 11
21 Kab. Nduga - 8 9 4
22 Kab. Lanny Jaya - 10 9 11
23 Kab. Mamberamo Tengah - 6 4 7
24 Kab. Yalimo - 5 7 5
25 Kab. Puncak - 8 4 2
26 Kab. Dogiyai - 8 13 6
27 Kab. Intan Jaya - 8 5 -
28 Kab. Deiyai - 6 3 -
29 Kota Jayapura 7 12 25 39
30 320 791 855Provinsi Papua
Jumlah Sarana Kesehatan di
Provinsi Papua (2010)
Sarana kesehatan yang bisa digunakan oleh masyarakat
di Papua meliputi 30 rumah sakit, 320 buah puskesmas,
791 buah puskesmas pembantu dan 855 buah puskesmas
keliling.
Dari 16 daerah yang memiliki rumah sakit baik itu rumah
sakit umum, swasta maupun TNI maka jumlah rumah sakit
yang terbanyak berada di Kota Jayapura. Seluruh daerah
di Papua memiliki puskesmas dan puskesmas pembantu.
Daerah dengan jumlah puskesmas yang terbanyak adalah
di Kab. Nabire yaitu sebanyak 21 buah, sedangkan daerah
dengan puskesmas pembantu terbanyak adalah di Kab.
Merauke yaitu sejumlah 147 buah. Sedangkan sarana
kesehatan berupa puskesmas keliling yang terbanyak
berada di Kabupaten Merauke yaitu sebanyak 169 buah .
8/10/2019 26. PAPUA
13/52
Pelayanan Publ ik 1
Diaspal Kerikil Beton Tanah Tidak
Terinci Jumlah Baik Sedang Rusak
Rusak
Berat
Tidak
Terinci Jumlah
1 Kab. Merauke 355,53 369,10 33,00 425,45 - 1.183,08 360,01 207,67 255,78 359,62 - 1.183,08
2 Kab. Jayawijaya 129,00 109,10 - 85,80 - 323,90 105,20 18,00 121,80 78,90 - 323,90
3 Kab. Jayapura 447,13 104,84 1,80 455,44 68,00 1.077,21 522,65 348,16 81,80 56,60 68,00 1.077,214 Kab. Paniai - - - - - - - - - - - -
5 Kab. Puncak Jaya - - - - - - - - - - - -
6 Kab. Nabire 194,83 114,60 - - 5,70 315,13 59,45 127,38 127,80 123,80 5,70 444,13
7 Kab. Mimika 25,00 - - 129,00 - 154,00 30,75 - 8,00 - - 38,75
8 Kab. Yapen Waropen 123,45 - - 13,75 52,45 189,65 81,70 - 71,25 16,40 52,45 221,80
9 Kab. Biak Numfor 247,67 - - 45,90 - 293,57 196,84 30,66 49,63 5,00 - 282,13
10 Kab. Boven Digoel - - - 34,46 - 34,46 - - - - - -
1.522,61 697,64 34,80 1.189,80 126,15 3.571,00 1.356,60 731,87 716,06 640,32 126,15 3.571,00Provinsi Papua
No Kabupaten/Kota
Jenis Permukaan Kondisi Jalan
Panjang Jalan Menurut Jenis
Permukaan dan Kondisi (km), 2010
Panjang jalan yang terdapat di Provinsi Papua secara keseluruhan mencapai 3.571 kilometer. Dari 29 kabupaten dan kota di Papua
maka data panjang jalan yang tersedia adalah di 10 kabupaten.
Berdasarkan jenis permukaannya maka 1.522,61 jalan di Papua sudah teraspal, sedangkan 1.189,80 kilometer masih berupa jalan
tanah.
Kondisi jalan di Papua sepanjang 1.356,60 dalam keadaan yang baik, panjang jalan dengan kondisi yang sedang adalah 731.87
kilometer sedangkan sisanya dalam kondisi rusak, rusak berat dan tidak terinci.
8/10/2019 26. PAPUA
14/52
8/10/2019 26. PAPUA
15/52
8/10/2019 26. PAPUA
16/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA16
Produk Domestik Regional
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (2010)
Kinerja ekonomi Provinsi Papua pada tahun 2009 dan 2010
berfluktuatif dimana pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi yang
dihitung berdasarkan PDRB harga konstan sebesar 22,74% lalu
di tahun 2010 mengalami kontraksi -2,65%. Meskipun demikian
PDRB harga berlaku di Provinsi Papua tahun 2010 mencapai
89.451,25 miliar rupiah, mengalami peningkatan 15,08% dari
tahun sebelumnya.
Pada dasarnya besarnya PDRB Provinsi Papua didominasi
oleh empat sektor usaha yaitu sektor pertambangan yang
porsinya mencapai 63,15%, lalu diikuti oleh sektor pertanian
yang memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 9,45%,
sektor bangunan dan konstruksi sebesar 7,81%, dan sektor
jasa-jasa sebesar 7,24. Sedangkan kelima sektor lainnya bila
diakumulasikan memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu
sekitar 12,35%.
Pertambangan
63,15%
Pertanian
9,45%
Bangunan dan
Konstruksi
7,81%
Jasa-Jasa
7,24%
Perdagangan,
Hotel &
Restoran
4,41%
Pengangkutan
& Komunikasi
4,35%
Keuangan,
Persewaan &
Jasa
Perusahaan
2,08%
Industri
Pengolahan
1,39%
Listrik, Gas &
Air Minum
0,13%
Lainnya
12.35%
8/10/2019 26. PAPUA
17/52
Perekonomian 1
Padi Sawah
dan Padi
Ladang
Padi Palawija Jagung Ubi
Kayu Ubi Jalar
Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Kacang
Kedelai
1 Kab. Merauke 19.408 19.408 1.505 195 152 224 519 85 330
2 Kab. Jayawijaya 203 203 15.511 430 214 14.395 158 66 248
3 Kab. Jayapura 340 340 1.220 268 228 252 158 130 184
4 Kab. Paniai - - 8.687 226 121 8.104 123 - 113
5 Kab. Puncak Jaya - - 1.094 108 114 706 93 - 73
6 Kab. Nabire 1.903 1.903 945 338 234 - 258 115 -7 Kab. Mimika 115 115 594 77 148 298 71 - -
8 Kab. Yapen Waropen - - 445 111 143 121 - 70 -
9 Kab. Biak Numfor - - 586 165 329 78 - 14 -
10 Kab. Boven Digoel - - 162 - 142 20 - - -
11 Kab. Mappi - - 7.263 7 77 7.153 - 26 -
12 Kab. Asmat - - 425 - 24 401 - - -
13 Kab. Yahukimo - - 1.979 205 126 1.105 165 10 368
14 Kab. Pegunungan Bintang - - 291 23 95 79 54 8 32
15 Kab. Tolikara - - 685 142 46 232 119 - 146
16 Kab. Sarmi - - 607
118 103 137 107 54 88
17 Kab. Keerom - - 2.295 552 191 121 157 87 1.187
18 Kab. Waropen - - 1.065 375 268 78 138 65 141
19 Kab. Supiori - - - - - - - - -
20 Kab. Mamberamo Raya - - - - - - - - -
21 Kab. Nduga - - - - - - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - - - - - - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - - - - - - - - -
24 Kab. Yalimo - - - - - - - - -
25 Kab. Puncak - - - - - - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - - - - - - -
27 Kab. Intan Jaya *** - - - - - - - - -
28 Kab. Deiyai *** - - - - - - - - -
29 Kota Jayapura 2.692 2.692 1.269 563 233 198 176 27 72
24.661 24.661 46.628 3.903 2.988 33.702 2.296 757 2.982Jumlah 2010
Kab/Kota
Luas Panen Tanaman Bahan
Makanan (ha), 2010
8/10/2019 26. PAPUA
18/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA18
No. Daerah Padi Palawija
1 Kab. Merauke 19.408 1.505
2 Kab. Jayawijaya 203 15.511
3 Kab. Jayapura 340 1.220
4 Kab. Paniai - 8.687
5 Kab. Puncak Jaya - 1.094
6 Kab. Nabire 1.903 9457 Kab. Mimika 115 594
8 Kab. Yapen Waropen - 445
9 Kab. Biak Numfor - 586
10 Kab. Boven Digoel - 162
11 Kab. Mappi - 7.263
12 Kab. Asmat - 425
13 Kab. Yahukimo - 1.979
14 Kab. Pegunungan Bintang - 291
15 Kab. Tolikara - 685
16 Kab. Sarmi - 607
17 Kab. Keerom - 2.295
18 Kab. Waropen - 1.065
19 Kab. Supiori - -
20 Kab. Mamberamo Raya - -
21 Kab. Nduga - -
22 Kab. Lanny Jaya - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - -
24 Kab. Yalimo - -
25 Kab. Puncak - -
26 Kab. Dogiyai - -
27 Kab. Intan Jaya - -
28 Kab. Deiyai - -
29 Kota Jayapura 2.692 1.269
24.661 46.628Provinsi Papua
Luas Panen Tanaman BahanMakanan Tahun 2010 (dalam
hektar)
Kebutuhan pangan seluruh penduduk di Papua dipenuhi dengan
hasil tanaman pangan yang berupa padi dan palawija. Pada tahun
2010 luas panen tanaman pangan berupa padi sebanyak 24.661
hektar dimana luas panen terbesar berada di Kab. Merauke yaitu
sebanyak 19.408 hektar.
Tanaman palawija di Papua pada tahun 2010 dihasilkan dari luas
panen 46.628 hektar. Tanaman palawija di Papua masih didominasi
ubi jalar dan ubi kayu.
8/10/2019 26. PAPUA
19/52
Perekonomian 1
Kuda Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
1 Kab. Merauke 1.497 25.773 1.068 5.613 - 4.61
2 Kab. Jayawijaya 41 5.090 101 1.794 90 163.68
3 Kab. Jayapura - 14.332 121 3.766 - 12.05
4 Kab. Paniai - 135 - 890 - 22.59
5 Kab. Puncak Jaya - 15 - 966 - 20.88
6 Kab. Nabire - 8.332 5 11.049 15 44.11
7 Kab. Mimika - 437 - 1.161 - 11.55
8 Kab. Yapen Waropen - 2.638 - 497 - 6.50
9 Kab. Biak Numfor - 1.251 - 7.860 - 7.97
10 Kab. Boven Digoel 51 503 - 850 - 4.48
11 Kab. Mappi - 610 - 194 - 9812 Kab. Asmat - 204 - 139 - 46
13 Kab. Yahukimo - 105 - 44 - 89.89
14 Kab. Pegunungan Bintang - 99 - 161 - 66.98
15 Kab. Tolikara 5 102 - 211 - 67.78
16 Kab. Sarmi 1 1.800 36 942 - 3.12
17 Kab. Keerom - 11.701 - 6.339 - 1.27
18 Kab. Waropen 4 1.743 12 263 - 1.17
19 Kab. Supiori - 264 - 332 - 2.07
20 Kota Jayapura - 3.563 70 931 - 5.56
1.599 78.697 1.413 44.002 105 537.78
DaerahNo.Jenis Ternak
Jumlah
Jumlah Ternak menurut
Jenisnya, 2010
Jumlah populasi ternak di Provinsi Papua
pada tahun 2010 didominasi oleh jenis
ternak babi yang mencapai 537.782 ekor
dimana Kab. Jayawijaya menjadi sentra
ternak babi terbanyak yaitu 163.686 ekor.
Ternak sapi pada tahun 2010 mencapai
78.697 ekor yang terbanyak berasal dari
Kab. Merauke 25.773 ekor.
Ternak kambing relatif banyak juga
dimana pada tahun 2010 mencapai
44.002 ekor, dengan sentra ternak
kambing yang paling besar berada di
Nabire yaitu mencapai 11.049 ekor.
Ternak Kuda walaupun hanya 1.599 ekor
tapi terlihat sebagian besar berasal dari
sentra ternak kuda di Kab. Merauke yaitusebanyak 1.497 ekor.
8/10/2019 26. PAPUA
20/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA20
Perairan Umum Budidaya
1 Kab. Merauke 119.391,6 2.264,8 112,1 121.769
2 Kab. Mappi 26.750,5 2.685,4 - 29.436
3 Kab. Sarmi 675,8 - - 676
4 Kab. Mimika 7.387,6 69,7 70,0 7.527
5 Kab. Nabire 2.215,7 - 225,6 2.441
6 Kab. Yapen Waropen 6.457,2 - 116,9 6.574
7 Kab. Biak Numfor 31.856,4 - 7,8 31.864
8 Kab. Jayapura 11.125,3 1.087,8 369,6 12.583
9 Kab. Jayawijaya - 686,4 57,1 744
10 Kab. Yahukimo - 137,9 - 138
11 Kab. Paniai - 195,8 8,3 204
12 Kab. Puncak Jaya - - 15,1 15
13 Kab. Tolikara - - - -
13 Kab. Waropen 3.835,4 235,7 32,9 4.104
14 Kab. Boven Digoel - 42,7 - 43
15 Kab. Pegunungan Bintang - - - -
15 Kab. Keerom - - 26,8 27
16 Kab. Supiori 4.576,9 - 10,0 4.587
17 Kab. Asmat 5.482,3 47,6 - 5.530
18 Kab. Mamberamo Raya - - - -
19 Kab. Nduga - - - -
20 Kab. Lanny Jaya - - - -
21 Kab. Mamberamo Tengah - - - -
22 Kab. Yalimo - - - -
23 Kab. Puncak - - - -
24 Kab. Dogiyai - - - -25 Kab. Intan Jaya - - - -
26 Kab. Deiyai - - - -
18 Kota Jayapura 11.788,5 65,7 1.317,8 13.172
231.543,2 7.519,5 2 .370,0 2 41.433
JumlahPerikanan Darat
Provinsi Papua
Perikanan LautNo. Daerah
Produksi Ikan Darat dan Ikan Laut
Provinsi Papua 2010 (dalam ton)
Produksi perikanan di Provinsi Papua banyak
dihasilkan di 18 buah daerah kabupaten/kota.
Produksi ikan laut di Provinsi Papua pada tahun 2010
mencapai 231.543.2 ton sedangkan produksi ikan
daratnya mencapai 9.889,50 ton., sehingga jumlah
produksi ikan di Papua mencapai 241.433 ton.
Kabupaten Merauke merupakan daerah yang paling
dominan memberikan kontribusi atas produksi ikan
yaitu mencapai 121.769 ton., sedangkan produksi
ikan yang paling sedikit berada di Kabupaten Keerom
yaitu hanya 27 ton.
8/10/2019 26. PAPUA
21/52
Perekonomian 2
KelapaKelapa
SawitKopi
Kelapa
HibridaCoklat Cengkeh Karet
Jambu
MeteLada
Kapuk
RanduPanili
Jarak
PagarPinang Sag
1 Kab. Merauke 5.904 518 78 - - - 367 2.152 6 561 - 198 24
2 Kab. Jayawijaya - - 3.620 - - - - - - - - - -
3 Kab. Jayapura 1.830 - 122 10 6.542 1.211 - 88 0,06 - 19 - 196
4 Kab. Paniai - - 1.290 - - - - - - - - - -
5 Kab. Puncak Jaya - - 459 - 13 - - - - - 11 - - 1
6 Kab. Nabire 1.020 - 1.134 75 3.123 169 - 68 7 95 2 - 10
7 Kab. Mimika 750 - 26 - - - - - - - 1 - 4
8 Kab. Yapen Waropen 681 - 62 - 1.971 65 - 65 4 - 11 - -
9 Kab. Biak Numfor 5.227 - 127 24 446 89 - 35 - 3 11 269 153 1
10 Kab. Boven Digoel 213 - - 10 - 1.318 - - - - - -
11 Kab. Mappi 1.051 - - 41 83 2.997 877 2 18 - - -
12 Kab. Asmat 72 - 581 - 3 - - - - - - - -
13 Kab. Yahukimo 70 - 479 - 6 - - - - - 7 - -
14Kab. Pegunungan
Bintang 99 - 271 - - - - - - - 15 - -
15 Kab. Tolikara - - 15 - - - - - - - 17 - 6
16 Kab. Sarmi 8.520 - 37 - 2.235 46 - - - - - - - 17 Kab. Keerom 390 9.300 162 13 4.679 388 - - 2 - 43 - 1.074
18 Kab. Waropen 4.766 - 29 - 1.782 - - 71 20 78 202 - 136
19 Kab. Supiori 770 - - - - 10 - - - - 2 - 32 1
20 Kab. Mamberamo Raya - - - - - - - - - - - - -
21 Kab. Nduga - - - - - - - - - - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - - - - - - - - - - -
23Kab. Mamberamo
Tengah - - - - - - - - - - - - -
24 Kab. Yalimo - - - - - - - - - - - - -
25 Kab. Puncak - - - - - - - - - - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - - - - - - - - - - -
27 Kab. Intan Jaya - - - - - - - - - - - - -
28 Kab. Deiyai - - - - - - - - - - - - -
20 Kota Jayapura 37 - 334 - 113 - - - - - - - 18
31.400 9 .818 8 .826 122 20.964 2.061 4.682 3 .356 41 755 341 467 1.653 5
No. Daerah
Jenis Tanaman
Provinsi Papua
Luas Panen Tanaman
Perkebunan di Provinsi
Papua 2008 (dalam
hektar)
Sebanyak 20 daerah di Provinsi
Papua mempunyai lahan
perkebunan yang terdiri dari
beragam komoditi mulai dari
Kelapa sawit hingga sagu.
Komoditi perkebunan yang
paling dominan di ProvinsiPapua adalah kelapa. Yang
pada tahun 2008 menghasilkan
luas panen sebanyak 31.400
hektar, lalu diikuti oleh coklat
sebanyak 20.964 hektar.
Perkebunan kelapa sawit juga
mulai berkembang di Provinsi
Papua yang luas panennya
mencapai 9.818 hektar
walaupun hanya terkonsentrasi
di Kabupaten Keerom dan
Kabupaten Merauke.
8/10/2019 26. PAPUA
22/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA22
Unit Satuan Nilai Produksi
Penambangan
Total bijih ditambang dmt 63.230.619,00
Kadar Cu % 2,28
Kadar Au gr/t 2,70
Kadar Ag gr/t 6,99
PengolahanTotal bijih diolah dmt 63.170.406,00
Kadar Cu % 2,34
Kadar Au gr/t 2,61
Kadar Ag gr/t 8,88
Pengeringan
Total konsentrat dmt 1.831,13
Kadar Cu % 71,67
Total Cu ton 437,39
Kadar Au gr/t 70,95
Total Au kg 43,30
Kadar Ag gr/t 213,84
Total Ag kg 130,52
Pengapalan
Total konsentrat dmt 1.934,72
Kadar Cu % 72,24
Total Cu ton 465,88
Kadar Au gr/t 73,92
Total Au kg 47,68
Kadar Ag gr/t 219,60
Total Ag kg 141,62
Produksi Pertambangan PTFreeport (2010)
Sektor pertambangan di Papua masih didominasi
oleh hasil tambang PT Freeport. Pada tahun 2010 bijih
tambang yang dihasilkan mencapai 63.230.619 dry
million ton (DMT) atau naik 9,17 persen dibanding tahun
sebelumnya. Rata-rata produksi per triwulan sama
dengan jumlah produksi 21.076.873 DMT
Bijih tambang tersebut lalu diolah dan kemudian
dikeringkan yang menghasilkan total konsentrat sebanyak
1.831 dmt, dengan tembaga sebanyak 437,39 ton, emas
sebanyak 43,30 kilogram, dan perak sebanyak 130,52
kilogram.
8/10/2019 26. PAPUA
23/52
Perekonomian 2
Hotel Kamar Akomodasi Kamar Hotel Kamar
1 Kab. Merauke - - 13 256 13 256
2 Kab. Jayawijaya 1 14 13 191 14 205
3 Kab. Jayapura 1 96 29 511 30 607
4 Kab. Nabire - - 6 118 6 118
5 Kab. Kepulauan Yapen - - 6 118 6 118
6 Kab. Biak Numfor 3 126 10 235 13 361
7 Kab. Paniai - - 3 33 3 33
8 Kab. Puncak Jaya - - 1 5 1 5
9 Kab. Mimika 3 266 20 450 23 716
10 Kab. Boven Digoel - - 5 52 5 52
11 Kab. Mappi - - 2 39 2 39
12 Kab. Asmat - - 4 75 4 75
13 Kab. Yahukimo - - 7 35 7 35
14 Kab. Pegunungan Bintang - - - - - -
15 Kab. Tolikara - - 1 6 1 6
16 Kab. Sarmi - - 7 72 7 72
17 Kab. Keerom - - - - - -
18 Kab. Waropen - - 2 59 2 59
19 Kab. Supiori - - - - - -
20 Kab. Mamberamo Raya - - - - - -
21 Kab. Nduga - - - - - -
22 Kab. Lanny Jaya - - - - - -
23 Kab. Mamberamo Tengah - - - - - -
24 Kab. Yalimo - - - - -
25 Kab. Puncak - - - - - -
26 Kab. Dogiyai - - - - - -
27 Kab. Intan Jaya - - - - - -
28 Kab. Deiyai - - - - - -
29 Kota Jayapura 7 412 38 1.002 45 1.414
15 914 167 3.257 182 4.171
Daerah
Provinsi
Bintang Non Bintang Jumlah
Banyaknya Hotel/Losmen
Kamar Berbintang dan TidakBerbintang, 2010
Sarana hotel dan akomodasi di Provinsi Papua
yang bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis
dan wisatawan pada tahun 2010 mencapai 182
buah hotel baik yang berbintang maupun non
bintang.
Jumlah hotel terbanyak berada di Kota Jayapura
yaitu sekitar 45 buah dengan kapasitas kamar
mencapai 1.414 kamar.
Jumlah hotel yang tesedikit berada di Kab.
Tolikara dan Puncak Jaya yaitu masing-masing
1 buah. Sebanyak 12 daerah di Provinsi Papua
tercatat belum diketahui jumlah hotel danakomodasinya.
8/10/2019 26. PAPUA
24/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA24
Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
8/10/2019 26. PAPUA
25/52
Kesejahteraan Masyarakat 2
Bulan Bahan Makanan
Makanan Jadi,
Minuman,
Rokok
Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan
dan Rekreasi
Transport
dan
Komunikasi
Umum
Januari 131,43 130,95 110,54 114,61 112,56 107,81 112,42 119,03
Februari 128,69 131,40 110,45 114,35 1 12,50 107,96 112,62 118,41
Maret 131,17 131,89 110,37 114,27 112,19 107,89 112,66 119,07
April 127,12 133,93 110,39 114,65 112,35 108,05 113,17 118,46
Mei 129,89 134,82 110,33 116,12 112,79 108,05 112,90 119,30
Juni 132,28 137,31 110,57 116,87 113,15 108,06 112,70 120,30
Juli 132,22 137,33 110,48 115,99 113,21 108,08 114,33 120,59
Agustus 132,76 137,70 112,42 115,54 113,22 108,12 114,36 121,22
September 134,61 137,66 113,29 115,87 113,27 108,09 114,50 121,94
Oktober 125,82 139,45 113,75 117,19 113,43 108,09 114,32 120,09
November 127,34 139,66 113,86 118,13 1 13,71 108,26 114,05 120,54
Desember 132,32 142,63 114,46 119,03 1 14,30 108,33 115,82 122,80
Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
se-Prov. Papua Tahun 2008
Indikator angka harapan hidup di Provinsi Papua pada tahun
2008 adalah 68.10 tahun dimana angka harapan hidup tertinggi
terdapat di Kab. Mimik ayaitu 69.55 tahun dan yang terendah
berada di Kab. Merauke yaitu 62.13 tahun. Indikator angka
melek hurup di Papua 75,41% dimana yang tertinggi terdapat
di Kota Jayapura yaitu mencapai 99,09% dan yang terendah
terdapat di Kab. Nduga yaitu 30,52%.
Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Papua adalah 64
dimana angka IPM tertinggi terdapat di Kota Jayapura yaitu
mencapai 74,56 dan yang terendah terdapat di 47,75.
8/10/2019 26. PAPUA
26/52
8/10/2019 26. PAPUA
27/52
Potens i Daerah 2
Potensi Daerah
8/10/2019 26. PAPUA
28/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA28
Potensi Investasi
A. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan
Perkebunan kelapa sawit di Papua yang dikelola oleh PTPN II
di Arso, Kab. Keerom memiliki perkebunan inti seluas 2.300
ha. Kapasitas produksi 60 ton/jam TBS, dengan produktivitas
sebesar 7,7 - 12,2 ton/ha/tahun TBS. Kualitas CPO dihasilkan
dari perkebunan ini lebih rendah daripada kualitas CPO dari
perkebunan di pulau lain. Kondisi tersebut perlu dijadikan
sebagai pertimbangan agar para investor minyak sawit mau
untuk membangun pabrik minyak goreng disana, karena dengan
kualitas yang tidak standar serta waktu pengapalan yang lama,
maka hasil minyak sawit yang diolah dari CPO Papua yang dikirim
ke pabrik minyak sawit di pulau lain sangat rendah.
B .Industri Pengolahan Hasil Perikanan dan Turunan
Sektor perikanan Provinsi Papua yang memiliki luas perairan
territorial mencapai 45.510 km yang di dalamnya mengandung
berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting. Secara
umum potensi lestari sumberdaya perikanan laut sebesar1.524.800 ton/tahun dan perikanan darat sebesa r 268.100 ton/
tahun (belum termasuk potensi lahan untuk pengembangan
budidaya laut dan tambak diperkirakan sebesar 1.663.200 Ha).
Pemerintah Provinsi Papua adalah menjadikan sektor perikanan
dan kelautan sebagai salah satu sektor unggulan sumber PAD.
Oleh karena itu sektor ini mempunyai peluang yang sangat
luas untuk terus dipacu perkembangannya. Provinsi Papua
memiliki ikan hias air tawar bernilai ekonomis tinggi seperti
Arowana (Scleropages jardinii) di Merauke dan udang cherax di
Jayawijaya. Jenis ikan hias lainnya seperti rainbow fish, bambit,
iriatherina, kaca, banyak terdapat di perairan umum yang ada di
kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua.
C. Industri Pertambangan
Potensi sektor pertambangan dan penggalian adalah batu bara,
marmer, granit, pasir kuarsa dan batu gamping. Potensi sumberdaya mineral dan energi di Provinsi Papua telah dikenal luas oleh
masyarakat international sebelum perang dunia kedua. Pada
awalnya minyak bumi merupakan komoditas yang paling menarik
untuk dieksploitasi. Pada tahun 1972 dimulai pengapalan
konsentrat tembaga untuk pertama kalinya ke Hibi Jepang, sejak
saat itu mulailah Provinsi Papua menjadi pengekspor konsentrat
tembaga. Produksi Freeport pada saat itu baru mencapai 8.000
ton bijih/hari, kemudian meningkat menjadi 18.000 ton bijih/hari.
8/10/2019 26. PAPUA
29/52
Potens i Daerah 2
D. Program Marauke Integrated Food And Energy
Estate (MIFFE)
Program ini merupakan suatu pengembangan atau pengusahaan
pangan dalam skala luas, dengan konsep pengembangan
produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi, mencangkuppertanian, perkebunan, dan peternakan yang berada di suatu
kawasan lahan yang luas.Misi utama dari program ini adalah
mengejar swasembada pangan berkelanjutan serta meningkatkan
kemampuan ekspor pangan. Oleh karena program ini dilakukan
dalam skala yang luas, maka pengusahaanya dilakukan dengan
melibatkan pihak swasta bekerja sama dengan petani.
Sesuai dengan UU Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka FoodEstate yang dibangun pada suatu wilayah tertentu akan diberikan
fasilitas investasi, baik berupa fiskal (pajak maupun bea) dan
fasilitas lainnya.
Lima pertimbangan penetapan Meauke sebagai lokasi food
estate, yaitu:
1) Dalam RTRWN (PP 26/2008) Merauke dan sekitarnya
ditetapkan sebagai kawasan andalan, di mana pertanianmerupakan salah satu unggulannya;
2) Merauke memiliki lahan potensial untuk pertanian 2,5 juta ha,
dengan topografi datar dan subur, ditunjang oleh agroklimat
yang sesuai;
3) Berbagai tanaman pangan dapat tumbuh dengan baik di
kawasan ini, antara lain padi, jagung, kedelai, shorgum,
gandum, dan hortikultura;
4) Memiliki savana yang luas untuk peternakan (sapi, kerbau,
kuda, kambing, domba, kanguru, dan rusa); Memiliki pantai,
sungai dan rawa untuk pengembangan perikanan.
8/10/2019 26. PAPUA
30/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA30
Gambaran Umum Keuangan Daerah
8/10/2019 26. PAPUA
31/52
Keuangan Daerah 3
Komposisi APBD Prov. Papua
Agregat Prov., Kab., dan Kota
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012
Pendapatan 18.433,32 20.062,66 22.408,11 25.693,99 26.866,70
Belanja 18.401,58 19.067,93 21.194,38 24.188,61 27.925,44
Surplus/Defisit 31,75 994,73 1.213,72 1.505,38 (1.058,74)
Pembiayaan 930,39 1.185,69 1.235,42 2.554,72 (112,97)
(5.000,00)-
5.000,00
10.000,00
15.000,00
20.000,00
25.000,00
30.000,00
MiliarRupiah
8/10/2019 26. PAPUA
32/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA32
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Papua
Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012
PAD 796,30 887,86 888,28 908,99 1.092,99
Daper 11.775,71 12.916,03 15.546,90 17.874,58 19.201,02
L2PyS 5.861,32 6.258,76 5.972,92 6.910,42 6.572,69
-
5.000,00
10.000,00
15.000,00
20.000,00
25.000,00
MiliarRupiah
8/10/2019 26. PAPUA
33/52
Keuangan Daerah 3
Komposisi Belanja APBD Prov. Papua
Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012
B. Pegawai 4.219,19 4.664,34 5.254,77 6.218,15 7.981,93
B. Barang Jasa 3.664,81 4.377,85 4.996,62 5.627,32 6.809,36
B. Modal 5.843,18 6.102,38 6.785,47 7.634,70 7.615,16
B. Lain2 4.674,38 3.923,36 4.157,52 4.708,44 5.518,99
-1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00
5.000,00
6.000,00
7.000,00
8.000,00
9.000,00
MiliarRupiah
8/10/2019 26. PAPUA
34/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA34
Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerahHasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkanLain-lain PAD yang
sah
Kabupaten/Kota 500.718 99.353 86.491 93.274 221.597Provinsi 369.640 257.375 20.087 26.393 65.784
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Papua
Agregat Prov., Kab., dan Kota (Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.
(Dalam Juta Rupiah)
19,8%
17,3%
18,6%
44,3%
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaan
kekayaan daerah
yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang
sah
69,6%
5,4%
7,1%
17,8%
8/10/2019 26. PAPUA
35/52
Keuangan Daerah 3
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Papua
(Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
Bea Balik NamaKendaraanBermotor
Pajak KendaraanBermotor
Pajak BahanBakar Kendaraan
Bermotor
Pajak AirBawahTanah
Pajak AirPermukaan
Bea Balik NamaKendaraan di
atas air
rata-rata 2008-2010 36,966 31,250 25,470 6,281 0,033 0,000
2011 32,321 30,369 32,972 0,108 4,230 0,000
(Dalam Juta Rupiah)
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
Bea Balik NamaKendaraan
Bermotor
Pajak KendaraanBermotor
Pajak BahanBakar Kendaraan
Bermotor
Pajak Air BawahTanah
Pajak AirPermukaan
Bea Balik NamaKendaraan di
atas air
%
rata-rata 2008-2010 2011
8/10/2019 26. PAPUA
36/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA36
(Dalam Juta Rupiah)
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Papua
(Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PajakRestoran
PajakHotel
PajakPengambilan
dan PengolahanBahan GalianGolongan C
PajakPenerangan
Jalan
PajakAir
BawahTanah
PajakReklame
PajakHiburan
PajakBahanBakar
KendaraanBermotor
lain-lain
BPHTB
Bea BalikNama
KendaraanBermotor
PajakKendaraBermot
rata-rata2008-2010
27,92 22,36 22,02 15,37 3,59 3,83 2,06 0,00 2,70 0,00 0,00 0,00
2011 34,32 18,30 16,71 15,45 7,16 4,08 1,60 1,00 0,82 0,56 0,35 0,32
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
%
rata-rata 2008-2010 2011
8/10/2019 26. PAPUA
37/52
8/10/2019 26. PAPUA
38/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA38
Potret Dana Simpanan Pemda di Perbankan Prov. Papua
Dalam bentuk Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011
PAPUA 2.813.083 2.958.021 3.107.609 3.497.065
Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845
0
2.000.0004.000.000
6.000.000
8.000.000
2008 2009 2010 2011
PAPUA Nasional
10.000.000
30.000.000
50.000.000
70.000.000
90.000.000
8/10/2019 26. PAPUA
39/52
Keuangan Daerah 3
Trend Persentase Dana Idle Terhadap Realisasi Belanja Daerah
Prov. Papua
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2009 2010 2011
NAS PAPUA NAS PAPUA NAS PAPUA
Belanja 389,7 19,07 424 21,19 498,1 24,19
Idle 59,8 2,96 62,1 3,11 80,5 3,5
% Idle/Blj 15,35% 15,51% 14,65% 14,66% 16,16% 14,46%
+ Trend persentase dana idle
terhadap realisasi belanja
daerah di wilayah Provinsi Papua
mengalami penurunan pada tahun
anggaran 2010 dan 2011
+ Hal ini menunjukkan bahwa
penyerapan belanja di wilayah
Provinsi Papua mengalami
kenaikan
15,51%
14,66%14,46%
15,35%
14,64%
16,15%
13,50%
14,00%
14,50%
15,00%
15,50%
16,00%
16,50%
2009 2010 2011
PAPUA Nasional
8/10/2019 26. PAPUA
40/52
8/10/2019 26. PAPUA
41/52
Keuangan Daerah 4
Estimasi Realisasi Belanja Daerah
Agregat Prov. Papua
Sampai Dengan Bulan September 2012
(Persentase)
+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.+ Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
57,8
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Kaltim
Riau
DKI
Babel
Papua
Papbar
Kalsel
Bali
Banten
Bengkulu
Kalbar
Sumut
Jambi
Sumbar
Jabar
DIY
Kalteng
Sumsel
Kepri
Aceh
Jateng
Sultra
NTT
Sulbar
NTB
Sulteng
Maluku
Jatim
Lampung
Gorontalo
Sulsel
Sulut
Malut
8/10/2019 26. PAPUA
42/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA42
Opini BPK atas LKPD Pemda
Se-Provinsi Papua
Nama DaerahOPINI BPK
Nama DaerahOPINI BPK
2008 2009 2010 2008 2009 2010
Prov. Papua WDP WDP TMP Kab. Merauke TMP TMPKab. Asmat TMP WDP WDP Kab. Mimika TMP WDP
Kab. Biak Numfor TMP WDP TMP Kab. Nabire TMP TMP
Kab. Boven Digoel TMP TMP TMP Kab. Nduga **
Kab. Deiyai ** Kab. Paniai TMP TMP
Kab. Dogiyai TMP TMP Kab. Pegunungan Bintang WDP WDP TMP
Kab.IntanJaya ** Kab. Puncak **
Kab. Jayapura WDP WDP WDP Kab. Puncak Jaya TMP TMP TMPKab. Jayawijaya TMP TMP Kab. Sarmi WDP TMP
Kab. Keerom TMP TMP Kab. Supiori TMP TMP
Kab. Kepulauan Yapen TMP TMP TMP Kab. Tolikara TMP TMP
Kab.LannyJaya ** Kab. Waropen TMP TMP
Kab. Mamberamo Raya TMP* Kab.Yahukimo TMP TMP
Kab. MamberamoTengah ** Kab.Yalimo **
Kab. Mappi TMP TMP TMP KotaJayapura WDP WDP
8/10/2019 26. PAPUA
43/52
Kondis i Keuangan Daerah 4
Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah
1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
8/10/2019 26. PAPUA
44/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA44
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani
per satu orang penduduknya
+ Rasio pendapatan daerah per kapita provinsi Papua memiliki
yang fluktuatif tiap tahun anggaran. Namun demikian,
pendapatan per kapita Provinsi Papua jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional
+ Rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan
daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli
daerah (PAD)
+ Rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi Papua memiliki
tren yang relatif stabil tiap tahun anggaran. Namun demikian,
rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi Papua lebih
rendah dibandingkan rasio secara nasional
1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,582.217,44
11.111,21
8.963,379.565,12
7.908,619.068,31
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
2007 2008 2009 2010 2011
Ribuan
Nasional prov. Papua
0,160,18 0,18
0,190,21
0,030,04 0,04 0,04 0,04
-
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
8/10/2019 26. PAPUA
45/52
Kondis i Keuangan Daerah 4
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
+ Rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan
yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas
dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Papua
memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara
nasional. Rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi
Papua relatif sama dengan rasio secara nasional
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali
potensi pajak dan retribusi daerahnya
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Provinsi
Papua memiliki tren yang menurun berbeda dengan tren rasio
tren nasional yang cenderung meningkat. Pada tahun 2011, rasio
pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Provinsi Papua
memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan rasio secaranasional
0,55
0,49 0,44
0,41 0,40
0,55
0,41 0,40
0,430,41
-
0,20
0,40
0,60
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
1,34% 1,42%
1,27% 1,33%1,58%
0,56%0,74%
0,64%0,53% 0,52%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
8/10/2019 26. PAPUA
46/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA46
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan
belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Papua
cenderung stabil pada tiap tahun anggaran, namun pada
tahun 2011 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2011
tersebut, rasio belanja modal per total belanja Provinsi
Papua lebih tinggi daripada rasio secara nasional
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah
dalam mendanai belanja daerah
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah
Provinsi Papua memiliki tren meningkat sebagaimana
tren rasio secara nasional. Pada tahun 2011, rasio total
pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi
Papua memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan rasio
secara nasional.
Rasio Total Pendapatan Daerah /
Total Belanja Daerah
28,95% 27,46%26,19%
22,17% 21,67%
33,85% 31,75% 32,00% 32,02% 31,56%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
103,64%
102,66% 97,04% 102,22% 105,70%137,90%
100,17% 105,22% 105,73% 106,22%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
140,00%
160,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
8/10/2019 26. PAPUA
47/52
Kondis i Keuangan Daerah 4
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja
pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ Rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi
Papua cenderung meningkat sebagaimana tren rasio secara nasional.
Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total
belanja daerah Provinsi Papua lebih kecil dibandingkan dengan rasio
secara nasional.
+ Rasio ini mengukur proporsi SiLPA tahun sebelumnya
terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ Rasio SiLPA terhadap belanja daerah Provinsi Papua
cenderung fluktuatif naik dan turun. Namun demikian, pada
tahun 2011 rasio SiLPA terhadap belanja Provinsi Papua
lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional.
28,4%
35,9% 39,4% 40,6% 40,2%
13,6% 12,0%17,8% 19,6%
21,3%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
20,06%
17,07%
17,56%
12,29% 11,47%
13,75%6,01%
8,48%7,36%
12,07%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
8/10/2019 26. PAPUA
48/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA48
Kondisi Keuangan Daerah
Prov. Papua Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
+ Rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bungayang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.
+ Rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan
daerah di Provinsi Papua memiliki tren yang stabil tiap tahun
anggaran. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan
bunga per total pendapatan daerah Provinsi Papua lebih tinggi
dibandingkan rasio secara nasional.
0,59%0,45%
0,68% 0,78%
0,70%
1,38%
1,14%
0,60%
0,79% 0,90%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Papua
8/10/2019 26. PAPUA
49/52
Ucapan Terima Kasih 4
Penyusunan buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerahdilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Oleh karena itu
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
dalam rangkaian kata berikut ini:
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan DR. Marwanto Harjowiryono dan
Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
Drs. Yusrizal Ilyas, MPA yang telah memberikan arahan dan
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Subdirektorat
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
Informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
ringkasan APBD 2012 dan Realisasi APBD 2011 melalui
Sistem Informasi Keuangan Daerah dan kepada BagianUmum, Sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka danmemfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
+ Selanjutnya terima kasih kepada tim dari Subdirektorat
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
yang terdiri dari Putut Hari Satyaka, SE. MPP; Krisnandar,
SE; Prasetyo Indro S.,SE, ME; Aris Soedjatmiko, S.Sos,
MM; Wahyu Widjayanto, SE, MM; Edi Soeprijono, S.Sos;
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, SH;
Chrisliana Tri Ferayanti, SE, ME; Lukman Adi Santoso, SE.,
ME.; Mauliate H. Silitonga, SE; Nanag Garendra Timur, S.Si;
Rizki Anggunani, S.Si; Shinta Theresia Purba; Virgin Marthalia
yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus
mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.
Terima kasih atas kerja kerasnya.
UcapanTerima Kasih
8/10/2019 26. PAPUA
50/52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | PROVINSI PAPUA50
- SIKD, Kementerian Keuangan
- Papua Dalam Angka 2010 dan 2011, BPS
- http://www.papua.go.id
- http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Data+dan+Informasi+Bisnis/
Info+Bisnis+Regional/Publikasi/Profil/Papua/Demografi.htm
Sumber Data
8/10/2019 26. PAPUA
51/52
5
8/10/2019 26. PAPUA
52/52